1.Pengertian Suatu tindakan untuk mengeluarkan plasenta secara manual (menggunakan
tangan) dari tempat implantasinya. 2.Tujuan 1. Untuk mengeluarkan plasenta dan kotiledon dalam uterus. 2. Untuk mengurangi perdarahan berlanjut. 3.Kebijakan SK. Kepala Puskesmas Masbagik Nomor : 100/440/SK/PKM.MSB/III/2017 tentang Pedoman Pelayanan Kesehatan Ibu Anak KB. 4.Referensi Sarwono Prawirohardjo tahun 2010. 5.Prosedur/ Persiapan diri Langkah- 1. Petugas mencuci tangan. langkah 2. Petugas memakai sarung tangan panjang DTT (untuk tangan dalam). 3. Petugas memakai sarung tangan pendek/DTT (untuk tangan luar). 4. Petugas memakai mantel, masker, kacamata pelindung dan celemek. Langkah-langkah melakukan manual plasenta 1. Petugas melakukan pengambilan keputusan dilakukan manual plasenta, setelah di suntikan oksitosin 10 IU yang ke dua plasenta tetap tidak lahir dan terjadi perdarahan. 2. Petugas menjelaskan pada ibu prosedur dan tujuan tindakan. 3. Petugas memakai sarung tangan biasa/pendek. 4. Petugas melakukan pemasangan infus RL. 5. Petugas melakukan anastesi verbal dan anastesi rectal. 6. Petugas menyiapkan dan jalankan prosedur pencegahan infeksi. (cuci tangan pada larutan klorin kemudian air DTT). 7. Petugas memastikan kandung kemih kosong, jika penuh lakukan kateterisasi. 8. Petugas mengenakan sarung tangan panjang DTT/steril untuk tangan kanan. Tindakan penetrasi kedalam kavum uteri 1. Petugas menjepit tali pusat dengan klem dengan jarak 5-10 cm dari vulva, tegangkan dengan tangan kiri sejajar dengan lantai. 2. Petugas memasukan tangan kanan secara obstetrik kedalam vagina dengan menelusuri sisi bawah tali pusat. 3. Setelah mencapai pembukaan serviks, minta asisten atau keluarga untuk memegang klem.