Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK R DENGAN KWASHIORKOR DI RUANG ANAK RSUD Dr.

SOETOMO SURABAYA

Oleh: Subhan ! " !# B

SURABAYA $ !

BAB I PENDAHU%UAN !.! %a&ar Bela'an( Di negara negara miskin seperti negara Afrika, Asia, Amerika Latin, termasuk Indonesia banyak terjadi kasus kekurangan gizi terutama terjadi pada masa anak-anak. Hal ini disebabkan karena negara miskin memiliki tingkat ekonomi yang rendah. ingkat pengetahuan keluarga tentang nutrisi kurang, pera!atan anak yang belum memadai, sifat tahayul terhadap bahan makanan dan kesehatan lingkungan yang buruk. "nited #ation $hildren %und &"#I$'%( mengkategorikan kekurangan gizi sebagai kega!atdaruratan yang tidak kentara )*ilent 'mergen+y, &Laily *a-itri, .///(. 0ada tahun tahun terakhir ini bangsa Indonesia sedang mengalami masa-masa sulit, yaitu terjadinya krisis moneter yang menghantarkan perekomian Indonesia ke titik yang paling rendah. Harga-harga barang naik, rupiah mengalami keterpurukan dan banyaknya pega!ai yang di 0H1. 1eadaan yang demikian berdampak besar terhadap pola konsumsi makan masyarakat Indonesia akibatnya terjadi penurunan status gizi anak yang salah satu diantaranya di tandai dengan penyakit 1!ashiorkor. 1!ashiorkor adalah gangguan gizi yang disebabkan oleh kekurangan protein. &2atna Indra!ati, 3445(. Di tinjau dari golongan umur, 1!ashiorkor sering terjadi pada anak balita. Angka kejadian tertinggi pada umur 3,6 . tahun yaitu saat setelah terjadinya penyapihan sedangkan anak belum mengenal jenis makanan lain. 7empelajari data medik dari Lab8"0% Ilmu 1esehatan Anak 2*"D Dr. *oetomo *urabaya bulan *eptember tahun .//3 seperti pada tabel berikut. abel 3.3. 3/ penyakit terbesar di 2uang Anak 2*"D Dr. *oetomo *urabaya bulan *eptember tahun .//3. #o #ama 0enyakit 3 . ; 5 6 < Diare Akut Demam =erdarah Dengue Dengue %e-er =ron+hiolitis =ronko pnemonia %eringitis Akut 9umlah # 3/36 ;// .6. 346 3>> 3>. : 5/,5>: 33,4<: 3/,/6: >,>?: >,/6: <,?6: 1eterangan

> ? 4 3/

A.l.l. Asma =ronkiale 1ejang Demam Demam yroid

3/4 3/3 4? ?4 .6/?

5,;5: 5,/5: ;,43: ;,66: 3//:

=erdasarkan data yang diperoleh dari Lab. "0% Ilmu 1eehatan Anak 2*"D Dr. *oetomo *urabaya dapat data angka kejadian 1!ashiorkor tahun ./// sebanyak < anak dengan angka kematian /: dan pada tahun .//3 sebanyak 5 anak dengan angka kematian /:. Angka tersebut memang tergolong ke+il di banding angka kejadian penyakit lain, tetapi bila menginginkan generasi muda penerus bangsa dengan ber kualitas baik fisik maupun psikologi maka angka tersebut seharusnya dapat ditekan atau bahkan dihilangkan. 1ekurangan protein atau 1!ashiorkor pada masa anak-anak bukanlah masalah main-main karena bukan saja menyebabkan kematian tetapi juga mengganggu sistem kekebalan tubuh, bahkan dalam skala yang berat dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan. Diagnosa dini serta penatalaksanaan yang dapat sangat diperlukan untuk menghindari akibat yang lebih parah. "ntuk itu tenaga bidan atau pera!at dituntut memiliki kemampuan dan ketrampilan lebh dalam melakukan asuhan kepera!atan kepada klien dan keluarga yang meliputi aspek promotif, pre-entif, kuratif, dan rehabilitatif, se+ara terpadu dan berkesinambungan serta memandang klien sebagai satu kesatuan yang utuh se+ara bio psiko sosial spiritual. 7asalah yang sering terjadi berdasarkan prioritas asuhan kepera!atan pada 1!ashiorkor adalah gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi, potensial terjadinya kekurangan -olume +airan sampai dengan diare, muntah, tidak adekuatnya masukan makanan +airan. @angguan integritas kulit sehubungan dengan gangguan nutrisi, odema, potensial terjadinya kimplikasi sehubungan dengan daya tahan tubuh rendah dan kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan nutrisi. =erdasarkan hal-hal tersebut diatas, penulis tertarik membuat karya tulis dengan judul )Asuhan 1epera!atan pada Anak )2, dengan 1!ashiorkor di 2uang Anak 2*"D Dr. *oetomo *urabaya,

!.$ Ba&a)an Ma)alah 7engingat keterbatasan !aktu yang penulis miliki maka penulis membatasi masalah asuhan kepera!atan pada satu pasien yaitu dengan k!ashiorkor di 2uang Anak 2*"D Dr. *oetomo *urabaya. !." Tu*uan Penul+)an !.".! Tu*uan U,u, 7ampu menerapkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan kepera!atan pada anak dengan k!ashiorkor melalui pendekatan peme+ahan masalah serta mendapatkan pengalaman se+ara nyata dilapangan. !.".$ Tu*uan Khu)u) 3.;...3.7ampu melakukan pengkajian data pada anak dengan k!ashiorkor. 3.;.....7ampu menganalisa dan merumuskan diagnosa kepera!atan, masalah serta kebutuhan pasien dengan k!ashiorkor. 3.;...;.7ampu menyusun ren+ana tindakan kepera!atan pada anak dengan k!ashiorkor. 3.;...5.7ampu melaksanakan tindakan kepera!atan sesuai prioritas yang telah ditentukan pada anak dengan k!ashiorkor. 3.;...6.7ampu melaksanakan e-aluasi hasil asuhan kepera!atan yang telah dilaksanakan pada anak dengan k!ashiorkor. 3.;...<.7ampu mendokumentasikan asuhan kepera!atan yang telah dilaksanakan pada anak dengan k!ashiorkor dalam bentuk karya tulis sesuai pedoman yang ditentukan. !.- Man.aa& Penul+)an !.-.!. Ba(+ Penul+) 3.5.3.3.Dapat menterapkan ilmu yang telah didapatkan selama dibangku kuliah. 3.5.3...Dapat memperoleh pengalaman dalam melaksanakan asuhan kepera!atan se+ara langsung kepada anak dengan k!ashiorkor, sehingga dapat digunakan sebagai bekal penulis di dalam melaksanakan tugas sebagai bidan. !.-.$. Ba(+ In)&+&u)+ 3.5...3.=agi 2uang Anak *ebagai bahan masukan di dalam memberikan asuhan kepera!atan kepada anak dengan k!ashiorkor yang perlu mendapat perhatian khusus agar tidak terjadi komplikasi. 3.5.....=agi Institusi 0endidikan Dapat digunakan sebagai masukan di dalam pelaksanaan

penelitian8penyusunan karya tulis ilmiah di tahun-tahun mendatang. !./ Me&01e Penul+)an Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini digunakan metode pendekatan studi kasus. Adapun teknik pengumpulan dan pengolahan data dengan +ara Abser-asi, !a!an+ara, pemeriksaan fisik, studi kepustakaan. *edangkan sumber data yang digunakan primer dan sekunder. Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari pasien !alaupun pasien tidak dapat berkomunikasi se+ara lisan. Dan data sekunder ialah data yang diperoleh dari keluarga pasien, dan informasi dari petugas kesehatan yang lain, antara lain dalam berkas dokumen medis pasien, hasil pemeriksaan, rontgen, dll &Depkes 2I, 344;(. !.2 %0'a)+ 1an Wa'&u Penul+)an !.2.!. %0'a)+ Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis melakukan askep pada anak dengan k!ashiorkor dari 2uang Anak 2*"D Dr. *oetomo *urabaya. !.2.$. Wa'&u 0enulisan studi kasus ini dibuat dari mulai tanggal > *eptember .//3 s.d tanggal ;/ *eptember .//3. !./ S+)&e,a&+'a Penul+)an *istematika penulisan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah terdiri dari 6 bab, yaituB =A= 3 B 0endahuluan 7enguraikan tentang aspek latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, metode penulisan, lokasi dan !aktu, serta sistematika penulisan.

=A= . B injauan 0ustaka 7enguraikan tentang konsep dasar dan teori k!ashiorkor, konsep dasar asuhan kepera!atan pada anak dengan k!ashiorkor meliputi pengkajian data, diagnosa, peren+anaan, pelaksanaan dan e-aluasi. =A= ; B injauan 1asus 7enguraikan tentang kasus anak dengan diagnosa medik k!asiorkor di 2uang Anak 2*"D Dr. *oetomo, dimulai dengan pengkajian data, diagnosa, peren+anaan, pelaksanaan e-aluasi dan +atatan

perkembangan selama dilakukan obser-asi. =A= 5 B 0embahasan 7asalah 7enguraikan pembahasan tentang data senjang atau kesenjangankesenjangan yang terjadi antara teori k!ashiorkor dan teori asuhan kepera!atan pada anak yang k!ashiorkor di 2uang Anak 2*"D Dr. *oetomo *urabaya. =A= 6 B*impulan dan *aran =erisi tentang kesimpulan kasus dan saran-saran yang baik kepada pasien, keluarga8orang tua pasien, masyarakat. 7aupun petugas kesehatan.

BAB $ TIN3AUAN PUSTAKA $.! Ba&a)an 4 5en(er&+an =atasan 8 pengertian dari karya tulis dengan judul )Asuhan 1epera!atan pada anak )2, dengan 1!ashiorkor meliputiB ..3.3. Asuhan adalah bantuan yang diberikan bidan 8 pera!at kepada indi-idu, pasien atau kliennya. & *antosa. #I, 3446( ..3... 1epera!atan adalah suatu pelayanan bio psiko sosial spiritual yang komprehensif yang ditujukan kepada indi-idu, keluarga, dan masyarakat baik yang sakit maupun yang sehat. &0usdiknakes, 34?4(. ..3.;. Asuhan 1epera!atan adalah penerapan metode peme+ahan masalah ilmiah kepada masalah masalah kesehatan atau kepera!atan passien. 7eren+anakan dan melaksanakan pelayanan kepera!atan se+ara sistematis serta menilai hasilnya. &0usdiknakes, 34?4(. ..3.5. 1!ashiorkor adalah gangguan yang disebabkan oleh kekurangan protein. &2atna Indra!ati, 3445(. $.$ K0n)e5 Da)ar K6a)h+0r'0r $.$.! Ba&a)an 1!ashiorkor ialah gangguan yang disebabkan oleh kekurangan protein & 2atna Indra!ati, 3445( 1!ashiorkor ialah defisiensi protein yang disertai defisiensi nutrien lainnya yang biasa dijumpai pada bayi masa disapih dan anak prasekolah &balita(. &#gastiyah, 3446( $.$.$ E&+0l0(+ *elain oleh pengaruh negatif faktor sosio-ekonomi-budaya yang berperan terhadap kejadian malnutrisi umumnya, keseimbangan nitrogen yang negatif dapat pula disebabkan oleh diare kronik, malabsorpsi protein, hilangnya protein melalui air kemih &sindrom nefrotik(, infeksi menahun, luka bakar, penyakit hati. $.$." Pa&0.+)+0l0(+ 0ada defisiensi protein murni tidak terjadi katabolisme jaringan yang sangat berlebihan karena persediaan energi dapat dipenuhi oleh jumlah kalori dalam dietnya. 1elainan yang men+olok adalah gangguan metabolik dan perubahan sel yang disebabkan edema dan perlemakan hati. 1arena kekurangan protein dalam diet akan terjadi kekurangan berbagai asam amino

dalam serum yang jumlahnya yang sudah kurang tersebut akan disalurkan ke jaringan otot, makin kurangnya asam amino dalam serum ini akan menyebabkan kurangnya produksi albumin oleh hepar yang kemudian berakibat timbulnya odema. 0erlemakan hati terjadi karena gangguan pembentukan beta liprotein, sehingga transport lemak dari hati ke depot terganggu dengan akibat terjadinya penimbunan lemak dalam hati.

$.$.-

Ge*ala Kl+n+) badan juga tinggi badan kurang di banding anak sehat.

....5.3. 0ertumbuhan terganggu &merupakan gejala terpenting(. *elain berat badan ....5... 0erubahan mental, biasanya pasien +engeng atau apatis. ....5.;. Ditemukan odema ringan maupun berat. ....5.5. terjadi gangguan gastrointestinal. AnoreCia yang hebat hingga +ara pemberian makannya harus personde, diare dan muntah karena terjadinya intoleransi makanan. ....5.6. 0erubahan rambut, tampak kusam, kering, halus, jarang dan berubah !arna. ....5.<. 1ulit mengalami perubahan yaitu hiperplementasi, bersisik, menunjukkan garis kulit yang dalam dan lebar, kelainan khas pada 1!ashiorkor ini di sebut )$razzy 0ayment Dermatosis,. ....5.>. 0embesaran hati karena adanya perlemakan hati. ....5.?. Anemia juga selalu ditemukan. ....5.4. 1elainan kimia darahB 1adar albumin serum rendah, kadar globulin normal atau sedikit lebih tinggi, kadar kolesterol serum rendah. ....5.3/. Hampir semua organ mengalami perubahan sepertiB degenerasi otot jantung, osteoporosis tulang, dan sebagainya. $.$./ Pena&ala')anaan 3. 7emberikan makanan yang mengandung banyak protein bernilai biologi tinggi, tinggi kalori, +ukup +airan, -itamin dan mineral. .. 7akanan harus mudah di+erna dan diserap. ;. 7akanan diberikan se+ara bertahap, karena toleransi terhadap makanan sangat rendah. 5. 0enanganan terhadap penyakit penyerta. 6. indak lanjut berupa pemantauan kesehatan penderita dan penyuluhan gizi terhadap keluarga. &A.H. 7arkum, 3443(

....6.3 0rinsip pengobatan k!ashiorkor adalahB

....6.. 0emberian terapi 3. =ila ada dehidrasi, atasi dahulu. .. 0erbaiki diitB %ormula harus mudah di+erna, murah, pekat kalori8proteinB 7odis+o I, II, dan III memenuhi syarat-syarat tertentu. =ila ada intoleransi, mulailah dengan susu skim yang dien+erkan &.,6-6>,6( D glukosa 6:, disusul dengan modis+o E. I, II, III. ;. Fitamin A 3//.///-.//./// I" I7 3 kali. Fitamin = komplek, $, A, D tetes per oral. 5. =ila perlu beri transfusi sel darah merah padat &G02$H( atau plasma. 6. 0engobatan penyakit penyerta8penyebab. =ila lemah, ada hipotermi, hipertensi dan gangguan kekurangan -itamin A. <. erapi gentami+in <->,6 mg8kg perhari dibagi . kali Amikin 36 mg8kg8hari dibagi . kali. >. 0enyuluhan pada ibu disertai demonstrasi +ara membuat modis+o. ?. 1ontrol di poliklinik anak. &2atna Indra!ati, dkk, 3445(. $.$.2 Pr0(n0)a Dengan pengobatan adekuat, diperlukan !aktu .-; bulan untuk ter+apainya berat badan yang idel. 0ertumbuhan fisis hanya terpaut sedikit dengan anak sebayanya. persepsi. $." K0n)e5 A)uhan Ke5era6a&an Pa1a Ana' R Den(an K6a)h+0r'0r Langkah-langkah dalam proses kepera!atan pada anak dengan k!asiorkor meliputiB $.".! Pen('a*+an 0engkajian adalah pendekatan sitemik untuk mengumpulkan data dan menganalisa sehingga dapat diketahui kebutuhan pasien tersebut &pusdiknakes, 34?4 hal 363(. Langkah-langkah dalam pengkajian meliputi pengumpulan data, analisa dan sintesa data serta perumusan diagnosa kepera!atan. 0engumpulan data akan menentukan kebutuhan dan masalah kesehatan dan kepera!atan yang meliputi kebutuhan fisik, psikososial dan #amun perkembangan intelektualnya akan mengalami keterlambatan yang menetap, khususnya kelainan mental dan defisiensi pembekuan darah ada kemungkinan infeksi kuman gram negatif serta endotoksemia. 2esiko meningkat bila disertai

lingkungan pasien, sumber data diperoleh dari pasien, keluarga, teman, team kesehatan lain, +atatan pasien dan hasil pemeriksaan laboratorium. 7etode pengumpulan data melalui obser-asi &yaitu dengan +ara inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi( !a!an+ara & yaitu berupa per+akapan guna memperoleh data yang diperlukan(, +atatan &berupa +atatan klinik, dokumen yang baru maupun yang lama(, literatur & men+akup semua materi, bukubuku, majalah dan surat kabar(. ..;.3.3 Anamnese 3. Identitas pasien, meliputiB nama, umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan saat pengkajian, nama orang tua, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, umur orang tua, agama, jumlah saudara kandung, jumlah anggota keluarga, alamat rumah &Depkes, 34?4(. .. 2i!ayat penyakit sekarang,B kapan anak mulaimenampakan tanda-tanda penyakit k!ashiorkor ini, seperti mulai kapan kulit anak mengelupas, rambut berubah !arna, tampak adema seluruh tubuh, diare, dan bagaimana nafsu makan anak. ;. 2i!ayat kesehatan, meliputiB ri!ayat pre natal selama masa hamil, ri!ayat natal, keadan saat persalinan, dengan menolong persalinan, berat badan, dan panjang badan saat lahir, keadaan setelah lahir, ri!ayat neonatal, ri!ayat imunisasi, dan ri!ayat tumbang. 5. 2i!ayat penyakit dahulu, apakah anak menderita penyakit sampai diopname, penyakit apa dan berapa lama dira!at serta bagaimana pengobatannya. 6. 2i!ayat keluarga, apakah ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit yang sama dengan pasien, atau menderita penyakit seperti asma, =$, jantung, D7. <. 0ola-pola fungsi kesehatan meliputiI 0ola nutrisi B =agaimana pola makan sehari-hari anak, jenis makanan yang dikonsumsi, dan bagaimana nafsu makan. 0ola 'liminasi B =agaimana akti-itas eliminasi al-i dan miksi sehari-hari, apakah ada keluhan, adakah diare, berapa lama. 0ola akti-itas B 1ebiasaan akti-itas kegiatan yang dilakukan sehari-hari, apakah ada gangguan akti-itas setelah sakit. 0ola istirahat dan tidurB berapa lama anak biasa tidur, apakah ada

gangguan atau tidak. ..;.3.. 0engkajian fisik 3. 1eadaan umum yang meliputiB kesadaran $omposmentis, lemah, re!el, kebersihan kurang, berat badan, tinggi badan, nadi, suhu, dan pernapasan. .. 1epala ;. 7uka 7ata elinga Hidung 7ulut 5. enggorokan B lingkar kepala, !arna rambut, ""= sudah menutup atau belum B sembab karena odema, tampak moonfa+e B apakah ada ikterus, anemi ataupun infeksi pada mata B apakah ada tanda-tanda infeksi B apakah ada sekret, bagaimana pernapasannya, terpasang sonde B *tomatitis, lesi, mukosa bibir, gigi tumbuh B apakah ada tanda pembesaran tonsil, tanda-tanda peradangan. 6. Leher <. oraC B apakah ada pembesaran kelenjar tyroid, kaku kuduk, pembesaran kelenjar limfe. B apakah ada lingkar dada, adakah tarikan dinding dada, !heezing, ron+hi. >. Abdomen ?. 'Ctremitas 4. 1ulit B apakah ada meteorismus, a+ites, bising usus, apakah ada pembesaran hepar. B Atas B Linkar lengan atas, akral hangat, odema =a!ah B Adema, B adakah $razy pa-ement dermatosis, keadaan turgor kulit, odema ..;.3.; 0emeriksaan penunjang 3. 0emeriksaan darah 0ada pemeriksaan darah meliputi albumin, globulin, protein total, elektrolit serum, biakan darah.

.. 0emeriksaan urine 0emeriksaan urine meliputi urine lengkap dan kulture urine ;. "ji faal hati 5. '1@ 6. J foto paru

<. 1onsul H B adanya otitis media &2atna Indra!ti, 3445(. *etelah dilakukan pengkajian, kemudian data dikelompokan yang meliputi data subyektif dan obyektif. *elanjutnya data dianalisa dengan mengkaitkan, menghubungkan data yang diperoleh dengan konsep, teori, prinsip yang rele-an untuk mengetahui masalah kesehatan pasien. *elanjutnya diidentifikasi sesuai dengan prioritas masalah-masalah yang mengan+am ji!a, merusak sistem jaringan maupun merusak fungsi organ. $.".$ Anal+)a 1an S+n&e)a Da&a Analisa data merupakan proses intelektual dengan meliputi kegiatan mentabulasi, menyeleksi, mengklasifikasi, mengelompokan, mengaitkan data, menentukan kesenjangan informasi, melihat pola data, membanding-kan dengan standar, menginterpretasi dan akhirnya membuat kesimpulan. Hasil analisa data adalah pernyataan masalah kepera!atan atau dengan disebut sebagai diagnosa kepera!atan.

Tabel $.".$. Anal+)a 1an S+n&e)a Da&a #o 0engelompokan Data 1emungkinan 0enyebab 1ekurangan protein. @angguan anoreCia @angguan pemenuhan nutrisi 7asalah

3.

Adanya tanda-tanda k!ashiorkorB

@angguan pemenuhan nutrisi.

Adema sampai anasarka. terhambat.

0ertumbuhan == dan 0= @astrointestinal 7oonfa+e. Diare. 7untah. $razy pa-ement dematosis. 1eadaan anak lemah. 1eadaan anak lemah. Albumin, dari normal. globulin dan

protein total. Lebih rendah

Anemia biasanya ditemukan

%an*u&an Tabel $.".$ Anal+)a 1an S+n&e)a Da&a .. erjadi muntah saat anak 1ekurangan protein. diberi makanan. erjadi diare. ampak @angguan tanda-tanda terhadap 0otensial terjadinya kekurangan -olume +airan.

dehidrasi B ""= $ekung Intoleransi kering. ;. Anak tampak lemah. Anak sudah tidak mau

turgor kulit kurang, bibir makanan dan susu. 7untah dan diare.

makan beberapa hari sebelum 72*. Adanya odema . Adanya keluhan lain selain 1ekurangan protein. keluhan penyakit utama. *esak, batuk Adanya stomatitis Daya turun. 1omplikasi. 5. erdapat dermatosis. 1ulit mengelupas. Adema +razy pa-ement 1ekurangan protein. Asam amino esensial berkurang. @angguan integritas kulit s.d odema. tahan tubuh 0otensial terjadinya 1omplikasi.

=erkurangnya pembentukan albumin oleh hepar. %an*u&an Tabel $.".$ Anal+)a 1an S+n&e)a Da&a Adema $razy dermatosis Integritas terganggu. 6. 1eluarga sering bertanya 1eterbatasan *ering bertanya. 1urangnya orang tua tentang penyakit anak. &#gastiyah, 344> (. kulit pa-ement eCtremitas sampai anasarka.

tentang penyakit anaknya, pengetahuan orang tua. pengetahuan dan pera!atannya.

$."."

D+a(n0)a Ke5era6a&an Diagnosa kepera!atan adalah pernyataan yang jelas, singkat dan pasti tentang masalah pasien8klien serta penyebabnya yang dapat dipe+ahkan atau diubah melalui tindakan kepera!atan. &0usdiknakes. 34?4( Diagnosa yang sering mun+ul pada pasien dengan 1!ashiorkorB 3. @angguan pemenuhan kebutuhan nutrisi. &#gastiyah, 344> (. .. 2esiko terjadinya kekurangan -olume +airan s8d diare, muntah, tidak adekuatnya masukan makanan dan +airan. &7arilan '. Doenges, 3444( ;. 2esiko terjadinya komplikasi s8d daya tahan tubuh rendah. &#gastiyah, 344>( 5. @angguan integritas kulit s8d gangguan nutrisi, dan odema. &7arilan ' Doenges, 3444( 6. 1urangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan nutrisi. &7arilan ' Doenges, 3444(

$.".-

Peren7anaan Ke5era6a&an 0eren+anaan kepera!atan B penentuan apa yang akan dilakukan untuk membantu klien memenuhi kebutuhan kesehatannya dan mengatasi masalah

kepera!atan yang telah ditentukan.&0usdiknakes,34?6(. 2en+ana ini disusun dengan melibatkan klien se+ara maksimal dan dengan petugas lain yang melayani pasien8klien. "nsur tahap pelayanan ada 5, yaituB memprioritaskan masalah, perumusan tujuan, penentuan tindakan kepera!atan dan penentuan kriteria e-aluasi. Adapun peren+anaan tindakan sesuai diagnosa kepera!atan yang sering timbul pada pasien dengan k!ashiorkor adalah sebagai berikutB ....5.3. @angguan pemenuhan kebutuhan nutrisi ujuanB 1ebutuhan nutrisi. terpenuhi 1riteria hasilB =erat badan sesuai dengan umur. #afsu makan kembali normal. anda-tanda k!ashiorkor berkurang8hilang.

2en+anaB 3. 1aji faktor penyebab gangguan kebutuhan gizi. 2asional B 7enentukan penatalaksanaan dari penyakit. .. =erikan makanan bertahap dan formula mudahdi+erna, pekat protein. 2asioanl B 1arena intoleransi terhadap makanan dan susu maka harus diberikan se+ara bertahap. ;. =erikan 7odis+o E, 3, atau ., atau ; sesuai kebutuhan 2asional B "ntuk memenuhi kebutuhan akan kalori, protein, lemak dan karbohidrat. 5. Abser-asi berat badan setiap hari. 2asional B Deteksi pertumbuhan dan perkembangan anak. 6. =erikan -itamin A 3C 3//./// I" I7 dan -itamin =$ D $ ;C3 tablet oral. 2asional B Fitamin tersebut diperlukan untuk berbagai enzim yang dibutuhkan untuk pen+ernaan makanan dan membantu penyerapan makanan. ....5... 2esiko terjadinya kekurangan -olume +airan s8d diare, muntah, tidak adekuatnya masukan makanan dan +airan. ujuan B 7empertahankan keseimbangan elektrolit dan -olume +airan. 1riteria hasilB 0asien tidak diare.

7untah teratasi. anda-tanda dehidrasi tidak nampak. urgor kulit baik.

2en+ana B 3. Abser-asi tanda-tanda -ital. 2asional B Deteksi dini adanya tanda-tanda kelainan. .. 1aji status hidrasi &turgor kulit(. 2asional B "ntuk mengetahui dehidrasi dilihat dari turgor dan kekeringan kulit. ;. Abser-asi jumlah dan tipe masukan +airan. 2asional B 7engetahui asupan +airan yang masuk dan sehingga dehidrasi teratasi. 5. Abser-asi diare. 2asional B =ila diare masih terus berlangsung dapat diberikan obat untuk diare. 6. Atur pola diit untuk mengatasi muntah dengan +ara makan sedikitsedikit tapi sering, bila masih muntah, pasang sonde. 2asional B 0ada anak terjadi toleransi terhadap makanan yang rendah maka pemberian makananya harus bertahap. ....5.;. 2esiko terjadinya komplikasi s8d daya tahan tubuh turun ujuan B idak terjadi komplikasi. 1riteria Hasil B 1ebutuhan nutrisi anak terpenuhi sehingga meningkatkan daya tahan tubuh. Anak dalam keadaan baik. 2en+ana B 3. Ajarkan pada keluarga +ara menjaga kebersihan mulut dan kulit. 2asional B 7en+egah terjadinya noma dan de+ubitus. .. A!asi pemberian diit bila perlu pasang sonde. 2asional B 1e+ukupan kalori dan protein terpenuhi dan meningkatkan daya tahan tubuh. ;. Abser-asi tanda-tanda -ital. 2asional B Deteksi dini adanya kelainan. ....5.5. @angguan integritas kulit s8d gangguan nutrisi, odema, dehidrasi. ujuanB Integritas kulit kembali normal. keluar buruknya

1riteria hasilB @atal hilang8berkurang. 1ulit kembali halus, kenyal dan utuh.

2en+anaB 3. Anjurkan pada keluarga tentang pentingnya merubah posisi sesering mungkin. 2asional B 7en+egah ul+us de+ubitus. .. Anjurkan keluarga lebih sering mengganti pakaian anak bila basah atau kotor dan kulit anak tetap kering. 2asional B 7en+egah iritasi kulit dan mengurangi gatal. ;. 1olaborasi dengan dokter kulit untuk pengobatan lebih lanjut. 2asional B indakan interdependent bidan8pera!at dengan dokter. ....5.6. 1urangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosi dan kebutuhan nutrisi. ujuanB 0engetahuan keluarga bertambah. 1riteria hasilB 1eluarga mengerti dan memahami isi penyuluhan. Dapat mengulangi isi penyuluhan. 7ampu menerapkan isi penyuluhan di rumah sakit dan nanti sampai di rumah. 2en+anaB 3. entukan tingkat pengetahuan dan kesiapan untuk belajar. 2asional B mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kebenaran informasi yang di dapat dan kesiapan untuk belajar. .. 9elaskan tentangB #ama penyakit anak. 0enyebab penyakit. Akibat yang ditimbulkan. 0engobatan yang dilakukan. B 1eluarga mengerti dan memahami penyakit anak dan menambah pengetahuan keluarga. ;. 9elaskan tentangB 0engertian nutrisi dan pentingnya. 0ola makan yang betul untuk anak sesuai umurnya. =ahan makanan yang banyak mengandung -itamin terutama banyak mengandung protein.

2asional

2asional B

1eluarga mengerti dan memahami serta menambah pengetahuan tentang nutrisi.

5. =eri kesempatan keluarga untuk mengulangi isi penyuluhan. 2asional B7engetahui sejauh mana isi penyuluhan dipahami oleh keluarga. 6. Anjurkan keluarga untuk memba!a anak kontrol di poli gizi setelah pulang dari rumah sakit. 2asional B 0emantauan tumbuh kembang anak selanjutnya $."./ Pela')anaan Ke5era6a&an 0elaksanaan kepera!atan merupakan kegiatan atau tindakan yang diberikan kepada pasien8klien, yang meliputi pelaksanaan ren+ana pelayanan kepera!atan. &0usdiknakes, 34?6(. 0ada kasus k!ashiorkor ini pelaksanaan kepera!atan dilaksanakan sesuai ren+ana. $.".2 E8alua)+. ahap e-aluasi dalam proses kepera!atan menyangkut pengumpulan data obyektif dan subyektif yang akan menunjukan apakah tujuan pelayanan kepera!atan sudah di+apai atau belum, masalah apa yang sudah dipe+ahkan dan apa yang perlu dikaji, diren+anakan, dilaksanakan dan dinilai kembali. '-aluasi yang diharapkan dari kasus ini adalahB ..;.<.3 ..;.<.. ..;.<.; ..;.<.5 ..;.<.6 1ebutuhan nutrisi terpenuhi. Diare dan muntah teratasi serta adekuatnya masukan makanan dan +airan sehingga tidak terjadi kekurangan -olume +airan tubuh. 1ulit kembali halus dan utuh serta terbebas dari kerusakan integrasi kulit. 0engetahuan keluarga bertambah tentang kebutuhan nutrisi ubuh tidak terjadi komplikasi.

DA9TAR PUSTAKA 'ster 7oni+a dkk, 3444, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan Edisi 3 , 9akarta '@$ 1ariasa I 7ade dkk, 3444, Rencana Asuhan Keperawatan Edisi Ke 3, 9akarta, '@$. Depkes 2I, 344;, Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga , 9akarta , Depkes 2I. %1"I., 3446, Ilmu Kesehatan Anak Edisi I, 9akarta, Info 7edia. 7arkum AH 3443, Ilmu Kesehatan Anak Jilid I, 9akarta, %1"I. 7atondang $orry, *, .///, Diagnosis Fisik Pada Anak Edisi Ke II, 9akarta 0 . *agung *eto. #gastiyah, 344>, Perawatan Anak Sakit, 9akarta, '@$. 0udiknakes, 34?4, Dasar Dasar Keperawatan Edisi I, 9akarta 0usdiknakes. 2*"D Dr. *oetomo, 3445, Pedoman Diagnosis Dan !erapi, Lab. 8 "0% Ilmu kesehatan anak *urabaya %1 "nair. *oetjiningsih, 3446, !um"uh Kem"ang Anak, 9akarta, '@$.

Anda mungkin juga menyukai