Anda di halaman 1dari 11

TUGAS RESUME

ILMU DASAR KEPERAWATAN III


Tugas ini diajukan untuk memenuhi mata kuliah ilmu dasar keperawatan lll

Disusun oleh :

Lela Nurul Mukarom ( 1020031089 )

Nadya Sharifeani ( 1020031117 )

Teti Handayani ( 1020031185 )

Ulfa Indiyani (

Winda Marsela ( 1020031193 )

Universitas Faletehan

PSIK TK1 A

KELOMPOK 5
A. Pengertian Gizi

Menurut Joyce James, Colin Baker, Helen Swain, Gizi adalah komponen kimia dalam
makanan yang telah digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi dan dapat membantu
pertumbuhan, perbaikan, dan membantu perawatan sel-sel tubuh. Secara umum Gizi adalah zat
makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh.

B. Fungsi Gizi

• sebagai sumber tenaga (karbohidrat), antara lain: nasi, ketela, singkong, dan sebagainya.

• sebagai sumber pengatur (vitamin, mineral, dan serat) pada sayur dan buah.

• sebagai sumber pembangun (protein dan lemak), terdapat pada lauk pauk. Hal ini berfungsi
untuk pertumbuhan dan pengeluaran sel yang rusak.

C. Macam-Macam Gizi atau Kandungan Gizi

1. Karbohidrat

Karbohidrat adalah sumber makanan untuk membuat energi. Zat karbohidrat bisa
didapatkan dalam bentuk gula, serat, dan pati. Karbohidrat bersumber dari roti, kue, soda,
popcorn, nasi, jagung, papeda, biji-bijian, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan.

2. Protein

Protein merupakan zat pembagun tubuh makhluk hidup, hormon, dan juga enzim. Protein
didapatkan dari telur, kacang almond, dada ayam, oat, keju, youghurt, susu, brokoli, daging
tanpa lemak, dan udang.

3. Lemak

Lemak merupakan sumber energi yang melindungi tubuh, dapat menggantikan


karbohidrat dan mendukung fungsi lainnya. Lemak berasal dari alpukat, coklat, biji chia, minyak
zaitun, minyak kelapa, es krim, dan mentega.
4. Mineral

Mineral didapatkan dari makanan seperti garam dapur, kecap, susu dan produk olahan susu,
kuning telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran hijau.

5. Serat

Makanan kaya serat dapat membantu kesehatan sistem pencernaan tubuh, menurunkan
kadar gula darah, memberi makanan bakteri baik diusus, dan menghindarkan dari sembelit. Serat
didapat dari beras, ubi jalar, gandum, pir, wortel dan sebagainya.

6. Air

Makanan yang kaya akan air dapat membantu memenuhi kebutuhan air harian dan
menghindarkan tubuh dari dehidrasi. Cobtoh makanan yang kaya akan air adalah semangka,
stroberi, air kelapa, tomat, susu krim, dan nanas.

7. Vitamin

Vitamin bisa didapatkan dari susu, susu kedelai, brokoli, kentang, daging, ikan, jeruk,
pisang, tomat, wortel, bayam, biji-bijian, sayur-sayuran, dan buah-buahan.

D. Penilaian status gizi berdasarkan fungsi pangan

Survei konsumsi pangan merupakan salah satu penilaian status gizi dengan melihat
jumlah dan jenis makanan yang dimonsumsi oleh individu maupun keluarga. Data yang didapat
berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Data kuantitatif dapat mengetahui jumlah dan jenis
pangan yang dikonsumsi. Sedangkan data kualitatif dapat diketahui frekuensj makan dan cara
seseorang maupun keluarga dalam memperoleh pangan sesuai kebutuhan gizi.

E. Penilaian status gizi

Status gizi sendiri adalah starus kesehatan yang mencerminkan keseimbangan antara
kebutuhan dan asupan nutrisi yang masuk ke tubuhnya. Seseorang dikatakan memiliki gizi
seimbang jika memenuhi kriteria tertentu setelah menjalani penilaian status gizi.
Secara garis besar, terdapat 2 cara melakukan penilaian status gizi, yaiti secara langsung maupun
tidak langsung.

1. Penilaian status gizi secara langsung


Penilaian status gizi secara langsung ini juga terbagi lagi menjadi beberapa cara, yaitu
sebagai berikut ini.
• Antropometri
Penilaian status gizi dengan antropometri dilakukan melalui pengukuran dimensi dan
komposisi tubuh seseorang sesuai dengan umurnya. Metode antropometri sudah lama dikenal
sebagai indikator sederhana untuk penilaian status gizi perorangan maupun masyarakat dan
biasanya dipakai untuk mengukur status gizi yang berhubungan dengan asupan energi serta
protein.
Dengan antropometri, Anda akan menjalani pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar
lengan atas, dan lingkar perut. Menurut Kementerian Kesehatan, orang dewasa juga bisa
menjadikan lingkar perut, lingkar pinggang, hingga indeks massa tubuh untuk menentukan status
gizinya.
• Pemeriksaan klinis
Ini merupakan cara penilaian status gizi berdasarkan perubahan yang berhubungan dengan
kekurangan maupun kelebihan asupan zat gizi. Pemeriksaan klinis ini biasanya dilakukan dari
mulai pemeriksaan bagian mata, hingga kaki. Meliputi konjungtiva mata, mukosa mulut,
pemeriksaan dada, abdomen, hingga deteksi bengkak pada bagian kaki.
Dokter juga akan mempelajari riwayat medis pasien serta melakukan pemeriksaan fisik
lainnya. Beri tahu dokter jika merasakan gejala tertentu yang Anda duga berhubungan dengan
status gizi Anda.
• Pemeriksan laboratorium
Pemeriksaan biokimia dikenal juga dengan istilah cek lab. Pemeriksaan ini bisa berupa
pemeriksaan darah, kadar albumin, pemeriksaan urine, pemeriksaan tinja pemeriksaan vitamiin
dan mineral yang berkaitan dengan kondisi pasien.
2. Penilaian status gizi secara tidak langsung
Penilaian status gizi secara tidak langsung dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal
berikut ini
• Survei konsumsi makanan
Penilaian status gizi ini dilakukan dengan melihat jumlah dan jenis makanan yang
dikonsumsi oleh individu maupun keluarga. Data yang didapat dapat berupa data kuantitatif
(jumlah dan jenis pangan yang dikonsumsi) maupun kualitatif (frekuensi maupun kebiasaan
dalam makan).
• Data statistik yang berkaitan dengan nutrisi
Data yang dimaksud misalnya angka kematian menurut umur tertentu, angka penyebab
kesakitan dan kematian, statistik pelayanan kesehatan, hingga angka penyakit infeksi yang
berkaitan dengan kekurangan gizi.
• Faktor ekologi
Penilaian status gizi dengan faktor ekologi dipilih karena masalah gizi dapat muncul akibat
interaksi beberapa faktor ekologi, seperti faktor biologis, fisik, dan lingkungan budaya. Metode
ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kejadian gizi salah (malnutrisi) di suatu masyarakat,
agar selanjutnya bisa segera ditangani.

F. Penentuan kebutuhan gizi pada manusia


Angka kecukupan gizi (AKG) adalah nilai yang menunjukkan kebutuhan rata-rata zat
gizi tertentu yang harus dipenuhi setiap hari bagi hampir semua orang yang masih dalam kondisi
sehat. Gizi yang harus dicukupi adalah energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, air, vitamin,
dan mineral.
Angka kecukupan gizi setiap orang berbeda-beda, tergantung jenis kelamin, usia, tingkat
aktivitas fisik, hingga kondisi fisiologisnya. Namun, pemerintah sudah memetakan rata-rata
AKG bagi orang Indonesia lewat Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 28 Tahun
2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia.
Dalam Permenkes Nomor 28 Tahun 2019 tersebut dikatakan bahwa rata-rata angka
kecukupan energi bagi masyarakat Indonesia adalah 2.100 kilo kalori per orang per hari.
Sementara rata-rata angka kecukupan protein bagi masyarakat Indonesia adalah 57 gram per
orang per hari.
Meski demikian, Angka Kecukupan Gizi ini akan mengalami penyesuaian karena
beberapa hal. Misalnya, wanita membutuhkan asupan zat besi yang melebihi pria, apalagi saat ia
menjadi ibu menyusui
Ada pula kelompok umur tertentu yang membutuhkan nutrisi tertentu dengan jumlah
yang lebih banyak dibanding sebelumnya. Misalnya pada orang lanjut usia, kebutuhan vitamin
B12 mereka akan meningkat karena tubuh sudah sulit untuk menyerap jenis nutrisi yang satu itu.
Beberapa nutrisi juga harus Anda konsumsi dalam jumlah berbeda-beda karena
kebutuhan tubuh akan setiap nutrisi itu memang berbeda-beda. Misalnya, protein dihitung
dengan satuan gram, sedangkan vitamin C hanya dalam miligram.
Dengan memenuhi Angka Kecukupan Gizi, maka risiko Anda terkena penyakit yang
berhubungan dengan asupan makanan akan berkurang. Secara umum, kesehatan Anda pun akan
terjaga untuk jangka panjang.
Angka kecukupan gizi dibagi menjadi kebutuhan gizi makro dan kebutuhan gizi mikro.
Kebutuhan gizi makro mencakup kebutuhan protein, lemak, dan karbohidrat.Kebutuhan protein
yang diperlukan tubuh adalah 10-15 persen dari kebutuhan kalori total Anda, 1 gram protein
sama dengan 4 kalori. Sementara untuk kebutuhan lemak adalah 10-25 persen dari kebutuhan
kalori total Anda, dengan 1 gram lemak sama dengan 9 kalori. Terakhir, kebutuhan karbohidrat
adalah 60-75 persen dari kebutuhan kalori total Anda, dengan 1 gram karbohidrat sama dengan 4
kalori
Di sisi lain, kebutuhan gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah
kecil, contohnya fosfor, magnesium, kalsium, natrium, zat besi, kalium, yodium, dan vitamin.
Untuk menentukan jumlah kebutuhan kalori total per hari, biasanya para ahli gizi
menggunakan rumus Harris Benedict, yakni:
• Pria = 66 + (13,7 x berat badan ) + (5 x tinggi badan) – (6,8 x usia)
• Wanita = 655 + (9,6 x berat badan) + (1,8 x tinggi badan) – (4,7 x usia).
Berat badan di atas dicantumkan dengan angka dalam kilogram (kg) dan tinggi badan diisii
dalam satuan centimeter (cm). Kemudian, hasilnya dikali dengan aktivitas fisik sehari-hari
dengan kategori berikut:
• Sangat jarang berolahraga: dikali 1,2
• Jarang olahraga (1-3 kali per minggu): dikali 1,375
• Cukup olahraga (3-5 kali per minggu): dikali 1,55
• Sering olahraga (6-7 kali per minggu): dikali 1,725
•Sangat sering olahraga (sekitar 2 kali dalam sehari): dikali 1,9.
G. Prinsip penanganan diet sesuai kebutuhan
Diet rendah kalori merupakan modifikasi diet biasa dengan mengurangi energi divbawah
kebutuhan, asupan protein, vitamin dan mineral dipertahankan sesuai kebutuhan, lemak dan gula
dibatasi diganti dengan makanan yang mengandung energy rendah dengan nilai gizi yang setara.
Selama proses penurunan berat badan secara alami ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
yakni :
1. Pengaturan makan
2. Aktifitas Fisik
3. Terapi Perubahan perilaku
4. Selalu konsisten
a. Syarat dan Prinsip Diet Rendah Kalori
Diet rendah kalori memiliki syarat dan prinsip diet yang perlu dipatuhi dan dipraktekkan
secara konsisten setiap harinya demi memperoleh hasil yang memuaskan
1. Kebutuhan Energi
Faktor penting dalam penurunan berat badan adalah keseimbangan energy negatif yaitu
dengan pengurangan energy 500-1000 kalori per hari dapat menurunkan BB 0,5-I kg BB per
minggu. Selain Diet dengan 1200 kkal per hari untuk perempuan dan 1400-1500 kkal per hari
untuk laki-laki merupakan anjuran diet yang dapat diterima dan aman untuk diaplikasikan
dengan penurunan BB 1-2 kg per bulan, jika disertai dengan peningkatan aktifitas fisik dapat
menurunkan BB 2-4 kg per bulan
2. Kebutuhan Protein
Kebutuhan protein tinggi 0,8-1,2 g per kg BB per hari yaitu berkisar 72-80 gram per hari
dengan sumber protein berkualitas tinggi. Asupan protein <40 gram per hari akan beresiko
aritmia ventikular.
3. Kebutuhan Lemak
Diberikan sekitar 20-30 % dari total energi, lemak jenuh dibatasi yaitu sekitar 6-8% dari
total energy lemak
4. Kebutuhan Karbohidrat dan Serat
Diberikan 50-60 % dari total energy total, untuuk mencegah terjadinya ketosisis
pemberian karbohidrat tidak boleh kurang dari 100 g per hari. Adapun serat yang dianjurkan 20-
35 g perhari. Sumber bahan makanan mengandung serat tinggi ada pada buah dan sayur.
Selain mengontrol pemenuhan kebutuhan zat gizi yang seimbang perlu juga untuk
mengontrol besar porsi setiap makan dengan menggunakan alat makan (piring) lebih kecil,
mengunyah makanan lebih lama, aktivitas makan tidak bersamaan dengan menonton TV dan
menggunakan gawai. Kesuksesan dalam menurunkan berat badan juga sangat ditunjang dengan
adanya Aktivitas Fisik. Aktifitas fisik adalah salah satu cara diet alami yang dapat menghasilkan
penurunan berat badan lebih cepat, mengurangi lemak abdominal dan memperthankan berat
badan. adapun Rekomendasi saat ini untuk penurunan berat badan, yaitu :
Melakukan aktifitas fisik 150-420 menit per minggu bergantung pada intensitas, kecuali
jika ada kontrindikasi medis.
Melakukan aktifitas fisik selama 200-300 menit per minggu (bergantung pada intensitas)
diperlukan untuk mempertahankan penurunan berat badan kecuali jika ada kontraindikasi medis.

H. Diet yang sesuai bagi pasien Diabetus Meilitus


1. Olahraga

Dalam program penurunan berat badan, aktivitas fisik atau olahraga bagi pasien diabetes
dianjurkan sebanyak 150 menit per minggu.
Lama waktu tersebut bisa dibagi ke dalam 5 hari dengan rata-rata sekitar 30 menit setiap harinya.
Jika merasa sanggup, durasi olahraga bisa dibagi menjadi 1 jam per hari selama 3 hari dalam satu
minggu.
Olahraga untuk diabetes yang dianjurkan adalah olahraga aerobik seperti, lari, jogging, berenang,
senam, atau bersepeda.
Aktivitas olahraga juga bisa dilakukan di rumah, misalnya jalan kaki, lari di tempat
menggunakan alat treadmill dan senam mengikuti panduan virtual dari video di internet.
Tidak perlu memasang target tinggi sampai memaksakan diri harus turun 5 kilogram (kg) dalam
sebulan atau 10 kg dalam sebulan.
Dalam prinsip diet untuk diabetes melitus yang terpenting adalah Anda tetap konsisten
berolahraga atau menambah aktivitas fisik setiap harinya. Bahkan sebenarnya, Anda berhasil
menurunkan berat badan 2 kg dalam sebulan saja sudah bagus. Jika ada tren penurunan secara
gradual alias sedikit demi sedikit tentunya juga lebih baik.
2. Mengatur asupan makanan sesuai kebutuhan kalori
Diabetes diharapkan bisa mempertahankan pola asupan makanan yang seimbang. Hal ini
bisa dilakukan dengan cara mengontrol dan menghitung kalori di setiap porsi makanan.
Jumlah asupan makanan saat untuk para diabetesi bisa berbeda-beda.
Perbedaan ini tergantung dari umur, berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, usia, aktivitas fisik
yang dilakukan sehari-hari, dan tingginya kadar gula darah seseorang.
Untuk menghitung kebutuhan kalori tersebut, biasanya pasien perlu berkonsultasi dengan dokter
spesialis gizi.
Sebagai gambaran, Anda bisa mencoba kalkulator kebutuhan kalori dari Hello Sehat.
Pada prinsipnya, menurut Kementerian Kesehatan RI, komposisi kebutuhan kalori harian yakni
60-70% berasal dari karbohidrat, 10-15% berasal dari protein, dan 20-15% berasal dari lemak.
Untuk pasien diabetes, jumlah asupan kolesterol juga sebaiknya dibatasi kurang dari 300
miligram (mg) per hari.

Selain itu, diabetesi sebaiknya meningkatkan konsumsi serat yang mudah larut sebanyak
25 gram per hari. Jadi, pasien diabetes juga tetap menyantap makanan berlemak, karbohidrat,
dan protein asalkan sesuai dengan porsinya.
3. Mengutamakan makanan bernutrisi

Menjaga kadar gula darah adalah kunci hidup sehat bagi pasien diabetes. Namu, apa
artinya hal tersebut bila diabetesi tidak bisa makan enak?
Sederhananya, pasien diabetes bisa menyantap berbagai jenis makanan selama masih dalam porsi
yang sesuai dengan kebutuhan kalori harian.
Di samping itu, Anda tetap perlu mempioritaskan konsumsi makanan untuk diabetes yang
lebih bernutrisi, seperti sayur-sayuran, buah, biji-bijian, ikan, daging rendah lemak, dan makanan
yang mengandung susu.

Makanan seperti cokelat, eskrim, kue, sate kambing, atau alkohol masih boleh
dikonsumsi, tetapi tetap harus dibatasi jumlahnya.
Dalam prinsipnya, berikut ini adalah jenis-jenis makananan pantangan diabetes yang perlu Anda
batasi konsumsinya:
 Makanan yang digoreng dan mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi.
 Minuman dengan tambahan pemanis atau gula, seperti jus, soda, minuman kaleng,
maupun minuman instan lainnya.

 Makanan tinggi garam (natrium).

 Permen, es krim, biskuit, atau makanan manis lainnya.

I. Macam-macam cara pemberian nutrisi


Macam- Macam cara pemberian Nutrisi
Penderita diabetes perlu menentukan jenis makanan apa saja yang baik untuk dikonsumsi, dan
makanan yang sebaiknya dihindari. Pola makan ini penting untuk dijalani sehari-hari, ataupun
ketika hendak bepergian.

Untuk karbohidrat, porsi yang dianjurkan adalah 45-65% dari total kalori, atau minimal
130 gram per hari. Pilihlah sumber karbohidrat kompleks yang berserat tinggi, seperti kentang,
sayuran, buah, gandum, jagung, dan kacang-kacangan. Hindari karbohidrat sederhana
atau makanan yang mudah meningkatkan gula darah, seperti jus buah, gula pasir, dan permen,
serta produk olahan tepung, misalnya kue kering atau kue basah. Gula pasir masih
boleh dikonsumsi, maksimal 5% dari total kalori (kurang lebih 4 sendok teh) per hari. Pemanis
buatan rendah kalori, seperti stevia atau lo han kuo, aman untuk digunakan, selama tidak
melebihi batas aman.
Jumlah asupan serat yang dianjurkan adalah 14 gram per 1000 kalori, atau minimal 5
porsi sayur dan buah (1 porsi setara 1 mangkuk kecil). Sedangkan untuk protein, dianjurkan 10-
20% dari total kalori. Pilihlah sumber protein yang baik, seperti ikan, telur, ayam tanpa kulit,
daging sapi tanpa lemak, tahu, tempe, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.

Porsi asupan lemak yang dianjurkan adalah 20-25% dari total kalori. Pilih bahan
makanan yang mengandung lemak baik, misalnya ikan atau lemak dari tumbuhan, serta hindari
lemak jenuh yang banyak terdapat pada gorengan dan lemak dari hewan.

Kolesterol tinggi dan hipertensi juga turut andil dalam mempercepat munculnya


komplikasi pada penderita diabetes, sehingga asupan kolesterol dan garam juga perlu dikurangi.
Untuk mengurangi asupan kolesterol, Anda dapat mengurangi konsumsi makanan yang
digoreng, daging merah, dan jeroan. Untuk garam, hanya diperbolehkan maksimal 1 sendok teh
garam dapur dalam satu hari, atau setara dengan 2.300 mg natrium per hari. Hindari makanan
yang mengandung natrium tersembunyi, seperti vetsin, dan makanan yang diawetkan atau
ditambahkan bahan pengawet.

Diabetes merupakan penyakit yang berpotensi menimbulkan banyak komplikasi dan


dapat sangat menurunkan kualitas hidup penderitanya. Tentu saja ini dapat dicegah
dengan menjaga kadar gula darah agar tetap dalam batas normal. Caranya tidak hanya dengan
rutin mengonsumsi obat-obatan untuk diabetes, tetapi juga dengan menerapkan gaya hidup sehat,
termasuk pola makan yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai