Anda di halaman 1dari 10

NASKAH ROLE

PLAY BAD
PRACTICE DAN
BEST PRACTICE

KELOMPOK 2A

 NUR FADLY
 DESIANA ADE LAKSMI
 DHEA MUSTIKA
 SUTEDY
 DEVY AMELIA
NASKAH ROLE PLAY BAD PRACTICE DI LINGKUNGAN

RUMAH SAKIT

Pemeran

Admisi : Sutedy

Dokter : Devy

Perawat : Dhea

Pasien (Tn. X) : Nur Fadly

Keluarga Pasien : Desiana

Pada tanggal 30 Juni 2022 Tn. X menderita sesak, demam, batuk selama 5 hari sebelum masuk
rumah sakit. Keluarga Tn. X kebingungan sehingga segera melarikan Tn. X ke IGD rumah sakit
terdekat pada dini hari pukul 03.00. Tn.X riwayat keluar kota satu minggu sebelum timbul
gejala.

Keluarga Pasien : Dokter, suster tolong suami saya (sambal berlari ke arah pintu IGD)

Perawat : Sabar ya bu, ibu baru datang tunggu saja dahulu, disitu tuh duduk aja

dulu. (Dengan nada ketus)

Pasien (Tn. X) : Dokter, suster saya sudah tidak kuat

Dokter : Ada apa suster? (Keluar dari sebuah ruangan seraya menguap, baju

kusut dan menggunakan sandal jepit)

Keluarga Pasien : Dokter ini suami saya sesak dok. (Seraya menangis)

Dokter : Oh iya bu sabar ya, lagi pula kenapa ibu baru datang jam segini?

Pasien (Tn. X) : Dokter jangan marahi istri saya. (Seraya terengah-engah)


Dokter : Oke sebentar ya pak saya ambil stetoskop dahulu. (Berjalan santai ke

arah ruangannya)

Hampir 30 Menit Tn. X dan istrinya menunggu dokter tersebut, perawat terlihat asik memainkan
handphone tanpa memperdulikan pasien padahal kondisi IGD sedang tidak ramai.

Keluarga Pasien : Suster maaf kenapa dokternya lama sekali ya?

Perawat : Ibu sabar saja ya dari tadi gak sabaran amat, pake BPJS aja minta

cepat-cepat.

Dokter : Coba pak tarik nafas panjang, oke sudah. Suster tadi berapa saturasinya?

Perawat : Ini baru mau saya cek dok. Ibu tolong ke adminsitrasi ya untuk

menyelesaikan pendaftaran.

Keluarga Pasien : Suster kenapa tidak diberikan oksigen terlebih dahulu?

Perawat : Ibu cerewet banget sih. Sudah ibu cepat ke administrasi dulu

Keluarga Pasien : Baik suster.

Istri Tn. X bergegas ke arah administrasi pendaftaran rumah sakit.

Keluarga Pasien : Mas saya ingin mengurus administrasi Tn. X.

Admisi : Ibu ada fotocopy kartu keluarga?

Keluarga Pasien : Tidak ada mas.

Admisi : Ya sudah ibu fotocopy terlebih dahulu.

Beberapa menit kemudian istri Tn. X kembali untuk memberikan persyaratan yang diminta.

Keluarga Pasien : Ini mas fotocopy nya. (Seraya memberikan fotocopy Kartu Keluarga)

Admisi : Fotocopy KTP dan BPJS nya mana bu?

Keluarga Pasien : Mas tadi tidak minta itu mas, kenapa tadi tidak sekalian?

Admisi : Saya lupa bu, hehehe


Keluarga Pasien : Ya sudah mba saya fotocopy terlebih dahulu, ada lagi tidak mas yang

perlu di fotocopy?

Admisi : Sepertinya itu saja bu. (Dengan nada santai tanpa merasa

bersalah) Beberapa menit kemudian istri Tn. X kembali lagi.

Keluarga Pasien : Ini mba. Mas bisa tidak agak cepat sedikit? Suami saya sesak mas.

Admisi : Iya bu, saya pekerjaannya tidak hanya melayani ibu, masih banyak

yang perlu saya kerjakan. Jika ibu ingin dipercepat ada caranya bu.

Keluarga Pasien : Bagaimana mas caranya?

Admisi : Ibu kasih ke saya Rp 200.000, nanti saya percepat ya urusan ibu.

Keluarga Pasien : Mahal sekali mas? Saya dan suami hanya bekerja sebagai pedagang.

Admisi : kalo ibu gak mau, tunggu saja sampai prosesnya selesai. Karena istri Tn.

X teringat suaminya yang sesak, ia segera mengeluarkan uang sebesar Rp 200.000.

Keluarga Pasien : Ya sudah mas saya bersedia membayar.

Admisi : Nah gitu dong bu, kan lancar jadinya.

Tidak lama kemudian administrasi sudah selesai, istri Tn. X kembali ke IGD untuk bertemu
suaminya.

Keluarga Pasien : Suster ini administrasinya sudah selesai.

Perawat : Ya sudah bu ini bapak saya berikan oksigen dahulu ya, sambil

saya konfirmasi untuk ruangan rawat inapnya.

Hampir 3 jam keluarga dan TN. X menunggu, tetapi belum ada kepastian.

Perawat : Bu ternyata setelah saya konfirmasi ke bagian adimisi, seluruh kamar

penuh.

Keluarga Pasien : Lalu bagaimana dengan suami saya sus? Saya tadi di admisi sudah bayar.
Perawat : Ya itu urusan ibu, bukan urusan saya.

Keluarga Pasien : Astaghfirulloh sus, tidak kasihan sama saya?

Perawat : Tugas saya hanya cek bapak, urusan yang lain saya tidak mau tahu bu.

Kalau ibu ingin dapat kamar, ibu bisa kasih saya Rp 500.000 nanti saya

carikan kamar.

Keluarga Pasien : Saya kalau uang segitu banyak tidak ada suster, saya lebih baik pulang

saja Perawat : Ya sudah terserah ibu.

Akhirnya Tn. X dan istrinya pulang ke rumah dengan rasa kekecewaan yang mendalam terkait
pelayanan yang diberikan seluruh staff rumah sakit.
NASKAH ROLE PLAY BEST PRACTICE

DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

Pemeran

Admisi : Sutedy

Dokter : Devy

Perawat : Dhea

Pasien (Tn. X) : Nur Fadly

Keluarga Pasien : Desiana

Pada tanggal 30 Juni 2022 Tn. X menderita sesak, demam, batuk selama 5 hari sebelum masuk
rumah sakit. Keluarga Tn. X kebingungan sehingga segera melarikan Tn. X ke IGD rumah sakit
terdekat pada dini hari pukul 03.00. Tn.X riwayat keluar kota satu minggu sebelum timbul
gejala.

Keluarga Pasien : Dokter, suster tolong keluarga saya (sambal berlari ke arah pintu IGD)

Perawat : Baik ibu, kami siap melayani, silahkan ibu duduk terlebih dahulu, saya

cek

Kondisi bapak ya bu (Seraya melakukan pengecekan kadar oksigen serta

TTV pasien) Jiwa Hospitality (Pelayanan)

Pasien (Tn. X) : Dokter, suster saya sudah tidak kuat

Dokter : Ada apa suster? (dengan sigap dan cepat melayani pasien) 

Profesionalisme (Manajemen ASN)

Keluarga Pasien : Dokter ini suami saya sesak dok. (Seraya menangis)

Dokter : Oh iya bu sabar ya, kami akan melakukan yang terbaik untuk bapak. 

Integritas

Keluarga Pasien : Baik dokter terima kasih banyak


Dokter : Saya cek dahulu ya pak. Bapak apa yang dirasakan saat ini?

Profesionalisme

Pasien (Tn. X) : Saya sesak dok, dada berdebar-debar, pusing, menggigil.

Dokter : Apakah bapak pernah melakukan test swab?

Pasien (Tn. X) : Sudah dok kebetulan saya membawa hasilnya (seraya menunjukkan

hasil swab)

Dokter : Baik pak berdasarkan hasilnya bapak dinyatakan negatif, namun

Kami membutuhkan data penunjang lain berupa cek laboratorium dan

rontgen thorax

Pasien (Tn. X) : Baik dok

Hanya butuh waktu 5 Menit Tn. X sudah mendapatkan penanganan.

Keluarga Pasien : Suster maaf setelah ini saya harus kemana ya?

Perawat : Ibu tunggu disini saja menemani bapak, kami sudah menggunakan

sistem terintegrasi secara online, nanti kami yang akan sampaikan ke

pihak admisi ya bu Kuasai IT

Keluarga Pasien : Wah bagus sekali ya sus disini sudah online, jadi saya tidak perlu repot-

repot jalan kesana kemari untuk mengurus adimistrasi

Perawat : Sama-sama ibu, ada lagi yang bisa saya bantu bu?

Keluarga Pasien : Tidak ada suster, terima kasih.

Perawat melakukan konfirmasi ke admisi by phone, beberapa menit kemudian.

Perawat : Ibu mohon maaf dari bagian administrasi membutuhkan KTP, KK

dan BPJS bu.

Keluarga Pasien : Jadi saya fotocopy terlebih dahulu ya sus?


Perawat : Tidak perlu ibu, kami sudah menggunakan sistem scanning berkas jadi

cukup ibu berikan saja persyaratan ke bagian administrasi Kuasai

IT

Keluarga Pasien : Baik suster.

Istri Tn. X segera ke bagian administrasi

Admisi : Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu bu? Jiwa Hospitality

Keluarga Pasien : Suami saya sedang di IGD, tadi perawat sudah telfon kesini beliau bilang

bagian administrasi membutuhkan kelengkapan seperti BPJS, KTP dan

KK ya mas?

Admisi : Iya ibu, boleh saya minta

berkasnya? Keluarga Pasien : Ini mas

Admisi : Baik ibu saya proses terlebih dahulu ya.

Keluarga Pasien : Baik mas.

5 menit kemudian…

Admisi : Ibu ini sudah selesai, bapak juga sudah mendapatkan ruang perawatan di

kamar 805 Lantai 8 Gedung H Kuasai IT

Keluarga Pasien : Setelah ini saya harus kemana lagi ya mba?

Admisi : Ibu silahkan kembali ke IGD

Keluarga Pasien : Baik mba terima kasih banyak

Admisi : Dengan senang hati ibu Jiwa Hospitality

Istri Tn. X kembali ke IGD

Dokter : Suster boleh saya minta tolong ambil darah Tn. X untuk di cek

ke laboratorium?

Perawat : Baik dokter.


Hasil laboratorium Tn. X sudah diberikan dan dijelaskan oleh dokter kepada Tn. X dan Istri. Tn.
X pun segera di pindahkan ke ruang rawat inap.

Perawat : Ibu ini ruangannya, saya kembali ke IGD ya bu, kalau ibu

membutuhkan bantuan silahkan ibu tekan bel nanti perawat akan datang.

-> Jiwa Hospitality

Keluarga Pasien : Baik terima kasih sus, ini ada sedikit untuk suster. (Memberikan

amplop berisi uang)

Perawat : Tidak perlu ibu, ini sudah merupakan tanggungjawab saya sebagai

perawat, saya permisi ya bu Integritas Manajemen ASN

Keluarga Pasien : Sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak suster

Perawat : Sama-sama ibu.

Akhirnya Tn. X dan istrinya sudah berada di ruangan rawat inap. Hanya membutuhkan waktu
kurang dari 1 jam penanganan dapat diselesaikan dengan baik dan professional.

Anda mungkin juga menyukai