Anda di halaman 1dari 24

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1

LUWU UTARA
KEC.BONE-BONE
KAB. LUWU UTARA
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

PROSES PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DIRUMAH KOMPOS BERKAH


SAMPAH ORGANIK DESA SIDOMUKTI KABUPATEN LUWU UTARA

MENYETUJUI PEMBIMBING

Guru Pembimbing PembimbingDU/DI

(ASPAR HALIM.S.Pd) (UMBAR MARGIONO)

KEPALA SEKOLAH
SMKN 1 LUWU UTARA

YULIANTO,S.Pd.,M.Si
Nip : 19770724 200604 1 007

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan
rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan praktek kerja lapangan
(PKL) dan dapat menyusun laporan ini dengan baik guna memenuhi kelengkapan bukti
belajar (evidence).
Laporan praktek kerja lapangan (PKL) ini dapat disusun dengan baik berkat
bantuan dari pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan sebagai
bahan masukkan untuk kami, oleh karena itu izinkan kami mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Aspar Halim selaku pendamping pada praktek kerja lapangan (PKL).
2. Bapak Umbar Margiono selaku pengelola dan pemilik rumah kompos berkah
sampah organik,yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan
PKL dirumah kompos berkah sampah organik dan memberikam masukkan
dalam penyelesaian laporan ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis rinci satu per satu yang telah
membantu dalam penyelesaian laporan PKL ini.
Kami juga menyadari bahwa laporan masih jauh dari sempurna walaupun kami
telah berusaha dengan semaksimal mungkin dan daya upaya yang ada pada kami,
banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan laporan ini. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.
Semoga laporan praktek kerja lapangan (PKL) ini dapat memberi manfaat bagi semua
pihak, penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumya.

Penyusun

TEAM PKL

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Rumah Kompos permanen


Gambar 1.2 Rumah Kompos Non Permanen
Gambar 1.3 Pengambilan Bahan Mentah
Gambar 1.4 Penaburan Sekam
Gambar 1.5 Fermentasi
Gambar 1.6 Pembalikan Kohe Sapi
Gambar 1.7 Penggilingan Pupuk Kompos
Gambar 1.8 Penyablonan Karung
Gambar 1.9 Pengemasan Pupuk Kompos
Gambar 1.10 Pemupukan Pohon Durian
Gambar 1.11Stek Batang Pohon Jambu
Gambar 1.12Mencangkok
Gambar 1.13Sambung Pucuk Bibit Mangga
Gambar 1.14 Pencampuran Tanah, Kompos dan Sekam
Gambar 1.15 Pengisian Polibag
Gambar 1.16 Penyiraman
Gambar 1. 17 Pembersihan gulma didalam polibag
Gambar 1.18 Penyortiran Bibit
Gambar 1.19Penyulaman Tanaman Padi
Gambar 1.20Penyiangan Pada Tanaman Padi
Gambar 1.21 Penyemprotan Gulma

3
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKL

Praktek kerja lapangan (PKL) adalah suatu bentuk Penyelenggara pendidikan


keahlian profesional yang memadukan sistematika dan sinkron antara program
pendidikan disekolah dan program pengusaan keahlian yang diperoleh melalui
kegiatan bekerja secara langsung dengan dunia kerja secara terarah untuk membentuk
keahlian dan mental siswa agar saat lulus dari SMK siap terjun dalam dunia kerja.
Pelaksana praktek kerja lapangan (PKL) dilaksanakan selama 3 bulan untuk program
keahlian ATP. Hal ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu dari tamatan
Sekolah Menengah Kejuruan.
Kegiatan penyelenggara praktek kerja lapangan (PKL) diharapkan dapat
meningkatkan keahlian siswa yang meliputi kemampuan kerja, motivasi kerja, inisiatif,
kreatifitas, disiplin, dan kerajinan dalam bekerja.
Pemilihan praktek kerja lapangan angkatan 18 dilaksanakan di rumah kompos
berkah sampah organik, yang telah ditentukan oleh pihak sekolah dan berlangsung pada
tanggal 4 September 2023 s/d 30 November 2023 dengan alasan bahwarumah kompos
berkah organik merupakan salah satu dalam bidang pertanian yang mencari informasi-
informasi baru yang berhubungan pertanian, khususnya dalam bidang pembuatan pupuk
kompos.

4
B. Maksud dan Tujuan PKL

Maksud :
1. Mendapatkan pengalaman kerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki
sebelum memasuki dunia kerja.
2. Membandingkan dan menerapkan pengetahuan akademis berupa teori dan
praktek yang telah didapatkan.
3. Menambah wawasan,pengetahuan pengalaman, kemampuan,dan keterampilan
praktikan.

Tujuan :
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, keterampilan
dan etos kerja yang sesuai dengan tuntunan lapangan kerja.
2. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan antara SMKN 1 LUWU
UTARA dan rumah kompos berkah sampah organik.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas profesional.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.

C. Kegunaan PKL
A. Kegunaan Bagi Sekolah
1. Mengasah keterampilan yang telah diberikan di sekolah.
2. Mengetahui lebih dalam ilmu yang diperoleh dari sekolah dengan mengikuti
praktik kerja industri.

B. Kegunaan bagi dunia industri

5
1. Mengajarkan siswa arti dari sebuah praktik kerja industri dan dapat mengenal
langsung seperti apa dunia industri.
2. Melatih mental dan fisik siswa dalam belajar di dunia industri.
3. Berpartisipasi secara aktif membantu pemerintah dan masyarakat dalam
menciptakan calon tenaga kerja yang handal,terampil,dan profesional.

C. Kegunaan Bagi Siswa Prakerin


1. Menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang praktek kerja lapangan.
2. Menambah sifat pengembangan diri.
3. Melatih sifat disiplin dalam segala hal.

D. Tempat PKL
Dirumah kompos berkah sampah organik yang terletak di Desa Sidomukti,Dusun
Sidodadi, Jln. Andi Hamid,Kecamatan Bone-Bone,Kabupaten Luwu Utara.

E. Jadwal Waktu PKL


Waktu pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL) dirumah kompos berkah sampah
organik berlangsung selama 3 bulan terhitung mulai tanggal 04 September sampai 30
November 2023.

BAB II

6
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

A. Sejarah Perusahaan
Rumah kompos berkah sampah organik berdiri sejak akhir 2017 Desember,yang
diresmikan oleh PT.Pelindo Persero dan berkerja sama dengan PT.Mars sejak program
next jen tahun 2017 sampai 2021 kami mengolah limbah-limbah organik untuk di
jadikan pupuk kompos dengan alat dan peralatan seadanya dan mulailah kami dikenal
oleh mantan Bupati Prof MUCHTAR LUTFHI ANDI MUTTY.kami dikenalkan oleh
perusahaan PT.Pelindo persero dengan program TJSL (Tanggung Jawab Sosial
Lingkungan) dilingkungan bagian timur.

B. Visi dan Misi


1. Menciptakan lingkungan disekitar rumah kompos berkah sampah oraganik jadi
bersih.
2. Menjadikan pemberdayaan anak-anak muda dan masyarakat sekitar.
3. Mengajarkan generasi muda peduli dengan lingkungan.

C. STRUKUR ORGANISASI

7
KETUA
UMBAR MARGIONO

BENDAHARA SEKERTARIS

NUR FITRI YANTI RAHMAT ONEAL

ANGGOTA:

1. IRFAN FAUZAN
2. TAUFIK
3. ANGGA SAPUTRA
4. RIDWAN
5. SULFIAN
6. DAVID MENALDI
7. SUSANTO
8. SUPRIAMAN

C.Kegiatan Umum dan Budaya Kerja


Kegiatan umum dan budaya kerja adalah melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang
mempunyai limbah-limbah organik yang ada di masyarakat untuk mengumpulkan
limbahnya supaya bisa dijadikan pupuk kompos.

BAB III

8
KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

A.1 Manajemen Pembuatan Pupuk Kompos

Pupukkompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang sudah ada sejak
lama.Pengertian kompos adalah bahan-bahan organik yang sudah mengalami pelapukan
karena terjadi interaksi antara mikro organisme atau bakteri pembusuk yang bekerja
didalam bahan organik tersebut.

2. Pembuatan Rumah Kompos Permanen dan NonPermanen


Rumah kompos dibuat untuk memproses pengomposan sisa hasil tanaman/jerami,
limbah kotoran ternak. Rumah kompos menggunakan bahan standar yang dapat
bertahan hingga puluhan tahun. Bangunan rumah kompos ideal terbuat dari kayu dalam
pembuatannya dengan atap seng, atap atau terpal. Ukuran rumah kompos tercantum dari
pembuatannya dengan ketinggian 4-5m.
Jika modal terbatas maka bangunan rumah kompos dapat dibuat dari bambu
dikombinasikan dengan kayu dengan menggunakan penutup atap atau terpal.

Gambar 1.1 Rumah Kompos Permanen

Gambar 1.2 Rumah Kompos Non Permanen

TABEL RAB. Pembuatan rumah Kompos

9
Nama Material Satuan Jumlah (Rp)

10
Kayu balok-balok 7 kubik Rp. 26.600.000

Kayu Tiang 1 Kubik Rp. 3.600.000

Puso Garis ½ 1 Roll Rp. 300.000

Meteran 50 M 1 Rp. 75.000

Selang Timbang 15 M Rp. 45.000

Tali warna 4 Rp. 40.000

Paku 2Kg Rp. 50.000

Batako 2.500 B Rp. 7.500.000

Seng alma 10K 150 lembar Rp. 12.300.000

Seng alma 9K 160 lembar Rp. 11.808.000

Besi 8 25 batang Rp. 1.475.000

Besi 5 15 batang Rp. 405.000

Paku seng 20 bungkus Rp. 600.000

Paku 10Cm 1 dos Rp. 500.000

Kawat Ikat 4 ikat Rp. 120.000

Besi Beton 10x12 10 batang Rp. 800.000

Besi Beton 6x12 10 batang Rp. 380.000

Paku 7cm 10 Kg Rp. 250.000

Seng plat 25 cm 45 m Rp. 810.000

Gorong-gorong 8 biji Rp. 3.200.000

Baut 70 biji Rp. 350.000

Timbunan 35 ret Rp. 8.750.000

Pasir 8 ret Rp. 5.200.000

11
Ongkos tukang kerja Rp. 40.000.000

Batu 3 ret Rp. 2.100.000

Semen 160 sak Rp. 13.120.000

Konsumsi Rp. 2.000.000

Kohe sapi 45 ret Rp. 8.000.000

Total Jumlah Rp. 150.378.000

B. Proses Pembuatan Pupuk Kompos


1. Pengambilan Bahan Mentah

Pengambilan bahan mentah dilakukan dari tempat satu ketempat yang lain misal
mengambil kohe sapi dari kandang sapi, mengambil sekam kotoran ayam dan kotoran
ayam dari kandang ayam dan mengambil arang sekam dari pabrik pengovenan padi
kemudian setelah di ambil dibawah kerumah kompos untuk dilakukan proses
selanjutnya.

Alat dan Bahan :

1. Mobil sebagai kendaraan


2. Lori-lori untuk menaikkan kohe sapi ke atas mobil
3. Sekop untuk menyekop kohe sapi
4. Karung sebagai wadah sekam kotoran ayam dan arang sekam

Gambar 1.3 Pengambilan Bahan Mentah

12
2. Penaburan Sekam
Penaburan sekam bertujuan untuk sebagai alas bawah kohe sapi untuk air bisa
meresap ke bawah.
Gambar 1.4 Penaburan Sekam

3. Fermentasi
Fermentasi bertujuan mempercepat atau membantu pelapukan pada kohe sapi dan
juga untuk membunuh bakteri jahat dan pathogen yang berada didalam tanah, berguna
untuk mengurangi bahan-bahan organik yang ada didalam kotoran menjadi unsur hara
yang stabil dan mudah diserap oleh tanaman.
Gambar 1.5 Fermentasi

4. Pembalikan Kohe Sapi

13
Pembalikan dilakukan selama 1 minggu sekali hal ini bertujuan agar bahan baku,
pupuk kandang dan aktivator tercampur dengan baik serta untuk menjaga
kelembapannya. Pada saat pembalikan dilakukan penyiraman selat atau M4 apabila
tumpukkan dalam keadaan kering.
Gambar 1.6 Pembalikan kohe Sapi

5. Penggilingan Pupuk Kompos


Penggilingan kompos dilakukan bertujuan untuk membuat pupuk kompos yang
kasar menjadi halus agar memiliki ukuran yang sama dan mempermudah
pengaplikasiannya pada tanaman.
Gambar 1.7 Penggilingan Pupuk Kompos

6. Penyablonan Karung
Penyablonan karung bertujuan untuk memberi label pada karung agar pembeli juga
mengetahui manfaat dan kegunaan kompos.
Gambar 1.8 Penyablonan Karung

7. Pengemasan Pupuk Kompos

14
Kompos yang sudah di giling dapat disimpan dalam karung untuk melindungi
produk dari kerusakan sehingga lebih mudah disimpan di angkut, dan di pasarkan
sampai ke tangan konsumen.
Gambar 1.9 Pengemasan Pupuk Kompos

8. Pemupukan Pohon Durian

Tujuandilakukan pemupukan antara lain untuk memperbaiki kondisi


tanah,meningkatkan kesuburan tanah,memberikan nutrisi untuk tanaman,dan
memperbaiki kualitas serta kuantitas tanaman.
Gambar 1.10 Pemupukan Pohon Durian

15
C. Sistem Perbanyakan Tanaman
1. Teknik Stek
- Stek adalah perbanyakan tanaman dengan cara menanam atau menumbuhkan salah
satu bagian dari tanaman. Bagian yang dapat ditumbuhkan untuk perbanyakan tanaman
antara lain batang, akar, dan daun. Stek lebih banyak dipilih oleh petani karena bahan
yang dibuat untuk membuatnya hanya sedikit dan dapat diperoleh jumlah bibit dalam
jumlah yang banyak. Tanaman yang dihasilkan gulma stek biasanya memiliki
persamaan dalam umur tinggi dan ketahanan terhadap penyakit. Selain itu kita juga bisa
memperoleh tanaman yang sempurna dalam waktu yang relatif singkat.
-Teknik stek banyak dipilih karena prosedur pelaksanaanya yang sangat mudah dan
tidak melakukan teknik yang rumit, sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja. Adapun
jenis tanaman yang bisa bergantung pada bagaimana cara penyetekan dilakukan. Stek
dapat dibedakan menjadi Stek batang, seperti tanaman kangkung, brotowali, ketela,stek
akar, seperti pohon beringin, serta stek daun, seperti tanaman cocor bebek.
Gambar 1. 11 Stek Batang Pohon Jambu

2. Teknik Cangkok
-Cangkok merupakan salah satu jenis perbanyakan tanaman dengan cara
menumbuhkan akar sebelum batang di potong dan ditanam cara ini untuk
meminimalisasi tingkat kegagalan dalam perbanyakan tanaman. Cara ini dipilih untuk
menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat persis seperti induknya.
-Cara perbanyakan tanaman ini memiliki tingkat kegagalannya cukup tinggi.
Kegagalan ini dapat dilihat dari bagian tanaman di atas keratan/luka yang kering atau
mati. Untuk menghindari kejadian seperti ini perlu diperhatikan bagaimana cara
mencangkok dengan benar dan teliti.
Gambar 1.12Mencangkok

16
3. Teknik Sambung
-Teknik sambung merupakan salah satu teknik perbanyak tanaman yang dilakukan
dengan cara menggabungkan antara batang bawah dan batang atas dari dua tanaman
yang sejenis, sehingga akan tercapai persenyawaan dimana kombinasi ini akan terus
tumbuh menjadi tanaman baru.
-Tujuan teknik sambung ini adalah untuk menggabungkan dua sifat unggul dari
individu yang berbeda, seperti halnya untuk menyokong tumbuhan dibutuhkan jenis
tumbuhan yang memiliki akar kuat. Sementara untuk menghasilkan buah atau daun atau
bunga yang banyak dibutuhkan tumbuhan yang memiliki produktifitas tinggi tumbuhan
yang dihasilkan yang memiliki akar kuat dan produktivitas tinggi.
Gambar 1.13 Sambung Pucuk Bibit Mangga

17
D. Perawatan Bibit
1. Pencampuran Tanah, Kompos dan Sekam
Siapkan media tanam berupa tanah yang sudah di campur kompos dengan
perbandingan tanah kompos 3:1 dapat juga di tambah dengan sekam padi agar
memperbaiki prioritas tanah sehingga menghindari timbulnya kemampetan tanah.
Gambar 1.14 Pencampuran Tanah, Kompos dan Sekam

2. Pengisian Polibag/Penanaman Bibit


Pengisian polibag akan berpengaruh pada pembentukan badan polibag yang
nantinya akan mempengaruhi pertumbuhan akar tanaman. Polibag adalah salah satu
tempat media tanam sintesis yang dapat melindungi akar dari terik matahari langsung
dan menyerap panas dengan warnanya yang hitam. Polibag harus siap di isi tanah
minimal 4 minggu sebelum pemindahan bibit dari polibag sebelumnya.
Gambar 1.15 Pengisian Polibag

3. Penyiraman
Penyiraman perlu dilakukan agar bibit tidak kekeringan saat musim kemarau.
Tujuan dari penyiraman adalah tanaman dapat menyerap zat-zat dan mineral dari tanah

18
dengan kandungan air dan dapat terus tumbuh. Saat musim hujan penyiraman
disesuaikan dengan media tanam.
Gambar 1.16 Penyiraman

4. Pembersihan Gulma didalam polibag


Rumput atau gulma perlu dibersihkan dalam polibag agar pertumbuhan bibit
maksimal dan tidak terjadi persaingan pengambilan zat makanan serta hindari
penggunaan herbisida (racun rumput)melakukan pembersihan rumput dengan tangan.
Gambar 1. 17Pembersihan gulma didalam polibag

5. Penyortiran Bibit
Pemilihan atau penyortiran bertujuan untuk mendapatkan keseragaman bibit.
Gambar 1.18Penyortiran Bibit

19
B. Perawatan tanaman Padi
1. Penyulaman Tanaman Padi
Penyulaman adalah suatu kegiatan penggantian tanaman yang, baik mati akibat
hama dan penyakit atau organisme. Penyulaman padi dilakukan pada umur benih 1-3
minggu setelah tanam.
Gambar 1.19 Penyulaman tanaman padi

2. Penyiangan Pada Tanaman Padi


Penyiangan merupakan suatu kegiatan mencabut gulma yang berada di sela-sela
tanaman pertanian dan sekaligus menggemburkan tanah. Tujuan dari penyiangan itu
sendiri adalah untuk membersihkan tanaman yang sakit, mengurangi persaingan
penyerapan hara, mengurangi hambatan produksi anakan, dan mengurangi persaingan
penetrasi sinar matahari.
Gambar 1.20 Penyiangan Pada Tanaman Padi

20
3. Penyemprotan Gulma
Untuk mengendalikan hama dan penyakit yang mengganggu tanaman,para petani
melakukan penyemprotan,sekilas memang sepele dan siapa pun bisa melakukannya.
Tapi kenyataanya tidak melampaui itu. Jika tidak tepat dalam melakukan penyemprotan
bisa berakibat fatal. Teryata pada tanaman padi penyemprotan harus dilakukan dengan
tepat,agar hasil produksi bisa maksimal. Waktu yang tepat melakukan penyemprotan
tanaman padi tersebut adalah pagi hari hingga jam 09.00 dan sore hari jam 15.30 hingga
jam 17.00. Hindari penyemprotan diatas jam 09.00,sebab stomata atau mulut daun akan
menutup ketika matahari sudah terik dan cuaca panas. Pada rentan waktu tersebut
terjadi proses fotosintesis adalah proses pembentukan zat makanan dan bukan waktu
yang tepat dalam melakukan penyemprotan.pada saat stomata atau mulut daun
tertutup,daun tidak dapat menyerap cairan khusus dengan baik.
Gambar 1.21 Penyemprotan Gulma Pada Tanaman Padi

21
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari kegiatan PKL pupuk organik yang berasal dari bahan-bahan
organik yang sudah di uraikan dengan mikro organisme atau yang biasa disebut
pengomposan. Pupuk organik atau kompos bermanfaat untuk memperbaiki sifat unsur
tanah atau mengembalikan tingkat kesuburan tanah yang terlalu lama penggunaan
pupuk kimia.
B.Saran
Setelah melaksanakan proses pembuatan laporan PKL, maka penyusun
mempunyai saran yang ingin disampaikan kepada pihak sekolah dan Instansi atau
perusahaan selaku pihak yang terkait langsung dengan pelaksanaan kegiatan,Antara
lain sebagai berikut :
 Kegiatan melaksanakan Prakerin ini merupakan kegiatan yangpositif Bagi
semua pihak, baik untuk mengembangkan kemampuan individu Maupun sebagai

22
sarana untuk menilai sejauh mana keberhasilan sekolahDalam menyiapkan
siswanya untuk terjun ke dunia kerja, sehingga Perlu ditingkatkan baik dari
segi struktual maupun operasional.
 Menjalin kerja sama yang baik antara pihak sekolah dengan industry. Siswa
harus bisa menjaga sikap dan tingkah laku selama Praktek Kerja Lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Amurwaraharja, I. P., 2006, Analisis Teknologi Pengolahan Sampah Dengan

Proses Hirarki Analitik dan Metode Valuasi Kontigensi Studi Kasus di

Jakarta Timur, Makalah Falsafah Sains. Bogor : Institut Pertanian Bogor,

Ilmu Pengolahan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Program

Pascasarjanah.

Asepjb, 2013, Kekurangan dan Keungguan Pupuk Organik, Usaha Tani, Bogor.

Azzamudin, 2010, Pupuk Organik Padat (kompos),

http://azzamudin.wordpress.com, Akses: 2 September 2010.

Damanhuri, Enri, dan Tri Padmi, 2007, Pengomposan-Composting,

23
http://tsabitah.wordpress.com, Akses: 19 November 2007.

24

Anda mungkin juga menyukai