PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1
1.3 TUJUAN
Pelaksanaan praktek kerja industri memiliki dua tujuan, yaitu tujuan
pelaksana prakerja dan tujuan pembuatan laporan.
1.3.1 Tujuan Pelaksanaan Prakerin
a) Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia kerja dan industri
yang sesungguhnya.
b) Memiliki tingkat kompetensi standart sesuai yang dipersyaratkan oleh
dunia kerja dan industri
c) Menjadi tenaga kerja yang berwawasan mutu, ekonomi, bisnis,
kewirausahaan dan produktif
d) Dapat menyerap perkembangan teknologi dan budaya kerja untuk
kepentingan pengembangan diri
e) Dapat menjadikan siswa-siswi lebih disiplin dan tertib
f) dan menjadikan siswa-siswi mengerti dari sebuah kesuksesan terdapat
usaha yang besar
g) Dan dapat mencoba mandiri ketika jauh dari pantaua orang tua
1.3.2 Tujuan Pembuatan Laporan
a) Sebagai salah satu bentuk latihan dalam menghadapi uji kompetensi pada
akhir proses pembelajaran
b) Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Uji Kompetensi, Ujian Nasional
Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Sekolah Bersabtar Nasional
Berbasis Komputer (USBN-BK) serta sebagai bukti bahwa telah
melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin)
c) Sebagai Syarat Kelulusan Prsktik Kerja Industri
d) Wawasan tentang penulisan karya ilmiah
2
1.4 MANFAAT PRAKERIN
Program praktik kerja industri dapat memberikan manfaat kepada berbagai
pihak antara lain:
1.4.1 Manfaat Bagi Siswa
a. Memproleh pengetahuan nyata tentang kondisi suatu industri atau instansi
baik manajemen yang diterapkan maupun kondisi fisik dari industri atau
instansi tersebut
b. Memproleh pengalaman nyata yang akan berguna untuk meningkatkan
kemampuan yang relevan dengan disiplin ilmu masing-masing praktikan
c. mengenal perkembangan industri secara nyata dilapangan
1.4.2 Manfaat Bagi Sekolah
Mendapatkan umpan balik yang berguna untuk meningkatkan serta
mengembangkan materi pembelajaran dalam rangka usaha pengembangan
ilmu pengetahuan yang dibina sekolah, sehingga proses pendidikan dan
pengajaran yang dilaksanakan dapat lebih disesuaikan dengan kemajuan
teknologi yang ada di industri. Meningkatkan dan memperluas kerja sama
antara sekolah dengan perusahaan atau industri melalui program praktik
industri yang dilaksanakan oleh siswa atau siswi
1.4.3 Manfaat Bagi DU/DI
a. Membantu tugas dan pekerjaan sehari-hari di perusahaan tempat praktik
kerja industri
b. Membantu pemerintah pada umumnya dan lembaga pendidikan khususnya
dalam upaya menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas
sesuai tuntutan dan harapan dunia kerja
3
BAB II
PROFIL INSTANSI ATAU DU/DI
4
2.2 WILAYAH BALAI BENIH IKAN
Balai Benih Ikan (BBI) – Sei Sahara’an beralamat di Desa Mekar Mulya
Kecamatan Sematu Jaya Kabupaten Lamandau. Pembangunan Balai Benih Ikan
(BBI) Sei Sahara’an dilaksanakan pada tahun 2004 dengan luas lahan 6 hektar
Bangunan yang terdapat di Balai Benih Ikan (BBI) SEI SAHARA’AN dapat
dilihat pada tabel 1. Berikut ini:
5
2.3 PETUGAS BALAI BENIH IKAN
Susunan Petugas Balai Benih Ikan SEI SAHARA’AN dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
No NAMA JABATAN
1 DENIE, S.Pi Kepala Bidang BBI
2 DIEGO B. V.RINGKIS, S.Pi Petugas Teknis
3 PEPE LEO, S.Pi Petugas Teknis
4 ROBY KOLING, S.Pi Petugas Teknis
5 JOKO PRASETYO Petugas Teknis
6 BEN GORION Petugas Kebun
2.4.1 Tujuan
6
2.4.2 Sasaran
VISI
MISI
7
2.6 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
8
BAB III
KEGIATAN KHUSUS
3.1.1 Pendahuluan
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang dibudidayakan
hampir diseluruh wilayah di indonesia. Komoditas ini banyak dibudidayakan
karna teknologinya yangtelah dkuasai,produknya digemari masyarakat serta harga
jual yang dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat (Herdikiawan, 2012).
Salah satu ikan lele yang berpotensi tinggi untuk dibudidayakan di indonesia
adalah ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang juga dapat dikenal dengan ikan
lele Afrika. Ikan lele dumbo (Clarias geriepinus) ini memiliki karakter unggul
karena pertumbuhannya lebih cepat dari pada ikan lele lokal biasa dengan waktu
yang singkat, daging dengan kualitas baik, serta resisten terhadap penyakit dan
memiliki kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan (Hastuti dan Subandiyono,
2014).
Ikan lele dumbo merupakam ikan lele hasil hybrid antara lele asli Taiwan (C
fuscus) betina dengan lele jantan yang berasal dari Afrika (C gariepinus). Di
indonesia lele dumbo pertama kali diperkenalkan oleh perusahaan PT Cipta Mina
Sentosa pada bulan November 1986. Sebelumnya nama ilmiah ikan lele dumbo
adalah Clarias fuscus, akan tetapi karena ukurannya lebih besar dari pada ikan lele
lokal pada umumnya, para ahli perikanan di indonesia mengelompokkan jenis
ikan ini kedalam Clarias gariepinus (Hartono, 2001)
9
Sebagai komoditas yang populer di indonesia, ikan lele tidak hanya diminai untuk
bisnis rumah makan dan restoran saja, akan tetapi ikan lele dapat dijadikan produk
olahan seperti bakso, nugget, abon dll. Budidaya ikan lele merupakan bisnis yang
menjajikan, sehingga tak berarti banyak masyarakat dan para pembudidaya yang
berlomba-lomba untuk memenuhi permintaan pasar untuk memproduksi ikan lele.
Tingginya monat masyarakat dalam mengkonsumsi ikan lele dumbo merupakan
peluang besar bagi Direktur Jendral Perikanan Budidaya, Kementrian Kelautan
dan Perikanan dalam kurun waktu dari tahun 2009-2014 unutk meningkatkan
produksi ikan lele 450% yaitu dari 200.000 ton pada tahun 2009 menjadi 900.000
ton pada tahun 2014 (KKP, 2010 dalam jaja. Dkk, 2013)
Kolam pemeliharaan induk ikan lele di Balai Benih Ikan (BBI) sei sahara’an
yaitu bak yang terbuat dari fiber dengan ukuran bak panjang 2,4 m, lebar 0,8 m
dan tinggi 1,4 m dengan tinggi air 30 cm. Pembersihan bak dilakukan agar
patogen yang dapat menyebabkan sumber penyakit dan membuat kualitas air
buruk hilang, patogen seperti lumut sangat kuat menempel pada dasar atau
dinding bak maka dari itu perlu dilakukan penyikatan
10
3.3 PEMELIHARAAN INDUK
Induk ikan lele di Balai Benih Ikan (BBI) Sei Sahara’an berumur 1,5 tahun
dan rata-rata beratnya adalah 1,3 kg, perut dari induk betina ini tampak gemuk dan
apabila di tangkap lele tersebut jinak. Hal ini sesuai dengan pendapat Hariono dan
Puspita (2013), yang menyatakan bahwa ciri-ciri induk yang baik adalah umur
yang telah cukup dan telah mencapai umur 1 tahun,berat berkisar lebih dari 1 kg,
sudah telihat jinak, badan mengkilap dan tampak gemuk, tubuh sehat dan tidak
memiliki tanda-tanda cacat. Selama pemeliharaan,induk ikan lele dumbo diberi
pakan pelet apung (protein 50%) dan ikan rucah. Pemberian pakan induk lele
diberikan sekitar 3% dari biomassa/hari
Bak yang digunakan untuk bak pemijahan adalah bak berbentuk bulat dengan
diameter 1,95m tinggi bak 0,8m, dan tinggi air 25-30cm bak pemijahan terbuat
dari filter, bak pemijahan juga dilengkapi dengan saluran pembuangan yang
berfungsi pada saat pembersihn dan pengurangan air pada bak pemijahan
Persiapan bak pemijahan diawali dengan membilas bak dengan air kemudian
dilakukan penyikatan bak agar patogen yang berada pada dasar bak dan dinding
bak hilang, penyikatan dilakukan sampai bak benar-benar bersih kemudian
dilakukan pembilasan kembali dengan air bersih dan kemudian di keringkan
terlebih dahulu. Bak yang sudah kering di isi air dengan ketinggian 25cm yang
telah di filter menggunakan catridge filter agar patokan kasar yang ada pada
media tidak masuk kedalam bak pemijahan. Berikut adalah gambar bak pemijahan
11
3.4.1 Seleksi Induk
Ciri-ciri induk yang siap memijah dalam praktek pembersihan ikan lele di
BAPPL. STP Serang (2017), mempunyai ciri-ciri yaitu induk ikan lele betina
ditandai dengan warna tubuh berubah menjadi coklat kemerahan, perut besar dan
lembek, gerak lambat dan jinak sehingga mudah ditangkap, alat kelamin
membulat dan mengembang berwarna merah muda dan jika perut diurut kearah
kelamin akan keluar telur berwarna hijau kuning tua kecoklatan. Sedangkan induk
jantan memiliki warna tubuh berubah-ubah menjadi coklat kemerahan, tubuh
ramping, gerakan agresif dan lincah, alat kelamin memanjang , terlihat meruncing
dan berwarna kemerahan
Hal ini sesuai dengan SNI (2014). Induk ikan lele dumbo jantan yang siap
memijah ditandai dengan urogenitalnya yang memerah meruncing serta
panjangnya sudah melampaui pangkal sirip dan anus serrta sirip punggung
kemerahan, sedangkan untuk induk betina yang mempunyai perut membesar dan
terasa lunak bila diurut kearah anus akan mengeluarkan telur berwarna hijau
kekuningan, sehingga induk tersebut dapat digunakan untuk proses pemijahan.
12
3.6 KETERLAKSANAAN (Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat)
Lele dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi para petani, selain
memiliki daging yang lembut dan lebih besar dari lele yang lain dari jenis ini,
sangat kaya akan protein yang dibutuhkan untuk pola makan yang sehat
Faktor penghambat ikan lele biasanya terjadi ketika masih dalam proses
pembenihan
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pembelajran di dunia kerja dan industri adalah suatu strategi yang memberi
peluang kepada peserta mengalami proses belajar melalui bekerja langsung pada
pada pekerjaan sesungguhnya. Dengan adanya prakerin, penulis dapat merasakan
bagaimana pelaksanaan praktek langsung dilingkungan dunia kerja, dan
bimbingan langsung oleh instruktur yang profesionalitas, bahkan dapat mengukur
sejauh mana penguasaan ilmu yang didapat disekolah. Pembelajaran didunia kerja
dari industri dapat juga mengajarkan kedisiplinan kepada siswa yang sebelumnya
bermalas-malasan, dan dengan adanya prakerin maka siswa akan lebih dapat
menghargai waktu yang amat sangat berpengaruh pada masa depan yang
membawanya menuju kesuksesan.
4.2 SARAN
14
DAFTAR PUSTAKA
https://ternake.blogspot.com/2015/08/faktor-faktor-ini-menentukan-keuntungan-
petani-dalam-budidaya-lele.html?m=1
https://budidaya.blogspot.com/2014/cara-pemebnihan-ikan-lele-yang-baik-dan-
benar.html?m=1
https://budidaya.blogspot.com/2020/02/faktor-penghambat-budidaya-ikan-
lele.html?m=1
15