Anda di halaman 1dari 5

PENJAHITAN LASERASI PERINEUM

No. Dokumen : UKP/VK/


SOP-019/2022
Tanggal terbit :01 Agustus
2022
No. Revisi :2
Halaman :1/4

UPT PUSKESMAS drg. Shely Nurifanti Arifien


DILANG PUTI NIP. 19820516 201412 2 001
1. Pengertian Penjahitan Laserasi Perineum adalah proses menyatukan kembali jaringan
tubuh yang robek akibat proses persalinan baik yang di sengaja ataupun yang
terjadi secara spontan untuk mencegah kehilangan darah yang tidak perlu.
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah untuk melakukan penjahitan laserasi
perineum dalam proses persalinan.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Dilang Puti No.


202/SK/PKM-DP/VIII/2022 Tentang Pemberlakuan SOP VK.

4. Referensi Buku Acuan Asuhan pesalinan Normal Tahun 2022

5. Prosedur/ Langkah- ALAT:


Langkah
1. Bak instrument steril berisi : hanscoon steril, jarum jahit otot dan chromic
catgut, pinset anatomi, dan cirurgi, gunting benang, dan kassa steril.

2. Spuit 5 cc dimasukkan kedalam heacting set

3. 1 Ampul lidocaine 1%

4. Kassa Steril

5. Lampu Sorot

6. Air DTT

7. Larutan Chlorin 0,5%

PENOLONG:

APD (Celemek, masker, kacamata, alas kaki)

LANGKAH-LANGKAH:

1. Bantu ibu mengambil posisi dorsal recumbent

2. Pakaikan underpad atau kain bersih di bawah bokong ibu

3. Jika mungkin, tempatkan lampu sedemikian rupa sehingga perineum bisa


dilihat dengan jelas

4. Gunakan tehnik aseptik pada waktu memeriksa robekan atau episiotomi ,


memberikan anestesi lokal dan menjahit luka

5. Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir

6. Pakai sarung tangan DTT atau steril

7. Dengan menggunakan teknik aseptik, pastikan peralatan dan bahan-


bahan DTT untuk penjahitan

8. Duduk dengan posisi santai dan nyaman sehingga luka bisa dengan
mudah terlihat dan penjahitan bisa dilakukan tanpa kesulitan

9. Gunakan kain kasa / kasa DTT atau bersih untuk menyeka vulva, vagina
dan perineum ibu dengan lembut, bersihkan bekuan darah yang ada
sambil menilai dalam dan luasnya luka

10. Periksa vagina, servik dan perineum secara lengkap. Pastikan bahwa
laserasi/sayatan perineum merupakan derajat satu. Jika laserasinya
dalam atau episiotomi telah meluas , periksa lebih jauh untuk memeriksa
bahwa tidak terjadi robekan derajat tiga atau empat. Memasukkan jari
yang bersarung tangan ke dalam anus dengan hati-hati dan angkat jari
dengan perlahan untuk mengidntifikasi sfingter ani. Raba tonus atau
ketegangan singter. Jika sfinter terluka , ibu mengalami laserasi derajat
tiga atau empat harus rujuk segera. Ibu juga dirujuk jika mengalami
laserasi serviks

11. Ganti sarung tangan dengan yg baru setelah melakukan pemeriksaan


rektum

12. Berikan anestesi lokal

13. Hisap 10 ml larutan lidokain 1 % kedalam alat suntik sekali pakai ukuran
10 ml . Jika lidokain 1 % , tidak tersedia , larutkan 1 bagian 2 % dengan 1
bagian aquabides

14. Tusukkan jarum ke ujung pojok laserasi atau sayatan lalu tarik jarum
sepanjang tepi luka ( kearah bawah diantaramukosa dan kulit perineum

15. Aspirasi ( tarik pendorong tabung suntik ) untuk memastikan bahwa jarum
tidak berada di dalam pembuluh darah. Jika darah masuk tabung, jangan
suntikkan lidokain dan tarik jarum seluruhnya. Pindah posisi jarum dan
suntikkan kembali.

16. Suntikkan anestesi sejajar dengan permukaan luka pada saat jarum
suntik ditarik perlahan-lahan

17. Tarik hingga sampai ke bawah tempat dimana jarum di suntikkan.Arahkan


lagi jarum ke daerah tengah luka dan ulangi langkah tsb. Dan sekali lagi
ulangi langkah tsb sehingga tiga garis sisi luka mendapakan anestesi

2/2
lokal. Ulangi disisi lain dari luka tersebut.

18. Tunggu sampai 2 menit dan biarkan anastesi tsb bekerja.

19. Siapkan jarum ( pilih jarum yang batangnya bulat tidak pipih) dan benang.
Gunakanbenang kromik 2-0 atau 3-0 . Benang kromik bersifat lentur, kuat
tahan lama dan paling sedikit menimbulkan reaksi jaringan

20. Tempatkan jarum pada pemegang jarum dengan sudut 90 derajat, jepit
dan jepit jarum tersebut

21. Buat jahitan pertama kurang lebih 1 cm diatas ujung laserasi di bagian
dalam vagina. Setelah membuat tusukan pertama, buat ikatan dan potong
pendek benang yang lebih pendek dari ikatan

22. Tutup mukosa vagina dengan jahitan jelujur, jahit kebawah kearah cincin
himen

23. Tepat sebelum cincin himen masukkan jarum ke dalam mukosa vagina
lalu kebawah cincin himen sampai jarum ada di bawah laserasi . Periksa
bagian antara jarum di perineum dan bagian atas laserasi. Perhatikan
seberapa dekat ke puncak luka

24. Teruskan ke arah bawah tepi tetap pada luka, menggunakan jahitan
jelujur

25. Hingga mencapai bagian bawah laserasi. Pastikan bahwa jarak setiap
jahitan sama dan oto yang terluka telah dijahit. Jika laserasi meluas ke
dalam otot , mungkin perlu untuk melakukan satu atau dua lapis jahitan
terputus –putus untuk menghentikan perdarahan dan ataumendekatkan
jaringan tubuh secara efektif.

26. Setelah mencapai ujung laserasi, arahkan jarum ke atas dan teruskan
penjahitan , menggunakan jahitan jelujur untuk menutup lapisan
subkuticuler. Jahitan ini akan menjadi lapis kedua. Periksa lubang bekas
jarum tetap terbuka berukuran 0,5 cm tau kurang. Luka ini akan menutup
dengan sendirinya pada saat penyembuhan luka.

27. Tusukkan jarum dari robekan perineum ke dalam vagina.jarum harus


keluar dari cincin himen

28. Ikat benang dengan membuat simpul di dalam vagina. Potong ujung
benang dan sisakan sekitar 1,5 cm. Jika ujung benang dipotong terlalu
pendek, simpul akan longgar dan laserasi akan membuka.

29. Ulangi pemeriksaan vagina dengan lembut untuk memastikan bahwa


tidak ada kasa atau peralatan yang tertinggal di dalam

30. Dengan lembut masukkan jari aling kecil ke anus. Raba apakah ada
jahtan pada rektum. Jika ada jahitan yg teraba , ulangi pemeriksaan
3/2
rectum 6 minggu pasca persalinan. Jika penyembuhan belum sempurna (
misalkan jika ada fistula rectovaginal atau ibu melaporkan inkontinensia
alvi atau feses ) ibu segera di rujuk ke fasilitas kesehatan rujukan.

31. Cuci daerah genital dengan lembut dengan sabun dan air DTT
kemungkinan keingkan.Bantu ibu mencari posisi yang nyaman

32. Nasehati ibu untuk :

 Menjaga perineum nya selalu bersih dan kering

 Hindari penggunaan obat-obatan tradisional pada perineum

 Cuci perineum nya dengan sambun dan air bersih yang mengalir 3
sampai 4 kali sehari.

 Kembali dalam seminggu untuk memriksakan enyembuhan lukanya.


Kembali lebih awal jika ibu mengalami demem atau mengeluarkan
cairan yang berbau busuk dari daerah lukanya atau jika daerah tersebut
menjadi lebih nyeri.

6. Diagram Alir -

7. Unit Terkait 1. Ruang Bersalin

8. Dokumen Terkait 1. Form Informed Consent


2. Form Partograf
3. Buku KIA
4. Form Rekam Medik
5. Form Rujukan Umum/BPJS

9. Rekaman Historis
Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Diberlakukan

1 Nomor SK Nomor SK : 03/SK/PKM- 02 Januari 2020


pemberlakuan, nama DP/TU/I/2020 Sherly
Kepala Puskesmas Febrianti, A.Md.Kep dan
dan NIP NIP. 19850217 200804
2 004

2 Nomor SK Nomor SK :sesuai 01 Agustus 2022


pemberlakuan, nama dengan nomor SK yang
Kepala Puskesmas sudah ditentukan drg.
Shely Nurifanti Arifien
dan NIP. 19820516
201412 2 001

4/2
5/2

Anda mungkin juga menyukai