MANAJEMEN NYERI
KRONIS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
2021
MANAJEMEN NYERI KRONIS
Tujuan Pembelajaran
Pengertian
Nyeri kronis menurut SDKI adalah Pengalaman sensorik atau emosional yang
berkaitan dengan keruskan jaringan aktual tau fungsional, dengan onset mendadak
atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan, yang berlangsung lebih
dari 3 bulan.
Pengkajian Nyeri
NRS digunakan untuk menilai intensitas atau derajat keparahan nyeri dan
memberi kesempatan kepada pasien untuk mengidentifikasi keparahan nyeri yang
dirasakan (Potter & Perry, 2006)
Penatalaksanaan Nyeri
Prosedur kerja
Pra-interaksi
• Membangun hubungan antarmanusia
• Mengkaji karakteristik nyeri secara komprehensif
• Kaji kebijakan institusi tentang manajemen nyeri
• Klarifikasi program dokter
• Mengkaji kebutuhan terapi penatalaksanaan nyeri
• Mengkaji ketersedian staf atau anggota keluarga untuk mendukung terapi
• Mempersiapkan alat
Tahap orientasi
• Mengucapkan salam terpeutik
• Mengidentifikasi pasien dengan menggunakan
minimal dua identitas (nama lengkap, nama ibu
kandung, tanggal lahir)
• Melakukan evaluasi validasi kondisi pasien
• Menjelaskan tujuan dan prosedur
• Membuat kontrak tindakan
Distraksi
• Anjurkan pasien mengambil posisi nyaman
• Duduk bersama dengan pasien, tapi tidak
• mengganggu
• Melakukan bimbingan kepada pasien:
- Meminta pasien memikirkan hal-hal yang menyenangkan
- Ketika pasien relaks dan berfokus pada bayangannya, perawat menunggu dalam
kondisi diam
- Jika pasien menunjukkan adanya agitasi, gelisah dan tidak nyaman, hentikan
latihan dan mulai lagi saat pasien siap
- Relaksasi akan mempengaruhi pasien selama 15 menit, catat daerah yang
tegang dan biasanya pasien akan relaks setelah menutup matanya sambil
mendengarkan musik
yang lembut
- Catat hal-hal yang membantu pasien untuk relaks untuk digunakan pada latihan
selanjutnya
Massage/ pemijatan
• Siapkan alat
• Atur pasien dalam posisi prone (telungkup) atau miring
• Letakkan bantal kecil dibawah perut pasien
• Tuangkan lotion pada telapak tangan dan ratakan
• Lakukan masase pada punggung. Lakukan dengan
jarijari, telapak tangan atau tekanan yang halus.
Dengan metode selang-seling, remasan, gesekan,
petriasi atau tekanan menyikat
• Kaji respon pasien setelah diberikan terapi masase
Kompres dingin
• Persiapkan alat
• Dekatkan alat
• Pasang sampiran
• Pasang perlak pengalas dibawah area yang akan di kompres
• Masukkan waslap/kassa dalam air biasa / air es lalu diperas sampai lembab
• Meletakkan waslap/kassa lembab di tempat yang memerlukan
• Mengganti waslap tiap kali dengan waslap yang
sudah direndam air, lakukan berulang kali hingga
pasien merasakan nyeri berkurang
• Rapikan alat
Tahap terminasi
SUMBER: https://stikessantupaulus.e-journal.id/JWK/article/download/13/5