Anda di halaman 1dari 42

MODEL KONSEPTUAL DALAM ASUHAN KEBIDANAN

(MODEL MEDICAL, PARADIGMA SEHAT DAN MIDWIFERY CARE

Apa yang disebut dengan MODEL ???


Suatu model intinya adalah suatu analogi mewakili suatu ide secara simbolik
Model Konseptual kebidanan bermanfaat sebagai suatu bentuk pedoman atau acuan untuk
memberikan asuhan kebidanan.
Praktik Kebidanan banyak dipengaruhi oleh Teori dan Model. Pada Bagian ini akan diuraikan
beberpa model yang berpengaruh dalam praktik kebidanan.

1. Model Medikal
Model Medikal merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk membantu manusia
dalam memahami proses sehat dan sakit dalam arti kesehatan. Model ini lebih banyak digunakan
dalam bidang kedokteran dan lebih berfokus pada proses penyakit dan mengobati
ketidaksempurnaan.
Yang Tercakup dalam model medical adalah :
*Berorientasi pada penyakit
*Menganggap bahwa akal/pikiran dan badan terpisah
*Manusia menguasai alam
*Yang tidak biasa menjadi menarik
*Informasi yang terbatas pada klien
*Pasien berperan pasif
*Dokter yang menentukan
*Tingginya teknologi menaikkan prestise
*Prioritas kesehatan individu dari pada kesehatan komunitas
*Penyakit dan kesehatan adalah domain dokter
*Pemahaman manusia berdasarkan mekanik dan bioengineering

Model medical ini kurang cocok untuk praktik kebidanan karena terllau berorintasi apda
penyakit dan tidak memberi kesempatan klien untuk menentukan nasibnya sendiri. Walaupun
demikian kenyataannya masih banyak yang terpengaruh pada model medical ini.
Berikut ini akan diberikan gambaran bagaimana perbedaan pandangan mengenai kehamilan
sesuai model medical.

Model Medical
*Normal dalam perspektif
*Kasus tidak biasa menjadi menarik
*Dokter bertanggung Jawab
*Informasi terbatas
*OutCome yang diharapkan :
“Ibu dan bayi hidup dan Sehat”

Falsafah kebidanan terhadap Kehamilan Hal Fisiologis


*Normal dalam antisipasi
*Setiap Persalinan Peristiwa Unik
*Wanita dan keluarga membuat keputusan
*Informasi diberikan tidak terbatas
*Outcome yang diharapkan :
“Ibu dan bayi yang hidup dan sehat dan kepuasan akan kebutuhan individu”

2. Paradigma Sehat
Derajat kesehatan di Indonesia masih rendah, hal ini menuntut adanya upaya untuk
menurunkannya. Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan,
pemerintah membuat satu model dalam pembangunan kesehatan yaitu PARADIGMA SEHAT.
Paradigma Sehat ini pertama kali dicetuskan oleh Prof. Dr.F.A Moeloek (Menkes RI) Pada Rapat
Sidang DPR Komisi VI pada Tangal 15 september 1998.

Paradigma Sehat adalah Cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang
melihat masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhidengan banyak faktor yang bersifat
lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan
kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.
Secara MAKRO dengan adanya Paradigma sehat berarti Pembangunan semua sektor harus
memperhatikan dampaknya dibidang kesehatan.
Secara MIKRO dengan adanya Paradigma sehat maka Pembangunan kesehatan lebih
menekankan pada upaya promotif dan preventif.
Paradigma Sehat ini sangat penting karena :
*Paradigma sehat merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan secara proaktif.
*Mendorong masyarakat menjadi mandiri.
*Menyadarkan masyarakat pada pentingnya yang promotif dan preventif.

Paradigma Sehat ini merupakan model dalam pembangunan kesehatan tetapi juga dijadikan
model dalam Asuhan Kebidanan, hal ini karena :
1. Dengan Paradigma sehat akan merubah cara pandang masyarakat tentang kesehatan termasuk
kesehatan reproduksi, dan mendorong masyarakat menjadi mandiri dan sadar akan pentingnya
upaya promotif dan preventif.
2. Mengingat paradigma sehat merupakan upaya untuk menurunkan derajat kesehatan di
Indonesia yang utamanya dinilai dari AKI dan AKB, maka Bidan sebagai bagian dari tenaga
yang turut bertanggung jawab terhadap menurunnya AKI dan AKB perlu menjadikan paradigma
sehat sebagai model.
3. Paradigma Sehat merupakan suatu gerakan nasional sehingga Bidan pun harus menjadikan
paradigma sehat sebagai model atau acuan.

Paradigma sehat dikatakan sebagai suatu perubahan sikap, orientasi atau MindSet, Beberapa
pandangan yang berubah menjadi Paradigma Sehat, yaitu :
*Kesehatan sebagai kebutuhan yang bersifat pasif dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
bersifat aktif karena merupakan keperluan dan bagian dari HAM
*Kesehatan sebagai konsumtif dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan merupakan suatu
investasi karena menjamin adanya SDM yang berproduktif secara sosial dan ekonomi
*Kesehatan hanya bersifat penanggulangan jangka pendek dirubah menjadi pandangan bahwa
Kesehatan bagian upaya pengembangan SDM berjangka panjang
*Pelayanan kesehatan bukan hanya pelayanan medis dirubah menjadi pandangan bahwa
Kesehatan pelayanan kesehatan paripurna, dengan memandang manusia sebagai manusia
seutuhnya
*Pelayanan kesehatan terpecah-pecah dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan terpadu
*Kesehatan hanya jasmani /fisik dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan mencakup mental
dan sosial
*Fokus pada penyakit dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan tergantung
segmen/permintaan pasar
*Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat umum dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
tanggung jawab juga masyarakat swasta (private)
*Kesehatan merupakan urusan pemerintah dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan juga
menjadi urusan swasta
*Biaya kesehatan publik subsidi pemerintah dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
ditanggung bersama pengguna jasa
*Pembayaran biaya setelah pelayanan dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan dapat
dibiaya dimuka (JPKM)
*Kesehatan berfungsi sosial dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan juga berfungsi
ekonomi
*Pengaturan secara sentralis dirubah menjadi pandangan bahwa pengaturan desentralisasi
*Pengaturan secara top down dirubah menjadi pandangan bahwa pengaturan bottom up
*Birokratis dirubah menjadi enterpreuner
*Masyarakat dubutuhkan Peran sertanya, dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
Kemitraan

3. Midwifery Care

CARE dalam bahasa Inggris mempunyai arti Memelihara, Mengawasi, memperhatikan dengan
sepenuhnya. Dihubungkan dengan kebidanan care disebut sebagai ASUHAN.
Bidan dalam memegang Prinsip Midwifery Care yaitu :
*Mengakui dan mendukung keterkaitan antara fisik, psikis dan lingkungan kultur sosial
*Berasumsi bahwa mayoritas wanita bersalinan ditolong tanpa intervensi
*Mendukung dan Meningkatkan persalinan alami
*Menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dilandaskan ilmu dan seni
*Wanita punya kekuasaan yaitu berdasarkan tanggungjawab bersama untuk suatu pengambilan
keputusan, tetapi wanita mempunyai kontrol atau keputusan terakhir mengenai keadaan dirinya
dan bayinya
*Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktik
*Berprinsip Women Center Care

