KECUKUPAN GIZI
2.1 Pengertian Kecukupan Gizi
Kecukupan gizi adalah rata-rata asupan gizi harian yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan gizi bagi hampir semua (97,5%) orang sehat dalam kelompok umur, jenis
kelamin, dan fisiologis tertentu. Nilai asupan zat gizi harian yang diperkirakan dapat
memenuhi kebutuhan gizi mencakup 50% orang sehat dalam kelompok umur, jenis
kelamin, dan fisiologis tertentu disebut dengan kebutuhan gizi.
Angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan pada masing-masing orang per
hari bervariasi tergantung pada umur, jenis kelamin, dan keadaan fisiologis individu
tersebut. Pada anak usia 0-6 bulan, kecukupan energi dan proteinnya masing-masing
sebesar 550 Kalori dan 10 gram. Semakin bertambah umur, kecukupan gizi makro
berupa energi dan protein serta zat gizi mikro juga bertambah.
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi yang utama ada dua jenis karbohidrat
yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Dalam tubuh keduanya
diubah menjadi gula darah untuk sumber energi. Karbohidrat sederhana adalah
aneka jenis gula yang langsung membentuk kalori jika di konsumsi. Karbohidrat
kompleks, merupakan sumber kalori yang mengandung vitamin, mineral, dan
bermanfaat untuk tubuh. Kebutuhan karbohidrat dalam sehari dianjurkan
sebanyak 60% dari kebutuhan kalori sehari. Energi untuk kegiatan sehari-hari
maupun untuk proses metabolisme tubuh, yang di gunakan untuk melakukan
pekerjaan atau kegiatan fisik.
2. Kebutuhan protein
Protein adalah daging, ayam, ikan, telur, susu, tempe dan tahu. Kebutuhan
protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat. Protein
bermanfaat untuk pertumbuhan dan menggatikan jaringan tubuh yang rusak. Jika
protein cukup maka daya tahan tubuh akan meningkat dan terhindar dari infeksi.
Apabila asupan energi terbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai
energi dan dapat mengganggu pertumbuhan. Sedangkan kelebihan protein dapat
menggangu fungsi ginjal.
3. Lemak
Lemak merupakan zat gizi untuk tumbuh kembang sebagai sumber energi.
Lemak terdiri dari 2 jenis yaitu: lemak jenuh yang diperoleh dari lemak hewani
yaitu di peroleh dari keju, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak wijen. Lemak
tidak jenuh berasal dari minyak ikan dan tumbuh-tumbuhan. Lemak dapat
diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak akan
disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu diperlukan.
Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan
vitamin B yaitu B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan
dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam
nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam
pertumbuhan kerangka tubuh atau tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru
terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.
5. Zat Besi
Zat besi dibutuhkan untuk perkembangan fisik maupun mental, penting untuk
mendapat zat besi dari tambahan makanan karena kekurangan zat besi dapat
menyebabkan anemia yang dapat membuat lemas dan mudah lelah. Sumber zat
besi berasal dari hewani seperti daging, hati, ikan, telur dan dari nabati seperti
sayuran hijau dan kacang-kacangan.
6. Kalsium
Prinsip gizi seimbang adalah kebutuhan jumlah gizi disesuaikan dengan golongan
usia, jenis kelamin, kesehatan, serta aktivitas fisik. Tak hanya itu, perlu diperhatikan
variasi jenis makanan. Bahan makanan dalam konsep gizi seimbang terbagi atas tiga
kelompok, yaitu:
1. Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi
jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang
mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat
tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
2. Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan.
Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk
melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
3. Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati
adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan
adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat
pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
kecerdasan seseorang.
Selain itu, konsep gizi seimbang pun menetapkan tiga belas pesan dasar sebagai
pedoman praktis untuk mengatur makanan sehari-hari yang seimbang dan aman.
Tujuannya agar status gizi serta kesehatan yang optimal dapat tercapai serta
dipertahankan. Berikut ini tiga belas pesan dasar pedoman gizi seimbang adalah:
Kedua penyakit ini sering dijadikan satu kelompok dan disebut penyakit gizi
salah (malnutrition). Pada penyakit gizi salah, kesalahan pangan terutama terletak
dalam ketidak seimbangan komposisi hidangan. Pada penyakit gizi berlebih,
susunan hidangan mungkin seimbang , tetapi kuatum yang dikonsumsi secara
keseluruhan melebihi apa yang di perlukan oleh tubuh. Penyakit gizi salah di
indonesia yang terbanyak termasuk gizi kurang yang mencakup susunan
hidangan yang tidak seimbang maupun konsumsi keseluruhannya yang tidak
seimbang maupun konsumsi keseluruhannya yang tidak mencukupi kebutuhan
badan. Gejala subyektif yang terutama diderita ialah perasaan lapar, sehingga
gizi salah disini disebut juga keadaan gizi lapar (undernutrition).
Kelompok penyakit ini diturunkan dari orang tua kepada anaknya secara
genetik (melalui genes), dan bermanifestasi sebagai kelainan dalam proses
metabolisma zat gizi tertentu. Metabolisma zat gizi diatur oleh sistem enzim dan
enzim termasuk kelompok protein yang disintesa di dalam tubuh (sel tubuh).
Mekanisme untuk sintesis protein dikuasai oleh genes yang mengandung kodon
bagi jenis protein enzim yang akan disintesaanya. Kadang-kadang terjadi
gangguan pada aparat sintesa protein ini, sehingga terbentuk enzim yang
berlainan dengan yang biasa.
AKG digunakan sebagai acuan bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan
pemangku kepentingan untuk:
I. Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat, dan Air yang
Dianjurkan (Per Orang Per Hari)
Tabel 1 Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat, dan Air yang
dianjurkan (per orang per hari)
Tabel 2 Angka Kecukupan Vitamin yang Dianjurkan (per orang per hari)
Vit B5 Vit
Kelompok Vit A Vit D Vit E Vit K Vit B1 Vit B2 Vit B3 Folat
(Pantotenat) B6
Umur (RE) (mcg) (mcg) (mcg) (mg) (mg) (mg) (mcg)
(mg) (mg)
Laki-laki
19 – 29 Tahun 650 15 15 65 1,2 1,3 16 5,0 1,3 400
30 – 49 Tahun 650 15 15 65 1,2 1,3 16 5,0 1,3 400
Perempuan
19 – 29 Tahun 600 15 15 55 1,1 1,1 14 5,0 1,3 400
30 – 49 Tahun 600 15 15 55 1,1 1,1 14 5,0 1,3 400
Tabel 3 Angka Kecukupan Mineral yang dianjurkan (per orang per hari)
Tem
Kelompok Kalium Natrium Klor
baga
Umur (mg) (mg) (mg)
(mcg)
Laki-laki
19 – 29 Tahun 4700 1500 2250 900
30 – 49 Tahun 4700 1500 2250 900
Perempuan
19 – 29 Tahun 4700 1500 2250 900
30 – 49 Tahun 4700 1500 2250 900
3.2 Perhitungan kalori
Ada dua cara yang digunakan untuk menentukan kebutuhan kalori:
RBW = {BB (kg)/TB (cm)-10}x100%. Dengan BB= berat badan, TB= tinggi
badan
b) Teori Dreyer
Patokan yang dikemukakan oleh FAO dan WHO oleh pakar kita dalam
Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi yang diselenggarkan di Bogor (Juli
1978) sebagai berikut:
1. Referen man, umur antara 20-39 tahun, berat tubuh 55 kg, memerlukan
2530 kalori, dan melakukan pekerjaan sedang.
2. Referen women, umur antara 20-39 tahun, berat tubuh 47 kg,
memerlukan 1920 kalori, dan melakukan pekerjaan yang sedang.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Angka Kecukupan Gizi yang
dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Menteri Kesehatan : Jakarta.
Salamah, Ika. Gizi Seimbang pada Orang Dewasa. Universitas Kristen Krida
wacana: Jakarta.
Anjani, R.P., Kartini, A. 2013. Perbedaan pengetahuan gizi, sikap dan asupan gizi
pada dewasa awal. Journal of Nutrition College, 2, 3: 312 – 320.