Anda di halaman 1dari 2

Antenatal Care (ANC) dan Pemberian Makanan Tambahan Olahan Pada Ibu Hamil dengan

Kekurangan Energi Kronis

Kehamilan adalah sejak dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin lamanya hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses
patologis yang mengancam keadaan ibu dan janin. Tenaga kesehatan harus dapat mengenal
perubahan yang mungkin terjadi sehingga kelainan yang ada dapat dikenal lebih dini. Misalnya
perubahan yang terjadi adalah edema tungkai bawah pada trimester terakhir dapat merupakan
fisiologis. Namun bila disertai edema ditubuh bagian atas seperti muka dan lengan terutama bila
diikuti peningkatan tekanan darah dicurigai adanya pre eklamsi.

Menurut data kesehatan Indonesia angka kematian ibu (AKI) dinilai masih cukup tinggi, sekitar
228/100.000 pada tahun 2007, demikian pula angka kematian bayi (AKB), khususnya angka kematian
bayi baru lahir (neonatal). Menurut data, penyebab kematian ibu dikarenakan adanya komplikasi
dan 28% diantaranya terjadi perdarahan dan infeksi dimasa kehamilan dan persalinan.

Empat masalah gizi utama di Indonesia yaitu Kekurangan Energi Kronik (KEK), Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY), Kekurangan Vitamin A (KVA), dan Anemia Gizi Besi (AGB). Salah satu
golongan rawan gizi yang menjadi sasaran program adalah remaja, karena biasanya pada remaja
sering terjadi masalah anemia, defisiensi besi dan kelebihan atau kekurangan berat badan. Tahun
2004 37% balita (bawah lima tahun/bayi) kekurangan berat badan (28% kekurangan berat badan
sedang dan 9% kekurangan berat badan akut. Pemerintah mempunyai program makanan tambahan
sehingga perempuan dan anak-anak yang terdeteksi memiliki berat badan kurang akan diberi
makanan tambahan dan saran ketika mereka dating ke puskesmas untuk memantau pertumbuhan.

Di Indonesia banyak terjadi kasus KEK (Kekurangan Energi Kronis) terutama yang kemungkinan
disebabkan karena adanya ketidak seimbangan asupan gizi, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh
tidak tercukupi. Hal tersebut mengakibatkan perumbuhan tubuh baik fisik ataupun mental tidak
sempurna seperti yang seharusnya. Banyak anak yang bertubuh sangat kurus akibat kekurangan gizi
atau sering disebut gizi buruk. Jika sudah terlalu lama maka akan terjadi Kekurangan Energi Kronik
(KEK). Hal tersebut sangat memprihatinkan, mengingat Indonesia adalah negara yang kaya akan SDA
(Sumber Daya Alam).

Di Indonesia batas ambang LILA dengan resiko KEK adalah 23,5 cm hal ini berarti ibu hamil
dengan resiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR. Bila bayi lahir dengan Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR) akan mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan
pertumbuhan, dan gangguan perkembangan anak. Untuk mencegah resiko KEK pada ibu
hamil sebelum kehamilan wanita usia subur sudah harus mempunyai gizi yang baik,
misalnya dengan LILA tidak kurang dari 23,5 cm. Apabila LILA ibu sebelum hamil kurang dari
angka tersebut, sebaiknya kehamilan ditunda sehingga tidak beresiko melahirkan BBLR. Ibu
hamil dengan KEK pada batas 23 cm mempunyai resiko 2,0087 kali untuk melahirkan BBLR
dibandingkan dengan ibu yang mempunyai LILA lebih dari 23 cm.
Ibu hamil dengan resiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR. Bila bayi lahir dengan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) akan mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan
pertumbuhan, dan gangguan perkembangan anak. Dilaporkan bahwa terdapat 6 orang ibu
dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Desa Porame dan Desa Uwemanje.

Intervensi yang dapat dilakukan adalah dengan penyuluhan langsung terhadap pasien
mengenai kehamilannya yang sekarang yang masuk dalam kategori kehamilan risiko tinggi.
Intervensi dilakukan dengan cara melakukan home visit (kunjungan rumah) dan melakukan
wawancara serta pemeriksaan secara langsung kepada ibu hamil dan edukasi selama ANC.
Selain itu, direncanakan untuk pemberian makanan tambahan olahan kacang merah untuk
memenuhi kebutuhan gizi tambahan ibu hamil tersebut.

Selama home visit dilakukan wawancara, pemeriksaan, dan edukasi terhadap


pasien. Edukasi yang diberikan terhadap pasien antara lain sebagai
berikut.
1. Informasi tentang kondisi kehamilannya
2. Informasi mengenai kekurangan energi kronis dalam kehamilan
3. Pengaruh kekurangan energi dalam kehamilan terhadap ibu maupun
janin
4. ANC selama hamil dan manfaat pemeriksaan kehamilan yang teratur
5. Perencanaan pemberian makanan tambahan olahan kacang merah kepada ibu hamil
6. Upaya menjaga dan mengatur pola hidup dan pola makan untuk menjaga
kesehatan dan status gizi ibu dan janin

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan melalui informasi perkembangan ANC oleh bidan
setiap bulannya
Monitoring dan evaluasi meliputi:
1. Apakah pasien melaksanakan ANC rutin ke bidan setiap bulan
2. Kondisi ibu dan tanda-tanda kegawatan
3. Kondisi janin meliputi DJJ dan taksiran berat janin
4. Pemberian makanan tambahan olahan kacang merah
5. Perubahan pola hidup dan pola makan pasien
Jika terdapat permasalahan dapat dipecahkan bersama dan dilakukan kunjungan rumah
atau home visit kembali.

Anda mungkin juga menyukai