Kelompok 1
Disusun Oleh :
1. Chysera Kusuma Wijaya ( 19311019 )
2. Cica Repita ( 19311020 )
3. Melinda Febriyanti ( 19311023 )
4. Mufarrohah ( 19311010 )
5. Nanda Afrilianti ( 19311009 )
6. Putri Novita Fazrianti ( 19311016 )
7. Selviana Dewi ( 19311005 )
8. Shapira ( 19311012 )
9. Siti Jamiami ( 19311017 )
10. Siti Nurhayati ( 19311014 )
11. Siti Sulati ( 19311015 )
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas taufik, rahmat dan
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan. Adapun pembahasan kami dalam makalah
ini mengenai “Menangani Klien yang Mengalami Krisis dan Menangani Klien yang
Kehilangan”
Dalam penulisan makalah ini, kami menemui banyak hambatan dikarenakan
Mashiro
Harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta menjadi
referensi khususnya bagi kami dalam mengarungi masa depan. Kami sadar bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang membangun
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Pasien adalah orang sakit ( yang dirawat dokter ), pasien yang memperoleh
pelayanan tinggal atau dirawat (rawat inap) pada suatu unit pelayanan
kesehatan tertentu. Pasien ada berbagai macam kondisinya, ada yang tidak
gawat darurat ( non emergency ) dan ada juga pasien dalam keadaan gawat
1. Apa yang dimaksud dengan Pasien Kritis dan bagaimana karakteristik Pasien
Krisis?
Maut) ?
1.3 TUJUAN
Untuk memberikan pengetahuan seputar dari materi yang ada dalam makalah
ini agar si pembaca memahami serta mengetahui dari isi perihal materi ini.
BAB II
PEMBAHASAN
hasilnya sembuh atau mati, sedangkan dalam bahasa yunani artinya berubah
atau berpisah. Definisi: pasien kritis adalah pasien dengan disfungsi atau gagal
pada satu atau lebih sistem tubuh, tergantung pada penggunaan peralatan
2. Krisis situasional
identitas seseorang
perkembangan.
3. Krisis social
Yaitu krisis yang terjadi diluar kemampuan manusia. Adanya situasi yang
1) Gangguan psikolog
2) Gangguan somatic
3) Gangguan seksual
4) Gangguan social
Near miss juga dikenal dengan berbagai nama seperti incident, close
shaves, close calls, near hits, dsb. Bagi banyak organisasi, istilah near miss
tidak hanya disalah pahami, tetapi juga diremehkan berkaitan dengan potensi
Suatu incident yang tidak menyebabkan cidera, penyakit, atau kematian (OHSAS
18001)
Jadi, “Near Miss” adalah sebuah kejadian tak terduga/tak terencana ( unplanned
event ) yang tidak menghasilkan kerusakan atau cedera tapi memiliki potensi untuk
atau Human Error. Bahasa lain menyebutnya dengan “Close Call” dan juga “Near
Collision”. Definisi lain dari Near Missed ( Nyaris Mati ) dapat dijelaskan sebagai
2. Reflek hilang
5. Penurunan TD
dialami individu ketika terjadi perubahan dalam hidup atau berpisah dengan
sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian atau keseluruhan. Setiap individu
selama proses kehamilan, menolong ibu dalam proses persalinan, asuhan pasca
dan preventif dengan memberikan penyuluhan kepada para remaja dan calon
pengantin tentang reproduksi sehat dan usia yang baik untuk hamil. Selama
proses kehamilan bidan mendampingi ibu baik itu kehamilan normal maupun
dalam kehamilan.
Bidan juga menolong ibu dalam proses persalinan normal dan segera
melakukan rujukan untuk kasus yang tidak sesuai kewenangannya. Selain itu,
Ketika tenaga kesehatan tahu bahwa sudah mulai muncul tanda-tanda maut
pada klien,ada beberapa sikap yang harusnya dilakukan oleh tenaga kesehatan.
maut.
sendiri
menggunakan pinset
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pasien krisis adalah perubahan dalam proses yang
mengidentifikasikan hasilnya sembuh atau mati. Karakteristik Situasi Krisis
ada 3 macam, yaitu Krisis Maturasi/Krisis perkembangan, Krisis situasional,
dan Krisis Sosial.
Hampir meninggal (Near Missed) merupakan keadaan dimana pasien
mengalami gangguan fungsi organ apabila tidak mendapatkan perawatan
intensif dapat menyebabkan kematian (meninggal). Terdapat karakteristik
Near Missed salah satunya adalah nafas terdengar kasar / menggorok.
.
B. SARAN
Didunia ini terdapat berbagai macam kehidupan, ada yang
kehidupannya baik-baik saja (normal) dan ada juga sebaliknya. Hanya saja
kita harus pandai mensyukuri semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah
SWT., kepada diri kita dan tidak perlu memandang/ melihat-lihat apa-apa
yang ada pada orang lain. Karna belum tentu yang orang lain miliki (inginkan)
tidak ada padamu, pasti hal itu ada dalam dirimu, hanya saja kamu tidak
menyadari betapa besar kelebihan yang kamu miliki. Semisalnya dalam hal
kesehatan yang kamu miliki.