Women Centre Care


Yang dimaksud dengan Women Centre Care adalah Asuhan yang berorientasi pada Wanita”.
Dalam Hal ini Bidan difokuskan memberikan dukungan pada wanita dalam upaya memperoleh
status yang sama di masyarakat untuk memilih dan memutuskan perawatan kesehatan dirinya.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh suatu badan yaitu House of Commons Health
Committee tahun 1992, disimpulkan bahwa terdapat permintaan yang meluas pada kaum wanita
untuk memiliki pilihan yang lebih besar dalam menentukan jenis asuhan maternitas yang mereka
dapatkan dan bahwa struktur pelayanan maternitas saat ini membuat mereka frustasi bukan
memfasilitasi mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya asuhan yang berorientasi
pada wanita dimana mereka punya peran dalam menentukan pilihan sehingga terpenihi
kebutuhannya dan timbul kepuasaan. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa Asuhan yang
berorintasi pada wanita atau Women Centre Care amat penting untuk kemajuan Praktik
kebidanan.
Women Center Care ini sangat sesuai dengan keinginan ICM (International Confederation Of
Midwifery) yang tertuang dalam VISI nya, yaitu :
*Bidan memberikan asuhan pada wanita yang membutuhkan askeb
*Bidan mempunyai otonomi sebagai pemberi asuhan yang menghargai kerjasama team dalam
memberikan asuhan untuk seluruh kebutuhan wanita dan keluarga
*Bidan memegang kunci dalam menentukan asuhan dimasa mendatang termasuk pelayanan
kesehatan utama pada komunitas untuk seluruh wanita dan keluarga
*Bidan bekerjasama dengan wanita dalam memberikan asuhan sesuai dengan harapan wanita
Untuk dapat memberikan Care atau Asuhan yang baik terhadap wanita, bidan harus menerapkan
hal-hal berikut ini :
*Lakukan Intervensi Minimal
*Memberikan asuhan yang komprehensif
*Memberikan asuhan yang sesuai kebutuhan
*Melakukan segala tindakan yang Sesuai dengan standar, wewenang, otonomi dan kompetensi
*Memberikan Informed Content
*Memberikan asuhan yang Aman, nyaman, logis dan berkualitas
*Menerapkan Asuhan Sayang Ibu

Yang dimaksud Asuhan sayang ibu ini adalah :


*Asuhan yang tidak menimbulkan penderitaan bagi ibu
*Ibu punya otonomi dalam setiap pengambilan keputusan
*Asuhan yang berorientasi dengan kebutuhan Ibu
*Memberdayakan ibu/wanita dan keluarga
Model Asuhan Kebidanan

MAKALAH MATA KULIAH KONSEP KEBIDANAN

MODEL ASUHAN KEBIDANAN

Oleh:

Kelompok 3

1.Fitri Amalia Harahap 6.Rana Fika Br.Ginting

2.Melatiara Simanjuntak 7.Ririn Nadeak

3.Murni Lestari Sihotang 8.Rosalina Sitorus

4.Novita Dameris Hutabarat 9.Siti Halima Hasibuan

5.Nur Khotimah Pardede 10.Sri Murniati

DOSEN PEMBIMBING : ARITHA SEMBIRING ,SST,M,KES

POLTEKKES KEMENKES RI
PRODI DIII KEBIDANAN MEDAN

2013/2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah biologi dasar dan
perkembangan. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Aritha selaku Dosen mata kuliah
konsep kebidanan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai MODEL ASUHAN KEBIDANAN Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Medan, Januari 2014


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

a. Model Asuhan Kebidanan

Konseptual model asuhan kebidanan adalah suatu bentuk pedoman/acuan yang merupakan
kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dipengaruhi oleh filosofi
yang dianut bian(filosofi asuhan kebidanan ) meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam
paradigma kesehatan(manusia-prilaku,lingkungan dan pelayanan kesehatan.

Secara umum teori dan konsep adalah hal yang berkaitan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan. Dalam pelayanan kebidanan ,teori-teori yang digunakan dalam praktik kebidanan
berasal dari konseptual model kebidanan.
Konsep atau teori adalah gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau objek dari suatu
kejadian atau objek yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang
menarik perhatiannya.

Konseptual model merupakan gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin
ilmu. Konseptual model dapat memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari disiplin
ilmu dan kemudian diterapkan sesuai bidang masing-masing.

b. Women center care

Adapun women center care merupakan model konseptual dalam asuhan midwiferi care . dan
asuhan ini berorientasi pada wanita. Dalam hal ini bidan difokuskan untuk memberikan
dukungan pada wanita dalam upaya memperoleh status yang sama di masyarakat untuk memilih
dan memutuskan perawatan kesehatannya sendiri

B. Tujuan

Adapun Tujuan Makalah Kami adalah untuk mengetahui:

1. Definisi konseptual model asuhan kebidanan

2. Macam-macam model asuhan kebidanan.

3. Model konseptual dalam asuhan kebidanan

a. Model medical

b. Paradigma sehat
c. Midwifery care

4. Pengertian women center care


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MODEL ASKEB


adalah suatu bentuk pedoman/acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam
memberikan asuhankebidanan dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan (filosofi asuhan
kebidanan) Meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma kesehatan (manusia-perilaku,
lingkungan & pelayanan kesehatan)

B. .MACAM-MACAM MODEL ASUHAN KEBIDANAN


Medical Model
Merupakan fondasi dari praktek-praktek kebidanan yg sudah meresap di masyarakat
Meliputi proses penyakit, pemberian tindakan, dan komplikasi dari penyakit/tindakan
Konsekuensi, jika medical model digunakan dalam praktek kebidanan:

Medical model Model kebidanan

Orientasi pada penyakit X filosofi asuhan Orientasi pada manusia sehat mengikuti
kebidanan proses alamiah

Manusia(bidan)sebagai control terhadap Holistic apporach


alam(mempercepat proses seharusnya dapat
(bio-psiko sosio cultrul spirirt
berjalan secara alamiah)
Memahami individu dari bio dan body
mekaniknya saja
Orientasi sehat

Bidan berorintasi pada pengobatan penyakit

Manusia dipisahkan dari lingkungan dimana


kesehatan individu lebih diproritaskan
dariada kes.masyarakat Keduanya saling mempengaruhi

Adanya spesialis asuhan asuahan

mengutamakan high tecnologi

Dokter sebagai kontrol Komprehensif

Peran pasien pasif Meminimalis in tervensi

Informasi terbatas kpd pasien Pasien sebagai objek

Fokus pada kondisi pasiennya Mencakup lingkungan

Kondisi fisiologis

Fokus pada wanita, keluarga, dan masyarakat Pelaksanan adalah bidan di komunitas 5
tema dalam HFA:
1. Mengurangi kesenjangan dalam kesehatan
2. Bentuk Yankes. Adalah kesehatan & pencegahan penyakit
3. Partisipasi masyarakat
4. Adanya kerjasama antar tim kesehatan
5. Berfokus pada Yankes. Primer

Model HFA dan definisi PHC 5 konsep WHO 1998:.

1. Yankes bagi masyarakat secara keseluruhan sesuai kebutuhan

2. Yankes meliputi promotif, prefentif, curative & rehabilitatif

3. Yankes harus efektif & dapat diterima secara cultural

4. Masyarakat terlibat dalam yankes

5. Adanya kolaborasi linsek Model partisipasi .Adalah adanya partisipasi ibu dalam interaksinya
dengan bidan pada tingkat individual maupun tingkat masyarakat

Kunci aspek partisipasi pasien meliputi:

1. Bantuan diri : pasien yg aktif terlibat dalam asuhan

2. Tidak medikalisasi & tidak professional

3. Demokrasi : keterlibatan pasien dalam decision making

MACAM-MACAM ASUHAN KEBIDANAN

Asuhan kebidanan pada ibu hamil


Asuhan kebidanan pada ibu bersalin

Asuhan kebidanan pada ibu nifas

Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

Asuhan kebidanan pada neonatus & balita (sehat/sakit)

Asuhan kebidanan pada pelayanan KB

Asuhan kebidanan pada gangguan system reproduksi

C. Model Konseptual Dalam Asuhan Kebidanan

Suatu model intinya adalah suatu ide secara simbolik. Model konseptualkebidanan
bermanfaat sebagai suatu bentuk pedoman atau acuan untuk memberikan asuhan kebidanan.

