1. Model Medikal
Model Medikal merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk membantu manusia
dalam memahami proses sehat dan sakit dalam arti kesehatan. Model ini lebih banyak digunakan
dalam bidang kedokteran dan lebih berfokus pada proses penyakit dan mengobati
ketidaksempurnaan.
Yang Tercakup dalam model medical adalah :
*Berorientasi pada penyakit
*Menganggap bahwa akal/pikiran dan badan terpisah
*Manusia menguasai alam
*Yang tidak biasa menjadi menarik
*Informasi yang terbatas pada klien
*Pasien berperan pasif
*Dokter yang menentukan
*Tingginya teknologi menaikkan prestise
*Prioritas kesehatan individu dari pada kesehatan komunitas
*Penyakit dan kesehatan adalah domain dokter
*Pemahaman manusia berdasarkan mekanik dan bioengineering
Model medical ini kurang cocok untuk praktik kebidanan karena terllau berorintasi apda
penyakit dan tidak memberi kesempatan klien untuk menentukan nasibnya sendiri. Walaupun
demikian kenyataannya masih banyak yang terpengaruh pada model medical ini.
Berikut ini akan diberikan gambaran bagaimana perbedaan pandangan mengenai kehamilan
sesuai model medical.
Model Medical
*Normal dalam perspektif
*Kasus tidak biasa menjadi menarik
*Dokter bertanggung Jawab
*Informasi terbatas
*OutCome yang diharapkan :
“Ibu dan bayi hidup dan Sehat”
2. Paradigma Sehat
Derajat kesehatan di Indonesia masih rendah, hal ini menuntut adanya upaya untuk
menurunkannya. Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan,
pemerintah membuat satu model dalam pembangunan kesehatan yaitu PARADIGMA SEHAT.
Paradigma Sehat ini pertama kali dicetuskan oleh Prof. Dr.F.A Moeloek (Menkes RI) Pada Rapat
Sidang DPR Komisi VI pada Tangal 15 september 1998.
Paradigma Sehat adalah Cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang
melihat masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhidengan banyak faktor yang bersifat
lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan
kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.
Secara MAKRO dengan adanya Paradigma sehat berarti Pembangunan semua sektor harus
memperhatikan dampaknya dibidang kesehatan.
Secara MIKRO dengan adanya Paradigma sehat maka Pembangunan kesehatan lebih
menekankan pada upaya promotif dan preventif.
Paradigma Sehat ini sangat penting karena :
*Paradigma sehat merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan secara proaktif.
*Mendorong masyarakat menjadi mandiri.
*Menyadarkan masyarakat pada pentingnya yang promotif dan preventif.
Paradigma Sehat ini merupakan model dalam pembangunan kesehatan tetapi juga dijadikan
model dalam Asuhan Kebidanan, hal ini karena :
1. Dengan Paradigma sehat akan merubah cara pandang masyarakat tentang kesehatan termasuk
kesehatan reproduksi, dan mendorong masyarakat menjadi mandiri dan sadar akan pentingnya
upaya promotif dan preventif.
2. Mengingat paradigma sehat merupakan upaya untuk menurunkan derajat kesehatan di
Indonesia yang utamanya dinilai dari AKI dan AKB, maka Bidan sebagai bagian dari tenaga
yang turut bertanggung jawab terhadap menurunnya AKI dan AKB perlu menjadikan paradigma
sehat sebagai model.
3. Paradigma Sehat merupakan suatu gerakan nasional sehingga Bidan pun harus menjadikan
paradigma sehat sebagai model atau acuan.
Paradigma sehat dikatakan sebagai suatu perubahan sikap, orientasi atau MindSet, Beberapa
pandangan yang berubah menjadi Paradigma Sehat, yaitu :
*Kesehatan sebagai kebutuhan yang bersifat pasif dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
bersifat aktif karena merupakan keperluan dan bagian dari HAM
*Kesehatan sebagai konsumtif dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan merupakan suatu
investasi karena menjamin adanya SDM yang berproduktif secara sosial dan ekonomi
*Kesehatan hanya bersifat penanggulangan jangka pendek dirubah menjadi pandangan bahwa
Kesehatan bagian upaya pengembangan SDM berjangka panjang
*Pelayanan kesehatan bukan hanya pelayanan medis dirubah menjadi pandangan bahwa
Kesehatan pelayanan kesehatan paripurna, dengan memandang manusia sebagai manusia
seutuhnya
*Pelayanan kesehatan terpecah-pecah dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan terpadu
*Kesehatan hanya jasmani /fisik dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan mencakup mental
dan sosial
*Fokus pada penyakit dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan tergantung
segmen/permintaan pasar
*Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat umum dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
tanggung jawab juga masyarakat swasta (private)
*Kesehatan merupakan urusan pemerintah dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan juga
menjadi urusan swasta
*Biaya kesehatan publik subsidi pemerintah dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
ditanggung bersama pengguna jasa
*Pembayaran biaya setelah pelayanan dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan dapat
dibiaya dimuka (JPKM)
*Kesehatan berfungsi sosial dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan juga berfungsi
ekonomi
*Pengaturan secara sentralis dirubah menjadi pandangan bahwa pengaturan desentralisasi
*Pengaturan secara top down dirubah menjadi pandangan bahwa pengaturan bottom up
*Birokratis dirubah menjadi enterpreuner
*Masyarakat dubutuhkan Peran sertanya, dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
Kemitraan
3. Midwifery Care
CARE dalam bahasa Inggris mempunyai arti Memelihara, Mengawasi, memperhatikan dengan
sepenuhnya. Dihubungkan dengan kebidanan care disebut sebagai ASUHAN.
Bidan dalam memegang Prinsip Midwifery Care yaitu :
*Mengakui dan mendukung keterkaitan antara fisik, psikis dan lingkungan kultur sosial
*Berasumsi bahwa mayoritas wanita bersalinan ditolong tanpa intervensi
*Mendukung dan Meningkatkan persalinan alami
*Menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dilandaskan ilmu dan seni
*Wanita punya kekuasaan yaitu berdasarkan tanggungjawab bersama untuk suatu pengambilan
keputusan, tetapi wanita mempunyai kontrol atau keputusan terakhir mengenai keadaan dirinya
dan bayinya
*Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktik
*Berprinsip Women Center Care
Oleh:
Kelompok 3
POLTEKKES KEMENKES RI
PRODI DIII KEBIDANAN MEDAN
2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah biologi dasar dan
perkembangan. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Aritha selaku Dosen mata kuliah
konsep kebidanan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai MODEL ASUHAN KEBIDANAN Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konseptual model asuhan kebidanan adalah suatu bentuk pedoman/acuan yang merupakan
kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dipengaruhi oleh filosofi
yang dianut bian(filosofi asuhan kebidanan ) meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam
paradigma kesehatan(manusia-prilaku,lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Secara umum teori dan konsep adalah hal yang berkaitan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan. Dalam pelayanan kebidanan ,teori-teori yang digunakan dalam praktik kebidanan
berasal dari konseptual model kebidanan.
Konsep atau teori adalah gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau objek dari suatu
kejadian atau objek yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang
menarik perhatiannya.
Konseptual model merupakan gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin
ilmu. Konseptual model dapat memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari disiplin
ilmu dan kemudian diterapkan sesuai bidang masing-masing.
Adapun women center care merupakan model konseptual dalam asuhan midwiferi care . dan
asuhan ini berorientasi pada wanita. Dalam hal ini bidan difokuskan untuk memberikan
dukungan pada wanita dalam upaya memperoleh status yang sama di masyarakat untuk memilih
dan memutuskan perawatan kesehatannya sendiri
B. Tujuan
a. Model medical
b. Paradigma sehat
c. Midwifery care
PEMBAHASAN
Orientasi pada penyakit X filosofi asuhan Orientasi pada manusia sehat mengikuti
kebidanan proses alamiah
Kondisi fisiologis
Fokus pada wanita, keluarga, dan masyarakat Pelaksanan adalah bidan di komunitas 5
tema dalam HFA:
1. Mengurangi kesenjangan dalam kesehatan
2. Bentuk Yankes. Adalah kesehatan & pencegahan penyakit
3. Partisipasi masyarakat
4. Adanya kerjasama antar tim kesehatan
5. Berfokus pada Yankes. Primer
5. Adanya kolaborasi linsek Model partisipasi .Adalah adanya partisipasi ibu dalam interaksinya
dengan bidan pada tingkat individual maupun tingkat masyarakat
Suatu model intinya adalah suatu ide secara simbolik. Model konseptualkebidanan
bermanfaat sebagai suatu bentuk pedoman atau acuan untuk memberikan asuhan kebidanan.
Praktik kebidanan banyak dipengaruhi oleh teori dan model. Pada bagian ini akan
diuraikan beberpa model yang berpengaruh dalam praktek kebidanan diantaranya adalah sepert
1. Model medical
Model medical merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk membantu manusia
dalam memamahami proses sehat dan sakit dalam arti kesehatan. Model ini sering digunakan
dalam bidang kedoteran dan lebih fokus pada proses penyakit dan mengobati ketidaksempurnaan
model ini kurang cocok untuk kebidanan karena terlalu berorientasi pada penyakit dan tidak
memberika pasien menentukan keinginannya sendiri. Tapi masih banyak yang terpengaruhi
dengan model ini
2. Paradigma Sehat
Derajat kesehatan di Indonesia masih rendah,hal ini menuntut adanya upaya pemerintah
dalam upaya menurunkannya . salah satu usaha pemerintah dalam menigkatkan derajat
kesehatan,pemerintah membuat satu model dalam pembangunan kesehatan yaitu PARADIGMA
SEHAT. Paradigma sehat ini pertama kali dicetuskan oleh prof.Dr.F.A.Moeloek(Menkes RI)
Pada Rapat sidang DPR Komisi VI pada Tanggal 15 September 1998. Paradigma sehat adalah
cara pandang,pola pikir,atau model pembangunan kesehatan yang melihat masalah kesehatan
saling berkait dan mempengaruhi dengan banyak faktor yang bersifat lintas sektor,dan upayanya
lebih diarahkan pada peningkatan,pemeliharaan dan perlindungan kesehatan,bukan hanya
penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.
Paradigma Sehat ini merupakan model dalam pembangunan kesehatan tetapi juga dijadikan
dalam asuhan kebidanan,hal ini karena:
1. Dengan paradigma sehat akan merubah cara pandang Sehat akan merubah cara pandang
masyarakat tentang kesehatan termaksud kesehatan roduksi,dan mendorong masyarakat menjadi
mandiri dan sadar akan pentinnya upaya promotif dan preventif
2. Mengingat paradigma sehat merupakan upaya untuk merupakan derajat kesehatan di Indonesia
yang utamanya di nilai dari AKI dan AKB,maka Bidan sebagai bagian dari tenaga yang turut
bertanggung jawab terhadap menurunya AKI dan AKB perlu menjadikan paradigma sehat
sebagai model.
3. Paradigma sehat merupakan suatu gerakan nasional sehingga bidan pun harus menjadikannya
sebagai model atau acuan.
Midwifery Care
Mengakui dan mendukung keterkaitan antara fisik ,psikis dan lingkungan kultur social
Berasumsi bahwa mayoritas wanita bersalinan ditolong tanpa intervensi
Mendukung dan meningkatkan persalinan alami
Menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dilandaskan ilmu dan seni
Adapun women center care merupakan model konseptual dalam asuhan midwiferi care . dan
asuhan ini berorientasi pada wanita. Dalam hal ini bidan difokuskan untuk memberikan
dukungan pada wanita dalam upaya memperoleh status yang sama di masyarakat untuk memilih
dan memutuskan perawatan kesehatannya sendiri.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh badan yaitu House of commons Health
commitee tahun 1992,disimpulakan bahwa terdapat permintaan yang meluas pada kaum wanita
untuk memeilih pilihan yang lebih besar dalam menentukan jenis asuhan maternitas saat ini
membuat mereka frustasi bukan memfasilitasi mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan
pentingnaya asuyhan yang berorientasi pada wanita dimana mereka punya peran dalam
menentukan pilihab sehingga terpenuhi kebutuhannya dan timbul kepuasan. Hal ini juga
menunjukan bahwa asuhan berorientasi pada wanita atau women Center Care amat penting untuk
kemajuan praktik kebidanan.
Women Center care ini sangat sesuai dengan keinginan ICM(Internasional Confederation of
Midwifery) yang tertuang pada visinya yaitu:
Bidan mempunyai otonomi sebagai pemberi asuhan yang menghargai kerjasama team dalam
memberikan asuhan untuk seluruh kebutuhan wanita dan keluarga
Bidan memegang kunci dalam menentukan asuhan dimasa mendatang termakasud pelayanan
kesehatan utama pada komunitas untuk seluruh wanita dan keluarga.
asuhan yang baik terhadap wanita,bidan harus menerapkan hal-hal berikut ini:
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Model Asuhan Kebidanan merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan
asuhankebidanan dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan (filosofi asuhan kebidanan)
Meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma kesehatan (manusia-perilaku, lingkungan
& pelayanan kesehatan)
SARAN
Saran Bidan harus selalu update pengetahuan baru seperti mengikuti seminar-seminar dan
pelatihan agar kualitas pelayanan kebidananan sebagai pelaksana job fungsional semakin
optimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://prezi.com/nebd9symbko6/teori-dan-model-konsep-asuhan-kebidanan/
http://gocb.blogspot.com/2010/08/model-asuhan-kebidanan_21.html
http://ifamidwife.wordpress.com/2007/11/09/model-dalam-asuhan-kebidanan/
http://www.lintas.me/article/asuhan-keperawatan-kebidanan.co.cc/model-asuhan-kebidanan/1
1. 1. Reva Rubin
2. 2. Ramona Mercer
3. 3. Elay Joy Lehrman
4. 4. Ernestine
5. 5. Jean Ball
1. 1. Midwifery care
2. 2. Paradigma Sehat
Sumber Pustaka :
Sejarah Kebidanan berjalan panjang mengikuti perkembangan ilmu dan pengetahuan serta
kebutuhan masyarakat. Model dalam teori kebidanan mengadopsi dari beberapa model lainnya
berdasarkan teori-teori yang sudah ada sehingga tercipta sebuah model kebidanan yang sesuai
dengan filosofi kebutuhan baik dari segi bidan sebagai profesi maupun wanita dan keluarga
sebagai fokus pelayanan asuhan kebidanan. Model kebidanan ini sebagai tolak ukur bagi bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien sehingga akan terbina suatu partnership dalam
asuhan kebidanan. Dengan ini diharapkan profesi kebidanan akan memberikan sumbangan yang
berarti dalam menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang mengutamakan
upaya preventif dan promotif.
Dengan mempelajari topik ini diharapkan bidan dapat mengetahui berbagai konseptual model
dan teori yang mempengaruhi konseptual kebidanan.
ISI
KONSEPTUAL KEBIDANAN
1. Fungsi Konsep dan teori : sebagai alat untuk mengidentifikasi fenomena yang
diobservasinya. Sedangkan teori adalah jalur logika atau penalaran yang digunakan oleh
peneliti untuk menerangkan hubungan pengaruh antar fenomena yang dikaji.
MODEL KEBIDANAN
- Model Kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka
kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.
1. Gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu.
2. Pada dasarnya sama dengan pengertian konsep kerangka kerja, sistem dan skema.
Menunjukkan tentang ide global tentang individu, kelompok, situasi, dan kejadian yang
menarik untuk suatu ilmu. Konseptual model kebidanan biasanya berkembang teori
wawasan intuitif keilmuan yang sering kali disimpulkan dalam kerangka acuan disiplin
ilmu yang bersangkutan (Fawcett, 1992) sehingga konseptual model memberikan
gambaran abstrak atau ide yang mendasari disiplin ilmu.
3. Model memberi kerangka untuk memahami dan mengembangkan praktek untuk
membimbing tindakan dalam pendidikan untuk mengidentifikasi pertanyaan yang harus
dijawab dalam penelitian. Konsep model ditunjukan dalam banyak cara yaitu mental
model, Fisik mental, dan simbolik (Lancaster and lavcaster, 1992).
KEGUNAAN MODEL
2. Model medical
Model of care the midwifery patnership didasarkan pada prinsip midwifery care berikut ini:
1. Mengakui dan mendukung adanya keterkaitan antara badan, pikiran, jiwa, fisik,dan
lingkungan kultur sosial.
2. Berasumsi bahwa mayoritas kasus wanita yg bersalin dapat ditolong tanpa adanya
intevensi.
3. Mendukung dan meningkatkan proses persalinan alami.
4. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dengan seni dan ilmu pengetahuan.
5. relationship-based dan kesinambungan dalam motherhood.
6. Woman centered dan bertukar pikiran antara wanita.
7. Kekuasaan wanita yaitu berdasarkan tanggung jawab untuk suatu pengambilan suatu
keputusan.
8. Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktek individu
Model Konseptual kebidanan adalah tolak ukur bagi bidan dalam memberi asuhan kebidanan.
Konseptual model adalah gambaran abstrak dari suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin.
Model asuhan kebidanan yaitu kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses kehidupan
normal.
Model Kebidanan mepunyai 5 komponen :
1. Memonitor kesejahteraan ibu baik fisik, psikologi maupun social dalam siklus kehamilan
dan persalinan
2. Mempersiapkan ibu dengan memberikan pendidikan, konseling, asuhan prenatal, dalam
proses persalinan dan bantuan masa post partum
3. Intervensi teknologi seminimal mungkin
4. Mengidentifikasi dan memberikan bantuan obstetric yang dibutuhkan
5. Melakukan rujukan
a) Menolong Persalinan
b) Konseling
c) Penyuluhan
i) Supervisi
Ada beberapa manfaat yang bisa didapat dengan melakukan konseling diantaranya :
Membuat diri kita merasa lebih baik, bahagia, tenang dan nyaman
Langkah-langkah
a. Pengkajian
Tujuan nya adalah menetukan Self-care individu, mengidentifikasikan apakah ada atau tidak ada
self-care deficit. Bidan bekerjasama dengan pasien/keluarga dalam merencanakan strategi yang
akan mengurangi/menghilangkan deficit yang ada dengan :
b. Perencanaan
Setelah mengidentifikasi slf-care defisit maka data dipakai sebagai pernyataan masalah dalam
rencana asuhan kebidanan. Kemudian bidan menentukan sistem asuhan yang totality
compensatory, partially, compensatory, atau educatif/supportif serta tujuan yang telah ditentukan
oleh bidan-pasien, untuk menghilangkan self-care deficit.
c. Implementasi
Merupakan tindakan yang mengandung lima bantuan yaitu : melakukan untuk memberi
penyuluhan, membimbing, mendukung, dan menciptakan lingkungan untuk menunjang tumbuh
kembang.
d. Evaluasi
Dilakukan terus menerus dengan membandingkan prilaku yang diharapkan dlam tujuan dengan
hasil tindakan yang dilakukan
MidwiferyCare
Care dalam bahasa Inggris mempunyai arti Memelihara, Mengawasi, memperhatikan dengan
sepenuhnya. Dihubungkan dengan kebidanan care disebut sebagai Asuhan. Bidan dalam
memegang Prinsip Midwifery Care yaitu:
1. Mengakui dan mendukung keterkaitan antara fisik, psikis dan lingkungan kultur social
2. Berasumsi bahwa mayoritas wanita bersalinan ditolong tanpa intervensi
3. Mendukung dan Meningkatkan persalinan alami
4. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dilandaskan ilmu dan seni
5. Wanita punya kekuasaan yaitu berdasarkan tanggungjawab bersama untuk suatu
pengambilan keputusan, tetapi wanita mempunyai kontrol atau keputusan terakhir
mengenai keadaan dirinya dan bayinya
6. Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktik
7. Berprinsip Women Center Care
Women Centre Care. Yang dimaksud dengan Women Centre Care adalah Asuhan yang
berorientasi pada Wanita”. Dalam Hal ini Bidan difokuskan memberikan dukungan pada wanita
dalam upaya memperoleh status yang sama di masyarakat untuk memilih dan memutuskan
perawatan kesehatan dirinya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh suatu badan yaitu
House of Commons Health Committee tahun 1992, disimpulkan bahwa terdapat permintaan
yang meluas pada kaum wanita untuk memiliki pilihan yang lebih besar dalam menentukan jenis
asuhan maternitas yang mereka dapatkan dan bahwa struktur pelayanan maternitas saat ini
membuat mereka frustasi bukan memfasilitasi mereka.
Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya asuhan yang berorientasi pada wanita dimana
mereka punya peran dalam menentukan pilihan sehingga terpenihi kebutuhannya dan timbul
kepuasaan.
Hal tersebut juga menunjukkan bahwa Asuhan yang berorintasi pada wanita atau Women Centre
Care amat penting untuk kemajuan Praktik kebidanan. Women Center Care ini sangat sesuai
dengan keinginan ICM (International Confederation Of Midwifery) yang tertuang dalam VISI -
nya, yaitu :
Untuk dapat memberikan Care atau Asuhan yang baik terhadap wanita, bidan harus menerapkan
hal-hal berikut ini :
Derajat kesehatan di Indonesia masih rendah, hal ini menuntut adanya upaya untuk
menurunkannya. Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan,
pemerintah membuat satu model dalam pembangunan kesehatan yaitu PARADIGMA SEHAT.
Paradigma Sehat ini pertama kali dicetuskan oleh Prof. Dr.F.A Moeloek (Menkes RI) Pada Rapat
Sidang DPR Komisi VI pada Tangal 15 september 1998.
Pengertian Paradigma Sehat
• Paradigma Sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan
yang bersifat holistic
• Melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas
sektor
• Upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan,
•Bukan hanya panyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan
Perubahan Paradigma
• Paradigma sakit: upaya membuat orang sakit menjadi sehat
• Paradigma sehat: upaya membuat orang sehat tetap sehat
Paradigma sehat mengutamakan: upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan
upaya kuratif dan rehabilitative
Sehat adalah sarana atau alat untuk hidup sehari-hari secara produktif.
1. Paradigma Baru Kesehatan
Setelah tahun 1974 terjadi penemuan bermakna dalam konsep sehat serta memiliki makna
tersendiri bagi para ahli kesehatan masyarakat di dunia tahun 1994 dianggap sebagai pertanda
dimulainya era kebangkitan kesehatan masyarakt baru, karena sejak tahun 1974 terjadi diskusi
intensif yang berskala nasional dan internasional tentang karakteristik, konsep dan metode untuk
meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
2. Upaya Kesehatan Program kesehatan yang mengutamakan upaya penyembuhan penyakit
dalam jangka panjang dapat menjadi bumerang terhadap program kesehatan itu sendiri.
Perubahan paradigma kesehatan yang kini lebih menekankan pada upaya promotif-preventif
dbandingkan dengn upaua kuratif dan rehabilitatif diharapkan merupakan titik balik kebijakan
Depkes dal;am menangni kesehatan penduduk yang berarti program kesehatan yang menitik
beratkan pada pembinaan kesehatan bangsa bukan sekedar penyembuhan penyakit.
Indicator-indikator kesehatan yang digunakan dewasa ini yaitu IMR,CDR, One Expectancy,
masih cocok disebut sebagai indicator kesehatan penduduk.
6. Tenaga Kesehatan
Peranan dokter, dokter gigi, perawat dan bidan dalam upaya kesehatan yang menekankan
penyembuhan penyakit adalah sangat penting. Pengelolaan upaya kesehatan dan pembinaan
bangsa yang sehat memerlukan pendekatan holistic yang lebih luas, menyeluruh, dan dilakukan
terhadap masyarakat secara kolektif dan tidak individual.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional
yang diupayakan oleh pemerintah. Dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di tengah
beban dan permasalahan kesehatan yang semakin pelik, dibutuhkan strategi jitu untuk
menghadapinya.
Dalam mengatasi masalah kesehatan dapat digunakan beberapa strategi utama, antara lain:
1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat.
Sasaran utama strategi ini adalah seluruh desa menjadi desa siaga, seluruh masyarakat
berperilaku hidup bersih dan sehat serta seluruh keluarga sadar gizi.
2. Meningkatkan akses masyarakat tehadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Sasaran utama strategi ini adalah ; Setiap orang miskin mendapatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu; setipa bayi, anak, dan kelompok masyarakat risiko tinggi terlindungi dari penyakit; di
setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten; di setiap desa
Sasaran utama dari strategi ini adalah : pembangunan kesehatan memperoleh prioritas
penganggaran pemerintah pusat dan daerah; anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk
upaya pencegahan dan promosi kesehatan; dan terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan
terutama bagi rakyat miskin.
Paradigma dan Konsep Baru Tentang Sehat
Pengertian paradigma sehat menurut Stepen R Covey dalam bukunya : “The Seven Habits of
Highly Effective People” The word Paradigm comes from the Greek. It was originally a
scientific term. And is more commonly used today to mean a model, theory, concept, perception
orientation, assumption or frame of reference. In the general sense, is the way “see” the world,
not interm of our visual sense of sight, but in term of perceiving, understanding and interpreting.
Sedangkan pada tahun 1950-an definisi WHO tentang sehat adalah keadaan sehat sejahtera fisik,
mental, sosial dan bukan hanya bebas dari penyakit dan kelemahan. Namun pada tahun 1980-an
definisi WHO mengalami perubahan seperti yang tertera dalam UU Kesehatan No. 23/1992
dimana WHO memasukkan unsur hidup produktif sosial dan ekonomi di dalam pengertian
tentang sehat.
Secara mikro dengan adanya Paradigma sehat maka Pembangunan kesehatan lebih menekankan
pada upaya promotif dan preventif. Paradigma Sehat ini sangat penting karena :
1. Dengan Paradigma sehat akan merubah cara pandang masyarakat tentang kesehatan
termasuk kesehatan reproduksi, dan mendorong masyarakat menjadi mandiri dan sadar
akan pentingnya upaya promotif dan preventif.
2. Mengingat paradigma sehat merupakan upaya untuk menurunkan derajat kesehatan di
Indonesia yang utamanya dinilai dari AKI dan AKB, maka Bidan sebagai bagian dari
tenaga yang turut bertanggung jawab terhadap menurunnya AKI dan AKB perlu
menjadikan paradigma sehat sebagai model.
3. Paradigma Sehat merupakan suatu gerakan nasional sehingga Bidan pun harus
menjadikan paradigma sehat sebagai model atau acuan. Paradigma sehat dikatakan
sebagai suatu perubahan sikap, orientasi atau MindSet, Beberapa pandangan yang
berubah menjadi Paradigma Sehat, yaitu:
• Kesehatan sebagai kebutuhan yang bersifat pasif dirubah menjadi pandangan bahwa
Kesehatan bersifat aktif karena merupakan keperluan dan bagian dari HAM
• Kesehatan sebagai konsumtif dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan merupakan
suatu investasi karena menjamin adanya SDM yang berproduktif secara sosial dan
ekonomi
• Kesehatan hanya bersifat penanggulangan jangka pendek dirubah menjadi pandangan
bahwa Kesehatan bagian upaya pengembangan SDM berjangka panjang.
• Pelayanan kesehatan bukan hanya pelayanan medis dirubah menjadi pandangan bahwa
Kesehatan pelayanan kesehatan paripurna, dengan memandang manusia sebagai manusia
seutuhnya
• Pelayanan kesehatan terpecah-pecah dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
terpadu
• Kesehatan hanya jasmani /fisik dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
mencakup mental dan social
• Fokus pada penyakit dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan tergantung
segmen/permintaan pasar
• Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat umum dirubah menjadi pandangan bahwa
Kesehatan tanggung jawab juga masyarakat swasta (private)
• Kesehatan merupakan urusan pemerintah dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
juga menjadi urusan swasta
• Biaya kesehatan publik subsidi pemerintah dirubah menjadi pandangan bahwa
Kesehatan ditanggung bersama pengguna jasa
• Pembayaran biaya setelah pelayanan dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
dapat dibiaya dimuka (JPKM)
• Kesehatan berfungsi sosial dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan juga berfungsi
ekonomi
• Pengaturan secara sentralis dirubah menjadi pandangan bahwa pengaturan desentralisasi
• Pengaturan secara top down dirubah menjadi pandangan bahwa pengaturan bottom up
• Birokratis dirubah menjadi enterpreuner
• Masyarakat dubutuhkan Peran sertanya, dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
Kemitraan
KESIMPULAN :
Dalam menjalankan profesi kebidanan, diperlukan tanggung jawab dan profesionalisme yang
tinggi. Untuk mewujudkannya diperlukan beberapa konsep asuhan kebidanan seperti yang telah
diuraikan diantaranya : asuhan yang berkesinambungan, keluarga sebagai pusat asuhan,
pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan, tidak ada intervensi dalam asuhan,
fleksibilitas dalam asuhan, keterlibatan dalam asuhan, advokasi dari klien,dan waktu. Serta, di
perlukannya perantara ( bidan ), penerima ( pasien/klien ), maksud dan tujuan asuhan kebidanan.
Sehingga pemberian pelayanan dari seorang tenaga kesehatan (bidan) kepada pasien/klien
terpenuhi. Setiap kebutuhan dalam bantuan pertolongan persalinan, harus diperhatikan agar tidak
terjadi kesalahan pelayanan dalam asuhan kebidanan itu sendiri. Jadikan setiap pasien/klien itu
keluarga kita karena dengan begitu akan terwujud hubungan yang harmonis, dan sangat
membantu dalam kelancaran pelayanan kesehatan
Konseptual model kebidanan merupakan suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan
kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dengan tidak terlepas dengan
teori yang mempengaruhi. Teori Reva Rubin, Ramona Mercer, Erneistine Weidenbach, Ella Joy
Lehrman dan Jean Ball merupakan beberapa teori kebidanan selain teori-teori yang lain yang
menunjang model konseptual dalam kebidanan. Yang mana konseptual model merupakan suatu
bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan dengan tidak terlepas dengan teori yang mempengaruhinya.
Teori Model Kebidanan
Pendahuluan:
Model dalam teori kebidanan indonesia mengadopsi dari beberapa model negara dengan
berdasarkan dari beberapa teori yang sudah ada disamping dari teori & model yang bersumber
dari masyarakat.
Model asuhan kebidanan didasarkan pada kenyataan bahwa kehamilan dan persalinan
merupakan episode yang normal dalam siklus kehidupan wanita.
Model kebidanan ini dapat dijadikan tolak ukur bagi bidan dalam memberikan pelayanan
kebidanan pada klien sehingga akan terbina suatu hubungan saling percaya dalam pelaksanaan
askeb. Dengan ini diharapkan profesi kebidanan dapat memberikan sumbangan yang berarti
dalam upaya menurunkan angka kesakitan, trauma persalinan, kematian & kejadian seksio
sesaria pada persalinan.
A. Pengertian
Konsep :Penopang sebuah teori yang menjelaskan tentang suatu teori yang dapat diuji melalui
observasi atau penelitian.
Kebidanan : Merupakan ilmu yang terbentuk dari berbagai disiplin ilmu (multi disiplin) yang
terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu sosial,
ilmu perilaku, ilmu buaya, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu manajemen untuk dapat
memberikan pelayanan kepada Ibu dalam masa
prakonsepsi, konsepsi, masa hamil, Ibu bersalin, post partum, bayi dan baru lahir. Pelayanan
tersebut meliputi pendeteksian keadaan abnormal pada Ibu dan anak, melaksanakan konseling
dan pendidikan terhadap individu, keluarga dan masyarakat
Model Kebidanan : Suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang
bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.
Konseptual Model :
1. Gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu.
2. Pada dasarnya sama dengan pengertian konsep kerangka kerja, sistem dan skema.
Menunjukan pada ide global tentang individu, kelompok, situasi, dan kejadian yang menarik
untuk suatu ilmu. Konseptual model biasanya berkembang dari wawasan intuitif, keilmuan dan
seringkali disimpulkan dalam kerangka acuan disiplin ilmu yang bersangkutan (Fawcett, 1992)
sehingga konseptual model memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari suatu
disiplin ilmu.
3. Model member! kerangka untuk memahami dan mengembangkan praktek untuk membimbing
tindakan dalam pendidikan untuk mengidentifikasi pertanyaan yang harus di jawab dalam
penelitian. Konsep model ditunjukan dengan banyak cara yaitu mental model, fisikal model dan
simbolik (Lancaster and Lavcaster, 1992).
Dalam memberikan akan suatu gambaran tentang pelayanan dalam praktek kebidanan dan
memberi jawaban - jawaban atas pertanyaan, apa yang merupakan praktek kebidanan.
C. Kegunaan Model
2. Merupakan gagasan mental sebagai bagian teori yang memberikan bantuan ilmu-ilmu sosial
dalam mengkonsep dan menyamakan aspek-aspek dalam proses sosial (Gait dan Smith, 1976)
2. Menjelaskan siapa itu bidan, apa yg dikerjakan, keinginan, & Kebutuhan untuk :
Mengembangkan profesi
Mendidik siswi bidan
Komunikasi dgn Klien dan pimpinan.
2. Model medical
Merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk membantu manusia dalam memahami
proses sehat sakit dalam arti kesehatan. Tujuannya adalah sebagai kerangka kerja untuk
pemahaman dan tindakan sehingga dipertanyakan dalam model ini adalah "Dapatkah dengan
mudah dipahami dan dapatkah dipakai dalam praktek?".
3. Model sehat untuk semua (Health For All-HFA)
Model ini dicetuskan oleh WHO dalam Deklarasi Alma Atta tahun 1978. Fokus pelayanan
ditujukan pada wanita, keluarga dan masyarakat serta sebagai sarana komunikasi dari bidan-
bidan negara lain. Tema HFA menurut Euis dan Simmet (1992) :
PHC adalah pelayanan kesehatan pokok yang didasarkan pada praktek, ilmu pengetahuan yang
logis dan metode sosial yang tepat serta teknologi universal yang dapat diperoleh oleh individu
dan keluarga dalam komunitas melalui partisipasi dan merupakan suatu value dalam masyarakat
dan negara yang mampu menjaga setiap langkah perkembangan berdasarkan kepercayaan dan
ketentuannya.
Dari model HFA dan deftnisi PHC terdapat lima konsep (WHO, 1998) :
1. Hak penentuan kesehatan oleh cakupan populasi universal dengan penyedia asuhan
berdasarkan kebutuhan.
2. Pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, dimana pelayanan dapat
memenuhi segala macam tipe-tipe kebutuhan yang berbeda harus disediakan dalam satu
kesatuan (semua pelayanan dalam satu tempat).
3. Pelayanan harus efektif, dapat diterima oleh norma, dapat menghasilkan dan diatur, yaitu
pelayanan harus dapat memenuhi kebutuhan yang dapat diterima oleh masyarakat dan
pelayanan harus dimonitor dan diatur secara efektif.
4. Komunitas harus terlibat dalam pengembangan, penentuan pemonitoran pelayanan, yaitu
penentuan asuhan kesehatan merupakan tanggung jawab semua komunitas dan kesehatan
dipandang sebagai faktor yang berperan untuk pengembangan seluruh lapisan
masyarakat.
5. Kolaborasi antar sekolah untuk kesehatan itu sendiri dan pelayanan kesehatan tidak dapat
bergantung pada pelayanan kesehatan saja tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti : perumahan, polusi lingkungan, persediaan rnakanan dan metode pubikasi.
Delapan area untuk mencapai kesehatan bagi semua melalui PHC, delapan area ini adalah :
1. Mengakui dan mendukung adanya keterkaitan antara badan, pikiran, jiwa. fisik, dan
lingkungan kultur sosial ( holism)
2. Berasumsi bahvva mayoritas kasus wanita yang bersalin dapat di tolong tanpa adanya
intervensi.
3. Mendukung dan meningkatkan proses persalinan alami tersebut.
4. Bidan menggunakan suatu pendekatan pemecahan masalah dengan sen! dan ilmu
pengetahuan.
5. Relationship-based dan dan kesinambungan dalam motherhood,
6. Woman centered dan bertukar pikiran antara wanita
7. Kekuasaan wanita yaitu berdasarkan tanggung jawab bersama untuk suatu pengambilan
suatu keputusan, tetapi wanita mempunyai kontrol atas keputusan terakhir mengenai
keadaan diri dan bayinya
8. Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup prakterk individu : dengan persetujuan wanita
bidan merujuk fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas.
Hubungan antara wanita, bidan dan dokter harus didasari oleh rasa saling menghormati dan
saling percaya, bidan boleh mempertanyakan masalah medis atau perlindungan hukum untuk
wanita untuk alasan apapun, jika wanita tersebut tidak mampu berbicara atas namanya sendiri.
Persepsi mahasiswa kebidanan di tentukan oleh bidan di bagian pelayanan untuk mengantisipasi
siswa dalam menghadapi kasus yang di temukan di dalam tim, tetapi praktek siswa akan dibatasi
oleh bidan dan akan mengajarkan beberapa pelayanan khusus kebidanan yang akan mengajarkan
beberapa pelayanan khusus kebidanan yang akan meningkatkan kemamapuan dan ketrampilan
siswa, peran perseptor akan semakin berkurang dalam praktek dan hanya akan menjadi
penasehat dan pendukung
Dasar asuhan kebidanan berdasarkan home based merupakan unsure therapeutic yang terdiri dari
sebuah kesadaran dan menjaga hubungan yang dibangun atas dasar kepercayaan dan dibentuk
untuk memfasilitasi asuhan yang berkualitas. Tanggungjawab dan kejujuran merupakan hal yang
harus dibangun dalam hubungan antara bidan dank lien. Proses persalinan dirumah (Home Birth)
sejak lama telah menggunakan konsep "early discharge" sebagai bagian dari Home Based
Midfwifery Care.
Asuhan kebidanan secara tradisional telah memiliki asuhan yang berpusat pada
wanita.kontinuitas dari asuhan kebidanan dapat membentuk waktu yang efektif dalam
pemantauan selama kunjungan prenatal sehingga dapat terjalin hubungan therapeutic secara
personal antara bidan dan keluarganya.
Asuhan yang berkelanjutan (continuity of care) dapat membuat bidan dan keluarga belajar satu
sama lain untuk menentukan rencana dan memberikan asuhan yang baik sesuai dengan
kebutuhan, khusunya untuk klien. Dengan proses ini akan terbuka komunikasi dan membangun
komitmen dari bidan dan keluarga dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan
bersama. Partisipasi secara alami dalam home based midwifery care dapat memberikan
kewsempatan pada calon orangtua untuk mempelajari cara-cara mengasuh bayinya.
Keterampilan ini komponen yang penting dalam pendidikan prenatal karena bidan tidak selalu
mendampingi ibu.
Hubungan therapeutic dan dukungan secara "team" yang ditetapkan dalam home based
midwifery care telah digunakan bertahun-tahun lalu. Dengan pendekatan ini diharapkan klien
bisa mandiri secara dini. Hal ini yang telah menunjukan hasil yang baik, dimana resiko yang
terjadi pada ibu bisa segera diketahui. Kernandirian dari klien atau komponen integral dari home
based midwifery care dan dapat ditetapkan sebagi sebuah model pada wanita yang memilih
melahirkan di rumahsakit.
E. Teori Model Kebidanan
Teori adalah seperangkat konsep atau pernyataan yang dapat secara jelas menguraikan fenomena
yang penting dalam sebuah disiplin teori yg termasuk dalam teori model kebidanan adalah :
Model yang dipengaruhi oleh Virginia Henderson Model. Terdiri dari 5 elemen :
1. Rentang Kehidupan
2. Aktivitas Kehidupan
3. Ketergantungan atau kebebasan individu
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas individu
Dalam model ini diidentifikasi adanya 12 macam kebutuhan manusia sebagai proses kehidupan
yaitu:
2. Rosemary Methven
Merupakan aplikasi dari Oream dan Hendeson, model terhadap asuhan kebidanan, dimana dalam
sistem perawatan ada 5 metode pemberian bantuan yaitu :
Peran bidan adalah mengidentifikasi masalah klien dan melakukan sesuatu untuk membantu
klien untuk memenuhi kebutuhannya. Manfaat dari model ini menurut Methuen adalah sebagai
bukti praktek pengkajian kebidanan yang tidak didasarkan pada kerangka kerja dari tradisi
manapun. Sebagai dasarnya adalah kesehatan bukan kesakitan sehingga asuhan yang di berikan
efektif bagi ibu dan memberikan kebebasan pada bidan untuk melakukan asuhan.
Pencetusnya adalah suster Callista Roy (1960), sebagai dasarnya makhluk biopsikososial yang
berhubungan dengan lingkungan. Dikemukakan tiga macam stimulasi yang mempengaruhi
adaptasi kesehatan dari individu, yaitu : .
1. Vokal stimuli.Yaitu stimuli dari lingkungan di dekat individu, contohnya : kesehatan bay!
akan mempengaruhi ibu yang baru saja melakukan fungsinya.
3. Residual stimuli Yaitu faktor internal meliputi kepercayaan, pengalaman, dan sikap. Model
kebidanan ini berguna bagi bidan dalam melakukan pengkajian secara menyeluruh (holistik)
Yaitu model yang merupakan a'.val dari kesehatan individu dan komunitas (sistem klien) yang di
gambarkan sebagai pusat energi yang di kelilingi oleh garis kekuatan dan pertahanan.
1. United Kingdom
1. Bidan Inggris menuntut adanya pelayanan mandiri dan menolak medical modal karena
dianggap tidak cocok dengan praktek kebidanan
2. Mereka lebih banyak menggunakan Orem Self Care Model
3. Keuntungan bagi wanita adalah menernpatkan kebutuhan wanita sebagai prioritas utama,
wanita berhak memilih asuhan yang diinginkan dan rencana kelahiranya
4. Keuntungan bagi bidan adalah memudahkan bidan dalam memberikan asuhan yang
berkesinambungan dan menerapkan women center care, memudahkan dalam melakukan
asuhan mandiri dan komprehensif pada ibu, bayi dan keluarga .
2. Australia
a) Menggunakan modal partnership kebidanan dimana wanita sebagai partner bidan dalam
berbagai pengalaman tentang proses melahirkan dan melahirkan adalah proses yang normal
dalam kebidanan.
Mengetahui dan mendukung kesatuan antara tubuh, pikiran, jiwa, lingkungan fisik dan
social budaya (suatu yang holistic)
Sebagian besar wanita dapat melahirkan bayi tanpa intervensi.
Mendukung proses alamiah dalam tubuh .
Pelayanan kebidanan adalah seni dan ilmu, pendekatan pemecahan masalah di gunakan
bila diperlukan .
Pelayanan kebidanan berpusat pada wanita.
Berhubungan dengan proses pencapaian peran ibu.
Memberdayakan wanita dalam pengambilan keputusan.
Pelayanan kebidanan dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktek. Individu yang
mengacu pada wanita dan petugas kesehatan lain jika di butuhkan.
3. New Zealand
Menggunakan model patnership bidan dengan ibu. Adapun fillosofi yang mendasari:
Referensi :
2. Burbst, A.August, dkk, Editor Sanur Ahmad, (2000), Pemberdayaan Wanita Dalam Bidang
Kesehatan, yayasan Essentia Medica, Yogyakarta
4. Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia, (2003), Manajemen Kebidanan Metode SOAP,
Jakarta.
5. Pengurus Pusat IBI, (2003), 50 tahun IBI Menyongsong Masa Depan, Jakarta
6. Varney, Helen, (1997), Varneys Midwifery, Third Edition, UK : Jones & Barlett Publishers
Internasional.
7. Wendy Rose-Neil, (2001), Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan, Dian Dian Rakyat,
Jakarta