Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebelum memahami konsep tumbuh kembang sebaiknya Anda terlebih dahulu


memahami pengertian dasar dari pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara
kuantitatif dapat diukur, sedangkan perkembangan merupakan bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan
belajar (Wong, 2000).

Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak terdapat dua peristiwa, yaitu


peristiwa percepatan dan perlambatan. Peristiwa tersebut akan berlainan dalam satu
organ tubuh. Peristiwa percepatan dan perlambatan tersebut merupakan suatu kejadian
yang berbeda dalam setiap organ tubuh, namun masih saling berhubungan satu
dengan yang lain, misalnya terjadi perubahan tentang besarnya, jumlah, dan ukuran
ditingkat sel maupun organ pada individu serta perubahan bentuk dan fungsi
pematangan organ mulai dari aspek sosial, emosional, dan intelektual.

Pertumbuhan dan perkembangan pada anak terjadi mulai dari pertumbuhan


dan perkembangan secara fisik, intelektual, maupun emosional. Pertumbuhan dan
perkembangan secara fisik dapat berupa perubahan ukuran besar kecilnya fungsi
organ mulai dari tingkat sel hingga perubahan organ tubuh. Pertumbuhan dan
perkembangan intelektual anak dapat dilihat dari kemampuan secara simbolik
maupun abstrak, seperti berbicara, bermain, berhitung, membaca, dan lain-lain.
Pertumbuhan dan perkembangan secara emosial anak dapat dilihat dari perilaku sosial
dilingkungan anak (Behrman, 2000).

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 1


B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pertumbuhan bayi dan balita?


2. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan organ-organ pada bayi dan balita?
3. Bagaimana perkembangan bayi dan balita?
4. Bagaimana penilaian pertumbuhan fisik bayi dan anak?
5. Bagaimana penilaian perkembangan bayi dan anak?
6. Bagaimana stimulasi tumbang bayi dan balita?
7. Bagaimana kebutuhan fisik dan psikososial pada bayi dan balita?

C. Tujuan

1. Untuk mengatahui pertumbuhan bayi dan balita.


2. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan organ-organ pada bayi dan
balita.
3. Untuk mengetahui perkembangan bayi dan balita.
4. Untuk mengetahui penilaian pertumbuhan fisik bayi dan anak.
5. Untuk mengetahui penilaian perkembangan bayi dan anak.
6. Untuk stimulasi tumbang bayi dan balita.
7. Untuk kebutuhan fisik dan psikososial pada bayi dan balita.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 2


BAB II

PEMBAHASAN

A. Variabilitas Pola Pertumbuhan

Ukuran pertumbuhan yang sering dipakai adalah berat badan, tinggi badan, lingkar lengan
atas dan lingkar kepala, di samping ukuran lainnya yang jarang dipakai , seperti lingkar dada,
lingkar perut, tebal jaringan subkutan lengan atas, dan sebagainya. Beberapa hal di bawah ini
perlu diperhatikan dalam menilai ukuran pertumbuhan:

1. Pengukuran harus dilakukan berulang dan beruntutan.


2. Bila salah satu ukuran pertumbuhan memperlihatkan nilai yang berbeda bermakna
dengan ukuran pertumbuhan lainnya, maka sebaiknya dicari penyebabnya.
3. Bila diperlukan penilaian pertumbuhan dapat pula dilakukan dengan membandingkan
terhadap pola pertumbuhan anggota keluarga lainya, khusunya untuk tinggi badan.

a. Tumbuh Kembang
Umur 1 bulan
Fisik : Berat badan akan meningkat 150-200 gr/mg, tinggi badan meningkat
2,5 cm/bulan, lingkar kepala meningkat 1,5 cm/bulan. Besarnya kenaikan
seperti ini akan berlangsung sampai bayi umur 6 bulan. Panjang badan rata-
rata waktu lahir 50 cm berat badan antara 2500-4500 gr dan ukuran lingkar
kepala berkisar antara 34-35 cm.
Umur 2-3 bulan
Fisik : fontanel posterior menutup
Umur 4-5 bulan
Fisik : Berat badan menjadi 2 kali dari berat badan lahir, ngeces karena tidak
adanya koordinasi menelan saliva.

Umur 6-7 bulan


Fisik : Berat badan meningkat 90-150 gram/minggu, tinggi badan meningkat
1,25 cm/bulan, lingkar kepala meningkat 0,5 cm/bulan, besarnya kenaikan

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 3


seperti ini akan berlangsung sampai bayi berusia 12 bulan (6 bulan ke 2), gigi
sudah mulai tumbuh.
Umur 8-9 bulan
Fisik : sudah bisa duduk dengan sendirinya, koordinasi tangan ke mulut
sangat sering, bayi mulai tengkurap sendiri dan mulai belajar untuk
merangkak, sudah bisa mengambil benda dengan menggunakan jari-jarinya.
Umur 10-12 bulan
Fisik : Berat badan 3 kali berat badan waktu lahir, gigi bagian atas dan bawah
sudah tumbuh. Panjang badan bertambah 25-30 cm dalam tahun pertama,
lingkar kepala bertambah menjadi 47 cm, lingkar dada sama dengan lingkar
kepala.
Umur 1-3 tahun
Fsik : Kenaikan berat badan berkisar antara 1,5-2,5 kg (rata-rata 2 kg) dan PB
6-10 cm (rata-rata 8 cm/tahun). Lordosis ringan dan penonjolan abdomen,
pertumbuhan otak mengalami perlambatan selama tahun ke 2, kenaikan
lingkar kepala pada tahun pertama sebesar 12 cm pada tahun ke 2 hanya 2 cm,
besar otak pada akhir tahun pertama mencapai 2/3 dan pada akhir tahun ke 2
4/5 dari ukuran dewasa. Selama tahun kedua timbul sebanyak 8 buah
tambahan gigi susu termasuk gigi graham pertama dan gigi taring sehingga
seluruhnya berjumlah 14-16 buah. Erupsi gigi bersifat tidak teratur, lazimnya
keluar graham pertama dahulu baru menyusul erupsi gigi taring.
Umur 3-5 tahun
Fisik : Kenaikan berat badan lebih kurang 2,0 kg dan tinggi badan 6-8
cm/tahun di bandingkan dengan bentuk tubuh sebelumnya kebanyakan anak
usia ini akan lebih langsing. Sekitar umur 4 tahun lordosis dan penonjolan
abdomen akan menghilang, demikian pula lapisan lemak pada lekukan telapak
kaki. Mempunyai 20 buah gigi susu dan rahang akan melebar sebagai
persiapan untuk erupsi gigi tetap.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 4


TABEL BERAT DAN TINGGI BADAN RATA-RATA

UMUR BERAT (gram) TINGGI (cm)


(tahun bulan)
Standar 80% Standar 80%
standar standar
Lahir 3.400 2.700 50,5 40,5
0-1 4.300 3.400 55,0 43,5
2 5.000 4.000 58,0 46,0
3 5.700 4.500 60,0 48,0
4 6.300 5.000 62,5 49,5
5 6.900 5.500 64,5 51,0
6 7.400 5.900 66,0 52,5
7 8.000 6.300 67,5 54,0
8 8.400 6000 69,0 55,5
9 8.900 7.100 70,5 56,5
10 9.300 7.400 72,0 57,5
11 9.600 7.700 73,5 58,5
12 9.900 7.900 74,5 60,0
1-3 10.600 8.500 78,0 62,5
6 11.300 9.000 81,5 65,0
9 11.900 9.600 84,5 67,5
2-0 12.400 9.900 87,0 69,5
3 12.900 10.500 89,5 71,5
6 13.500 10.800 92,0 73,5
9 14.000 11.200 94,0 75,0
3-0 14.500 11.600 96,0 77.0
3 15.000 12.000 98,0 78,5
6 15.500 12.400 99,5 79,5
9 16.000 12.900 101,5 81,5
4-0 16.500 13.200 103,5 82,5
3 17.000 13.600 105,0 83,5
6 17.400 14.000 107,0 85,5

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 5


9 17.900 14.400 108,0 86,5
5-0 18.400 14.700 109,0 87,0

b. Perkembangan Bayi dan Balita


Perkembangan anak balita :
- Sangat penting sebagai dasar untuk perkembangan selanjutnya yakni pra
sekolah, sekolah, akhil balig dan remaja
- Untuk perkembangan baik dibutuhkan
1. Kesehatan dan gizi yang baik daripada ibu hamil, bayi dan anak pra
sekolah.
2. Stimulasi/rangsang yang cukup dalam kualitas dan kuantitas.
- Keluarga dan KIA-KB mempunyai peran yang penting dalam pembinaan fisik,
mental social anak balita.

Umur 1 bulan
Motorik : Bayi akan mulai berusaha untuk mengangkat kepala dengan
dibantu oleh orangtua, tubuh ditengkurabkan, kepala menoleh ke kiri
ataupun ke kanan, reflex menghisap, menelan, menggenggam sudah mulai
positif .
Sensoris : Mata mengikuti sinar ketengah.
Sosialisasi : Bayi sudah mulai tersenyum pada orang yang ada
disekitarnya.
Umur 2-3 bulan
Motorik : Mengangkat kepala, dada dan berusaha untuk menahannya
sendiri dengan tangan, memasukan tangan ke mulut, mulai berusaha untuk
meraih benda-benda yang menarik yang ada d sekitarnya, bisa didudukan
dengan posisi punggung di sokong, mulai asik bermain-main sendiri
dengan tangan dan jarinya.
Sensoris : Sudah bisa mengikuti arah sinar ketepi, koordinasi keatas dan
kebawah, mulai mendengarkan suara dan di dengarnya.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 6


Sosialisasi : Mulai tertawa pada seseorang, sengang jika tertawa keras,
menangis sudah mulai berkurang.
Bahasa : Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh.
Umur 4-5 bulan
Motorik : Jika didudukan kepala sudah bisa seimbang dan punggung
sudah mulai kuat, bila ditengkurapkan sudah bisa mulai miring dan kepala
sudah bisa tegak lurus, refleks primitive sudah mulai hilang, berusaha
meraih benda sekitar dengan tangannya.
Sensoris : Sudah bisa mengenal orang-orang yang sering berada di
dekatnya, akomodasi mata positif.
Sosialisasi : Senang jika berinteraksi dengan oranglain walaupun belum
pernah dilihatnya/dikenalnya, sudah bisa mengeluarkan suara pertanda
tidak senang bila mainan/benda miliknya diambil oleh oranglain.
Bahasa : Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain.
Umur 6-7 bulan
Motorik : Bayi sudah bisa membalikkan badan sendiri, memindahkan
anggota badan dari tangan satu ke tangan lainnya, mengambil mainan
dengan tangannya, senang memasukkan kaki ke mulut, sudah mulai bisa
memasukkan makanan ke mulut sendiri.
Sosialisasi : Sudah dapat membedakan orang yang dikenalnya dengan
yang tidak dikenalnya, jika bersama dengan orang yang belum dikenalnya
bayi akan merasa cemas, (stangger anxiety), sudah dapat menyebut atau
mengeluarkan suara em…em…em…, bayi biasanya cepat menangis jika
terdapat hal-hal yang tidak disenanginya akan tetapi akan cepat tertawa
lagi.
Bahasa : mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti.
Umur 8-9 bulan
Motorik : Dapat duduk tanpa dibantu, dapat tengkurap dan balik sendiri,
dapat merangkak atau mendekati seseorang, memindahkan benda dari satu
tangan ke tangan yang lain, memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari
telunjuk.
Sensoris : Bayi tertarik dengan benda-benda kecil yang ada di sekitarnya.
Mengenal muka anggota keluarga dan takut kepada orang sakit.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 7


Sosialisasi : Bayi mengalami stangger anxiety merasa cemas terhadap hal-
hal ynag belum dikenalnya (orang asing), sehingga dia akan menangis dan
mendorong serta meronta-ronta, merangkul atau memeluk orang yang
dicintainya, jika dimarahi dia sudah bisa memberikan reaksi menangis dan
tidak senang, mulai mengulang kata-kata “dada…dada” tetapi belum
punya arti. Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi
sekitarnya, ingin melihat semuanya, ingin menyentuh apa saja dan
memasukkan benda-benda kemulutnya, berpartisipasi dalam permainan.
Bahasa : Menirukan suara mengulangi bunyi yang didengarnya belajar
menyatakan satu atau dua kata, mengerti perintah sederhana atau larangan.
Umur 10-12 bulan
Motorik : Sudah mulai belajar sendiri tetapi tidak bertahan lama, belajar
berjalan dengan bantuan, sudah bisa berdiri dan duduk sendiri, mulai
belajar akan dengan menggunakan sendok akan tetapi lebih senang
menggunakan tangan, sudah bisa bermain, ci…luk…ba, mulai senang
mencoret-coret kertas.
Sensoris : Visual aculty 20-50 positif, sudah dapat membeda-bedakan
bentuk.
Sosialisasi : Emosi positif, cemburu, marah, lebih senang pada lingkungan
yang sudah diketahuinya, merasa takut pada suatu yang asing, mulai
mengerti akan perintah akan sederhana, sudah mengerti namanya sendiri.
Bahasa : Sudah bisa menyebut abi, umi.
Umur 15 bulan.
Motorik kasar : Sudah bisa berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain.
Motorik halus : Sudah bisa memegangi cangkir, memasukan jari
kelubang, membuka kotak, melempar.
Sensoris : Memeperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing.
Sosial : berpartisifasi dalam permainan dan memeperlihatkan minat yang
besar dalam mengexplorasi sekitarnya.
Bahasa : Dapat mengatakan 5-10 kata.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 8


Umur 18 bulan.
Motorik kasar : Mulai berlari tetapi sering jatuh, menarik-narik mainan,
mulai senang naik tangga tetapi masih dengan bantuan.
Motorik halus : Sudah bisa makan dengan menggunakan sendok, bisa
membuka halaman buku, belajar menyusun balok-balok.
Sensorik : Bisa belajar mengontrol buang air dan buang air kecil.
Sosialisasi : Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-orang
yang lebih besar, memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-
main dengan mereka.
Bahasa : Menyusun dua kata.
Umur 24 bulan.
Motorik kasar : Berlari sudah baik, dapat naik tangga sendiri dengan
kedua kaki tiap tahap.
Motorik halus : Sudah bisa membuka pintu, membuka kunci,
menggunting sederhana, minum dengan menggunakan gelas atau cengkir,
sudah bisa menggunakan sendok dengan baik.
Umur 36 bulan.
Motorik kasar : Sudah bisa naik turun tangga tanpa bantuan, memakai
baju dengan bantuan, mulai bisa naik sepeda beroda tiga.
Motorik halus : Bisa menggambar lingkaran, mencuci tangannya sendiri,
menggosok gigi.
Umur 4 tahun.
Motorik kasar : Berjalan berjinjit, melompat, melompat dengan satu kaki,
menangkap bola dan melemparkannya dari atas kepala.
Motorik halus : Sudah bisa menggunakan gunting lancar, sudah bisa
menggambar kotak, menggambar garis vertical maupun horizontal, belajar
membuka dan memasang kancing baju.
Sosoalisasi : Mendengarkan cerita-cerita, bermain dengan anak lain,
menunjukan rasa saying kepada saudara-saudaranya.
Bahasa : Bicara dengan baik, menyebut namanya jenis kelamin dan
umurnya, serta banyak bertanya.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 9


Umur 5 tahun.
Motorik kasar : Berjalan mundur sanbil berjinjit, sudah dapat menangkap
bola dan melempar bola dengan baik, sudah dapat melompat kaki secara
bergantian.
Motorik halus : Menulis dengan angka-angka, menulis dengan huruf,
menulis dengan kata-kata, belajar menulis nama, belajara mengikat tali
sepatu.
Sosial Emosional : Bermain sendiri mulai berkurang,sering berkumpul
dengan teman-teman sebaya, interaksi social selama bermain meningkat,
sudah siap untuk menggunakan alat-alat beramin. Memprotes bila dilarang
apa yang di inginkannya, menaruh minat kepada aktifitas dewasa.
Bahasa : Pandai bicara.

c. Pendidikan/Stimulasi yang Perlu diberikan :

- Akademik sederhana : pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan berhitung.


- Pendidikan alam sekitar, sosialisasi. Mengenal lingkungan masyarakat.
- Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman.
- Menyanyi, menggambar.
- Bahasa : bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita, mengucap syair
sederhana.
- Melatih daya ingat dengan antara lain bermain jualan, menyampaikan berita.
- Menggambar.
- Memebuat permainan dari kertas.
- Bermain music.
- Mengenal tugas, larangan-larangan.
- Aktifitas sehari-hari (makan sendiri, minum sendiri, control air besar, control
buang air kecil).

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 10


B. Organ-Organ Bayi

a. Organ Penglihatan
Perkembangan organ penglihatan dapat dimulai pada saat lahir. Sudah terjadi
perkembangan, ketajaman, penglihatan antara 20/100, adanya reflek pupil dan
kornea, memiliki kemampuan fiksasi pada objek yang bergerak dalam rentang 45
derajat, dan bila tidak bergerak sejauh 20-25 cm. Pada usia 1 bulan bayi memiliki
perkembangan, yaitu, adanya kemampuan melihat untuk mengikuti gerakan dalam
rentang 90 derajat, dapat melihat orang secara terus-menerus, dan kelenjar air mata
sudah mulai berfungsi. Pada usia 2-3 bulan memiliku penglihatan perifer hingga 180
derajat. Pada usia 4-5 bulan kemampuan bayi untuk memfiksasi sudah mulai pada
hambatan 1,25 cm, dapat mengenali botol susu, melihat tangan saat duduk atau
berbaring, melihat bayangan dicermin, dan mampu mengakomodasikan objek. Usia 5-
7 bulan dapat menyesuaikan posturuntuk melihat objek, mampu mengembangkan
warna kesukaan kuning dan merah, menyukai rangsangan visual kompleks, serta
mengembangkan koordinasi mata dan tangan. Pada usia 7-11 bulan mampu
memfiksasi objek yang sangat kecil. Pada usia 11-12 bulan ketajaman penglihatan
mendekati 20/20, dapat mengikuti objek yang dapat bergerak. Pada usia 12-14 bulan
mampu mengidentifikasi bentuk geometric. Pada usia 18-24 bulan mampu
berakomodasi dengan baik.

b. Organ Pendengaran
Perkembangan pada pendengaran dapat dimulai saat lahir. Setelah lahir, bayi
sudah dapat berespon terhadap bunyi yang keras dengan refleks. Pada usia 2-3 bulan
mampu memalingkan kepala ke samping bila bunyi dibuat setinggi telinga. Pada usia
3-4 bulan anak memiliki kemampuan dalam melokalisasi bunyi dengan memalingkan
kepala kearah bunyi. Pada usia 4-6 bulan mampu melokalisasi bunyi makin kuat dan
mulai mampu membuat bunyi tiruan. Pada usia 6-8 bulan mampu berespon pada
nama sendiri. Pada usia 10-12 bulan mampu mengenal beberapa kata dan artinya.
Pada usia 18 bulan mulai dapat membedakan bunyi. Pada usia 36 bulan mampu
membedakan bunyi yang halus dalam bicara. Pada usia 48 bulan mulai membedakan
bunyi yang serupa dan mampu mendengarkan yang lebih halus.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 11


c. Organ Sexsual
Perkembangan organ seksual antara laki-laki dan perempuan terdapat beberapa
perbedaan. Pertumbuhan organ seksual laki-laki antara lain terjadinya pertumbuhan
yang cepat pada penis pada usia 12-15 tahun, testis pada usia 11-15 tahun, kemudian
rambut pubis pada usia 12-15 tahun. Perkembangan pubertas diawali dengan beberapa
tahap sebagai berikut (soetjiningsih, 1998).
 Tahap I (Prapubertas): pada dasarnya sama dengan masa anak-anak, tidak
terdapat rambut pubis.
 Tahap II (Pubertas): masa pubertas
 Tahap III: terjadi pembesaran penis awal terutama dalam panjang, testis dan
skrotum terus membesar, serta rambut lebih lebat, kasar, kriting, dan merata
pada seluruh pubis.
 Tahap IV: terjadi peningkatan ukuran penis dengan pertumbuhan diameter,
glans lebih besar dan lebih lebar serta skrotum lebih gelap.

Perkembangan organ seksual perempuan antara lain terjadinya pertumbuhan


payudara antara usia 10-15 tahun dan rambut pubis antara usia 11-14 tahun.
Perkembangan payudara memiliki tahap-tahap sebagai berikut.
 Tahap I: tumbuhnya putting susu dengan area kecil, penonjolan
disekitar papilla, dan terjadinya pembesaran diameter areola.
 Tahap II: pembesaran lanjut dari payudara dan areola tanpa
pemisahan konturnya.
 Tahap III: terjadi proyeksi areola dan papilla.
 Tahap IV: tahap konvigurasi dewasa proyeksi papilla yang hanya
disebabkan oleh resesi areola kedalam kontur umum.

Pertumbuhan rambut pubis memiliki tahap-tahap sebagai berikut


(wong,1996).
 Tahap I (prapubertas): tidak terdapat rambut pubis.
 Tahap II: terjadi pertumbuhan rambut pubis yang jarang.
 Tahap II: rambut pubis lebih hitam, kasar, keriting, dan merata
pada seluruh pubis.
 Tahap IV: rambut pubis lebih lebat dan keriting.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 12


 Tahap V: rambut pubis orang dewasa dalam penyebaran, baik
kuantitas, jenis, maupun bola penyebaran kebagian dalam paha.

C. Penilaian Pertumbuhan Fisik Bayi dan Anak

a. Pengukuran Antropometri
Meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan (panjang badan), lingkar
kepala, dan lingkar lengan atas. Terdapat dua cara dalam pengukuran, yaitu
pengukuran berdasarkan usia dan pengukuran tidak berdasarkan usia.

Pengukuran berat badan untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan


semua jaringan yang ada pada tubuh, misalnya tulang, otot, lemak, organ tubuh, dan
cairan tubuh. Sehingga dapat diketahui status keadaan gizi atau tumbuh kembang
anak, dasar perhitungan dosis dan makanan yang diperlukan dalam tindakan
pengobatan.

Penilaian berat badan berdasarkan usia menurut WHO dengan standar NCHS
(Nasional Center For Health Statistics) yaitu menggunakan persentil sebagai berikut:
persentil ke 50-3 dikatakan normal, sedangkan presentil kurang atau sama dengan
tigatermasuk kategori manutrisi.

Penilaian berat badan berdasarkan tinggi badan menurut WHO yaitu


menggunakan presentase dari median sebagai berikut : antara 80-100% dikatakan
malnutrisi sedang dan kurang dari 80% dikatakan malnutrisi angkut (Wasting)

Penilaian berat badan berdasarkan tinggi badan menurut standar buku NCHS
yaitu menggunakan persentil sebagai berikut: persentil 75-25 dikatakan normal,
persentil 10-5 dikatakan malnutrisi sedang, dan kurang dari persentil 5 dikatakan
malnutrisi berat.

Selain penggunaan standar baku NCHS juga dapat digunakan kartu menuju
sehat (KMS). Sebagaimana penelitian anwar (2003), dengan adanya KMS
perkembangan anak dapat dipantau secara praktis, sederhana, dan mudah.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 13


b. Pengukuran Tinggi Badan
Pengukuran ini difgunakan untuk menilai status perbaiakan gizi. Pengukuran ini dapat
dilakukan dengan sangat mudah dalam menilai gangguan pertumbuhan dan
perkembangan anak. Cara pengukuran dapat dilihat dari gambar .
Penilaian tinggi badan berdasarkan usia menurut WHO dengan standar baku NCHS
yaitu menggunakan presentase dari median sebagai berikut: lebih dari atau sama
dengan 90% dikatakan normal, sedangkan kurang dari 90% dikatakan malnutrisi
kronis (abnormal).

c. Pengukuran Lingkar Kepala


Pengukuran lingkar kepala ini digunakan sebagai salah satu parameter untuk menilai
pertumbuhan otak dengan penilaian ini, dapat dideteksi secara dini apabila terjadi
pertumbuhan otak mengecil yang abnormal (mikrosefali) yang dapat mengakibatkan
adanya retardasi mental atau pertumbuhan otak membesar yang abnormal (volume
kepala meningkat) yang dapat disebabkan oleh penyumbatan pada aliran cairan
serebrosfinalis. Peneliaian ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan kurva
lingkar kepala sebagaimana tampak pada gambar.

d. Pengukuran Lingkar Lengan Atas


Penilaian ini digunakan untuk menilai jaringan klemak dan otot, namun penilaian ini
tidak banayak berpengaruh pada keadaan jaringan tubuh apabila dibandingkan dengan
berat badan. Penilaian ini juga dapat dipakai untuk menilai status gizi pada anak.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 14


e. Pemeriksaan Fisik
Penilaian terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak dapat juga ditentukan
dengan melakukan pemeriksaan fisik; melihat bentuk tubuh; membandingkan bagian
tubuh dan anggota gerak lainnya; menentukan jaringan otot dengan memeriksa lengan
atas, bokong, dan paha; menentukan jaringan lemak; melakukan pemeriksaan pada
triseps; serta menentukan pemeriksaan rambut dan gigi.

f. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan ini dapat dilakukan guna menilai keadaan pertumbuhan dan
perkembangan anak yang berkaitan dengan keberadaan penyakit. Adapun
pemeriksaan yang dapat dilakukan antaralain pemeriksaan kadar hemoglobin,
pemeriksaan serum protein (albumin dan globulin), hormonal, dan pemeriksaan-
pemeriksaan lainnya yang dapat menunjang penegakkan diagnosis suatu penyakit
ataupun evaluasinya.

g. Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan ini digunakan untuk menilai usia tumbuh kembang, seperti usia tulang
apabila dicurigainya adanya gangguan pertumbuhan.

KMS ( KARTU MENUJU SEHAT)


KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain
mengenai perkembangan anak. KMS diisi setiap bulan sejak anak lahir hingga umur 5
tahun.
 Bagian utama KMS
a. Identitas bayi dan balita.
b. Kurva penimbangan dan pengukuran berat badan bayi dan balita.
c. Jadwal pemberian vitamin dan imunisasi bagi bayi dan balita.
d. Informasi mengenai pemberian ASI, perkembangan anak sehat dan
penanganan pertama terhadap diare.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 15


 KMS UNTUK ANAK LAKI-LAKI

(bagian depan.)

(bagian belakang.)

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 16


 KMS UNTUK ANAK PEREMPUAN

(bagian depan.)

(bagian
belakang.)

 Manfaat Catatan/Informasi pada KMS


a. Alat pemantau balita yang bisa dijadikan acuan untuk memberikan
penyuluhan kepada ibu atau keluarga.
b. Bahan acuan untuk memberikan rujukan, baik ke pelayanan 5 maupun ke
puskesmas.
 Langkah-Langkah Mencatat pada KMS
a. Mencatat nama Posyandu, identitas anak dan orang tua pada tabel di
sebelah kiri atas.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 17


b. Mencatat pemberian imunisasi pada tabel di sebelah kiri tengah.
c. Mencatat pemberian vitamin A pada tabel sebelah kiri bawah .
d. Mencatat hasil penimbangan (berat badan) pada grafik KMS.

 Mengisi Grafik KMS


a. Pada kolom yang harus diisi bulan, cantumkan pada kolom pertama, bulan
kelahiran anak. Kolom selanjutnya diisi dengan bulan-bulan berikutnya.
b. Masukkan data berat badan anak ke dalam grafik dengan cara membuat
titik yang mempertemukan garis datar (kg berat badan) dan garis tegak
(bulan penimbangan).
c. Apabila bulan lalu anak ditimbang, sambungkan titik penimbangan bulan
ini dengan titik penimbangan bulan lalu (hanya titik yang merupakan hasil
penimbangan berturut-turut yang boleh disambungkan).
d. Mencatat pemberian ASI saja (ASI Eksklusif) pada bayi umur 0-6 bulan
pada kotak di bawah 6 kolom bulan pertama, caranya:
1. Membuat tanda strip (coret) pada kotak apabila bayi diberi
makanan/minuman lain selain ASI.
2. Tuliskan E0 sampai dengan E6 pada kotak apabila bayi hanya diberi
ASI.
e. Mencatat lain-lain, yaitu catatan tentang sakit yang pernah dialami anak
dan penanganannya, ditulis di dalam garis-garis tegak pada grafik KMS.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 18


D. Penilaian Perkembangan Bayi dan Anak

Untuk menilai perkembangan anak yang dapat dilakukan pertama kali adalah
melakukan wawancara tentang factor kemungkinan yang disebabakan gangguan
dalam perkembangan, tes krining perkembangan anak dengan DDST, tes IQ dan tes
fisikologi, atau pemeriksaaan lainya. Selain itu dapat dilakukan tes seperti evaluasi
dalam lingkunga anak, yaitu interaksi anak selama ini; evaliasi fungsi penglihatan,
pendengaran, bicara, bahasa; serta melakukan pemeriksaan fisik lainya, seperti
pemeriksaan neurologis, metabolic, dan lain-lain.

Pada penilaian tahap ini, beberapa tes yangb dapat digunakan diantaranya tes
inteligensi Stanford Binet, sekala inteligesi Wechsler untuk anak pra sekolah dan
sekolah, sekala perkembangan menurut Gesell (Gesell Infant Scale), skala Bayle
(Bayle infant scale of development), tes bentuk geometris, tes motor visual bender
Gestalt, tes menggambar orang, tes perkembangan adaptasi sosial, DDST, serta
diagnostic perkembangan fungsi Munchen tahun pertama.

E. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak


Stimulasi tumbuh kembang anak dapat dilakukan dengan cara memberikan
permainan atau bermain, mengingat dengan bermain anak akan belajar dari
kehidupan.ketika anak sudah memasuki masa bermain atau disebut juga sebagai masa
toddler, maka anak selalu membutuhkan kesenangan pada dirinya, sehingga anak
membutuhkan seatu permainan yang akan memberikan kesenangan pada dirinya.Oleh
karena itu, tidak terlalu heran apabila masa anak anak sangat identik dengan masa
bermain, sebab pada masa tersebut perkembangan anak akan mulai diasah sesuai
dengan kebutuhannya.

Bermain merupakan suatu aktifitas dimana anak dapat melakukan atau


mempraktikan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi
kreatif, serta mempersiapkan diri untuk berperan dan berprilaku dewasa. Sebagai
suatu aktifitas yang memberikan stimulasi dalam kemampuan keterampilan, kognitif,
dan afektif maka seharusnya diperlukan suatu bimbingan, mengingat bermain bagi
anak merupakan suatu kebutuhan bagi dirinya sebagaimana kebutuhan lainnya, seperti

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 19


halnya kebutuhan makan, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan kasih sayang, danlain
lain. Bermain pada anak harus selalu diperhatikan sebagaimana memerhatikan
pemenuhan terhadap kebutuhan lainnya. Dengan bermain, anak akan selalu menganal
dunia, mampu mengembangkan kematangan fisik, emosional, dan mental sehingga
akan membuat anak tumbuh menjadi anak yang kreatif, cerdas, dan penuh inovatif.
Banyak ditemukan anak yang pada masa tumbuh kembangnya mengalami
keterlambatan yang dapat disebabkan oleh kurangnya pemenuhan kebutuhan pada diri
anak, termasuk di dalamnya adalah kebutuhan bermain.

Selama anak bermain perlu diperhatikan kekurangan dan kelebihan permainan


yang dilakukan anak. Permainan harus dapat menstimulasi perkembangan kreatifitas
anak serta perkembangan mental dan emosional, sehingga orang tua harus
mengarahkan agar sesuai dengan proses kematangan perkembangan tersbut.

a. Fungsi Bermain Pada Anak


Sebelum memberikan berbagai stimulasi dari jenis permainan pada anak,
maka orang tua seharusnya mengetahui maksud dan tujuan permainan yang akan
diberikan pada anak.
Fungsi bermain pada anak diantaranya sebagai berikut :
 Membantu perkembangan sensorik dan motorik
Fungsi bermain pada anak dapat dikembangan dengan
melakuakan rangsangan pada sensorik dan motorik, melalui
rangsangan ini aktifitas anak dapat mengeksplorasi alam disekitarnya.
Sebagai contoh, bayi dapat dilakukan dengan rangsangan taktil, audio,
dan visual. Hal tersebut dapat dicontohkan apabila sejak lahir anka
yang telah dikenalkan atau dirangsang visualnya, maka dikemudian
hari kemampuan visual anak akan lebih menonjol, misalnya lebih cepat
menganal sesuatu yang baru dilihatnya. Pada perkembangan motorik,
apabila sejak usia bayi kemmpuan motorik sudah dilakukan
rangsangan maka kemampuan motorik akan cepat berkembang
dibandingkan dengan tanpa stimuulasi, seperti rangsangan kemampuan
menggengagam dan kemampuan ini akan memberikan dasar dalam
perkembangan motorik selanjutnya. Rangsangan atau stimulasi yang
dimaksud tersebut dapat diberikan memalui suatu permainan.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 20


 Membantu perkembangan kognitif
Pekembangan kognitif dapat dirangsang melalui permainan, hal
ini dapat terlihat pada saat anak bermain. Anak akan mencoba
melakukan komunikasi dengan bahasa anak; mampu memahami objek
permainan, seperti dunia tempat tinggal; mampu membedakan
khayalan dan kenyataan; mampu belajar warna, memahami bentuk,
ukuran, dan berbagai manfaat benda yang digunakan dalam permainan.
Fungsi bermain pada model tersebut akan meningkatkan
perkembangan kognitif selanjutnya.

 Meningkatkan kemampuan sosialisasi anak.


Proses sosialisasi dapat terjadi melalui permainan, misalnya
pada anak akan merasakan kesenangan terhadap kehadiran orang lain
dan merasakan ada teman yang dunianya sama. Pada usia toddler anak
sudah mencoba bermain dengan sesamanya dan ini merupakan proses
sosialisasi satu dengan yang lain, kemudian bermain peran, misalnya
pura-pura menjadi seoranfg guru, menjadi seorang anak, menjadi
seorang bapaka atau ibu, dan lain-lain
.
 Meningkatkan kreativitas.
Bermainjuga dapat berfungsi dalam peningkatan kreativitas,
dimanan anak mulai belajar menciftakan sesuatu dari permainan yang
ada dan mampu memodifikasi objek yang dugunakan dalam permainan
sehingga anak akan lebih kreatif melalui model permainan ini, seperti
bermain bongkar pasang mobil-mobilan.

 Meningkatkan kesadaran diri.


Bermain pada anak dapat member kemampuan untuk
mengeksplorasi tubuh dan merasakan dirinya sadar dengan orang lain
yang merupakan bagian dari individu yang saling berhubungan, anak
mau belajar mengatur prilaku, serta membandingkan dengan prilaku
orang lain.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 21


 Mempunyai nilai terapeutik.
Bermain dapat menjadikan diri anak lebih senang dan nyaman
sehingga adanya stress dan ketegangan dapat dihindari, mengingat
bermain dapat menghibur diri anak terhadap dunianya.

 Mempunyai niali moral pada anak


Bermain juga dapat memberikan nilai moral tersendiri pada
anak, hal ini dapat dijumpai ketika anak sudah mampu belajar atau
salah dari budaya dirumah, disekolah, dan ketika berinteraksi dengan
temanhnya. Disamping itu, ada beberapa permainan yang memiliki
aturan aturan yang harus dilakukan dan tidak boleh dilanggar.

b. Jenis-Jenis Stimulasi Permainan Berdasarkan Sifat


Beberapa sifat bermain pada anak, diantaranya bersifat aktif dan pasif. Sifat
demikian akan memberikan jenis permainan yang berbeda. Dikatakan bermain
aktif jika anak berperan secara aktif dalam permaina, selalu memberikan
rangsangan, dan melaksanakannya. Akan tetapi, jika sifat bermain tersebut adalah
pasif, maka anak akan memberikan sepons secara pasif terhadap permainan dan
sebaliknya, orang atau lingkungan yang memberikan respons secara aktif.
Beberapa macam permainan yang akan dijelaskan sebagai berikut:
 Bermain Afektif Sosial
Model bermain ini menunjukan adanya perasan senang dalam
berhubungan dengan orang lain. Hal ini dapat dilakuakn misalnya
dengan cara orang tua memeluk anaknya sambil berbicara,
bersenandung, kemudian anak membrikan respons seperti tersenyum,
tertawa, bergembira, dan lain lain. Sifat bermain ini adalah orang lain
yang berperan aktif dan ank hanya berespons terhadap stimulasi
sehingga akan memberikan kesenangan dan kepuasan bagi anak.
 Bermain Bersenang senang
Model bermain ini hanya memberikan kesenangan pada anak
melalui objek yang ada, sehingga anak merasa senang dan bergembira
tanpa adanya kehadiran orang lain. Sifat bermain ini adalah bergantung
pada stimulasi yang diberikan pada anak, menginggat dari difat
bermain ini hanya memberikan kesenangan pada anak tanpa

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 22


mempedulikan aspek kehadiran orang lain, misalnya bermain boneka,
binatang biantangan, dan lain lain.

 Bermain Keterampilan
Bermain keterampilan dilakukan dengan menggunakan objek
yang dapat melatih kemampuan keterampilan anak yang diharapkan
mampu untuk berkreasi dan trampil dalam segala hal. Permainan ini
bersifat aktif, dimana anak selalu ingin mencoba kemampuan dalam
keterampilan tertentu, misalnya bermain bongkar pasang gambar (anak
selalu dipacu untuk selalu terampil dalam meletakan gambar yang
telah di bongkar), latihan memakai baju dan lain lain.

 Bermain Drama
Model bermain ini dapat dilakukan anak dengan mencoba
berpura pura dalam berprilaku, misalnya anak berpura pura menjadi
orang dewasa, seorang ibu, atau guru dalam kehidupan sehari hari.
Sifat dari permainan ini adalah anak ditungtut aktif dalam memerankan
sesuatu.

 Bermain Menyelidiki
Model bermain ini dilakukan dengan memberikan sentuhan
pada anak untuk berperan dalam menelidiki sesuatu atau memeriksa
alat permainan, misalnya mengocok untuk mengetahui isi suatu benda.
Permainan ini bersifat aktif pada anak dan dapat digunakan untuk
mengembangkan kemampuan kecerdasan pada anak.

 Bermain Kontruksi
Model bermain ini bertujuan untuk menyusun suatu objek
permainan agar menjadi sebuah kontruksi yang benar, misalnya
permainan menyusun balok. Permainan ini bersifat aktif, dimana anak
selau ingin menyelesaikan tugas tugas yang ada dalam permainan dan
mampu membangun kecerdasan pada anak.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 23


 Bermain Onlooker
Model bermain ini adalah dengan melihat apa yang dilakukan
oleh anak lain yang sedang bermain, tetapi tidak ikut bermain.
Permainan ini bersifat pasif, namun anak akan mempunyai kesenangan
atau kepuasan sendiri dengan melihatnya.

 Bermain Soliter/Mandiri
Model bermain ini merupakan bermain yang dilakukan sendiri
dan hanya terpusat pada permainannya tampa mempedulikan orang
lain. Permainan ini bersifat aktif dan bentuk stimulasi tambahan
kurang, namun dapat membantu untuk menciptakan kemandirian pada
anak.

 Bermain Paralel
Model bermain ini adalah bermain sendiri ditengah tengan anak
lain yang sedang melakukan permainan yang berbeda atau tidak ikut
bergabung dalam permainan. Permainan ini bersifat aktif secara
mandiri, tetapi masih dalam satu kelompok, dengan harapan
kemampuan anak dalam menyelesaikan tugas mandiri dalam kelompok
tersebut terlatih dengan baik.

 Bermain Asosiatiif
Bermain asosiatif merupakan bermain bersama dengan tidak
terikat pada aturan yang ada, semuanya bermain tanpa mempedulikan
teman yang lain dalam sebuah aturan main. Bermain ini akan
menumbuhkan kreatifitas anak karena adanya stimulasi dari anak lain,
namun belum dilatih untuk mengikuti peraturan dalam kelompok.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 24


 Bermain Kooperatif
Bermain kooperatif merupakan bermain bersama sama dengan
ada aturan yang jelas, sehingga terbentuk perasaan kebersamaan dan
terbentuk hubungan antara pemimpin dan pengikut. Permainan ini
bersifat aktif, diamana anak akan selalu menumbuhakan kreatifitasnya.
Selain itu ,jenis bermain ini juga dapat melatih anak pada peraturan
kelompok sehingga anak dituntut selalu mengikuti peraturan.

c. Jenis – Jenis Stimulasi Permainan Berdasarkan Kelompok Usia

 Usia 0-1 tahun


Perkembangan anak mulai dapat dilatih dengan adanya refleks: melatih kerja
sama antara mata dan tangan atau mata dan telinga dalam koordinasi; melatih
mencari, melatih mengenal, kepekaan perabaan, dan keterampilan gerakan yang
berulang. Fungsi bermain pada usia ini adalah untuk memperbaiki perkembangan
dan pertumbuhan.
 Usia 1-2 tahun
Jenis permainan yang bertujuan untuk melatih anak melakukan gerakan
mendorong atau menarik, melatih melakukan imajinasi, melatih anak melakukan
kegiatan sehari-hari, serta memperkenalkan beberapa bunyi dan mampu
membedakannya.
 Usia 2-3 tahun
Dianjurkan untuk bermain dengan tujuan menyalurkan perasaan atau emosi
anak, mengambangkan keterampilan bahasa, melatih motorik kasar dan halus,
mengembangkan kecerdasan, melatih daya imajinasi,serta melatih kemampuan
membedakan permukaan dan warna benda.
 Usia 3-6 tahun
Anak mulai mampu mengembangkan kreatifitas dan sosialisainya, diperlukan
permainan yang dapat mengembangkan kemampuanmenyamakan dan
membedakan, kemampuan berbahasa, mengembangkan kecerdasan,
menumbuhkan sportifitas, mengembangkan koordinasi motorik, mengembangkan
dalam mengontrol emosi, motorik kasar, dan halus, memperkenalkan pengertian
yang bersifat ilmu pengetahuan, serta memperkenalkan suasana kompetisi dan
gotong royong.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 25


F. Kebutuhan Fisik dan Psikososial Pada Bayi dan Anak
a. Kebutuhan fisik
Terdiri atas kebutuhan nutrisi dan cairan, kebutuhan perawatan dasar,
kebutuhan pakaian, kebutuhan perumahan, dan kebutuhan sanitasi lingkungan
yang baik.
 Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Komponen Zat Gizi
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber metabolisme.
2. Lemak
Lemak merupakan pengangkut vitamin A, D, E, dan K yang larut
dalam lemak. Kaya akan 26etabo dan pelindung organ tubuh terhadap suhu.
Tabel 3.1 Kebutuhan 26etabo perhari
(Seumber: widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 2004)

Usia Berat Badan Tinggi Badan Energi (kkal)


(kg) (cm)
0-6 bulan 6 80 550
7-12 bulan 8,5 71 650
1-3 tahun 12 90 1000
4-6 tahun 18 110 1550
7-9 tahun 25 120 1800
Laki-laki
10-12 tahun 35 145 2050
13-15 tahun 46 150 2400
16-18 tahun 55 160 2600
Perempuan
10-12 tahun 37 145 2050
13-15 tahun 48 153 2350
16-18 tahun 50 154 2200

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 26


3. Protein
Protein merupakan zat gizi yang berguna dalam pembentukan
protoplasma sel.

Tabel 3.2 Kebutuhan protein per hari (per kg bb)


(Sumber: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 2004)
Usia Berat Badan Tinggi Badan Protein (pr)
(kg) (cm)
0-6 bulan 6 60 10
7-12 bulan 8,5 71 18
1-3 tahun 12 90 25
4-6 tahun 18 110 39
7-9 tahuh 25 120 45
Laki-laki
10-12 tahun 35 138 50
13-15 tahun 46 150 60
16-18 tahun 55 160 65
Perempuan
10-12 tahun 37 145 50
13-15 tahun 48 153 57
16-18 tahun 50 154 50

4. Air
Kebutuhan air pada bayi 27etaboli tinggi, yaitu 75-80% dari berat
badan dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 55-60%. Air berfungsi
sebagai pelarut untuk pertukaran seluler, sebagai medium untuk ion, transport
nutrient dan produk buangan, serta pengatur suhu tubuh.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 27


Tabel 3.3 Kebutuhan cairan bayi dan anak
(Sumber: Behrman, 2000)
Usia Rata-rat Berat Jumlah Air Jumlah Air per
Badan dalam 24 jam Kilogram Berat
(ml) Badan dalam 24
jam (ml)
3 hari 3,0 250-300 80-100
10 hari 3,2 400-500 125-150
3 bulan 5,4 750-850 140-160
6 bulan 7,3 950-1100 130-155
9 bulan 8,6 1100-1250 125-145
1 tahun 9,5 1150-1300 120-135
2 tahun 11,8 1350-1500 115-125
4 tahun 16,2 1600-1800 100-100
6 tahun 20,0 1800-2000 90-100
10 tahun 28,7 2000-2500 70-85
14 tahun 45,0 2200-2700 50-60
18 tahun 54,0 2200-2700 40-50

5. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa metabolisme yang digunakan untuk
mengatalisasi metabolisme sel yang berguna untuk pertumbuhan dan
perkembangan tubuh anak.

Vitamin yang dibutuhkan tubuh sebagai berikut:


 Vitamin A (retinol) mempunyai pengaruh dalam kemampuan fungsi mata,
pertumbuhan tulang dan gigi, serta pembentukian maturasi epitel.
 Vitamin B (tiamin) larut dalam air, namun tidak larut dalam lemak.
 Vitamin B2 (riboflafin.)
 Vitamin B12 (sianokobalamin) sangat baik untuk maturasi sel darah merah
dalam sumsum tulang.
 Vitamin C (asam askorbat) untuk regenerasi sel.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 28


 Vitamin D berguna untuk mengatur penyerapan serta pengendapan
kalsium dan fosfor dengan memengaruhi permeabilitas membrane usus,
juga mengatur kadar alkalin fosfatase serum.
 Vitamin E berfungsi untuk meminimalkan oksidasi karoten, vitamin A,
dan asam linoleat, dan menstabilkan membrane sel.
 Vitamin K berfungsi untuk pembentukan protombin, faktor koagulasi II,
VII, IX, dan X yang harus tersedia pada tubuh dalam jumlah cukup.
Tabel 3.4 Kebutuhan vitamin perhari
(Sumber: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 2004)
Usia Berat Tinggi Vit. Tiami Riboflavi Niasin B12 Vit. C
badan Badan A n (mg) n (mg) (mg) (mg) (mg)
(kg) (cm) (RE)
0-6 bulan 6 60 375 0,3 0,3 2 0,4 40
7-12 bulan 8,5 71 400 0,4 0,4 4 0,5 40
1-3 tahun 12 90 400 0,5 0,5 6 0,9 40
4-6 tahun 17 110 450 0,6 0,6 8 5,0 45
7-9 tahun 25 120 500 0,9 0,9 10 1,5 45
Laki-laki
10-12 tahun 35 138 600 1,0 1,0 12 1,8 50
13-15 tahun 46 150 600 1,2 1,2 14 2,4 75
16-18 tahun 55 160 600 1,3 1,3 16 2,4 90
Perempua
n
10-12 tahun 37 145 600 1,0 1,0 12 1,8 50
13-15 tahun 48 153 600 1,1 1,0 13 2,4 65
16-18 tahun 50 154 600 1,1 1,0 14 2,4 75

6. Mineral
Komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro, yaitu:
 Kalsium untuk mengatur struktur tulang dan gigi, kontraksi otot,
iritabilitas saraf, koagulasi darah, kerja jantung, dan produksi susu.
 Klorida berguna dalam pengaturan tekanan metabolisme serta
keseimbangan asam dan basa.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 29


 Kromium untuk metabolism glukosa dan metabolisme dalam insulin.
 Tembaga untuk produksi sel darah merah, pembentukan hemoglobin,
penyerapan besi, dan lain-lain.
 Flour untuk pengaturan struktur gigi dan tulang.
 Iodium merupakan unsure tiroksin dan trioidotironin.
 Zat besi untuk pengangkutan CO2 dan O2.
 Magnesium berguna dalam aktivasi enzim pada metabolisme karbohidrat
dan sangat penting dalam proses metabolisme.
 Mangan berfungsi dalam aktivitas enzim.
 Fosfor merupakan metabolisme pokok dalam pertumbuhan tulang dan
gigi.
 Kalium berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran impuls saraf,
keseimbangan cairan, dan pengaturan irama jantung.
 Natrium berguna dalam pengaturan tekanan metabolisme serta pengaturan
keseimbangan asam, basa, dan cairan.
 Sulfur unsure pokok dalam protein seluler yang membantu proses
meetabolisme jaringan saraf.
 Seng unsur pokok dari beberapa enzim karbonik anhidrase yang penting
dalam pertukaran CO2.

Tabel 3.5 Kebutuhan mineral per hari


(Sumber: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 2004)
Usia Berat Tinggi Kalsium Fosfor Besi Seng Iodium
Badan badan (mg) (mg) (mg) (mg) (pg)
(kg) (cm)
0-6 bulan 6 60 200 100 0,5 1,3 90
7-12 bulan 8,5 71 400 225 7 7,5 90
1-3 tahun 12 90 500 400 8 8,2 90
4-6 tahun 17 110 500 400 9 9,7 120
7-9 tahun 25 120 600 400 10 11,2 120
Laki-laki
10-12 tahun 35 138 1000 1000 13 14 120
13-15 tahun 46 150 1000 1000 19 17,4 150

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 30


16-18 tahun 55 160 1000 1000 15 17 150
Perempuan
10-12 tahun 37 145 1000 1000 20 12,6 120
13-15 tahun 48 153 1000 1000 26 15,4 150
16-18 tahun 50 154 1000 1000 26 14 150

b. Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan Usia Tumbuh Kembang


 Usia 0-6 bulan
Kebutuhan nutrisi dapat dipenuhi melalui air susu ibu (ASI) yang
mengandung komponen paling seimbang atau dapat juga diberikan susu
formula.
 Usia 6-9 bulan
Mendapatkan nutrisi dari ASI dan makanan pendamping berupa bubur
susu, bubur tim kasar, dan buah.
 Usia 10-12 bulan
Anak masih tetap diberi ASI dengan tambahan makanan padat dan
lebih banyak jumlahnya.

 Usia toodler dan prasekolah


Penyediaan menu makanan dibuat bervariasi dan jenis makanan padat.

c. Kebutuhan Perawatan Kesehatan Dasar


 Kebutuhan pakaian
 Kebutuhan perumahan
 Kebutuhan sanitasi lingkungan yang baik

d. Kebutuhan Psikososial
 Kebutuhan kasih sayang.
 Kebutuhan rasa aman.
 Kebutuhan harga diri.
 Kebutuhan rasa memiliki.
 Kebutuhan mendapatkan pengalaman.
 Kebutuhan stimulasi.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 31


G. Pertanyaan Dari Kelompok Lain

Nama : Candrika N.

Kelompok :6

Pertanyaan : Apabila kenaikan berat badan dalam satu bulan kurang dari 800g apa yang
akan terjadi?

Jawaban : Dalam KMS ada grafik batasan berat badan anak, jika kenaikan berat badan
masih ada dalam garfik ketentuan maka masih bisa dikatakan normal tetapi
jika anak dua kali berturut-turut tidak mengalami kenaikan maka harus di
rujuk. Karena bisa jadi ada kelainan atau indikasi lain.

Nama : Anisa Soleha

Kelompok :2

Pertanyaan : Apa faktor penyebab pada pertumbuhan gigi sering terjadi demam dan
rewel?

Jawaban : Panas menjadi salah satu gejala dari tumbuhnya gigi biasanya disebabkan
karena saat tumbuh gigi gusi menjadi bengkak dan timbul ketidaknyaman
pada bagian mulut sehingga anak rewel dan kadang disertai demam akibat
menurunnya metabolisme tubuh. Tetapi jika demam lebih dr 38 derajat celcius
maka harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Nama : Nindya Rahma Putri

Kelompok :6

Pertanyaan : Apa yang menyebabkan bayi baru lahir tumbuh gigi?

Jawaban : Perkembangan gigi umunya terjadi pada bagian gigi ataupun gigi atas meski
kondisi anak yang baru lahir tumbuh gigi merupakan kelainan akan tetapi
tidak akan membahayakan . Secara istilah kedokteran munculnya gigi pada
bayi baru lahir disebut natal teeth. Sebagian besar terjadinya gigi muncul pada
bayi yang baru lahir bukan disebabkan karena pengaruh medis. Ada beberapa
faktor yang menyebabkan bayi baru lahir sudah tumbuh gigi:

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 32


1. Isolated anomaly penyebab umum yang terjadi pada bayi yang
memiliki gigi waktu dilahirkan.
2. Sindrom Allis van Crevelnd sindrom yang mewariskan kelainan dan
kekerdilan sehingga dapat memicu terjadinya gigi muncul pada saat
bayi dilahirkan.
3. Sindrom Pierre Robin kondisi yang sering ditandai dengan rahang
bawah yang sangat kecil atau disebut micrognathia, kemudian lidah
cenderung mundur dan kebawah bahkan celah lunah dilangit-langit
mulut.
4. Sindrom Soto kondisi yang terjadi sangat langka disebabkan karena
kelainan genetic yang menyebabkan pertumbuhan berlebih pada usia
anak 2-3 tahun diawal pertumbuhannya.
5. Sindrom Hallerman-streif kondisi dimana mempengaruhi tinggi dan
juga bentuk kepala.

Nama : Riska Awalia

Kelompok :5

Pertanyaan : Apakah cepat lambat jalan dapat mempengaruhi kecerdasan pada anak?

Jawaban : Tergantung dari keadaan anak apakah ada pengaruh lain seperti kelain saat
lahir jika memang ada maka perkembangan yang terlambat bisa
mempengaruhi kecerdasan anak, tetapi jika disebabkan faktor keluarga atau
lingkungan yang tidak mendukung seperti kurangnya aktif orangtua dalam
membantu proses anak berjalan maka itu tidak mempengaruhi kecerdasan
anak.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 33


BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan :


Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih


kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi
dan kemandirian.

Perkembangan fisik mencakup pertumbuhan biologis. Misalnya, Pengukuran


Antropometri, Pengukuran Tinggi Badan, Pengukuran Lingkar Kepala, Pengukuran
Lingkar Lengan Atas, Pemeriksaan Fisik, Pemeriksaan Laboratorium, Pemeriksaan
Radiologis. Tumbuh kembang merupakan proses yang dinamis dan terus menerus.

B. Saran

Agar anak dapat tumbuh kembang dengan baik maka para ibu – ibu diharapkan
dapat memeperhatikan gizi pada bayi dan melatih anak untuk belajar sesuai dengan
tahapanya.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 34


DAFTAR PUSTAKA

Behrman, R. E. dkk. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson.Volume 1. Diterjemahkan oleh A.


Samik Wahab. Jakarta: EGC.

Narendra, M. B. 2000. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Sagong Seto.

Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Wong, D. L. 2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Diterjemahkan oleh Monica


Ester. Jakarta: EGC.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika.

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita 35

Anda mungkin juga menyukai