Anda di halaman 1dari 6

PEMASANGAN ALAT KONTRASEPSI

BAWAH KULIT (AKBK)


No. Dokumen : SOP/B/V/KB/07
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 20 Mei 2016
UPTD KESEHATAN
dr. A. ARIF JUNAEDI
PUSKESMAS NGEMPIT
NIP. 197609162006041017
KABUPATEN PASURUAN

1. Pengertian Melakukan tindakan pemasangan AKBK


2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pemasangan AKBK secara benar dan
tepat oleh petugas klinik yang sudah dilatih (dokter, bidan) untuk
mencegah kehamilan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Ngempit tentang
Pengelolaan dan Pelaksanaan UKM Puskesmas
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem
Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 122);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015
tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di
Puskesmas;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
8. Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Organisasi

1 dari 6
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas).
5. Alat dan Bahan ALAT:
1. Nierbeken
2. Mangkuk kecil
3. Bak instrumen
4. Gunting perband
5. Doek steril
6. Sarung tangan steril

BAHAN:
1. Implant kit
2. Kasa steril
3. Band aid
4. Perband
5. Alkohol 70%
6. Betadine 2%
7. Anesthesi lidocaine tanpa epineprin
8. Jarum suntik dan spuit disposible
9. Tempat sampah medis dan non medis
6. Prosedur/Langkah- KONSELING PRA PEMASANGAN
langkah 1. Sapa klien dengan ramah dan hangat
2. Tanyakan pada klien tujuan pemakaian alat kontrasepsi
3. Bila belum dilakukan konseling implant, berikan konseling sebelum
dilakukan pemasangan sesuai dengan lembar balik ABPK
4. Pastikan bahwa klien memang memilih implant
5. Periksa kembali rekam medis untuk menentukan bahwa klien
memang cocok untuk memakai implant
6. Lakukan pemeriksaan fisik lanjutan atau rujuk bila ada indikasi
7. Nilai pengetahuan klien tentang efek samping yang umum pada
implant
8. Dengarkan kebutuhan dan kekhawatiran klien terhadap implant

2 dari 6
9. Jelaskan proses pemasangan implant dan apa yang akan klien
rasakan pada saat proses pemasangan dan setelah pemasangan

IMPLAN
A. Persiapan
1. Tanyakan dengan seksama apakah klien telah mendapatkan
konseling tentang prosedur pemasangan Implan
2. Periksa kembali rekam medis dan lakukan penilaian lanjutan bila
ada indikasi
3. Tanyakan tentang adanya reaksi alergi terhadap obat anestesi
4. Periksa kembali untuk meyakinkan bahwa klien telah mencuci
lengannya sebersih mungkin dengan sabun dan air dan
membilasnya sehingga tidak ada sisa sabun
5. Bantu klien naik ke meja periksa
6. Letakkan kain yang bersih dan kering di bawah lengan klien dan
atur posisi lengan klien dengan benar
7. Tentukan tempat pemasangan pada bagian dalam lengan atas,
dengan mengukur 8 cm di atas lipata siku
8. Beri tanda pada tempat pemasangan dengan pola kaki segitiga
terbalik untuk memasang dua kapsul implant (40 mm)
9. Pastikan bahwa peralatan yang steril atau telah didisinfeksi tingkat
tinggi (DTT) sudah tersedia
10. Buka peralatan steril dari kemasannya
11. Buka kemasan Implan dan jatuhkan ke dalam mangkok kecil yang
steril (atau biarkan dalam kemasannya bila tidak tersedia
mangkok kecil yang steril)

B. Tindakan Pra Pemasangan


1. Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih
dan kering
2. Pakai sarung tangan steril atau DTT, bila sarung tangan diberi

3 dari 6
bedak, hapus bedak dengan menggunakan kasa yang telah
dicelupkan ke dalam air steril atau DTT.
3. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan
4. Hitung jumlah kapsul untuk memastikan lengkap 2 buah
5. Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptic, gerakkan
kea rah luar secara melingkar dengan diameter 10-15 cm dan
biarkan kering
6. Pasang kain penutup (doek) steril atau DTT di sekeliling lengan
klien

C. Pemasangan Kapsul Implant


1. Suntikkan anestesi local 0,3 cc pada kulit (intradermal) pada
tempat insisi yang telah ditentukan, sampai kulit sedikit
menggelembung
2. Teruskan penusukan jarum ke lapisan di bawah kulit (subdermal)
sepanjang 4 cm, dan suntikkan masing-masing 1 cc pada jalur
pemasangan kapsul nomor 1 dan 2
3. Uji efek anestesinya sebelum melakukan insisi pada kulit
4. Buat insisi dangkal selebar 2 mm dengan scalpel atau ujung bisturi
hingga mencapai lapisan subdermal
5. Masukkan trokar dan pendorongnya melalui tempat insisi dengan
sudut 45° hingga mencapai lapisan subdermal kemudian luruskan
trokar sejajar dengan permukaan kulit
6. Ungkit kulit dan dorong trokar sampai batas tanda 1 (pada
pangkal trokar) tepat berada pada luka insisi
7. Masukkan pendorong dan tekan kapsul ke arah ujung dari trokar
sampai terasa adanya tahanan
8. Tahan pendorong di tempatnya dengan satu tangan, dan tarik
trokar ke luar sampai mencapai pangkal pendorong
9. Sambil menahan ujung kapsul di bawah kulit, tarik trokar dan
pendorongnya secara bersama-sama sampai batas tanda 2 (pada

4 dari 6
ujung trokar) terlihat pada luka insisi
10. Kemudian belokkan arah trokar ke samping dan arahkan ke sisi
lain dari kaki segitiga terbalik (imajiner), dorong trokar dan
pendorongnya hingga tanda 1 berada pada luka insisi
11. dorong kapsul hingga terasa tahanan pada ujung trokar
12. Tahan pendorong dan tarik trokar kearah pangkal pendorong
untuk menempatkan kapsul pada tempatnya
13. Tahan ujung kapsul kedua yang sudah terpasang di bawah kulit,
tarik trokar dan pendorong hingga keluar dari luka insisi
14. Raba kapsul di bawah kulit untuk memastikan kedua kapsul
Implan-2 telah terpasang baik pada posisinya
15. Raba daerah insisi untuk memastikan seluruh kapsul berada jauh
dari luka insisi

D. Tindakan Pasca Pemasangan Implan


1. Tekan pada tempat insisi dengan kasa untuk menghentikan
perdarahan
2. Dekatkan ujung-ujung insisi dan tutup dengan band-aid
3. Beri pembalut tekan untuk mencegah perdarahan bawah kulit
atau memar pada kulit
4. Beri petunjuk pada klien cara merawat luka dan jelaskan bila ada
nanah atau perdarahan atau kapsul keluar dari luka insisi maka ia
harus segera kembali ke puskesmas
5. Masukkan klorin dalam tabung suntik dan rendam alat suntik
tersebut dalam larutan klorin selama sepuluh menit
6. Letakkan semua peralatan dalam larutan klorin selama sepuluh
menit untuk dekontaminasi, pisahkan trokar dari pendorongnya
7. Buang peralatan yang sudah tidak dipakai lagi ke tempatnya (kasa,
kapas, sarung tangan/ alat suntik sekali pakai)
8. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam
larutan klorin, kemudian buka dan rendam selama sepuluh menit

5 dari 6
9. Cuci tangan dengan sabun dan air, kemudian keringkan dengan
kain bersih
10. Gambar letak kapsul pada rekam medik dan catat bila ada hal
khusus
11. Lakukan observasi selama 5 menit sebelum memperbolehkan
klien pulang
7. Unit Terkait 1. Poli KIA-KB
2. Poli Umum
8. Dokumen Terkait 1. Rekam Medik
2. Register KB/Kohort KB

6 dari 6

Anda mungkin juga menyukai