PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat dunia
industri berlomba – lomba melakukan efisiensi dan meningkatkan produktivitas
dengan menggunakan alat-alat produksi yang semakin komplek.makin
kompleknya peralatan yang di gunakan,makin besar pula potensi bahaya yang
mungkin terjadi dan makin besar pula kecelkaan kerja yang di timbulkan apabila
tidak di lakukan penanganan dan pengendalian sebaik mungkin. Hal ini
menunjukkan bahwa masalah – masalah keselamatan dan kesehatan kerja tidak
lepas dari kegiatan dalam industri secara keseluruhan,maka pola-pola yang harus
dikembangkan di dalam penanganan K3 dan pengendalian potensi bahaya harus
senantiasa di kembangkan dan di kelola dengan baik. Salah satu pengelolaan
K3 di tempat kerja adalah dengan menunjuk personil yang melakukan
pengawasan terhadap ditaatinya peraturan perundang-undangan K3, yang
duduk sebagai sekretaris P2K3 dan mengembangkan pelaksanaan K3
diperusahaan. Untuk itu perlu adanya petunjuk teknis pembinaan calon ahli
keselamatan dan kesehatan kerja umum sehingga mendapatkan personil yang
mampu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan tentang keselamatan dan
kesehatan kerja dalam rangka megendalikan resiko di tempat kerja..
Ahli keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan tenaga berkeahlian
khusus yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja (sertifikasi). Ahli ini bekerja
sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Tugas
utamanya adalah, menjalankan pengawasan langsung terhadap ditaatinya
undang-undang tersebut. Tenaga Ahli K3 Umum merupakan seorang tenaga
kerja teknis berkeahlian khusus di bidang K3 yang dapat membantu pemerintah
maupun perusahaan dalam melakukan pelaksanaan pembinaan dan
pengawasan K3 di tempat kerja.
Lingkungan kerja merupakan kesatuan dari berbagai lingkungan di tempat
kerja, yang di dalamnya mencakup faktor fisik, kimia, biologi, fisiologi dan
psikologi yang keberadaannya di tempat kerja dapat mempengaruhi
keselamatan dan kesehatan kerja.
Kesehatan kerja merupakan penyelenggaraan dan pemeliharaan derajat
yang setinggi-tingginya dari kesehatan fisik, mental dan social dari tenaga kerja
pada semua pekerjaan, pencegahan gangguan kesehatan pada tenaga kerja
yang disebabkan oleh kondisi kerjanya, perlindungan tenaga kerja dari resiko
akibat factor-faktor yang menggangu kesehatan, penempatan dan pemeliharaan
tenaga kerja dalam suatu lingkungan kerja dalam suatu lingkungan kerja yang
sesuai dengan kemampuan fisik dan psikologisnya, dan sebagai kesimpulannya
merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan manusia kepada
pekerjaanya.
Limbah adalah buangan yang di hasilkan dari suatu proses produksi baik
indsutri maupun domestik, yang lebih di kenal sebagai sampah, yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak di harapkan karena
tidak memilai nilai ekonomis.Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat
di golongkan menjadi 4, yaitu limbah cair, limbah padat, limbah gas dan partikel
serta limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Untuk mengatasi limbah di
perlukan pengolahan dan penanganan yang tepat.
PT. Industri Kapal Indonesia Makassar adalah salah satu perusahaan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia yang wajib melaksanakan K3 di
tempat kerjanya. Oleh karena itu sebagai calon Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Umum, kami dari kelompok 4 melakukan Praktek Kerja
Lapangan (PKL). Adapun tema yang perlu kami kaji ialah terkait Bidang K3
Lingkungan Kerja, Bahan Kimia Berbahaya (B3) dan Kesehatan Kerja. Tema
tersebut akan kami sesuaikan dengan peraturan Perundan-
undangan yang berlaku.
D. Dasar Hukum
KONDISI PERUSAHAAN
C. Temuan
Metode pencarian data untuk mengumpulkan informasi K3 dan penerapan
K3 di PT. Industri Kapal Indonesia Makassar adalah :
- Breifing / Induction oleh pihak perusahaan.
- Survey kelokasi secara langsung sehingga bisa didapatkan data secara
visual.
- Tanya Jawab dengan pihak terkait sekaligus yang menangani K3 dan ikut
mendampingi selama kunjungan.
Dengan waktu yang sangat terbatas pengumpulan data kurang maksimal
pada masing – masing proses dalam pengamatan secara visual tanya jawab.
Namun kelompok kami berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menangkap
gambaran proses dan pengamatan temuan – temuan baik bersifat positif
maupun negatif, dalam rangka memberikan proses pembelajaran dan feedback
pada perusahaan yang dikunjungi.
1. Temuan positif
b. K3 Kesehatan Kerja
b. K3 Kesehatan Kerja