Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENYULUHAN TEKNIK PEMBUATAN MINUMAN INSTAN


DARI DAUN KELOR DI DESA JONO OGE

Ni Ketut Kariani, S.KM., M.Kes


Maria Tambunan, STT., M.Kes
Armenia Eka Putriana,S.Gz.,M.Si

PROGRAM STUDI GIZI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU
2019
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul : Penyuluhan Teknik Pembuatan Minuman
Instan Dari Daun Kelor Di Desa Jono Oge
2. Ketua Tim Pengusul :
a. Nama : Ni Ketut Kariani, S.KM., M.Kes
b. NIDN/NIK : 0918129301/20180901083
c. Program Studi : Gizi
d. Nomor HP : 085396873658
e. AlamatSurel (Email) : Karianiketut@stikeswnpalu.ac.id
f. Alamat Kantor : JL.Untad 1 Kel.Tondo,Kec.Matikulore
3. Anggota Tim Pengusul :
a. JumlahAnggota : Dosen 2 orang
NamaAnggota I/BidangKeahlian : 1. Maria Tambunan,STT.,M.Kes
2. Armenia Eka Putriana,S.Gz.,M.Si
4. LokasiKegiatan
a. Wilayah (Desa/Kecamatan) : Sigi Biromaru
b. Kabupaten/Kota : Palu
c. Propinsi : Sulawesi Tengah
d. Jarak PT KE Lokasi : 15,8 KM
5. Luaran Yang dihasilkan : Meningkatkan pengetahuan ibu kader dalam
pemanfaatan panganan lokal di Desa Jono Oge
6. JangkaWaktuPelaksanaan : 1 Hari
7. Biaya Total : Rp 1.980,000,-

Mengetahui, Palu, 27 September 2019


Ketua STIKES Widya Nusantara Palu Ketua Pengabdian

Dr. Tigor Situmorang,MH.,M.Kes Ni Ketut Kariani, S.KM., M.Kes


NIK. 20080901001 NIK.2018090108
Menyetujui
Ketua LPPM

Ns. Wahyu Sulfian,S.Kep.,M.Kes


NIK.20130901037

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
KATA PENGANTAR v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Kegian 3
D. Manfaat Kegiaan 3
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN
A. Solusi Yang Ditawarkan 4
B. Target Luaran 4
BAB III METODE KEGIATAN
A. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan 5
B. Sarana dan Alat yang digunakan 5
C. Pihak-pihak yang Terlibat 5
D. Kerangka Pemecahan Masalah 5
E. Realisasi Pemecahan Masalah 7
F. Khalayak Sasaran 8
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
A. Kinerja Lembaga Pengabdian Masyarakat 9
B. Jenis Kepakaran Yang Diperlukan Dalam Menyelesaikan
Persoalan Mitra 9
BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya 10
B. Jadwal Pengabdian 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

iii
5.1 Anggaran Biaya Pengabdian Kepada Masyarakat..................................... 10
5.2 Jadwal Kegiatan Pengabdian..................................................................... 10

KATA PENGANTAR

iv
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini merupakan salah satu bagian dari
Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan oleh civitas akademika
khususnya para tenaga pengajar.
Salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Dosen
STIKes Widya Nusantara Palu adalah Penyuluhan Teknik Pembuatan Minuman
Instan Dari Daun Kelor Di Desa Jono Oge dengan melibatkan mahasiswa STIKes
Widya Nusantara Palu.

Palu, 27 September 2019


Ketua Tim Pelaksana

Ni Ketut Kariani, S.KM.,M.Kes


NIK.20180901083

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis karena tepat
berada dijalur khatulistiwa bumi, sehingga secara geografis negara ini kaya
akan sumber daya alam. Pada sektor tanaman pangan dan hortikultura, negara
kita kaya akan sayur-sayuran salah satunya adalah kelor. Namun pohon kelor
belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat dalam kehidupan.
Tanaman kelor, atau dalam bahasa latin disebut Moriga Oleifera, sangat
populer dengan sebutan “The Tree of life” maupun “Miracle Tree” Kelor
merupakan salah satu tanaman sayuran yang multiguna. Hampir semua bagian
dari tanaman kelor ini dapat dijadikan sumber makanan karena mengandung
senyawa aktif dan gizi lengkap. Daun kelor juga kaya vitamin A dan C,
khususnya Betakaroten. Para ahli menganjurkan untuk mengkonsumsi
betakaroten sebanyak 15.000-25.000 IU per hari 1.
Daun Kelor memiliki begitu banyak manfaat, seperti kandungan gizi
dibanding daun dari tanaman lain. Dari tradisi kuno India, ayurveda telah
ditemukan 300 penyakit yang diobati dengan daun pohon kelor ini. Penelitian
ilmiah baru-baru ini telah membuktikan bahwa daun kelor ini merupakan
sumber gizi karena kandungan nutrisi nya. Daun kelor (Moringa oleifera Lam)
dapat dikunsumsi secara segar sebagai sayuran, atau dikonsumsi dalam bentuk
teh daun kelor, tepung atau serbuk maupun kapsul daun kelor 2.
Moringa oleifera Lam (sinonim: Moringa pterygosperma Gaertner)
merupakan nama latin dari tanaman kelor. Daun kelor juga memiliki zat
antioksidan antara lain sitosterol dan glukopyraniside. Manfaat dari daun kelor
antara lain anti peradangan, hepatitis, mempelancar buang air kecil, anti alergi
dan dapat meningkatkan produksi air susu ibu. Daun kelor memiliki rasa yang
hambar dan mempunyai aroma yang kurang baik, tetapi daun kelor dapat

1
menjadi alternative sumber antioksidan yang berpotensi untuk dijadikan serbuk.
Serbuk daun kelor memiliki zat hypotensif, antikanker, dan antibatkerial 3.
Tanaman kelor yang mengandung nutrisi tinggi tersebut harus di olah
secara tepat, supaya nutrisi yang terkandung di dalamnya tidak rusak. Dalam
pengolahan tanaman kelor harus memperhatikan suhu, proses, pemanasan,
penyimpanan, dan perlakuan terhadap tanaman itu sendiri. Semua bagian dari
tanaman kelor dari daun, kulit batang, biji hingga akar merupakan sumber
nutrisi dan berfungsi sebagai herbal 4. Akar kelor dapat digunakan sebagai obat
balur, dengan cara dihaluskan dengan tanaman lain. Jika di rebus akar kelor
dapat djadikan sebagai obat rematik dan epilepsi. Daun kelor di tambah dengan
kapur sirih bisa menjadi obat untuk penyakit kulit, adapun biji kelor dapat di
manfaatkan sebagai penjernih air. Sedangkan pohon kelor berfungsi sebagai
tanaman yang dapat menahan longsor dan terasering 5.
Hasil wawancara dengan masyarakat dan kader Desa Jono Oge bahwa
Tanaman kelor yang terdapat di Desa Jono Oge belum di olah dan di
manfaatkan secara maksimal. Pengolahan tanaman kelor masih sangat terbatas
baru sebagai olahan pelengkap sayuran yang dikonsumsi untuk lauk makanan
hari-hari. Tanaman kelor sendiri dapat diolah menjadi berbagai produk olahan,
diataranya: cake, biscuit, teh herbal, tepung, pudding, jus daun kelor. Tanaman
kelor yang di olah secara maskimal mampu meningkatkan nilai ekonomi dari
tanaman itu sendiri, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan mesyarakat
setempat.
B. Rumusan Masalah
1. Meningkatkan pengetahuan ibu kader dalam pemanfaatan daun kelor
2. Menigkatkan keterampilan tentang pemanfaatan daun kelor
3. Bagaimanan cara pembuatan minuman instan daun kelor

2
C. Tujuan Kegiatan
Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader tentang pemanfaatan
daun kelor di Desa Jono Oge, mengetahui cara pembuatan minuman instan
daun kelor.
D. Manfaat Kegiatan
Manfaat terhadap ibu kader yaitu terjadi peningkatan pengetahuan tentang
manfaat dan kandungan yang terdapat dari daun kelor. Bagi masyarakat Desa
Jono Oge dapat mengembangkan tanaman daun kelor.

3
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN

A. Solusi Yang Ditawarkan:


1. Memberikan penyuluhan tentang pembuatan minuman instan dari daun
kelor di Desa Jono Oge
B. Target Luaran:
1. Meningkatnya pengetahuan ibu kader dalam pemanfaatan daun kelor
2. Meningkatnya keterampilan tentang p cara pembuatan minuman instan daun kelor

4
BAB III
METODE KEGIATAN

A. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan


Lokasi dan tempat pelakasanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
untuk penyuluhan tentang pembuatan minuman instan dari daun kelor di
lakukan di Desa Jono Oge, kegiatan akan dilakukan selama 1 hari pada bulan
Oktober 2019.
B. Sarana dan Alat yang Digunakan
Sarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat untuk kegiatan penyuluhan tentang pembuatan minuman instan dari
daun kelor adalah timbangan analitik, blender, wadah, loyang, sendok. Bahan-
bahan yang digunakan dalam pembuatan minuman instan daun kelor yaitu daun
kelor, gula.
C. Pihak-Pihak Yang Terlibat
Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan staf dosen Prodi
Gizi STIKes Widya Nusantara Palu, ibu kader Desa Jono Oge kedua instansi
yang terlibat ini mendapat keuntungan secara bersama-sama (mutual benefit).
1. Ibu Kader memperoleh manfaat dalam hal peningkatan SDM, terutama
dalam hal pengetahuan dan pemahaman mengenai pemanfaatan dan kelor.
2. STIKes Widya Nusanatra Palu melalui Lembaga Pengabdian Pada
Masyarakat berperan menyediakan dana, sehingga mendukung
pelaksanaan dharma ketiga dari tri Dharma Perguruan Tinggi.
D. Kerangka Pemecahan Masalah
Kerangka pemecahan masalah adalah serangkaian prosedur dan
langkah-langkah dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
bertujuan untuk mendapatkan tahapan yang terstruktur secara sistematis,
sehingga kegiatan pengabdian dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.

5
Kerangka berpikir untuk memecahkan masalah kegiatan ini
digambarkan seperti pada Gambar 3.1. Dari permasalahan yang muncul
berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, kemudian disusun berbagai
alternatif untuk memecahkan masalah. Dari berbagai alternatif pemecahan
masalah, Selanjutnya dipilih alternatif yang paling mungkin dilaksanakan
dengan beberapa pertimbangan bersama tim yang terlibat dalam pengabidan
masyarakat. Setelah ditentukan upaya-upaya penyelesaian masalah, maka
disusunlah rencana kegiatan untuk diaplikasikan pada ibu kader di Desa Jono
Oge.
Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan tersebut, maka
metode dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut.

Kurangnya pengetahuan
kader terhadap kandungan Kurangnya pemanfaatan daun
yang terdapat pada daun kelor di Desa Jono Oge
kelor

Penyuluhan Peningkatan
pengetahuan ibu kader
dalam pembuatan minuman
instan daun kelor

Peningkatan pengetahuan ibu


Penyebaran informasi tentang
kader dan masyarakat terhadap
minuman innstan daun kelor
manfaat dan kandungan yang
kepada masyarakat sekitar
terdapat pada daun kelor

Gambar 3.1 kerangka pemecahan masalah

6
Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini
adalah penyuluhan dan pendampingan yang ditujukan kepada masyarakat.
Metode penyuluhan dan pendampingan ditujukan untuk meningkatkan
pemahaman para ibu kader. Metode pendampingan dipilih dibandingkan
dengan metode seminar oleh karena berdasarkan kerucut Edgar Dale informasi
yang diterima oleh otak lebih mudah diserap dan diingat apabila materi
diberikan dalam bentuk yang mendekati nyata atau bentuk pengalaman
dibandingkan hanya dalam bentuk lisan, tulisan, atau gambar saja. Metode
pendampingan diberikan untuk memperbaiki berbagai kendala atau kekurang
tahuan informasi yang dihadapi oleh ibu yang memiliki balita.
E. Realisasi Pemecahan Masalah
Penyuluhan
Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan melalui paparan materi
pemanfaatan sumber daya lokal guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Kegiatan penyuluhan bertujuan untuk membuka wawasan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam pemanfaatan bahan baku lokal
sebagai salah satu upaya menigkatkan pengetahuan dan pendapatan ekonomi.
Pendampingan
Berdasarkan hasil pemetaan masalah, langkah selanjutnya dilakukan
pelatihan dan pendampingan sesuai kebutuhan yakni pelatihan dan
pendampingan pengolahan daun kelor, pelatihan yang dipilih kali ini adalah
mengolah daun kelor menjadi minuman instan daun kelor, yang menjadi
alternatif minuman yang bergizi, pelatihan dilakukan satu hari, pada bulan
oktober 2019. Adapun peserta pelatihan terdiri dari ibu kader Desa Jono Oge.
Program pendampingan merupakan kegiatan lanjutan yang dilakukan secara
berkala pasca pelatihan. Pendampingan dimaksudkan untuk memberikan
dukungan secara terus menerus, baik dari aspek pengetahuan maupun
keterampilan bagi masyarakat setempat. Melalui pendampingan diharapkan

7
pelatihan dapat diimplementasikan secara maksimal dan memberikan dampak
positif bagi ibu kader dan masyarakat Desa Jono Oge.
F. Khalayak Sasaran
Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini adalah ibu kader yang berada di
Desa Jono Oge yang seluruhnya berjumlah 7 orang. Diharapkan melalui
kegiatan penyuluhan teknik pembuatan minuman instan dari daun kelor yang
telah mendapatkan pelatihan dan pendampingan tersebut, dapat berperan
sebagai sumber informasi mengenai manfaat dan kandungan yang terdapat
dalam minuman instan daun kelor bagi ibu yang memiliki balita dan
masyarakat yang berada di lingkungan sekitar. Ibu kader yang dipilih pada
program ini adalah ibu kader yang aktif dalam kegiatan posyandu yang
memiliki beberapa karakteristik seperti: mudah bergaul, memiliki banyak
pertemanan, biasanya menjadi role model bagi teman sebayanya.

8
BAB IV
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
A. Kinerja Lembaga Pengabdian Masyarakat STIKes Widya Nusantara Palu
STIKes Widya Nusantara Palu merupakan Perguruan Tinggi Swasta dan
lingkup penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dikelola oleh Lembaga
Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) yang telah banyak
menyelenggarakan kegiatan hibah penelitian dan pengabdian masyarakat baik
menggunakan dana internal STIKes Widya Nusantara Palu maupun yang
langsung terpusat pada Kementrian Riset dan Teknologi (Kemenristek) Dikti.
Selain itu LPPM mempunyai dedikasi tinggi dalam program pengembangan
dosen untuk kegiatan tridharma perguruan tinggi, khususnya bagian pengabdian
masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat merupakan kegiatan rutin yang
dilaksanakan setiap tahun dan merangkul seluruh Prodi yang ada di STIKes
Widya Nusantara Palu melalui penyebaran informasi yang merata.
B. Jenis Kepakaran yang diperlukan dalam Menyelesaikan Persoalan Mitra
Permasalahan yang dihadapi oleh mitra sangat erat kaitannya dengan gizi
masyarakat. Untuk itu diperlukan narasumber atau pakar yang mampu
memberikan penyuluhan dan pendampingan dalam pembuatan miniman instan
dari bahan dasar daun kelor yang melimpah di desa Jono Oge. Secara
professional, tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat memiliki keilmuan
dan keahlian yang sangat terkait dengan kegiatan ini meliputi bidang ilmu gizi
dan ilmu kebidanan. Tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat ini juga
sering terlibat dalam pertemuan ilmiah/seminar/konferensi sebagai narasumber
dalam kegiatan ataupun kesehatan masyarakat. Berbasis gizi tersebut, maka
substansi materi dan modul penyuluhan ini akan disusun oleh tim pelaksana
kegiatan pengabdian tersebut yang telah memiliki pengalaman akademik dan
klinik dalam bidang gizi dan bidang keahlian dalam bidang ilmu kebidanan.

9
BAB V
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya
Adapun anggaran biaya yang akan digunakan dalam kegiatan pengabdian
kepada masyarakat adalah seperti terlihat pada tabel 5.1 berikut:
Tabel 5.1 Anggaran biaya pengabdian kepada masyarakat
No Jenis pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)
1. Bahan Habis Pakai Dan Peralatan Rp 950.000
2. Perjalanan Rp 515.000
3. Lain-Lain Rp 515.000
Jumlah Rp 1.980.000

B. Jadwal Pengabdian
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober 20019. Kegiatan ini
dilakukan selama 1 hari.

DAFTAR PUSTAKA

10
1. Soetanto, H., Sulistyani, Rachmawati, E., Karyono, S. dan Roeskitaningsih.
(2004). Potensi Tanaman Kelor sebagai Antibiotika dan Antioksidan. Laporan
Penelitian Kerjasama antara Universitas Brawijaya dan Badan Tenaga Nuklir
Nasional (BATAN)- Jakarta.
2. Foild N, Makkar HPS & Becker. (2007). The Potential Of Moringa Oleifera
forAgricultural and Industrial Uses. Mesir: Dar Es Salaam.
3. Krisnandi, 2015. Super Nutrisi Kelor. http://kelorina.com.( diakses : 16
September 2019).
4. Simbolan JM, M Simbolan, N Katharina. (2007). Cegah Malnutrisi dengan
Kelor. Yogyakarta: Kanisius.
5. Nurcahyati, Erna. (2014). Khasiat Dahsyat Daun Kelor. Jakarta : Jendela
Sehat.

1. Lampiran Biodata Ketua dan anggota TIM pengabdian


Ketua
A. Identitas Diri
1 NamaLengkap Ni Ketut Kariani, S.KM., M.Kes

11
2 JenisKelamin Perempuan
3 JabatanFungsional Asisten Ahli
4 NIK 20180901083
5 NIDN 0918129301
6 TempatdanTanggal Lahir Paguyaman, 18 Desember 1993
7 AlamatRumah Jl.Untad1Kec.MantikuloreKotaPalu
8 AlamatEmail Karianiketut@stikeswnpalu.ac.id
9 NomorTelepon/Faks/HP 085396873658
10 AlamatKantor Jl.Untad1Kec.MantikuloreKotaPalu
11 NomorTelepon/Faks -
12 Lulusanyangtelahdihasilkan -
13 MataKuliah yangDiampu 1. Sosiologi
2. Dasar Komunikasi
3. Ekologi gizi dan pangan
4.
B. Riwayat Pendidikan
Program S1 S2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Universitas Muslim
Muhammadiyah Palu Indonesia
Bidang Ilmu Promosi Kesehatan dan Promosi Kesehatan
Ilmu perilaku
Tahun Masuk-Lulus 2011-2015 2015-2017
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Hubungan Personal Pelaksanaan Strategi
Hygiene Dan Kondisi Promosi Kesehatan
Air Bersih Dengan Terhadap Perilaku Hidup
Kejadian Penyakit Kulit Bersih Dan Sehat
Di Desa Unone (PHBS) Pada Tatanan
Kecamatan Bukal Rumah Tangga Di
Kabupaten Buol Puskesmas Momunu
Kabupaten Buol
Nama Pembimbing 1. Jamaluddin M. 1. Dr. Suriah,
Sakung, S.Pd., SKM.,M.Kes
M.Kes 2. Dr. Samsualam,
2. Lukman, S.Sos., SKM, S.Kep, M.Kes
M.Kes
3.

C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun JudulPengabdian Pendanaan


KepadaMasyarakat Sumber Jml(JutaRp)

12
1. 2018 Peran Pendidikan Kesehatan STIKes Widya 2.972.000
Dalam Meningkatkan Nusantara Palu
Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat (PHBS) Di TK Melati
Tondo Kec. Mantikulore
2. 2018 Penyuluhan Dan Pengenalan STIKes Widya 2.980.000
Makanan Sehat Serta Nusantara Palu
Pentingnya Pemberian
Makanan Tambahan (PMT)
di PAUD-TK Melati Tondo

D. Publikasi Artikel Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun

Palu, 27 September 2019


Yang Menyatakan,

Ni Ketut Kariani, S.KM.,M.Kes


NIK.20180901083

Anggota I

13
2. PETA LOKASI WILAYAH KEGIATAN

14
Desa Jono Oge terletak dilembah (dataran rendah)  pinggiran sungai
Palu, dengan luas wilayah ± 10.000 ha, Desa Jono Oge merupakan salah satu
dari 15 Desa di Wilayah Kecamatan Sigi Biromaru, yang terletak 3 Km ke arah
Barat dari  kota Kecamatan. Iklim Desa Jono Oge, sebagaimana desa-desa lain
di wilayah Indonesia  mempunyai Iklim Kemarau dan Penghujan,  hal tersebut 
mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Jono Oge
Kecamatan Sigi Biromaru.
Desa Jono Oge berdasarkan fakta geografis merupakan Desa Pertanian
(agraris) tetapi yang perlu diketahui bahwa sebagian besar pemilik lahan
pertanian di Desa Jono Oge sudah di gunakan untuk pembangunan perumahan,
baik perumahan penduduk asli maupun perumahan BTN yang dibangun oleh
Developer sesaui dengan perkembangan dan kebutuhan rumah. Perkembangan
pembangunan di desa Jono Oge sangat cepat khusunya pembangunan
perumahan penduduk, karena desa Jono Oge masih tergolong desa yang aman.
Mata pencaharian penduduk Desa Jono Oge yang sangat dominan adalah Petani
dan PNS, Karyawan Swasa lainya, pedagang, baru kemudian petani, pedagang
dll.

15

Anda mungkin juga menyukai