Anda di halaman 1dari 12

4 UNSUR SASARAN POKOK PELAYANAN KEBIDANAN DALAM PEMASANGAN INTRA UTERINE DEVICE (IUD)

LINGKUNGAN Kebijaksanaan : Puskesma Organisasi Manajemen : IBI

MASUKAN Tenaga Medis Paramedis Non Medis : Bidan : Petugas laboratorium : Administrasi, OB

PROSES Tindakan Medis y Anamnesis : Nama Umur : Ny. A : 25 tahun

KELUARAN Aspek medis y Kegagalan tindakan Bila pemasangan implan tidak benar maka dikhawatirkan akan timbul infeksi atau abses.

Dana Sarana Medis


a. Tensi

: Pribadi Non medis : :

HPHT

: 14 Agustus 2011

Sifat darah : encer, bau khas Fluor albus : tidak ada

y Tempat tidur pasien y Alat penyangga lengan y Selimut y Tempat sampah infeksius dan noninfeksius y Tempat obat Suku Bangsa : Jawa Agama : Islam - Riwayat Obstetri Jumlah anak hidup 1 belum pernah keguguran, persalinan yang lalu

b. Stetoscope c. Tempat tidur gynekologi d. Bak instrument yang berisi :  2 pasang hand scone  Kain steril / doek  Speculum (kecil, sedang atau besar)2 buah  Kassa steril  Sonde uterus  Tenakulum  Tampon tang  Gunting e. AKDR / IUD cut 380 A f. Kom steril berisi kapas DTT

tanggal 11 Juni 2011, persalinan spontan tidak ada penyulit, jenis y Efek samping Efek samping yang dapat ditemui pada akseptor KB Implan seperti perubahan pola haid berupa perdarahan bercak ringan (spotting), amenorrhea, nyeri kepala, nyeri

Pendidikan : SMA Pekerjaan Alamat : IRT : Jl. Sunan Giri RT 5/3

- Keluhan

payudara, perasaan mual, dll.

Ibu mengatakan tidak ada keluhan Aspek Non Medis - Riwayat Haid Menache Siklus Lamanya : 12 tahun : 28 hari : 7 hari, teratur y Pengetahuan pasien Pasien implan mengetahui dapat bahwa KB untuk digunakan

g. Korentang h. Kom berisi cairan betadine

jangka waktu 3 tahun, kesuburam

akan segera kembali setelah implan dicabut dan aman digunakan pada masa laktasi.

kelamin laki-laki, BBL 2900 gram, PB 49 cm. - Riwayat Kontrasepsi Ibu mengatakan belum pernah apapun

memberitahukan

kepada

pasien

Setiap prosedur tindakan yang akan dilakukan dan petugas kesehatan mampu memberikan kepercayaan kepada pasien untuk melakukan setiap tindakan yang akan dilakukan, dalam hal ini pemasangan implan.

y Kepuasan pasien Pasien merasa puas atas pelayanan yang diberikan seperti petugas

menggunakan sebelumnya.

kontrasepsi

kesehatan yang ramah, selalu y Baskom yang berisi larutan klorin 0,5% Obat :

- Riwayat Penyakit Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit seperti hipertensi, jantung, diabetes mellitus, hepatitis, TB, asma, kanker dll.

y Kemantapan pasien Setelah diberikan penjelasan mengenai KB implan, pasien bersedia untuk melakukan pemasangan KB

y Anastesi local lidokain y Antibiotic Bahan abis y Kassa y Handscoon y Plester (band aid) y Betadine y Sabun cuci tangan : y Pemeriksaan Fisi y KU : Baik Nadi : 82 x/menit Suhu : 36,7C Rr : 20 x/menit Kesadaran: CM TD : 110/70 mmHg

implan.

1. Kepala

: Bersih, tidak ada benjolan

Konjungtiva: tidak pucat Sklera 2. Leher Kel. Tiroid : tidak ada pembesaran Tumor : tidak ada : tidak ikterik

3. Dada & Axilla Mammae : tidak ada benjolan Axilla : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening 4. Abdomen Post operasi : tidak ada luka bekas operasi

y Pemeriksaan penunjang Dilakukan tes kehamilan (tes urin HCG), untuk memastikan tidak ada tanda-tanda kehamilan.

y Tindakan medis - Persiapan alat dan bahan: Bak instrument, Implanon (batang implant), spuit (5-10 ml), trokar 10, Scalpel 11 atau 15, klem,

nierbekken, kom kecil, duk steril yang pasien, berlubang, alat tempat tidur lengan,

penyangga

selimut, tempat sampah infeksius dan noninfeksius, local tempat obat, kassa, aid),

anastesi

lidokain, (band

handscoon,

plester

betadine, sabun cuci tangan.

- Persiapan klien 1. Menginformasikan pada klien tindakan yang akan dikakukan 2. Mengajukan inform consent 3. Mempersilahkan klien untuk mencuci seluruh lengannya

dengan air dan sabun yang mengalir.

4. Tutup tempat tidur klien 5. Persilakan klien berbaring dengan lengan yang lebih jarang digunakan (misalnya lengan kiri) diletakkan pada lengan penyangga .

- Prosedur tindakan 1. Siapkan tempat alat-alat dan buka dengan hati-hati kemasan steril implan lapisan dengan menarik kedua dan

pembungkusnya

jatuhkan seluruh kapsul dalam kom steril. 2. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan kain bersih. 3. Atur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai dan lakukan penghitungan kapsul untuk memastikan jumlahnya. 4. Pakai handscoon steril.

5. Persiapkan tempat insisi 8cm di atas lipatan siku yang dilanjutkan dengan melakukan tindakan

antiseptic dengan larutan betadine. 6. Gunakan duk yang mempunyai lubang untuk menutupi lengan. 7. Lakukan anastesi local dengan memasukkan lidokain 3 ml ke dalam spuit 5 ml. 8. Masukkan jarum tepat dibawah kulit pada tempat insisi kemudian lakukan aspirasi dan masukkan sedikit obat anastesi untuk

membuat gelembung kecil dibawah kulit. Kemudian tanpa memindah kan jarum, masukkan kebawah kulit (subdermis) sekitar 4cm. kemudian tarik jarum pelan - pelan sehingga membentuk jalur sambil me-

nyuntikkan obat anastesi sebanyak 1 ml di antara tempat untuk memasang kapsul.

9. Pegang scalpel dengan sudut 45 buat insisi dangkal hanya untuk menembus kulit. 10. Pegang trokar dengan ujung yang tajam menghadap ke atas. Dengan ujung yang tajam mengahadap ke atas dan pendorong di dalamnya masukkan ujung trokar melalui luka insisi dengan sudut kecil. 11. Saat trokar masuk sampai batas yang tertera cabut pendorong dari trokar. Masukkan kapsul pertama kedalam trokar dengan menggunakan klem, dorong kapsul sampai masuk seluruhnya kedalam trokar dan masukkan kembali pendorong. 12. Gunakan pendorong untuk

mendorong kapsul kearah ujung trokar sampai terasa ada tahanan, tarik tabung trokar dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk

kearah luka insisi sambil melepas kapsul tepat berada dibawah kulit. 13. Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung trokar kearah lateral kanan dan kembalikan lagi ke posisi semula untuk memastikan kapsul pertama bebas, selanjutnya geser trokar 15-25. Hal ini untuk memastikan jarak yang tepat antara kapsul dan mencegah trokar

menusuk kapsul yang dipasang sebelumnya. 14. Ulangi langkah-langkah untuk seperti

sebelumnya

memasukkan

kapsul berikutnya. 15. Setelah kapsul terpasang semuanya dan posisi setiap kapsul sudah diperiksa, keluarkan trokar pelanpelan. Tekan tempat insisi dengan jari menggunakan kasa selama 1 menit untuk menghentikan

perdarahan. Bersihkan tempat

pemasangan

dengan

kasa

ber-

antiseptik dan gunakan band aid atau plester dengan kasa steril untuk menutup luka insisi. y Tindakan lanjut - Melakukan dokumentasi - Melakukan pengamatan 15-20 menit untuk memastikan tidak ada perdarahan dari luka insisi. - Bila terjadi infeksi obati dengan pengobatan yang sesuai untuk

infeksi local atau bila terjadi abses lakukan pencabutan implan.

Tindakan Non Medis y Informasi - Melakukan inform consent untuk tindakan pemasangan implant - Memberikan informasi tentang

keuntungan menggunakan implan seperti efektif digunakan selama 3 tahun, kesuburan segera kembali

setelah

implan

dicabut,

tidak

menggangu ASI,dll. - Memberikan kerugian seperti informasi tentang implan haid,

menggunakan perubahan pola

perasaan mual, pusing, dll.

y Penyaringan - Melakukan tes kehamilan (tes HCG) untuk memastikan pasien tidak hamil. - Memastikan tidak ada alergi

terhadap anastesi maupun antibiotik - Memastikan pasien tidak memiliki riwayat penyakit apapun.

y Konseling - Memberitahukan kepada pasien bahwa daerah insisi harus tetap dibiarkan kering dan bersih selama 48 jam

- Balutan jangan dibuka selama 48 jam sedangkan band aid atau plester dipertahankan hingga luka sembuh (biasanya 5 hari) - Setelah luka sembuh, daerah

tersebut dapat disentuh dan dicuci dengan tekanan yang wajar. - Pasien tidak perlu kembali ke klinik, kecuali bila ditemukan

adanya tanda-tanda infeksi seperti demam, peradangan, atau adanya rasa sakit menetap selama beberapa hari.

y Rujukan Lakukan rujukan ke fasilitas yang lebih lengkap jika ditemukan masalah yang serius pada daerah insisi.

Anda mungkin juga menyukai