Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PENYULUHAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS SIMALINGKAR KECAMATAN MEDAN JOHOR
TAHUN 2016

Oleh :

Ketua : Marliani, SST


Anggota : Ingka Kristina Pangaribuan, SST, M.Kes
Polmaria Metawati Panjaitan, SST
Humaidah Hanim, SST

LEMBAGA PENELITIAN PENGABDIAN MASYARAKAT


AKADEMI KEBIDANAN MITRA HUSADA
2016
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : Penyuluhan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja


Puskesmas Simalingkar Pada Tahun 2016
2. Ketua pelaksana
a. Nama Lengkap : Marliani, SST
b. NIDN : 01-0203-8001
c. Jabatan Struktural : Pudir I
d. Alamat : Medan Johor
3. Anggota : 3 orang
a. Eva Sartika S, SST
b. Siti Khirunisa, SST
c. Efelyna Nababan, S.Kep, Ns
4. Waktu Kegiatan :
Hari/tanggal : Sabtu, 09 April 2016
Pukul : 08.00 WIB s/d selesai
5. Lokasi Kegiatan : Puskesmas Simalingkar
6. Jumlah anggaran yang digunakan : Rp 4.110.000,00

Medan, 12 April 2016


Ketua LPPM Ketua Panitia

Tetty Seriati Situmorang, SST, M.Kes Marliani, SST


NIDN 01-1811-8403 NIDN: 01-0203-8001

Mengetahui,

Akbid Mitra Husada Medan


Direktur, Bendahara,

Siti Nurmawan Sinaga, S.K.M, M.Kes Rosmani Sinaga, S.E, M.M


NIDN : 01-1810-7402 NIDN 01-0211-6901

Yayasan Mitra Husada Medan


Ketua Pengurus,

Drs. Imran Surbakti, M.M


SUSUNAN KEPANITIAAN

PENYULUHAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS SIMALINGKAR TAHUN 2016

Pelindung : Siti Nurmawan Sinaga SKM, MKes


Penasehat : Herna Rina Yanti Manurung SST, MKes
Ketua LPPM : Tetty Seriati Situmorang, SST, M.Kes
Ketua Panitia : Marliani, SST
Sekretaris : Eva Sartika S, SST
Bendahara : Rosmani Sinaga, MM
Seksi – seksi :
Seksi Acara : 1. Lusi Yantari
2. Uci Pratiwi
3. Loide Panjaitan
Seksi Konsumsi : 1. Ossy Fransiska
2. Nurlaili
3. Sartika
4. jenny Sarma
Seksi Perlengkapan : 1. Maya Sari
2. Yuliani Pohan
3. Sukha Syafira
Seksi Dokumentasi : 1. Lusi Audina
2. Eka Putri
Seksi Penggerak Massa : 1. Yuli Pringadi Yanti
2. Ananda Firda Hutauruk
3. Pricilla
4. Anisah Ramadaningsih
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ASI eksklusif merupakan salah satu upaya yang paling efektif untuk
mencegah kematian anak. Pemberian ASI eksklusif yaitu memberikan ASI tanpa
makanan lainnya selama enam bulan pertama. Manfaat memberikan ASI ekslusif
kepada bayi adalah untuk mengurangi berbagai jenis penyakit ketika tumbuh
dewasa. Pada sebuah penelitian ditemukan bahwa anak yang disusui pada saat
anak-anak dengan ASI ekslusif maka akan mengurangi berbagai jenis penyakit
seperti obesitas, hipertensi dan juga diabetes melitus tipe 2.