Praktik kebidanan banyak dipengaruhi oleh teori dan model. Pada bagian ini akan
diuraikan beberpa model yang berpengaruh dalam praktek kebidanan diantaranya adalah sepert

1. Model medical

Model medical merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk membantu manusia
dalam memamahami proses sehat dan sakit dalam arti kesehatan. Model ini sering digunakan
dalam bidang kedoteran dan lebih fokus pada proses penyakit dan mengobati ketidaksempurnaan

Yang tecakup dalam model ini adalah

1. berorientasi pada penyakit

2. menganggap bahwa akal/pikiran dan badan terpisah

3. manusi menguasai alam

4. yang tidak biasa menjadi menarik

5. pasien berperan pasif


6. dokter yang menentukan

model ini kurang cocok untuk kebidanan karena terlalu berorientasi pada penyakit dan tidak
memberika pasien menentukan keinginannya sendiri. Tapi masih banyak yang terpengaruhi
dengan model ini

berikut ini akan diberikan gambaran bagaimanperbedaan pandangan mengenai kehamilan


sesuai

2. Paradigma Sehat

Derajat kesehatan di Indonesia masih rendah,hal ini menuntut adanya upaya pemerintah
dalam upaya menurunkannya . salah satu usaha pemerintah dalam menigkatkan derajat
kesehatan,pemerintah membuat satu model dalam pembangunan kesehatan yaitu PARADIGMA
SEHAT. Paradigma sehat ini pertama kali dicetuskan oleh prof.Dr.F.A.Moeloek(Menkes RI)
Pada Rapat sidang DPR Komisi VI pada Tanggal 15 September 1998. Paradigma sehat adalah
cara pandang,pola pikir,atau model pembangunan kesehatan yang melihat masalah kesehatan
saling berkait dan mempengaruhi dengan banyak faktor yang bersifat lintas sektor,dan upayanya
lebih diarahkan pada peningkatan,pemeliharaan dan perlindungan kesehatan,bukan hanya
penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.

Paradigma Sehat ini merupakan model dalam pembangunan kesehatan tetapi juga dijadikan
dalam asuhan kebidanan,hal ini karena:

1. Dengan paradigma sehat akan merubah cara pandang Sehat akan merubah cara pandang
masyarakat tentang kesehatan termaksud kesehatan roduksi,dan mendorong masyarakat menjadi
mandiri dan sadar akan pentinnya upaya promotif dan preventif
2. Mengingat paradigma sehat merupakan upaya untuk merupakan derajat kesehatan di Indonesia
yang utamanya di nilai dari AKI dan AKB,maka Bidan sebagai bagian dari tenaga yang turut
bertanggung jawab terhadap menurunya AKI dan AKB perlu menjadikan paradigma sehat
sebagai model.

3. Paradigma sehat merupakan suatu gerakan nasional sehingga bidan pun harus menjadikannya
sebagai model atau acuan.

Midwifery Care

Care dalam bahasa Inggris mempunyai arti memelihra,mengawasai,memperhatikan dengan


sepenuhnya. Dihubungkan dengan kebidanan care disebut asuhan

Bidan dalam memegang Prinsip Midwifery care yaitu:

Mengakui dan mendukung keterkaitan antara fisik ,psikis dan lingkungan kultur social
Berasumsi bahwa mayoritas wanita bersalinan ditolong tanpa intervensi
Mendukung dan meningkatkan persalinan alami
Menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dilandaskan ilmu dan seni

D. Pengertian Women Center Care

Adapun women center care merupakan model konseptual dalam asuhan midwiferi care . dan
asuhan ini berorientasi pada wanita. Dalam hal ini bidan difokuskan untuk memberikan
dukungan pada wanita dalam upaya memperoleh status yang sama di masyarakat untuk memilih
dan memutuskan perawatan kesehatannya sendiri.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh badan yaitu House of commons Health
commitee tahun 1992,disimpulakan bahwa terdapat permintaan yang meluas pada kaum wanita
untuk memeilih pilihan yang lebih besar dalam menentukan jenis asuhan maternitas saat ini
membuat mereka frustasi bukan memfasilitasi mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan
pentingnaya asuyhan yang berorientasi pada wanita dimana mereka punya peran dalam
menentukan pilihab sehingga terpenuhi kebutuhannya dan timbul kepuasan. Hal ini juga
menunjukan bahwa asuhan berorientasi pada wanita atau women Center Care amat penting untuk
kemajuan praktik kebidanan.

E. Visi Dari Women Center Care

Women Center care ini sangat sesuai dengan keinginan ICM(Internasional Confederation of
Midwifery) yang tertuang pada visinya yaitu:

Bidan memberikan asuhan pada wanita yang membutuhkan askeb

Bidan mempunyai otonomi sebagai pemberi asuhan yang menghargai kerjasama team dalam
memberikan asuhan untuk seluruh kebutuhan wanita dan keluarga

Bidan memegang kunci dalam menentukan asuhan dimasa mendatang termakasud pelayanan
kesehatan utama pada komunitas untuk seluruh wanita dan keluarga.

asuhan yang baik terhadap wanita,bidan harus menerapkan hal-hal berikut ini:

Lakukan Interrvensi minimal

Memberikan asuha yang sesuai kebutuhan


Memberikan asuhan yang sesuai kebutuhan
Melakukan segala tindakan Sesuai dengan standar,wewenang dan kompetensi
Memberikan inform content
Memberikan asuhan yang nyaman ,aman,logis dan berkualitas

BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN

Model Asuhan Kebidanan merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan
asuhankebidanan dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan (filosofi asuhan kebidanan)
Meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma kesehatan (manusia-perilaku, lingkungan
& pelayanan kesehatan)

SARAN

Saran Bidan harus selalu update pengetahuan baru seperti mengikuti seminar-seminar dan
pelatihan agar kualitas pelayanan kebidananan sebagai pelaksana job fungsional semakin
optimal.
DAFTAR PUSTAKA

http://prezi.com/nebd9symbko6/teori-dan-model-konsep-asuhan-kebidanan/

http://gocb.blogspot.com/2010/08/model-asuhan-kebidanan_21.html

http://ifamidwife.wordpress.com/2007/11/09/model-dalam-asuhan-kebidanan/

http://www.lintas.me/article/asuhan-keperawatan-kebidanan.co.cc/model-asuhan-kebidanan/1

handout konsep kebidanan

Posted on September 17, 2012 by ami under Materi kuliah


HAND OUT

Mata Kuliah : Konsep Kebidanan

Kode Mata Kuliah : BD. 401

Topik : Teori dan Model Konseptual Asuhan Kebidanan

 Dasar Pemikiran, Fokus dan Tujuan dalam Teori Kebidanan

1. 1. Reva Rubin
2. 2. Ramona Mercer
3. 3. Elay Joy Lehrman
4. 4. Ernestine
5. 5. Jean Ball

 Model Konseptual dalam Asuhan Kebidanan

1. 1. Midwifery care
2. 2. Paradigma Sehat

Waktu : 4 x 150 Menit

Dosen : Ni Wayan Armini, M.Keb

OPS (Terminal Objektif) : Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat


menjelaskan teori dan model konseptual kebidanan

Sumber Pustaka :

1. 1. Varney, H (1997), Varney’s Midwifery, Third Edition. Jones and Bartlets


Publisher, Sudbury England.
2. 2. Seller P. Mc (2000) A Guide to effective Care I Pregnancy and Childbirth and
early parenting. Oxpord: University press.
3. 3. Black Tricia Murphy, Issues in midwifery, churchil Living stone : United
Kingdom
4. 4. Bryar Rossamound, 1995, Teory For Midwifery Practice, mac Millan Press
LTD Hal 21-161.
5. 5. Depkes RI, 1995, konsep Kebidanan. Jakarta
Pendahuluan

Sejarah Kebidanan berjalan panjang mengikuti perkembangan ilmu dan pengetahuan serta
kebutuhan masyarakat. Model dalam teori kebidanan mengadopsi dari beberapa model lainnya
berdasarkan teori-teori yang sudah ada sehingga tercipta sebuah model kebidanan yang sesuai
dengan filosofi kebutuhan baik dari segi bidan sebagai profesi maupun wanita dan keluarga
sebagai fokus pelayanan asuhan kebidanan. Model kebidanan ini sebagai tolak ukur bagi bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien sehingga akan terbina suatu partnership dalam
asuhan kebidanan. Dengan ini diharapkan profesi kebidanan akan memberikan sumbangan yang
berarti dalam menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang mengutamakan
upaya preventif dan promotif.

Dengan mempelajari topik ini diharapkan bidan dapat mengetahui berbagai konseptual model
dan teori yang mempengaruhi konseptual kebidanan.

ISI

KONSEPTUAL KEBIDANAN

TEORI DAN KONSEP

1. Pengertian Teori dan Konsep


1. Ide yang direncanakan dalam pikiran, dituangkan.
2. Konsep atau teori adalah gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau objek
yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang
menarik perhatiannya.

1. Fungsi Konsep dan teori : sebagai alat untuk mengidentifikasi fenomena yang
diobservasinya. Sedangkan teori adalah jalur logika atau penalaran yang digunakan oleh
peneliti untuk menerangkan hubungan pengaruh antar fenomena yang dikaji.
MODEL KEBIDANAN

- Model adalah contoh atau peraga untuk menggambarkan sesuatu.

- Model Kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka
kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.

MODEL KONSEPTUAL KEBIDANAN

1. Gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu.
2. Pada dasarnya sama dengan pengertian konsep kerangka kerja, sistem dan skema.
Menunjukkan tentang ide global tentang individu, kelompok, situasi, dan kejadian yang
menarik untuk suatu ilmu. Konseptual model kebidanan biasanya berkembang teori
wawasan intuitif keilmuan yang sering kali disimpulkan dalam kerangka acuan disiplin
ilmu yang bersangkutan (Fawcett, 1992) sehingga konseptual model memberikan
gambaran abstrak atau ide yang mendasari disiplin ilmu.
3. Model memberi kerangka untuk memahami dan mengembangkan praktek untuk
membimbing tindakan dalam pendidikan untuk mengidentifikasi pertanyaan yang harus
dijawab dalam penelitian. Konsep model ditunjukan dalam banyak cara yaitu mental
model, Fisik mental, dan simbolik (Lancaster and lavcaster, 1992).

KEGUNAAN MODEL

1. Untuk menggambarkan beberapa aspek (konkrit maupun abstrak) dengan


mengartikan persamaannya seperti struktur, gambar, diagram dan rumus. Model tidak
seperti teori, tidak memfokuskan pada hubungan antara dua fenomena tapi lebih
mengarah pada struktur dan fungsi. Sebuah model pada biasanya analogi atau gambar
simbolik suatu ide (Wilson, 1985).
2. Merupakan gagasan mental sebagai bagian teori yang memberikan bantuan ilmu-ilmu
sosial dalam mengkonsep dalam menyamakan aspek-aspek dalam proses sosial (Galt
dan smith,1976).
3. Menggambarkan sebuah kenyataan gambaran abstrak sehingga banyak digunakan
disiplin ilmu lain sebagai parameter garis besar praktek. (Bernas, 1984)

Model dalam kebidanan berdasarkan pada 4 element yaitu ;


1. Orang (wanita,ibu,pasangan,dan orang lain)
2. Kesehatan
3. Lingkungan
4. Kebidanan Model Kebidanan dapat digunakan untuk:
1. Menyatukan data secara lengkap
2. Menjelaskan siapa itu bidan, apa yg dikerjakan, keinginan dan kebutuhan

Macam Model Kebidanan

1. Model dalam mengkaji kebutuhan dalam praktek kebidanan.

2. Model medical

3. Model sehat untuk semua/Health For All (HFA)

4. Model menolong bagi bidan dirumah sakit

5. Model sistem maternitas di komunitas yg ideal

Teori model kebidanan

Model of care the midwifery patnership didasarkan pada prinsip midwifery care berikut ini:

1. Mengakui dan mendukung adanya keterkaitan antara badan, pikiran, jiwa, fisik,dan
lingkungan kultur sosial.
2. Berasumsi bahwa mayoritas kasus wanita yg bersalin dapat ditolong tanpa adanya
intevensi.
3. Mendukung dan meningkatkan proses persalinan alami.
4. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dengan seni dan ilmu pengetahuan.
5. relationship-based dan kesinambungan dalam motherhood.
6. Woman centered dan bertukar pikiran antara wanita.
7. Kekuasaan wanita yaitu berdasarkan tanggung jawab untuk suatu pengambilan suatu
keputusan.
8. Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktek individu

Model Konseptual kebidanan adalah tolak ukur bagi bidan dalam memberi asuhan kebidanan.
Konseptual model adalah gambaran abstrak dari suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin.
Model asuhan kebidanan yaitu kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses kehidupan
normal.
Model Kebidanan mepunyai 5 komponen :
1. Memonitor kesejahteraan ibu baik fisik, psikologi maupun social dalam siklus kehamilan
dan persalinan
2. Mempersiapkan ibu dengan memberikan pendidikan, konseling, asuhan prenatal, dalam
proses persalinan dan bantuan masa post partum
3. Intervensi teknologi seminimal mungkin
4. Mengidentifikasi dan memberikan bantuan obstetric yang dibutuhkan
5. Melakukan rujukan

Ruang lingkup praktek kebidanan :

a) Menolong Persalinan

b) Konseling

c) Penyuluhan

d) Asuhan pada saat hamil, melahirkan, nifas dan BBL

e) Deteksi dini penyakit

f) Pengobatan terbatas ginekologi

g) Pertolongan gawat darurat

h) Pengawasan tumbuh kembang

i) Supervisi
Ada beberapa manfaat yang bisa didapat dengan melakukan konseling diantaranya :

Menurunkan / menghilangkan stress

Membuat diri kita merasa lebih baik, bahagia, tenang dan nyaman

Lebih memahami diri sendiri dan orang lain

Merasakan kepuasan dalam hidup

Mendorong perkembangan persona

Meningkatkan hubungan yang lebih efektif dengan orang lain

Memaksimalkan fungsi diri dan kehidupan kita sehari – hari


Pengantar teori dalam praktek kebidanan dituangkan dalam standar pelayanan kebidanan yang
berguna dalam penerapan norma dan tingkat kinerja yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Penerapan standar pelayanan akan melindungi masyarakat karena penilaian terhadap
proses dan hasil pelayanan dapat dilakukan dengan jelas. Dengan adanya standar pelayanan
dapat dibandingkan dengan pelayanan yang diperoleh masyarakat akan memberikan kepercayaan
yang lebih mantap terhadap pelaksana pelayan.
Masalah yang ditemukan dalam penyusunan standar pelayanan kebidanan adalah bahwa diantara
apa yang telah biasa dilakukan dalam praktek kebidanan sebenarnya merupakan tindakan
ritualistic yang tidak berdasarkan pada pengalaman praktek yang terbaik. Dalam standar praktek
kebidanan tindakan yang bersifat ritualistic seperti melakukan episiotomi secara rutin dan
memandikan bayi setelah lahir sudah tidak dianjurkan lagi. Perubahan standar pelayanan seperti
inididasarkan pada pengalaman yang terbaik dari para praktisi di seluruh dunia. Praktek
kebidanan, managemen kesehatan wanita secara mandiri berfokus pada kehamilan, persalinan,
nifas, asuhan BBL, KB dan kesehatan reproduksi wanita.
MODEL KONSEPTUAL ASUHAN KEBIDANAN

Langkah-langkah

a. Pengkajian

Tujuan nya adalah menetukan Self-care individu, mengidentifikasikan apakah ada atau tidak ada
self-care deficit. Bidan bekerjasama dengan pasien/keluarga dalam merencanakan strategi yang
akan mengurangi/menghilangkan deficit yang ada dengan :

1. Mengurangi kebutuhan self-care


2. Meningkatkan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan self-care
3. Memperbolehkan keluarga/orang lain memberikan dependent care
4. Memenuhi langsung kebutuhan self-care

b. Perencanaan

Setelah mengidentifikasi slf-care defisit maka data dipakai sebagai pernyataan masalah dalam
rencana asuhan kebidanan. Kemudian bidan menentukan sistem asuhan yang totality
compensatory, partially, compensatory, atau educatif/supportif serta tujuan yang telah ditentukan
oleh bidan-pasien, untuk menghilangkan self-care deficit.

c. Implementasi

Merupakan tindakan yang mengandung lima bantuan yaitu : melakukan untuk memberi
penyuluhan, membimbing, mendukung, dan menciptakan lingkungan untuk menunjang tumbuh
kembang.

d. Evaluasi

Dilakukan terus menerus dengan membandingkan prilaku yang diharapkan dlam tujuan dengan
hasil tindakan yang dilakukan

MidwiferyCare

Care dalam bahasa Inggris mempunyai arti Memelihara, Mengawasi, memperhatikan dengan
sepenuhnya. Dihubungkan dengan kebidanan care disebut sebagai Asuhan. Bidan dalam
memegang Prinsip Midwifery Care yaitu:

