Anda di halaman 1dari 28

Teori dan Model

Konseptual Asuhan
Kebidanan
BY. LAILATUL KHUSNUL RIZKI, SST., MPH.
Teori dan Model Asuhan Kebidanan
 Suatu teori tentang dasar dari bentuk asuhan kebidanan yang ada di Indonesia  konsep
dasar bidan dalam memahami jenis dan model asuhan yang sudah ada dan bidan mampu
menerapkan sesuai keadaan setempat dan tujuan asuhan yang diharapkan.
Definisi Teori dan Konsep
 Ide yang direncanakan dalam pikiran, dituangkan.
 konsep atau teori adalah  gambaran tentang ojek dari suatu kejadian atau onjek yang
digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang menarik
perhatiannya.
Fungsi Konsep dan Teori  sbg alat untuk mengidentifikasi fenomena yang diobservasinya,
sedangkan teori adalah jalur logika atau penalaran yang digunakan oleh peneliti untuk
menerangkan hubungan pengaruh antar fenomena yang dikaji.
TEORI MODEL KEBIDANAN
Model of care the midwifery partnership didasarkan pada prinsip midwifery care berikut ini:
1. Mengakui dan mendukung adanya keterkaitan antara badan, pikiran, jiwa, fisik, dan lingkungan kultur
sosial.
2. Berasumsi bahwa mayoritas kasus wanita yang bersalin dapat ditolong tanpa adanya intervensi.
3. Mendukung dan meningkatkan proses persalinan alami
4. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dengan seni dan ilmu pengetahuan.
5. Relationship-based dan kesinambungan dalam motherhood
6. Woman centered dan bertukar pikiran antara wanita
7. Kekuasaan wanita yaitu berdasarkan tanggung jawab untuk suatu pengambilan keputusan
8. Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktik individu
Model Konseptual Kebidanan
5 komponen model kebidanan:
1. Memonitor kesejahteraan ibu baik fisik, psikologi maupun sosial dalam siklus
kehamilan dan persalinan.
2. Mempersiapkan ibu dengan memberikan pendidikan, konseling, asuhan
prenatal, dalam proses persalinan dan bantuan masa post partum.
3. Intervensi teknologi seminimal mungkin.
4. Mengidentifikasi dan memberikan bantuan obstetric yang dibutuhkan.
5. Melakukan rujukan
Ruang Lingkup Praktik Kebidanan
1. Menolong Persalinan
2. Konseling
3. Penyuluhan
4. Asuhan pada saat hamil, melahirkan, nifas, dan BBL (Bayi Baru Lahir)
5. Deteksi dini penyakit
6. Pengobatan terbatas ginekologi
7. Pertolongan gawat darurat
8. Pengawasan tumbuh kembang
9. Supervisi
Teori yang mempengaruhi model
kebidanan
1. Teori Reva Rubin
2. Teori Ramona Mercer
3. Teori Ela Joy Lehrman
4. Teori Ernestine Wiedenbach
5. Teori Jean Ball
Teori Reva Rubin
Menekankan pada pencapaian peran sebagai Ibu. Memerlukan belajar dan
latihan shg mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi
khususnya perubahan psikologis dalam kehamilan dan setelah persalinan
a. Menurut Rubin, seorang wanita sejak hamil sudah memiliki harapan antara
lain:
Kesejahteraan ibu dan bayinya
Penerimaan dari masyarakat
Penentuan identitas diri
Mengerti tentang arti memberi dan menerima
-- lanjutan --
b. Tahap psikologis yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam mencapai perannya:
 Anticipatory Stage  memulai latihan dan membutuhkan interaksi
 Honeymoon stage  memahami peran dasar dan membutuhkan bantuan
dari anggota keluarga lain
 Plateu Stage  mencoba apakah mampu berperan sampai bisa
melanjutkan sendiri
 Disengagement  tahap penyelesaian latihan
-- lanjutan --
c. Beberapa tahapan aktivitas penting sebelum seeorang menjadi ibu
 Taking In  tahap meniru
 Taking Hold  membayangkan peran. Introjektion, Projektion, dan
rejection. Membedakan model sesuai keinginannya
 Letting Go  mengingat kembali proses dan aktivitas yang sudah
dilakukannya. Meninggalkan perannya di masa lalu
Teori Ramona Mercer
Teori ini lebih menekankan pada stress antepartum dalam
pencapaian peran ibu. Mercer membagi teorinya menjadi 2 Topik:
1. Efek stress Aantepartum  komplikasi dari risiko kehamilan dan
pengalaman negative dalam hidup seorang wanita. Tujuannya adl
memberikan dukungan selama hamil utk mengurangi
ketidakpercayaan diri ibu.
2. Pencapaian Peran Ibu  perubahan yang terjadi pada ibu hamil
-- lanjutan --
4 Tahapan dalam pelaksanaan peran ibu menurut Mercer
Anticipatory  saat sebelum menjadi seorang ibu, wanita mulai
melakukan penyesuaian sosial dan psikologis dengan
mempelajari segala sesuatu u/ menjadi seorang ibu
Formal  wanita memasuki peran ibu sebenarnya, bimbingan
peran sangat dibutuhkan sesuai dg kondisi sistem sosial
Informal  wanita sudah mampu menemukan jalan dalam
melaksanakan perannya
Personal  wanita sudah mahir melakukan perannya sebagai
ibu
Teori Ela Joy Lehrman
Teori Lehrman ini menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek praktik pemberian asuhan pada wanita
hamil dan memberi pertolongan persalinan.
8 Konsep teori Lehrman:
1. Asuhan yang berkesinambungan
2. Keluarga sebagai pusat asuhan
3. Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan
4. Tidak ada intervensi dalam asuhan
5. Fleksibilitas dalam asuhan
6. Keterlibatan dalam asuhan
7. Advokasi dari klien
8. Waktu
3 Komponen Morten (1991)
Dari 8 komponen lehrman kemudian diuji cobakan oleh morten
pada tahun 1991 pada pasien post partum. Dari hasil oercobaan itu
Morten menambahkan 3 komponen pada 8 konsep yang dibuat oleh
lehrman.
Teknik Terapeutik
Pemberdayaan (Empowerment)  proses pemberian kekuatan dan
kekuasaan
Hubungan sesama (Lateral Relationship)  menjalin hubungan baik
dengan klien, bersikap terbuka, dan menjalin hubungan saling
percaya.
Teori Ernestine Wiedenbach
Ernestine adalah seorang perawat kebidanan lulusan Fakultas
Keperawatan Universitas Yale yg sangat tertark pada masalah seputar
maternitas yang terfokus pada keluarga (Family – Centered Maternity
Nursing).
Selain berpengalaman sebagai perawat dengan bekerja di klinik
selama puuhan tahun, ia juga seorang penulis yang telah
menghasilkan beberapa buku dan berpartisipasi dalam beberapa
penelitian
Konsep Wiedenbach yg nyata ditemukan
dalam keperawatan
 The Agent (Perantara)  perawat, bidan dan orang lain yang menjadi
perantara dalam membantu kebutuhan ibu dan bayi untuk persiapan
menjadi orang tua
 The Recipient (Penerima)  wanita, keluarga dan masyarakat. Perawat dan
bidan hanya memberi pertolongan apabila individu mengalami kesulitan
dalam memenuhi kebutuhannya sendiri.
 The Goal (Purpose)  tujuannya adl membantu orang yang membutuhkan
bantuan
 The Means  metode untuk mencapai tujuan asuhan kebidanan
Teori Jean Ball
Respon thd perubahan setelah mehairkan akan
mempengaruhi personality seseorang. Teori kursi goyang
yang dibentuk 3 elemen
Pelayanan Maternitas
Pendangan masyarakat terhadap keluarga
Sisi penyangga atau support terhadap kepriadian wanita
-- lanjutan --
Teori Jean Ball dalam konsep
a. Women  ball memusatka perhatiannya thd perkembangan emosional
dalam proses melahirkan
b. Health  merupakan pusat dari model ball, tujuan dari postnatal care agar
mampu menjadi ibu
c. Environment  lingkungan sosial dan organisasi dalam sisi dukungan
d. Midwifery  penelitian post natal
e. Self  secara jelas kita dapat melhat bahwa peran bidan dalam memberikan
dukungan dan membantu seseorang wanita untuk menjadi yakin dengan
perannya sebagai ibu
Macam-macam model asuhan kebidanan
1. Medical model  fondasi dari praktik kebidanan yang sudah
meresap di masyarakat, meliputi proses penyakit, pemberian
tindakan, dan komplikasi penyakit/tindakan.
2. Model sehat untuk semua (health for all)  diproklamirkan o/
WHO pd tahun 1978. Fokus dari model ini adalah para wanita,
keluarga dan masyarakat.
3. Model partisipasi  adanya partisipasi ibu dalam interaksinya dg
bidan pada tingkat individual maupun tingkat masyarakat.
Model Konseptual dalam Asuhan
Kebidanan
 Medical Model  proses sehat dan sakit, model ini sering
digunakan dalam bidang kedokterandan lebih fokus pada
proses penyakit (kurang cocok untuk kebidanan)
 Paradigma Sehat  pertama kali dicetuskan o/ Prof. Dr.
F.A Moeloek (Menkes RI) pd tgl 15 September 1998
 Midwifery Care
 Women Center Care
MEDICAL MODEL
Medical Model Model Kebidanan
Orientasi pada penyakit Orientasi pada manusia sehat mengikuti proses
alamiah
Manusia (Bidan) sbg kontrol thd alam Kondisi Fisiologis
(mempercepat proses seharusnya dapat berjalan
secara alamiah)
Memahami individu dari bio dan body Holistic approach (bio psiko sosio cultural spiritual)
Berorientasi pada pengobatan penyakit Orientasi sehat
Manusia dipisahkan dari lingkungan dimana Keduanya saling mempengaruhi
kesehatan individu lebih diprioritaskan drpd
kesehatan manusia
Adanya spesialis asuhan yang mengutamakan high Komprehensif minimalis intervensi
teknologi
MODEL SEHAT UNTUK SEMUA
(HEALTH FOR ALL)
Tema dalam HFA
1. Mengurangi kesenjangan dalam kesehatan
2. Bentuk yankes adl kesehatan dan pencegahan penyakit
3. Partisipasi masyarakat
4. Adanya kerjasama antar tim kesehatan
5. Berfokus pada yankes primer
MODEL PARTISIPASI
Tingkat partisipasi pada pelayanan kebidanan.
 Tingkat 1  menerima pelayanan secara pasif
 Tingkat 2  Pertisipasi aktif dengan rencana yang jelas, bertanya/
mengajak diskusi
 Tingkat 3  Berpartsipasi dalam pelaksanaan program kesehatan
 Tingkat 4  berpartisipasi dalam program pengawasan dan
evaluasi
 Tingkat 5  berpartisipasi dalam perencanaan program / model
-- lanjutan --
Untuk melaksanakan model partisipasi ini membutuhkan :
1. Pendekatan
2. Kerjasama antara bidan, ibu dan keluarga
3. Pertanyaan (untuk mengetahui pengetahuan ibu, apa
yang diharapkan)
4. Pemberitahuan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan,
rencana tindakan
5. Alternatif tindakan
-- lanjutan --
Komponen model partisipasi:
 Ibu dan Keluarga
 Konsep kebutuhan (bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual)
 Partnership
 Faktor kedekatan dan keterbukaan
 Model menolong bagi bidan di ruang kebidanan
 Pemberian informasi (dengan komunikasi yang baik)
 Pemberian pilihan dan kontrol (dilibatkan dalam decision making)
 Penerimaan klien saat bersalin
 Kesadaran diri sendiri
 Bidan yang memberikan asuhan di komunitas akan melakukan rujukan
MIDWIFERY CARE
Prinsip Midwifery Care:
 Mengakui dan mendukung keterkaitan fisik, psikis dan lingkungan kultur sosial
 Berasumsi bahwa mayoritas wanita bersalinan ditoong tanpa intervensi
 Mendukung dan meningkatkan persalinan alami
 Menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dilandaskan ilmu dan
seni
 Wanita punya kekuasaan untuk mengambil keputusan, dan mempunyai kontrol
atau keputusan akhir mengenai keadaan dirinya dan bayinya.
 Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktik
WOMEN CENTER CARE
Merupakan model konseptual dalam asuhan midwifery care
dan asuhan ini beroriantasi pada wanita. Dalam hal ini bidan
difokuskan u/ memberikan dukungan pada wanita dalam
upaya memperoleh status yang sama di masyarakat u/
memilih dan memutuskan perawatan kesehatannya sendiri.
Women Center Care amat penting untuk kemajuan praktik
kebidanan
Visi Women Center Care
Visi WCC sangat sesuai dengan keinginan ICM (International
Confederation of Midwifery)
Bidan memberikan asuhan pada wanita yang membutuhkan
asuhan kebidanan
Bidan mempunyai otonomi sebagai pemberi asuhan yang
menghargai kerjasama team dalam memberikan asuhan untuk
seluruh kebutuhan wanita dan keluarga
Bidan memegang kunci dalam menentukan asuhan di masa
mendatang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai