Oleh:
Asai wasini
462021408
PENDAHULUAN
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber kalori yang dibutuhkan selama kehamilan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin. Jenis karbohidrat yang dianjurkan adalah
karbohidrat kompleks seperti roti, serelia, nasi dan pasta. Kandungan dalam
karbohidrat kompleks yaitu vitamin dan mineral serta meningkatkan asupan serat
untuk mencegah terjadinya konstipasi.
4. Vitamin
Vitamin sangat dibutuhkan selama kehamilan untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan janin serta proses diferensiasi sel. Vitamin yang di konsumsi oeh
ibu hamil meliputi vitamin A,B,C,D,E, dan K.
5. Mineral
Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak mineral dibandingkan sebelum
hamil.Kebutuhan mineral diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan janin serta prosesdiferensiasi sel.
4
Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizimemerlukan tambahan, namun
yang sering kali menjadi kekurangan adalah energi protein dan beberapa mineral
seperti zat besi dan kalsium.
Pengaruh KEK terhadap proses persalinandapat mengakibatkan persalinan
sulit dan lama,persalinan sebelum waktunya (prematur), perdarahan setelah
persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat. KEK ibu hamil
dapat mempengaruhi proses pertumbuhanjanin dan dapat menimbulkan keguguran,
abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi,
asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir
rendah (BBLR). Bila BBLR bayi mempunyai risiko kematian, gizi kurang,
gangguan pertumbuhan, dan gangguan perkembangan anak. Berat bayi lahir
merupakan cerminan status gizi ibu pada waktu konsepsi. Gizi ibu yang buruk
pada saat kehamilan akan lebih seringmenghasilkan bayi dengan BBLR atau lahir
mati dan menyebabkan cacat bawaan. Selain itu, bayi dengan BBLR umumnya
akan mengalami proses hidup jangka panjang yang kurang baik. Bayi BBLR
memiliki risiko mengalami tumbuh kembang lebih lambat dibandingkan dengan
bayi yang lahir dengan berat badan normal. Selain gangguan tumbuh kembang,
individu dengan riwayat BBLR mempunyai faktor risiko tinggi untuk terjadinya
hipertensi, penyakit jantung dan diabetes setelah mencapai usia 40 tahun 9.
5
6
B. Tujuan Penelitian1 .
Menilai risiko bayi lahir dengan berat badan rendah dan memahami
Menyediakan dasar bagi perawatan dan intervensi yang tepat untuk ibu hamil
dengan riwayat KEK, serta memberikan panduan untuk perawatan bayi setelah
lahir.
Memberikan data dan informasi yang dapat membantu dalam perumusan kebijakan
kesehatan masyarakat yang lebih baik untuk mendukung kesehatan ibu dan bayi.
kepada ibu hamil dan masyarakat umum tentang pentingnya asupan nutrisi
yang optimal.
8
2 . Tujuan Khusus
1.) Menilai apakah riwayat KEK pada ibu selama kehamilan berhubungan dengan berat badan bayi saat
lahir.
Memantau Pertumbuhan Fisik Bayi:
2. ) Melakukan pemantauan rutin terhadap pertumbuhan fisik bayi, termasuk berat badan, panjang,
dan lingkar kepala, untuk memahami pola pertumbuhan selama tahun pertama kehidupan.
Menilai Risiko Komplikasi Kesehatan Bayi:
3. ) Menilai risiko bayi mengalami komplikasi kesehatan, seperti infeksi, gangguan pernapasan,
atau masalah pertumbuhan lainnya, yang mungkin terkait dengan KEK selama kehamilan.
A. Manfaat Penelitian
1. . Manfaat Teoristis
a. Memberikan kontribusi pada basis pengetahuan ilmiah tentang hubungan antara kondisi gizi ibu selama
kehamilan dan pertumbuhan bayi selama tahun pertama kehidupan. Hal ini dapat memperkaya
pemahaman kita tentang faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan anak.
b. Membantu dalam mengidentifikasi dan memahami pola epidemiologi terkait KEK selama kehamilan,
serta dampaknya terhadap kesehatan bayi. Data ini dapat digunakan untuk perumusan kebijakan
kesehatan masyarakat yang lebih efektif.
c.
d. . Manfaat Praktis
e.
f. Pengembangan Program Pemantauan Kesehatan Bayi :
g. Data dan temuan penelitian dapat membantu pengembangan program pemantauan kesehatan bayi
yang lebih efektif, termasuk pemantauan pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif.
h. Memberikan Peningkatan Pelayanan Antenatal:
i. Menyediakan informasi yang lebih mendalam untuk perbaikan pelayanan antenatal,
memungkinkan pengenalan dini risiko KEK dan penyediaan dukungan yang lebih baik kepada ibu
hamil.
j. c . Peningkatan StraMemberikan landasan
k. untuk merancang strategi intervensi gizi yang lebih
l. efektif untuk ibutegi Intervensi Gizi:
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
Kajian Kemampuan Status pertumbhuan bayi 0-1 tahun dari ibu
dengan riwayat
ASI merupakan sumber nutrisi utama bagi bayi selama 0-1 tahun. Kondisi kesehatan ibu
selama kehamilan dapat mempengaruhi produksi dan kualitas ASI, yang dapat berdampak
pada pertumbuhan bayi.
5.Faktor-faktor Lingkungan dan Sosial:
Faktor-faktor lingkungan dan sosial, seperti akses terhadap pangan, pendidikan gizi, dan
kondisi ekonomi keluarga, juga dapat memengaruhi status pertumbuhan bayi.
6 .Kesehatan Ibu dan Peranannya:
Kesehatan ibu, baik selama kehamilan maupun pasca persalinan, memiliki peran penting
dalam menjamin pertumbuhan bayi yang optimal.
7 .Intervensi dan Peningkatan Gizi:
Penting untuk mengidentifikasi dan memberikan intervensi yang tepat untuk meningkatkan
status gizi ibu hamil serta memberikan perhatian khusus terhadap nutrisi bayi selama 0-1
tahun. kelahiran.
Alasan
Kek pada ibu hamil dapat menyebabkan kekurangan nutrisi pada janin. Nutrisi yang
tidak mencukupi selama fase perkembangan janin dapat memengaruhi
pembentukan jaringan, organ, dan sistem tubuh bayi.
Risiko kelahiran bayi dengan berat badan rendah:
2. Ibu dengan riwayat kek cenderung memiliki risiko melahirkan bayi dengan berat
9
10
badan rendah. Berat badan rendah ini dapat menjadi indikator buruknya
pertumbuhan intrauterin dan memengaruhi kesehatan bayi setelah lahir.
3. Pengaruh terhadap sistem saraf dan kognitif:
Kekurangan nutrisi, terutama zat gizi yang penting untuk perkembangan otak seperti
asam folat dan zat besi, dapat memengaruhi perkembangan sistem saraf dan kognitif
bayi. Ini dapat berdampak pada perkembangan otak dan kecerdasan bayi.
Pengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh:
Kondisi kek pada ibu dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh bayi. Bayi yang
lahir dari ibu dengan status gizi yang buruk mungkin lebih rentan terhadap infeksi dan
penyakit.
4. Pengaruh terhadap produksi air susu ibu (asi):
Kek dapat mempengaruhi produksi asi dan kualitas nutrisinya. Ini dapat
berdampak pada ketersediaan nutrisi yang tepat untuk bayi selama periode
menyusui.
1. berat badan lahir:
bayi yang lahir dari ibu dengan riwayat kek mungkin memiliki berat badan lahir yang rendah.
berat badan lahir rendah dapat menjadi indikator pertumbuhan intrauterin yang kurang
optimal.
2 .panjang badan lahir:
panjang badan lahir juga penting untuk diperhatikan. bayi yang lahir dari ibu dengan kek
mungkin memiliki panjang badan yang kurang optimal.
3 .lingkar kepala lahir:
ukuran lingkar kepala bayi saat lahir dapat memberikan informasi tentang
perkembangan otak. kekurangan nutrisi selama kehamilan dapat memengaruhi
pertumbuhan otak bayi. 4 .berat badan bayi pada usia tertentu (misalnya, 6 bulan, 1
tahun):
memantau pertumbuhan berat badan bayi pada usia tertentu dapat memberikan gambaran
lebih lanjut tentang pertumbuhan mereka setelah lahir.
5 .panjang badan dan tinggi badan bayi pada usia tertentu:
pertumbuhan panjang badan dan tinggi badan bayi pada periode 0-1 tahun merupakan
indikator kritis untuk evaluasi pertumbuhan anak.
6 .perkembangan motorik:
menilai frekuensi dan pola makan bayi dapat memberikan wawasan tentang asupan nutrisi
mereka, yang dapat memengaruhi pertumbuhan.
8 .kesehatan umum dan respon terhadap infeksi:
bayi yang lahir dari ibu dengan kek mungkin lebih rentan terhadap infeksi. memantau
kesehatan bayi dan respons mereka terhadap infeksi dapat menjadi indikator kesejahteraan
umum.
9 .produksi dan kualitas air susu ibu (asi):
10
11
Kesehatan ibu selama kehamilan memiliki dampak besar pada pertumbuhan janin. Kesehatan
yang buruk atau penyakit selama kehamilan dapat menghambat pertumbuhan bayi.
Status Gizi Ibu:
2. Kekurangan energi kronis pada ibu hamil dapat berkontribusi pada status gizi yang buruk.
Kurangnya asupan gizi yang mencukupi selama kehamilan dapat memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin.
Infeksi selama kehamilan dapat memberikan beban tambahan pada tubuh ibu dan janin,
memengaruhi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko berat badan lahir rendah.
Faktor sosioekonomi, seperti pendapatan keluarga, pendidikan ibu, dan akses terhadap
layanan kesehatan, dapat mempengaruhi ketersediaan dan aksesibilitas nutrisi yang
diperlukan selama kehamilan.
Ketersediaan dan penerimaan pelayanan kesehatan maternal yang baik selama kehamilan
dapat memainkan peran penting dalam pemantauan dan manajemen risiko kesehatan ibu dan
janin.
Kebiasaan makan, aktivitas fisik, dan gaya hidup ibu selama kehamilan dapat mempengaruhi
kesehatan dan nutrisi mereka, serta memengaruhi pertumbuhan bayi.
11
12
Dukungan sosial dari keluarga, pasangan, atau masyarakat dapat membantu ibu mengatasi
stres dan memastikan bahwa mereka dapat memenuhi kebutuhan gizi mereka selama
kehamilan.
Umur ibu dapat memainkan peran dalam kesehatan dan pertumbuhan bayi. Ibu yang sangat
muda atau sangat tua mungkin menghadapi risiko kesehatan tambahan selama kehamilan.
1 .Pertumbuhan Fisik Bayi:* Studi harus menilai pertumbuhan fisik bayi, seperti berat
badan, panjang, dan lingkar kepala mereka pada berbagai titik waktu selama tahun pertama
kehidupan.
2. Pola Pertumbuhan:* Penelitian perlu memperhatikan pola pertumbuhan bayi dari kelahiran
hingga usia 1 tahun. Ini termasuk pertumbuhan dalam rentang waktu tertentu dan
perbandingannya dengan standar pertumbuhan yang normal.
3. Pengaruh KEK terhadap Pertumbuhan Bayi:* Fokus utama penelitian adalah bagaimana
riwayat KEK pada ibu hamil memengaruhi pertumbuhan bayi mereka. Ini dapat melibatkan
analisis perbandingan antara bayi dari ibu dengan dan tanpa riwayat KEK, serta
pengukuran efek jangka panjangnya.
5. Intervensi dan Perbaikan Gizi:* Penting untuk menyelidiki efektivitas intervensi gizi
yang dapat membantu memperbaiki status gizi ibu hamil dengan riwayat KEK dan
dampaknya terhadap pertumbuhan bayi.
C. Kerangka Berpikir
Evaluasi status gizi ibu selama kehamilan, termasuk asupan kalori, protein, vitamin, dan mineral.
Faktor ini memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin, dan konsekuensinya, pertumbuhan
bayi setelah kelahiran.
12
13
Memahami bagaimana KEK pada ibu selama kehamilan mempengaruhi pertumbuhan janin, melibatkan
pemahaman tentang mekanisme biologis dan dampaknya terhadap perkembangan organ dan sistem
tubuh bayi.
Menganalisis berat badan lahir bayi sebagai indikator pertumbuhan intrauterin dan mengidentifikasi
faktor risiko lainnya yang dapat memengaruhi status pertumbuhan bayi, seperti prematuritas atau
kondisi medis lainnya.
Menilai produksi ASI, pola makan bayi, dan asupan nutrisi selama periode menyusui. Memahami
bagaimana kondisi KEK pada ibu dapat mempengaruhi kualitas ASI dan pola makan bayi.
Mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan dan sosial, seperti akses terhadap pangan, layanan
kesehatan, pendidikan, dan kondisi ekonomi keluarga yang dapat berdampak pada status gizi ibu dan
bayi.
6 .Perkembangan Motorik dan Kognitif Bayi:
Memantau perkembangan motorik dan kognitif bayi selama 0-1 tahun untuk menilai dampak KEK
pada perkembangan otak dan fungsi motorik mereka.
Mengevaluasi kesehatan umum bayi dan respons mereka terhadap infeksi. Kekurangan nutrisi dapat
mempengaruhi daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Menentukan strategi intervensi yang mungkin diperlukan untuk meningkatkan status gizi ibu selama
kehamilan, seperti pendidikan gizi, program pemberian makanan tambahan, atau dukungan kesehatan
mental.
Menyusun metode pemantauan dan evaluasi untuk mengukur efektivitas intervensi serta memantau
perkembangan pertumbuhan bayi secara teratur.
Mempertimbangkan faktor-faktor demografis dan budaya yang dapat mempengaruhi pola makan,
praktik kehamilan, dan penerimaan intervensi gizi.
D. Hipotesis Tindakan
Tindakan untuk meningkatkan asupan gizi pada ibu selama kehamilan akan berdampak
13
14
positif
14
15
pada pertumbuhan janin, mengurangi risiko berat badan lahir rendah dan menunjang
pertumbuhan bayi setelah kelahiran.
2: Program Pendidikan Gizi akan Meningkatkan Pola Makan Ibu dan Bayi:
Pendidikan gizi yang diarahkan kepada ibu selama kehamilan dan masa menyusui dapat
meningkatkan pemahaman mereka tentang pola makan yang sehat, menghasilkan perubahan
positif dalam asupan nutrisi ibu dan bayi.
3: Dukungan Kesehatan Mental Ibu akan Meningkatkan Pertumbuhan Bayi:
Pemberian dukungan kesehatan mental kepada ibu dengan riwayat KEK dapat membantu
mengurangi stres dan depresi, yang pada gilirannya dapat berdampak positif pada kesehatan
dan pertumbuhan bayi.
4: Peningkatan Akses Terhadap Pangan Bergizi akan Meningkatkan Status Gizi Ibu
dan Bayi:
Tindakan untuk meningkatkan akses ibu hamil terhadap pangan bergizi dan layanan
kesehatan dapat membantu mengurangi risiko KEK dan meningkatkan status gizi ibu dan
bayi.
Hipotesis 5: Program Pemantauan Pertumbuhan Bayi akan Meningkatkan Identifikasi Dini
Masalah Kesehatan:
Pemberian makanan tambahan pada bayi dengan risiko KEK dapat membantu memenuhi
kebutuhan gizi mereka dan mendukung pertumbuhan optimal.
Hipotesis 7: Penyuluhan Gaya Hidup Sehat pada Ibu Hamil akan Meningkatkan Pertumbuhan
Bayi:
Penyuluhan mengenai gaya hidup sehat selama kehamilan, termasuk nutrisi, aktivitas fisik,
dan manajemen stres, dapat berkontribusi pada pertumbuhan bayi yang lebih baik.
15
31
15
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1 . Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 2 minggu yang dilaksanakan pada 27 januari tahun 2024
tepat pada bulan januari 2024 Sampai dengan dengan bulan Pebruari 2024.
16
17
DAFTAR PUSTAKA
17
18
16. Putri A. R & Al Muqsith. 2015. Hubungan Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil Dengan
Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara Rumah Sakit Tk
Iv Im.07.01 Lhokseumawe. JUrana; Kedokteran dan Kesehatan. Universitas Malikussaleh.
18