PHILOSOPY DAN
FRAMEWORK KEPERAWATAN
MATERNITAS
KELOMPOK 2
KELOMPOK 2
Add a heading
VERRA OKTAVIA 2011311025
GHAIRU A'DIYAH 20113110
MILA AGUSTIA 2011312065
FADILAH BUYATMA PUTRI 2011312017
WEDDY FUNNISYA 2011313041
KHOLIK MIKRO JATORTU DAULAY 2011312029
THEORY
LINGKUP
MATERNITAS
4 FASE
PELAYANAN
KESEHATAN
01 philosopy keperawatan maternitas
A C
MATERNAL
RAMONA T
ROLE
ATTAINMENT B MERCER
BECOMING
A MOTHER
A
MATERNAL
ROLE dikemukakan oleh Mercer mengikuti kerja
Bronfenbrenner (1979) yang dikenal dengan lingkaran MIKROSISTEM
ATTAINMENT sarang burung yang meliputi sekumpulan 3 siklus
MESOSISTEM
MAKROSISTEM
Maternal Role Attainment adalah proses
yang mengikuti 4(empat) tahap penguasaan
peran
ANTISIPATORY INFORMAL
FORMAL PERSONAL
Pada tahun 2003 ia mulai menguji teori peran pengasuhan ibu (Theory of Maternal
Role Attainment), yang mengusulkan istilah menjadi seorang ibu lebih memberikan suatu
proses refleksi yang akurasi berdasarkan pada penelitian terbaru.
B Selanjutnya pada tahun 2004, Mercer menyarankan konsep proses pengasuhan dan
BECOMING tidak terus mengembangkan diri sebagai seorang ibu. Kesimpulan Mercer didasarkan
pada perluasan penelitian terbaru mengenai penyimpangan perilaku wanita ketika
A MOTHER
menjadi seorang ibu.Mercer (2004) kemudian melakukan suatu perubahan dalam
pengasuhan ibu memerlukan hubungan yang baru untuk dapat meningkatkan
kepercayaan diri dan mengajukan untuk menggantikan peran pengasuhan ibu dengan
menjadi seorang ibu.
Hasil penelitian kualitatif telah mengidentifikasi tahapan dari peran pengaruhan
dengan menggunakan istilah penelitian partisipasi. Suatu perbandingan dari hasil
penelitian ini telah menuntun Mercer (2004) mengajukan perubahan nama tahapan
mengacu pada identifikasi peran pengasuhan seorang ibu, yaitu:
Memilki komitmen dan persiapan kehamilan
Menerima kehamilan, melaksanakan peran dan sehat secara fisik selama dua minggu
pertama kehamilan
Kondisi ibu dalan keadaan normal selama minggu pertama sampai keempat
kehamilan)
Telah teridentifikasi menjadi seorang ibu diperkirakan telah hamil empat bulan.
C . Orientasi Teori (accepting by the nurse community)
RAMONA T Teori ini dilaksanakan dengan diberbagai tatanan dengan
berorientasi pada :
MERCER
Evaluasi proses teori berdasarkan Peterson & Bredow (2004) dibedakan menjadi
dua yaitu kritik internal (internal criticism) dan kritik eksternal (external criticism).
Model konsep self care Orem memandang bahwa setiap individu mempunyai kemampuan dan potensi untuk
merawat dirinya sendiri dan mencapai kesejahteraan. Keperawatan diberikan bila berkurang kemampuannya
untuk memenuhi kebutuhanself care sesuai dengan self care demand-nya (Orem, 2001). Teori ini menekankan
bahwa individu adalah agent self care bagi dirinya sendiri (Orem, 2001). Penerapan konsep self care Orem akan
lebih efektif apabila dilengkapi dengan teori-teori yang lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kasehatannya,
misalnya dengan teori transkultural Leininger, teori social support, dan sebagainya. Sebagai contoh pada
penggabungan dengan teori Transkultural Leininger diterapkan pada kasus yang selain bertujuan untuk
memandirikan pasien juga untuk melihat praktikpraktik budaya hidup sehat atau tidak sehat (membahayakan
kesehatan) yang ikutberpengaruh terhadap perkembangan status kesehatan seseorang, seperti peristiwa
kehamilan, persalinan (kelahiran), perawatan ibu dan bayi, termasuk keadaan proses penyembuhan luka.
Self care agency adalah kemampuan seseorang, dalam hal ini klien dengan
infeksi luka post SC paska pemulangan untuk merawat diri sendiri atau
melakukan self care.
Kebutuhan self care dibedakan dalam tiga kategori (Marriner-Tomey, 1994;
George, 1995; Orem, 2001):
Universal Health
Self Care Deviation Self
Requisites Care Requisites
Development
al Self Care
Requisites
Dalam memandirikan klien, pelayanan keperawatan yang diberikan
diklasifikasikan pada tiga sistem keperawatan (Orem, 2001) yaitu:
”Need for help” adalah suatu kegiatan dari seorang tenaga profesional bidang keperawatan maternitas yang mempunyai
potensi dalam memberikan bantuan kepada individu atau klien agar merasa nyaman (comfortable) dan mampu (capable)
sehingga mempunyai kekuatan melakukan koping dalam mengatasi masalah kesehatannya (for maintenance or stability in
a situation), (Tomey, 2006).
Teori yang dikemukakan oleh Wiedenbach tersebut adalah teori yang menjelaskan bagaimana seorang perawat maternitas
membuat suatu ukuran atau kegiatan tertentu yang diinginkan seseorang yang memiliki potensi untuk mengurangi atau
memperbaiki kemampuan dalammengatasi suatu masalah (George, 1995). Dalam teori ini dijelaskan bahwa individu adalah
penerima bantuan dari tenaga keperawatan, berupa pengetahuan, perawatan dan nasihat.Konsep penting teori ini adalah
memberikan pengetahuan keterampilan sehingga klien mampu melakukan suatu keputusan terkait dengan masalahnya.
Wiedenbach mendokumentasikan proses keperawatan dalam rumusan “SOAPIER”
.
Pada saat proses pengkajian sebagai tahap identifikasi perawat melakukan data
subjektif (S) dan Objektif (O).
·Pada tahap menganalisa (A) perawat mengklarifikasi arti dan ketidaksesuaian yang ada
dan mencari penyebab ketidaksesuaian.
·Pada tahap ministration perawat menyusun perencanaan pemberian bantuan (P).
·Selanjutnya intervensi/implementasinya (I) melalui koordinasi, pendelegasian sesuai
protap mandiri.
·Tahap terakhir adalah Evaluasi (E) dan dibuat replanning (R), (Fitzpatrick dan Whall,
1989).
Berikut dicontohkan langkah pemecahan masalah dalam proses keperawatan pada ibu
bersalin grande multipara untuk mencegah perdarahan post partum yang dapat diuraikan
sebagai berikut:
merumuskan
pengkajian diagnosa
fisik keperawatan TAHAP 5
pengkajian :EVALUASI
psikiologis merumuskan
tujuan
Teori Teori Keperawatan dalam
02 lingkup Maternitas
4. Adaptasi : Roy
Konsep adaptasi Roy mengakomodasi pemberian asuhan keperawatan secara komprehensif pada
klien.Roy memandang individu secara holistik yang merupakan satu kesatuan yang hidup secara konstan
dan berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam proses interaksi akan terus menerus terjadi perubahan
baik internal maupun eksternal yang dapat menjadi stressor, dan individu harus memelihara integritas
dirinya serta selalu beradaptasi dengan perubahan tersebut.Fokus dari model ini adalah adaptasi dan
tujuan pengkajian adalah mengidentifikasi tingkah laku yang aktual maupun potensial dan memutuskan
klien adaptif atau maladaptif.Termasuk kebutuhan dasar manusia apakah dapat dipengaruhi oleh
kekurangan atau kelebihan. Misalnya pemenuhan kebutuhan oksigen terganggu akibat penumpukan
sekret, kecemasan, dan ketakutanakan keselamatan janin akibat penyakit kronis yang diderita.
Perawat menggunakan wawancara, mengobservasi dan pengukuran untuk
mengkaji perilaku klien sekarang pada setiap model.Berikut merupakan langkah
penerapan konsep model adaptasi Roy yang dicontohkan pada kasus ibu hamil
dengan asma bronchiale
Penentuan evaluasi
pengkajian
tujuan
tahap 1 diagnosa
:pengkajian intervensi
prilaku keperawatan
tahap2:pengk
ajian faktor-
faktor yang
berpengaruh
4 fase pelayanan kesehatan dan
03 keperawatan maternitas
RESTORASI
REHABILITASI