Anda di halaman 1dari 4

Kasus 1

Laporan Keterampilan Praktik Kebidanan Dasar


Pada Ny. B dengan Cedera Akibat Kecelakaan di UGD RS Sidowaras

Tanggal dan jam masuk : 26 Juli 2021, pukul 10.00 WIB


Ruangan : UGD RS Sidowaras
Data subjektif

 Identitas Klien
Nama : Ny. B
Umur : 25 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/bangsa : Jawa/WNI
Alamat : Jl.Cempedak No.16 Rw 10 Tajem Maguwoharjo Depok Sleman DIY
 Keluhan utama : Nyeri pada luka
Data objektif

 KU dan TTV
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 150/80 mmHg
Nadi : 95 x/menit
Suhu : 36 C
Pernapasan : 24 x/menit
 Pemeriksaan fisik : Memar pada lengan kanan atas, abdomen kanan bawah dan paha
kanan bagian luar, luka terbuka pada lutut kanan (± 6 cm) dalam 1 mm, luka tergores 8 cm
antara lutut dan pergelangan kaki, luka kotor dan terkontaminasi dengan pinggiran luka yang
tidak teratur. Skala nyeri 6 (0-10), tidak ditemukan kondisi lain yang tidak normal.
 Pemeriksaan penunjang : -

Diagnosis : Cedera Akibat Kecelakaan


Tindakan dan terapi :
1. Perawatan pada luka terbuka dan luka tergores dengan prosedur penyembuhan luka “TIME
management” :
a. (T)Tissue adalah tissue management dengan debridement jaringan nekrotik untuk
menjadikan dasar luka menjadi sehat berwarna merah (Red Yellow Black)
b. (I)Infection/Inflamasi adalah pengendalian infeksi dengan antiseptik pencuci luka dan
antimicrobial dressing untuk mengontrol infeksinya,
c. (M)Moisture adalah moisture balance dengan absorb dressing untuk menyerap eksudat, atau
melakukan hidrasi untuk luka yang kering sehingga didapatkan keseimbangan kelembaban,
d. (E)Edge of wound dengan mengevaluasi epitelisasi pada tepi luka. Tepi luka yang keras dan
kering akan menghambat proses epitelisasi dalam penyembuhan luka. Sehingga tepi luka
harus disiapkan sejak dini. Luka yang sehat ditandai dengan adanya epitelisasi pada tepi
luka, bila dalam 2-4 minggu tidak ada kemajuan tepi luka dilakukan reassessment
 Cuci tangan dengan sabun antibakteri.
 Bersihkan luka dengan sabun berbahan lembut dan air selama lima menit.
 Bila terjadi perdarahan, beri tekanan pada luka selama 10 menit untuk menghentikannya.
 Oleskan petroleum jelly untuk menjaga luka agar tetap lembab. Hal ini akan membantu
mempercepat proses penyembuhan.
 Tutup luka dengan perban steril yang tidak menempel. Hal ini dilakukan supaya luka tidak
kembali terbuka.
2. Untuk memar yang ada pada lengan kanan atas, abdomen kanan bawah dan paha kanan bagian
luar dapat ditangani dengan cara memberikan kompres es. Kompres dingin dapat diberikan pada
luka memar yang baru saja terjadi, sebagai pertolongan pertama. Caranya :
 Bungkus beberapa es batu dengan kain atau handuk untuk mengompres luka memar.
 Lakukan kompres dingin selama 15 – 20 menit.
 Tunggu sekitar 20 menit, jika bengkak dan nyeri belum berkurang, ulangi kompres dingin.
Tujuan pemberian kompres dingin ini ialah untuk menyempitkan pembuluh darah yang mengalami
cedera agar luka memar tidak semakin meluas, serta untuk mengurangi bengkak dan nyeri.
3. Dalam tindakan memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda untuk mempermudah
ambulasi dilakukan dengan cara :
 Memberi salam kepada pasien dan keluarga dengan sopan dan ramah
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan maksud dan tujuan serta prosedur pelaksanaan
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih pra dan
pasca tindakan
 Pastikan branchard dan kursi roda dalam keadaan terkunci
 Bantu pasien ke posisi duduk di tepi branchard. Buat posisi kursi roda pada sudut 45 derajat
terhadap tempat tidur
 Pasang sabuk pemindahan bila perlu
 Yakinkan bahwa pasien menggunakan alas kaki yang anti selip
 Regangkan kedua kaki teruji
 Fleksikan panggul dan lutut teruji, sejajarkan lutut teruji dengan pasien
 Pengang sabuk pemindahan dari bawah atau gapai melalui aksila pasien dan tempatkan
tangan pada skapula pasien
 Angkat pasien sampai berdiri pada hitungan 3 sambil meluruskan panggul teruji dan kaki,
pertahankan lutut agak fleksi
 Pertahankan stabilitas kaki yang lemah atau sejajarkan dengan lutut teruji
 Berporos pada kaki yang lebih jauh dari kursi, pindahkan pasien secara langsung ke depan
kursi
 Instruksikan pasien untuk menggunakan penyangga tanagn pada kursi untuk menyokong
 Fleksikan panggul teruji dan lutut saat menurunkan pasien ke kursi
 Kaji pasien untuk kesejajaran yang tepat
 Stabilkan tungkai dengan selimut
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
 Catat kondisi pasien

4. Melakukan tindakan personal Hygiene pasien (memandikan pasien) dengan cara :


 Menjaga privasi pasien
 Memberikan salam dan memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
 Mencuci tangan bersih
 Menyiapkan dan mendekatkan alat
 Memakai handscoon bersih
 Menawarkan pasien untuk BAB dan BAK
 Memasang selimut mandi
 Melepaskan pakaian bagian atas
 Meletakkan handuk dibawah kepala pasien
 Membasuh dan bilas wajah pasien, telinga dan lehernya dengan baik dan mengeringkan
dengan handuk
 Meletakkan handuk pada lengan terjauh
 Membasuh, membilas, dan mengeringkan lengan terjauh
 Meletakkan handuk pada lengan terdekat
 Membasuh, membilas, dan mengeringkan lengan terdekat
 Membuka selimut mandi bagian atas dan lipat sampai ke pinggang, menutupi dada pasien
dengan handuk, tangan pasien dikeataskan
 Membasuh, membilas, dan mengeringkan bagian dada, lipatan dibawah payudara, dan
membubuhkan bedak
 Melipat selimut mandi ke daerah pubis
 Membasuh, membilas, dan mengeringkan bagian abdomen
 Menganjurkan pasien miring kiri
 Meletakkan handuk dibawah punggung sampai bokong pasien
 Membasuh, membilas, dan mengeringkan daerah punggung dan bokong
 Memeri bedak daerah yang menonjol untuk mencegah decubitus pada punggung dan
bokong
 Menganjurkan pasien terlentang, membantu pasien memakai pakaian atas
 Membuka pakaian bawah
 Meletakkan handuk pada kaki terjauh
 Membasuh, membilas dan mengeringkan kaki terjauh
 Meletakkan handuk pada kaki terdekat
 Membasuh, membilas dan mengeringkan kaki terdekat
 Menggulung handuk dan memasukkan di bawah bokong
 Membasuh, membilas, dan mengeringkan bagian genitalia :
o Untuk pasien wanita : membasuh dari depan kebelakang dan mengeringkan dengan
hati-hati
o Untuk pasien pria : membasuh dan mengeringkan penis, skrotum dan daerah
pangkal paha dengan hati-hati
 Membantu pasien memakai pakaian bawah
 Mengangkat selimut mandi
 Menutupi bantal dengan handuk, kemudian rambut pasien disisir
 Memberi posisi nyaman bagi pasien
 Membereskan alat-alat dan mengembalikan ke tempatnya
 Melepaskan handscoon
 Mencuci tangan bersih

4. Melakukan tindakan pemberian obat secara oral :


 Periksa kembali daftar obat pasien
 Membawa obat dan daftar obat ke hadapan pasien sambil mencocokkan nama pada tempat
tidur dengan nama pada daftar obat.
 Memanggil nama pasien sesuai dengan nama pada daftar
 Memberikan obat satu persatu pada pasien sambil menunggu pasien selesai minum obat,
dengan menjelaskan kegunaan obat dan cara memakan obat sesuai jenis obat, misalnya
pasien dianjurkan untuk langsung menelan obat atau obat dikunyah dulu, atau obat dihisap
pelan-pelan atau obat diletakkan dibawah lidah, setelah selesai beri pasien air minum, kalau
perlu.
 Menyimpan kembali obat-obat persediaan milik pasien ke tempatnya
 Mengobservasi keadaan umum pasien
 Mencuci tangan.
 Membuat catatan keperawatan
 Yang harus diperhatikan
 Sebelum memberikan obat perawat harus mengetahui indikasi pemberian obat, dan
efek samping obat.
 Menerapkan prinsip 6 benar dalam pemberian obat.
 Dalam pemberian obat oral harus diperhatikan jenis obatnya
 Perawat harus memastikan bahwa pasien betul-betul meminum obatnya. Bila ada
penolakan dari pasien untuk makan obat, maka perawat dapat mengkaji penyebab
penolakan serta memotivasinya. Bila pasien atau keluarga tetap menolak pengobatan
setelah dilakukan informed consent, maka pasien atau keluarga yang bertanggung
jawab, menandatangani surat penolakan.
 Bila pasien tidak kooperatif, pemberian obat oral dapat melibatkan keluarga.

Untuk tindakan terapi obat pasien diberikan :


Analgesik Asam Mefenamat

 Dosis awal 500 mg 1x


 Dosis rawatan 250 mg tiap 6 jam selama 7 hari

Antibiotik amoxicillin 500 mg dikonsumsi 3x/hari


Evaluasi hasil :
- Telah dilakukan tindakan perawatan luka dengan management TIME, luka pasien tampak lebih
bersih.
- Telah dilakukan tindakan kompres hangat untuk mengurangi memar.
- Telah dilakukan tindakan personal hygiene, pasien tampak lebih bersih dan rapi,
- Telah dilakukan tindakan pemberian obat per oral, pasien merasa nyeri sudah berkurang dan
merasa lebih nyaman.

Yogyakarta, 24 Juli 2021


Pembimbing Institusi Mahasiswa Praktikan

( Zahra Zakiyah, S.SiT.,M.Keb) ( Intan Christi)


NIK : Nim : 20180001

Anda mungkin juga menyukai