PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap ibu mendambakan seorang anak yang sehat, namun beberapa dari mereka
tidak mengetahui mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi seorang anak agar dapat
berkembang dengan baik. Mereka hanya menyediakan makanan, yang seharusnya
menjadi sumber gizi bagi tubuh, dengan kurang berhati-hati.Beberapa faktor yang
menyebabkan banyaknya masalah yang timbul mengenai gizi buruk pada balita adalah
faktor ekonomi, lingkungan, dan ketidaktahuan orangtua. Keterbatasan ekonomi sering
dijadikan alasan untuk tidak memenuhi kubutuhan gizi pada anak, sedangkan apabila
kita cermati, pemenuhan gizi bagi anak tidaklah mahal, terlebih lagi apabila
dibandingkan dengan harga obat yang harus dibeli ketika berobat di Rumah Sakit.
Didalam pertumbuhan dan perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu baik faktor internal maupun faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal
yang telah dikemukakan adalah nutrisi yang didapat oleh anak. Orang tua diharapkan
mempunyai pemahaman yang tepat tentang nutrisi yang diperlukan anak untuk tumbuh
dan berkembang, serta zat gizi yang dibutuhkan anak pada usia tertentu, sehingga dapat
diberikan dengan cepat walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan dan status
social ekonomi keluarga sangat mempengaruhi ketersediaan nutrisi untuk anak.
Untuk itu perawat mempunyai kewajiban untuk membantu orang tua mendapatkan
pemahaman dan keterampilan yang tepat dalam memberikan nutrisi pada anak sesuai
dengan tahapan usianya. Semua makanan, khususnya untuk bayi dan anak kecil harus
memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi. Ini dapat dicapai dengan menggunakan
beragam bahan makanan. Perlu diperhatikan banhayak bahan makanan yang
mempunyai volume terlalu besar untuk memenuhi energi dan zat gizi yang dibutuhkan,
sehingga susunan bahan bahan makanan tersebut harus seimbang.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang nutrisi
pada bayi dan anak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Nutrisi
Nutrisi adalah keseluruhan berbagai proses dalam tubuh makhluk hidup untuk
menerima bahan bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan bahan
tersebut agar menghasilkan berbagai aktivitas dalam tubuhnya sendiri. Bahan bahan
tersebut dikenal dengan istilah nutrient (unsur gizi, yaitu : air, protein, lemak,
karbohidrat, vitamin dan mineral) (Mary E. Back, 2000).
Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi demi memelihara
kesehatan tubuh dan agar dapat bertahan hidup. Manusia membutuhkan nutrisi yang
terkandung dalam makanan selama hidup. Manusia tumbuh dan berkembang melalui
beberapa tahapan, dari bayi, remaja, dewasa, dan tua. Di setiap tahapan ini manusia
memerlukan asupan nutrisi yang berbeda. Semakin dewasa seseorang, akan semakin
banyak kebutuhan asupan nutrisinya karena tubuh yang terus berkembang. Tetapi untuk
bayi, karena masa balita adalah masa krusial dimana organ-organ tubuh mulai
terbentuk, sehingga bayi memerlukan asupan gizi yang lengkap dan makanan sehat.
Berikut ini adalah nutrisi yang penting bagi pertumbuhan bayi dan anak.
B. Tujuan Nutrisi
Dalam melaksanakan pemberian makanan yang sebaik baiknya kepada bayi dan
anak, bertujuan sebagai berikut :
1. Memberikan nutrient yang cukup untuk kebutuhan dalam :
-
perkembangan psikososial, dan maturasi organik. Berikut ini akan diuraikan dampak
nutrisi pada aspekaspek tersebut.
1. Dampak psikologis
-
Psikodinamika (Freud). Pada anak usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama
adalah kebutuhan dasar melalui oral. Fase oral berhasil dilalui apabila anak
mendapatkan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan oral saat makan dan
minum. Kebutuhan makn dan minum anak dipenuhi lingkungan, khususnya ibu,
baik berupa air susu ibu (ASI) pada saat menyusui maupun makanan lumat.
Dampak psikodinamika yang diperoleh bayi adalah kepuasaan karena
terpenuhinya kebutuhan dasar dan kehangatan saat pemenuhan kebutuhan dasar
tersebut.
2. Dampak fisiologis
Dampak nutrisi pada anak yang terlihat jelas adalah terhadap pertumbuhan fisik
anak. Selama intrauterine (di dalam uterus), asupan nutrisi yang adekuat pada ibu
berdampak tidak hanya pada kesehatan ibu, tetapi lebih pada pertumbuhan janin.
Dengan asupan nutrisi yang adekuat, dari hari ke hari kehamilan ibu bertambah
besar dan sejalan dengan itu janin tumbuh dan berkembangsampai pada usia
kehamilan yang matang, maka janin siap dilahirkan dengan berat badan, panjang
badan dan pertumbuhan organ fisik lainnya yang normal.
3
Protein (gr)
10
18
25
39
45
35
46
55
138
150
160
50
60
65
37
48
50
145
153
154
50
57
50
2. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi bagi anak. Pada bayi, Kebutuhan nutrisi
akan karbohidrat ditunjang sepenuhnya oleh ASI. Dari ASI bayi atau anak akan
mendapatkan karbohidrat berupa kalori dan laktosa. Pada anak yang sudah melewati
masa balita, kebutuhan akan karbohidrat ditunjang dari beberapa makanan seperti
sereal, bubur, atau nasi. Fakta menarik tentang tubuh, terkait dengan nutrisi
0-4 bulan
Susu ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula.
ASI atau susu formula.
Kalori
: 68 kalori
Protein
: 1,4 gram
Lemak
Zat kapur
: 30 gram
Fosfor
: 20 gram
Vitamin A
: 60 gram
Tiamin
: 30 gram
: 3,7 gram
5-6 bulan
Dilanjutkan dengan roti dan sereal lainnya. Dilanjutkan dengan sereal lainnya.
Dilanjutkan dengan sereal bayi bisa sampai 18 bulan.
6-7 bulan
Diberikan nasi tim bertahap. Bisa Diselingi buah dansayur dijus Mulai dengan
jus 1 mangkok, memenuhi kebutuhan vitamin C. Lu n a k. 1 mangkok jus,
buahlunak dan sayur yang dimasak.
8-12 bulan
Nasi tim atau sayur dan buah bisa diberikan 4 kali sehari termasuk jus. Daging
dan sumber proteinlain. Daging giling dan daging yang dipotong, daging sapi,
telur, ikan, kacang,polong-polongan, keju.Daging ataupun protein diberikan 2
kali sehari.
Nafsu makan anak seringkali berubah; hari ini makan banyak tetapi besok
makan sedikit
Anak cepat bosan dan tidak tahan makan sambil duduk dalam waktu lama
Anak lebih tertarik pada aktivitas bermain dengan teman atau lingkungannya
daripada makan
Waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk belajar dan
bersosialisasi dengan keluarga
Susu ; 2 atau 3 kali dalam 1 hari. Dalam I kali minum kira-kira '/2 1 gelas.
Sereal dan roti ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari.1 kali pemberian kira-kira '/2-1
potong roti atau '/2 - 1 gelas bubur.
Sayur dan buah-buahan ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari. Itu meliputi sekurangkurangnya 1 kali atau lebih pemberian jeruk dan 1 kali pemberian sayuran
hijau/kuning
3. Anak Sekolah
-
danya pengaruh teman atau jajanan di lingkungan sekolah serta adanya reklame
di televisi dapat mempengaruhi pola makan untuk mencoba makanan yg belum
dikenalnya
Susu satu gelas, daging 6-8 potong, sayur 1/3 - 1/2 gelas, roti 1 - 2 iris, sereal '/2
- 1 mangkok.
4. Adolesence
Besarnya pengaruh kelompok atau geng akan mempengaruhi pola kebiasaan makan
-
Anak sering kali tidak sempat makan karena banyak aktivitas di luar
rumah: banyak aktivitas di luar rumah: di klub ,olahraga, pramuka
Distribusi energi
Sumber Distribusi energi (%)
Protein
Karbohidrat
Lemak
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap ibu mendambakan seorang anak yang sehat, namun beberapa dari mereka
tidak mengetahui mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi seorang anak agar dapat
berkembang dengan baik. Mereka hanya menyediakan makanan, yang seharusnya
menjadi sumber gizi bagi tubuh, dengan kurang berhati-hati.Beberapa faktor yang
menyebabkan banyaknya masalah yang timbul mengenai gizi buruk pada balita adalah
faktor ekonomi, lingkungan, dan ketidaktahuan orangtua. Keterbatasan ekonomi sering
dijadikan alasan untuk tidak memenuhi kubutuhan gizi pada anak, sedangkan apabila
kita cermati, pemenuhan gizi bagi anak tidaklah mahal, terlebih lagi apabila
dibandingkan dengan harga obat yang harus dibeli ketika berobat di Rumah Sakit.
B. Saran
Penyusun mengucapkan syukur alhamdullilah kepada Allah SWT, karena pada
akhirnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun masih
banyak kesalahan dan masih kurang sempurna.
Penyusun berharap dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua serta para pembaca. Penyusun mengucapkan terimakasih kepada para pembaca
atas kesediaan membaca makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Purwitasari, Desi dan Dwi Maryanti. 2009. Buku Ajar Gizi : Dalam Kesehatan
Reproduksi. Yogyakarta : Nuha Offset
Waryana. 2010. Gizi reproduksi. Yogyakarta : Pustaka rihama
10