Anda di halaman 1dari 33

TM Ke-9

Prinsip Diet Wanita Usia


Subur
Efina Amanda, S.Gz., M.Gz
01
Bulimia Nervosa
• Bulimia nervosa adalah gangguan jiwa yang
berbahaya. Tanda dari bulimia adalah makan
berlebihan yang tidak dapat dikendalikan. Hal ini
juga disertai dengan perilaku memuntahkan
kembali atau menyalahgunakan laksatif.

• Bulimia nervosa adalah gangguan makan yang


penting untuk ditangani dengan cepat.
Komplikasi yang serius dapat terjadi bahkan
berakibat fatal.
Penderita bulimia akan mencoba untuk mengurangi kalori yang dimakan
dengan berbagai metode agar berat badan tidak bertambah. Perilaku tidak
bisa mengendalikan makanan yang dikonsumsi dapat terjadi selama
beberapa kali dalam sehari ataupun beberapa kali dalam seminggu.

Terdapat 2 cara yang dilakukan penderita bulimia dalam mengurangi


asupan kalori:
• Penderita yang memuntahkan kembali makanan yang dimakan atau
penyalahgunaan laksatif, diuretik atau obat-obatan lain.
• Penderita yang tidak muntah tetapi mempunyai perilaku seperti
berpuasa ataupun berolahraga berlebihan.
Tujuan Diet
1. Memenuhi kebutuhan energi dan protein
2. Mencapai status gizi normal

Syarat Diet
1. Energi diberikan sesuai kebutuhan normal
2. Protein 15-25% kebutuhan energi
3. Karbohidrat 55-65% kebutuhan energi
4. Lemak 20-25% kebutuhan energi
5. Vitamin dan mineral tinggi
6. Makanan diberikan dalam bentuk di cerna
Intervensi Diet

● Melakukan perubahan perilaku


dengan edukasi gizi
● Kolaborasi dengan profesi terkait
02
Pra Menstruasi Syndrome
PMS adalah kombinasi gejala yang terjadi sebelum
menstruasi dan menghilang dengan keluarnya darah
menstruasi serta dialami oleh banyak wanita sebelum
mulai setiap siklus menstruasi (Brunner & Suddarth,
2001). PMS kadang-kadang berlangsung terus sampai
menstruasi berhenti (Prawiroharjo, 2005).

Pramenstrual syndrome merupakan suatu keadaan


yang menerangkan bahwa sejumlah gejala terjadi
secara rutin dan berhubungan dengan siklus
menstruasi. Biasanya, gejala tersebut muncul pada 7-
10 hari sebelum menstruasi dan menghilang ketika
menstruasi dimulai (El Manan, 2011).
Tujuan Diet
1. Memenuhi kebutuhan zat besi
2. Mencapai status gizi normal

Syarat Diet
1. Energi diberikan sesuai kebutuhan normal
2. Protein 25-35% kebutuhan energi
3. Karbohidrat 55-60% kebutuhan energi
4. Lemak 15-20% kebutuhan energi
5. Mineral tinggi
Makanan yang Dianjurkan

1. Buah 8. Kacang
2. Sayuran hijau 9. Minyak biji rami
3. Jahe 10. Lentil
4. Ayam 11. Yogurt
5. Ikan 12. Tahu
6. Kunyit 13. Teh peppermint
7. Cokelat hitam
Makanan yang tidak dianjurkan

1. Garam
2. Gula
3. Kopi
4. Alkohol
5. Makanan pedas
6. Daging merah
03
Obesitas pada Ibu Hamil
Obesitas merupakan suatu keadaan yang menunjukkan ketidakseimbangan
antara tinggi badan dan berat badan akibat jaringan lemak yang berlebihan dari
dalam tubuh sehingga terjadi berat badan yang berlebih atau obesitas
(Pellonperä et al., 2018). Kelebihan berat badan atau obesitas, umumnya dialami
pada wanita hamil di usia berapapun. Namun, obesitas akan meningkat setelah
usia 35 tahun (Freitag, 2014). Kenaikan berat badan normal saat kehamilan
berkisaran 12-16 kg, jika kenaikan yang terjadi lebih dari itu berati ibu beresiko
mengalami kegemukan atau obesitas.
Ibu hamil yang obesitas juga lebih banyak
disarankan untuk menjalani persalinan dengan
operasi caesar. Alasannya adalah kegemukan akan
membuat ibu sulit bersalin secara alami dan berisiko
komplikasi jika tetap melahirkan secara alami tak
hanya itu, bayipun akan ikut terpengaruh oleh berat
badan ibu yang berlebihan. (Freitag, 2014).
Obesitas dapat disebabkan oleh peningkatan
masukan energi, penurunan dalam mengeluarkan
energi atau kombinasi keduanya. Obesitas pada
ibu hamil disebabkan oleh banyak faktor antara
lain usia ibu saat hamil, riwayat keluarga,
pendidikan, status sosial ekonomi dan faktor pola
makan.
• Pola makan Ibu yang sedang hamil membutuhkan banyak sekali
makan yang mengandung nutrisi. Namun bukan berati ibu hamil
boleh memakan apa saja, beberapa harus harus diperhatikan seperti
pola makan secara teratur saat kehamilan, menjaga nutrisi agar
seimbang selama kehamilan.
• Ibu hamil dengan obesitas akan makan jika ia merasa ingin makan,
bukan karena kebutuhan akibat lapar.
• Asupan energi yang berlebih dengan kandungan lemak dan
karbohidrat yang tinggi secara terus menerus tanpa di imbangi
dengan aktivitas fisik yang tepat dapat menyebabkan ibu hamil
obesitas. Pola makan abnormal yang dapat menjadi penyebab ibu
hamil obesitas yaitu makanan dalam jumlah sangat banyak tanpa
memperhatikan pola makan yang benar (Irene, 2009).
Ibu hamil yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit
kalori, jika ibu hamil sering mengkonsumsi makanan
kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang
seimbang selama kehamilan akan mengalami obesitas
saat kehamilan (Irene, 2009).
Pada masa kehamilan dianjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
gizi tertentu sebagai penunjang kesehatan ibu dan janin maupun untuk pertumbuhan
dan perkembangan janin. Berikut merupakan zat gizi yang diperlukan ibu hamil
(Kemenkes, 2014) :
a. Trimester 1
- Asam folat, berfungsi untuk pembentukan sistem saraf pusat termasuk otak.
Bahan makanan seperti sayuran berdaun hijau, tempe, dan kacangkacangan.
- Asam lemak tak jenuh, berfungsi untuk tumbuh kembang sistem saraf pusat
dan otak. Bahan makanan seperti ikan laut (ikan tengiri, ikan kembung, ikan tuna
dan ikan tongkol).
- Vitamin B12, berfungsi untuk perkembangan sel janin dan pembentukan sel
darah merah. Bahan makanan seperti hasil ternak (telur, daging ayam, susu, dan
keju) dan produk olahan (kacang kedela, tempe dan tahu).
- Vitamin D, berfungsi untuk pertumbuhan, pembentukan tulang, dan gigi serta
penyerapan kalsium dan fosfor. Bahan makanan seperti minyak ikan, susu,
margarin, dan penyinaran kulit dengan sinar matahari pagi sebelum pukul 09.00.
Trimester 2
- Vitamin A, berfungsi untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi,
tulang, perkembangan saraf penglihatan, meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap infeksi. Bahan makanan seperti kuning
telur, mentega, sayuran hijau dan buah warna kuning (wortel,
tomat dan nangka).
- Kalsium (Ca), berfungsi untuk pertumbuhan gigi janin dan
pembentukan tulang. Bahan makanan seperti yoghurt, bayam,
jeruk dan roti gandum.
- Zat besi (Fe), berfungsi untuk membentuk sel darah merah,
mengangkut oksigen keseluruh tubuh dari janin. Bahan
makanan seperti kuning telur, daging, hati, ikan, kacang-
kacangan dan sayuran hijau.
Trimester 3
- Vitamin B6, berfungsi untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan
gigi, gusi dan membantu proses sitem saraf. Bahan makanan seperti
gandum, jagung, hati, daging dan kacang-kacangan.
- Serat, berfungsi untuk memperlancar buang air besar (mengatasi sembelit).
Bahan makanan seperti sayuran dan buah-buahan.
- Vitamin C, berfungsi untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu
jaringan ikan (untuk penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi,
daya tahan terhadap infeksi, serta memberikan kekuatan pada pembuluh
darah dan membantu penyerapan zat besi dan antioksida. Bahan makanan
seperti jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga, pepaya dan sayur-
sayuran.
- Seng (Zn), berfungsi untuk membantu proses metabolisme dan kekebalan
tubuh. Bahan makanan seperti kacang-kacangan, hati sapi, telur, daging
sapi.
- Yodium, berfungsi untuk mencegah timbulnya kelemahan mental,
membentuk sel darah merah dan kekerdilan fisik yang serius. Bahan
makanan seperti minyak ikan, ikan laut, garam yang beryodium.
04
Fertilitas
THANKS!
Do you have any questions?
Amanda.efina03@gmail.com
083835150565

Anda mungkin juga menyukai