1. Mengakui dan mendukung keterkaitan antara fisik, psikis dan lingkungan kultur social
2. Berasumsi bahwa mayoritas wanita bersalinan ditolong tanpa intervensi
3. Mendukung dan Meningkatkan persalinan alami
4. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dilandaskan ilmu dan seni
5. Wanita punya kekuasaan yaitu berdasarkan tanggungjawab bersama untuk suatu
pengambilan keputusan, tetapi wanita mempunyai kontrol atau keputusan terakhir
mengenai keadaan dirinya dan bayinya
6. Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktik
7. Berprinsip Women Center Care

Women Centre Care. Yang dimaksud dengan Women Centre Care adalah Asuhan yang
berorientasi pada Wanita”. Dalam Hal ini Bidan difokuskan memberikan dukungan pada wanita
dalam upaya memperoleh status yang sama di masyarakat untuk memilih dan memutuskan
perawatan kesehatan dirinya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh suatu badan yaitu
House of Commons Health Committee tahun 1992, disimpulkan bahwa terdapat permintaan
yang meluas pada kaum wanita untuk memiliki pilihan yang lebih besar dalam menentukan jenis
asuhan maternitas yang mereka dapatkan dan bahwa struktur pelayanan maternitas saat ini
membuat mereka frustasi bukan memfasilitasi mereka.
Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya asuhan yang berorientasi pada wanita dimana
mereka punya peran dalam menentukan pilihan sehingga terpenihi kebutuhannya dan timbul
kepuasaan.

Hal tersebut juga menunjukkan bahwa Asuhan yang berorintasi pada wanita atau Women Centre
Care amat penting untuk kemajuan Praktik kebidanan. Women Center Care ini sangat sesuai
dengan keinginan ICM (International Confederation Of Midwifery) yang tertuang dalam VISI -
nya, yaitu :

 Bidan memberikan asuhan pada wanita yang membutuhkan askeb


o Bidan mempunyai otonomi sebagai pemberi asuhan yang menghargai kerjasama
team dalam memberikan asuhan untuk seluruh kebutuhan wanita dan keluarga
o Bidan memegang kunci dalam menentukan asuhan dimasa mendatang termasuk
pelayanan kesehatan utama pada komunitas untuk seluruh wanita dan keluarga
o Bidan bekerjasama dengan wanita dalam memberikan asuhan sesuai dengan
harapan wanita

Untuk dapat memberikan Care atau Asuhan yang baik terhadap wanita, bidan harus menerapkan
hal-hal berikut ini :

 • Lakukan Intervensi Minimal


 • Memberikan asuhan yang komprehensif
 • Memberikan asuhan yang sesuai kebutuhan
 • Melakukan segala tindakan yang Sesuai dengan standar, wewenang, otonomi dan
kompetensi
 • Memberikan Informed Content
 •Memberikan asuhan yang Aman, nyaman, logis dan berkualitas
• Menerapkan Asuhan Sayang Ibu

Yang dimaksud Asuhan sayang ibu ini adalah :

Asuhan yang tidak menimbulkan penderitaan bagi ibu


Ibu punya otonomi dalam setiap pengambilan keputusan
Asuhan yang berorientasi dengan kebutuhan Ibu
Memberdayakan ibu/wanita dan keluarga
Paradigma Sehat

Derajat kesehatan di Indonesia masih rendah, hal ini menuntut adanya upaya untuk
menurunkannya. Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan,
pemerintah membuat satu model dalam pembangunan kesehatan yaitu PARADIGMA SEHAT.
Paradigma Sehat ini pertama kali dicetuskan oleh Prof. Dr.F.A Moeloek (Menkes RI) Pada Rapat
Sidang DPR Komisi VI pada Tangal 15 september 1998.
Pengertian Paradigma Sehat

 • Paradigma Sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan
yang bersifat holistic
 • Melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas
sektor
• Upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan,
•Bukan hanya panyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan
Perubahan Paradigma
 • Paradigma sakit: upaya membuat orang sakit menjadi sehat
• Paradigma sehat: upaya membuat orang sehat tetap sehat
Paradigma sehat mengutamakan: upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan
upaya kuratif dan rehabilitative

Konsep Baru Tentang Makna Sehat

Sehat adalah sarana atau alat untuk hidup sehari-hari secara produktif.
1. Paradigma Baru Kesehatan

Setelah tahun 1974 terjadi penemuan bermakna dalam konsep sehat serta memiliki makna
tersendiri bagi para ahli kesehatan masyarakat di dunia tahun 1994 dianggap sebagai pertanda
dimulainya era kebangkitan kesehatan masyarakt baru, karena sejak tahun 1974 terjadi diskusi
intensif yang berskala nasional dan internasional tentang karakteristik, konsep dan metode untuk
meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
2. Upaya Kesehatan Program kesehatan yang mengutamakan upaya penyembuhan penyakit
dalam jangka panjang dapat menjadi bumerang terhadap program kesehatan itu sendiri.

3. Kebijakan Kesehatan Baru

Perubahan paradigma kesehatan yang kini lebih menekankan pada upaya promotif-preventif
dbandingkan dengn upaua kuratif dan rehabilitatif diharapkan merupakan titik balik kebijakan
Depkes dal;am menangni kesehatan penduduk yang berarti program kesehatan yang menitik
beratkan pada pembinaan kesehatan bangsa bukan sekedar penyembuhan penyakit.

4. Konsekuensi Implikasi dari Perubahan Paradigma


5. Indikator Kesehatan

Indicator-indikator kesehatan yang digunakan dewasa ini yaitu IMR,CDR, One Expectancy,
masih cocok disebut sebagai indicator kesehatan penduduk.
6. Tenaga Kesehatan

Peranan dokter, dokter gigi, perawat dan bidan dalam upaya kesehatan yang menekankan
penyembuhan penyakit adalah sangat penting. Pengelolaan upaya kesehatan dan pembinaan
bangsa yang sehat memerlukan pendekatan holistic yang lebih luas, menyeluruh, dan dilakukan
terhadap masyarakat secara kolektif dan tidak individual.

Strategi dan Sasaran Utama Pembangunan Kesehatan

Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional
yang diupayakan oleh pemerintah. Dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di tengah
beban dan permasalahan kesehatan yang semakin pelik, dibutuhkan strategi jitu untuk
menghadapinya.

Dalam mengatasi masalah kesehatan dapat digunakan beberapa strategi utama, antara lain:
1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat.
Sasaran utama strategi ini adalah seluruh desa menjadi desa siaga, seluruh masyarakat
berperilaku hidup bersih dan sehat serta seluruh keluarga sadar gizi.
2. Meningkatkan akses masyarakat tehadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Sasaran utama strategi ini adalah ; Setiap orang miskin mendapatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu; setipa bayi, anak, dan kelompok masyarakat risiko tinggi terlindungi dari penyakit; di
setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten; di setiap desa

3. Meningkatkan sistem surveillans, monitoring dan informasi kesehatan.


Sasaran utama dari strategi ini adalah : setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada
desa/lurah untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat; setiap kejadian luar biasa
(KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan tepat
4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan.

Sasaran utama dari strategi ini adalah : pembangunan kesehatan memperoleh prioritas
penganggaran pemerintah pusat dan daerah; anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk
upaya pencegahan dan promosi kesehatan; dan terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan
terutama bagi rakyat miskin.
Paradigma dan Konsep Baru Tentang Sehat

Pengertian paradigma sehat menurut Stepen R Covey dalam bukunya : “The Seven Habits of
Highly Effective People” The word Paradigm comes from the Greek. It was originally a
scientific term. And is more commonly used today to mean a model, theory, concept, perception
orientation, assumption or frame of reference. In the general sense, is the way “see” the world,
not interm of our visual sense of sight, but in term of perceiving, understanding and interpreting.
Sedangkan pada tahun 1950-an definisi WHO tentang sehat adalah keadaan sehat sejahtera fisik,
mental, sosial dan bukan hanya bebas dari penyakit dan kelemahan. Namun pada tahun 1980-an
definisi WHO mengalami perubahan seperti yang tertera dalam UU Kesehatan No. 23/1992
dimana WHO memasukkan unsur hidup produktif sosial dan ekonomi di dalam pengertian
tentang sehat.
Secara mikro dengan adanya Paradigma sehat maka Pembangunan kesehatan lebih menekankan
pada upaya promotif dan preventif. Paradigma Sehat ini sangat penting karena :

*Paradigma sehat merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan secara proaktif.


*Mendorong masyarakat menjadi mandiri.

*Menyadarkan masyarakat pada pentingnya yang promotif dan preventif.


Paradigma Sehat ini merupakan model dalam pembangunan kesehatan tetapi juga dijadikan
model dalam Asuhan Kebidanan, hal ini karena :

1. Dengan Paradigma sehat akan merubah cara pandang masyarakat tentang kesehatan
termasuk kesehatan reproduksi, dan mendorong masyarakat menjadi mandiri dan sadar
akan pentingnya upaya promotif dan preventif.
2. Mengingat paradigma sehat merupakan upaya untuk menurunkan derajat kesehatan di
Indonesia yang utamanya dinilai dari AKI dan AKB, maka Bidan sebagai bagian dari
tenaga yang turut bertanggung jawab terhadap menurunnya AKI dan AKB perlu
menjadikan paradigma sehat sebagai model.
3. Paradigma Sehat merupakan suatu gerakan nasional sehingga Bidan pun harus
menjadikan paradigma sehat sebagai model atau acuan. Paradigma sehat dikatakan
sebagai suatu perubahan sikap, orientasi atau MindSet, Beberapa pandangan yang
berubah menjadi Paradigma Sehat, yaitu:

 • Kesehatan sebagai kebutuhan yang bersifat pasif dirubah menjadi pandangan bahwa
Kesehatan bersifat aktif karena merupakan keperluan dan bagian dari HAM
• Kesehatan sebagai konsumtif dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan merupakan
suatu investasi karena menjamin adanya SDM yang berproduktif secara sosial dan
ekonomi
 • Kesehatan hanya bersifat penanggulangan jangka pendek dirubah menjadi pandangan
bahwa Kesehatan bagian upaya pengembangan SDM berjangka panjang.
• Pelayanan kesehatan bukan hanya pelayanan medis dirubah menjadi pandangan bahwa
Kesehatan pelayanan kesehatan paripurna, dengan memandang manusia sebagai manusia
seutuhnya
 • Pelayanan kesehatan terpecah-pecah dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
terpadu
 • Kesehatan hanya jasmani /fisik dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
mencakup mental dan social
 • Fokus pada penyakit dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan tergantung
segmen/permintaan pasar
 • Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat umum dirubah menjadi pandangan bahwa
Kesehatan tanggung jawab juga masyarakat swasta (private)
• Kesehatan merupakan urusan pemerintah dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
juga menjadi urusan swasta
 • Biaya kesehatan publik subsidi pemerintah dirubah menjadi pandangan bahwa
Kesehatan ditanggung bersama pengguna jasa
 • Pembayaran biaya setelah pelayanan dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
dapat dibiaya dimuka (JPKM)
 • Kesehatan berfungsi sosial dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan juga berfungsi
ekonomi
 • Pengaturan secara sentralis dirubah menjadi pandangan bahwa pengaturan desentralisasi
• Pengaturan secara top down dirubah menjadi pandangan bahwa pengaturan bottom up
 • Birokratis dirubah menjadi enterpreuner
 • Masyarakat dubutuhkan Peran sertanya, dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
Kemitraan

KESIMPULAN :

Dalam menjalankan profesi kebidanan, diperlukan tanggung jawab dan profesionalisme yang
tinggi. Untuk mewujudkannya diperlukan beberapa konsep asuhan kebidanan seperti yang telah
diuraikan diantaranya : asuhan yang berkesinambungan, keluarga sebagai pusat asuhan,
pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan, tidak ada intervensi dalam asuhan,
fleksibilitas dalam asuhan, keterlibatan dalam asuhan, advokasi dari klien,dan waktu. Serta, di
perlukannya perantara ( bidan ), penerima ( pasien/klien ), maksud dan tujuan asuhan kebidanan.
Sehingga pemberian pelayanan dari seorang tenaga kesehatan (bidan) kepada pasien/klien
terpenuhi. Setiap kebutuhan dalam bantuan pertolongan persalinan, harus diperhatikan agar tidak
terjadi kesalahan pelayanan dalam asuhan kebidanan itu sendiri. Jadikan setiap pasien/klien itu
keluarga kita karena dengan begitu akan terwujud hubungan yang harmonis, dan sangat
membantu dalam kelancaran pelayanan kesehatan

Konseptual model kebidanan merupakan suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan
kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dengan tidak terlepas dengan
teori yang mempengaruhi. Teori Reva Rubin, Ramona Mercer, Erneistine Weidenbach, Ella Joy
Lehrman dan Jean Ball merupakan beberapa teori kebidanan selain teori-teori yang lain yang
menunjang model konseptual dalam kebidanan. Yang mana konseptual model merupakan suatu
bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan dengan tidak terlepas dengan teori yang mempengaruhinya.
Teori Model Kebidanan
Pendahuluan:

Model dalam teori kebidanan indonesia mengadopsi dari beberapa model negara dengan
berdasarkan dari beberapa teori yang sudah ada disamping dari teori & model yang bersumber
dari masyarakat.
Model asuhan kebidanan didasarkan pada kenyataan bahwa kehamilan dan persalinan
merupakan episode yang normal dalam siklus kehidupan wanita.

Model kebidanan ini dapat dijadikan tolak ukur bagi bidan dalam memberikan pelayanan
kebidanan pada klien sehingga akan terbina suatu hubungan saling percaya dalam pelaksanaan
askeb. Dengan ini diharapkan profesi kebidanan dapat memberikan sumbangan yang berarti
dalam upaya menurunkan angka kesakitan, trauma persalinan, kematian & kejadian seksio
sesaria pada persalinan.

A. Pengertian

Konsep :Penopang sebuah teori yang menjelaskan tentang suatu teori yang dapat diuji melalui
observasi atau penelitian.

Model : Contoh atau peraga untuk menggambarkan sesuatu.

Kebidanan : Merupakan ilmu yang terbentuk dari berbagai disiplin ilmu (multi disiplin) yang
terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu sosial,
ilmu perilaku, ilmu buaya, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu manajemen untuk dapat
memberikan pelayanan kepada Ibu dalam masa
prakonsepsi, konsepsi, masa hamil, Ibu bersalin, post partum, bayi dan baru lahir. Pelayanan
tersebut meliputi pendeteksian keadaan abnormal pada Ibu dan anak, melaksanakan konseling
dan pendidikan terhadap individu, keluarga dan masyarakat

Model Kebidanan : Suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang
bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.

Konseptual Model :

1. Gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu.

2. Pada dasarnya sama dengan pengertian konsep kerangka kerja, sistem dan skema.
Menunjukan pada ide global tentang individu, kelompok, situasi, dan kejadian yang menarik
untuk suatu ilmu. Konseptual model biasanya berkembang dari wawasan intuitif, keilmuan dan
seringkali disimpulkan dalam kerangka acuan disiplin ilmu yang bersangkutan (Fawcett, 1992)
sehingga konseptual model memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari suatu
disiplin ilmu.

3. Model member! kerangka untuk memahami dan mengembangkan praktek untuk membimbing
tindakan dalam pendidikan untuk mengidentifikasi pertanyaan yang harus di jawab dalam
penelitian. Konsep model ditunjukan dengan banyak cara yaitu mental model, fisikal model dan
simbolik (Lancaster and Lavcaster, 1992).

B. Konseptual Model Kebidanan

Dalam memberikan akan suatu gambaran tentang pelayanan dalam praktek kebidanan dan
memberi jawaban - jawaban atas pertanyaan, apa yang merupakan praktek kebidanan.

Model dalam Kebidanan berdasarkan pada 4 elemen :

1. Orang (wanita, ibu, pasangan, dan orang lain)


2. Kesehatan
3. Lingkungan
4. Kebidanan

C. Kegunaan Model

1. Untuk menggambarkan beberapa aspek (kongkrit maupun abstrak) dengan mengartikan


persamaannya seperti struktur, gambar, diagram, dan rumus. Model tidak seperti teori, tidak
memfokuskan pada hubungan antara dua fenomena tapi lebih mengarah pada struktur dan fungsi.
Sebuah model pada dasarnya anologi atau gambar simbolik sebuah ide (Wilson, 1985)

2. Merupakan gagasan mental sebagai bagian teori yang memberikan bantuan ilmu-ilmu sosial
dalam mengkonsep dan menyamakan aspek-aspek dalam proses sosial (Gait dan Smith, 1976)

3. Menggambarkan sebuah kenyataan, gambaran abstrak sehingga banyak digunakan oleh


disiplin ilmu lain sebagai parameter garis besar praktek (Bemer. 1984)

Model Kebidanan dapat digunakan untuk :

1 . Menyatukan data secara lengkap


 Tindakan sebagai bantuan dalam komunikasi antara bidan dan pimpinan.
 Dalam pendidikan untuk mengorganisasikan program belajar.
 Untuk komunikasi bidan dengan klien.

2. Menjelaskan siapa itu bidan, apa yg dikerjakan, keinginan, & Kebutuhan untuk :

 Mengembangkan profesi
 Mendidik siswi bidan
 Komunikasi dgn Klien dan pimpinan.

D. Komponen dan macam Model Kebidaaan

Model kebidanan dibagi menjadi 5 komponen , yaitu :

1. Memonitor kesejahteraan ibu


2. Mempersiapkan ibu dgn memberikan pendidikan & konseling
3. Intervensi teknologi seminimal mungkin.
4. Mengidentifikasi dan member! bantuan obstetric
5. Lakukan rujukan

Beberapa Macam Model Kebidanan

1. Model dalam mengkaji kebutuhan dalam praktek kebidanan.

Model ini memiliki 4 unit yang penting, yaitu :

1. Ibu dalam keluarga


2. Konsep kebutuhan
3. Partnership
4. Faktor Kedokteran dan keterbukaan

2. Model medical

Merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk membantu manusia dalam memahami
proses sehat sakit dalam arti kesehatan. Tujuannya adalah sebagai kerangka kerja untuk
pemahaman dan tindakan sehingga dipertanyakan dalam model ini adalah "Dapatkah dengan
mudah dipahami dan dapatkah dipakai dalam praktek?".
3. Model sehat untuk semua (Health For All-HFA)

Model ini dicetuskan oleh WHO dalam Deklarasi Alma Atta tahun 1978. Fokus pelayanan
ditujukan pada wanita, keluarga dan masyarakat serta sebagai sarana komunikasi dari bidan-
bidan negara lain. Tema HFA menurut Euis dan Simmet (1992) :

1. Mengurangi ketidasamaan kesehatan


2. Perbaikan kesehatan melalui usaha promotif dan preventif
3. Partispasi masyarakat
4. Kerjasama yang baik pemerintah dengan sector lain yang terkait
5. Primary Health Care (PHC) a/ dasar pelayanan utama dari sistem pelayanan kesehatan.

PHC adalah pelayanan kesehatan pokok yang didasarkan pada praktek, ilmu pengetahuan yang
logis dan metode sosial yang tepat serta teknologi universal yang dapat diperoleh oleh individu
dan keluarga dalam komunitas melalui partisipasi dan merupakan suatu value dalam masyarakat
dan negara yang mampu menjaga setiap langkah perkembangan berdasarkan kepercayaan dan
ketentuannya.

Dari model HFA dan deftnisi PHC terdapat lima konsep (WHO, 1998) :

1. Hak penentuan kesehatan oleh cakupan populasi universal dengan penyedia asuhan
berdasarkan kebutuhan.
2. Pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, dimana pelayanan dapat
memenuhi segala macam tipe-tipe kebutuhan yang berbeda harus disediakan dalam satu
kesatuan (semua pelayanan dalam satu tempat).
3. Pelayanan harus efektif, dapat diterima oleh norma, dapat menghasilkan dan diatur, yaitu
pelayanan harus dapat memenuhi kebutuhan yang dapat diterima oleh masyarakat dan
pelayanan harus dimonitor dan diatur secara efektif.
4. Komunitas harus terlibat dalam pengembangan, penentuan pemonitoran pelayanan, yaitu
penentuan asuhan kesehatan merupakan tanggung jawab semua komunitas dan kesehatan
dipandang sebagai faktor yang berperan untuk pengembangan seluruh lapisan
masyarakat.
5. Kolaborasi antar sekolah untuk kesehatan itu sendiri dan pelayanan kesehatan tidak dapat
bergantung pada pelayanan kesehatan saja tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti : perumahan, polusi lingkungan, persediaan rnakanan dan metode pubikasi.

Delapan area untuk mencapai kesehatan bagi semua melalui PHC, delapan area ini adalah :

1. Pendidikan tentang masalah kesehatan umum & metode pencegahan dan


pengontrolannya
2. Promosi kesehatan tentang persediaan makanan dan nutrisi yang layak
3. Persediaan air yang sehat dan sanitasi dasar yang adekuat
4. Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
5. Imunisasi
6. Pencegahan dan pengawasan penyakit endemic
7. Pengontrolan yang tepat terhadap kecelakaan dan penyakit umum
8. Persediaan obat-obat essensial (morley at all, 1989)

4. Model sistem maternitas di komunitas yang ideal University of Southeer Queensland

 Model kurikulum konseptual patnership dalam praktek kebidanan berdasarkan pada


model pelayanan kesehatan dasar. ( Guiilliland dan pairman, 1995 )
 Patnership kebidanan adalah sebuah flllosofi prospektif dan suatu model kepedulian (
model of care ) sebagai model flllosofi prospektif berpendapat bahwa wanita dan bidan
dapat berbagi pengalaman dalam proses persalinan.
 Persalinan merupakan proses yang sangat normal
 Sebuah hubungan patnership menggambarkan dua orang yang bekerjasama dan saling
menguntungkan
 Bidan bekerja keras bahwa bidan tidak memaksakan suatu tindakan melainkan membantu
wanita untuk mengambil keputusan sendiri
 Konsep " wanita" dalam asuhan kebidanan meliputi mitra perempuan tersebut, keluarga,
kelompok dan budaya.
 Konsep bidan dalam asuhan kebidanan meliputi bidan itu sendiri, mitranya atau keluarga,
budaya/sub kultur bidan tersebut dan " wewenang profesional bidan
 Dengan membentuk hubungan antara bidan dan wanita akan membawa mereka sendiri
sebagai manusia kedalam suatu hubungan patnership yang mana akan mereka gunakan
dalam teurapetik. Bidan harus mempunyai self knowing, self nursing, dan merupakan
jaringan pribadi dan kolektif yang mendukung.
 Sebagai model of care the midwifery patnership didasarkan pada prinsip midwifery care
berikut ini :

1. Mengakui dan mendukung adanya keterkaitan antara badan, pikiran, jiwa. fisik, dan
lingkungan kultur sosial ( holism)
2. Berasumsi bahvva mayoritas kasus wanita yang bersalin dapat di tolong tanpa adanya
intervensi.
3. Mendukung dan meningkatkan proses persalinan alami tersebut.
4. Bidan menggunakan suatu pendekatan pemecahan masalah dengan sen! dan ilmu
pengetahuan.
5. Relationship-based dan dan kesinambungan dalam motherhood,
6. Woman centered dan bertukar pikiran antara wanita
7. Kekuasaan wanita yaitu berdasarkan tanggung jawab bersama untuk suatu pengambilan
suatu keputusan, tetapi wanita mempunyai kontrol atas keputusan terakhir mengenai
keadaan diri dan bayinya
8. Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup prakterk individu : dengan persetujuan wanita
bidan merujuk fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas.

Hubungan antara wanita, bidan dan dokter harus didasari oleh rasa saling menghormati dan
saling percaya, bidan boleh mempertanyakan masalah medis atau perlindungan hukum untuk
wanita untuk alasan apapun, jika wanita tersebut tidak mampu berbicara atas namanya sendiri.

Persepsi mahasiswa kebidanan di tentukan oleh bidan di bagian pelayanan untuk mengantisipasi
siswa dalam menghadapi kasus yang di temukan di dalam tim, tetapi praktek siswa akan dibatasi
oleh bidan dan akan mengajarkan beberapa pelayanan khusus kebidanan yang akan mengajarkan
beberapa pelayanan khusus kebidanan yang akan meningkatkan kemamapuan dan ketrampilan
siswa, peran perseptor akan semakin berkurang dalam praktek dan hanya akan menjadi
penasehat dan pendukung

5. Model Asuhan Home Based

Dasar asuhan kebidanan berdasarkan home based merupakan unsure therapeutic yang terdiri dari
sebuah kesadaran dan menjaga hubungan yang dibangun atas dasar kepercayaan dan dibentuk
untuk memfasilitasi asuhan yang berkualitas. Tanggungjawab dan kejujuran merupakan hal yang
harus dibangun dalam hubungan antara bidan dank lien. Proses persalinan dirumah (Home Birth)
sejak lama telah menggunakan konsep "early discharge" sebagai bagian dari Home Based
Midfwifery Care.

Asuhan kebidanan secara tradisional telah memiliki asuhan yang berpusat pada
wanita.kontinuitas dari asuhan kebidanan dapat membentuk waktu yang efektif dalam
pemantauan selama kunjungan prenatal sehingga dapat terjalin hubungan therapeutic secara
personal antara bidan dan keluarganya.

Asuhan yang berkelanjutan (continuity of care) dapat membuat bidan dan keluarga belajar satu
sama lain untuk menentukan rencana dan memberikan asuhan yang baik sesuai dengan
kebutuhan, khusunya untuk klien. Dengan proses ini akan terbuka komunikasi dan membangun
komitmen dari bidan dan keluarga dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan
bersama. Partisipasi secara alami dalam home based midwifery care dapat memberikan
kewsempatan pada calon orangtua untuk mempelajari cara-cara mengasuh bayinya.
Keterampilan ini komponen yang penting dalam pendidikan prenatal karena bidan tidak selalu
mendampingi ibu.

Hubungan therapeutic dan dukungan secara "team" yang ditetapkan dalam home based
midwifery care telah digunakan bertahun-tahun lalu. Dengan pendekatan ini diharapkan klien
bisa mandiri secara dini. Hal ini yang telah menunjukan hasil yang baik, dimana resiko yang
terjadi pada ibu bisa segera diketahui. Kernandirian dari klien atau komponen integral dari home
based midwifery care dan dapat ditetapkan sebagi sebuah model pada wanita yang memilih
melahirkan di rumahsakit.
E. Teori Model Kebidanan

Teori adalah seperangkat konsep atau pernyataan yang dapat secara jelas menguraikan fenomena
yang penting dalam sebuah disiplin teori yg termasuk dalam teori model kebidanan adalah :

1. Ruper, Logan dan Tierney Activity of living Model :

Model yang dipengaruhi oleh Virginia Henderson Model. Terdiri dari 5 elemen :

1. Rentang Kehidupan
2. Aktivitas Kehidupan
3. Ketergantungan atau kebebasan individu
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas individu

Dalam model ini diidentifikasi adanya 12 macam kebutuhan manusia sebagai proses kehidupan
yaitu:

1. Mempertahankan lingkungan yang aman


2. Komunikasi
3. Bernafas
4. Makanan dan minuman
5. Eliminasi
6. Berpakaian dan kebersihan diri
7. Pengaturan suhu tubuh
8. Mobilisasi \. Bekerja dan bermain
9. Seksualitas
10. Tidur

2. Rosemary Methven

Merupakan aplikasi dari Oream dan Hendeson, model terhadap asuhan kebidanan, dimana dalam
sistem perawatan ada 5 metode pemberian bantuan yaitu :

1. Mengerjakan untuk klien


2. Membimbing klien
3. Mendukung klien ( secara fisik dan psikologis )
4. Menyediakan lingkunagan yang mendukung kemampuan klien untuk memenuhi
kebutuhan sekarang dan masa akan datang.
5. Mengajarkan klien

Peran bidan adalah mengidentifikasi masalah klien dan melakukan sesuatu untuk membantu
klien untuk memenuhi kebutuhannya. Manfaat dari model ini menurut Methuen adalah sebagai
bukti praktek pengkajian kebidanan yang tidak didasarkan pada kerangka kerja dari tradisi
manapun. Sebagai dasarnya adalah kesehatan bukan kesakitan sehingga asuhan yang di berikan
efektif bagi ibu dan memberikan kebebasan pada bidan untuk melakukan asuhan.

3. Roy Adaption Model

Pencetusnya adalah suster Callista Roy (1960), sebagai dasarnya makhluk biopsikososial yang
berhubungan dengan lingkungan. Dikemukakan tiga macam stimulasi yang mempengaruhi
adaptasi kesehatan dari individu, yaitu : .
1. Vokal stimuli.Yaitu stimuli dari lingkungan di dekat individu, contohnya : kesehatan bay!
akan mempengaruhi ibu yang baru saja melakukan fungsinya.

2. Kontekstual stimuli Yaitu factor-faktor umum yang mempenagaruhi wanita. Contohnya :


Kondisi kehidupan yang buruk

3. Residual stimuli Yaitu faktor internal meliputi kepercayaan, pengalaman, dan sikap. Model
kebidanan ini berguna bagi bidan dalam melakukan pengkajian secara menyeluruh (holistik)

4. Neuman System Model

Yaitu model yang merupakan a'.val dari kesehatan individu dan komunitas (sistem klien) yang di
gambarkan sebagai pusat energi yang di kelilingi oleh garis kekuatan dan pertahanan.

1. Pusatnya adalah variable fisiologis, psikologis, sosial kultural dan spiritual


2. Garis kekuatan adalah kemampuan sistem klien untuk mempertahankan keseimbangan
tubuh.
3. Garis pertahanan menunjukan status kesehatan umurn dari individu

G. Model Kebidanan Di Beberapa Negara

1. United Kingdom

1. Bidan Inggris menuntut adanya pelayanan mandiri dan menolak medical modal karena
dianggap tidak cocok dengan praktek kebidanan
2. Mereka lebih banyak menggunakan Orem Self Care Model
3. Keuntungan bagi wanita adalah menernpatkan kebutuhan wanita sebagai prioritas utama,
wanita berhak memilih asuhan yang diinginkan dan rencana kelahiranya
4. Keuntungan bagi bidan adalah memudahkan bidan dalam memberikan asuhan yang
berkesinambungan dan menerapkan women center care, memudahkan dalam melakukan
asuhan mandiri dan komprehensif pada ibu, bayi dan keluarga .

2. Australia
a) Menggunakan modal partnership kebidanan dimana wanita sebagai partner bidan dalam
berbagai pengalaman tentang proses melahirkan dan melahirkan adalah proses yang normal
dalam kebidanan.

b) Prinsip - prinsip yang mendasari partnership dalam kebidanan adalah:

 Mengetahui dan mendukung kesatuan antara tubuh, pikiran, jiwa, lingkungan fisik dan
social budaya (suatu yang holistic)
 Sebagian besar wanita dapat melahirkan bayi tanpa intervensi.
 Mendukung proses alamiah dalam tubuh .
 Pelayanan kebidanan adalah seni dan ilmu, pendekatan pemecahan masalah di gunakan
bila diperlukan .
 Pelayanan kebidanan berpusat pada wanita.
 Berhubungan dengan proses pencapaian peran ibu.
 Memberdayakan wanita dalam pengambilan keputusan.
 Pelayanan kebidanan dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktek. Individu yang
mengacu pada wanita dan petugas kesehatan lain jika di butuhkan.

3. New Zealand
Menggunakan model patnership bidan dengan ibu. Adapun fillosofi yang mendasari:

 Kehamilan dan persalinan adalah proses kehidupan yang normal


 Tugas kebidanan secara profesional adalah pendamping ibu dalam kehamilan, persalinan
dan periode post natal normal.
 Kebidanan memberikan pelayanan kepada wanita secara berkesinambungan
 Kebidanan berpusat pada wanita

Referensi :

1. AA. Gde Muninjay, (1997), Manajemen Kesehatan, EGC Kedokteran, Jakarta

2. Burbst, A.August, dkk, Editor Sanur Ahmad, (2000), Pemberdayaan Wanita Dalam Bidang
Kesehatan, yayasan Essentia Medica, Yogyakarta

3. Deokes RI, (2003), Konsep Asuhan Kebidanan, Tridasi Printer, Jakarta

4. Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia, (2003), Manajemen Kebidanan Metode SOAP,
Jakarta.

5. Pengurus Pusat IBI, (2003), 50 tahun IBI Menyongsong Masa Depan, Jakarta

6. Varney, Helen, (1997), Varneys Midwifery, Third Edition, UK : Jones & Barlett Publishers
Internasional.

7. Wendy Rose-Neil, (2001), Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan, Dian Dian Rakyat,
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai