Anda di halaman 1dari 28

Pertumbuhan dan

Perkembangan Pada
Bayi
Oleh: Kelompok 2
Nama Anggota

1.Elvina Dwita 2011312023

2.Janika Wahyuningsih 2011311016

3.Mila Gustia 2011312065

4.Putri Nabilla Rahmi 2011311040


Table Of Contents

Pertumbuhan Perkembangan Perkembangan


Fisik Psikososial Psikoseksual

Perkembangan Motorik, Perkembangan Perkembangan


Kognitif, Visual, Bicara, Moral Kemandirian
Pendengaran, &
Emosional
• Pertumbuhan adalah perubahan fisik berupa
proses pertambahan jumlah dan atau ukuran sel
dan tidak dapat kembali kebentuk semula
(Irreversible), dapat diukur (dinyatakan dengan
angka, grafik, dsb)
• Perkembangan adalah proses menuju ke tingkat
kedewasaan atau pematangan, tidak dapat diukur
dan dilihat dengan mata telanjang
Pertumbuhan Fisik
1. Berat Badan .

Usia (bulan) Berat Badan Rata-Rata Berat Badan Rata-Rata Usia (bulan) Berat Badan Rata-Rata Berat Badan Rata-Rata

Laki-Laki (Kg) Perempuan (Kg) Laki-Laki (Kg) Perempuan (Kg)


1 4,15 4,15
7 8 8
2 5 5
8 8,5 8,5
3 5,7 5,7
9 8,9 8,9
4 6,35 6,35
10 9,2 9,2
5 7 7
11 9,5 9,5
6 7,5 7,5 12 9,97 9,87
Prosedur Pengukuran Berat Bayi
1. Dilakukan oleh 2 orang, yaitu orang pertama mengukur berat bayi
2. Sambil menjaga anak agar tidak jatuh dan orang kedua mencatat hasil pengukuran.
3. Bayi dalam keadaan tanpa pakaian atau hanya menggunakan popok yang kering.
4. Tempatkan bayi di tengah alat timbangan.
5. Lakukan pembacaan dengan ketelitian 0,01 kg.
2. Panjang Badan atau Tinggi Badan
Sejak lahir, rata-rata panjang badan bayi bertambah sekitar 1,5-2,5 cm setiap bulan hingga usia bayi 6 bulan. Selanjutnya
di usia 6 sampai 12 bulan, pertumbuhan panjang badan bayi rata-rata bertambah 1 cm per bulan. Selama pemeriksaan
rutin, dokter akan memantau pertumbuhan panjang atau tinggi badan bayi. Tujuannya untuk mengetahui sekaligus
mendeteksi tumbuh kembang bayi berjalan dengan baik sesuai dengan usianya.
Usia L P Usia L P

1 bulan 50,8-60,6 cm 49,8-59,5 cm. 7 bulan 64,8-75,5 cm 62,7-74,2 cm

2 bulan 54,4-64,4 cm 53-63,2 cm 8 bulan 66,2- 77,2 cm 64,0-75,8 cm.

3 bulan 57,3-67,6 cm 55,6-66,1 cm 9 bulan 67,5-78,7 cm 65,3-77,4 cm

4 bulan 59,7-70,1 cm 57,8-68,6 cm. 10 bulan 68,7-80,1 cm 66,5 – 78,9 cm

5 bulan 61,7-72,2 cm 59,6-70,7 cm 11 bulan 69,9-81,5 cm 67,7-80,3 cm

6 bulan 63,6-74,0 cm 61,2-72,5 cm 12 bulan 71,-82,9 cm 68,9-81,7 cm


3. Lingkaran Kepala
Tujuan pengukuran lingkar kepala adalah untuk menemukan kelainan lingkar kepala sedini mungkin, sehingga
dapat segera dilakukan tindakan yang tepat untuk mengatasinya. Secara normal, pertambahan ukuran lingkar
pada setiap tahap relatif konstan dan tidak dipengaruhi oleh faktor ras, bangsa dan geografis .

