Anda di halaman 1dari 35

GIZI MASYARAKAT

TERUTAMA PADA BALITA


DAN IBU HAMIL TERMASUK
KEKURANGAN DAN
KELEBIHAN GIZI/GIZI
BURUK
(KEP DAN KEK)
KELOMPOK 7
ANGGOTA KELOMPOK 7
1. 4519111008 Anindya Khaerunnisa Tompo
2. 4519111038 Nur Hidayah Absyam
3. 4519111043 Irma Syanti Irwan
4. 4519111045 Muhammad Fadhil
5. 4519111079 Annisaa Dwi Muthmainnah
6. 4519111083 Angeline Rana
7. 4519111092 Ananda Fitria Ramadani
8. 4519111067 M. Aswar
9. 4519111019 Rindha Jais Mangiri
10. 4519111023 Indriyani Aisyah Putriningtyas
OUTLINE

Ukuran kecukupan
01 Pengertian AKG 02
gizi balita

Ukuran kecukupan Faktor-faktor yang


03 gizi ibu hamil
04 mempengaruhi ukuran
kecukupan gizi
PENDAHULUAN
Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan
dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat
keadaan gizi normal tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi. Tingkat
gizi seseorang dalam suatu masa bukan saja ditentukan oleh konsumsi zat gizi
pada masa lampau, bahkan jauh sebelum masa. Faktor yang secara langsung
mempengaruhi status gizi adalah asupan makan dan penyakit infeksi. Berbagai
faktor yang melatarbelakangi kedua faktor tersebut misalnya faktor ekonomi,
keluarga, produktivitas dan pengetahuan tentang gizi anak tersebut.
Pengertian Angka Kecukupan Gizi (AKG)
• Menurut Pasal 1 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019, angka
kecukupan gizi adalah suatu nilai yang menunjukkan kebutuhan rata-rata zat
gizi tertentu yang harus dipenuhi setiap hari bagi semua orang dengan
karakteristik tertentu yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat aktivitas
fisik, dan kondisi fisiologis, untuk hidup sehat.
• Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended Dietary Allowances
(RDA) adalah taraf konsumsi zat zat gizi esensial, yang berdasarkan
pengetahuan ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua
orang sehat. AKG
didasarkan pada patokan berat badan untuk masing masing
kelompok umur, gender, aktifitas fisik,
dan kondisi fisiologis tertentu seperti kehamilan dan menyususi
Tujuan Angka Kecukupan Gizi (AKG)
AKG digunakan sebagai acuan bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan
untuk:
a. menghitung kecukupan gizi penduduk di daerah;
b. menyusun pedoman konsumsi pangan;
c. menilai konsumsi pangan pada penduduk dengan karakteristik tertentu;
d. menghitung kebutuhan pangan bergizi pada penyelenggaraan makanan institusi;
e. menghitung kebutuhan pangan bergizi pada situasi darurat;
f. menetapkan Acuan Label Gizi (ALG);
g. mengembangkan indeks mutu konsumsi pangan;
h. mengembangkan produk pangan olahan;
i. menentukan garis kemiskinan;
j. menentukan besaran biaya minimal untuk pangan bergizi dalam program jaminan sosial pangan;
k. menentukan upah minimum; dan
l. kebutuhan lainnya.
Di Indonesia sendiri sudah ditetapkan beberapa ketentuan gizi yang harus
didapatkan tiap-tiap individu, diantaranya meliputi :

1. Energi
2. Protein
3. Vitamin A, D, E, K, C
4. Tiamin
5. Riboflavin
6. Niacin
7. Pridoksin
8. Vitamin B12
9. Asam folat
10.Kalsium
11. Fosfor dst
Kegunaan Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Dari ulasan yang kita bahas di atas perlu diketahui dengan
jelas bahwa angka kecukupan gizi memiliki berbagai
kegunaan yang telah diakui oleh semua pihak. Adapun
kegunaan dari angka kecukupan gizi meliputi:
1. Menilai keckupan gizi pada seseorang
2. Merencanakan pemberian makanan
3. Merencanakan penyediaan pangan
4. Untuk pedoman gizi makanan yang baik
5. Sebagai bahan ajar pendidikan gizi
Kebutuhan Gizi Balita
Kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita sangatlah penting pada
masa pertumbuhan bayi dan balita. Berikut beberapa kebutuhan bayi yang perlu
dipenuhi oleh bayi dan balita
a. Karbohidrat
1. Ada dua jenis karbohidrat yang terkandung di dalam makanan, karbohidrat
kompleks dan sederhana. Mengutip dari Kids Health, karbohidrat sederhana
adalah nama lain dari gula yang bisa ditemukan di gula putih, buah, susu, madu,
sampai permen.
2. Sementara karbohidrat kompleks adalah jenis karbohidrat yang cenderung lebih
sulit dicerna dan membuat anak lebih cepat kenyang. Beberapa makanan yang
termasuk karbohidrat kompleks yaitu: kelompok umbi-umbian (kentang dan ubi),
roti, pasta, jagung, gandum, singkong.
Kebutuhan Gizi Balita

b. Protein
1. Kebutuhan protein balita bisa dipenuhi dari beberapa jenis makanan,
yaitu produk hewani dan nabati dengan kadar yang berbeda.Kandungan
protein di dalam produk hewani lebih tinggi, beberapa jenisnya seperti
susu, telur, daging, ayam, dan makanan laut.
2. Sementara untuk produk nabati, seperti kacang-kacangan, sayuran, dan
biji-bijian, kandungan proteinnya lebih rendah.
Kebutuhan Gizi Balita
c. Lemak
1. Untuk meningkatkan asupan lemak balita, jangan lupa untuk meningkatkan
kualitas lemak dan sesuaikan dengan kebutuhan kalori si kecil. Tetap
perhatikan sumber lemak, apakah lemak sehat atau tidak.
2. American Heart Association merekomendasikan anak usia 2-3 tahun
mengonsumsi lemak total sekitar 30 sampai 35 persen dari kalorinya.
3. Sementara itu untuk anak usia 4-18 tahun, kadar lemak yang dikonsumsi per
hari sekitar 25-35 persen dari total kalori.
4. Beberapa sumber lemak tak jenuh bisa didapatkan dari kacang-kacangan,
ikan, dan minyak sayur.
Kebutuhan Gizi Balita
d. Serat
1. Serat bisa ditemukan di beberapa jenis makanan. Namun, survei yang
diterbitkan dalam Journal of Human Nutrition and Dietetics menyebutkan
bahwa 95 persen balita dan orang dewasa tidak mengonsumsi serat yang
cukup.
2. Bahkan, anak-anak dan balita sering kali tidak memenuhi kebutuhan serat
yang direkomendasikan setiap harinya.
3. Padahal menu makanan kaya serat bisa membantu mengendalikan rasa lapar,
menjaga kadar gula darah tetap stabil, dan membantu menjaga berat badan
balita agar tetap ideal.
4. Sesuaikan menu makanan yang kaya serat dengan porsi makan si kecil,
seperti pisang, apel, wortel, oatmeal, atau roti gandum
Kebutuhan Gizi Balita
e. Cairan
• Mengutip dari laman Kids health, jumlah kebutuhan cairan balita
tergantung pada usia, ukuran tubuh anak, kesehatan, tingkat aktivitas,
sampai cuaca (suhu udara dan tingkat kelembapan).
• Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013, kebutuhan cairan
balita usai 2-5 tahun yaitu:
1. Balita usia 1-3 tahun: 1200 ml
2. Balita usia 4-6 tahun: 1500 ml

• Angka kebutuhan cairan anak balita di atas tidak harus dari air putih atau
air mineral, tetapi bisa dari susu UHT atau formula yang dikonsumsi
sehari-hari.
Ukuran Kecukupan Gizi pada Balita

Sebagai acuan, menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013, status
kebutuhan gizi makro harian balita usia satu sampai tiga tahun meliputi:
Kebutuhan Gizi makro :
• Energi: 1125 kilo kalori (kkal)
• Protein: 26 gram
• Karbohidrat: 155 gram
• Lemak: 44 gram
• Air: 1200 milimeter (ml)
• Serat: 16 gram
Kebutuhan Gizi mikro :
Vitamin
Jenis vitamin yang perlu didapatkan oleh anak usia 1-3 tahun yaitu:
• Vitamin A: 400 mikrogram (mcg)
• Vitamin D: 15 mcg
• Vitamin E: 6 miligram (mg)
• Vitamin K: 15 mcg
Sementara takaran dan jenis mineral yang beri diperoleh si kecil usia 1-3
tahun, seperti:
Mineral
• Kalsium: 650 gram
• Fosfor: 500 gram
• Magnesium: 60 mg
• Natrium: 1000 mg
• Besi: 8 mg
Tabel AKG pada Balita
Tabel Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat, dan Air
yang Dianjurkan
Tabel AKG pada Balita
Tabel Angka Kecukupan Vitamin yang dianjurkan
Tabel AKG pada Balita
Tabel Angka Kecukupan Mineral yang dianjurkan
Kebutuhan Gizi Ibu hamil

Kebutuhan setiap jenis nutrisi di masa kehamilan tentu


berbeda dengan kebutuhan nutrisi saat tidak hamil. Pada masa
kehamilan, Anda memerlukan tambahan 300 kalori dari
makanan, terutama di trismester kedua dan ketiga. Selain itu,
ada juga beberapa mikronutrien yang Anda butuhkan dalam
jumlah lebih banyak saat hamil.
Makronutrien
Makronutrien merupakan nutrisi yang mengandung kalori atau energi,
seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Rincian kebutuhan makronutrien
saat hamil dan manfaatnya akan dijelaskan di bawah ini.

Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi yang penting bagi ibu hamil.
Konsumsilah karbohidrat kompleks yang juga mengandung serat, agar
Anda terhindar dari sembelit. Contoh karbohidrat kompleks adalah nasi
merah, roti gandum, kacang-kacangan, serta sayuran dan buah,
misalnya jagung dan durian.
Protein
Protein berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan sel atau
jaringan, termasuk sel otak janin. Selain itu, protein juga membantu
pertumbuhan jaringan payudara pada ibu hamil, serta meningkatkan suplai
darah dalam tubuh.Kebutuhan asupan protein untuk ibu hamil adalah
sekitar 75–100 gram atau 2–3 porsi sumber protein per hari. Adapun
sumber protein yang baik untuk ibu hamil meliputi daging sapi tanpa
lemak, ikan, daging ayam, daging domba, tahu, dan hati sapi.
Lemak
Saat hamil, Bumil juga dianjurkan untuk mengonsumsi lemak. Namun,
pilihlah sumber lemak baik atau lemak tak jenuh, seperti kacang-
kacangan, alpukat, minyak zaitun, serta ikan salmon. Lemak baik yang
mengandung omega-3 berperan penting untuk mendukung pertumbuhan
otak dan mata bayi sebelum lahir serta perkembangan kognitif dan
penglihatan anak sesudah kelahiran. Selain itu, lemak juga membantu
pertumbuhan plasenta dan jaringan lainnya, serta menurunkan risiko
terjadinya kelahiran prematur dan baby blues.
Mikronutrien
Mikronutrien merupakan komponen makanan yang meliputi vitamin dan
mineral. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai beberapa mikronutrien yang
kebutuhannya perlu diutamakan saat hamil.

Kalsium
Tak hanya menguatkan tulang dan gigi Anda, kalsium juga berguna untuk
membangun tulang dan gigi janin. Selain itu, kalsium berperan dalam
membantu tubuh Anda mengatur cairan, membantu kerja fungsi saraf dan
kontraksi otot.Selama hamil, Anda membutuhkan kalsium sekitar 1000
miligram. Anda bisa memperoleh kalsium dari susu, keju, yoghurt, ikan sarden
atau salmon, dan bayam
AsamFolat
Asam folat berperan penting dalam mengurangi risiko cacat lahir,
termasuk cacat pembentukan tabung saraf pada janin yang memengaruhi
otak serta saraf tulang belakangnya. Contohnya adalah spina
bifida dan anencephaly.Kebutuhan asam folat harian di masa kehamilan
adalah 600–800 mikrogram. Sumber asam folat di antaranya adalah
sayuran hijau, kacang-kacangan, telur, hati sapi, buah jeruk, stroberi,
lemon, mangga, dan tomat.
ZatBesi
Zat besi memiliki fungsi untuk meningkatkan volume darah dan
mencegah anemia. Asupan harian yang ideal di masa kehamilan adalah 27
miligram, namun biasanya dokter juga akan memberikan suplemen besi
yang perlu diminum setiap hari.Adapun sumber zat besi bisa yang bisa
Anda konsumsi, yaitu lobak, sayuran hijau seperti bayam, selada, kubis,
biji-bijian, roti, sereal, oatmeal, daging sapi dan sea food.
Kebutuhan Vitamin Ibu Hamil yang Harus Dipenuhi
Asupan vitamin selama hamil juga perlu dilengkapi untuk mendukung kesehatan ibu
hamil dan bayi di kandungannya. Adapun vitamin yang diperlukan di masa kehamilan
meliputi:

• Vitamin A, untuk kesehatan kulit dan mata, serta pertumbuhan tulang. Vitamin ini
bisa diperoleh dari wortel, sayuran hijau, dan umbi-umbian
• Vitamin C, untuk kesehatan gigi, gusi, tulang, serta membantu penyerapan zat besi.
Vitamin ini bisa diperoleh dari buah jeruk, brokoli, tomat
• Vitamin B6, untuk pembentukan sel darah merah serta untuk efektivitas manfaat
protein, lemak, dan karbohidrat. Vitamin ini bisa didapat dari sereal, biji-bijian utuh
seperti gandum, dan buah pisang
• Vitamin B12, untuk pembentukan sel darah merah dan menjaga kesehatan sistem
saraf. Vitamin ini bisa diperoleh dari daging, ikan, dan susu
• Vitamin D, untuk kesehatan tulang dan gigi, serta membantu penyerapan kalsium.
Vitamin ini bisa diperoleh dari jamur susu, sereal, dan roti
Faktor-Faktor yg mempengaruhi gizi balita

Gizi Kurang balita


Kurang energi protein (KEP) adalah seseorang yang kurang gizi
yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam
makanan sehari-hari atau gangguan penyakit tertentu. Anak disebut KEP
apabila berat badannya kurang dari 80% indeks berat badan menurut umur
(BB/U) buku WHO-NCHS. KEP merupakan defisiensi gizi (energi dan
protein) yang paling berat dan meluas terutama pada balita. Pada umumnya
penderita KEP berasal dari keluarga yang berpenghasilan rendah
Dampak yang mungkin muncul dalam pembangunan bangsa di masa depan karena masalah gizi
antara lain :
a. Kekurangan gizi adalah penyebab utama kematian bayi dan anak-anak. Hal ini berarti
berkurangnya kuantitas sumber daya manusia di masa depan
b. Kekurangan gizi berakibat meningkatnya angka kesakitan dan menurunnya produktifitas
kerja manusia. Hal ini berarti akan menambah beban pemerintah untuk meningkatkan
fasilitas kesehatan.
c. Kekurangan gizi berakibat menurunnya tingkat kecerdasan anak-anak, akibatnya diduga
tidak dapat diperbaiki bila terjadikekurangan gizi semasa anak dikandung sampai umur
kira-kira tiga tahun. Menurunnya kualitas manusia usia muda ini, berarti hilangnya
sebagian besar potensi cerdik pandai yang sangat dibutuhkan bagi pembangunan bangsa.
d. Kekurangan gizi berakibat menurunnya daya tahan manusia untuk bekerja yang berarti
menurunnya prestasi dan produktifitas kerja manusia
Faktor-Faktor yg mempengaruhi ibu hamil
Gizi Kurang Pada Ibu Hamil

1. Gangguan gizi masih merupakan masalah yang menjadi perhatian di


Negara berkembang termasuk Indonesia, KEK (Kekurangan Energi
Kronik) merupakan suatu keadaan dimana status gizi kurang pada ibu
hamil.
2. Penyebab KEK belum diketahui secara pasti, namun penyebab utama
dikarenakan karena kurangnya asupan energi dan protein dalam jangka
yang cukup lama.
3. KEK bisa mengakibatkan kekurangan gizi pada janin sehingga bayi
lahir dengan BBLR, selain itu juga dapat mengakibatkan terjadinya
perdarahan serta infeksi paska persalinan.
Faktor risiko gizi kurang
Gizi ibu hamil dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya usia, penyakit
penyerta dalam kehamilan, aktifitas/pekerjaan, keadaan ekonomi, dan
pengetahuan tentang gizi selama kehamilan.
1. Usia
Gizi ibu hamil dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya usia, penyakit
penyerta dalam kehamilan, aktifitas/pekerjaan, keadaan ekonomi, dan
pengetahuan tentang gizi selama kehamilan.
Kehamilan kurang dari 20 tahun secara biologi belum optimal, emosinya
cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami
keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap
pemenuhuan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilan.
Faktor risiko gizi kurang
Berdasarkan Riskesdas 2007 proporsi paling tinggi ibu hamil resiko KEK
menurut usia sebanyak 37,9% berada pada usia kurang dari 20 tahun.Di
negara berkembang 26% remaja putri yakni yang berada pada rentang usia
12-21 tahun mengalami anemia.

2. Kondisi Kesehatan
Berdasarkan Riskesdas 2007 ibu hamil yang mengalami Diare 1 bulan
terakhir sebanyak 24,7% merupakan ibu hamil dengan resiko KEK, dan ibu
hamil yang mengalami TBC 1 tahun terakhir sebanyak 30,8% merupakan
ibu hamil dengan resiko KEK.
KESIMPULAN
kebutuhan gizi di indonesia menjadi salah satu hal pokok yang perlu menjadi bahan
perhatian buat kita khususnya warga negara indonesia, dikarenakan masih banyak
ukuran kebutuhan gizi yang kurang dapat dimaksimalkan untuk diberikan,
khususnya pada balita dan ibu hamil. kita bersama tau golden age dari pada anak
adalah usia balita,sehingga dibutuhkan angka kecukupan gizi yang maksimal untuk
menunjang pertumbuhan dan perkembangan dari anak itu sendiri sehingga
kebutuhan fisik maupun psikis dapat terpenuhi. begitupula dengan angka kecukupan
gizi pada ibu hamil yang sekiranya bisa lebih dimasifkan dari segi pemberian
makronutrien maupun mikronutrien untuk ibu dan juga janin karna pada ibu hamil
trimester 1 2 dan 3 merupakan golden period yang dimana kebutuhan gizi
merupakan hal yang wajib dipenuhi sehingga dapat meminimalisir hal hal yang
tidak kita inginkan seperti gagal tumbuh kembang dan juga infeksi penyakit yang
lebih rentan pada janin
thanks

Bienvenid
Inicio Fondos Planific. Tareas Pruebas
a
DAFTAR PUSAKA
1. Angka Kecukupan Gizi: Pengertian, Tabel, dan Cara Menghitung
Angka Kecukupan Gizi: Pengertian, Tabel, dan Cara Menghitung
| kumparan.com
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019
3. Makalah kebutuhan Gizi Bayi dan Balita | M. Nurcholis - Academia.edu
4. Laporan_Hasil_KTI_Yayuk_Dwi_Novitasari_22010115120046_BAB_II.p
df (undip.ac.id)
5. Journey of Butterfly: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil
(metamorfosisofbutterfly.blogspot.com)
6. Sakdiyah Sodwijo
: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKURANGAN GIZI P
ADA BALITA (umiyumna.blogspot.com)
PERTANYAAN
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Kelompok 8

Anda mungkin juga menyukai