Disusun oleh :
Ulfa Indiyani (
Universitas Faletehan
PSIK TK1 A
KELOMPOK 5
A. Pengertian Gizi
Menurut Joyce James, Colin Baker, Helen Swain, Gizi adalah komponen kimia dalam
makanan yang telah digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi dan dapat membantu
pertumbuhan, perbaikan, dan membantu perawatan sel-sel tubuh. Secara umum Gizi adalah zat
makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh.
B. Fungsi Gizi
• sebagai sumber tenaga (karbohidrat), antara lain: nasi, ketela, singkong, dan sebagainya.
• sebagai sumber pengatur (vitamin, mineral, dan serat) pada sayur dan buah.
• sebagai sumber pembangun (protein dan lemak), terdapat pada lauk pauk. Hal ini berfungsi
untuk pertumbuhan dan pengeluaran sel yang rusak.
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber makanan untuk membuat energi. Zat karbohidrat bisa
didapatkan dalam bentuk gula, serat, dan pati. Karbohidrat bersumber dari roti, kue, soda,
popcorn, nasi, jagung, papeda, biji-bijian, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan.
2. Protein
Protein merupakan zat pembagun tubuh makhluk hidup, hormon, dan juga enzim. Protein
didapatkan dari telur, kacang almond, dada ayam, oat, keju, youghurt, susu, brokoli, daging
tanpa lemak, dan udang.
3. Lemak
Mineral didapatkan dari makanan seperti garam dapur, kecap, susu dan produk olahan susu,
kuning telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran hijau.
5. Serat
Makanan kaya serat dapat membantu kesehatan sistem pencernaan tubuh, menurunkan
kadar gula darah, memberi makanan bakteri baik diusus, dan menghindarkan dari sembelit. Serat
didapat dari beras, ubi jalar, gandum, pir, wortel dan sebagainya.
6. Air
Makanan yang kaya akan air dapat membantu memenuhi kebutuhan air harian dan
menghindarkan tubuh dari dehidrasi. Cobtoh makanan yang kaya akan air adalah semangka,
stroberi, air kelapa, tomat, susu krim, dan nanas.
7. Vitamin
Vitamin bisa didapatkan dari susu, susu kedelai, brokoli, kentang, daging, ikan, jeruk,
pisang, tomat, wortel, bayam, biji-bijian, sayur-sayuran, dan buah-buahan.
Survei konsumsi pangan merupakan salah satu penilaian status gizi dengan melihat
jumlah dan jenis makanan yang dimonsumsi oleh individu maupun keluarga. Data yang didapat
berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Data kuantitatif dapat mengetahui jumlah dan jenis
pangan yang dikonsumsi. Sedangkan data kualitatif dapat diketahui frekuensj makan dan cara
seseorang maupun keluarga dalam memperoleh pangan sesuai kebutuhan gizi.
Status gizi sendiri adalah starus kesehatan yang mencerminkan keseimbangan antara
kebutuhan dan asupan nutrisi yang masuk ke tubuhnya. Seseorang dikatakan memiliki gizi
seimbang jika memenuhi kriteria tertentu setelah menjalani penilaian status gizi.
Secara garis besar, terdapat 2 cara melakukan penilaian status gizi, yaiti secara langsung maupun
tidak langsung.
Dalam program penurunan berat badan, aktivitas fisik atau olahraga bagi pasien diabetes
dianjurkan sebanyak 150 menit per minggu.
Lama waktu tersebut bisa dibagi ke dalam 5 hari dengan rata-rata sekitar 30 menit setiap harinya.
Jika merasa sanggup, durasi olahraga bisa dibagi menjadi 1 jam per hari selama 3 hari dalam satu
minggu.
Olahraga untuk diabetes yang dianjurkan adalah olahraga aerobik seperti, lari, jogging, berenang,
senam, atau bersepeda.
Aktivitas olahraga juga bisa dilakukan di rumah, misalnya jalan kaki, lari di tempat
menggunakan alat treadmill dan senam mengikuti panduan virtual dari video di internet.
Tidak perlu memasang target tinggi sampai memaksakan diri harus turun 5 kilogram (kg) dalam
sebulan atau 10 kg dalam sebulan.
Dalam prinsip diet untuk diabetes melitus yang terpenting adalah Anda tetap konsisten
berolahraga atau menambah aktivitas fisik setiap harinya. Bahkan sebenarnya, Anda berhasil
menurunkan berat badan 2 kg dalam sebulan saja sudah bagus. Jika ada tren penurunan secara
gradual alias sedikit demi sedikit tentunya juga lebih baik.
2. Mengatur asupan makanan sesuai kebutuhan kalori
Diabetes diharapkan bisa mempertahankan pola asupan makanan yang seimbang. Hal ini
bisa dilakukan dengan cara mengontrol dan menghitung kalori di setiap porsi makanan.
Jumlah asupan makanan saat untuk para diabetesi bisa berbeda-beda.
Perbedaan ini tergantung dari umur, berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, usia, aktivitas fisik
yang dilakukan sehari-hari, dan tingginya kadar gula darah seseorang.
Untuk menghitung kebutuhan kalori tersebut, biasanya pasien perlu berkonsultasi dengan dokter
spesialis gizi.
Sebagai gambaran, Anda bisa mencoba kalkulator kebutuhan kalori dari Hello Sehat.
Pada prinsipnya, menurut Kementerian Kesehatan RI, komposisi kebutuhan kalori harian yakni
60-70% berasal dari karbohidrat, 10-15% berasal dari protein, dan 20-15% berasal dari lemak.
Untuk pasien diabetes, jumlah asupan kolesterol juga sebaiknya dibatasi kurang dari 300
miligram (mg) per hari.
Selain itu, diabetesi sebaiknya meningkatkan konsumsi serat yang mudah larut sebanyak
25 gram per hari. Jadi, pasien diabetes juga tetap menyantap makanan berlemak, karbohidrat,
dan protein asalkan sesuai dengan porsinya.
3. Mengutamakan makanan bernutrisi
Menjaga kadar gula darah adalah kunci hidup sehat bagi pasien diabetes. Namu, apa
artinya hal tersebut bila diabetesi tidak bisa makan enak?
Sederhananya, pasien diabetes bisa menyantap berbagai jenis makanan selama masih dalam porsi
yang sesuai dengan kebutuhan kalori harian.
Di samping itu, Anda tetap perlu mempioritaskan konsumsi makanan untuk diabetes yang
lebih bernutrisi, seperti sayur-sayuran, buah, biji-bijian, ikan, daging rendah lemak, dan makanan
yang mengandung susu.
Makanan seperti cokelat, eskrim, kue, sate kambing, atau alkohol masih boleh
dikonsumsi, tetapi tetap harus dibatasi jumlahnya.
Dalam prinsipnya, berikut ini adalah jenis-jenis makananan pantangan diabetes yang perlu Anda
batasi konsumsinya:
Makanan yang digoreng dan mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi.
Minuman dengan tambahan pemanis atau gula, seperti jus, soda, minuman kaleng,
maupun minuman instan lainnya.
Untuk karbohidrat, porsi yang dianjurkan adalah 45-65% dari total kalori, atau minimal
130 gram per hari. Pilihlah sumber karbohidrat kompleks yang berserat tinggi, seperti kentang,
sayuran, buah, gandum, jagung, dan kacang-kacangan. Hindari karbohidrat sederhana
atau makanan yang mudah meningkatkan gula darah, seperti jus buah, gula pasir, dan permen,
serta produk olahan tepung, misalnya kue kering atau kue basah. Gula pasir masih
boleh dikonsumsi, maksimal 5% dari total kalori (kurang lebih 4 sendok teh) per hari. Pemanis
buatan rendah kalori, seperti stevia atau lo han kuo, aman untuk digunakan, selama tidak
melebihi batas aman.
Jumlah asupan serat yang dianjurkan adalah 14 gram per 1000 kalori, atau minimal 5
porsi sayur dan buah (1 porsi setara 1 mangkuk kecil). Sedangkan untuk protein, dianjurkan 10-
20% dari total kalori. Pilihlah sumber protein yang baik, seperti ikan, telur, ayam tanpa kulit,
daging sapi tanpa lemak, tahu, tempe, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.
Porsi asupan lemak yang dianjurkan adalah 20-25% dari total kalori. Pilih bahan
makanan yang mengandung lemak baik, misalnya ikan atau lemak dari tumbuhan, serta hindari
lemak jenuh yang banyak terdapat pada gorengan dan lemak dari hewan.