Anda di halaman 1dari 21

NURSING FACULTY

PHILOSOPY DAN
FRAMEWORK KEPERAWATAN
MATERNITAS
KELOMPOK 2
KELOMPOK 2
Add a heading
VERRA OKTAVIA 2011311025
GHAIRU A'DIYAH 20113110
MILA AGUSTIA 2011312065
FADILAH BUYATMA PUTRI 2011312017
WEDDY FUNNISYA 2011313041
KHOLIK MIKRO JATORTU DAULAY 2011312029

DOSEN PEMBIMBING : Ns.Lili fajria,S.Kep.,M.Biomed


PHILOSOPHY
KEPERAWATAN
PEMBAHASAN
MATERNITAS

THEORY
LINGKUP
MATERNITAS

4 FASE
PELAYANAN
KESEHATAN
01 philosopy keperawatan maternitas

Keperawatan maternitas adalah pemberian layanan kesehatan yang berkualitas


danprofesional yang mengidentifikasi, berfokus dan beradaptasi dengan
kebutuhan fisik danpsikososial ibu bersalin, keluarga dan bayi baru lahir yang
menjadikan keluarga sebagai unitdasar dalam masyarakat yang memiliki fungsi
penting dalam melahirkan, mengasuh anakdan saling mendukung anggota
keluarganya.Keperawatan maternitas dipusatkan padakeluarga dan masyarakat
dengan memberikan asuhan keperawatan secara holistik.
Semuaindividu mempunyai hak untuk lahir sehat dengan potensi optimal
mempunyai hakmendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas/optima
01 philosopy keperawatan maternitas

Pengalaman kehamilan, melahirkan anak dan gangguan kesehatan anak merupakantugas


perkembangan keluarga untuk cegah krisis situasi. Meyakini peristiwa kehamilanadalah suatu
peristiwa yang normal dan sehat pelayanan keperawatan lebih bersifatpreventif dan suportif
Keperawatan maternitas memberi tantangan pada peran perawat danmerupakan factor
utama dalam mempromosikan derajat kesehatan keluarga setinggimungkin .
Asuhan keperawatan maternitas merupakan filosofi perawatan ibu, proses fisiologisnormal
yang membuat seseorang menemukan reaksi individual dalam konteks normal.Bagiibu dan
pasangan reaksi menjadi orang tua didasari oleh berbagai peristiwa dari masakanak–kanak,
remaja atau dewasa, tentunya reaksi tersebut dipengaruhi oleh lingkunganrumah kedua
berasal.Selain itu tingkat kepuasaan calon orang tua dan tingkat kesenangan ibu nifas dan
bayi baru lahir dimodifikasi oleh hubungan interpersonal dengan orangterdekat yang paling
penting bagi mereka di lingkungan layanan kesehatan.
Konsep kerja tim meliputi :Rumah Sakit, penyedia layanan danmasyarakat dalam sistem perawatan
terpadu untuk asuhan maternitas ibu dan bayi barulahir.
Perawat dapat mengkaji riwayat kehamilan dan kesehatan,melakukan pemeriksaanfisik dan obstetri,
menginterpretasi pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan diagnostik, merencanakan tindakan,
mendiskusikan dengan dokter, serta mengkaji hubungan keluarga dan kebutuhan psikososial.
Implementasi yang diberikan berupa memantau kemajuankesehatan ibu hamil, menangani masalah yang
ringan,memantau penyesuaian pasangan dan masalah dalam keluarga serta pendidikan kesehatan untuk
persiapan persalinan,mengajarkan metoda keluarga berencana yang tepat untuk menjarang kehamilan.
Pada era sekarang banyak rumah tangga telah membebaskan wanita dari pekerjaan rumah tangga yang
menyita waktu. Bertambahnya usia harapan hidup dan meningkatnya kesehatan, wanita usia 35 sampai
40 tahun dapat menjadi sehat dan bersemangat serta dapat memandang ke depan dan produktifnya
sampai sekurang–kurangnya 25 tahun ke depan di luar lingkungan rumah. Semakin banyak pria yang
menanggung tanggungjawab dalam membesarkan anak dan mengurus rumah tangga saat pasangan
mereka melanjutkan karier atau pekerjaan.Ketika kedua belah pihak mengejar karier, manajemen rumah
tangga, tugas–tugas dan aktifitas yang berhubungan dengan anak cenderung dibagi bersama.Dengan
demikian kekuatan sosial perlahan–lahan menjadi seimbang dan eksploitasi yang terkait dengan jenis
kelamin secara bertahap berkurang.Namun, masih panjang jalan yang harus ditempuh sebelum
persamaan yang sebenarnya dapat dicapai.
02 Teori Teori Keperawatan dalam lingkup
Maternitas

1. Maternal Role Attainment- Becoming A Mother Ramona T Mercer

A C
MATERNAL
RAMONA T
ROLE
ATTAINMENT B MERCER
BECOMING
A MOTHER
A
MATERNAL
ROLE dikemukakan oleh Mercer mengikuti kerja
Bronfenbrenner (1979) yang dikenal dengan lingkaran MIKROSISTEM
ATTAINMENT sarang burung yang meliputi sekumpulan 3 siklus

MESOSISTEM

MAKROSISTEM
Maternal Role Attainment adalah proses
yang mengikuti 4(empat) tahap penguasaan
peran

ANTISIPATORY INFORMAL

FORMAL PERSONAL
Pada tahun 2003 ia mulai menguji teori peran pengasuhan ibu (Theory of Maternal
Role Attainment), yang mengusulkan istilah menjadi seorang ibu lebih memberikan suatu
proses refleksi yang akurasi berdasarkan pada penelitian terbaru.
B Selanjutnya pada tahun 2004, Mercer menyarankan konsep proses pengasuhan dan
BECOMING tidak terus mengembangkan diri sebagai seorang ibu. Kesimpulan Mercer didasarkan
pada perluasan penelitian terbaru mengenai penyimpangan perilaku wanita ketika
A MOTHER
menjadi seorang ibu.Mercer (2004) kemudian melakukan suatu perubahan dalam
pengasuhan ibu memerlukan hubungan yang baru untuk dapat meningkatkan
kepercayaan diri dan mengajukan untuk menggantikan peran pengasuhan ibu dengan
menjadi seorang ibu.
Hasil penelitian kualitatif telah mengidentifikasi tahapan dari peran pengaruhan
dengan menggunakan istilah penelitian partisipasi. Suatu perbandingan dari hasil
penelitian ini telah menuntun Mercer (2004) mengajukan perubahan nama tahapan
mengacu pada identifikasi peran pengasuhan seorang ibu, yaitu:
Memilki komitmen dan persiapan kehamilan
Menerima kehamilan, melaksanakan peran dan sehat secara fisik selama dua minggu
pertama kehamilan
Kondisi ibu dalan keadaan normal selama minggu pertama sampai keempat
kehamilan)
Telah teridentifikasi menjadi seorang ibu diperkirakan telah hamil empat bulan.
C . Orientasi Teori (accepting by the nurse community)
RAMONA T Teori ini dilaksanakan dengan diberbagai tatanan dengan
berorientasi pada :
MERCER

1.praktek 2.pendidikan 3.penelitian

Evaluasi proses teori berdasarkan Peterson & Bredow (2004) dibedakan menjadi
dua yaitu kritik internal (internal criticism) dan kritik eksternal (external criticism).

internal criticism external critism


adequacy complexcity pragmatic
clarity discrimination
scope
consistensi reality converege
utility
logical development
Teori Teori Keperawatan dalam
02 lingkup Maternitas

2. Self Care : Dorothea Orem

Model konsep self care Orem memandang bahwa setiap individu mempunyai kemampuan dan potensi untuk
merawat dirinya sendiri dan mencapai kesejahteraan. Keperawatan diberikan bila berkurang kemampuannya
untuk memenuhi kebutuhanself care sesuai dengan self care demand-nya (Orem, 2001). Teori ini menekankan
bahwa individu adalah agent self care bagi dirinya sendiri (Orem, 2001). Penerapan konsep self care Orem akan
lebih efektif apabila dilengkapi dengan teori-teori yang lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kasehatannya,
misalnya dengan teori transkultural Leininger, teori social support, dan sebagainya. Sebagai contoh pada
penggabungan dengan teori Transkultural Leininger diterapkan pada kasus yang selain bertujuan untuk
memandirikan pasien juga untuk melihat praktikpraktik budaya hidup sehat atau tidak sehat (membahayakan
kesehatan) yang ikutberpengaruh terhadap perkembangan status kesehatan seseorang, seperti peristiwa
kehamilan, persalinan (kelahiran), perawatan ibu dan bayi, termasuk keadaan proses penyembuhan luka.
Self care agency adalah kemampuan seseorang, dalam hal ini klien dengan
infeksi luka post SC paska pemulangan untuk merawat diri sendiri atau
melakukan self care.
Kebutuhan self care dibedakan dalam tiga kategori (Marriner-Tomey, 1994;
George, 1995; Orem, 2001):

Universal Health
Self Care Deviation Self
Requisites Care Requisites

Development
al Self Care
Requisites
Dalam memandirikan klien, pelayanan keperawatan yang diberikan
diklasifikasikan pada tiga sistem keperawatan (Orem, 2001) yaitu:

Wholly Compensatory Nursing


System (perawatan total)

Partly Compensatory Nursing System


(perawatan sebagian)

Supportive – Educative System


(perawatan mandiri)
Teori Teori Keperawatan dalam
02 lingkup Maternitas

3. The Need For Help :Ernestine Wiedenbach

”Need for help” adalah suatu kegiatan dari seorang tenaga profesional bidang keperawatan maternitas yang mempunyai
potensi dalam memberikan bantuan kepada individu atau klien agar merasa nyaman (comfortable) dan mampu (capable)
sehingga mempunyai kekuatan melakukan koping dalam mengatasi masalah kesehatannya (for maintenance or stability in
a situation), (Tomey, 2006).
Teori yang dikemukakan oleh Wiedenbach tersebut adalah teori yang menjelaskan bagaimana seorang perawat maternitas
membuat suatu ukuran atau kegiatan tertentu yang diinginkan seseorang yang memiliki potensi untuk mengurangi atau
memperbaiki kemampuan dalammengatasi suatu masalah (George, 1995). Dalam teori ini dijelaskan bahwa individu adalah
penerima bantuan dari tenaga keperawatan, berupa pengetahuan, perawatan dan nasihat.Konsep penting teori ini adalah
memberikan pengetahuan keterampilan sehingga klien mampu melakukan suatu keputusan terkait dengan masalahnya.
Wiedenbach mendokumentasikan proses keperawatan dalam rumusan “SOAPIER”
.
Pada saat proses pengkajian sebagai tahap identifikasi perawat melakukan data
subjektif (S) dan Objektif (O).
·Pada tahap menganalisa (A) perawat mengklarifikasi arti dan ketidaksesuaian yang ada
dan mencari penyebab ketidaksesuaian.
·Pada tahap ministration perawat menyusun perencanaan pemberian bantuan (P).
·Selanjutnya intervensi/implementasinya (I) melalui koordinasi, pendelegasian sesuai
protap mandiri.
·Tahap terakhir adalah Evaluasi (E) dan dibuat replanning (R), (Fitzpatrick dan Whall,
1989).
Berikut dicontohkan langkah pemecahan masalah dalam proses keperawatan pada ibu
bersalin grande multipara untuk mencegah perdarahan post partum yang dapat diuraikan
sebagai berikut:

TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4


;PENGKAJIAN :ANALISA :PERENCANAAN :PELAKSANAAN

merumuskan
pengkajian diagnosa
fisik keperawatan TAHAP 5
pengkajian :EVALUASI
psikiologis merumuskan
tujuan
Teori Teori Keperawatan dalam
02 lingkup Maternitas

4. Adaptasi : Roy

Konsep adaptasi Roy mengakomodasi pemberian asuhan keperawatan secara komprehensif pada
klien.Roy memandang individu secara holistik yang merupakan satu kesatuan yang hidup secara konstan
dan berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam proses interaksi akan terus menerus terjadi perubahan
baik internal maupun eksternal yang dapat menjadi stressor, dan individu harus memelihara integritas
dirinya serta selalu beradaptasi dengan perubahan tersebut.Fokus dari model ini adalah adaptasi dan
tujuan pengkajian adalah mengidentifikasi tingkah laku yang aktual maupun potensial dan memutuskan
klien adaptif atau maladaptif.Termasuk kebutuhan dasar manusia apakah dapat dipengaruhi oleh
kekurangan atau kelebihan. Misalnya pemenuhan kebutuhan oksigen terganggu akibat penumpukan
sekret, kecemasan, dan ketakutanakan keselamatan janin akibat penyakit kronis yang diderita.
Perawat menggunakan wawancara, mengobservasi dan pengukuran untuk
mengkaji perilaku klien sekarang pada setiap model.Berikut merupakan langkah
penerapan konsep model adaptasi Roy yang dicontohkan pada kasus ibu hamil
dengan asma bronchiale

Penentuan evaluasi
pengkajian
tujuan
tahap 1 diagnosa
:pengkajian intervensi
prilaku keperawatan
tahap2:pengk
ajian faktor-
faktor yang
berpengaruh
4 fase pelayanan kesehatan dan
03 keperawatan maternitas

PROMOSI Pemeliharaan Kesehatan


pada Keperawatan
Maternitas
PROMOSI KESEHATAN KEPERAWATAN
PRANIKAH
PROMOSI KESEHATAN SAAT HAMIL Pemeliharaan kesehatan pada calon ibu
PROMOSI KESEHATAN SAAT pemeliharaan kesehatan pada kehamilan
PERSALINAN
PROMOSI KESEHATAN SAAT NIFAS
pemeliharaan kesehtan pada pasca
PROMOSI KESEHATAN SAAT MENYUSUI melahirkan
4 fase pelayanan kesehatan dan
03 keperawatan maternitas

RESTORASI
REHABILITASI

Restorasi merupakan tahap Rehabilitasi adalah proses pengobatan medis


pemulihan setelah melahirkan. WHO
untuk mencapai kemampuan fisik, psikologis dan
merekomendasikan setiap ibu
melakukan pemeriksaan setidaknya sosial yang maksimal bagi wanita yang
empat kali setelah melahirkan mengalami depresi pasca melahirkan.
Thank you!
GIVE YOUR BEST ADVICE AND QUESTION

Anda mungkin juga menyukai