PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Ukuran pertumbuhan yang sering dipakai adalah berat badan, tinggi badan, lingkar lengan
atas dan lingkar kepala, di samping ukuran lainnya yang jarang dipakai , seperti lingkar dada,
lingkar perut, tebal jaringan subkutan lengan atas, dan sebagainya. Beberapa hal di bawah ini
perlu diperhatikan dalam menilai ukuran pertumbuhan:
a. Tumbuh Kembang
Umur 1 bulan
Fisik : Berat badan akan meningkat 150-200 gr/mg, tinggi badan meningkat
2,5 cm/bulan, lingkar kepala meningkat 1,5 cm/bulan. Besarnya kenaikan
seperti ini akan berlangsung sampai bayi umur 6 bulan. Panjang badan rata-
rata waktu lahir 50 cm berat badan antara 2500-4500 gr dan ukuran lingkar
kepala berkisar antara 34-35 cm.
Umur 2-3 bulan
Fisik : fontanel posterior menutup
Umur 4-5 bulan
Fisik : Berat badan menjadi 2 kali dari berat badan lahir, ngeces karena tidak
adanya koordinasi menelan saliva.
Umur 1 bulan
Motorik : Bayi akan mulai berusaha untuk mengangkat kepala dengan
dibantu oleh orangtua, tubuh ditengkurabkan, kepala menoleh ke kiri
ataupun ke kanan, reflex menghisap, menelan, menggenggam sudah mulai
positif .
Sensoris : Mata mengikuti sinar ketengah.
Sosialisasi : Bayi sudah mulai tersenyum pada orang yang ada
disekitarnya.
Umur 2-3 bulan
Motorik : Mengangkat kepala, dada dan berusaha untuk menahannya
sendiri dengan tangan, memasukan tangan ke mulut, mulai berusaha untuk
meraih benda-benda yang menarik yang ada d sekitarnya, bisa didudukan
dengan posisi punggung di sokong, mulai asik bermain-main sendiri
dengan tangan dan jarinya.
Sensoris : Sudah bisa mengikuti arah sinar ketepi, koordinasi keatas dan
kebawah, mulai mendengarkan suara dan di dengarnya.
a. Organ Penglihatan
Perkembangan organ penglihatan dapat dimulai pada saat lahir. Sudah terjadi
perkembangan, ketajaman, penglihatan antara 20/100, adanya reflek pupil dan
kornea, memiliki kemampuan fiksasi pada objek yang bergerak dalam rentang 45
derajat, dan bila tidak bergerak sejauh 20-25 cm. Pada usia 1 bulan bayi memiliki
perkembangan, yaitu, adanya kemampuan melihat untuk mengikuti gerakan dalam
rentang 90 derajat, dapat melihat orang secara terus-menerus, dan kelenjar air mata
sudah mulai berfungsi. Pada usia 2-3 bulan memiliku penglihatan perifer hingga 180
derajat. Pada usia 4-5 bulan kemampuan bayi untuk memfiksasi sudah mulai pada
hambatan 1,25 cm, dapat mengenali botol susu, melihat tangan saat duduk atau
berbaring, melihat bayangan dicermin, dan mampu mengakomodasikan objek. Usia 5-
7 bulan dapat menyesuaikan posturuntuk melihat objek, mampu mengembangkan
warna kesukaan kuning dan merah, menyukai rangsangan visual kompleks, serta
mengembangkan koordinasi mata dan tangan. Pada usia 7-11 bulan mampu
memfiksasi objek yang sangat kecil. Pada usia 11-12 bulan ketajaman penglihatan
mendekati 20/20, dapat mengikuti objek yang dapat bergerak. Pada usia 12-14 bulan
mampu mengidentifikasi bentuk geometric. Pada usia 18-24 bulan mampu
berakomodasi dengan baik.
b. Organ Pendengaran
Perkembangan pada pendengaran dapat dimulai saat lahir. Setelah lahir, bayi
sudah dapat berespon terhadap bunyi yang keras dengan refleks. Pada usia 2-3 bulan
mampu memalingkan kepala ke samping bila bunyi dibuat setinggi telinga. Pada usia
3-4 bulan anak memiliki kemampuan dalam melokalisasi bunyi dengan memalingkan
kepala kearah bunyi. Pada usia 4-6 bulan mampu melokalisasi bunyi makin kuat dan
mulai mampu membuat bunyi tiruan. Pada usia 6-8 bulan mampu berespon pada
nama sendiri. Pada usia 10-12 bulan mampu mengenal beberapa kata dan artinya.
Pada usia 18 bulan mulai dapat membedakan bunyi. Pada usia 36 bulan mampu
membedakan bunyi yang halus dalam bicara. Pada usia 48 bulan mulai membedakan
bunyi yang serupa dan mampu mendengarkan yang lebih halus.
a. Pengukuran Antropometri
Meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan (panjang badan), lingkar
kepala, dan lingkar lengan atas. Terdapat dua cara dalam pengukuran, yaitu
pengukuran berdasarkan usia dan pengukuran tidak berdasarkan usia.
Penilaian berat badan berdasarkan usia menurut WHO dengan standar NCHS
(Nasional Center For Health Statistics) yaitu menggunakan persentil sebagai berikut:
persentil ke 50-3 dikatakan normal, sedangkan presentil kurang atau sama dengan
tigatermasuk kategori manutrisi.
Penilaian berat badan berdasarkan tinggi badan menurut standar buku NCHS
yaitu menggunakan persentil sebagai berikut: persentil 75-25 dikatakan normal,
persentil 10-5 dikatakan malnutrisi sedang, dan kurang dari persentil 5 dikatakan
malnutrisi berat.
Selain penggunaan standar baku NCHS juga dapat digunakan kartu menuju
sehat (KMS). Sebagaimana penelitian anwar (2003), dengan adanya KMS
perkembangan anak dapat dipantau secara praktis, sederhana, dan mudah.
f. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan ini dapat dilakukan guna menilai keadaan pertumbuhan dan
perkembangan anak yang berkaitan dengan keberadaan penyakit. Adapun
pemeriksaan yang dapat dilakukan antaralain pemeriksaan kadar hemoglobin,
pemeriksaan serum protein (albumin dan globulin), hormonal, dan pemeriksaan-
pemeriksaan lainnya yang dapat menunjang penegakkan diagnosis suatu penyakit
ataupun evaluasinya.
g. Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan ini digunakan untuk menilai usia tumbuh kembang, seperti usia tulang
apabila dicurigainya adanya gangguan pertumbuhan.
(bagian depan.)
(bagian belakang.)
(bagian depan.)
(bagian
belakang.)
Untuk menilai perkembangan anak yang dapat dilakukan pertama kali adalah
melakukan wawancara tentang factor kemungkinan yang disebabakan gangguan
dalam perkembangan, tes krining perkembangan anak dengan DDST, tes IQ dan tes
fisikologi, atau pemeriksaaan lainya. Selain itu dapat dilakukan tes seperti evaluasi
dalam lingkunga anak, yaitu interaksi anak selama ini; evaliasi fungsi penglihatan,
pendengaran, bicara, bahasa; serta melakukan pemeriksaan fisik lainya, seperti
pemeriksaan neurologis, metabolic, dan lain-lain.
Pada penilaian tahap ini, beberapa tes yangb dapat digunakan diantaranya tes
inteligensi Stanford Binet, sekala inteligesi Wechsler untuk anak pra sekolah dan
sekolah, sekala perkembangan menurut Gesell (Gesell Infant Scale), skala Bayle
(Bayle infant scale of development), tes bentuk geometris, tes motor visual bender
Gestalt, tes menggambar orang, tes perkembangan adaptasi sosial, DDST, serta
diagnostic perkembangan fungsi Munchen tahun pertama.
Bermain Keterampilan
Bermain keterampilan dilakukan dengan menggunakan objek
yang dapat melatih kemampuan keterampilan anak yang diharapkan
mampu untuk berkreasi dan trampil dalam segala hal. Permainan ini
bersifat aktif, dimana anak selalu ingin mencoba kemampuan dalam
keterampilan tertentu, misalnya bermain bongkar pasang gambar (anak
selalu dipacu untuk selalu terampil dalam meletakan gambar yang
telah di bongkar), latihan memakai baju dan lain lain.
Bermain Drama
Model bermain ini dapat dilakukan anak dengan mencoba
berpura pura dalam berprilaku, misalnya anak berpura pura menjadi
orang dewasa, seorang ibu, atau guru dalam kehidupan sehari hari.
Sifat dari permainan ini adalah anak ditungtut aktif dalam memerankan
sesuatu.
Bermain Menyelidiki
Model bermain ini dilakukan dengan memberikan sentuhan
pada anak untuk berperan dalam menelidiki sesuatu atau memeriksa
alat permainan, misalnya mengocok untuk mengetahui isi suatu benda.
Permainan ini bersifat aktif pada anak dan dapat digunakan untuk
mengembangkan kemampuan kecerdasan pada anak.
Bermain Kontruksi
Model bermain ini bertujuan untuk menyusun suatu objek
permainan agar menjadi sebuah kontruksi yang benar, misalnya
permainan menyusun balok. Permainan ini bersifat aktif, dimana anak
selau ingin menyelesaikan tugas tugas yang ada dalam permainan dan
mampu membangun kecerdasan pada anak.
Bermain Soliter/Mandiri
Model bermain ini merupakan bermain yang dilakukan sendiri
dan hanya terpusat pada permainannya tampa mempedulikan orang
lain. Permainan ini bersifat aktif dan bentuk stimulasi tambahan
kurang, namun dapat membantu untuk menciptakan kemandirian pada
anak.
Bermain Paralel
Model bermain ini adalah bermain sendiri ditengah tengan anak
lain yang sedang melakukan permainan yang berbeda atau tidak ikut
bergabung dalam permainan. Permainan ini bersifat aktif secara
mandiri, tetapi masih dalam satu kelompok, dengan harapan
kemampuan anak dalam menyelesaikan tugas mandiri dalam kelompok
tersebut terlatih dengan baik.
Bermain Asosiatiif
Bermain asosiatif merupakan bermain bersama dengan tidak
terikat pada aturan yang ada, semuanya bermain tanpa mempedulikan
teman yang lain dalam sebuah aturan main. Bermain ini akan
menumbuhkan kreatifitas anak karena adanya stimulasi dari anak lain,
namun belum dilatih untuk mengikuti peraturan dalam kelompok.
4. Air
Kebutuhan air pada bayi 27etaboli tinggi, yaitu 75-80% dari berat
badan dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 55-60%. Air berfungsi
sebagai pelarut untuk pertukaran seluler, sebagai medium untuk ion, transport
nutrient dan produk buangan, serta pengatur suhu tubuh.
5. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa metabolisme yang digunakan untuk
mengatalisasi metabolisme sel yang berguna untuk pertumbuhan dan
perkembangan tubuh anak.
6. Mineral
Komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro, yaitu:
Kalsium untuk mengatur struktur tulang dan gigi, kontraksi otot,
iritabilitas saraf, koagulasi darah, kerja jantung, dan produksi susu.
Klorida berguna dalam pengaturan tekanan metabolisme serta
keseimbangan asam dan basa.
d. Kebutuhan Psikososial
Kebutuhan kasih sayang.
Kebutuhan rasa aman.
Kebutuhan harga diri.
Kebutuhan rasa memiliki.
Kebutuhan mendapatkan pengalaman.
Kebutuhan stimulasi.
Nama : Candrika N.
Kelompok :6
Pertanyaan : Apabila kenaikan berat badan dalam satu bulan kurang dari 800g apa yang
akan terjadi?
Jawaban : Dalam KMS ada grafik batasan berat badan anak, jika kenaikan berat badan
masih ada dalam garfik ketentuan maka masih bisa dikatakan normal tetapi
jika anak dua kali berturut-turut tidak mengalami kenaikan maka harus di
rujuk. Karena bisa jadi ada kelainan atau indikasi lain.
Kelompok :2
Pertanyaan : Apa faktor penyebab pada pertumbuhan gigi sering terjadi demam dan
rewel?
Jawaban : Panas menjadi salah satu gejala dari tumbuhnya gigi biasanya disebabkan
karena saat tumbuh gigi gusi menjadi bengkak dan timbul ketidaknyaman
pada bagian mulut sehingga anak rewel dan kadang disertai demam akibat
menurunnya metabolisme tubuh. Tetapi jika demam lebih dr 38 derajat celcius
maka harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kelompok :6
Jawaban : Perkembangan gigi umunya terjadi pada bagian gigi ataupun gigi atas meski
kondisi anak yang baru lahir tumbuh gigi merupakan kelainan akan tetapi
tidak akan membahayakan . Secara istilah kedokteran munculnya gigi pada
bayi baru lahir disebut natal teeth. Sebagian besar terjadinya gigi muncul pada
bayi yang baru lahir bukan disebabkan karena pengaruh medis. Ada beberapa
faktor yang menyebabkan bayi baru lahir sudah tumbuh gigi:
Kelompok :5
Pertanyaan : Apakah cepat lambat jalan dapat mempengaruhi kecerdasan pada anak?
Jawaban : Tergantung dari keadaan anak apakah ada pengaruh lain seperti kelain saat
lahir jika memang ada maka perkembangan yang terlambat bisa
mempengaruhi kecerdasan anak, tetapi jika disebabkan faktor keluarga atau
lingkungan yang tidak mendukung seperti kurangnya aktif orangtua dalam
membantu proses anak berjalan maka itu tidak mempengaruhi kecerdasan
anak.
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Agar anak dapat tumbuh kembang dengan baik maka para ibu – ibu diharapkan
dapat memeperhatikan gizi pada bayi dan melatih anak untuk belajar sesuai dengan
tahapanya.
Narendra, M. B. 2000. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Sagong Seto.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika.