Anda di halaman 1dari 54

37

BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah Perusahaan

PT. Industri Kapal Indonesia (persero) Unit dok dan galangan bitung,

perusahaan ini telah lama menjalankan usahanya dibidang jasa produksi kapal

yang telah terbentuk sejak tahun 1962 dengan status proyek. Dalam pengelolaan

dan pengoperasiannya proyek galangan kapal bitung, ditangani oleh departemen

perindustrian dan perdagangan akan tetapi untuk mengadakan pengembangan

indusrti perkapalan sesuai dengan wawasan nusantara, perlu diselenggarakan

kegiatan-kegiatan dengan memanfaatkan fasilitas produksi dari proyek galangan

kapal Padang, Gresik, Makassar, dan Bitung secara berdaya guna.

Penyelenggaraan industri ini masih dimaksudkan agar dapat berjalan lancar dan

berkembang menurut prinsip-prinsip ekonomi yang rasional dan dipandang perlu

dalam menentukan bentuk usaha yang sesuai dengan sifat dan bidangnya yaitu

berbentuk perseroan terbatas.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka dibentuk PT.

Industri Kapal Indonesia (Persero) yang berkantor pusat di Makassar, yang pada

saat ini memiliki 2 unit dok produksi dan galangan kapal yaitu di Sulawesi

Selatan (Makassar) dan di Sulawesi Utara (Bitung) serta di Jakarta sebagai

perwakilan yang menekankan pada pemasaran dan perolehan order.


38

PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang industri

perkapalan yang didirikan pada tanggal 29 Oktober 1977 di hadapan notaries

Siska Limowak, SH dengan akte no.122 tahun 1977 dan beberapa kali mengalami

perubahan dengan akte perubahan terakhir no.39 tahun 1998 dengan notaris

Dorcas Latana,SH sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) harus turut serta melaksanakan

kebijakan dan menunjang program pemerintah di bidang Industri perkapalan serta

pembangunan nasional pada umumnya melalui bidang usahanya yaitu

pembangunan kapal baru, reparasi kapal, serta pakerjaan non kapal dan konsruksi

baja maupun alat apung lainnya. Pada saat didirikan perusahaan ini memiliki 4

unit produksi yang berada di Ujung Padang, Gresik, Padang, dan Bitung. Akan

tetapi dalam usaha meningkatkan potensi Indonesia bagian timur maka unit

Gresik dan Padang dikembalikan pengelolaannya kepada pemerintah RI dengan

departemen keuangan sebagai pemilik/pemegang saham.

4.1.2 Bidang Usaha

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa PT. Industri Kapal

Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa

pembuatan kapal baru dan perbaikan/perawatan kapal serta alat-alat apung lainnya

dan juga konstruksi baja yang tujuannya adalah ikut melaksanakan dan

menunjang produksi nasional dan meningkatkan perekonomian serta

pembangunan nasional pada umumnya serta bidang industri perkapalan pada

khususnya serta pengelolaan industri logam dasar dan mesin-mesin. Berdasarkan


39

tujuan tersebut maka PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) umumnya dan unit

dok dan galangan bitung khususnya dalam bidang usaha:

1. Bidang usaha jasa perbaikan kapal (Docking)

Pada bidang usaha jasa, perusahaan memberikan pelayanan dok dan

reparasi yaitu merawat, memperbaiki, memodifikasi dan merubah kapal, alat

apung serta peralatan lepas pantai lainnya dengan kapasitas maksimum 1000

DWT. Kegiatan usaha jasa lainnya adalah jasa perbengkelan yaitu kegiatan

perbaikan dan perawatan dibidang teknologi mekanik (pembuatan, pengeboran,

pengelasan, dan lain-lain).

2. Bidang usaha produksi

Selain memberikan jasa perbaikan dan perbengkelan PT. Industri

Kapal Indonesia (Persero) umumnya dan unit dok dan galang Bitung khususnya

juga mampu memproduksi kapal baru dengan berbagai type dan ukuran peralatan

apung lepas pantai lainnya serta jasa konstruksi baja seperti tangki-tangki,

menara, jembatan dan lain-lain sebagainya.

4.1.3 Lokasi dan Telepon Perusahaan

Lokasi PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) unit dok dan galangan

bitung terletak di jalan Samuel Languyu Bitung, diatas tanah seluas 34050 meter

persegi. Perusahan terletak diantara pertokoan Pateten di sebelah baratnya dan

kantor Lantamal Bitung pada sebelah timurnya, sedangkan dibagian utara


40

berhadapan dengan perumahan PT. IKI dan dibagian selatan berhadapan dengan

pantai pulau Lembeh.

Telephone PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Unit Dok dan

Galangan Bitung (0438) 21140-21641-32502. Fax. (0438)21450 Cable IKI

Bitung.

4.1.4 Visi dan Misi Perusahaan

VISI

Menjadi industri nasional yang sehat dalam bidang perkapalan dan

rekayasa konstruksi baja dengan menghasilkan produk dan jasa yang berdaya

saing tinggi dan ramah lingkungan.

MISI

1. Melayani dan memenuhi kebutuhan produk galangan kapal serta jasa-jasa

pemanfaatannya untuk dunia pelayaran/ perikanan dan industri rekayasa

konstruksi di kawasan timur indonesia,

2. Mendorong kemampuan penguasaan teknologi dan pengembangan kwalitas

SDM melalui kemitraan strategis dengan pelanggan maupun pemasok,

3. Melaksanakan program dan misi pemerintah yang sesuai dengan bidang usaha

dan tujuan perusahaan.


41

4.1.5 Data Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia yang ada pada perusahaan PT. IKI Bitung secara

keseluruhan berjumlah 62 orang, yang terdiri dari karyawan organik berjumlah 47

orang, karyawan MPP 2 orang, karyawan KOPKAR 6 orang, dan karyawan THL

7 orang. Untuk rinciannya dapat dilihat pada tabel 3 (dilampirkan).

Uraian Kerja Perusahaan

Jabatan : General Manager

Melaporkan Kepada : Direksi

Supervisi : 1. Manager Pemasaran

2. Manager Keuangan & Umum

3. Manager Produksi

Ringkasan Pekerjaan : Menetapkan kebijaksanaan operasional di Unit Bitung

yang tidak bertentangan dengan kebijaksanaan Direksi dan mengkoordinir

aktivitas masing-masing Manager secara efisien dan efektif berdasarkan RKAP

yang telah disyahkan RUPS.

Uraian Tugas, Wewenang Dan Tanggung Jawab :

1. Memimpin, membimbing dan mengawasi seluruh kegiatan operasional

Unit Dok dan Galangan Bitung.

2. Mengambil kebijakan setempat sesuai kondisi dan situasi dalam batas-

batas yang tidak bertentangan dengan penggarisan Direksi.

3. Mengetahui / meyetujui setiap pembelian, penerimaan order pekerjaan

serta pemborongan pekerjaan yang dilaksanakan dalam batas jumlah yang

telah digariskan oleh Direksi.


42

4. Menanda tangani semua dokumen/surat-surat atas nama Unit Dok dan

Galangan Bitung dalam batas-batas yang telah digariskan Direksi.

5. Membuat laporan tertulis kepada Direksi tentang perkembangan produksi

(termasuk time schedule) dan pemasaran, serta laporan pertanggung

jawaban keuangan (laporan R/L) bulanan, perhitungan pokok pendahuluan

dan harga pokok sebenarnya dari tiap order pekerjaan.

6. Setiap awal bulan menyampaikan rencana cash flow kepada Direksi secara

terinci baik sumber penerimaan maupun secara pengeluaran untuk

mendapatkan persetujuan.

7. Berencana menerima atau menolak suatu order tertentu yang diajukan oleh

pemilik kapal/order bila berdasarkan pertimbangan kecuali Direksi yang

menyatakan lain.

8. Berhak memutuskan apakah suatu pekerjaan tertentu perlu diborong atau

tolak.

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Direksi.

Jabatan : Manager Keuangan & Umum

Melapor Kepada : General Manager

Supervisi : 1. Asisten Manager Keuangan

2. Asisten Manager Akuntansi & Gudang

Ringkasan Pekerjaan : Merencanakan, membina, mengkoordinir dan mengawasi

pelaksanaan tugas dibidang SDM/Umum, Keuangan, Akuntansi/Administrasi

Gudang secara efektif dan efisien.


43

Uraian Tugas, Wewenang Dan Tanggung Jawab :

1. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan Bagian SDM/Umum, Keuangan,

Akuntansi/ Administrasi Gudang.

2. Melaksanakan pembinaan kepada Kepala Bagian yang berada di bawah

tanggung jawabnya.

3. Menyiapkan usulan tentang program peningkatan keterampilan dan keahlian

tenaga kerja untuk disampaikan kepada General Manager dan selanjutnya

dikirim ke kantor pusat untuk mendapat persetujuan Direksi.

4. Membuat rencana kerja dan anggaran perusahaan untuk disampaikan

kepada General Manager dan selanjutnya mendapat persetujuan Direksi.

5. Mempersiapkan dukumen penagihan, dan melakukan penagihan

keperusahaan-perusahaan yang pembayaran dockingnya sudah jatuh

tempoh.

6. Menyusun rencana dan realisasi cash flow setiap bulan kemudian

diserahkan kepada General Manager untuk ditanda tangani dan selanjutnya

dikirim ke kantor pusat untuk mendapat persetujuan Direksi dalam hal

penggunaan keuangan.

7. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.

8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan General Manager.

Jabatan : Asisten Manager Sdm / Umum

Melapor Kepada : Manager Keuangan & Umum

Supervisi : Staf Bagian SDM / Umum dan Satpam


44

Ringkasan Pekerjaan : Melaksanakan Administrasi Kepegawaian dan Umum

Uraian Tugas Wewenang Dan Tanggung Jawab :

1. Melaksanakan administrasi kepegawaian mulai sejak selesai menghimpun dan

memelihara arsip tentang peraturan ketenaga kerjaan termasuk data statistik

karyawan.

2. Membuat konsep usulan program peningkatan keterampilan dan keahlian

tenaga kerja serta merencanakan cara terbaik, training, seminar / diskusi bagi

para pejabat / karyawan.

3. Melaksanakan kegiatan dibidang penggajian / upah asuransi dan lain-lain yang

berhubungan ketenaga kerjaan.

4. Membuat dan memeriksa daftar lembur serta perhitungan lembur (over time)

karyawan.

5. Menyiapkan dan mengurus surat-surat perjalanan dinas.

6. Melaksanakan bidang kesejahteraan karyawan.

7. Menyalurkan (penempatan) karyawan / tenaga kerja yang telah diterima ke

bagian / seksi yang membutuhkan setelah mendapat persetujuan dari kantor

pusat.

8. Menyelenggarakan dan mengatur promosi bagi karyawan ke tingkat /

golongan jabatan lebih tinggi.

9. Mengolah urusan rumah tangga, pemakaian kendaraan dinas, rumah dinas /

mess serta kebersihan kantor.

10. Membina pekerjaan pengetikan.


45

11. Membina arsip surat masuk dan menyampaikan kepada yang bersangkutan

dan surat-surat lainnya yang dianggap perlu.

12. Menyediakan dan menyimpan alat tulis menulis kantor.

13. Membuat notulen rapat dan konsep surat menyurat.

14. Menyelenggarakan arsip / catatan tentang penerimaan / pengiriman surat-surat

nota telegram dan melaksanakan pekerjaan telepon kantor.

15. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Manager Adm/Akuntansi.

Jabatan : Asisten Manager Keuangan

Melapor Kepada : Manager Keuangan & Umum

Supervisi : Staf Bagian Keuangan

Ringkasan Pekerjaan : Melaksanakan tugas pekerjaan Administrasi Keuangan,

penerimaan uang dan surat berharga lainnya dan menyimpan serta membayar

kepada pihak ketiga yang berhak, berdasarkan bukti-bukti / persetujuan pejabat

yang berwenang menurut peraturan yang berlaku.

Uraian Tugas, Wewenang Dan Tanggung Jawab :

1. Memeriksa bukti pembayaran serta kelengkapannya sebelum membayar.

2. Memeriksa dan meneliti kwitansi tagihan beserta dokumen lainnya sebelum

diajukan kepada pihak kedua dalam rangka penagihan.

3. Membina administrasi penagihan, penerimaan dan pembayaran uang serta

surat berharga.

4. Menyimpan dan mengatur uang / surat berharga kedalam brangkas dengan

baik dan aman.


46

5. Melaksanakan penyusunan anggaran dan mengevaluasi realisasi anggaran

secara berkala (bulanan, triwulan dan tahunan) kemudian diteruskan kepada

Manager Keuangan & Umum.

6. Mengelola hutang / piutang dan menerima laporan pertanggung jawaban hasil

penagih setiap hari.

7. Membuat laporan Cash Flow kemudian diteruskan kepada Manager Keuangan

& Umum

8. Mengamati dan menyempurnakan sistem dan prosedur administrasi keuangan

pada umumnya.

9. Menjaga kerahasiaan atas segala bukti yang berada didalam wewenangnya.

10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Manager Keuangan & Umum.

Jabatan : Asisten Manager Akuntansi & Gudang

Melapor Kepada : Manager Keuangan & Umum

Supervisi : Staf Bagian Akuntansi / Adm Gudang

Ringkasan Pekerjaan : Melaksanakan tugas pekerjaan Administrasi Akuntansi /

Adm. Gudang. Menerima, menyimpan, merawat dan mengeluarkan material /

peralatan serta mengadministrasikan secara tertib dan teratur melaksanakan

administrasi produksi bangunan baru dan reparasi maupun non kapal secara tertib

dan teratur.

Uraian Tugas, Wewenang Dan Tanggung Jawab :

1. Melaksanakan pekerjaan pembukuan / akuntansi sesuai dengan manual

akuntansi dan teknis perpajakan yang berlaku.


47

2. Mengamati setiap perubahan harga dan biaya yang relevan.

3. Mengamati dan menyempurnakan sistem dan prosedur administrasi akuntansi

pada umumnya.

4. Mempelajari unsur biaya, perilaku biaya untuk kemudian menyusun pola

biaya yang berlaku diperusahaan.

5. Mengkoordinir perhitungan harga pokok pekerjaan bangunan kapal, reparasi

kapal dan non kapal.

6. Menghitung biaya standar dan analisa biaya.

7. Melaksanakan penerimaan material / peralatan dari supplier Bagian Logistik

dengan mencocokkan macam / mutu, jumlah barang tersebut dengan surat

pesanan yang tercantum dalam order pembelian dan membuat laporan

penerimaan (Berita Acara Penerimaan Barang) yang diterima dan

menyampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

8. Merawat persediaan material / peralatan secara tertib dan teratur agar terhindar

dari kerusakan dan kehilangan.

9. Mengawasi kegiatan pengeluaran material / peralatan dari gudang berdasarkan

Bon permintaan material / peralatan yang ditandatangani oleh yang berwenang

dengan membuat Bon pengeluaran barang, serta mencatat pada komputer

sesuai petunjuk yang telah digariskan perusahaan.

10. Melakukan administrasi pelebelan barang pada masing-masing jenis

persediaan.
48

11. Menyiapkan Bon Permintaan Bahan pokok / Bantu kebutuhan order

pekerjaan dari bagian yang membutuhkan sebagai dasar untuk pengambilan

bahan pokok/ Bantu di gudang.

12. Menjaga kerahasiaan atas segala bukti yang berada didalam wewenangnya.

Jabatan : Kepala Keamanan

Melapor Kepada : Asisten Manager Sdm & Umum

Supervisi : Anggota Seksi Satpam

Uraian Tugas, Wewenang Dan Tanggung Jawab :

1. Menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan / areal PT.

Industri Kapal Indonesia khususnya pengamanan phisik ( Physical Security).

2. Melaksanakan penjagaan dengan maksud mengawasi masuk keluarnya

barang atau orang dan mengawasi keadaan-keadaan atau hal-hal yang

mencurigakan disekitar tempat tugas.

3. Mengadakan pengawalan barang / uang bila diperlukan.

4. Mengatur pelaksanaan penjagaan dan pengawasan terhadap material barang

dan peralatan milik perusahaan dan Owner yang berada dalam areal PT. IKI.

5. Memeriksa kendaraan Masuk / Keluar.

6. Mengawasi / Mencatat material barang dan peralatan yang masuk keluar

baik dari bagian Pengadaan maupun Owner.

7. Mengatur dan melaksanakan patroli pada siang dan malam hari.

8. Mengambil langkah-langkah dan tindakan sementara, jika terjadi suatu

tindak pidana antara lain;


49

a. Mengamankan tempat kejadian perkara (TKP)

b. Menangkap / memborgol pelakunya (hanya dalam hal tertangkap

tangan)

c. Menolong korban

d. Melaporkan / meminta bantuan kepada POLRI setempat

9. Membuat laporan jika ada karyawan PT. Industri Kapal Indonesia dan

karyawan Sub Kontraktor yang melakukan pelanggaran sesuai tata tertib

perusahaan.

10. Memeriksa karyawan PT. IKI dan karyawan Kontraktor yang keluar / masuk

areal PT. IKI

11. Bila terjadi kebakaran dimalam hari maka yang bertindak sebagai komando

kebakaran adalah Kepala Jaga Security.

12. Mengawasi / mengatur kendaraan di areal PT. IKI

13. Menerima Surat Izin karyawan yang keluar areal PT. IKI

14. Memberikan tanda pengenal kepada tamu dan mengisi buku tamu.

15. Melarang siapa saja yang akan memasuki areal produksi tanpa menggunakan

helm pengaman.

16. Menyelenggarakan Upacara Bendera setiap tanggal 17 dan Upacara lainnya

selaku komandan Upacara dengan koordinator Bagian SDM / UMUM.

17. Melakukan pengawasan, pengecekan terhadap karyawan yang lembur sesuai

Surat Perintah Lembur dari masing-masing Bagian dan hasil pengecakan

tersebut diserahkan ke Bagian SDM / UMUM.

18. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian SDM / UMUM.
50

Jabatan : Manager Pemasaran

Melapor Kepada : General Manager

Supervisi : 1. Asisten Manager Pelayanan Pelanggan

2. Asisten Manager Pengadaan

Uraian Tugas, Wewenang Dan Tanggung Jawab :

1. Memimpin, membimbing dan mengawasi tugas-tugas yang berkaitan dengan

Bagian Pemasaran, Pengadaan dan Pengawasan Produksi.

2. Membantu General Manager dalam memperoleh order pekerjaan Pembuatan

Kapal baru, Reparasi Kapal, Perbengkelan dan lain-lain.

3. Mendampingi General Manager dalam rangka negosiasi dengan pemilik

order/kapal.

4. Mempelajari segala sesuatu mengenai pekerjaan yang akan diborong atau

disubkontraktorkan.

5. Bersama-sama dengan Manager Keuangan dan Umum memerlukan dan

mempelajari dengan seksama kontrak/Konsep-konsep yang disiapkan oleh

Kepala Bagian Pemasaran dan Pengadaan sebelum ditandatangani General

Manager.

6. Bersama-sama dengan Manager Produksi menyiapkan Berita Acara

penyelesaian pekerjaan (BAPP) beserta dokumennya untuk ditandatangani

General Manager serta Pemilik order/kapal.

7. Mengkoordinir atas pelaksanaan kegiatan pekerjaan Bagian Pemasaran,

Pengadaan dan Pengawasan Produksi apakah sesuai dengan production


51

schedule (jadwal dan rencana kerja) dan membuat laporan secara tertulis bila

terjadi hal-hal yang menyimpang dari rencana.

8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan General Manager

Jabatan : Asisten Manager Pelayanan Pelangggan

Melapor Kepada : Manager Pemasaran

Supervisi : Staf Pelayanan Pelanggan

Ringkasan Pekerjaan : Melaksanakan pengawasan dan pengendalian atas

kegiatan pemasaran bangunan baru, reparasi dan non kapal.

Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab :

1. Menghimpun data kemampuan kegiatan/jasa perusahaan yang dapat

ditawarkan kepada calon pelanggan sekaitan jenis kualitas serta harga baik

bangunan baru, reparasi dan pekerjaan non kapal.

2. Mengadakan survey dan analisa pasar serta menyusun strategi dan policy

pemasaran secara menyeluruh dan mencari inovasi pemasaran barang dan

jasa efektif.

3. Mencari informasi mengenai pekerjaan yang akan di tenderkan oleh calon

pemesan/owner baik dari pemerintah maupun pihak swasta.

4. Mengamati penawaran harga yang dilakukan oleh perusahaan lain yang

sejenis dalam tender yang di ikuti maupun tidak.

5. Memelihara kelancaran hubungan kerja yang baik dengan pihak-pihak swasta

atau instansi pemerintah yang mempunyai hubungan kerja dengan perusahaan.

6. Membuat Network Planing, gambar design/bukaan kulit atas pekerjaan

reparasi kapal, pembuatan kapal baru dan pekerjaan non kapal.


52

7. Penyusunan prodaction Schedule atas seluruh pekerjaan dengan berpedoman

pada network planing dan bestek.

8. Menyusun kalkulasi biaya/harga pokok dimulai (Voorcalculation) dari setiap

order yang akan dikerjakan maupun untuk tujuan tender.

9. Penyusunan rencana pengadaan material/peralatan yang diperlukan sesuai

dengan daftar kebutuhan.

10. Melaksanakan administrasi secara tertib dan teratur, menyimpan dan merawat

dokumen-dokumen pemasaran.

11. Membuat laporan atas kegiatan pemasaran secara menyeluruh dan membuat

perbandingan antar realisasi dan rencana yang telah disusun secara berkala

untuk disampaikan kepada Manager Pemasaran selanjutnya diteruskan kepada

General Manager.

12. Membuat Surat Perintah Lembur apabila ada pekerjaan yang perlu

dilemburkan.

13. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Manager Pemasaran

Jabatan : Asisten Manager Pengadaan

Melapor Kepada : Manager Pemasaran

Supervisi : Staf Seksi Pengadaan

Ringkasan Pekerjaan : Melaksanakan pengadaan / pengendalian barang atas

kegiatan bangunan baru, reparasi dan non kapal untuk lancaranya kegiatan

produksi.
53

Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab :

1. Membuat daftar perincian material yang akan digunakan dalam pelaksanaan

pekerjaan berdasarkan repair list/bestek dari bagian Pemasaran.

2. Mengadakan survey dan analisa pasar serta menyusun strategi dan policy

pengadaan secara menyeluruh dan mencari inovasi pengadaan barang.

3. Mencari informasi mengenai harga-harga material.

4. Memelihara kelancaran hubungan kerja yang baik antar toko yang satu

dengan yang lain atau hubungan kerja dengan perusahaan.

5. Penyusunan rencana pengadaan material/peralatan yang diperlukan sesuai

dengan daftar kebutuhan.

6. Melaksanakan pengadaan/pembelian material/peralatan yang menguntungkan

bagi perusahaan.

7. Melaksanakan administrasi secara tertib dan teratur, menyimpan dan merawat

dokumen-dokumen pengadaan.

8. Membuat laporan atas kegiatan pengadaan secara menyeluruh dan membuat

perbandingan harga antar toko yang satu dengan yang lain atau antar

perusahaan yang telah disusun secara berkala untuk disampaikan kepada

Manager Pemasaran selanjutnya diteruskan kepada General Manager.

9. Membuat Surat Perintah Lembur apabila ada pekerjaan yang perlu

dilemburkan.

10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Manager Pemasaran.

Jabatan : Asisten Manager Mondal & Qc


54

Melapor Kepada : Manager Produksi

Ringkasan Pekerjaan : Melanksanakan pekerjaan di produksi sesuai

dengan net work planning, master production schedule.

Uraian Tugas, Wewenang Dan Tanggung Jawab :

1. Melaksanakan kegiatan pekerjaan pembuatan kapal baru, reparasi dan order

non kapal sesuai dengan Production Schedule (jadwal dan rencana kerja yang

terinci)) atas seluruh pekerjaan dengan berpedoman pada Net Work Planning

dan Bestek.

2. Melaporkan secara tertulis kepada Manager Quality Control / Pengembangan

& Perencanaan Produksi tentang kemajuan maupun hambatan yang dihadapi

dalam pelaksanaan pekerjaan suatu proyek.

3. Menyusun laporan pelaksanaan pekerjaan apakah sesuai dengan Schedule atau

penyimpang dari Schedule yang telah ditentukan dan menyampaikan sebab-

sebab kemacetan pekerjaan yang sedang diawasinya.

4. Membuat laporan harian / periodic setiap pekerjaan di lapangan dan melapor

kepada Manager Quality Control.

5. Melaksanakan Survey/ Penelitian teknis sesuai dengan repair list yang

diajukan owner / pemilik order dan membuat laporan hasil survey secara

terinci

6. Mengikuti perkembangan pekerjaan bangunan baru, reparasi kapal,

perbengkelan dan menganalisa bila terjadi menyimpangan dari laporan hasil

survey yang telah di sesuaikan sebelumnya.


55

7. Memeriksa mutu atau penyimpangan dan ketidak sesuaian dengan pesifikasi,

gambar/berkas, peraturan-peraturan dan standart.

8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Manager Quality Control /

Pengembangan & Perencanaan Produksi.

Jabatan : Manager Produksi

Melapor Kepada : General Manager

Supervisi : 1. Asisten Manager Fasilitas & Pemeliharaan

2. Asisten Manager Plat & Pengelasan

3. Asisten Manager Mesin & Poros

4. Asisten Manager Mondal & QC

Ringkasan Pekerjaan : Mengerahkan tenaga untuk kegiatan oprasional

semaksimal mungkin agar dapat mencapai pendapatan yang telah digariskan

dalam RKAP yang telah di sahkan Rapat Pemegang Saham.

Uraian Tugas, Wewenang Dan Tanggung Jawab :

1. Memimpin, membimbing dan mengawasi seluruh kegiatan produksi.

2. Mengkoordinir penyiapan dan pengaturan fasilitas kerja untuk pekerjaan

proyek bangunan baru maupun pekerjaan non kapal atau pekerjaan reparasi

kapal bila ada permintaan.

3. Mengkoordinir, memimpin, membimbing dan mengawasi kegiatan oprasional

produksi untuk pekerjaan pembangunan kapal baru, reparasi maupun

pekerjaan non kapal sesuai dengan production planning dan time schedule

yang diterima dari Bagian Pemasaran.


56

4. Mengkoordinir, membimbing dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan untuk

peningkatan/ perbaikan fasilitas dan sarana dalam menunjang kegiatan

produksi.

5. Mengkoordinir pengaturan beban pekerjaan untuk masing-masing Bagian

sesuai dengan bidang masing-masing berdasarkan surat perintah kerja yang

diterima dari General Manager galangan.

6. Memberikan laporan kepada General Manager Galangan tentang

perkembangan produksi dan mengajukan usulan apabila ada pekerjaan yang

tidak dapat diselesaikan sesuai rencana/ jadwal yang telah ditetapkan.

7. Membina hubungan / koordinator yang baik secara horizontal dan vertical

agar dapat bersama-sama memikirkan dan mengawasi setiap masalah yang

dihadapi dalam proses penyelesaian pekerjaan.

8. Melaksnakan tugas-tugas lain yang diberikan General Manager Unit Galangan

Bitung.

Jabatan : Asisten Manager Plat & Pengelasan

Melapor Kepada : Manager Produksi

Supervisi : Anggota Bagian Plat & Pengelasan

Ringkasan Pekerjaan : Mengkoordinir, membimbing dan mengawasi

pelaksanaan pekerjaan Oufitting, Pipa, Bengkel Kayu, Freezing, sesuai Job Order

yang diterima dan mengendalikannya agar penyelesaian phisik tepat waktu.

Uraian Tugas, Wewenang Dan Tanggung Jawab :


57

1. Mengatur dan mengkoordinir kegiatan pekerjaan bagian Plat dan Pengelasan,

yang merupakan supervisi dari Bagian Produksi berdasarkan Net Work

Planning Production Schedule.

2. Mengadakan Koordinasi / kontak secara continue dengan Quality Control,

PPL yang bersangkutan serta pengawasan dari pemberi order pekerjaan,

apabila ada :

a. Adanya pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal

waktu/time schedule yang telah ditetapkan untuk mencari jalan

keluarnya.

b. Adanya penambahan / pengurangan pekerjaan berdasarkan permintaan

pemilik kapal / owner yang dapat berpengaruh terhadap waktu

penyelesaian pekerjaan secara keseluruhan.

3. Membina hubungan baik secara horizontal dan vertical agar dapat bersama-

sama memikirkan dan mengatasi setiap masalah yang dihadapi dalam proses

penyelesaian pekerjaan.

4. Secara bersama-sama dengan QC, dan Pimpro-Pimpro yang terkait

menyiapkan Berita Acara Kemajuan Phisik Pekerjaan untuk tanda-tangani

Manager Produksi / General Manager.

5. Menerima perintah (Job Order) dari Manager Produksi, membagi rincian

pekerjaan dan rangkaian pekerjaan Lambung (Bangunan Kapal Baru /

Reparasi Kapal) berdasarkan perintah kerja yang diterima dari Manager

Produksi.
58

6. Mengatur, membimbing dan mengawasi anggota Bangunan Kapal agar

melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan

secara efisien dan efektif dan memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan.

7. Meminta bantuan Bagian Dock / Fashar bila membutuhkan Sarana / Peralatan

dalam pelaksanaan pekerjaan.

8. Mengawasi agar dalam pelaksanaan pekerjaan, semua peraturan tentang

keselamatan kerja ditaati dan dilaksanakan.

9. Melaporkan secara berkala kepada Manager Produksi perkembangan

pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab.

10. Melaporkan segera kepada Manager Produksi apabila mendapatkan hambatan

dalam proses penyelesaian pekerjaan dan mengajukan usul pemecahannya.

11. Menempatkan barang (peralatan / mesin) yang berada dalam pengawasannya

dengan baik agar tidak rusak / hilang atau mengganggu kelancaran pekerjaan.

12. Menjaga kebersihan tempat kerja beserta mesin / peralatan yang menjadi

tanggung jawabnya.

13. Mengeluarkan Surat Perintah Lembur kepada anggotanya apabila ada

pekerjaan dipandang perlu untuk dilemburkan.

14. Menemani Pemeriksa pekejaan oleh Team tertentu.

15. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh Manager Produksi.

Jabatan : Asisten Manager Mesin & Poros

Melapor Kepada : Manager Produksi

Supervisi : Anggota Bagian Mesin & Poros


59

Ringkasan Pekerjaan : Mengkoordinir, membimbing dan mengawasi

pelaksanaan pekerjaan sesuai job order yang diterima dari Manager Produksi

dan mengendalikannya agar penyelesaian phisik tepat waktu.

Uraian Tugas, Wewenang Dan Tanggung Jawab :

1. Mengatur dan mengkoordinir kegiatan pekerjaan masing-masing anggota

sesuai dengan bidangnya, berdasarkan Net Work Planning, Production

Schedule yang telah disusun.

2. Mengadakan koordinasi/kontak secara continue dengan QC dan PPL yang

bersangkutan serta pengawasan dari pemberi order pekerjaan, apabila ada :

a. Adanya pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal

waktu/time schedule yang telah ditetapkan untuk mencari jalan

keluarnya.

b. Adanya penambahan/pengurangan pekerjaan berdasarkan permintaan

pemilik kapal/owner yang dapat berpengaruh terhadap waktu

penyelesaian pekejaan secara keseluruhan.

3. Membina hubungan baik secara horizontal dan vertical agar dapat bersama-

sama memikirkan dan mengatasi setiap masalah yang dihadapi dalam proses

penyelesaian pekerjaan.

4. Secara bersama-sama dengan QC dan PPL yang terkait menyiapkan Berita

Acara Kemajuan Phisik pekerjaan.

5. Menerima perintah kerja (Job Order) dari Manager Produksi dan membagi

rincian pekerjaan dan rangkaian pekerjaan dalam perbaikan / pemasangan baru


60

yang berhubungan dengan Mesin/Listrik berdasarkan perintah kerja yang

diterima dari Manager Produksi kepada kepada anggota-anggotanya.

6. Mengatur, membimbing dan mengawasi para anggota yang dibawahinya agar

melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan,

baik menyangkut waktu penyelesaian pekerjaan, pemakaian bahan seefisien

mungkin dan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai Job Order.

7. Meminta bantuan pada Bagian Dock / Fashar bila membutuhkan sarana atau

peralatan dalam pelaksanaan pekerjaan.

8. Mengawasi agar dalam pelaksanaan pekerjaan, semua Peraturan tentang

keselamatan kerja ditaati dan dilaksanakan.

9. Melaporkan secara berkala dan tertulis pada Manager Produksi tentang

perkembangan pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

10. Melaporkan segera kepada Manager Produksi apabila mendapatkan hambatan

dalam proses penyelesaian pekerjaan dan mengajukan usul pemecahannya.

11. Menempatkan barang (peralatan/mesin) yang berada dalam pengawasannya

dengan baik agar tidak rusak/hilang atau mengganggu kelancaran pekerjaan.

Menjaga kebersihan tempat kerja serta mesin / peralatan yang menjadi

tanggung jawabnya.

12. Memberikan pelayanan pada bagian yang membutuhkan fasilitas alat-alat

berat, seperti crane dan lain-lain.

13. Memberi Surat Perintah Lembur kepada anggotanya sepanjang pekerjaan

perlu dilemburkan.

14. Menemani Pemeriksaan pekerjaan oleh Team tertentu.


61

15. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Manger Produksi.

Jabatan : Perwira Pelaksana Lapangan (Ppl) / Pimpro

Melapor Kepada : Manager Produksi

Ringkasan Pekerjaan : Merencanakan pelaksanaan pekerjaan di produksi

sesuai dengan Network Planning, Master Production schedule yang telah disusun

oleh Bagian Produksi, menyusun rencana kebutuhan tenaga sesuai dengan

Network Planning, Master Production Schedule untuk melaksanakan pekerjaan.

Uraian Tugas, Wewenang Dan Tanggung Jawab :

1. Merencanakan pekerjaan diproduksi sesuai network planning master

production schedule dan kebutuhan tenaga berdasarkan gambar yang diterima

dari Bagian Produksi dengan memperhatikan spesifikasi teknis.

2. Memantau, mengawasi dan melaksanakan atas order pekerjaan bangunan

baru, reparasi kapal dan non kapal agar sesuai dengan production schedule,

network planning dan bestek.

3. Melapor kepada Manager Produksi tentang kemajuan maupun hambatan yang

dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan suatu proyek.

4. Menyusun laporan pelaksanaan pekerjaan apakah sesuai atau menyimpang

dari schedule yang telah ditentukan dan menyampaikan sebab-sebab

kemacetan pekerjaan yang sedang diawasinya.

5. Melaporkan kepada Manager Produksi apabila dalam pelaksanaan pekerjaan

terdapat perubahan dari bestek yang telah disetujui oleh pemesan.


62

6. Membuat daftar tambahan pekerjaan yang secara teknis harus diperbaiki yang

tidak termasuk dalam daftar repair list/ bestek untuk diajukan kepada owner

untuk mendapat persetujuan pelaksanaan dan dilengkapi dengan daftar

kebutuhan bahan secara terinci.

7. Melaksanakan, memonitoring dan pengawasan terhadap kebutuhan bahan,

tenaga dan peralatan untuk kelancaran pekerjaan yang menjadi tanggung

jawabnya.

8. Membuat laporan harian/ periodic setiap pekerjaan yang berada dibawah

pengawasannya.

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Manager Produksi.

4.1.6 Aktivitas Operasional Perusahaan

1. Nama Perusahaan: PT. INDUSTRI


KAPAL INDONESIA
( Persero ) Unit Dok dan Galangan Bitung
2. Alamat : Jl. Samuel Languyu
3. Nomor Telepon : ( 0438 ) 21140
4. Nama Pimpinan : F. A. RUD
BANDONO, BE, SE
5. Hari Mulai Kerja : Senin
6. Hari Selesai Kerja : Jumat
7. Jumlah Hari Absen : 5 (Lima) Hari
Tabel 1. Aktivitas Operasional Perusahaan
Jam Jam Jam
Hari
Masuk Istirahat Pulang
Senin 07.45 12.00 16.30
Selasa 07.45 12.00 16.30
Rabu 07.45 12.00 16.30
Kamis 07.45 11.15 16.30
Jumat 07.45 11.15 16.30
Sabtu L I B U R
63

Sumber : PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Bitung

4.1.7 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi pada PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Unit Dok

dan Galangan Bitung, dapat di lihat pada bagan berikut ini. (Gambar 1)

4.2 Deskripsi Responden

Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan PT. Industri Kapal Indonesia

(Persero) Bitung dengan sampel penelitian kepada karyawan yang telah mengikuti

pelatihan. Berdasarkan data yang diperoleh, maka berikut ini akan menguraikan

gambaran umum responden penelitian.

Responden berjumlah 25 orang yang terbagi dalam beberapa kelompok

kerja, dari data yang diperoleh, terdapat beberapa komposisi yang akan diangkat,

seperti komposisi responden berdasarkan jenis kelamin, komposisi responden

berdasarkan tingkat usia dan komposisi responden berdasarkan tingkat

pendidikan.

4.2.1 Komposisi Responden Menurut Jenis Kelamin

Dalam tabel berikut ini, kita akan melihat komposisi responden


berdasarkan jenis kelamin, yang diperlihatkan pada tabel 5.1
Tabel 2
Komposisi Responden Menurut Jenis Kelamin

Jumlah Prosentase
No. Jenis Kelamin
Responden (%)
1 Pria 22 88%
Sumber
2 : Hasil Pengolahan
Wanita Data, 32013 12%
Jumlah 25 100%
64

Berdasarkan tabel 6 diatas, terlihat bahwa responden terbanyak adalah

responden pria dengan jumlah responden sebanyak 22 responden atau 88 %, dan

wanita sebanyak 3 responden atau 12%. Setelah ini akan diperlihatkan tabel 5.2

yaitu komposisi responden menurut tingkat usia.

4.2.2 Komposisi Responden Menurut Tingkat Usia


Berikut ini akan diperlihatkan data responden menurut tingkat usia dalam

bentuk tabel yakni tabel 5.2 :

Tabel 3
Komposisi Responden Menurut Tingkat Usia

Jumlah Prosentase
No. Usia
Responden (%)
1 20 – 30 Tahun 4 16%
2 30 – 40 Tahun 21 84%
Jumlah 25 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Berdasarkan karakteristik responden menurut tingkat usia diatas,

responden terbanyak adalah mereka yang memiliki tingkat usia antara 30 - 40

tahun sebanyak 21 responden atau sekitar 84%, dan 4 responden atau sekitar 16%

berada pada tingkat usia 20 – 30 tahun.


65

4.2.3 Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan


Berikut ini akan dijelaskan data responden berdasarkan pendidikan yang
dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
Tabel 4
Data Responden Berdasarkan Pendidikan
Jumlah Prosentase
Nomor Pendidikan
Responden (%)
1 SLTP 0 0
2 SMU/SMK 0 0
3 DIPLOMA 22 88
4 SARJANA 3 12
Jumlah 25 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Dari tabel 8 diatas dapat dilihat bahwa untuk tingkat pendidikan SLTP dan

SMU tidak ada, dan untuk tingkat pendidikan Diploma berjumlah 22 responden

atau 88% yang berarti responden terbanyak memiliki tingkat pendidikan

Diploma. Sedangkan untuk Sarjana berjumlah 3 responden atau 12% dari sampel

yang ada.

4.3 Pembahasan Deskriptif

Data yang diperoleh dari kuesioner terhadap 25 responden tidak berisi

identitas responden saja, dari data tersebut juga diperoleh hasil analisis data.

Setiap kuesioner berisi 20 pertanyaan, dan untuk variabel X (Pelatihan Karyawan)

sebanyak 13 pernyataan, sedangkan variabel Y (Produktivitas Kerja) sebanyak 7

pernyataan.
66

Tabel 5

Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Nomor Satu Yaitu Perusahaan

Memberikan Kesempatan Mengikuti Pelatihan Untuk Meningkatkan SDM

Sesuai Dengan SOP

Jumlah Prosentase
Jawaban Keterangan
Responden (%)
SS Sangat Setuju 17 68
S Setuju 8 32
RR Ragu-ragu 0 0
TS Tidak Setuju 0 0
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 30 100
Sumber : Hasil pengolahan data 2013

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat, dari pertanyaan nomor satu ini,

sebanyak 17 orang memilih jawaban SS, dengan pernyataan Sangat Setuju yang

bobot nilainya 5 dan jumlah prosentasenya sebesar 68%. Sedangkan untuk

jawaban S dijawab oleh 8 orang, dengan pernyataan Setuju yang berbobot nilai 4

dengan jumlah prosentase 32%. dan untuk jawaban ragu-ragu, tidak setuju, dan

sangat tidak setuju bobot 0 yaitu tidak ada responden yang memilih jawaban

tersebut.

Dilihat dari data diatas, bahwa perusahaan cukup berhasil mengadakan

pelatihan karna berguna untuk meningkatkan sumber daya manusia sesuai dengan

standar operasional perusahaan.


67

Tabel 6

Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Nomor Dua Yaitu Karyawan Lebih

Menguasai Tata Kearsipan

Jumlah Prosentase
Jawaban Keterangan
Responden (%)
SS Sangat Setuju 5 20
S Setuju 14 56
RR Ragu-ragu 5 20
TS Tidak Setuju 1 4
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil pengolahan data 2013

Dari tabel diatas dapat dilihat, untuk pernyataan nomor dua, 5 orang

memilih jawaban SS (sangat setuju), dengan pertanyaan selalu dengan bobot nilai

5 dengan jumlah prosentase 20%. Sedangkan untuk jawaban S (setuju) dijawab

oleh 14 dengan bobot nilai 4 dan jumlah prosentase 56% , dan untuk jawaban RR

(ragu-ragu) dijawab oleh 5 responden, dengan bobot nilai 3 dan prosentase 20%

dari jawaban yang ada. Dan jawaban TS dijawab oleh 1 responden dengan

pernyataan tidak setuju, dengan bobot nilai 2 dan prosentase 4%. Pertanyaan STS

dengan pernyataan sangat tidak setuju dengan nilai 0 atau tidak ada responden

yang memilih jawaban tersebut.

Dapat dilihat dari jawaban di atas pada umumnya menyatakan setuju

bahwa pelatihan dapat membuat karyawan lebih terampil dalam menguasai tata

kearsipan. Namun ada juga yang memilih untuk ragu-ragu dalam pernyataan

tersebut. Karena pada dasarnya yang mengikuti pelatihan bukan hanya karyawan

bagian perkantoran tetapi ada juga karyawan bagian lapangan yang mengikuti

pelatihan dalam perbaikan kapal.


68

Tabel 7

Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Nomor Tiga Yaitu Karyawan lebih

Menguasai Aplikasi Komputer

Jumlah Prosentase
Jawaban Keterangan
Responden (%)
SS Sangat Setuju 3 12
S Setuju 18 72
RR Ragu-ragu 3 12
TS Tidak Setuju 1 4
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil pengolahan data 2013

Bisa kita lihat dari tabel 11 dengan pilihan terbanyak yaitu 18 responden

atau sebesar 72% untuk jawaban S atau setuju bahwa mereka mendapatkan

karyawan akan lebih menguasai keterampilan aplikasi computer melalui pelatihan

yang mereka ikuti. Sisanya ada yang memilih jawaban ragu-ragu dan kurang

setuju atas pernyataan tersebut.

Tabel 8
Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Nomor Empat, Yakni Karyawan
terampil berkomunikasi dengan baik sesamea karyawan dan atasan
Jumlah Prosasentase
Jawaban Keterangan
Responden (%)
SS Sangat Setuju 14 56
S Setuju 9 36
RR Ragu-ragu 2 8
TS Tidak Setuju 0 0
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil pengolahan data 2013

Menurut tabel diatas, dari 25 responden yang ada, dengan prosentase

sebesar 56% atau sebanyak 14 orang responden yang menyatakan SS atau Sangat
69

setuju dan 9 orang responden yang menyatakan S atau setuju atas pernyataan yang

keempat ini yang artinya sebagian besar karyawan setuju bahwa mereka terampil

berkomunikasi dengan baik. Dan sisanya menjawab ragu-ragu atas pernyataan

tersebut, dengan nilai prosentasi 8% atau 2 orang responden.

Tabel 9

Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Nomor Lima, Yakni Karyawan

Mengerjakan Pekerjaan Sesuai Waktu Yang ditentukan

Jumlah Prosentase
Jawaban Keterangan
Responden (%)
SS Sangat Setuju 12 48
S Setuju 13 52
RR Ragu-ragu 0 0
TS Tidak Setuju 0 0
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil pengolahan data 2013

Kita bisa melihat pada tabel ini yang tidak mendapatkan respon atau

bernilai nol berada pada jawaban ragu-ragu,tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

Yang artinya semua karyawan yang telah mengikuti pelatihan mendapatkan hasil

yang baik yaitu mereka dapat mengerjakan pekerjaan tepat waktu yaitu dapat

dilihat dari data tersebut dimana 12 orang responden atau 48% menyatakan sangat

setuju dan 52% atau 13 responden yang menyatakan setuju atas pernyataan

tersebut.
70

Tabel 10

Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Nomor Enam, Yakni Karyawan

Tidak Pernah Terlambat tiba dikantor

Jumlah Prosentase
Jawaban Keterangan
Responden (%)
SS Sangat Setuju 2 8
S Setuju 13 52
RR Ragu-ragu 10 40
TS Tidak Setuju 0 0
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil pengolahan data 2013

Melalui tabel diatas, dengan jawaban STS (sangat tidak setuju) dan TS

(tidak setuju) kita melihat tidak ada sama sekali jumlah responden atau nilainya

sama dengan nol. Berbeda dengan jawaban opsi RR atau ragu-ragu yang memiliki

jumlah responden sebesar 10 orang dengan nilai prosentase 40% yang

menyatakan bahwa sebagian karyawan masih ragu-ragu atau belum pasti dengan

pernyataan tersebut. Yang artinya sebagian karyawan masih sering terlambat tiba

dikantor tepat pada waktunya. Tetapi bisa kita lihat juga dari data tersebut bahwa

sebagian karyawan menyatakan jawaban S (setuju) dengan niali prosentase 52%

atau 13 orang responden. Dimana mereka setuju bahwa mereka tidak pernah

terlambat tiba dikantor. Sisanya 2 orang responden atau 8% yang menyatakan SS

(sangat setuju).
71

Tabel 11

Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Nomor Tujuh, Yaitu Persentasi

Kehadiran Karyawan Diatas 80%

Jumlah Prosentase
Jawaban Keterangan
Responden (%)
SS Sangat Setuju 11 44
S Setuju 12 48
RR Ragu-ragu 2 8
TS Tidak Setuju 0 0
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil pengolahan data 2013

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 25 responden yang

menjawab pernyataan SS (sangat setuju) berjumlah 11 orang responden atau

44% yang memilih jawaban tersebut, sedangkan jumlah prosentase 48%

atau 12 orang responden yang menjawab S (setuju) dari tigapuluh responden

tersebut. dengan jumlah prosentase 8% atau 2 orang yang memilih

menjawab ragu-ragu atas penyataan ini. Dan sisanya pernyataan dengan

bobot nilai 0 untuk jawaban TS (tidak setuju) yang artinya tidak ada

responden yang memilih jawaban tidak setuju atas pernyataan ini.

Dari hasil di atas dapat di simpulkan bahwa hampir semua karyawan

yang telah mengikuti pelatihan setuju dengan pernyataan nomor tujuh

dimana para karyawan ini mempunyai persentasi kehadiaran diatas 80%.

Hanya saja terdapat 2 responden yang memilih menjawab ragu-ragu atas

atas pernyataan ini.


72

Tabel 12

Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Nomor Delapan, Yaitu Karyawan

Selalu Mematuhi Peraturan Di dalam Kantor

Jumlah Prosentase
Jawaban Keterangan
Responden (%)
SS Sangat Setuju 12 48
S Setuju 11 44
RR Ragu-ragu 1 4
TS Tidak Setuju 0 0
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil pengolahan data 2013

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari dua puluh lima responden yang

menjawab pertanyaan nomor delapan yang memilih menjawab SS berjumlah 12

responden dengan pernyataan sangat setuju dengan bobot nilai 5, dan jumlah

prosentasenya 48%. Yang menjawab S dari dua puluh lima responden tersebut

yaitu berjumlah 11 responden dengan pernyataan sangat setuju, dengan jumlah

prosentase 44% dengan bobot nilai 4, Dan untuk jawaban RR berjumlah 1

responden dengan pernyataan ragu-ragu dengan presentasi 4%. Dan sisanya untuk

jawaban TS atau tidak setuju dan jawaban STS atau sangat tidak setuju mendapat

bobot nilai 0 yang artinya tidak ada responden yang memilih jawaban tidak setuju.

Dari hasil diatas dapat disimpulkan, bahwa sebagain besar karyawan

menjawab setuju dengan pernyataan tersebut, dimana mereka selalu mematuhi

peraturan didalam kantor.


73

Tabel 13

Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Nomor Sembilan, Yakni Karyawan

Selalu Mematui Tata Tertib Di Dalam Kantor

Jumlah Prosentase
Jawaban Keterangan
Responden (%)
SS Sangat Setuju 12 48
S Setuju 9 36
RR Ragu-ragu 3 12
TS Tidak Setuju 0 0
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil pengolahan data 2013

Sebanyak 25 responden diberikan pernyataan karyawan selalu mematuhi

tata tertib di dalam kantor. Hampir semuanya merespon positif. Yaitu sebanyak 12

orang memilih SS (sangat setuju) dan nilai prosentasenya sebesar 48% dan

selanjutnya memberikan nilai S yaitu setuju dengan nilai prosentase sebesar 36%

yaitu sebanyak 9 orang responden. Dan hanya 3 orang responden yang memilih

RR (ragu-ragu) dengan nilai presentase 12%. Jawaban yang menunjukkan hal

positif berarti perusahaan juga bisa dikatakan berhasil untuk memberikan

pelatihan kepada karyawannya.

Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa 84% atau 21 orang dari 25 responden

menyatakan setuju. Ini berarti bahwa hampir semua karyawan menyatakan bahwa

mereka perlu diadakan pelatihan agar mereka dapat pelajaran melalui kegiatan

tersebut, seperti pada pernyataan ini, bahwa mereka mematuhi tata tertib didalam

kantor atau dunia kerja.


74

Tabel 14

Karyawan Pernah Mengikuti Pendidikan Formal Dalam Bidang

Administrasi Perkantoran

Jumlah Prosentase
Jawaban Keterangan
Responden (%)
SS Sangat Setuju 6 24
S Setuju 7 28
RR Ragu-ragu 7 28
TS Tidak Setuju 5 20
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil pengolahan data 2013

Kegiatan pelatihan yang diadakan PT. Industri Kapal Indonesia ini ada

terdapat beberapa jenis pelatihan, salah satunya dalam pendidikan formal dibidang

administrasi perkantoran. Dan dari 25 responden yang ada yang memilih jawaban

SS (sangat setuju) yaitu sebanyak 6 orang responden dengan bobot nilai 24%. Dan

yang memilih jawaban S (setuju) yaitu 7 orang responden dengan bobot nilai

28%. RR (ragu-ragu) terdapat 7 respondend yang memilih jawaban tersebut. Dan

sisanya terdapat 5 responden yaitu 20% yang tidak admengatakan jawaban TS

(tidak setuju). Sedangkan STS ( sangat tidak setuju) memiliki bobot nilai 0 yang

artinya tidak ada responden yang memilih jawaban tersebut.

Dari hasil diatas dapat dilihat, bahwa sebagian responden menyatakan

jawaban tidak setuju atau ragu-ragu. Hal ini dikarenakan dari 25 responden yang

telah mengikuti pelatihan tidak semua yang mengikuti jenis pelatihan aministrasi

perkantoran karena dari sebagian responden ini adalah karyawan pada bagian

perbaikan kapal.
75

Tabel 15
Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Nomor Sebelas, Yaitu Karyawan
Pernah Mengikuti Penidikan Formal Dalam Bidang Perbaikan Kapal

Jumlah Prosentase
Jawaban Keterangan
Responden (%)
SS Sangat Setuju 3 12
S Setuju 7 28
Ragu-ragu Ragu-ragu 7 28
TS Tidak Setuju 8 32
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil pengolahan data 2013

Kegiatan pelatihan yang diadakan PT. Industri Kapal Indonesia ini ada

terdapat beberapa jenis pelatihan, salah satunya dalam pendidikan formal dibidang

perbaikan kapal . Dan dari 25 responden yang ada yang memilih jawaban SS

(sangat setuju) yaitu sebanyak 3 orang responden dengan bobot nilai 12%. Dan

yang memilih jawaban S (setuju) yaitu 7 orang responden dengan bobot nilai

28%. RR (ragu-ragu) terdapat 7 respondend atau 28% yang memilih jawaban

tersebut. Dan sisanya terdapat 8 responden yaitu 32% yang menyatakan jawaban

TS (tidak setuju). Sedangkan STS ( sangat tidak setuju) memiliki bobot nilai 0

yang artinya tidak ada responden yang memilih jawaban tersebut.

Dari hasil diatas dapat dilihat, bahwa sebagian responden menyatakan

jawaban tidak setuju atau ragu-ragu. Hal ini dikarenakan dari 25 responden yang

telah mengikuti pelatihan tidak semua yang mengikuti jenis pelatihan perbaikan

kapal karena dari sebagian responden ini adalah karyawan pada bagian

perkantoran.
76

Tabel 16

Karyawan Pernah Mengikuti Pendidkan Formal Dalam Bidang

Manajemen Perkantoran

Jumlah Prosentase
Jawaban Keterangan
Responden (%)
SS Sangat Setuju 6 24
S Setuju 12 48
RR Ragu-ragu 3 12
TS Tidak Setuju 4 16
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil pengolahan data 2013

Kegiatan pelatihan yang diadakan PT. Industri Kapal Indonesia ini ada

terdapat beberapa jenis pelatihan, salah satunya dalam pendidikan formal dibidang

manajemen perkantoran. Dan dari 25 responden yang ada dan memilih jawaban

SS (sangat setuju) yaitu sebanyak 6 orang responden dengan bobot nilai 24%. Dan

yang memilih jawaban S (setuju) yaitu 12 orang responden dengan bobot nilai

48%. RR (ragu-ragu) terdapat 3 respondend atau 12% yang memilih jawaban

tersebut. Dan sisanya terdapat 4 responden yaitu 16% yang menyatakan jawaban

TS (tidak setuju). Sedangkan STS ( sangat tidak setuju) memiliki bobot nilai 0

yang artinya tidak ada responden yang memilih jawaban tersebut.

Dari hasil diatas dapat dilihat, bahwa sebagian responden menyatakan

jawaban tidak setuju atau ragu-ragu. Hal ini dikarenakan dari 25 responden yang

telah mengikuti pelatihan tidak semua yang mengikuti jenis pelatihan manajemen

perkantoran karena ada beberapa responden ini adalah karyawan pada bagian

perbaikan kapal.
77

Tabel 17

Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Nomor Tiga Belas, Yaitu

Karyawan Pernah Mengikuti Pendidikan Formal Mengenai Kerja Sama

Tim Yang Berhubungan Dengan Perilaku Organisasi

Jumlah Prosentase
Jawaban Keterangan
Responden (%)
SS Sangat Setuju 10 40
S Setuju 11 44
RR Ragu-ragu 1 4
TS Tidak Setuju 3 12
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil pengolahan data 2013

Dan dari 25 responden yang ada dan memilih jawaban SS (sangat setuju)

yaitu sebanyak 10 orang responden dengan bobot nilai 40%. Dan yang memilih

jawaban S (setuju) yaitu 11 orang responden dengan bobot nilai 44%. RR (ragu-

ragu) terdapat 1 respondend atau 4% yang memilih jawaban tersebut. Dan sisanya

terdapat 3 responden yaitu 12% yang menyatakan jawaban TS (tidak setuju).

Sedangkan STS ( sangat tidak setuju) memiliki bobot nilai 0 yang artinya tidak

ada responden yang memilih jawaban tersebut.

Sebagian kecil karyawan memilih untuk tidak setuju 16%. Dan sisanya

memilih jawaban setuju untuk pernyataan ini bahwa mereka pernah mengikuti

pendidikan formal mengenai kerja sama tim karena dengan adanya tim maka

tujuan perusahaan dapat dicapai secara optimal. Yang dimaksud berhubungan

dengan perilaku organisasi yaitu dengan kerja sama tim para karyawan

mensupport, berpadu dalam pekerjaan mengurangi ketegangan dalam bekerja.


78

Tabel 18

Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Nomor Empat Belas, Yaitu Hasil

Pekerjaan Karyawan Sesuai Dengan SOP (Standart Operasional Prosedur)

Jumlah Prosentase
Jawaban Keterangan
Responden (%)
SS Sangat Setuju 9 36
S Setuju 13 52
RR Ragu-ragu 2 8
TS Tidak Setuju 1 4
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil pengolahan data 2013

Dan dari 25 responden yang ada dan memilih jawaban SS (sangat setuju)

yaitu sebanyak 9 orang responden dengan bobot nilai 36%. Dan yang memilih

jawaban S (setuju) yaitu 13 orang responden dengan bobot nilai 52%. RR (ragu-

ragu) terdapat 2 respondend atau 8% yang memilih jawaban tersebut. Dan sisanya

terdapat 1 responden yaitu 4% yang menyatakan jawaban TS (tidak setuju).

Sedangkan STS ( sangat tidak setuju) memiliki bobot nilai 0 yang artinya tidak

ada responden yang memilih jawaban tersebut.

Sebagian kecil karyawa memilih untuk tidak setuju 12%. Dan sisanya

memilih jawaban setuju untuk pernyataan ini bahwa pelatihan berguna untuk

memberikan hasil pekerjaan sesuai SOP (Standart Operasional Prosedur) yaitu

tata cara atau tahapan yang dibakukan dan harus dilalui untuk menyelesaikan

suatu proses kerja tertentu dan suatu standart/pedoman tertulis yang dipergunakan

untuk mencapai tujuan organisasi agar karyawan dapat mengetahui alur tugas,

wewenang dalam tanggung jawab peran, fungsi tiap-tiap posisi organisasi dengan

jelas.
79

Tabel 19

Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Nomor Lima Belas, Yaitu Hasil

Pekerjaan Karyawan Memiliki Kualitas Sesuai Yang Telah Ditetapkan

Perusahaan

Jumlah Prosentase
Jawaban Keterangan
Responden (%)
SS Sangat Setuju 7 28
S Setuju 17 68
RR Ragu-ragu 0 0
TS Tidak Setuju 1 4
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil pengolahan data 2013

Seperti yang diperlihatkan pada tabel 5.17 diatas, dari 25 responden yang

ada dan memilih jawaban SS (sangat setuju) yaitu sebanyak 7 orang responden

dengan bobot nilai 28%. Dan yang memilih jawaban S (setuju) yaitu 17 orang

responden dengan bobot nilai 68%. Untuk jawaban RR (ragu-ragu) dan STS

(sangat tidak setuju) bobot nilai 0 respondend atau tidak ada yang memilih

jawaban tersebut. Dan sisanya terdapat 1 responden yaitu 4% yang menyatakan

jawaban TS (tidak setuju).

Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa 96% atau 24 orang dari 25

responden menyatakan setuju. Ini berarti bahwa hampir semua karyawan

menyatakan bahwa pekerjaan mereka sudah memenuhi kualitas sesuai yang telah

ditetapkan perusahaan. Maka perusahaan cukup berhasil mengadakan pelatihan

karena membuat pekerjaan karyawan yang mempunyai hasil kerja bermutu dalam

melaksanakan tugas-tugasnya.

Tabel 20
80

Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Nomor Enam Belas, Hasil Kerja

Yang Karyawan Lakukan Selama Ini Sudah Sesuai Dengan Apa Yang

Diharapkan Perusahaan

Jumlah Prosentase
Jawaban Keterangan
Responden (%)
SS Sangat Setuju 10 40
S Setuju 14 56
RR Ragu-ragu 0 0
TS Tidak Setuju 1 4
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil pengolahan data 2013

Sebanyak 25 responden diberikan pernyataan untuk Hasil kerja kayawan

selama ini sudah sesuai dengan apa yang diharapkan. Dan hampir semua

responden merespon positif, yaitu responden yang memilih jawaban SS (sangat

setuju) 10 orang responden atau 40%. S (setuju) 14 orang responden atau 56%.

Dan sisanya 1 orang responden atau hanya 4% yang memilih jawaban TS (tidak

setuju). Sedangkan jawaban RR (ragu-ragu) dan STS (sangat tidak setuju) dengan

bobot nilai 0 yang artinya tidak ada responden yang memilih jawaban tersebut.

Dilihat dari data diatas, maka perusahaan berhasil mengadakan pelatihan.

Karena hampir semua responden yang memilih jawaban setuju, yang artinya

pekerjaan yang dilakukan bisa selesai secara efektif dengan melihat hasil kerja

yang karyawan lakukan selama ini sudah sesuai dengan apa yang diharapkan

perusahaan.

Tabel 21
81

Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Nomor Tujuh Belas, Yakni Hasil

Kerja Karyawan Memenuhi Kuantitas Pekerjaan Yang Diharapkan

Perusahaan

Jumlah Prosentase
Jawaban Keterangan
Responden (%)
SS Sangat Setuju 5 20
S Setuju 16 64
RR Ragu-ragu 4 16
TS Tidak Setuju 0 0
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil pengolahan data 2013

Sebanyak 25 responden diberikan pernyataan untuk Hasil kerja kayawan

selama ini sudah memenuhi kuantitas dengan apa yang diharapkan. Dan hampir

semua responden merespon positif, yaitu responden yang memilih jawaban SS

(sangat setuju) 5 orang responden atau 20%. S (setuju) 16 orang responden atau

64%. Dan sisanya 4 orang responden atau hanya 16% yang memilih jawaban RR

(ragu-ragu). Sedangkan jawaban TS (tidak setuju) dan STS (sangat tidak setuju)

dengan bobot nilai 0 yang artinya tidak ada responden yang memilih jawaban

tersebut.

Dilihat dari data diatas, maka perusahaan berhasil mengadakan pelatihan.

Karena hampir semua responden yang memilih jawaban setuju, yang artinya

pekerjaan yang dilakukan memenuhi kuantitas pekerjaan yang diharapkan

perusahaan artinya dilihat dari hasil kerja pegawai dalam kerja penggunaan waktu

tertentu dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas pekerjaanya.

Tabel 22
82

Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Nomor Delapan Belas, Yaitu

Karyawan Tidak Keberatan Apabila Mendapat Tambahan Kerja Diluar

Jam Kantor

Jumlah Prosentase
Jawaban Keterangan
Responden (%)
SS Sangat Setuju 9 36
S Setuju 14 56
RR Ragu-ragu 2 8
TS Tidak Setuju 0 0
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil pengolahan data 2013

Sebanyak 25 responden diberikan pernyataan bahwa karyawan tidak

keberatan apabila mendapat tambahan kerja diluar jam kantor (lembur). Dan

hampir semua responden merespon positif, yaitu responden yang memilih

jawaban SS (sangat setuju) 9 orang responden atau 36%. S (setuju) 14 orang

responden atau 56%. Dan sisanya 2 orang responden atau hanya 8% yang memilih

jawaban RR (ragu-ragu). Sedangkan jawaban TS (tidak setuju) dan STS (sangat

tidak setuju) dengan bobot nilai 0 yang artinya tidak ada responden yang memilih

jawaban tersebut.
83

Tabel 23

Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Nomor Sembilan Belas, Yaitu

Karyawan Lebih Cermat Dan Cekatan Dalam Bekerja

Jumlah Prosentase
Jawaban Keterangan
Responden (%)
SS Sangat Setuju 4 16
S Setuju 18 72
RR Ragu-ragu 3 12
TS Tidak Setuju 0 0
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil pengolahan data 2013

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari dua puluh lima responden yang

menjawab pernyataan ke Sembilan belas ini yang memilih menjawab SS

berjumlah 4 orang responden dengan pernyataan sangat setuju dengan bobot

nilai 5. Dan jumlah responden 16%. Yang menjawab S dari dua puluh lima

responden tersebut yaitu berjumlah 18 orang responden dengan pernyataan

setuju, dengan jumlah prosentase 72% dengan bobot nilai 4, Dan untuk jawaban

RR berjumlah 3 responden dengan pernyataan ragu-ragu dengan presentasi 12%.

Dan sisanya untuk jawaban TS atau tidak setuju dan jawaban STS atau sangat

tidak setuju mendapat bobot nilai 0 yang artinya tidak ada responden yang

memilih jawaban tidak setuju.

Dilihat dari data diatas, maka perusahaan berhasil mengadakan pelatihan.

Karena hampir semua responden yang merespon positif yaitu memilih jawaban

setuju, yang artinya karyawan lebih cermat dan cekatan dalam bekerja. Dimana

para karyawan akan lebih cermat dan cekatan dalam bekerja.


84

Tabel 24

Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Nomor Dua Puluh, Yaitu Karyawan

Tidak Suka Menunda Pekerjaan Yang Harus Diselesaikan

Jumlah Prosentase
Jawaban Keterangan
Responden (%)
SS Sangat Setuju 15 60
S Setuju 8 32
RR Ragu-ragu 2 8
TS Tidak Setuju 0 0
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil pengolahan data 2013

Sebanyak 25 responden diberikan pernyataan bahwa karyawan tidak suka

menunda pekerjaan yang harus diselesaikan. Dan hampir semua responden

merespon positif, yaitu responden yang memilih jawaban SS (sangat setuju) 15

orang responden atau 60%. S (setuju) 8 orang responden atau 32%. Dan sisanya 2

orang responden atau hanya 8% yang memilih jawaban RR (ragu-ragu).

Sedangkan jawaban TS (tidak setuju) dan STS (sangat tidak setuju) dengan bobot

nilai 0 yang artinya tidak ada responden yang memilih jawaban tersebut.

Dilihat dari data diatas, maka perusahaan berhasil mengadakan pelatihan.

Karena hampir semua responden yang merespon positif yaitu memilih jawaban

setuju, yang artinya karyawan tidak suka menunda pekerjaan yang harus

diselesaikan. Sehingga pekerjaan yang dilakukan bisa selesai secara efisien. dan

dengan demikian mereka terstruktur dalam melakukan pekerjaan.


85

4.4 Hasil Analisis Regresi Korelasi dan Pembahasan

4.4.1 Hasil Analsis Regresi dan Korelasi

Pelatihan Karyawan pada PT Industri Kapal Indonesia dapat dipengaruhi

banyak faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal yang saling

berinteraksi secara kompleks. Dalam studi pustaka yang diuraikan pada Bab II

telah diketahui bahwa variabel-variabel yang menjadi bagain dari model

penelitian ini saling berinteraksi secara kompleks. Untuk itu perlu dianalisis

hubungan antara setiap variabel yang menjadi bagain dari model penelitian ini.

“Sugiyono (2001:168-169), menyatakan tehnik statistic regresi digunakan

untuk maksud melakukan prediksi nilai variabel independen diubah”. Antara

korelasi dan regresi mempunyai pengaruh yang kuat. Teknik korelasi digunakan

untuk memprediksi berubahnya nilai variabel tertentu bila variabel lain berubah.

Regresi digunakan untuk analisis antara satu variabel dengan variabel lain yang

secara konseptual mempunyai pengaruh yang kuat.

Dengan menggunakan kuesioner (terlampir) yang diberikan kepada 25

karyawan PT Industri Kapal Indonesia (persero) Bitung diperoleh data dan

ditabulasi menurut variabel penelitian. Data yang terkelompok menurut variabel

tersebut dianalisis dengan bantuan fasilitas Data Analysis dari Microsoft Excel.

Rekapitulasi data hasil penelitian dilampirkan pada lampiran 2 dan hasil analisis

regresi parsial dilampirkan pada lampiran 3.

Dengan menggunakan kuesioner (terlampir) yang diberikan kepada 25

karayawan PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Bitung diperoleh data dan

ditabulasi menurut variabel penelitian. Data yang terkelompok menurut variabel


86

tersebut dianalisis dengan bantuan fasilitas Data Analysis dari Microsoft Excel.

Rekapitulasi data hasil penelitian dilampirkan pada lampirkan pada lampiran dan

hasil analisis regresi parsial dilampirkan pada lampiran.

Tabel 25
Hasil Analisis Pelatihan Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Pada PT
Industri Kapal Indonesia (Persero) Bitung

SUMMARY OUTPUT

Regression Statistics
0.63113786
Multiple R 3
0.39833500
R Square 3
0.37217565
Adjusted R Square 5
0.27918484
Standard Error 7
Observations 25

Coefficients
Intercept 1.057
Pelatihan 0.78
Sumber : Hasil Olahan Data 2013
87

4.4.2 Analisis Output

Untuk jelasnya hasil analisis korelasi dan regresi dalam penelitian ini akan

diuraikan sebagai berikut :

- Multiple R menunjukkan angka 0.631137863 sehingga dapat disimpulkan

bahwa korelasi antara variabel Pelatihan Karyawan dan Produktivitas

Kerja sebesar 0,63. Hal ini menunjukan hubungan keduanya kuat.

- R Square atau Koefisien Determinasi menunjukkan angka 0.398335003,

hal ini menunjukkan 39,83% variabel Pelatihan Karyawan dijelaskan oleh

variasi produktivitas kerja dan sisanya 61,17% dipengaruhi oleh faktor

lain.

- Standard Error atau variasi sebesar 0.279184847 terdapat disekeliling

garis regresi khususnya dengan variabel bebas – Y (produktivitas kerja).

- Persamaan Regresi bisa dilihat pada persamaan yang ditunjukkan kolom

Coefficients baris Intercept (0.279184847) dan baris X (variabel X) atau

Pelatihan Karyawan (0.78), sehingga dapat dituliskan persamaan Y =

1.057+ 0,78X.

- Intercept sebesar 1.057. Persamaan regresi menunjukkan angka yang

positif, dalam kasus adanya peningkatan variabel X (Pelatihan Karyawan)

akan meningkatkan variabel Y (Produktivitas Kerja). Koefisien Regresi

sebesar 0,78% dapat dibaca bahwa semakin tingginya intensitas Pelatihan

Karyawan sebesar 1% akan meningkatkan produktivitas kerja pada PT.

Industri Kapal Indonesia (persero) Bitung sebesar 0,78%.


88

4.5 Pembahasan

Pengaruh Pelatihan Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja

Untuk menjelaskan sejauh mana pengaruh variabel bebas yaitu Pelatihan

Karyawan, terhadap Produktivitas Kerja, maka dilakukan pembahasan

berdasarkan permasalahan hasil obeservasi dan analsis data yang dilakukan. Hasil

penelitian menunjukkan pelatihan karyawan mempunyai pengaruh yang besar

terhadap produktivitas kerja PT Industri Kapal Indonesi (persero) Bitung.

Kemajuan organisasi tidak terlepas dari hasil kerja karyawan yang lebih

banyak dari pada ukuran biasa yang telah umum agar mampu menghasilkan

barang atau jasa sesuai dengan yang diharapkan dalam waktu yang tepat dan akan

terus menerus mengalami peningkatan produktivitas demi tercapainya visi dan

misi organisasi.

Peusahaan mengadakan program pelatihan untuk menambah pengalaman,

meningkatkan keterampilan kerja, peningkatan keahlian, pengetahuan, dan

wawasan, sikap karyawan pada tugas-tugasnya. Dengan pengetahuan yang

didapat dalam pendidikan dan pelatihan akan merubah tingah laku, guna

mendapatkan produktivitas yang tinggi.

Seperti yang dikemukakan Malayu S. P. Hasibuan (Hasibuan, 1997:77):

“dengan pelatihan, maka produktivitas karyawan, yakni pelaksanaan program

pelatihan membentuk dan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan karyawan,

sehingga diharapkan dengan semakin sering program pelatihan dilaksanakan

semakin tinggi pula tingkat Produktivitasnya”.


89

“pendidikan dan latihan untuk menambah pengalaman dan meningkatkan

keterampilan kerja mempunyai dampak paling langsung terhadap produktivitas.

Kegiatan pengembangan ini menjanjikan pertumbuhan produktivitas yang terus-

menerus” (Kussriyanto, 1993:10). Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan

Mulia Nasution (Nasution, 1994:70). Menurutnya, “dengan adanya peningkatan

keahlian, pengetahuan, dan wawasan, sikap karyawan pada tugas-tugasnya dengan

pengetahuan yang didapat dalam pendidikan dan pelatihan akan merubah tingah

laku, guna mendapatkan produktivitas yang tinggi”

Hal ini sesuai dengan hasil analisis dimana berdasarkan hasil observasi

dan analisis membuktikan bahwa pelatihan sangat berpengaruh terhadap

Produktivitas kerja yang ada di PT Industri Kapal Indonesia (persero) Bitung.

Nilai koefisien korelasi r = 0,63 menunjukkan bahwa pelatihan karyawan

memiliki hubungan positif yang cukup kuat dengan Produktivitas kerja pada PT

Industrusi Kapal Indonesia (persero) Bitung. Nilai koefisien determinasi r² =

0.398335003 menunjukkan bahwa variasi Produktivitas kerja pada PT Industri

Kapal Indonesia 39,83% dipengaruhi oleh besarnya pelatihan karyawan, sedang

sisanya 61,17% dipengaruhi faktor lain. Hal ini terlihat bahwa pelatihan

karyawan masih perlu dimaksimalkan dalam meningkatkan Produktivitas Kerja di

PT Industri Kapal Indonesi (persero) Bitung. karena hasilnya sudah cukup

maksimal akan tetapi harus dipertahankan karena mempunyai pengaruh yang

kuat.

Namun berdasarkan hasil observasi ternyata pelatihan karyawan yang ada di

PT Industri Kapal Indonesia belum sepenuhnya terealisasikan pada setiap bagian


90

unit kerja yang artinya dari semua karyawan baru 25% yang mengikuti program

pelatihan. Program pelatihan karyawan hendaknya direalisasikan terhadap semua

unit kerja yang ada karena perusahaan membutuhkan keterampilan dari semua

karyawan. Dan jika semua karyawan mengikuti program pelatihan maka akan

memberika dampak yang positif bagi perusahaan dimana karyawan akan lebih

cakap dan terampil, dapat bekerja lebih efisien, efektif, dan hasil kerjanya lebih

baik sehingga daya saing perusahaan akan semakin besar. Hal ini akan

memberikan peluang yang lebih baik bagi perusahaan untuk memperoleh laba

yang semakin besar

Melihat hasil analisis maka pelatihan perlu direalisasikan kepada semua

karyawan PT Industri Kapal Indonesia dalam meningkatkan Produktivitas kerja

karyawan dimana semakin baik hasil kerja karyawan semakin tinggi Produktivitas

kerja pada PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Bitung.

Anda mungkin juga menyukai