;vgujkl
ii
ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu kegiatan yang
wajib dilaksanakan bagi siswa siswi SMK PP Negeri Padang dan merupakan
salah satu syarat dalam menyelesaikan kegiatan pembelajaran pada semester
genap Tahun Pembelajaran 2022/2023. Kegiatan ini dilakukan di berbagai
unit usaha pertanian yang sudah maju di wilayah Sumatera Barat, Salah
satunya adalah di Lamposi Tigo Nagori, Kota Payakumbuh yang bergerak
dalam usaha “Agribisnis Tanaman Cabai Kopay”.
Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang berlandas pada proses
pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Pertanian dalam arti sempit
dinamakan pertanian rakyat, sedangkan dalam arti luas meliputi pertanian
kehutanan, peternakan, perkebunan dan perikanan. Secara garis besar
pertanian dapat di ringkas menjadi empat komponen yang tidak terpisah.
Keempat komponen tersebut meliputi : 1) Proses produksi, 2) Petani atau
pengusaha pertanian, 3)Tanah tempat usaha 4)Usaha pertanian (farm business)
(soetrinodkk; 2006), komponen ini yang akan di tekuni dalam kegiatan PKL.
Tanaman cabai memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai untuk
mendapatkan pertumbuhan dan hasil yang optimal. Peningkatan suhu tahunan
akibat pemanasan global berpengaruh pada pertumbuhan dan produktifitas
tanaman. Pada musim kemarau, peningkatan suhu mengakibatkan suhu tanah
tinggi, kelembapan tanah rendah dan mengakibatkan kehilangasn air melalui
penguapan, sehingga pertumbuhan tanaman cabai kurang optimal.
Tanaman cabai (Capsicum annum l) merupakan salah satu komoditi
Hortikultura yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Kebutuhan
masyarakat terhadap cabai yang tinggi di gunakan untuk bumbu masakan dan
industry masakan. Kendala dalam penanaman cabai ialah rendahnya produksi
akibat tinggi nya serangan hama dan penyakit dan rendahnya kemampuan
adaptasi tanaman terhadap perubahan cuaca. Untuk mengatasi kendala
tersebut dilakukan pemuliaan tanaman cabai guna mengahasilkan farietas baru
yang tahan terhadap hama dan penyakit. Untuk menghasilkan cabai yang
1
berkualitas tersebut di lakukan sejak budidaya hingga penanganan pasca
panen.
Cabe kopay ini merupakan hasil persilangan dari cabe biasa dengan cabe
keriting yang mengakibatkan jumlah kromosom meningkat. Keunggulan dari
cabe kopay ini adalah cabe kopay ini lebih panjang dari cabe biasanya, Harga
cabe kopay juga lebih tinggi dibandingkan dengan cabe biasa dan lebih tahan
lama pada suhu ruangan (awet).
Ciri khas cabai Kopay dengan bentuk buahnya panjang, ujung runcing dan
sebagian melengkung, warna buah merah, ukuran buah panjang 20-45 cm.
Tinggi tanaman 120-150 cm, umur panen 110 hari setelah semai dan hasil
maksimal dapat diperoleh 1-1,5 kg/ tanaman. Cabai Kopay lebih tahan suhu
ruangan dan tahan terhadap virus kuning/ Gemini virus. Oleh karena itu
banyak petani yang membudidayakan cabai Kopay ini dalam berbagai skala
usaha.
2
1.3 Manfaat PKL
A. Bagi Peserta Didik
a. Mendapatkan pengalaman nyata tentang budaya kerja di lingkungan
perusahaan sehingga menambah wawasan, meningkatkan kompetensi
kerja dan mengubah pola pikir tentang usaha tani dan agripreneur
b. Terlatih untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan masyarakat
dalam menjalin mitra usaha.
B. Bagi Sekolah
a. Dapat menuntaskan materi pembelajaran yang belum dapat disekolah
b. Dapat menjalin kerjasama/kemitraan sekolah dengan IDUKA
c. Dapat menjadikan referensi dalam mengembangkan kurikulum di
sekolah khusus nya yang terkait dengan kebutuhan dunia kerja.
