Anda di halaman 1dari 21

Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan

tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang
diusulkan.
RINGKASAN
Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil dapat menimbulkan dampak yang buruk
pada neonatus yang akan dilahirkan diantaranya BBLR yang menjadi salah satu penyebab kematian
bayi dan dampak lainnya adalah lahirnya neonatus dengan kondisi stunting. Berdasarkan data dari
Dinas Kesehatan Kota Palu Tahun 2017 Jumlah ibu Hamil KEK berjumlah 988 orang dan tahun
2018 turun menjadi 750 orang. Walaupun mengalami penurunan angka ini tetap menjadi perhatian
karena dampak yang ditimbulkan adalah meningkatnya kematian Ibu dan kematian bayi, hal ini
tentunya menjadi salah satu masalah yang harus ditangani. Indikator untuk melihat derajat
kesehatan masyarakat dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Penyebab tidak langsung kematian ibu adalah anemia dan masalah gizi dalam kehamilan. Penyebab
tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk sintesis eritrosit terutama
besi, asam folat dan vitamin B12. Selain anemia, masalah Gizi yang terjadi pada ibu hamil juga
dapat mengakitbatkan berbagai masalah pada masa kehamilan bahkan sampai persalinan, untuk
mengantisipasi masalah tersebut perlu adanya tambahan gizi bagi ibu hamil untuk meningkatkan
berat badannya maupun hemoglobinnya dengan pemberian tambahan makanan olahan lainnya
misalnya seperti pemberian biskuit ibu hamil
Tujuan khusus penelitian ini yaitu: 1) membuat biskuit dari tepung ikan teri dan tepung
kelor, 2)Menentukan takaran saji biskuit per sajian, 3) Menganalisis pengaruh pemberian biskuit
dari tepung ikan teri dan tepung kelor terhadap peningkatan Kadar Hemoglobin dan Berat badan
pada ibu hamil Trimester III 4) Menganalisis pengaruh pemberian biskuit dari tepung ikan teri dan
tepung kelor terhadap luaran berat bayi yang dilahirkan

Tahapan dalam pelaksanaan penelitian ini dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, sampai dengan
penyelesaian laporan penelitian. Pembuatan tepung daun kelor dan tepung ikan teri dilakukan dengan
pengeringan drum dryer dan pengeringan cahaya matahari, Tepung daun kelor yang telah jadi dianalisis
sifat fisik dan sifat kimianya. Sifat fisik yang dianalisis yaitu aktivitas air dan densitas kamba. Sifat
kimia yangdianalisis meliputi kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadarkarbohidrat, serta
kadar mineral besi Tahapan selanjutnya merupakan pelaksanaan penelitian utama adalah intervensi
dengan pemberian biskuit tepung ikan teri dan tepung kelor, sebelum intervensi dilakukan pengambilan
data awal berupa pemeriksaan kadar Hb , Pengukuran BB dan tinggi badan serta wawancara,
selanjutnya
dilakukan skrening sampel berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditentukan. Desain Penelitian
menggunakan quasi experimental one grup pretest dan post test. Responden penelitian ini adalah Ibu
hamil trimester III di Kota Palu. Subjek penelitian adalah populasi penelitian yang dipilih dengan
teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Formula biskuit direspon untuk yang
memenuhi syarat terhadap kandungan energi, protein dan lemak dari kandungan bahan- bahan
penyusunnya dari TKPI (Tabel Komposisi Pangan Indonesia) (Persagi 2009) dan hasil penelitian.
Penelitian ini intervensi biskuit dengan tepung ikan teri dan tepung daun kelor dan menganalisis
pengaruhnya terhadap peningkatan status gizi ibu hamil yang mengalami KEK. Desain penelitian
menggunakan quasi experimental one group pre and post-test. Responden pada penelitian ini adalah
ibu hamil KEK di Kota Palu. Subjek penelitian adalah populasi penelitian yang dipilih secara
purposive dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pelaksanaan intervensi dimulai dengan screening dan
pengisian informed consent oleh responden. Setelah itu dilakukan pengambilan data umur, Usia
Kehamilan,LILA dan tinggi badan (TB), serta pola konsumsi responden. Pengukuran kadar HB dan
Berat Badan pada responden dilakukan pada saat sebelum intervensi dan setelah intervensi. Untuk
memantau kepatuhan responden, maka ibu hamil selaku responden selalu diingatkan secara berkala
untuk mengkomsumsi produk dan tingkat kepatuhan responden dikontrol secara berkala setiap 2 kali
seminggu. Pengontrolan kepatuhan responden juga akan dibantu oleh para kader di lokasi penelitian.

Hasil penelitian ini akan dipublikasikan di dalam jurnal nasional tidak terakreditasi (ber
ISSN) yaitu Jurnal Ners Stikes Widya Nusantara Palu: Jurnal kebidanan nasional trakreditasi yaitu
Jurnal Ilmiah Bidan (JIB).

TKT diketahuinya kenaikan Hb dan Berat badan ibu hamil setelah diberikan biskuit Tepung
ikan teri dan tepung kelor pada ibu hamil yang mengalami Kurang energi Kronis

Kata kunci maksimal 5 kata


Kata Kunci: Biskuit, Ikan Teri, Daun Kelor, HB, Berat Badan

Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan
yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan
uraian tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG

Penyebab tidak langsung kematian ibu adalah anemia dan masalah gizi dalam kehamilan.
Untuk mengetahui status gizi ibu hamil selain melalui pengukuran lingkar lengan atas (LILA),
dapat juga melalui pemerikaan kandungan hemoglobin dalam darah (HB), jika kadar hemoglobin
rendah maka termasuk dalam anemia ibu hamil. Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan
1
zat gizi yang diperlukan untuk sintesis eritrosit terutama besi, asam folat dan vitamin B12

Data dinas kesehatan kota Palu tahun 2017 jumlah Ibu hamil dengan kondisi Kurang Energi
Kronis Berdasarkan Lila <23,5 cm adalah sebanyak 988 orang dan yang tertangani adalah 500 ibu
hamil (50,6%) , pada tahun 2018 meningkat berdasarkan persentasi yang tidak tertangani menjadi
750 orang dan yang tertangani adalah 300 ibu hamil (40%) artinya ada sekitar 60% ibu hamil KEK
yang tidak tertangani pada tahun terakhir. Hal ini potensial menyebabkan Kematian ibu dan Bayi,
bidan sebagai garda terdepan dalam pelayanan Ibu dan Bayi tentunya harus dapat menangani
masalah ini diantaranya dengan rutin melaksanakan pemeriksaan ANC, penyuluhan gizi seimbang
2
pada ibu hamil dan kegiatan lain yang mendukung keberhasilan Ibu sehat dan bayi sehat

Defisiensi zat besi dalam tubuh akan mengakibatkan anemia yang menurunkan jumlah
maksimal oksigen yang dapat dibawa oleh darah, dan berakibat pula pada berkurangnya persediaan
zat besi untuk memenuhi kebutuhan ibu, janin dan plasenta. Hal ini dapat menyebabkan
berkurangnya transfer oksigen ke janin sehingga dapat berakibat pertumbuhan janin terhambat,
3
peningkatan resiko persalinan pre term dan BBLR

Selain anemia, masalah Gizi yang terjadi pada ibu hamil juga dapat mengakibatkan
berbagai masalah pada masa kehamilan bahkan sampai persalinan, sehingga untuk mengantisipasi
masalah tersebut perlu adanya tambahan asupan gizi bagi ibu hamil yang dapat meningkatkan berat
badannya maupun kadar hemoglobinnya dengan pemberian tambahan makanan olahan lainnya
3
misalnya seperti pemberian biskuit ibu hamil

Daun kelor dapat dimanfaatkan sebagai sumber zat gizi bahkan sejak tahun 1988 organisasi
kesehatan dunia (WHO) telah memperkenalkan kelor sebagai salah satu alternatif bahan pangan

untuk mengatasi masalah gizi (malnutrisi) 4


Ikan teri dapat dijadikan tepung dan dimanfaatkan untuk bahan pembuatan makanan karena
5
mengandung protein tinggi . Oleh karena itu tepung ikan teri berpotensi untuk dimanfaatkan dalam
pembuatan biskuit untuk meningkatkan nilai pemanfaatan ikan teri dan kandungan gizi biskuit.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan nilai pemanfaatan sumberdaya yang ada dan meningkatkan
kandungan gizi biskuit maka digunakan tepung daun kelor dan tepung ikan teri.

Tujuan Umum dari penelitian ini adalah mengembangkan formula biskuit dengan
penambahan tepung daun kelor dan tepung ikan teri terhadap peningkatan kadar hemoglobin dan
berat badan pada ibu hamil trimester III. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini yaitu: 1) membuat
Biskuit dari tepung ikan Teri dan tepung kelor, 2) Menentukan takaran saji biskuit per sajian, 3)
Menganalisis pengaruh pemberian biskuit dari tepung ikan teri dan tepung kelor terhadap
peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil, 4) Menganalisis pengaruh pemberian biskuit dari tepung
ikan teri dan tepung kelor terhadap peningkatan Berat badan ibu hamil trimester III. 5)
Menganalisis pengaruh pemberian biskuit dari tepung ikan teri dan tepung kelor pada ibu hamil
terhadap luaran berat bayi yang dilahirkan

Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam
bidang yang diteliti. Bagan dapat dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan
dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil
penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber
pustaka 10 tahun terakhir.
TINJAUAN PUSTAKA

A. Gizi Ibu Hamil


Melahirkan bayi yang sehat merupakan dambaan setiap ibu . Masa kehamlan
merupakan fase kritis yang mentukan proses pertumbuhan dan perkembangan anak di usia
selanjutnya. Outcome kehamilan yang baik sangat diharapkan sehingga akan terbentuk sumber
6
daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif

Kehamilan merupakan suatu investasi yang perlu dipersiapkan, dalam proses ini gizi
memiliki peran penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan jani. Studi
membuktikan bahwa ibu dengan status gizi kurang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan
janin, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, dan selanjutnya berdampak pada
malnutrisi antar generasi. Gambar 1 menjelaskan bagaimana ibu yang mengalami Kurang Energi
Konis (KEK) selama masa kehamilan akan berdampak negatif pada siklus keturunannya. Ibu
dengan KEK umum nya memiliki kenaikan
berat badan hamil yang rendah (tidak memadai untuk mendukung kehamilannya) ,
akibatnya berat badan bayi yang idlahirkannya rendah atau biasa disebut dengan bayi berat
6
lahir rendah (BBLR) yang ditandai dengan berat badan lahir kurang dari 2.500 gram

Gambar 1. Siklus malnutrisi antar generasi

Pengaruh status gizi kurang yang dialami ibu terhadap hambatan pertumbuhan janin diawali
dengan menurunnya ekspansi volume darah pada ibu yang kurang gizi. Akibat rendahnya ekspansi
volume darah tersebut maka peningkatan curah jantung yang terjadi pada masa kehamilan menjadi
tidak optimal. Curah jantung yang terjadi pada masa kehamilan menjadi tidak optimal. Curah
jantung yang tidak optimal membuat aliran darah yang membawa xat xat gizi ke plasenta menjadi
berkurang dan lemah sehingga akibatnya transfer zat-zat makanan ke janin sedikit/kurang. Aliran
darah yang lemah bisa mengakibatkan ukuran plasenta mengecil karena aliran darah tidak
membutuhkan saluran yang besar untuk dilewati.

7
B. Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil

Penimbangan berat badan ibu kerap dilakukan saat ibu memeriksakan kehamilan baik
dirumah sakit , puskesmas, klinik , maupun bidan. Kenaikan berat badan selama kehamilan
merupakan faktor yang secara langsung mempengaruhi outcome kehamilan. Kenaikan berat badan
ibu selama kehamilan merupakan indikator paling umum yang digunakan untuk menilai status gizi
ibu dan janin nya sekama hamil dan mempresentasikan pertambahan jaringan lemak dan lean fat
mass atau komposisi tubuh tanpa lemak yang diperoleh dengan mengurangi BB dengan jumlah
6
lemak
Tabel 1. Kenaikan Berat badan selama kehamilan yang dianjurkan berdasarkan IMT
8
Prahamil

Status gizi prahamil IMT prahamil Total Kenaikan BB Kenaikan BB pada


2
(Kg/m ) (KG) trimester ke 2 dan ke
3 (Kg/Minggu)
Underweight <18,5 12,5-18 Kg 0,5 (0,5-0,65)
Normal 18,5-24,9 11,5-16 0,5(0,4-0,5)
Overweight 25-29,9 7,11-11,5 0,3(0,25-0,35)
Obese >30 5-9 0,25 (0,2-0,3)
C. BISKUIT

Biskuit merupakan makanan kering yang tergolong makanan panggang atau kering. Biskuit

dibuat dari bahan dasar tepung dan bahan tambahan lain membentuk suatu formula sehingga
9
menghasilkan suatu produk dengan struktur tertentu

Salah satu pangan fungsional yang popular dikonsumsi adalah biskuitdengan berbagai variasi

rasa, daya simpan yang tahan lama, dan harga yang relatif murah. Akibat tingginya persaingan di

pasaran dan meningkatnya permintaanuntuk kesehatan, saat ini telah banyak dikembangkan biskuit

yang bergizi danfungsional dengan memodifikasi komposisi zat gizinya dan mensubstitusi

tepungterigu sebagai resep dasar dengan tepung lainnya.Menurut SNI, syarat kandungan energi pada

biskuit terigu minimal 400 kkal per 100 gram. Tabel 1 menyajikan syarat mutu biskuit berdasarkan

10

10
Tabel 2 Syarat Mutu Biskuit SNI 2973-2011
Komponen Syarat mutu SNI 01-2973- Syarat mutu SNI 2973-
1992 2011
Air (%) Maksimum 5 Maksimum 5
Protein (%) Minimum 9 Minimum 3
Lemak (%) Minimum 9.5 -
Karbohidrat (%) Minimum 70 -
Abu (%) Maksimum 1.5 -
Serat Kasar (%) Maksimum 0,5 -
Kalori (per 100 gr) Minimum 400 -
Jenis Tepung Terigu -
Bau dan Rasa Normal, tidak tengik Normal
Warna Normal Normal
Angka Lempeng Total - Maksimum 1x104
(koloni/g)

Tepung terigu merupakan bahan utama biskuit. Adonan terfermentasimenggunakan terigu

medium sampai terigu kuat (tinggi protein) untuk memproduksi adonan capable dan tekstur yang

bagus. Tepung memiliki fungsi sebagai pembentuk adonan, menarik atau mengikat bahan lainnya
dan mendistribusikannya secara merata. Tepung juga mengikat gas selama proses fermentasi dan
pemanggangan serta berperan penting dalam pembentukan cita rasa 9

Gula dalam pembuatan biskuit berfungsi sebagai pemberi rasa manis danpemberi aroma
melalui proses browning nonenzimatis. Gula berperan dalampenyediaan substrat untuk proses
fermentasi dan pengatur keempukan setelahmengalami tahap pengadonan,penambahan gula harus
tepat, jika terlalu banyak akan menjadikanadonan lengket dan menempel pada cetakan, biskuit
9
menjadi keras dan rasanyaterlalu manis

Lemak dalam pembuatan biskuit berfungsi untuk membuat produk yangrenyah dan
berperan dalam pembentukan citarasa khas biskuit. Lemak alami yang banyak digunakan dalam
pembuatan biskuit antara lain lemak sapi,mentega, minyak kedelai, dan minyak kelapa. Selain
pengunaan lemak alami,lemak yang telah dimodifikasi seperti hidrogenasi minyak dan
11
interesterifikasilemak juga biasa digunakan sebagai pengemulsi dalam pembuatan biskuit

Bahan pengembang atau leavening agent berfungsi untukmengembangkan produk yang


12
pada prinsipnya menghasilkan gas karbondioksida

D. Tinjauan Umum tentang Kadar Hemoglobin (Hb)

Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin
dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas
pembawa oksigen dalam darah 13

Salah satu metode pengukuran kadar hemoglobin yang biasa dilakukan yaitu metode

Cyanmethemoglobin. Merupakan salah satu metode untuk mengukur kadar hemoglobin


menggunakan spektrofotometer dengan prinsip hemoglobin yang ada pada sel darah merah diubah
menjadi cyanmenthemoglobin dengan larutan drabkin yang diukur pada panjang gelombang 540
nm. Larutan drabkin berperan sebagai pengubah semua derivat hemoglobin menjadi
13
cyanmethemoglobin yang berwarna merah
Tabel 2 berikut adalah nilai ambang batas yang digunakan untuk menentukan status anemia ibu
hamil, didasarkan pada kriteria WHO yang ditetapkan dalam tiga kategori.

14
Tabel 2 Kategori tingkatan status anemia ibu hamil
Tingkatan Anemia Kadar Hemoglobin (g/dl)
Normal ≥11
Ringan 8-10
Berat <8
E. IKAN TERI (STOLEPHORUS COMMERSONII)
15
Tabel 3 Kandungan Gizi Ikan teri
Jenis Energy Protein (g) Lemak (g) Kalsium Fodfor Zat besi
(Kal) (mg) (mg) (mg)
Teri Bubuk 227 60 2,3 1209 1225 3
Teri Kering 170 33,4 3 1200 1500 3,6
Teri Segar 144 32,5 0,6 1000 1000 3

Gambar2. Ikan Teri


F. Tanaman Kelor (Moringa Oleifera)

Tanaman kelor merupakan tanaman tropis yang mudah tumbuh di daerah tropis seperti
Indonesia dan berbagai kawasan tropis lainnya di dunia. Tanamankelor merupakan tanaman
perdu dengan ketinggian 7-11 meter. Tanaman iniberupa semak atau pohon dengan akar yang
kuat, berumur panjang, batangnyaberkayu getas (mudah patah), tegak, berwarna putih kotor,
berkulit tipis,permukaan kasar, dan jarang bercabang. Tamanan kelor memiliki bunga
yangberwarna putih kekuning-kuningan yang keluar sepanjang tahun dengan aromasemerbak
yang khas. Tanaman kelor memiliki buah yang berbentuk panjang dansegitiga dengan panjang
sekitar 20-60 cm. Buah tanaman kelor berwana hijauketika masih muda dan berubah menjadi

coklat ketika tua 16

Kelor dikenal di berbagai daerah di Indonesia dengan nama yang berbedaseperti kelor
(Jawa, Sunda, Bali, Lampung), maronggih (Madura), moltong(Flores), keloro (Bugis), ongge
(Bima), dan hau fo (Timur). Kelor termasuk kedalam famili Moringaceae yang memiliki daun
berbentuk bulat telur denganukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai 16

100 gram daun kelor segar mengandung kalsium 350-550 mg dan tepung daun kelor
4
mengandung 1600-2200mg kalsium/100 gram tepung
Gambar 3. Tanaman Kelor

Tabel 3 Komposisi Gizi Tepung Daun Kelor17


Analisis Zat Gizi Komposisi Gizi
Kadar air (%) 10,5
Protein (%) 28,25
ß-Karoten (Provitamin A) (mg) 11,92
Kalsium (mg) 2241,19
Zat Besi (mg) 35,91
Magnesium (mg) 28,03

Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.
Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah
dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir
dapat berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang
jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan.
Di bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan
penelitian yang diusulkan.
METODE
Tahapan dalam pelaksanaan penelitian ini dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, sampai
dengan penyelesaian laporan penelitian.
Gambar. 4 Alur Penelitian
Pembuatan tepung daun kelor dan tepung ikan teri dilakukan dengan pengeringan
drum dryer dan pengeringan cahaya matahari seperti pada Gambar 2. Kedua cara inidilakukan
untuk mendapatkan tepung daun kelor dengan karakteristik warna terbaik yaitu warna hijau.
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Gambar 5 Prosedur pembuatan tepung daun kelor dengan drum dryer dan cahaya
(Broin 2010 dengan modifikasi
Tepung daun kelor yang telah jadi dianalisis sifat fisik dan sifat kimianya. Sifat fisik
yang dianalisis yaitu aktivitas air dan densitas kamba. Sifat kimia yangdianalisis meliputi
kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadarkarbohidrat, serta kadar mineral besi.

Gambar 6. pembuatan biskuit kelor


Tahapan selanjutnya merupakan pelaksanaan penelitian utama adalah intervensi dengan
pemberian biskuit tepung ikan teri dan tepung kelor, sebelum intervensi dilakukan pengambilan data
awal berupa pemeriksaan kadar Hb , Pengukuran BB dan tinggi badan serta wawancara, selanjutnya
dilakukan skrening sampel berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditentukan. Desain Penelitian
menggunakan quasi experimental one grup pretest dan post test. Responden penelitian ini
adalah Ibu hamil trimester III di Kota Palu. Subjek penelitian adalah populasi penelitian yang
dipilih dengan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi dan ekslusi sebagai berikut:

1. Ibu hamil trimester III

2. Menyetujui berpartisipasi (Menandatangani informed consent)

3. Bersedia mematuhi prosedur penelitian

4. Memiliki status Gizi KEK, Lila <23,5 cm

5. Berat badan sebelum hamil kategori underweight (<40Kg)


Kriteria Eklusi:

1. Tidak bersedia mengikuti penelitian


Selama pelaksanaan intervensi, penelitian akan dibantu kader posyandu yang ada di
puskesmas di tempat penelitian. Biskuit di distribusikan setiap minggu kepada koordinator
kader posyandu yang selanjutnya didistribusikan ke sejumlah kader posyandu pendamping,
Mekanisme distribusi dari kader pendamping ke responden diantarkan langsung setiap dua
kali dalam seminggu. Untuk melihat kepatuhan responden dalam mengonsumsi biskuit
intervensi bersamaan dengan distribusi biskuit setiap kader membantu peneliti mengawasi
dan mencatat jumlah biskuit yang dikonsumsi dan yang tidak dikonsumsi. Untuk
meningkatkan kepatuhan dan menjaga keikut sertaan dalam kegiatan penelitian responden
diberikan edukasi penyuluhan gizi dan pengenalan biskuit intervensi.

Tabel 4 Rencana Target Luaran


Jenis Luaran Indikator

No Kategori Sub Kategori Wajib Tambahan Capaian

1 Artikelilmiah Internasional - - Tidak ada


dimuat dijurnal Bereputasi

Nasional √ Published
Terakreditas
i
Nasional tidak √ Published
terakreditasi
2 Artikel ilmiah Internasional - - Tidak ada
dimuat di Terindeks

prosiding
Nasional √ Draft

3 Buku Ajar √ Draft

4 Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) √ Skala 3


Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL

Bulan
No Nama Kegiatan 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 12
Persiapan                  
1 Penetapan Isu                  
2 Pengumpulan data                  
3 Penyusunan Proposal
4 Pengiriman Proposal

Pelaksanaan

1 Pembuatan biskuit tepung ikan teri


dan tepung daun kelor
2 Analisis kandungan gizi

3 Pengambilan data awal

4 Intervensi

5 Pengambilan data Post Test

Kegiatan Akhir

1 Pembuatan laporan kemajuan

2 Pengolahan data

3 Analisis data

4 Pembuatan laporan akhir

5 Publikasi

Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
1. Fatimah, S., Hadju, V., Bahar, B., Abdulah, Z.,(2011), Pola Konsumsi dan Kadar
Hemoglobin pada Ibu HamildiKabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Makassar: MK, Vol. 15
No 1: 1-6(1).
2. Dinas Kesehatan Kota Palu, (2017-2018). Laporan Tahunan Kesehatan Ibu dan Anak Palu
3. Irianti B, dkk.2014. Asuhan Kehamilan berbasis bukti.Jakarta: Sagung Seto.
4. Broin, (2010),Growing and processing moringa leaves, France, Imprimerie Horizon
5. Kush
6. Fikawati S: Wahyuni,D, Dan Syafiq, A.2012. Status gizi ibu hamil dan berat badan bayi
lahir pada kelompok vegetarian. Makara Of health series 1:29-35
7. Kemenkes RI No.75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan Bagi
Bangsa Indonesia
8. Fikawati S.Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
9. Manley, D., (2000),Technology of Biscuits, Crackers and Cookies, Third edition,
England,
Woodhead Publishing Limited.

10. [BPOM] Badan Pengawasan Obat dan Makanan,(2005), Ketentuan PokokPengawasan


Pangan Fungsional, Jakarta, Badan Pengawasan Obatdan Makanan.
11. [BSN] Badan Standarisasi Nasional, (1992), Standar Nasional Indonesia. SNI 012973-
1992 Biskuit, Jakarta, Badan Standarisasi Nasional.

12. Manley, D., (2000),Technology of Biscuits, Crackers and Cookies, Third edition, England,
Woodhead Publishing Limited.
13. WHO.2015. Indeks Pembangunan Kesehatan.Jakarta
14. Supariasa, I.D.N., (2012), Penilaian Status Gizi, Jakarta, EGC
15. Aryati.2014. Manfaat Ikan teri terhadap pertumbuhan tulang dan gigi. Odonto Dental Jurnal
Vol.1 no.2
16. Tilong , A.D.,(2012), Ternyata, Kelor Penakluk Diabetes, Jogjakarta, DIVA Press
17. Zakaria et al .2012. Penambahan tepung daun kelor pada menu makanan sehari-hari dalam
upaya penanggulangan gizi kurang pada anak balita. Media Gizi Pangan 8(1) 1-5.

Anda mungkin juga menyukai