Dosen Pembimbing:
ERIK EKOWATI, SST
Disusun oleh:
A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesejahteraan ibu secara menyeluruh
merupakan perhatian yang paling utama bagi bidan. Bidan dalam
memberikan pelayanan kesehatan bertanggung jawab dan
mempertanggung jawabkan prakteknya. Dalam melaksanakan
praktek, bidan sering dihadapkan dalam pertanyaan apa yang
dikerjakan bidan dan bagaimana ia berkarya untuk menjawab
pertanyaan tersebut perlu ditegaskan adanya model dan teori
teori yang berhubungan dengan praktek kebidanan.
Yang disebut model adalah suatu contoh, peraga untuk
menggambarkan sesuatu dengan tujuan untuk membuat
kerangka pengertian dalam memberikan pelayanan. Konsep
adalah penopang sebuah teori yang menjelaskan tentang suatu
teori yang dapat dites didalam suatu observasi atau penelitian.
Konseptual model adalah gambaran abstrak dari suatu ide
yang menjadi dasar suatu disiplin.
Untuk itu bidan dalam memberikan pelayanan terdapat
model asuhan kebidanan yang berdasarkan pada pernyataan
bahwa kehamilan, persalinan dan kelahiran merupakan suatu
proses kehidupan yang normal. Yang didalamnya termasuk :
- Memonitor kesejahteraan ibu baik fisik, psikologis maupun
sosial dalam siklus kehamilan dan persalinan.
- Mempersiapkan ibu dengan memberikan pendidikan,
konseling, asuhan prenatal, dalam proses persalinan dan
melahirkan, dan bantuan pada masa post partum.
- Intervensi teknologi seminimal mungkin.
- Mengidentifikasi dan memberikan bantuan obstetri yang
dibutuhkan.
- Melakukan rujukan yang membutuhkan penanganan
spesialis obstetrik atau tenaga kesehatan lain.
Siapakah bidan itu?, bidan adalah seorang profesional yang
sudah dilatih dengan pengetahuan khusus dalam bantuan
kepada wanita agar tetap sehat selama hamil dan menolongnya
pada waktu melahirkan, ahli dalam memberikan asuhan,
penyuluhan, konseling dan dukungan secara individu kepada
wanita dan bayinya dalam siklus kehamilan dan persalinan.
Ruang lingkup praktek kebidanan :
- Menolong persalinan.
- Konseling.
- Penyuluhan.
- Asuhan pada waktu hamil, melahirkan, nifas, dan bayi baru
lahir.
- Deteksi dini penyakit.
- Pengobatan terbatas ginekologi.
- Pertolongan gawat darurat.
- Pengawasan tumbuh kembang.
- Supervisi.
Praktek kebidanan merupakan manajemen kesehatan wanita
secara mandiri berfokus pada kehamilan, persalinan, periode
post partum, asuhan terhadap bayi baru lahir, keluarga
berencana, dan kesehatan reproduksi wanita. Adapun teori teori
yang berhubungan dengan praktek kebidanan mencakup enam
teori. Teori adalah seperangkat konsep atau pernyataan yang
dapat secara jelas menguraikan fenomena yang penting dalam
sebuah disiplin. Teori yang diuraikan adalah :
1. Teori Reva Rubin.
2. Teori Ramona Mercer.
3. Teori Esnestine Wiedenbach.
4. Teori Ela Joy Lerhman.
5. Teori Jean Ball.
6. Teori Orem.
BAB II
PEMBAHASAN
4. Periode letting go
Terdapat tiga tahap :
1. Periode ini biasanya terjadi setelah ibu pulang ke rumah,
dan sangat berpengaruh terhadap waktu dan perhatian yang
diberikan oleh keluarga.
2. Ibu mengambil tanggung jawab terhadap perawatan bayi,
ia harus beradaptasi dengan kebutuhan bayi yang sangat
tergantung yang menyebabkan berkurangnya hak ibu,
kebebasan, dan hubungan sosial.
3. Depresi post partum umumnya terjadi pada periode ini.
5. Depresi post partum
Ada tiga bentuk :
1. Banyak ibu mengalami perasaan let-down setelah
melahirkan, sehubungan dengan seriusnya pengalaman waktu
melahirkan dan keraguan akan kemampuan untuk mengatasi
secara efektif dalam membesarkan anak.
2. Umumnya depresi ini sedang dan mudah berubah, dimulai
2-3 hari setelah melahirkan dan dapat diatasi antara 1-2
minggu kemudian.
3. Jarang, agak jarang depresi sedang menjadi psikosis post
partum atau menjadi patologis.
Asuhan partisipative
Bidan dapat melibatkan klien dalam pengkajian, evaluasi dan
perencanaan. Pasien atau klien ikut bertanggung jawab atau
ambil bagian dalam pelayanan antenatal. Dalam pemeriksaan
fisik, misalnya palpasi, klien akan melakukan palpasi pada
tempat tertentu atau ikut mendengarkan denyut jantung.
Kedelapan komponen yang dibuat oleh Lerhman ini kemudian
diujicobakan oleh Morten (1991) pada pasien atau klien post
partum. Dari hasil penerapan tersebut Morten menambahkan 3
komponen lagi ke dalam 8 komponen yang telah dibuat oleh
Lerhman yaitu :
1. Teknik terapeutik.
2. Pemberdayaan.
3. Hubungan sesama
Teknik terapeutik
Proses komunikasi sangat bermanfaat dalam proses
perkembangan dan penyembuhan, misalnya :
- Mendengar aktif
- Mengkaji
- Klarifikasi
- Humor
- Sikap yang tidak menuduh
- Pengakuan
- Fasilitasi
- Pemberian ijin
Empowerman (pemberdayaan)
Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan. Bidan melalui
penampilan dan pendekatannya akan meningkatkan kemampuan
pasien dalam mengoreksi, memvalidasi, menilai dan memberi
dukungan.
Lateral Relationship
Menjalin hubungan yang baik terhadap klien, bersikap terbuka,
sejalan dengan klien, sehingga antara bidan dan kliennya
nampak akrab. Misalnya sikap empati atau berbagi pengalaman.
c. Implementasi
Merupakan tindakan yang mengandung 5 bantuan, yaitu :
melakukan untuk, memberi penyuluhan, membimbing,
mendukung dan menciptakan lingkungan yang menunjang
tumbuh kembang.
d. Evaluasi
Evaluasi dilakukan terus menerus dengan membandingkan
perilaku yang diharapkan dalam tujuan dengan hasil tindakan
yang dilakukan.