C. Bagi Masyarakat IDUKA
a. Termotivasi dalam mengembangkan usaha
b. Terbentuknya kegiatan usaha
c. Mengetahui keberadaan dan kopetensi peserta didik SMK-PP Negeri
Padang.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang Lingkup kegiatan PKL ini meliputi :
A. Kegiatan budidaya cabai Kopay, meliputi :
a. Penentuan Lahan
b. Persiapan Benih
c. Persemain
d. Pembuatan Kompos
e. Pengolahan Lahan
f. Pembuatan Pupuk Dasar
g. Pemasangan Mulsa
h. Melubangi Mulsa
i. Penanaman
j. Penyulaman
k. Pengairan/penyiraman
l. Pemasangan Ajir
3
m. Penyiangan
n. Perempelan Tunas Air
o. Pengendalian Hama dan Penyakit
p. Pemberian Pupuk Susulan
q. Panen
r. Pasca Panen
B. Kegiatan produksi benih
a. Seleksi buah untuk benih
b. Pembijian
c. Penjemuran
d. Pengeringan angin
e. Uji kecambah dan sertifikasi
f. Pengemasan
Sebagian kegiatan produksi benih bersamaan dengan proses
budidaya, setelah dipanen baru dilakukan seleksi buah dan proses
selanjutnya. Kegiatan ini juga dilakukan untuk mempersiapkan benih
untuk pertanaman berikutnya.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM UNIT USAHA/INSTITUSI /PERUSAHAAN
/KELOMPOK TANI
2.1 Sejarah
Cabai Kopay di temukan oleh seorang petani yang bernama Syahrul
Yondri di Desa Koto Panjang Dalam, Kecamatan Lamposi Tigo nagari, Kota
Payakumbuh Utara, Provinsi Sumatera barat. Cabai kopay di temukan
melalui proses budidaya dengan perlakuan permberian pantulan cahaya
melalui cermin dari arah bawah tanaman yang dapat merangsang buah
tumbuh lebih tinggi. Kemudian dilakukan seleksi buah yang panjang secara
terus menerus dalam proses budidaya yang berulang-ulang.
Kelompok Tani Tunas Baru ini didirikan pada tahun 2002 oleh Syahrul
Yondri. Kelompok Tani Tunas Baru ini berlokasi di Koto Panjang Dalam,
Kecamatan Lampasi Tigo Nagari, Kota Payakumbuh. Kelompok ini mulai
jaya pada tahun 2005, pengertian kopay yaitu Koto Panjang Yon, Yon
diambil dari nama penemu cabe kopay sendiri yaitu Syahrul Yondri.
Adapun batas wilayahnya yaitu :
Sebelah Timur : Koto Panjang Padang
Sebelah Barat : Gando
Sebelah Selatan : Sungai Beringin
Sebelah Utara : Hamparan Tanjung Dama atau Beringin
5
2.2 Struktur Organisasi
KETUA
SYAHRUL YONDRI
WAKIL KETUA
H.S Dt. MAJO
SEKRETARIS BENDAHARA
YILFIANITA NAWARI
ANGGOTA
6
2.4 Prospek perkembangan usaha (Skala Usaha, Komoditi, Permodalan,
Sarana dan Prasarana
A. Skala Usaha
Usaha ini dilakukan oleh masing masing anggota kelompok tani
dengan jumlah lahan masing-masing anggota ±1000m 2.
B. Komoditi
Komoditi yang diusahakan anggota kelompok tani ini adalah cabai
Kopay, dalam bentuk produksi buah segar. Ketua kelompok tani yang
merupakan penemu cabai Kopay memproduksi buah segar dan benih cabai
Kopay bersetifikat.
C. Permodalan
Modal yang digunakan untuk pelaksanakan usaha tanaman cabai
Kopay ini merupakan dana milik masing-masing anggota kelompok.
kadang-kadang ada bantuan dari pemerintah berupa alsintan yang menjadi
aset kelompok dan bantuan saprodi yang langsung dibagikan ke masing-
masing anggota.
D. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki keltan dan anggotanya diantaranya
diantaranya : Green House, Pick Up, Cangkul, Handsprayer, Sabit,
Gerobak, Ember, Gembor, Handtraktor.
7
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Waktu
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan pada kelas XI
semester ganjil Tahun ajaran 2022/2023 dari tanggal 21 Juli sampai 11
Oktober 2022.
B. Lokasi
Lokasi pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di
kelompok Tani Tani Tunas Baru, Kelurahan Koto Panjang Dalam,
Kecamatan Lamposi Tigo Nagari, Kota Payakumbuh.
8
B. Persiapan Benih
Salah satu keberhasilan usaha pertanian ditentukan oleh benih/bibit
yang digunakan. Untuk itu diusahakan benih yang digunakan adalah
benih unggul dan bagus. Bila yang digunakan adalah benih yang dibeli
sebaiknya dipakai benih yang sudah dilabel/bersertifikat dengan
memperhatikan sifat varietas benih yang sesuai dengan agroklimat
setempat dan produknya disukai konsumen. Benih bisa juga dipersiapkan
sendiri dengan cara menseleksi pohon induk dan buah dari tanaman
sebelumnya. kemudian diberi perlakuan sesuai ketentuan sehingga
dihasilkan benih cabe yang berkualitas.
Usaha Agribsnis cabai kopay menggunakan benih produksi sendiri,
karena selain memproduksi buah segar usaha ini juga memproduksi benih
yang sudah berlabel untuk dipasarkan ke seluruh indonesia. Adapun
proses produksi benih yang dilakukan dalam usaha cabai kopay ini adalah
Pilih buah cabai dengan kriteria matangnya sudah sempurna (buah
merah sempurna secara keseluruhan ), panjang ≥ 30 cm dan tidak ada
bekas serangan hama dan penyakit.
- Pilih buah cabai dengan kriteria matangnya sudah sempurna (buah
merah sempurna secara keseluruhan ), panjang ≥ 30 cm dan tidak
ada bekas serangan hama dan penyakit
- Potong 1/3 bagian ujung benih dan buang, kemudian keluarkan biji
dari 2/3 bagian pangkal dengan cara menggulungkan buah cabe
diantara dua tangan
- Biji yang telah terlepas dari buahnya dicuci dengan air bersih
kemudian direndam dengan air garam untuk memisahkan biji yang
baik ( terbenam ) dengan yang tidak baik ( merapung ), setelah itu
dicuci lagi sampai bersih
- Untuk mengeringkan air cucian, jemur biji dibawah terik matahari
pagi kira-kira 3 jam (sekitar jam 8-11 siang) setelah itu dinginkan
selama ± 45 hari agar kadar air benih mencapai 12 % tapi berat
benih tidak terlalu berkurang
9
- Untuk pertanaman sendiri benih yang sudah kering bisa langsung
disemai, sedangkan untuk dijual benih dibawa kelabor BPSB (Balai
Pengawasan Sertifikasi Benih) untuk diuji guna mendapatkan label
sertifikasi.
C. Persemaian
Persemaian sangat menentukan dalam keberhasilan budidaya cabai.
Serangan hama dan penyakit banyak terjadi pada persemaian. Untuk
menanggulanginya dilakukan langkan-langkah sebagai berikut :
- Siapkan media semai dari gundukan tanah humus yang sangat halus,
gundukan dibuat rapi dengan ukuran 1 x 2 x 0,3 m untuk 10 gram
benih, kemudian siram permukaan dengan lembab
- Ambil benih dan campurkan dengan sedikit kapur ajaib (pestisida)
untuk agar benih tak dimakan semut
- Buat larikan diatas permukaan persemaian sedalam 0,5 - 1 cm dengan
jarak 5 cm, kemudian taburkan benih dengan jarak 1 - 2 cm dalam
larikan tersebut
- Tutup benih dengan kompos yang sudah dihaluskan setebal 0,5 – 1 cm,
kemudian tutup kembali dengan karung goni basah untuk menjaga
kelembaban, menghindari cahaya matahari langsung pada benih dan
meningkatkan suhu tanah sehingga dapat merangsang percepatan
kecambah benih
10
- Pada hai ke 5- 6 setelah semai, tutup karung dibuka dan di beri
naungan plastik benih setinggi 15-20 cm dari permukaan persemaian
untuk mencegah terpaan air hujan dan sinar matahari langsung
- Lakukan penyiraman setiap hari ketika tanahnya kering
- Setelah 65 hari naungan plastik di buka dan umur 40-45 hari bibit
sudah siap dipindahkan ke lahan.
D. Pembuatan Kompos
Tanaman cabai Kopay sangat membutuhkan kompos yang banyak ±
2,3 kg per batang. Kompos adalah sisa/sampah organik yang
difermentasikan, juga bisa ditambah dengan kotoran hewan ( kotoran
ayam, kerbau, sapi, kambing dan sebagainya ). Untuk mempercepat
penguraian dipakai mikroba pengurai atau jamur ( trichoderma ) dengan
proses pemberian kompos adalah sebagai berikut :
- Tumpuk pupuk kandang dan sampah organik secara berlapis- lapis
setebal 5-10 cm
- Setiap lapisan di tabur bakteri pengurai ( trichoderma ), setelah itu
ditutup dengan plastic agar tidak terkena air hujan dan proses
fermentasi berlangsung lebih baik
- Seminggu sekali kompos diaduk sampai 3 kali pengadukan atau
hingga 21 hari, kompos baru matang dan bisa digunakan
11
Gambar 3. Pembuatan Kompos
E. Pengolahan Lahan
Lahan terlebih dahulu dibersihkan dari gulma agar mudah dalam
pengolahan tanah dan tanaman yang akan ditanam nantinya tidak langsung
mendapat saingan dalam menghisap unsur hara dan mendapatkan sinar
matahari. Kemudian gulma dikumpul pada satu tempat untuk dibakar agar
hama dan penyakit yang bersarang disana dapat mati semua. Lakukan
pengolahan lahan dengan cara mencangkul tanah sedalam ± 30 cm dan
buat bedengan dengan ketinggian ± 60 cm pada lahan basah atau setinggi
25-30 cm pada lahan kering. Untuk lahan bekas penanaman cabai cukup
diolah dengan mencangkul sudah ada, kemudian dihaluskan dan dirapikan.
12
F. Pemberian Pupuk Dasar
Pupuk dasar yang diberikan berupa pupuk organik dan pupuk buatan.
Pupuk organiknya diambil dari kompos yang sudah disediakan
sebelumnya. Kompos digunakan sebanyak 32-34 ton/ha atau 180 karung
berat 25 kg untuk lahan 1000 m2, dengan cara di tabur dan di aduk rata
dengan tanah bedengan.
Ciri ciri kompos yang digunakan :
1. Bau sudah hilang
2. Tidak lengket
3. Jika dikepal akan membentuk gumpalan
4. Warna kompos coklat kehitam hitaman
5. Struktur remah dan lunak.
13
Gambar 7. Pemberian Pupuk Buatan
G. Penggunaan Mulsa
Mulsa sangat diperlukan dalam budidaya cabai. Mulsa yang
digunakan bisa mulsa plasti hitam perak ( MPHP ) atau mulsa organik.
Pemasangan mulsa dilakukan pada saat terik matahari muncul yang
bertujuan agar mulsa mengalami pemuaian.
1. Pemasangan MPHP
Mulsa merupakan alat yang digunakan untuk menutupi lahan
bedengan. Mulsa digunakan untuk tujuan agar struktur tanah dilahan
bedengan semakin bagus, mencegah pertumbuhan dan perkembangan
gulma, menjaga kelembapan tanah, mencegah terjadinya erosi
permukaan tanah, serta meminimalisir munculnya hama dan penyakit
pada tanaman.
MPHP sangat penting pada tanaman cabai guna mengurangi
gulma, mengurangi pengikisan tanah, mengurangi penguapan air
tanah dan untuk memantulkan cahaya matahari. Pemantulan cahaya
akan membuat hama menjadi berkurang, pertumbuhan tanaman lebih
cepat, pertumbuhan buah lebih panjang dan tanah bedengan tidak
terlalu panas di siang hari. Bila warna perak pada mulsa kurang
bagus, maka perlu dilakukan pengecatan ulang dengan cat aluminium
yang diaduk dengan minyak tanah (1 kg cat aluminium menggunakan
0.5 liter minyak tanah ). Pengecatan mulsa sebaiknya dilakukan pada
sore hari, supaya catnya melekat dengan sempurna tanpa mudah
14
mengelupas. Pemasangan MPHP dilakukan pada saat panas terik
matahari, supaya mudah ditarik dan dapat dipasang rata dipermukaan
bedengan. Cara pemasangan MPHP adalah sebagai berikut :
a. Potong mulsa sesuai panjang bedengan kemudian letakkan diatas
bedengan supaya agar bisa berjemur sebelum dipasang
b. Gulung salah satu ujung mulsa dengan bilah penahan kemudian
pasakkan disalah satu ujung bedengan
c. Gulung juga ujung mulsa yang satu lagi dengan bilah penahan,
kemudian tarik secara perlahan sampai menutupi seluruh
permukaan bedengan dan pasakkan pada ujung bedengan
d. Mulsa yang sudah terpasang ditarik sisi kiri dan kanannya
kemudian dipasangkan pada sisi bedegan.
15
Gambar 9. Pengecatan Mulsa
3. Pelubangan Mulsa
Untuk menanam menggunakan mulsa plastik, maka perlu
memberikan lubang pada mulsa. Tentunya pembuatan lubang mulsa
juga harus memperhatikan jarak tanam. Jadi jarak tanam tersebut
harus diekspresikan dalam bentuk lubang tanam pada bagian mulsa.
a. Pelubangan Mulsa Tanaman Cabai
- Setelah MPHP terpasang dengan rapi lakukan pelubangan mulsa
dengan cara : Tandai posisi lubang sesuai jarak tanam. Jarak
tanam yang digunakan berkisar antara 40 cm x 50 cm dengan
model segitiga atau zigzag agar lebih mudah dalam pemeliharaan
- Bakar batok kelapa hingga menjadi bara, kemudian masukkan
kedalam alat pelubang berupa kaleng timah yang telah disambung
dengan kayu dengan diameter 10 cm
- Tempel alat tersebut diatas mulsa yang sudah ditandai
- Biarkan beberapa hari agar hawa panas dalam mulsa keluar.
b. Pelubangan Mulsa Tanaman Jagung
Pelubangan mulsa jagung dilakukan pada bagian bedengan
sebelah kiri atau bagian yang sering terkena sinar matahari. Jagung
ditanam setiap 6 lubang tanaman cabe kopay, lubang tanam jagung
dilubangi dibawah lubang tanaman cabe. Jadi, lubang tanam tanaman
jagung sekitar 6-7 buah dalam satu bedengan.
16
c. Pelubangan Tanaman Terong
Pelubangan mulsa untuk terong dilakukan pada bagian bedengan
sebelah kanan. Terong ditanam setiap 12 lubang tanaman cabe kopay,
lubang tanam terong dilubangi dibawah lubang tanaman cabe. Jadi,
lubang tanam tanaman sekitar 4-5 buah dalam satu bedengan.
17
Gambar 11.Penanaman
I. Pemeliharaan
1. Penyulaman
Penyulaman adalah penanaman kembali tanaman yang sudah
mati agar target produksi dapat dicapai. Waktu penyulaman 1
minggu setelah tanam, supaya pertumbuhan tanaman dapat rata.
18
Batang cabai diikatkan kebatang penyanggah mengunakan tali rafia
membentuk angka 8 dan sedikit dilonggarkan agar tidak mengganggu
pertumbuhan.
3. Perempelan
Perempelan adalah sebuah teknik pemangkasan tunas pada tanaman
yang bertujuan untuk mempercepat proses pembuahan tanaman
melalui proses fertilisasi. Perempelan dilakukan 15 hari setelah tanam,
pada batang cabai akan tumbuh tunas-tunas air di setiap kelopak daun.
Jika dibiarkan tunas air ini akan menyerap nutrisi sangat tinggi,
sehingga akan menghambat nutrisi ketunas produktif dan akhirnya
produksi dari tunas produktif tidak bisa optimal. Untuk itu tunas ini
harus dibuang dengan cara dirempel atau dipatahkan dengan jari saja.
Tunas yang dirempel adalah tunas yang tumbuh dari pangkal batang
sampai kepercabangan batang pokok.
19
Gambar 15. Perempelan
4. Penyiangan
Penyiangan dilakukan apabila disekitar tanaman terdapat gulma
yang mengganggu pertumbuhan tanaman. Penyiangan dilakukan
dengan cara mencabut gulma yang berada di sekitar tanaman dengan
tujuan supaya tidak terjadi perebutan unsur hara cahaya matahari.
Gambar 16.Penyiangan
5. Pupuk Susulan
Tujuan pemberian pupuk susulan adalah agar tanaman cabai
tumbuh dan berkembang dengan baik. Pupuk susulan diberikan dengan
cara pengecoran, menggunakan pupuk NPK yang dilarutkan dengan air.
Pupuk sebanyak 1 kg dilarutkan dalam 100 liter air, kemudian di corkan
kepangkal batang cabai, pengecoran dilakukan 10 hari sekali mulai dari
15 hari setelah tanaman cabe ditanam sampai panen puncak.
20
Gambar 17. Pupuk Susulan
21
Gambar 19. Gejala Serangan Trips
Cara pengendalian :
Menggunakan mulsa plastik guna memantulkan cahaya
sehingga thrips tidak menyarang cabai
Memetik daun dan memangkas bagian dahan tanaman yang
terserang kemudian memusnahkannya
Menggunakan insektisida seperti Dimolist yang di semprot pagi
hari
Untuk pengendalian biologis bias memanfaatkan musuh alami
seperti : predator kumbang coccinelidae, tetapi dalam usaha
cabai kopay ini belum di lakukan karna tidak tersedianya
kumbang cocconelida dalam jumlah yang banyak.
22
Gambar 20. Gejala Serangan Tungau
Cara pengendalian :
Bersihkan lingkungan pertanaman dari gulma
Gunakan pestisida nabati, tapi bila serangan sudah lewat
ambang ekonomi maka dibasmi dengan pestisida seperti
pagasus.
Selain hama ini ada hama lain yang menyerang, seperti : ulat
gerayak, lalat buah dan lain sebagainya. Tapi hama ini akan
langsung teratasi saat penyemprotan thrips dan tungau. Untuk
menyemprot hama sebaiknya dilakukan 4-5 hari sekali. Mulai dari
10 hari tanaman cabe ditanam sampai panen puncak.
Sedangkan penyakit yang banyak menyerang cabai kopay adalah
sebagai berikut :
a) Bercak Daun
Penyakit bercak daun disebut juga penyakit mata katak,
disebabkan oleh cendawan Cercospora capsici, Patogen penyakit
disebarkan melalui udara. Serangan pada daun berupa bercak kecil
berbentuk bulat dan kering dengan diameter ± 0,5 cm. Pusat
bercak berwarna pucat sampai putih dengan warna tepi lebih tua,
Daun menguning dan akhirnya gugur. Selain daun penyakit ini
juga menyerang batang dan tangkai buah.
Cara Pengendalian :
1) Sanitasi kebun
23
2) Daun-daun yang terinfeksi secepatnya diambil agar tidak
menjadi sumber penularam
3) Penyemprotan dengan Antracol
Cara Pengendalian :
1) Lakukan pemutusan siklus dengan cara penanaman serentak
2) Lakukan tumpang sari dengan tanaman terong
3) Lakukan penyemprotan insektisida untuk memusnahkan
serangan vector
4) Memangkas serta mencabut bagkan membakar tanaman yang
terserang.
24
Gambar 22. Gejala Virus Kuning
c) Busuk Buah (Antraknosa)
Disebabkan oleh cendawan Colletotrichum sp dan
Gloesporium spp. Gejala serangan :
1) Buah busuk dan kuning
2) Terdapat coklat kehitaman pada buah
3) Buah keriput
Cara Pengendalian :
1) Memetik buah yang terserang dan membakarnya
2) Disemprot dengan menggunakan fungisida, seperti Antracol
seminggu sekali
3) Memperlancar sirkulasi udara dengan cara memangkas tunas
yang tidak produktif sehingga pengeringan buah lebih cepat.
Karena antrak akan berkembang cepat pada waktu
kelembaban tinggi ( musim hujan ).
25
Gambar 23. Gejala Busuk Buah
d) Rebah Kecambah atau Rebah Semai
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Rhizoctoniasolani
dan Phytium spp.
Gejala Serangan :
1) Ada warna kecoklatan di dekat pangkal batang
2) Akar membusuk
Cara Pengendalian :
1) Memberi trichoderma pada media semai
2) Memperlancar siklus udara
e) Layu Fusarium
26
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan fusarium oxysporum,
penyakit ini ditularkan melalui udara dan air. Gejala serangan :
1) Tanaman menjadi layu mulai dari daun bawah
2) Anak tulang daun menguning
3) Jaringan akar berwarna coklat
Cara Pengendalian :
1) Memberi tricodarma saat pembuatan kompos
2) Mencabut dan membakar tanaman yang
terserang
27
pemanenan yaitu empat bulan dengan produksi ± 27 kali pemanenan
dan produksi perbatang 1/1,5 kg. Puncak pemanenan terjadi saat
panen ke-8 sampai panen ke-14, pada panen puncak terjadi
peningkatan cabai yang drastis yaitu 2 kali lipat dari panen sebelumnya
Gambar 26. Panen
2. Pasca Panen
Penangan pasca panen yang baik akan mengurangi presentase
kerusakan atau kehilangan hasil setelah pemanenan. Penanganan pasca
panen cabai kopay diperuntukan untuk penjualan buah segar dan benih
cabai kopay. Untuk dilakukan dua tindakan yang berbeda pada hasil
panen tersebut. Adapun penanganan pasca panen yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
Memilih Buah ( sortasi dan Grading )
Ditempat penampungan buah, cabai dikelompokkan
berdasarkan panjang dan warnanya, bersamaan dengan itu juga
dilakukan pemisahan buah busuk atau rusak. Untuk cabai yang
panjangnya ≥ 30 cm dan warna merahnya sudah optimal dan rata
sebagian akan diolah menjadi benih dan sebagian lagi dijual dalam
kelompok grade A. Grade A ini segera dikirim ke pasaran untuk
mencegah buah membusuk atau mengering karena matangnya
sudah optimal. Buah yang panjangnya < 30 cm semuanya
dipasarkan dalam bentuk buah segar atau dalam kelomok grade B.
Pengolahan buah grade A menjadi benih ini hanya dilakukan pada
28
saat masa panen raya atau puncak masa panen ( panen ke 8-14 ).
Buah yang sudah terpilih jadi benih dilakukan pengolahan seperti
yang sudah tertera dalam sub bab persiapan.
29
K. Pemasaran
Pemasaran buah cabai segar dengan cara :
1) Menjual langsung ke pedagang pengumpul yang ada dipasar di kota
Payakumbuh
2) Mengirim ke pasar di daerah riau
3) Pedagang pengumpul yang langsung menjemput ke lokasi usaha.
30
Lipat ujung plastik sebanyak 2 lipatan secara berlawanan arah
kemudian klip dan tusuk plastik dengan paku secara merata
Masukan media yang telah siap ke dalam dandang dan kukus selama 1
jam
Angkat media dan dinginkan
Larutkan biang tricoderma di dalam satu gelas air
Tutup gelas dengan plastic supaya tidak ada jamur lain yang masuk
Ambil larutan biang dengan suntik yang sudah steril kemudian
suntikan kedalam media
Letakan media di dalam ruangan yang terlindung dari sinar matahari
dan air hujan
Tunggu selama 1 minggu jamur akan berkembang dan siap digunakan
31
Gambar 30. Memperingati Hari Kemedekaan
b. Wirid
Wirid adalah kegiatan rutin warga lamposi tigo nagari yang dilakukan
setiap minggu, atau tepatnya setiap malam Selasa. Tujuan dilakukannya
kegiatan wirid ini adalah untuk mengingatkan kita kepada sang maha
kuasa, mendapatkan banyak pelajaran yang dapat menyadarkan kita akan
kehidupan yang sesungguhnya dan untuk meningkatkan keakraban
sekaligus silaturahmi sesama warga.
32
b. Pemecahan Masalah
- sering mencari informasi di internet, dan sering bertanya ke pada
pembimbing eksternal. Agar tidak kekurangan informasi mengenai
cabe kopay
- Melakukan penyiangan rumput disekitar tanaman cabe agar sirkulasi
udara lancar dan buah yang basah akibat hujan cepat kering dan
melakukan penyemprotan secara teratur pada tanaman cabe, agar dapat
mengurangi penyakit yang menyerang tanaman.
33
BAB IV
ANALISA USAHA
Analisa usaha tanaman cabai kopay dengan luas lahan 1000 m 2 terdiri dari
2500 lubang tanam yang berlokasi di Nagari koto panjang dalam, kec, Lamposi
Tigo Nagari, Payakumbuh, Sumatra Barat tahun 2022/2023.
4.1 Input
A. Biaya Tetap
1. Sewa tanah
Lahan cabai kopay seluas 1000 m 2 merupakan lahan milik sendiri.
Harga sewa tanah seluas 1 ha dalam waktu 1 tahun Rp 15.000.000-,
Lama usaha 8 bulan dengan suku bunga berjalan 9%. Jadi nilai sewa
tanah adalah :
= 1000 m2 x Rp 15.000.000 x 8
10.000 m2 12
= 2.000.000 =1.000.000
3
2. Biaya Alat
34
Gembor 1 75.000 - 1 50.000 2.250 52.250
Siller 1 200.000 30.000 3 37.778 6.900 44.678
Jumlah 43.800 371.856
35
Alipi 2 botol @ 100 ml 50.000 100.000 Beli
Curacron 1 botol @ 100 ml 74.000 74.000 Beli
Movento 2 botol @ 100 ml 80.000 160.000 Beli
Ajir 3000 batang 300 900.000 Milik sendiri
Tricoderma 10 kg 25.000 250.000 Milik sendiri
Tali rafia 3 gulung 8.000 24.000 Beli
Plastik bening 5m 12.000 60.000 Beli
MPHP 1 ball 740.000 740.000 Beli
Aluminium foil 3000 bh 2.500 7.500.000 Beli
Bermerek
Jumlah 13.438.000
36
Melubangi MPHP 3 100.000 300.000 L upah
Penanaman 6 80.000 480.000 P upah
Pemasangan ajir 3 80.000 240.000 P sendiri
Penyiangan 9 80.000 720.000 P upah
Penyulaman 2 80.000 160.000 P sendiri
Perempelan 2 80.000 160.000 P sendiri
Pengendalian hama dan 12 100.000 1200.000 L sendiri
penyakit
Pemberian pupuk susulan 12 100.000 1200.000 L sendiri
Panen 27 80.000 2160.000 P sendiri
Pasca panen 27 80.000 2160.000 P sendiri
Proses benih 10 80.000 800.000 P sendiri
TOTAL 13.430.000
4.Bunga modal
Suku bunga bank pada saat usaha budidaya tanaman cabai kopay
dijalankan adalah 9%. Modal tertanaman diantaranya.
M1 =
Pengolahan lahan 1 Rp 1.200.000
Pengolahan lahan 2 Rp 1.200.000
Pupuk kandang Rp 1.000.000
Pembuatan kompos Rp 300.000
TSP Rp 80.000
KCL Rp 400.000
ZA Rp 40.000
37
Jumlah Rp 6.580.000
M2 =
Penyiangan Rp 720.000
Biaya sertifikasi Rp 500.000
NPK Rp 1.000.000
Confidor 5WP Rp 105.000
Antracol 7 WP Rp 160.000
Pagasus 500 SC Rp 150.000
Prevathon 50 SC Rp 140.000
Demolish 18 EC Rp 180.000
Tali rafia Rp 24.000
Ajir Rp 900.000
Aluminium foil bermerek Rp 7.500.000
Alipi Rp 100.000
Movento Rp 160.000
Curacron Rp 74.000
Jumlah Rp 11.713.000
= Rp 548.790
Total biaya variabel
- Saprodi = Rp 13.438. 000
- Biaya sertifikasi = Rp 500.000
- Tenaga kerja = Rp 13.430.000
38
- BM = Rp 548.790 +
Rp 27.916.790
Total input
39
= 2400 gr = 240 packing
10 gr
Harga 1 packing = Rp 65.000
Jadi hasil produksi benih = 240 packing x Rp 65.000 = 15.600.000
Total Output = hasil penjualan buah segar + hasil penjualan benih
= Rp 48.600.000 + Rp 15.600.000
= Rp 64.200.000
4.3 Pendapatan Pengelola
Pendapatan Pengelola = Output – Input
= Rp 64.200.000 – Rp 29.288.646
= Rp 34.711.354
4.4 Pendapatan somah tani
Pendapatan pengelola = Rp 34.711.354
Sewa tanah = Rp 1000.000
BM = Rp 548.790 +
Jumlah Rp 36.260.144
40
Artinya modal usaha akan kembali pada produksi 650 kg dengan harga jual
Rp 24.407,205.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
41
DAFTAR PUSTAKA
42