Usia LK Rata-Rata Laki- LK Rata-Rata Usia LK Rata-Rata Laki- LK Rata-Rata


(bulan) Laki (Cm) Perempuan (Cm) (bulan) Laki (Cm) Perempuan (Cm)

1 34,5 – 40,5 34 – 39 7 42 – 47 41 – 47

2 36,5 – 42 36 – 41 8 43 – 48 41,5 – 47,5

3 38 – 43,5 37 – 42 9 43,5- 48,5 42 – 48

4 39 – 44,5 38,5 – 43,5 10 44 – 49 42,75 – 48,5

5 40,5 – 45 39 – 45 11 44,5 – 49,5 43,7 – 48,75

6 41 – 46 40 – 46 12 45 – 49,75 43,75 - 49
Prosedur Pengukuran Lingkaran Kepala
a. Topi, hiasan rambut, atau hiasan lainnya yang akan mengganggu
pengukuran harus dilepaskan.
b. Bayi lebih nyaman dalam dekapan orangtua.
c. Ukur lingkaran kepala atau lingkaran occipital-frontal yaitu lingkaran
kepala terbesar melalui belakang kepala (occiput) dan sebelah atas alis
mata.
d. Lakukan pembacaan dengan ketelitian 0,1 cm.
Perkembangan Psikososial
Psikososial adalah istilah yang mengacu pada bagaimana kesehatan mental, pikiran, dan perilaku seseorang
(psiko) berkaitan dengan kebutuhan atau tuntutan masyarakat (sosial). Isitlah ini dipopulerkan pada 1950 oleh
seorang psikolog bernama Erik Erikson. Dasar Perkembangan Psikososial, yaitu:
• Emosi Emosi, seperti kesedihan, sukacita, dan rasa takut, adalah reaksi subjektif terhadap pengalaman yang
diasosiasikan dengan perubahan fisiologis dan tingkah laku. Emosi bersifat fluktuatif dan dinamis, artinya
perubahan emosi sangat tergantung pada kemampuan seseorang dalam mengendalikan diri. Misalnya, satu
anak dapat mudah marah, yang lain tidak.
• Tanda-Tanda Munculnya Emosi  Pada bulan pertama, bayi menjadi tenang ketika mendengar suara
seseorang atau ketika digendong, dan mereka tersenyum ketika tangan mereka digerakkan bersama untuk
bermain. Seiring dengan berjalannya waktu, bayi lebih merespon terhadap orang-orang di sekitarnya.
Menangis adalah cara yang paling ampuh, dan kadang-kadang satu-satunya cara bayi untuk dapat
mengkomunikasikan kebutuhan mereka
• Tersenyum dan tertawa  Senyum bayi secara spontan/involunter setelah lahir merupakan hasil
dari aktivitas sistem saraf subkortial, biasanya terjadi pada periode tidur REM dan akan berkurang
pada usia tiga bulan pertama.
Senyum sadar paling dini dapat ditimbulkan oleh sensasi halus, seperti menggoyangkan dan meniup
kulit bayi.
 Pada sekitar 1 bulan, senyum umumnya menjadi lebih sering dan lebih sosial.
 Selama bulan kedua, seiring berkembangnya pengenalan visual, bayi lebih sering tersenyum pada
rangsangan visual, seperti wajah mereka kenal.
 Pada sekitar bulan keempat, bayi tertawa keras ketika dicium di perut atau digelitik.
 Pada sekitar bulan keenam, mereka mungkin terkekeh merespons ibunya yang mengeluarkan suara
aneh atau muncul dengan handuk mengerudungi wajahnya.
 Pada sekitar bulan kesepuluh, mereka tertawa mungkin mencoba untuk menempatkan handuk
kembali di wajahnya
Tahap Psikososial pada bayi baru lahir – 18 bulan 
Kepercayaan Vs Ketidakpercayaan
Menurut Erik Erikson tahap pertama perkembangan psikososial anak terjadi sejak bayi baru lahir hingga usia 2
tahun.Si kecil akan mengembangkan kepercayaan dalam dirinya, jika kebutuhan dan perawatan dirinya dipenuhi
ditambah dengan kasih sayang. Hasil dari adanya kepercayaan berupa kemampuan mempercayai lingkungan dan
dirinya serta juga mempercayai kapasitas tubuhnya dalam berespon secara tepat terhadap lingkungannya. Namun
jika terjadi sebaliknya, akan menimbulkan rasa curiga pada diri si kecil
Oleh sebab itu, Apabila seorang ibu bisa memberikan rasa hangat dan dekat, konsistensi dan kontinuitas kepada bayi
mereka, maka bayi itu akan mengembangkan perasaan dengan beranggapan bahwa orang-orang yang ada
didalamnya dapat dipercaya dan saling menyayangi sehingga bayi belajar untuk mengantungkan diri dan percaya
kepada mereka. Namun, jangan dipahami bahwa peran sebagai orangtua harus serba sempurna tanpa ada
kesalahan/cacat. Karena orangtua yang terlalu melindungi anaknya pun akan menyebabkan anak punya
kecenderungan maladaptif. Orang yang selalu percaya tidak akan pernah mempunyai pemikiran maupun anggapan
bahwa orang lain akan berbuat jahat padanya. Dengan kata lain,mereka akan mudah tertipu atau dibohongi
Perkembangan Psikoseksual
Menurut Freud, selama tahap pertama perkembangan ini, libido manusia terletak di
mulutnya. Artinya mulut adalah sumber utama kesenangan. Tahap ini terkait dengan
menyusui, menggigit, mengisap, dan menjelajahi dunia dengan memasukkan sesuatu ke
dalam mulut.

Mengunyah permen karet berlebihan, menggigit kuku, dan mengisap jempol bisa jadi


berawal dari terlalu sedikit atau terlalu banyak kepuasan oral anak pada tahapan ini. 
Pekembangan Motorik, Kognitif, Visual, Bicara,
Pendengaran, dan Emosional.
Usia 0-3 Bulan
• Motorik Kasar Mengangkat kepala & dada saat tengkurap, mengangkat tangan ke mulut, Meraih & menggoyangkan mainan
• Visual  Mengikuti obyek yang bergerak, Mengenali orang yang familiar pada jarak dekat
• Bicara dan Pendengaran Tersenyum & mendengar suara ibunya, echoing (bergumam mengeluarkan suara)
• Sosial dan Emosional Mulai tersenyum, Lebih komunikatif dan ekspresif dengan wajah dan tubuh
Usia 4-7 Bulan
• Motorik Tengkurap bolak balik, Duduk (awalnya dengan bantuan tangan kemudian tanpa bantuan tangan), Memegang
benda dengan grasping (menggenggam bukan dengan menggunakan dua jari) dan memindahkannya
• Visual  Dapat melihat beraneka warna, Mampu melihat gerakan benda yang bergerak
• Bahasa respon bila namanya dipanggil, Membedakan emosi dengan nada bicara, Babbling dengan beberapa konsonan
• Kognitif Dapat menemukan objek yang disembunyikan, Berekspresi dengan tangan dan mulut, Berusaha mendapatkan
obyek yang jauh dari jangkauan
• Sosial dan Emosional Mulai senang bermain bersama, Berespon terhadap ekspresi emosi orang lain
 
Usia 8-12 Bulan
• Motorik Kasar  Duduk dari posisi tidur tanpa bantuan, Merangkak maju, Berjalan sambil berpegangan
pada furniture, Dapat berjalan 2-3 langkah tanpa bantuan
• Motorik Halus  Memegang benda dengan menggunakan dua jari, Melemparkan benda dengan sengaja,
Menusuk lubang dengan jari telunjuk, Mencoba mencorat-coret
• Bahasa  Berespon dengan kalimat sederhana, Menggunakan gerakan sederhana untuk menyatakan
keinginan misalnya: menggelengkan kepala untuk “tidak”, Mencoba meniru kata-kata
• Kognitif  Mengeksplorasi obyek dengan berbagai cara (menggoncangkan, membenturkan, melempar,
dan menjatuhkan), Menirukan gerakan isyarat, Mulai menggunakan benda dengan benar.
• Sosial dan Emosional Malu atau cemas pada orang yang tidak dikenalnya, Menangis saat ibu/ayahnya
meninggalkannya, Menunjukkan ketertarikan khusus pada orang-orang dan mainan tertentu, Mengulang
suara/gerak tertentu untuk menarik perhatian
 
Perkembangan Moral
Pada masa bayi, anak belum mengenal perilaku moral atau perilaku yang sesuai atau tidak
sesuai dengan kebiasaan orang-orang disekitarya. Contohnya: bagi bayi, rasa lapar itu
adalah salah, sehingga ia akan menangis. Semakin bertambah hari, bertambah pula
usianya anak bertambah pula pengetahuan terhadap lingkungan sekitarya. Pengetahuannya
tentang perilaku yang boleh atau tidak boleh atau perilaku yang sesuai dengan kebiasaan
lingkungan sekitar dimengerti berdasar pendidikan dari orang dewasa disekitamya.
Perkembangan Kemandirian
Perkembangan Kemandirian Bayi Usia 4—5 Bulan
Memegang biskuit dan memasukkannya ke mulut, meskipun kadang kerap terjatuh.
Perkembangan Kemandirian Bayi Usia 6—7 Bulan
Meraih sendiri biskuit yang ada di dekatnya, lalu memegangnya dan memasukkannya ke mulut.
Dapat menggeser tubuh atau mukanya bila tertutupi kain selimutnya atau bantal kecil.
Perkembangan Kemandirian Bayi Usia 8—9 Bulan
Dapat minum dari cangkir/gelas bergagang dengan dibantu.
Kemampuan mengunyah makanan padat semakin baik.
Mulai belajar menggunakan sendok untuk makan.
Perkembangan Kemandirian Bayi Usia 10—12 Bulan
Minum sendiri dari cangkir/gelas bergagang.
Di usia setahun dapat memegang sendok sendiri dan mulai makan sendiri tanpa dibantu.
Turun sendiri dari sofa atau tempat tidur yang rendah.
Promosi Kesehatan, Masalah
Kesehatan Fisik dan Psikologis
yang Sering Terjadi Baik Secara
Fisiologis atau Abnormal Pada
Bayi
Masalah Kesehatan
Pada Bayi

GERD RSV Diare

Dermatitis Ruam Popok Kejang


Seboroik
A. Gastroesophageal reflux disease (GERD)

Refluks Gastroesofageal (RGE) yang sering disebut “chalasia” yaitu suatu keadaan yang sering dijumpai pada bayi, ditandai
oleh regurgitasi berulang dari isi lambung ke dalam esofagus. Jika sfingter esofagus bagian bawah (SEB) tidak berfungsi
dengan baik dapat timbul refluks yang hebat dengan gejala muntah yang berlebihan.

Etiologi GERD, Penyakit pada bayi ini terjadi saat asam lambung naik ke esofagus sehingga menimbulkan rasa sakit, panas
pada dada, mual, muntah, dan erosi gigi atau kerusakan gigi karena asam lambung tersebut. Penyebabnya adalah katup antara
esofagus dan otot perut bayi belum tumbuh sempurna.

Gejala Klinis Refluks Gastroesofageal ,Gejalanya antara lain:

a. Muntah yang berlebih terjadi pada 85% pasien selama minggu pertama kehidupan, sedangkan 10% baru timbul sampai
umur 6 minggu, sisanya setelah umur lebih dari 6 minggu.
b. Menurut Mayo Clinic, GERD mungkin telah dialami bayi di bawah usia 1 tahun dan anak prasekolah jika mereka
menunjukkan gejala seperti: Menolak makan atau tidak menambah berat badan, Mengalami kesulitan bernapas, Dimulai
dengan muntah pada usia 6 bulan atau lebih , Rewel atau nyeri setelah makan
B.RSV

Respiratory syncytial virus, juga disebut human respiratory syncytial virus dan human orthopneumovirus,
adalah virus menular yang sangat umum yang menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan.

Gejala-gejala ini biasanya timbul dalam waktu 4-6 hari setelah terinfeksi dan biasanya muncul secara
bertahap dan tidak sekaligus. Pada bayi yang masih kecil dan terinfeksi RSV, gejala yang ditunjukkan
mungkin cepat marah, penurunan aktivitas, dan kesulitan bernapas.

Virus ini sangat menular, melalui droplet atau cairan tubuh yang terinfeksi RSV dan menyebar ketika
penderita tiba-tiba batuk atau bersin

.
C.Diare

Diare adalah buang air besar dengan bertambahnya frekuensi yang lebih dari biasanya 3 kali sehari
atau lebih dengan konsistensi cair.

Diare terjadi pada kelompok umur 6-11 bulan pada saat diberikan makanan pendamping ASI. Pola ini
menggambarkan kombinasi efek penurunan kadar antibody ibu, kurangnya kekebalan aktif bayi,
pengenalan makanan yang mungkin terkontaminasi bakteri tinja.

Tanda dan gejala awal diare ditandai dengan anak menjadi cengeng, gelisah, suhu meningkat,
nafsu makan menurun, tinja cair (lendir dan tidak menutup kemungkinan diikuti keluarnya darah,
anus lecet, dehidrasi (bila terjadi dehidrasi berat maka volume darah berkurang, nadi cepat dan kecil,
denyut jantung cepat, tekanan darah turun, keadaan menurun diakhiri dengan syok), berat badan
menurun, turgor kulit menurun, mata dan ubun-ubun cekung, mulut dan kulit menjadi kering
D.DERMATITIS SEBOROIK (Cadle Cap)

Dermatitis seboroik adalah kelainan papuloskuamosa yang sering dijumpai dan bersifat kronis dapat mengenai bayi
dan dewasa. Penyakit ini secara khas didapatkan pada daerah tubuh yang memiliki folikel sebasea dengan
konsentrasi yang tinggi dan kelenjar sebasea yang aktif .

Dermatitis seboroik pada bayi lazim disebut dermatitis seboroik infantil. Penyakit ini dominan pada usia 2-10
minggu (biasanya minggu ketiga dan keempat) dan akan menghilang dengan spontan tanpa pengobatan. Dermatitis
seboroik infantil utamanya mengenai kulit kepala dan area intertriginosa dengan skuama berminyak dan krusta.

Pada perjalanan penyakit, bercak kemerahan makin meningkat, berbatas tegas, tertutup skuama berminyak. Lipatan
belakang telinga dan leher juga bisa terkena. Pakaian semioklusif dan pemakaian pampers menyebabkan keadaan
yang lembap dan maserasi. Salah satu yang harus dipikirkan pada keadaan ini adalah bentuk psoriasis yang
mengenai 1 lipatan yang biasa disebut napkin psoriasis. Napkin psoriasis biasanya mulai didapatkan pada usia 3
dan 6 bulan, serta pertama kali muncul pada area napkin (diaper) tampak sebagai area kemerahan berbatas tegas
dan beberapa hari kemudian muncul papulae berwarna merah pada badan dan bisa juga terdapat pada anggota
gerak. Papul tertutup skuama putih tebal khas psoriasis. Tipe ini menunjukkan respons yang sangat bagus terhadap
terapi dan akan hilang setelah usia 1 tahun.
Cradle cap adalah dermatitis seboroik pada bayi. Penyakit pada bayi ini terjadi ketika
kerak pada kulit kepala yang dialami bayi. Kerak ini terjadi akibat adanya minyak yang
berlebih pada kulit kepala. Berbeda dengan dermatitis atopik, cradle cap tidak terasa
gatal. Hanya saja, cradle cap terkadang menimbulkan kemerahan pada kulit kepala.
E.Ruam popok
Dermatitis popok (eksim popok, napkin dermatitis, diaper dermatitis) merupakan kelainan kulit yang timbul
di daerah kulit yang tertutup popok. Penyebab dermatitis popok bersifat multifaktorial. Kelembaban yang
tinggi dan penggunaan popok yang lama mengawali terjadinya dermatitis popok. Diantara berbagai faktor
penyebab seperti faktor fisik, kimiawi, enzimatik dan biologik (kuman dalam feses, urin); popok itu sendiri
perlu dipertimbangkan.

Kelainan yang paling banyak ditemukan pada individu yang menggunakan popok adalah dermatitis popok
iritan dan dermatitis popok kandida (jamur).Popok yang basah mengakibatkan perubahan lapisan tanduk
kulit sehingga mempengaruhi fungsi sawar kulit dan meningkatkan pertumbuhan mikroba. pH kulit yang
lebih tinggi akibat kontaminasi feses dan meningkatnya aktivitas serta sifat iritan enzim didalamnya
menyebabkan perubahan kulit sehingga mudah dilalui berbagai zat.
F.Kejang
a. Kejang merupakan gerakan involunter klonik atau tonik pada satu atau lebih anggota gerak. Biasanya sulit di
kenali dan terjadi pada usia 6 bulan – 6 tahun
b. Epidemiologi
● Prevalensi 1 diantara 20 anak
c. Penyebab kejang:
Serebral hipoksia, trauma lahir, malformasi kongenital, metabolik, sepsis, obat-obatan(Lissauer dan Fanaroff,
2009), Perubahan suhu yg cepat dantiba-tibademam (Victoria Goverment Melbourne, 2010)
d. Faktor penyebab kejang

●Komplikasi pada saat kehamilan dan kelahiran

Ibu tidak imunisasi TT, perdarahan saat usia kehamilan 28 tahun, gawat janin pada masa kehamilan dan
persalinan yg mengharuskan induksi persalinan, alat yang digunakan tidak steril, ibu hamil dengan DM,
kelainan metabolism seperti hipoglikemia, hipokalasemia, hipomagnesemia, dll;

● Manifestasi klinis

Apneu, gerakan mengecap bibir, perputaran bola mata (Lissauer dan Fanaroff, 2009).
f. Penatalaksanaan kejang:
● Jalan nafas (air);
● Pernafasan (breathing);
● Sirkulasi (circulation);
● Periksa adanya hipoglikemia (Lissauer dan Fanaroff, 2009).
Does Anyone Have any
Questions?

Thank
you!
CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai