Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ZAT GIZI

PADA BAYI, BALITA & REMAJA

DISUSUN OLEH :

NAMA : REGI SUHARIBAR

KELAS : 2A KEPERAWATAN

NIM : PO72201201656

DOSEN : Zulya Erda STp.,MSi

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG PINANG

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamualakum wr.wb ,Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Makalah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Zulya Erda STp.,MSi, selaku dosen
GIZI DAN DIET yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................................2

DAFTAR ISI .......................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………….

Latar Belakang..................................................................................................................................4

Rumusan Masalah............................................................................................................................4

Tujuan...............................................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..

Peran zat gizi pada bayi……………………….…….......................................................................................6

Peran zat gizi pada balita….……...........................................................................................................6

Peran zat gizi pada anak………….………….…………………………...................................................................7

Peran zat gizi pada remaja…………………..…………..………………...........................................................…..9

BAB III PENUTUP............................................................................................................................10

KESIMPULAN..................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Zat gizi adalah substansi yang dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan serta
digunakan dalam proses pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan perbaikan jaringan
tubuh. Zat gizi terbagi menjadi zat gizi organik dan anorganik. Zat gizi organik terdiri
atas protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin.

Zat gizi juga sangat berberan penting bagi ibu hamil dan menyusui, karena zat gizi
membantu pertumbuhan janin dan bayi dan juga zat gizi membantu menambahkan
kebutuha ibu saat hamil dan menyusui.

1.2 Rumusan Masalah

 PERAN ZAT GIZI PADA BAYI


 PERAN ZAT GIZI PADA BALITA
 PERAN ZAT GIZI PADA ANAK
 PERAN ZAT GIZI PADA REMAJA

1.3 Tujuan

 UNTUK MENJELASKAN PERAN ZAT GIZI PADA BAYI, BALITA, ANAK &
REMAJA
BAB II

PEMBAHASAN

1. PERAN ZAT GIZI PADA BAYI


penting pada masa pertumbuhan bayi dan balita. Berikut beberapa kebutuhan bayi
yang perlu dipenuhi Kebutuhan nutrisi pada bayi sangatlah oleh bayi dan balita.

A. KARBOHIDRAT
 Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap
makanan dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup  sebab kekurangan sekitar 15% dari
kalori yang ada dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan berat badan menurun.. apabila
jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat
menyebabkan terjadi peningkatan BB(obesitas).

B. Lemak
Pada dasarnya lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali lemak
esensial, yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada anak usia bayi sampai kurang lebih
tiga bulan, lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari
karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak
yaitu  vitamin A, D, E dan K.

C. PROTEIN
Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel.
Selain itu, tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan
perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk menjaga keseimbangan osmoyik plasma.
Protein terdiri dari dua puluh empat asam amino, di antaranya sembilan asam amino esensial
(treonin, valin, leusin, isoleusin, lisin, triptofan, fenilalanin, metionin, dan histidin) dan
selebihnya asam amino nonesensial. Jika jumlah protein dalam tubuh tinggi dapat
memperburuk insufisiensi ginjal.

D. AIR
Air  merupakan kebutuhan nutris yang sangat penting,mengingat kebutuhan air pada
bayi mencapai 75-80% dari berat badan.air bagi tubuh berfungsi sebagai pelarut untuk
pertukaran selluler.

E. MINERAL

Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro, yaitu :

 Kalsium  merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan struktur tulang dan gigi,
kontraksi otot, iritabilitas saraf, koagulasi darah, kerja jantung dan produksi susu. Kalsium
akan dieksresikN 70% dalam tinja, 10% dalam urin, sedangkan 15-25% bertahan dan
tergantung dalam keceptan pertumbuhan.
 Klorida sangat berguna dalam pengeluaran tekanan osmotic serta keseimbangan  asam dan
basa. Klorida dapat diperoleh dari garam, daging, susus dan telur.
 Kromium berguna untuk metabolism glukosa dan metabolism dalam insulin. Kromium dapat
diperoleh dari ragi.
F. VITAMIN
Jika kita hendak menentukan makanan yang tepat untuk seorang bayi atau anak, maka perlu
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
 Menentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrient dengan menggunakan data tentang
kebutuhan nutrient.
 Menentukan jenis bahan makanan yang dipilih untuk menterjemahkan nutrient dari berbagai
macam bahan makanan.
 Menentukan jenis makanan akan diolah sesuai dengan hidangan (menu) yang dikehendaki.
 Menentukan jadwal waktu dan menentukan hidangan .Perlu pula ditentukan cara pemberian
makan, misalnya dengan cara makan biasa, dengan pipa penduga (sonde) dan lain lain.
 Memperhatikan masukan yang terjadi terhadap hidangan tersebut.Perlu dipertimbangkan
kemungkinan factor kesukaan dan ketidaksukaan terhadap suatu makanan.

1. PERAN ZAT GIZI PADA BALITA
Asupan makanan yang bergizi amat penting untuk si kecil agar bisa tumbuh dan
berkembang dengan optimal. Karena itu pastikan bahwa menu yang disajikan bagi si kecil
memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Di usia ini anak memasuki usia pra sekolah dan
mempunyai risiko besar terkena gizi kurang. Pada usia ini anak tumbuh dan berkembang
dengan cepat sehingga membutuhkan zat gizi yang lebih banyak, sementara mereka
mengalami penurunan nafsu makan dan daya tahan tubuhnya masih rentan sehingga lebih
mudah terkena infeksi dibandingkan anak dengan usia lebih tua. Zat gizi yang mereka
perlukan adalah Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energy bagi tubuh dan menunjang
aktivitas anak yang mulai aktif bergerak. Mereka biasanya membutuhkan sebesar 1300 kkal
per hari. Protein berfungsi untuk membangun dan memperbaiki sel tubuh dan menghasilkan
energy. Mereka membutuhkan protein sebesar 35 gram per hari Mineral dan vitamin yang
penting pada makanan anak adalah iodium, kalsium, zinc, asam folat, asam folat, zat besi,
vitamin A,B,C,D,E, dan K. Mineral dan vitamin ini berperan dalam perkembangan motorik,
pertumbuhan, dan kecerdasan anak serta menjaga kondisi tubuh anak agar tetap sehat.
Sementara pertumbuhan fisik tubuh sedikit melambat, karenanya anak perlu makan makanan
yang memberikan asupan gizi yang mendukung pertumbuhan otaknya.

Pemberian nutrisi pada anak harus tepat, artinya:


 Tepat kombinasi zat gizinya, antara kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral
serta kebutuhan cairan tubuh anak, yaitu 1-1,5 liter/hari.
 Tepat jumlah atau porsinya, sesuai yang diperlukan tubuh berdasarkan Angka Kecukupan
Gizi (AKG) harian.
 Tepat dengan tahap perkembangan anak, artinya kebutuhan kalori anak berdasarkan berat
badan dan usia anak.

Kebutuhan Gizi Balita


Energi
 Balita membutuhkan energi (sebagai kalori) untuk memungkinkan mereka untuk beraktifitas
serta untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh mereka
 Tubuh mendapatkan energi terutama dari lemak dan karbohidrat tetapi juga beberapa dari
protein

Asupan Kalori
Anak-anak usia balita membutuhkan kalori yang cukup banyak disebabkan bergeraknya
cukup aktif pula. Mereka membutuhkan setidaknya 1500 kalori setiap harinya. Dan balita bisa
mendapatkan kalori yang dibutuhkan pada makanan-makanan yang mengandung protein, lemak dan
gula.

Protein
 Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan dan perbaikan jaringan tubuh, serta
untuk membuat enzim pencernaan dan zat kekebalan yang bekerja unutkmelindungi tubuh
si kecil.
 Kebutuhan protein secara proporsional lebih tinggi untuk anak-anak daripada orang dewasa.
 Asupan gizi yang baik bagi balita juga terdapat pada makanan yang mengandung protein.
Karena protein sendiri bermanfaat sebagai prekursor untuk neurotransmitter demi
perkembangan otak yang baik nantinya. Protein bisa didapatkan pada makanan-makanan
seperti ikan, susu, telur 2 butir, daging 2 ons dan sebagainya.
 Sumber protein ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan
 Tunda pemberiannya bila timbul alergi atau ganti dengan sumber protein lain.
 Untuk vegetarian, gabungkan konsumsi susu dengan minuman berkadar vitamin C tinggi
untuk membantu penyerapan zat besi.

Lemak
 Beberapa lemak dalam makanan sangat penting dan menyediakan asam lemak esensial,
yaitu jenis lemak yang tidak tersedia di dalam tubuh
 Lemak dalam makanan juga berfungsi untuk melarukan vitamin larut lemak seperti vitamin
A, D, E dan K.
 Anak-anak membutuhkan lebih banyak lemak dibandingkan orang dewasa karena tubuh
mereka menggunakan energi yang lebih secara proposional selama masa pertumbuhan dan
perkembangan mereka. Namun, Anjuran makanan sehat untuk anak usia lebih dari 5 tahun 
adalah asupan lemak total sebaiknya tidak lebih dari 35% dari total energi.
 Sumber lemak dalam dalam makanan bisa di dapat dalam : mentega, susu, daging, ikan,
minyak nabati.

Karbohidrat
 Karbohidrat merupakan pati dan gula dari makanan
 Pati merupakan komponen utama dari sereal, kacang-kacangan, biji-bijian dan sayuran
akar
 Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi anak. Hampir separuh dari energi yang
dibutuhkan seorang anak sebaiknya berasal dari sumber makanan kaya karbahidrat seperti
roti, seral, nasi, mi, kentang.
 Anjuran konsumsi karbohidrat sehari bagi anak usia 1 tahun keatas antara 50-60%
 Anak-anak tidak memerlukan ‘gula pasir’ sebagai energy serta madu harus dibatasi.
 Dalam kehidupan sehari-hari manusia membutuhkan karbohidrat sebagai energi utama
serta bermanfaat untuk perkembangan otak saat belajar dikarnakan karbohidrat di otak
berupa Sialic Acid. Begitu juga dengan balita, mereka juga membutuhkan gizi tersebut
yang bisa diperoleh pada makanan seperti roti, nasi kentang, roti, sereal, kentang, atau mi.
 Kenalkan beragam karbohidrat secara bergantian.
 Selain sebagai menu utama, karbohidrat bisa diolah sebagai makanan selingan atau bekal
sekolah seperti puding roti atau donat kentang yang lezat.

Serat
 Serat adalah bagian dari karbohidrat dan protein nabati yang tidak dipecah dalam usus kecil
dan penting untuk mencegah sembelit serta  gangguan usus lainnya.
 Serat dapat membuat perut anak menjadi cepat penuh dan terasa kenyang, menyisakan ruang
untuk makanan lainnya sehinga sebaiknya tidak diberikan berlebih

Vitamin dan Mineral


 Vitamin adalah zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil untuk
banyak proses penting yang dilakukan dalam tubuh
 Mineral adalah zat anorganik yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi
 Makanan yang berbeda memberikan vitamin dan mineral yang berbeda dan memiliki diet
yang bervariasi dan seimbang . Ini penting untuk menyediakan jumlah yang cukup dari semua
zat gizi
 Ada beberapa pertimbangan pemberian zat  gizi untuk diingat, seperti pentingnya zat besi dan
pemberian vitamin dalam bentuk suplemen.

Zat besi
Usia balita merupakan usia yang cenderung kekurangan zat besi sehingga balita harus
diberikan asupan makanan yang mengandung zat besi. Makanan atau minuman yang mengandung
vitamin C seperti jeruk merupakan salah satu makanan yang mengandung gizi yang bermanfaat untuk
penyerapan zat besi.

Kalsium
Balita juga membutuhkan asupan kalsium secara teratur sebagai pertumbuhan tulang dan gigi
balita. Salah satu pemberi kalsium terbaik adalah susu yang diminum secara teratur.

1. PERAN ZAT GIZI PADA ANAK


Untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi, anak seusia ini membutuhkan 5 kali waktu
makan, yaitu makan pagi (sarapan), makan siang, makan malam, dan 2 kali makan selingan. Perlu
ditekankan pentingnya sarapan supaya dapat berpikir dengan baik dan menghindari hipoglikemi. Bila
jajan harus diperhatikan kebersihan makanan supaya tidak tertular penyakit tifoid, disentri, dll. Faktor
yang perlu diperhatikan mengenai gizi anak usia sekolah, Usia Sekolah adalah usia puncak
pertumbuhan, Selalu Aktif, Perubahan Sikap Terhadap Makanan, dan Tidak suka makanan-makanan
yang bergizi sampai usia lanjut. Anak merupakan sasaran strategis dalam perbaikan gizi
masyarakat karena pada masa anak fungsi organ otak mulai terbentuk mantap sehingga
perkembangan kecerdasan cukup pesat. Anak Sekolah Dasar (SD) adalah anak usia 6-12 tahun.
Pertumbuhan dan perkembangan anak sangat membutuhkan gizi yang cukup agar tidak terjadi
penyimpangan pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

A. PERAN ZAT GIZI PADA REMAJA


Penilaian status gizi pada remaja meliputi pengukuran antopometri, penggalian data terkait
riwayat medis klien, data fisik-klinis dan biokimia, data asupan makan, perawatan medis yang
dialami dan kondisi ketahanan pangan. Berikut uraian penjelasan penilaian status gizi.
1. Antropometri
Berat badan berhubungan erat dengan status kesehatan. Penurunan badan secara tidak sengaja
berarti penurunan kesehatan, termasuk imunitas. Pengukuran antropometri pada remaja meliputi
IMT, lingkar lengan atas (LiLA), lingkar kepala, dan tebal lipatan lemak bawan kulit.

Pada umumnya pengukuran antropometri pada remaja dengan dua cara yaitu:

 Indeks Massa Tubuh (IMT)


Penggunaan tinggi badan dan berat badan dalam mengukur lemak tubuh sangat
sederhana dan paling sering dipergunakan. IMT yang merupakan perbandingan antara berat
badan dalam sentimeter dengan tinggi badan kuadrat (dalam meter persegi) dikatakan sebagai
metode yang murah dan dipergunakan serta merupakan indikator obesitas yang reliable.
Indeks massa tubuh tidak mengukur lemak tubuh secara langsung. Tetapi hasil penelitian
menunjukkan bahwa IMT memiliki korelasi yang kuat dengan pengukuran lemak tubuh
secara langsung. Indeks massa tubuh dapat dianggap mewakili pengukuran lemak tubuh.
1. Kebutuhan Gizi Remaja

Kebutuhan gizi remaja relatif besar, karena remaja masih mengalami masa pertumbuhan.
Selain itu, remaja umumnya melakukan aktivitas fisik lebih tinggi dibandingkan dengan usia
lainnya, sehingga diperlukan zat gizi yang lebih banyak.

Remaja memiliki kebutuhan nutrisi yang unik apabila ditinjau dari sudut pandang biologi,
psikologi, dan dari sudut pandang sosial. Secara biologis kebutuhan nutrisi mereka selaras dengan
aktivitas mereka. Remaja membutuhkan lebih banyak protein, vitamin, dan mineral per unit dari
setiap energi yang mereka konsumsi dibanding dengan anak yang belum mengalami pubertas.
Apabila ditinjau dari sudut pandang sosial dan psikologis, remaja sendiri meyakini bahwa mereka
tidak terlalu memerhatikan faktor kesehatan dalam menjatuhkan pilihan makanannya, melainkan
lebih mementingkan faktor lain seperti orang dewasa yang ada disekitarnya, budaya hedonistik,
lingkungan sosial, dan faktor lain yang sangat mempengaruhinya.

Terpenuhinya kebutuhan zat gizi adalah hal yang mutlak diperlukan untuk mencapai tingkat
kesehatan yang optimal. beberapa alasan yang mendasari masa remaja membutuhkan banyak zat
gizi adalah:

 Secara fisik terjadi pertumbuhan yang sangat cepat ditandai dengan peningkatan berat badan
dan tinggi badan.
 Mulai berfungsi dan berkembangnya organ-organ reproduksi. Jika kebutuhan gizi tidak
diperhatikan maka akan merugikan perkembangan selanjutnya. Terutama pada perempuan
karena akan menyebabkan menstruasi tidak lancar, gangguan kesubuan, rongga panggul tidak
berkembang sehingga sulit ketika melahirkan, kesulitan pada saat hamil, serta produksi asi
tidak bagus. Perempuan yang fisiknya tidak pernah tumbuh sempurna karena kurang zat gizi
juga beresiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
 Remaja umumnya melakukan aktivitas fisik lebih tinggi dibandingkan usia lainnya sehingga
diperlukan zat gizi yang lebih banyak

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

penting pada masa pertumbuhan bayi dan balita. Berikut beberapa kebutuhan bayi yang perlu
dipenuhi Kebutuhan nutrisi pada bayi sangatlah oleh bayi dan balita. Asupan makanan yang bergizi
amat penting untuk si kecil agar bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal. Karena itu pastikan
bahwa menu yang disajikan bagi si kecil memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Di usia ini anak
memasuki usia pra sekolah dan mempunyai risiko besar terkena gizi kurang. Pada usia ini anak
tumbuh dan berkembang dengan cepat sehingga membutuhkan zat gizi yang lebih banyak, sementara
mereka mengalami penurunan nafsu makan dan daya tahan tubuhnya masih rentan sehingga lebih
mudah terkena infeksi dibandingkan anak dengan usia lebih tua. Kebutuhan gizi remaja relatif besar,
karena remaja masih mengalami masa pertumbuhan. Selain itu, remaja umumnya melakukan aktivitas
fisik lebih tinggi dibandingkan dengan usia lainnya, sehingga diperlukan zat gizi yang lebih banyak.

DAFTAR PUSTAKA
Arisman M. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2010.
Solveig A. Cunningham PD, Michael R. Kramer, Ph.D., and K.M. Venkat
Narayan, M.D. Incidence of Childhood Obesity in the United States. The New England Journal of
Medicine. 2014.
Fordham H. Healthy Food for Young Children. Usborne2008.
Seprianty, Vita. dkk. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 2, No. 1, Januari 2015: 129-134

Anda mungkin juga menyukai