ASI adalah sumber nutrisi bagi bayi. Komposisi yang terkandung di dalam
ASI menunjang tumbuh kembang bayi, serta memiliki antibodi alami yang dapat
membantu dalam mencegah infeksi dan gangguan kesehatan pada bayi. Sehingga
ASI merupakan nutrisi yang lengkap yang dapat memberikan dukungan untuk
pertumbuhan, kesehatan, imunitas, dan perkembangan bayi.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh LPPM


Akademi Mitra Husada sebagai perwujudan peran dan tanggung jawab lembaga
perguruan tinggi dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan sebagai
implementasi dan desiminasi kepada masyarakat oleh PTN dan PTS. Lembaga
Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) Akademi Kebidanan Mitra Husada
memberikan kesempatan aktifitas pengabdian masyarakat khusus bagi para dosen
yang ada di lingkungan Akademi Kebidanan Mitra Husada, melalui anggaran
pendanaan internal yang dikelola oleh yayasan Mitra Group.

Dalam hal ini kami akan melakukan penyuluhan tentang pemberian ASI
eksklusif di Puskesmas Simalingkar Kecamatan Medan Johor. Tujuannya untuk
memberikan informasi dan meningkatkan pengetahuan ibu tentang kebutuhan
nutrisi bayi usia 0-6 bulan khususnya ASI eksklusif.
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman ibu tentang nutrisi yang tepat bagi bayi usia 0-6 bulan yaitu
pemberian ASI eksklusif kepada bayi.

C. Manfaat kegiatan
Adapun manfaat dari kegiatan ini antara lain:
a. Agar para ibu mampu meningkatkan pemahaman tentang masalah-
masalah kesehatan bayinya secara benar dan adekuat.
b. Agar para ibu mampu mengimplementasikan pengetahuann terhadap
kesehatan bayi dan keluarganya.

D. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah para ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Simalingkar dengan jumlah 38 orang.

E. Metode
Metode yang akan dilakukan dalam kegiatan ini adalah berupa penyuluhan
dan diskusi tentang ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Morawa.

F. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan kegiatan ini akan dilaksanakan pada :
Hari / tanggal : Sabtu, 9 April 2016
Waktu : 08.00 WIB s/d selesai
Tempat : Puskesmas Simalingkar

G. Keterlibatan Mitra
Pelaksanaan kegiatan ini disusun berdasarkan hasil kerjasama dari pihak
terkait antara :
a. Puskesmas Simalingkar
b. Akademi Kebidanan Mitra Husada

H. Sumber Dana
Sumber dana diperoleh dari Yayasan Mitra Group di Medan, Akademi
Kebidanan Mitra Husada .

I. Jumlah Anggaran Yang Digunakan

No. Uraian Jumlah (Rp)


1. Surat – menyurat Rp. 530.000,-
2. Bahan / Perangkat penunjang / Rp. 840.000,-
Peralatan/ Obat – obatan
3. Biaya transportasi Rp. 500.000,-
4 Pembuatan laporan, Publikasi, Rp. 860.000,-
Seminar, Dokumentasi
5 Mamiri Rp. 780.000,-
6 Dan lain- lain Rp. 600.000,-
Total Rp. 4.110.000,-
PENUTUP

Demikian laporan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah di

laksanakan di Puskesmas Simalingkar Kecamatan Medan Johor. Kegiatan ini

terlaksana dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Akhir kata, semoga

kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi ibu-ibu di wilayah kerja Puskesmas

Simalingkar. Atas perhatian dan kerjasama semua pihak, kami ucapkan banyak

terima kasih.
LAPORAN
KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Jenis Kegiatan : Penyuluhan tentang pernikahan dini di Puskesmas Simalingkar


Kecamatan Medan Johor Tahun 2016
Tanggal Pelaksanaan : 09 April 2016
Tempat Pelaksana : Puskesmas Simalingkar
Waktu Pelaksanaan : Pukul 08.00 WIB s/d selesai
Kegiatan yang dilaksanakan :
1. Pembukaan
2. Penyuluhan oleh nara sumber
3. Diskusi dan tanya jawab
Pelaksanaan : Akademik Kebidanan Mitra Husada Medan
Jumlah yang Hadir : 38 orang
Nara sumber : Marliani, SST
Moderator : Humaidah Hanim, SST
ekretaris : Yohanna Sinaga, S.Kep, Ns
Pengamat : Siska Suci Ginting, SST
Sumber Dana : Yoseba Mitra Husada Medan
Kesimpulan :
a. Kegitan berlangsung dengan lancar dan tertib
b. Adanya partisipasi yang tinggi dari peserta terhadap pelaksanaan kegiatan
c. Sisa dana dikembalikan ke Yayasan bila ada

Medan, 12 April 2016


Ketua LPPM Ketua Panitia,

Ernita Butarbutar, S.Kep, NS, M. Kep Marliani, SST


NIDN 01-1811-8403 NIDN: 01-0911-8901

Mengetahui,

Akbid Mitra Husada Medan


Direktur, Bendahara,

Siti Nurmawan Sinaga, S.K.M, M.Kes Rosmani Sinaga, S.E, M.M


NIDN : 01-1810-7402 NIDN 01-0211-6901

Yayasan Mitra Husada Medan


Ketua Pengurus,

Drs. Imran Surbakti, M.M


MATERI
ASI EKSKLUSIF

A. Pengertian ASI Eksklusif


Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu,
yang berguna sebagai makanan bagi bayinya. ASI eksklusif adalah pemberian
ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur 0 - 6
bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini.
B. Keuntungan ASI Bagi Bayi
a. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi
selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme,
Complemen C3 dan C4, Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus,
Lactoferrin.
b. ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis,
ekonomis, mudah dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi.
c. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan
alergi pada bayi.
d. Proses pemberian ASI dapat menjalin hubungan psikologis antara ibu
dan bayi
C. Keuntungan ASI bagi ibu
a. Hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang
erat, bagi perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak.
b. Dengan menyusui bagi rahim ibu akan berkontraksi yang dapat
menyebabkan pengembalian keukuran sebelum hamil
c. Mempercepat berhentinya pendarahan post partum.
d. Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan
“kehidupan” kepada bayinya.
e. Dengan menyusui maka kesuburan ibu menjadi berkurang untuk beberpa
bulan (menjarangkan kehamilan)
f. Mengurangi kemungkinan kanker payudara pada masa yang akan
datang.
g. Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga
h. Memberi jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan
berikutnya
i. Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak
membutuhkan zat besisebanyak ketika mengalami menstruasi
j. Ibu lebih cepat langsing. Penelitian membuktikan bahwa ibu menyusui
enam bulan lebih langsing setengah kg dibanding ibu yang menyusui
empat bulan.
ASI mengadung laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan
susu buatan. Didalam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat.
yang bermanfaat untuk:
a. Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
b. Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan
asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
c. Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
d. Memudahkan penyerahan herbagai jenis mineral, seperti calsium,
magnesium.

D. Proses Terbentuknya ASI


Tahapan-tahapan yang terjadi dalam proses laktasi mencakup :
a. Mammogenesis : Terjadi pertumbuhan payudara baik dari ukuran maupun
berat dari payudara mengalami peningkatan.
b. Laktogenesis :
Tahap 1 (kehamilan akhir) : Sel alveolar berubah menjadi sel sekretoris
Tahap 2 (hari ke-3 hingga ke-8 kelahiran) : Mulai terjadi sekresi susu,
payudara menjadi penuh dan hangat. Kontrol endokrin beralih menjadi
autokrin
c. Galaktopoiesis
d. Involution
E. Komposisi ASI

ASI dapat mengurangi risiko infeksi lambung-usus, sembelit, danalergi.


Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit. Contohnya, ketika
ibu tertular penyakit (misalnya melalui makanan seperti gastroentretis atau polio),
antibodi sang ibu terhadap penyakit tersebut diteruskan kepada bayi melalui ASI.
Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek kuning (jaundice). Level bilirubin dalam
darah bayi banyak berkurang seiring dengan diberikannya kolostrum dan
mengatasi kekuningan, asalkan bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tanpa
pengganti ASI. ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya, selalu
dalam keadaan steril dan suhu susu yang pas.
Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI juga memberikan
kedekatan antara ibu dan anak. Bayi merasa aman, nyaman dan terlindungi, dan
ini mempengaruhi kemapanan emosi si anak di masa depan. Apabila bayi sakit,
ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan karena sangat mudah dicerna.
Bayi akan lebih cepat sembuh. Bayi prematur lebih cepat tumbuh apabila mereka
diberikan ASI perah. Komposisi ASI akan teradaptasi sesuai dengan kebutuhan
bayi, dan ASI bermanfaat untuk menaikkan berat badan dan menumbuhkan sel
otak pada bayi prematur.
Beberapa penyakit lebih jarang muncul pada bayi ASI, di antaranya: kolik,
SIDS (kematian mendadak pada bayi), eksim, Chron’s disease, dan Ulcerative
Colitis. IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI.
Menurut penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI pada usia
9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada anak-anak yang minum susu
formula. Menyusui bukanlah sekadar memberi makan, tapi juga mendidik anak.
Sambil menyusui, eluslah si bayi dan dekaplah dengan hangat. Tindakan ini sudah
dapat menimbulkan rasa aman pada bayi, sehingga kelak ia akan memiliki tingkat
emosi dan spiritual yang tinggi. Ini menjadi dasar bagi pertumbuhan manusia
menuju sumber daya manusia yang baik dan lebih mudah untuk menyayangi
orang lain.
F. Faktor-faktor yang memperoleh Produksi ASI

Adapun hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI antara lain adalah:


a. Makanan Ibu
Makanan yang dimakan seorang ibu yang sedang dalam masa menyusui
tidak secara langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu yang
dihasilkan. Dalam tubuh terdapat cadangan berbagai zat gizi yang dapat
digunakan bila sewaktu-waktu diperlukan. Akan tetapi jika makanan ibu
terus menerus tidak mengandung cukup zat gizi yang diperlukan tentu
pada akhirnya kelenjar-kelenjar pembuat air susu dalam buah dada ibu
tidak akan dapat bekerja dengan sempurna, dan akhirnya akan
berpengaruh terhadap produksi ASI. Unsur gizi dalam 1 liter ASI setara
dengan unsur gizi yang terdapat dalam 2 piring nasi ditambah 1 butir telur.
Jadi diperlukan kalori yang setara dengan jumlah kalori yang diberikan 1
piring nasi untuk membuat 1 liter ASI. Agar Ibu menghasilkan 1 liter ASI
diperlukan makanan tamabahan disamping untuk keperluan dirinya
sendiri, yaitu setara dengan 3 piring nasi dan 1 butir telur.
b. Ketentraman Jiwa dan Pikiran
Pembuahan air susu ibu sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Ibu yang
selalu dalam keadaan gelisah, kurang percaya diri, rasa tertekan dan
berbagai bentuk ketegangan emosional, mungkin akan gagal dalam
menyusui bayinya. Pada ibu ada 2 macam, reflek yang menentukan
keberhasilan dalam menyusui bayinya, reflek tersebut adalah:
1. Reflek Prolaktin
Reflek ini secara hormonal untuk memproduksi ASI. Waktu bayi
menghisap payudara ibu, terjadi rangsangan neorohormonal pada putting
susu dan aerola ibu. Rangsangan ini diteruskan ke hypophyse melalui
nervus vagus, terus kelobus anterior. Dari lobus ini akan mengeluarkan
hormon prolaktin, masuk ke peredaran darah dan sampai pada kelenjar –
kelenjar pembuat ASI. Kelenjar ini akan terangsang untuk menghasilkan
ASI.
2. Let-down Refleks (Refleks Milk Ejection)
Refleks ini membuat memancarkan ASI keluar. Bila bayi didekatkan
pada payudara ibu, maka bayi akan memutar kepalanya kearah payudara
ibu. Refleks memutarnya kepala bayi ke payudara ibu disebut rooting
reflex (refleks menoleh). Bayi secara otomatis menghisap putting susu
ibu dengan bantuan lidahnya. Let-down reflex mudah sekali terganggu,
misalnya pada ibu yang mengalami goncangan emosi, tekanan jiwa dan
gangguan pikiran. Gangguan terhadap let down reflex mengakibatkan
ASI tidak keluar. Bayi tidak cukup mendapat ASI dan akan menangis.
Tangisan bayi ini justru membuat ibu lebih gelisah dan semakin
mengganggu let down reflex.
3. Pengaruh persalinan dan klinik bersalin
Banyak ahli mengemukakan adanya pengaruh yang kurang baik terhadap
kebiasaan memberikan ASI pada ibu-ibu yang melahirkan di rumah sakit
atau klinik bersalin lebih menitik beratkan upaya agar persalinan dapat
berlangsung dengan baik, ibu dan anak berada dalam keadaan selamat
dan sehat. Masalah pemebrian ASI kurang mendapat perhatian. Sering
makanan pertama yang diberikan justru susu buatan atau susu sapi. Hal
ini memberikan kesan yang tidak mendidik pada ibu, dan ibu selalu
beranggapan bahwa susu sapi lebih dari ASI. Pengaruh itu akan semakin
buruk apabila disekeliling kamar bersalin dipasang gambar-gambar atau
poster yang memuji penggunaan susu buatan.
4. Penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen dan
progesteron.
Bagi ibu yang dalam masa menyusui tidak dianjurkan menggunakan
kontrasepsi pil yang mengandung hormon estrogen, karena hal ini dapat
mengurangi jumlah produksi ASI bahkan dapat menghentikan produksi
ASI secara keseluruhan oleh karena itu alat kontrasepsi yang paling tepat
digunakan adalah alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yaitu IUD atau
spiral. Karena AKDR dapat merangsang uterus ibu sehingga secara tidak
langsung dapat meningkatkan kadar hormon oxitoksin, yaitu hormon
yang dapat merangsang produksi ASI.
5. Perawatan Payudara
Perawatan fisik payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan, yaitu
dengan mengurut payudara selama 6 minggu terakhir masa kehamilan.
Pengurutan tersebut diharapkan apablia terdapat penyumbatan pada
duktus laktiferus dapat dihindarkan sehingga pada waktunya ASI akan
keluar dengan lancar.
G. Tanda Cukup ASI
Tanda bayi cukup ASI yaitu:
1. Bayi menunjukan keinginan dan gairah yang kuat untuk bangun secara
teratur untuk menyusui.
2. Irama hisapan yang ritmis dan teratur, bagian depan telinga bayi akan
terlihat sedikit bergerak dan ibu bisa mendengar bayinya menghisap dan
menelan ASI yang diberikan.
3. Berikan ASI selama rata-rata 15-20 menit pada masng-masing payudara
setiap menyusui.
4. Berikan ASI setidaknya setiap 1-3 jam selama dua bulan pertama.
Disarankan juga untuk membangunkan bayi setiap 2-3 jam untuk
memberikan ASI selama beberapa minggu awal. Setelah lebih dari dua
bulan bayi akan mampu menghabiskan ASI lebih cepat, maka pemberian
ASI dilakukan lebih jarang hingga setiap 3-5 jam dan durasi menyusui
menjadi lebih singkat.
5. Bayi ngompol hingga 6-8 kali menandakan masukan cairan yang cukup.
6. Bayi tubuh dengan kecepatan pertumbuhan yang normal, mengalami
peningkatan berat, tinggi badan, dan ukuran lingkar kepala.
7. Memiliki tonus otot yang baik, kulit yang sehat dan warna kulit yang
sehat pula
DAFTAR PUSTAKA

Moody JCS, 2010, Menyusui, Penerbit Arcan: Jakarta

Proverawati A, dkk, 2010, ASI dan Menyusui, Duha Medika: Yogyakarta

Widuru Hesti, 2013, Cara mengelola ASI Eksklusif bagi ibu bekerja, Pustaka
Baru: Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai