Anda di halaman 1dari 12

PROSEDUR TETAP ( PROTAP )

KONSELING PEMASANGAN ALAT KONTRASEPSI

1. Sapa klien dengan ramah


2. Berikan informasi umum tentang KB
3. Berikan informasi tentang alat kontrasepsi yang tersedia serta keuntungan dan
keterbatasannya
4. Kumpulkan data pribadi klien
5. Tanyakan tujuan reproduksi dari klien
6. Bantu klien untuk memilih metode yag tepat
7. Jelaskan kemungkinan-kemungkinan efek samping alat kontrasepsi yang dipilih sampai
benar-benar dimengerti oleh klien
8. Lakukan seleksi klien dengan cermat dengan menanyakan riwayat kesehatan reproduksi :
 Tanggal haid terakhir, lama haid dan pola perdarahan haid
 Paritas dan riwayat persalinan terakhir
 Riwayat kehamilan ektopik (lebih ditekankan pada pemilihan alat kontrasepsi IUD)
 Nyeri yang hebat setiap haid
 Anemia berat
 Riwayat Infeksi Sistem Genetali ( ISG),Penyakit Menular Seksual ( PMS ), atau infeksi
panggul
 Kanker serviks
9. Lakukan pemasangan alat kontrasepsi sesuai standar.

Sumber : Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2 Tahun 2006


Alat Bantu Pengambilan Keputusan
PEMASANGAN AKDR (ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM)

1. Lakukan konseling sesuai Protap Konseling Pemasagan Alat Kontrasepsi


2. Pasien mengosongkan kandung kemih
3. Cuci tangan
4. Palpasi daerah perut dan periksa apakah ada nyeri, benjolan, atau kelainan lainnya
5. Lakukan inspeksi pada genetalia eksterna
6. Palpasi kelenjar Skene dan Bartholini
7. Lakukan pemeriksaan inspekulo, periksa adanya keputihan dan inspeksi serviks
8. Lakukan pemeriksaan bimanual untuk memastiakan tidak adanya kehamilan dan tidak
adanya infeksi
9. Masukkan lengan AKDR CuT 380 A di dalam kemasan sterilnya
10. Pakai sarung tangn DTT yang baru
11. Pasang speculum vagina untuk melihat serviks
12. Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptic 2 sampai 3 kali
13. Jepit serviks dengan tenakulum dengan hati hati
14. Masukkan sonde dengan teknik no touch technique
15. Tentukan posisi kedalaman cavum uteri dan keluarkan sonde
16. Ukur kedalaman cavum uteri pada tabung inserter yang masih berada di dalam kemasan
sterilnya dengan menggeser tabung biru pada tabung inserter, kemudian buka seluruh
plastic penutup kemasan
17. Pegang serta tahan tenakulum atau pendorong dengan satu tangan
18. Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan teknik withdrawal yaitu menarik keluar
tabung inserter sampai pangkal pendorong dengan tetap menahan pendorong
19. Keluarkan pendorong, kemudian tabung inserter didorong kembali ke serviks sampai
leher biru menyentuh serviks atau terasa adanya tahanan
20. Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang AKDR kurang lebih 3-4
21. Keluarkan seluruh tabung inserter buang ke tempat sampah terkontaminasi
22. Lepaskan tenakulum dengan hati-hati rendam dalam larutan klorin 0,5
23. Periksa serviks dan bila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan, tekan dengan kasa
30-60 detik
24. Keluarkan speculum dengan hati-hati dan rendam dalam larutan klorin 0,5%
25. Rendam seluruh peralatan dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk
dekontaminasi
26. Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi ke tempat yang sudah disediakan
27. Cuci tangan dengan air dan sabun
28. Pastikan klien tidak mengalami kram yang hebat dan amati selama 15 menit sebelum
klien pulang
29. Ajarkan klien bagaimana cara memeriksa sendiri benang AKDR dan kapan harus
dilakukan
30. Jelaskan pada klien apa yang harus dilakukan bila mengalami efe samping
31. Beritahu klien kapan harus ke kembali ke klinik untuk control
32. Ingatkan masa pemakaiaan AKDR CuT 380 A selama 10 tahun
33. Lengkapi rekam medic dan kartu AKDR untuk klien.

Sumber : Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2 Tahun 2006


Alat Bantu Pengambilan Keputusan
PENCABUTAN AKDR
1. Sapa klien dengan ramah
2. Tanyakan tujuan dari kunjungan
3. Tanyakan alasan ingin mencabut AKDR dan jawab semua pertanyaan klien
4. Tanyakan tujuan reproduksi selanjutnya ( apakah klien ingin mengatur jarak kelahiran
atau ingin membatasi jumlah anaknya)
5. Jelaskan proses pencabutan AKDR dan apa yang akan klien rasakan pada saat proses
pencabutan dan setelah pencabutan
6. Pastikan klien sudah mengosongkan kandung kencingnya dan mencuci area genitalia
dengan menggunakan sabun dan air
7. Bantu klien naik ke meja pemeriksaan
8. Atur penempatan peralatan dan bahan-bahan yang akan dipakai dalam wadah steril
atau DTT
9. Lakukan pemeriksaan bimanual,pastikan gerakan serviks bebas, tentukan besar dan
posisi uterus, dan pastikan tidak adanya infeksi atau tumor pada adneksa
10. Pasang speculum vagina untuk melihat serviks
11. Usap vagina dan serviks dengan larutan
12. Jepit benang yang dekat serviks dengan klem
13. Tarik keluar benang dengan mantab, tetapi hati-hati untuk mengeluarkan AKDR
14. Tunjukkan AKDR tersebut pada klien, kemudian rendam dalam larutan klorin 0,5%
15. Keluarkan speculum dengan hati-hati
16. Rendam alat-alat yang telah dipakai, lakukan dekontaminasi dan sterilisasi
17. Amati selama 5 menit sebelum klien diperbolehkan pulang
18. Catat dalam rekam medic pencabutan AKDR.

Sumber : Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2 Tahun 2006


Alat Bantu Pengambilan Keputusan
SUNTIK 3 BULAN

1. Lakukan konseling sesuai Protap Konseling Pemasagan Alat Kontrasepsi


2. Siapkan tempat penyuntikan di tempat yang bersih, siapkan penyuntikan
3. Cuci tangan dengan sabun dan air atau dengan alcohol dan gliserin. Jika kulit klien
tampak kotor minta klien membersihkan daerah suntikan dengan sabun lalu keringkan
dengan kapas bersih
4. Gunakan alat suntik sekali pakai yang baru untuk setiap suntikan, pastikan pembungkus
alat suntik tsb tidak tertusuk, robek atau rusak karena lembab.Buang jarum yang telah
terkena tangan, permukaan atau objek tidak steril
5. Pakai flakon dosis tunggal, kocok vial dengan lembut gunakan jarum steril, tidak perlu
mengusap dengan kapas alcohol
6. Sedot obat dari vial sampai habis, keluarkan udara
7. Tusukkan jarum steril ke bokong ( otot gluteal, bagian luar atas ), Lakukan aspirasi
kemudian suntikkan
8. Jangan mengurut atau mengusap areal suntikan, minta klien untuk tidak mengusap
9. Buang alat suntik dengan benar, setelah menyuntik jangan memasang tutup jarum
kembali atau pasang dengan teknik satu tangan,buang ke wadah benda tajam segera
setelah dipakaiTepati jadwal kunjungan suntik ulang,
10. Suntikan ulang bisa diberikan :
a. Hingga 2 minggu lebih awal
b. Hingga 2 minggu lebih lambat, tanpa perlu perlindungan tambahan.

Sumber : Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2 Tahun 2006


Alat Bantu Pengambilan Keputusan
SUNTIKAN KOMBINASI

1. Lakukan konseling sesuai Protap Konseling Pemasagan Alat Kontrasepsi


2. Siapkan tempat penyuntikan di tempat yang bersih, siapkan penyuntikan
3. Cuci tangan dengan sabun dan air atau dengan alcohol dan gliserin. Jika kulit klien
tampak kotor minta klien membersihkan daerah suntikan dengan sabun lalu keringkan
dengan kapas bersih
4. Gunakan alat suntik sekali pakai yang baru untuk setiap suntikan, pastikan pembungkus
alat suntik tsb tidak tertusuk, robek atau rusak karena lembab.Buang jarum yang telah
terkena tangan, permukaan atau objek tidak steril
5. Pakai flakon dosis tunggal, kocok vial dengan lembut gunakan jarum steril, tidak perlu
mengusap dengan kapas alcohol
6. Sedot obat dari vial sampai habis, keluarkan udara
7. Tusukkan jarum steril ke bokong ( otot gluteal, bagian luar atas ), Lakukan aspirasi
kemudian suntikkan
8. Jangan mengurut atau mengusap areal suntikan, minta klien untuk tidak mengusap
9. Buang alat suntik dengan benar, setelah menyuntik jangan memasang tutup jarum
kembali atau pasang dengan teknik satu tangan,buang ke wadah benda tajam segera
setelah dipakai
10. Tepati jadwal kunjungan suntik ulang ( 4 MINGGU SEKALI )
11. Jika datang kembali melewati jadwal suntik : bisa mendapatkan suntikan 7 hari lebih
lambat atau lebih awal.

Sumber : Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2 Tahun 2006


Alat Bantu Pengambilan Keputusan
AKBK ( Alat Kontrasepsi Bawah Kulit )

1. Lakukan konseling sesuai Protap Konseling Pemasagan Alat Kontrasepsi (sesuai kebutuhan)
2. Tanyakan dengan seksama apakah klien telah mendapatkan konseling tentang prosedur
pemasangan impant
3. Tanyakan klien tentang adanya reaksi alergi terhadap obat anastesi
4. Pastikan klien telah mencuci lengannya sebersih mungkin dengan sabun dan air
5. Bantu klien naik ke meja periksa
6. Letakkan kain yang bersih dan kering di bawah lengan klien dan atur posisi lengan klien dengan
benar
7. Tentukan tempat pemasangan pada bagian dalam lengan atas, denga mengukur 8 cm di atas
lipatan siku
8. Beri tanda pada tempat pemasangan dengan pola kaki segitiga terbalik untuk memasang dua
kapsul implant
9. Pastikan peralatan sudah steril
10. Buka bisturi/scalpel dan gagangnya dari kemasannya, dan buka kemasan implant ke dalam
wadah steril pastikan trokar dan kapsul implant berada dalam selubung plastic dan
pendorongnya dalam kondisi baik
11. Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptic,gerakkan kea rah luar secara melingkar
dengan diameter 0-15cm dan biarkan kering
12. Pasang doek,suntikkan anastesi local 0,3 cc pada kulit ( intradermal ) pada tempat insisi yang
telah ditentukan, sampai kulit sedikit gelembung
13. Teruskan penusukan jarum ke lapisan di bawah kulit ( subdermal ) sepanjang 4 cm dan suntikkan
masing-masing 1 cc pajalur pemasangan kapsul no 1 dan n0 2
14. Uji efek anastesi nya sebelum melakukan insisi pada kulit
15. Pegang scalpel dengan sudut 45 derajad buat insisi dangkal hanya untuk sekedar menembus
kulit.jangan membuat insisi yang panjang dan dalam
16. Trokar harus dipegang dengan ujung yang yang tajam menghadap atas.Ada 2 tanda pada
trokat.Tanda (1) dekat pangkal menunjukkan batas trokar dimasukkan ke bawah kulit sebelum
memasukkan setiap kapsul,tanda (2) dekat ujung menunjukkan batas trokar yang harus tetap di
bawah kulit setelah memasang setiap kasul
17. Dengan ujung yang tajam menghadap ke atas dan pendorong di dalamnya masukkan ujung
trokar melalui luka insisi dengan sudut yag kecil, mulai dari kiri atau kanan pada pola seperti
kipas,gerakkan trokar ke depan dan berhenti saat ujung tajam seluruhnya berada di bawah kulit
(2-3 mm dari akhir ujung tajam)
18. Untuk meletakkan kapsul tepat di bawah kulit, angkat trokat ke atas sehingga kulit
terangkat.Masukkan trokat perlahan-lahan dan hati-hati kea rah tanda (1) dekat pangkal,trokat
harus selalu terlihat mengangkat kulit selama pemasangannya.Masuknya trokat akan lacar bila
berada di bidang yang tepat dibawah kulit
19. Saat trokat sampai tanda (1) cabut pendorong dari trokat
20. Masukkan kapsul pertama ke dalam troka,gunakan pinset steril
21. Dorong kapsul sampai seluruhnya masuk ke dalam trokar dan masukkan kembali pendorong
22. Gunakan pendorong untuk mendorong kapsul kea rah ujung trokar sampai terasa tahanan tapi
jangan mendorong secara paksa
23. Pegang pendorong dengan erat di tempatnya dengan satu tangan untuk menstabilkan.tarik
tabung trokar dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk kea rah luka insisi pada tanda (2)
muncul di tepi luka insisi dan pangkalnya menyentuh pegangan pendorong, hal yang penting
adalah menjaga pendorong tetap di tempatnya dan tidak mendorong kapsul ke jaringan
24. Saat pangkal trokar menyentuh pegangan pendoron tanda (2) harus terlihat di tepi luka insisi
dan kapsul saat itu keluar dari trokar tepat berada di bawah kulit.Raba ujung kapsul dengan jari
untuk memastikan kapsul sudah keluar seluruhnya dari trokar
25. Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung dari trokar kearah lateral kanan dan
kembalikan lagi ke arah posisi semula
26. Selanjutnya geser trokar sekitar 15-25 derajad,fiksasi kapsul pertama dengan jari telunjuk, dan
masukkan kembali trokar pelan-pelan sepanjag sisi jari telunjuk tersebut sampai tanda (1), bila
tanda (1) sudah tercapai masukkan kapsul berikutnya ke dalam trokar dan lakukan seperti
sebelumnya sampai seluruh kapsul terpasang
27. Sebelum mencabut trokar, raba kapsul untuk memastikan kapsul semuanya telah terpasang
28. Ujung dari semua kapsul harus tidak ada pada tepi luka insisi ( sekitar 5 cm ).
29. Keluarkan trokat pelan-pelan, tekan tempat insisi selama 1 menit untuk menghentikan
perdarahan
30. Ingatkan klien bila terdapat tanda-tanda infeksi seperti demam, daerah insisi kemerahan dan
panas atau sakit yang menetap selama beberapa hari, segera kembali ke

Sumber : Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2 Tahun 2006


Alat Bantu Pengambilan Keputusan
PENCABUTAN IMPLANT

1. Sapa klien dengan ramah


2. Tanyakan tujuan dari kunjungan
3. Tanyakan alasan ingin mencabut implant dan jawab semua pertanyaan klien
4. Tanyakan tujuan reproduksi selanjutnya ( apakah klien ingin mengatur jarak kelahiran atau ingin
membatasi jumlah anaknya)
5. Jelaskan proses pencabutan implant dan apa yang akan klien rasakan pada saat proses
pencabutan dan setelah pencabutan
6. Pastikan klien telah mencuci lengannya sebersih mungkin dengan sabun dan air
7. Bantu klien naik ke meja periksa
8. Atur posisi pasien agar mempermudah pencabutan
9. Raba kedua kapsul untuk menentukan lokasinya, untuk menentukan tempat insisi, raba (tanpa
sarung tangan) ujung kapsul dekat denga lipatan siku,.Bila tidak dapat meraba kapsul, lihat
lokasi pemasangan pada rekam medic klien
10. Pastikan posisi dari setiap kapsul dengan membuat tanda pada kedua ujung setiap kapsul
dengan menggunakan spidol
11. Siapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa menyentuh alat-alat di dalamnya
12. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan kain bersih.
13. Pakai sarung tangan steril atau DTT
14. Atur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai
15. Usap tempat pencabutan dengan kasa berantiseptik
16. Suntikkan anastesi local 0,3 cc intrakutan di tempat insisi dan 1 cc subdermal di bawah ujung
kapsul (1/4 panjang kapsul )
17. Uji efek anastesi sebelum membuat insisi pada kulit
18. Buat insisi keci 2mm dengan ujung bisturi/scalpel sekitar 3 mmdi bawah ujung
19. Tentukan lokasi kapsul yang termudah untuk dicabut dan didorong pelan-pelan ke arah tempat
insisi, hingga ujung dapat dipresentasikan melalui luka insisi
20. Jepit ujung kapsul dengan klem lengkung(mosquito) dan bawa kearah insisi
21. Bersihkan kapsul dari jaringan ikat yang mengelilinginya dengan menggunakan ujung bisturi
hingga ujung kapsul terbebas dari dari jaringan yang melingkupinya
22. Pegang ujung kapsul dengan pinset anatomic atau ujung klem,lepaskan klem penjepit sambil
menarik kapsul keluar
23. Taruh kapsul pada mangkok yang berisi larutan klorin 0.5% dan lakukan langkah yang sama
untuk kapsul kedua
Pencabutan kapsul dengan Teknik Finger Pop Out
a. Suntikkan anastesi local 0,3 cc intrakutan di tempat insisi dan 1 cc subdermal di bawah ujung
kapsul ¼ panjag kapsul
b. Uji efek anastesinya sebelum membuat insisi pada kulit
c. Tentukan ujung kapsul yang paling mudah dicabut
d. Gunakan jari untuk mendorong ujung cranial kapsul kea rah tempat insisi
e. Pada saat ujung kaudal kapsul menonjol ke luar,lakukan insisi 2-3 mm di ujung kapsul
sehingga ujung kapsul terlihat
f. Pertahankan posisi tersebut dan bebaskan jaringan ikat yang melingkupi ujung kapsul
sehingga ujung kapsul terlihat
g. Dorong ujung cranial kapsul tersebut sehingga ujung kaudal muncul ke luar (pop out) dan
dapat ditarik keluar melalui luka insisi
h. Taruh kapsul pada mangkok yang berisi larutan klorin 0.5% dan lakukan langkah yang sama
untuk kapsul kedua
Pencabutan kapsul dengan teknik U Klasik
a. Suntikkan anastesi local 0,3 cc intrakutan di tempat insisi dan 1 cc subdermal di bawah
ujung kapsul ¼ panjag kapsul
b. Uji efek anastesinya sebelum membuat insisi pada kulit
c. Tentukan lokasi insisi pada kulit di antara kapsul 1dan 2 lebih kurang 3 mm dari ujung
kapsul dekat siku
d. Lakukan insisi vertical di sekitar 3 mm dari ujung kapsul(setelah ditampilkan dengan
melakukan infiltrasi lidokain 1% pada bagian bawah ujung kapsul)
e. Jepit batang kapsul pada bagian yang sudah diidentifikasi menggunakan klem U dan
pastikan jepitan ini mencakup sebagian besar diameter kapsul
f. Ankat klem U untuk mempresentasikan ujung kapsul dengan baik, kemudian tusukkan
ujung klem di seksi pada jaringan ikat yang melingkupi ujung kapsul
g. Sambil mempertahankan ujung kapsul dengan klem viksasi, lebarkan luka tusuk dan
bersihkan jaringan ikat yang melingkupi ujung kapsul sehingga bagian tersebut dapat
dibebaskan dan tampak dengan jelas
h. Dengan ujung tajam klem diseksi mengarah ke atas, dorong jaringan ikat yang
membungkus kapsul dengan tepi kedua sisi klem( lengkung atas) sehingga ujung kapsul
dapat dijepit dengan klem diseksi
i. Jepi ujung kapsul sambil melonggarkan jepitan klem fiksasi pada batang kapsul
j. Tarik ke luar ujung kapsul yang dijepit sehingga seluruh batang kapsul dapat
dikeluarkan, letakkan kapsul yang sudah dicabut pada mangkok
k. Lakukan langkah sama pada kapsul kedua

Tindakan pasca pencabutan

24. Setelah seluruh kapsul tercabut, hitung kembali jumlah kapsul untuk memastika bahwa kedua
kapsul telah dikeluarkan
25. Perlihatkan kedua kapsul tersebut pada klien
26. Rapatkan kedua tepi luka insisi dan tutup dengan band aid
27. Beri pembalut tekan untuk mencegah perdarahan dan mengurangi memar
28. Beri petunjuk pada klien cara merawat luka,anjurkan pada klien untuk segera kembali ke klinik
bila ada nanah,atau darah keluar dari luka insisi
29. Masukkan klorin 0,5% dalam tabung suntik dan rendam alat suntik tsb dalam larutan klorin
selama 10 menit
30. Letakkan semua peralatan dalam larutan klorin selama 10 menit untuk dekontaminasi
31. Buang peralatan dan bahan habis pakai ke tempat sampah medic
32. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 10%, buka dan
rendam selama 10 menit
33. Cuci tangan dengan sabun dan air kemudian keringkan dengan kain bersih
34. Lakuakan observasi selama 5 menit sebelum memperbolehkan klien pulang.

Sumber : Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2 Tahun 2006


Alat Bantu Pengambilan Keputusan
KONDOM

1. Buka bungkus kondom dengan hati-hati, pakai kondom yang baru setiap kali berhubungan
2. Letakkan kondom di ujung penis dengan cincin menghadap luar dari tubuh, pakailah kondom
sebelum menyentuh vagina
3. Pasang kondom sampai ke pangkal penis, jika kondom sulit dipasang, mungkin terbalik atau
sudah lama, gunakan kondom baru,bias pula ditambah pelican (berbahan dasar air,bukan
minyak )
4. Setelah ejakulasi tahan cincin kondom agar tidak terlepas kemudian tarik penis dari vagina agar
tidak terlepas, kemudian tarik penis dari vagina ketika masih ereksi
5. Buang kondom bekas dengan benar ke tempat sampah atau toilet agar tidak ditemukan anak-
anak.

Sumber : Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2 Tahun 2006


Alat Bantu Pengambilan Keputusan

Anda mungkin juga menyukai