Anda di halaman 1dari 73

KAPITA SELEKTA

GIZI IBU HAMIL


OLEH :
NISSA PRIMA SARI
2120332001

DOSEN MATA KULIAH: Prof.Dr.dr.Masrul,


SpGK
OUTLINE
1. Masalah gizi ibu hamil dan melahirkan
2. Status gizi ibu hamil

3. Penilaian status gizi ibu hamil

4. Kebutuhan zat gizi selama hamil

5. Prenatal Nutrition

6. Preventif Nutrition for optimal birth

7. Faktor resiko yang menyebabkan kekurangan gizi pada ibu hamil

8. Hubungan status gizi ibu hamil terhadap outcome kehamilan

9. Kaitan KB dengan status gizi

10. Pentingnya menjaga status gizi pada masa prakonsepsi

11. Pentingnya menjaga status gizi pada masa hamil

12. Pentingnya menjaga status gizi pada masa menyusui

13. Program gizi Nasional, masa kehamilan dan menyusui


MASALAH GIZI IBU HAMIL DAN MELAHIRKAN
Masalah gizi ibu hamil dan melahirkan

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan menghadapi


masalah gizi. Kelompok rentan gizi adalah suatu kelompok dalam
masyarakat yang paling mudah menderita gangguan kesehatannya atau
rentan karena kekurangan gizi (Notoatmodjo, 2007).

Gizi yang Status Gizi


Baik Optimal
Gambar Situasi Gizi di Indonesia
Masalah Gizi pada Ibu Hamil dan Menyusui

KURANG ENERGI KRONIK (KEK) ANEMIA

 keadaan dimana seseorang  Anemia adalah suatu kondisi


mengalami kekurangan gizi dimana terdapat kekurangan sel
(kalori dan protein ) yang darah merah atau hemoglobin.
berlangsung lama atau menahun.  Kadar Hb < 11 g/dl (pada
 Dengan ditandai berat badan trimester I dan III) atau < 10,5
kurang dari 40 kg atau tampak g/dl (pada
kurus dan dengan LILA-nya (kemenkes, 2013)
kurang `dari 23,5 cm
(kemenkes, 2013)
masalah kekurangan zat gizi mikro masih mendominasi permasalah gizi di Indonesia
yang ditunjukkan dengan semakin meningkatnya prevalensi anemia pada ibu hamil dari
37.1% pada tahun 2013 menjadi 48.9% pada tahun 2018. Ibu hamil yang mengalami
anemia berisiko tinggi untuk melahirkan bayi premature, bayi dengna berat lahir rendah
juga mengalami perdarahan pada saat melahirkan bahkan dapat mengakibatkan
kematian.
STATUS GIZI IBU HAMIL
STATUS GIZI IBU
HAMIL
Gizi ibu hamil adalah makanan yang
berupa zat gizi makro dan zat gizi
mikro yang diperlukan ibu selama
kehamilan dimulai dari trimester I
sampai dengan trimester III yang
harus dicukupi jumlah dan mutunya
yang berasal dari makanan sehari -
hari untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin yang sedang
dikandung.
 Status BMI(body mass index) pada ibu hamil diperlukan untuk
menentukan penambahan beart badan selama hamil. Sebagian
besar penambahan berat badan selama hamil berasal dari uterus
dan isinya (Sarwono,2008)
 Ibu hamil yang memiliki BMI (body mass index) dibawah /
diatas normal seharusnya mendapat perhatian khusus dengan
memonitor penambahan berat badan untuk mencegah
meningkatnyakomplikasi pada ibu dan janin.
Berikut adalah tabel penambahan berat badan yangdianjurkan oleh National
Academy Science
Ibu hamil sehat dengan status gizi baik:

1. LiLA ≥ 23,5 cm.


2. IMT Pra hamil (18,5 - 25,0).

3. Selama hamil, kenaikan BB sesuai usia kehamilan.


4. Kadar Hb normal > 11 gr/dL
5. Tekanan darah Normal (Sistol < 120 mmHg dan Diastol < 80 mmHg).

6. Gula darah urine negatif.


7. Protein urine negatif.
KEBUTUHAN ZAT GIZI SELAMA HAMIL
Kebutuhan zat gizi selama hamil
PRENATAL NUTRITION
Prenatal Nutrition
3 periode pertumbuhan
 fetus: blastogenesis, tahap embryonic dan tahap fetus

 Tahap embryogenic (2 minggu – 3 bulan): penambahan jumlah

sel
 Tahap fetal (> 3 bulan): pertambahan jumlah sel dan

pertambahan ukuran sel


Prenatal Nutrition
8 nutrisi prenatal utama:
1. Kalsium : untuk perkembangan dan pengerasan tulang selama trimester ketiga, membantu kontraksi otot,
pembekuan darah, transmisi saraf, dan membangun gigi yang sehat dan kuat.
2. Asa folat : melindungi dari terjadinya Neural Tube Defect(NTD)
3. Zat besi : pembentukan dan fungsi sel darah merah serta mengatasi anemia
4. Asam lemak Omega 3 : membantu meningkatkan kesehatan jantung, mendukung perkembangan otak dan mata
janin
5. Kalium: perkembangan sistem saraf janin serta mendukung berbagai fungsi
6. Vitamin C : mendukung sistem kekebalan tubuh, berperan sebagai antioksidan dan membantu menghindari
kerusakan sel
7. Vitamin E : membantu memperkuat perkembangan mata janin dan melindunginya dari radikal bebas yang
merusak sel
8. Seng : berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi, khususnya otak dengan mengontrol
pembelahan sel, pertumbuhan, dan sintesa protein, serta dengan membantu reproduksi sel dan pertumbuhan
dan perbaikan jaringan
1. Kalsium : susu, yogurt, brokoli, bayam, kacang-kacangan, tahu, susu kedelai
2. Asam folat : hati, kacang-kacangan, sayuran hijau gelap (bayam, kangkung,
brokoli, asparagus), jus jeruk, oatmeal, sereal, roti gandum.
3. Zat besi : telur, ikan, daging, hati, biji-bijian
4. Asam lemak omega 3 : salmon, makarel, sarden, telur
5. Kalium : pisang, melon, buah sitrus, persik, kentang, biji bunga matahari
6. Vitamin C : buah-buahan dan sayuran berwarna (paprika hijau dan merah, tomat,
sayuran hijau, brokoli, stroberi, kiwi)
7. Vitamin E : mayones, kacang-kacangan dan biji-bijian, kacang tanah dan selai
kacang, apel, wortel, selederi, bayam, kacang kedelai
8. Seng : biji-bijian, gandum, telur, ikan, daging, hati
PREVENTIF NUTRITION FOR
OPTIMAL BIRTH
Gizi dan spermatogenesis
 Radikal bebas endogendapat menyerang sel, merusak sel, 
penuaan dan peny degeneratif
 Radikal bebas endogen meningkat oleh merokok, radiasi ion

 Menurun dg konsumsi antioksidan

 Kerusakan sel tergantung keseimbangan antara pertahanan

antioksidan dan serangan radikal bebas


 serangan radikal bebas dapat juga sampai ke sel telur dan sperma

 Ibu yang merokok, konsumsi alkohol, def vitamin dan mineral

selama hamil radikal bebas


  demikina juga pada ayah
 Ibu yang merokok  BBLR, abortus dan prematur 
bukan cacat janin
 Ayah yang merokok  semakin meningkat cacat janin

 Perokok pasif  sedikit sekali yang sampai kejanin,

dibanding ibu yang merokok


 Perokok pasif tidak terbukti mengakibatkan cacat janin
Zat gizi untuk spermatogenesis yang optimal
Tubuh dapat mengurangi kerusakan oksidatif dg cara:
 Mencegah terbentuknya radikal bebas

 Merusak/mengkatalisis oksidan (superoksida dismutase,

katalase, glutation reduktase)


 Mengorbankan oksidan scavenger

 Mengeluarkan biomolekul oksidan perusak


FAKTOR RESIKO YANG MENYEBABKAN
KEKURANGAN GIZI PADA IBU HAMIL
Faktor risiko yang menyebabkan kekurangan gizi pada
ibu hamil
 Faktor langsung
 Asupan makanan dan penyakit
 Keterbatasan ekonomi
 Produk pangan
 Sanitasi makanan
 Pantangan pada makanan tertentu
 Selera makan
 Suplemen makanan
 Faktor tidak langsung
 Faktor pendidikan keluarga: mempengaruhi kemampuan menyerap pengetahuan
tentang gizi yang diperolehnya melalui berbagai informasi
 Faktor budaya : masih ada kepercayaan untuk melarang memakan makanan
 Faktor fasilitas kesehatan : fasilitas kesehatan sangat penting untuk menyokong
status kesehatan dan gizi ibu hamil, bukan hanya dari segi kuratif, tetapi juga
preventif dan rehabilitatif
 Faktor metabolisme
 Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meningkat hingga 15-20% yang
umumnya terjadi pada triwulan terakhir
 BMR adalah kebuthan energi minimal yang dibutuhkan tubuh untuk
menjalankan proses darah ke ginjal, pankreas, dan alat tubuh lain serta
mempertahankan suhu tubuh.
HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL
TERHADAP OUTCOME KEHAMILAN
• Nutrisi selama kehamilan  mengoptimalkan hasil persalinan
• Ketersediaan dan suplai nutrisi untuk janin yang sedang berkembang
tergantung pada status nutrisi ibu yang pada gilirannya tergantung pada
simpanan nutrisinya, asupan makanan dan kebutuhan wajib.
• kekurangan gizi perikonsepsi dapat mempengaruhi sumbu hipotalamus-
hipofisis-adrenal yang pada gilirannya mempengaruhi hasil seperti pre-
eklampsia dan kelahiran prematur
• Respons endokrin dan metabolik ibu  mempengaruhi suplai dan
pemanfaatan nutrisi yang tersedia untuk janin yang tumbuh cepat di
kemudian hari
• Intervensi gizi ibu  meningkatkan hasil kelahiran pada populasi
berpenghasilan rendah dan menengah.
Beberapa masalah kesehatan yang dapat dihindari dengan kecukupan
gizi sebelum, selama, dan di antara kehamilan antara lain:
• risiko kematian janin dan bayi,
• pertumbuhan janin terhambat,
• berat badan lahir rendah
• kelahiran prematur,
• cacat lahir,
• kretinisme,
• perkembangan otak yang buruk
• risiko infeksi.
 Improving maternal nutrition for better pregnancy outcomes

Intergenerational cycle of malnutrition.


KAITAN KB DENGAN STATUS GIZI
KAITAN KONTRASEPSI HORMONAL SECARA UMUM
DENGAN STATUS GIZI
 Kontrasepsi steroid yang mengandung progestin di dalam tubuh
dapat berpengaruh terhadap metabolisme nutrisi, sedangkan
estrogen menyebabkan deposisi dari sejumlah besar lemak pada
jaringan subkutan dan dapat menyebabkan terjadinya retensi
natrium dan air oleh tubulus ginjal, efek ini normalnya ringan
dan jarang bermakna (Guyton, 2008).
 Kontrasepsi oral berpengaruh terhadap kebutuhan vitamin dan
mineral pada wanita.
 Pertambahan berat badan disebabkan oleh hormon estrogen dan
progesteron yang ada dalam pil dalam penggunaan jangka waktu tertentu.
Progesteron juga dapat menyebabkan pertambahan berat pada
penggunaan yang lama (jangka panjang) akibat terjadinya perubahan
anabolik dan stimulasi nafsu makan (Ganong,2003). 
 Komponen estrogen dapat memberikan efek pertambahan berat badan
akibat restensi cairan, sedangkan komponen progestin memberikan efek
pada nafsu makan dan berat badan yang bertambah besar
JENIS KONTRASEPSI HORMONAL YANG BERKAITAN DENGAN STATUS GIZI
HUBUNGAN PIL KB DENGAN BB
 Berat badan bertambah beberapa bulan pertama pemakaian pil,
karena hormon estrogen menyebabkan retensi cairan dan
oedema, sedangkan progesterone mempermudah penumpukan
karbohidrat dan gula menjadi lemak daN merangsang nafsu
makan serta menurunkan aktifitas fisik, akibatnya pemakaian
pil kombinasi dapat menyebabkan bertambah berat badan.
 Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar,
bervariasi antara 1 kg samapai 5 kg dalam tahun pertama
HUBUNGAN KB SUNTIK DENGAN BB
KB SUNTIK
 Berat badan bertambah atau menurun beberapa kilogram dalam beberapa bulan setelah
pemakaian suntikan KB. Biasanya terjadi kenaikan atau penurunan berat badan1-2 kg
(Saifuddin, 2003)
 Pertambahan berat badan merupakan efek samping bagi beberapa akseptor pemakai
kontrasepsi suntik. Terjadinya kenaikan berat badan disebabkan karena hormon
progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga
lemak dibawah kulitBbertambah. Selain itu hormon progesteron juga menyebabkan nafsu
makan bertambah dan menurunkan aktivitas fisik, akibatnya pemakaian suntik dapat
menyebabkan berat badan bertambah (Sulistyawati 2013).
HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KB
 INACG (1981); bahwa penggunaan alkon mempunyai pengaruh
nyata terhadap jumlah darah yang hilang saat menstruasi
 Kontrasepsi oral/hormonal dapat menurunkan 50% darah yang
keluar
 AKDR/IUD menyebabkan peningkatan kehilngan darah 100%
( menstruasi lebih bnyak, sering dan mengalami spotting)
cont..
PENTINGNYA MENJAGA STATUS
GIZI PADA MASA PRAKONSEPSI
Periode Prakonsepsi
Periode prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun
sebelum konsepsi dan idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma
matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi (Susilowati dkk. 2016)

Pentingnya Status Gizi Prakonsepsi


1. Gizi yang baik akan menunjang fungsi alat reproduksi
2. Gizi yang baik berperan dalam penyediaan cadangan gizi untuk tumbuh-
kembang janin
3. Gizi yang baik dapat mempengaruhi kondisi kesehatan secara menyeluruh
pada masa konsepsi dan kehamilan (susilowati dkk, 2016)
Prakonsepsi dan Kaitannya
dalam 1000 HPK
Peningkatan status gizi wanita subur terkait dengan beberapa
manfaat reproduksi:

 Meningkatkan kualitas dan outcome kehamilan serta produksi


dan kualitas ASI di samping memperbaiki cadangan gizi dan
status gizi
 Memperbaiki status zat besi dengan menurunkan risiko
anemia saat hamil
 Menurunkan risiko melahirkan bayi dengan BBLR
PENTINGNYA MENJAGA STATUS
GIZI PADA MASA HAMIL
Pentingnya menjaga status gizi pada masa hamil

Kriteria Ibu hamil sehat dengan status gizi baik


1. LiLA ≥ 23,5 cm.

2. IMT Pra hamil (18,5 - 25,0).

3. Selama hamil, kenaikan BB sesuai usia kehamilan.

4. Kadar Hb normal > 11 gr/dL

5. Tekanan darah Normal (Sistol < 120 mmHg dan Diastol < 80 mmHg).

6. Gula darah urine negatif.

7. Protein urine negatif.


Dampak Kurang Gizi Pada Ibu Hamil

Anemi
a • BBLR
• Kematian saat
persalinan
• Perdarahan
• Prematur
• Persalinan lama
• Abortus
Kurang • Mudah Infeksi
Energi
Kronis
Mengapa Penting Gizi Ibu Hamil ?

Status Gizi Ibu Hamil Saat Ini Dipengaruhi oleh Status


Gizi Ibu Hamil Tersebut di Masa Lalu dan Akan
Mempengaruhi Status Gizi Anaknya di Masa yang
Akan Datang

Pertumbuhan janin, uterus, dan lain-lain


tergantung pada makanan yang dikonsumsi
ibunya. Gizi ibu hamil yang tidak memenuhi
kebutuhan dapat mengakibatkan pertumbuhan
dan perkembangan janin tidak sempurna, oleh
karna itu diusahakan mengandung zat-zat gizi
yang diperlukan. Hal ini bisa dipenhi dengan
mengikuti pedoman gizi seimbang untuk ibu
hamil.
Lanjutan...
Tujuan penatalaksanaan gizi pada wanita hamil adalah
untuk mencapai status gizi ibu yang optimal sehingga ibu
menjalani kehamilan dengan aman, melahirkan bayi
dengan potensi fisik dan mental yang baik.

Apabila di masa awal kehamilan terjadi malnutrisi maka


akan mempengaruhi perembangan dan kapasistas embrio
untuk mempertahankan hidpunya, dan nutrisi yang buruk
pada masa kehamilan lanjut akan mempengaruhi
pertumbuhan janin

Kecukupan, Keberagaman, dan Keseimbangan adalah


Karakteristik Kunci dari Konsumsi Makan yang Sehat
GIZI SEIMBANG IBU
MENYUSUI
GIZI SEIMBANG IBU MENYUSUI
 Gizi seimbang pada ibu menyusui dapat diartikan bahwa konsumsi
makanan ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan untuk dirinya sendiri
dan untuk pertumbuhan serta pekembangan bayinya (Kemenkes RI. 2014)

 Gizi seimbang pada saat menyusui merupakan sesuatu yang penting bagi


ibu menyusui karena sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, Oleh
karena itu, pemenuhan gizi yang baik bagi ibu menyusui akan
berpengaruh terhadap status gizi ibu menyusui dan juga tumbuh kembang
bayinya. (Ambarwati, E.R. 2010)
Gizi Seimbang untuk Ibu Menyusui

Rata – rata
produksi ASI/hari
850 cc (600 kkal)

Laktasi berlangsung
Energi yg dibutuhkan selama 3 bl, &selama itu
untuk menghasilkan 100 BBI ibu menurun---
cc susu adalah 85 kkal jumlah kalori tambahan
harus ditingkatkan

ASI
Gizi Seimbang untuk Ibu Menyusui

• 6 bl pertama
ENERG +500 kkal
I (RDIs) • 6 bl kedua
+400 kkal
Komponen-komponen di dalam ASI diambil dari tubuh ibu
sehingga harus digantikan oleh makan makanan yang cukup pada
ibu menyusui tersebut. Oleh karena itu, ibu
menyusui membutuhkan zat gizi yang lebih banyak  dibandingkan
dengan keadaan tidak menyusui dan masa kehamilan,  tetapi
konsumsi pangannya tetap harus beranekaragam dan jumlah serta
poposinya sesuai.
(kemenkes, 2014)
KEBUTUHAN GIZI SEIMBANG SAAT MENYUSUI
 Kebutuhan gizi ibu menyusui meningkat dibandingkan dengan tidak
menyusui dan masa kehamilan (kemenkes,2014)
 Ibu dalam 6 bulan pertama menyusui membutuhkan tambahan energi
sebesar 500 kalori/hari untuk menghasilkan jumlah susu normal (Dewi,
dkk 2013)
 Sehingga total kebutuhan energi selama menyusui akan meningkat
menjadi 2400 kkal per hari yang akan digunakan untuk memproduksi ASI
dan untuk aktivitas ibu itu sendiri8 yang dalam pelaksanaannya dapat
dibagi menjadi 6 kali makan (3x makan utama dan 3x makan
selingan) sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang yang dianjukan
(Kemenkes RI. 2014)
Tabel Daftar Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi Ibu Menyusui
Zat Gizi Wanita tidak Ibu menyusui umur :
hamil
0 – 6 bulan 7 – 12 bulan
Energi (Kalori) 2200 2900 2700
Protein (g) 48 62 60
Vitamin A (RE) 500 850 800
Vitamin E (mg) 7,5 15 15
Vitamin D (mg) 5 18 18
Vitamin K (mg) 55 55 55
Riboflavin (mg) 1,1 1,6 1,6
Niasin (mg) 14 17 17
Tiamin (mg) 1,1 1,5 1,5
Vitamin B12 (mg) 2,4 2,8 2,8
Asam folat (mg) 400 500 500
Vitamin C (mg) 60 85 85
Tabel Daftar Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi Ibu Menyusui

Zat Gizi Wanita tidak Ibu menyusui umur :


hamil
0 – 6 bulan 7 – 12 bulan
Kalsium (mg) 600 600 600
Fosfor (mg) 600 600 600
Besi (mg) 29 44 44
Seng (mg) 7,4 14,1 14,1
Iodium (mg) 110 200 200
Selenium (mg) 26 41 41
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan
Gizi,LIPI,1998
KEBUTUHAN GIZI SEIMBANG SAAT MENYUSUI
ZAT GIZI FUNGSI

KARBOHIDRAT Saat 6 bulan pertama menyusui, kebutuhan ibu meningkat


sebesar 65 gr per hari atau setara dengan 1 ½ porsi nasi

PROTEIN Sangat diperlukan untuk peningkatan produksi air susu. Ibu


menyusui membutuhkan tambahan protein 17 gr atau setara
dengan 1 porsi daging (35 gr) dan 1 porsi tempe (50gr).

LEMAK Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga dan berperan dalam


produksi ASI serta pembawa vitamin larut lemak dalam ASI.
Kebutuhan minyak dalam tumpeng gizi seimbang
sebanyak 4 porsi atau setara dengan 4 sendok the minyak (20
gr). Lemak yang dipelukan untuk ibu menyusui yaitu lemak
tak jenuh ganda seperti omega-3 dan omega-6
ZAT GIZI FUNGSI

VITAMIN Ibu menyusui membutuhkan lebih


DAN banyak vitamin & mineral dari ibu
MINERAL hamil. Kadar vitamin dalam ASI sangat
dipengaruhi oleh vitamin yang dimakan
ibu, jadi suplementasi vitamin pada ibu
akan  menaikkan kadar vitamin ASI.
Vitamin yang penting dalam masa
menyusui adalah vitamin B1, B6, B2, B12,
vitamin A, yodium & selenium. Jumlah
kebutuhan vitamin & mineral adalah 3
porsi sehari dari sayuran dan buah-
buahan.
ibu menyusui rentan terhadap
kekurangan gizi. Untuk mencegahnya,
Anda memerlukan suplemen baik berupa
makanan maupun vitamin dan mineral
khususnya vitamin A dan zat besi.
Cairan
 Ibu menyusui  sangat membutuhkan cairan agar
dapat menghasilkan air susu dengan
cepat. Dianjurkan minum 2-3 liter air per
hari atau lebih dari 8 gelas air sehari (12-13 gelas
sehari). Terutama saat udara panas, banyak
berkeringat dan demam sangat dianjurkan untuk
minum >8 gelas sehari
 Waktu minum yang paling baik adalah pada saat
bayi sedang menyusui atau sebelumnya, sehingga
cairan yang diminum bayi dapat
diganti.10  Kebutuhan cairan dapat diperoleh
dari air putih, susu, jus buah-buahan dan air yang
tersedia di dalam makanan
(Kemenkes RI. 2011)
Sumber : dalam Triyani 2012
PENGATURAN MAKAN SEHARI UNTUK IBU
MENYUSUI

Kurniasih dkk, 2010


PROGRAM GIZI NASIONAL, MASA
KEHAMILAN DAN MENYUSUI
Rencana Strategis Kemenkes 2020-2024
Program Gizi Nasional pada Masa Kehamilan dan Menyusui

 Program gizi nasional yang telah dilakukan dalam kurun 5 (lima) tahun
terakhir untuk perbaikan gizi ibu hamil dan menyusui :
1. Pemberian Tablet Tambah Darah untuk Ibu Hamil
2. Pemberian Makanan Tambahan untuk Ibu Hamil KEK
3. Promosi/Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (IMD, ASI EKkslusif,
MP-ASI dan Menyusui sampai usia 2 tahun atau lebih)
Proporsi ibu hamil mendapatkan tablet tambah darah (TTD),2018

Sumber : Bappenas 2018


Kurniasih dkk, 2010
Akar masalah beban gizi ganda adalah kemiskinan dan ketimpangan
social, kecenderungan demografi, urbanisasi, masalah social dan budaya
serta situasi darurat (bencana alam, konflik sosial, krisis kesehatan, dll)
KEGIATAN PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT TAHUN
2020 – 2024
Kegiatan pembinaan gizi masyarakat tahun 2020 - 2024, terbagi ke dalam pokok
kegiatan yaitu:
1. Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK) Pembinaan Gizi Masyarakat
2. Pelatihan dan Pendidikan
3. Sarana Bidang Kesehatan
4. Bantuan Masyarakat
5. Fasilitasi dan Pembinaan Pemerintah Daerah
6. Pemantauan Masyarakat dan Kelompok Masyarakat
7. Dukungan Layanan Manajemen
8. Koordinasi, advokasi dan sosialisasi yang mendukung percepatan
penurunan stunting dan peningkatan gizi masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
 Santosa, Heru & Fatma Imelda. 2022. Kebutuhan Gizi
Berbagai Usia. Bandung: CV. Media Sains Indonesia
 Tambnan V. 2004. Angka Kecukupan energi, protein, lemak
dan serat makanan. Prosiding Widyakarya Nasional Pangan
dan Gizi VIII. Jakarta, 17-19 Mei 2004. Jakarta: LIPI
 Permenkes No. 28 Tahun 2019
 Ahmadi, Feri. 2019. Kehamilan, Janin, & Nutrisi.
Yogyakarta: Deepublish
 Rencana Aksi Kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat Tahun
2020-2025
 Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020
 Ardiansyah, Sandy. 2022. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Aceh:
Yayasan Penerbit Muhammad Zaini
 Baroroh, Ida. 2021. Buku Ajar Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi.
Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management
 Dieny, Fillah Fithra. 2019. Gizi Prakonsepsi. Jakarta: Bumi Medika
 Anggareny, Olivia. 2017. Gizi Prakonsepsi, Kehamilan, dan
Menyusui. Malang: UB Press
 Susilowati, Kuspriyanto. 2016. Gizi dalam Daur Kehidupan. Bandung:
PT. Refika Aditama
 Riskesdas.2018. Laporan Nasional Riskesdas 2018.
 Purba, Deasy Handayani, dkk. 2021. Pelayanan Keluarga Berencana
(KB). Yayasan Kita Menulis
 Bappenas. Kerangka Kebijakan Gerakan Sadar Gizi dalam
Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK)
 Md Juel Rana & Srinivas Goli. Family Planning and Its Association
with Nutritional Status of Women. Indian Journal of Human
Development (2017)
 Wahhab. 2020. Program Keluarga Berencana (KB) Itu Apa Sih.
Bantul: DPPKBMPMD Bantul
 Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang 2020 (edisi 2021)
 Achadi, Endang L. Karima, Khaula Status Gizi Ibu dan Berat Badan Lahir Bayi. Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional Vol. 7, No. 3, Oktober 2012
https://media.neliti.com/media/publications/39494-ID-status-gizi-ibu-dan-berat-badan-lahir-bayi.pdf [diakses pada 21 Mei 2021
pukul 22.20]
 Rarasiti, Chairunisa Nur, dkk. Status Gizi Ibu Hamil dan Kaitannya dengan Berat dan Panjang Bayi Lahir. Indonesian
Journal of Nutrition Science and Food 1 (1). 2022
https://e-journal.ivet.ac.id/index.php/IJNuFo/article/download/1998/1401 [diakses pada 21 Mei 2022 pukul 22.44]
 Usrina, Nora, dkk. Pengaruh Asupan Energi dan Protein Ibu Hamil Selama Trimester III terhadap Keluaran Kehamilan:
Studi Kohort. SEL Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 8 No.2, November 2021, 86-95
https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/sel/article/view/4831 [diakses pada 21 Mei 2022 pukul 22.56]

Anda mungkin juga menyukai