Anda di halaman 1dari 8

DERMATITIS ATOPIK

Pemeritah UPTD
Kota Sibolga
Puskesmas
Aek Habil

Nomor : 445/ /PKM.AEK HABIL

Terbit ke :
SO No.Revisi :

P Tgl.Diberlakuk :
an

Halaman :1–6

Ditetapkan Kepala ttd Dr.Ivonna Hasfika


UPTD Puskesmas Aek
Habil NIP.19771001 200710 2
002

A. Pengertian Peradangan kulit berulang dan kronis dengan disertai gatal yang
ditemukan pada kulit dengan lokasi predileksi sesuai umur pasien.

B. Tujuan Sebagai pedoman dalam pengobatan dermatitis atopik.

C. Kebijakan

D. Referensi KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015
E. Alat dan Bahan Alat dan bahan – bahan :
1. Buku tulis
2. Alat tulis
3. Kertas
4. Jam tangan

F. Langkah- Langkah Bagan Alir


1. Petugas melakukan teknik aseptic Petugas Memberi
2. Beri salam, perkenalkan nama. tahu maksud dan
Petugas prosedur tindakan
3. Jelaskan kepada klien tentang prosedur melakukan
Petugas
yang akan
menyiapkan alat
tindakan yang akan dilakukan. teknik aseptik tulis
dilakukan
4. Melakukan anamnese kepada pasien:
 Menanyakan keluhan pasien, seperti :
gatal yang hilang timbul sepanjang hari
tapi lebih hebat pada malam hari dengan
predileksi sesuai umur penderita. Petugas memberikan konseling Petugas melakukan
 Menanyakan faktor resiko seperti : dan Edukasi tentang: dermatitis anamneses dan
atopik. pemeriksaan pada
pasien

Petugas
mencatat Petugas melakukan
dalam rekam Petugas
1 medis tehnik aseptik
merapikan alat
DERMATITIS ATOPIK

Pemeritah UPTD
Kota Sibolga
Puskesmas
Aek Habil

Nomor : 445/ /PKM.AEK HABIL

Terbit ke :
SO No.Revisi :

P Tgl.Diberlakuk :
an

Halaman :2–6

Ditetapkan Kepala ttd Dr.Ivonna Hasfika


UPTD Puskesmas Aek
Habil NIP.19771001 200710 2
002

riwayat atopi pada pasien dan atau


keluarga (rhinitis alergi, konjungtivitis
alergi, asma bronchial, dll), riwayat
sensitif pada wol, bulu kucing, anjing,
ayam, burung, dan sejenisnya.
 Menanyakan faktor pemicu seperti:
makanan (telur, susu, gandum, kedelai,
dan kacang tanah), tungau debu rumah,
sering mengalami infeksi saluran napas
atas.
5. Melakukan pemeriksaan fisik kepada
pasien :
 Kesadaran sensorium baik
 Melakukan vital sign
 Petugas melakukan pemeriksaan
generalisata, kulit pasien tampak kering
pada perabaan, pucat/redup, jari tangan
teraba dingin, terdapat papul,
likenifikasi, eritema, erosi, eksoriasi,
eksudasi dan krusta pada lokasi
predileksi.
 Menemukan ruam kulit pada lokasi
predileksi sesuai umur pasien:
 Tipe bayi (infantile): dahi, pipi, kulit
kepala, leher, pergelangan tangan
dan tungkai serta lutut

2
DERMATITIS ATOPIK

Pemeritah UPTD
Kota Sibolga
Puskesmas
Aek Habil

Nomor : 445/ /PKM.AEK HABIL

Terbit ke :
SO No.Revisi :

P Tgl.Diberlakuk :
an

Halaman :3–6

Ditetapkan Kepala ttd Dr.Ivonna Hasfika


UPTD Puskesmas Aek
Habil NIP.19771001 200710 2
002

 Tipe anak: lipat siku, pergelangan


tangan bagian dalam, kelopak mata,
leher, kadang di wajah.
 Tipe remaja dan dewasa: lipat siku,
lipat lutut, samping leher, dahi,
sekitar mata, tangan dan pergelangan
tangan, kadang ditemukan setempat
misalnya bibir, mulut, bibir kelamin,
puting susu atau kulit kepala.
6. Menegakkan diagnosa
 Kriteria diagnosa :
 Anamnesis dan pemeriksaan fisik
haruss terdiri dari 3 kriteria mayor
dan 3 kriteria minor
 Kriteria mayor:
 Pruritus
 Dermatitis di muka atau
ekstensor pada bayi dan anak
 Dermatitis di fleksura pada
dewasa
 Dermatitis kronis atau berulang
 Riwayat atopi pada penderita
atau keluarganya.
 Kriteria Minor:
 Xerosis

3
DERMATITIS ATOPIK

Pemeritah UPTD
Kota Sibolga
Puskesmas
Aek Habil

Nomor : 445/ /PKM.AEK HABIL

Terbit ke :
SO No.Revisi :

P Tgl.Diberlakuk :
an

Halaman :4–6

Ditetapkan Kepala ttd Dr.Ivonna Hasfika


UPTD Puskesmas Aek
Habil NIP.19771001 200710 2
002

 Infeksi kulit (khususnya oleh S.


aureus atau virus herpes
simpleks)
 Iktiosis/ hiperliniar palmaris/
keratosis piliaris
 Pitriasis alba
 Dermatitis di papilla mamae
 White dermogrhapism dan
delayed blanch response
 Kelilitis
 Lipatan infra orbital Dennie-
Morgan
 Konjungtivitis berulang
 Keratokonus
 Katarak subskapsular anterior
 Orbita menjadi gelap
 Muka pucat atau eritem
 Gatal bila berkeringat
 Intolerans terhadap wol atau
pelarut lemak
 Aksentuasi perifolikular
 Hipersensitif terhadap makanan
 Perjalanan penyakit dipengaruhi

4
DERMATITIS ATOPIK

Pemeritah UPTD
Kota Sibolga
Puskesmas
Aek Habil

Nomor : 445/ /PKM.AEK HABIL

Terbit ke :
SO No.Revisi :

P Tgl.Diberlakuk :
an

Halaman :5–6

Ditetapkan Kepala ttd Dr.Ivonna Hasfika


UPTD Puskesmas Aek
Habil NIP.19771001 200710 2
002

oleh faktor lingkungan dan atau


emosi
 Tes kulit alergi tipe dadakan
positif
 Kadar IgE dalam serum
meningkat
 Mulai muncul pada usia dini
 Diagnosa banding :
 Dermatitis seboroik
 Dermatitis kontak
 Dermatitis numularis
 Skabies
 Iktiosis
 Psoriasis
 Sindrom sezary
 Dermatitis herpetiformis
7. Penatalaksanaan :
 Menganjurkan pasien untuk modifikasi
gaya hidup sehat.
 Memberikan obat topikal (2 kali sehari):
 Kortikosteroid seperti Desonid krim
0.05% (catatan: bila tidak tersedia
dapat digunakan fluosinolon asetonid
krim 0.025%) selama maksimal 2

5
DERMATITIS ATOPIK

Pemeritah UPTD
Kota Sibolga
Puskesmas
Aek Habil

Nomor : 445/ /PKM.AEK HABIL

Terbit ke :
SO No.Revisi :

P Tgl.Diberlakuk :
an

Halaman :6–6

Ditetapkan Kepala ttd Dr.Ivonna Hasfika


UPTD Puskesmas Aek
Habil NIP.19771001 200710 2
002

minggu.
 Jika ditemukan likenifikasi dan
hiperpigmentasi diberikan golongan
Betametason valerat krim 0.1% atau
Mometason furoat krim 0.1%.
 Untuk kasus infeksi sekunder perlu
dipertimbangkan pemberian anti-
biotik topikal atau sistemik bila lesi
meluas.
 Memberikan obat sistemik berupa:
 Antihistamin sedatif klorfeniramin
maleat 3x4mg per hari atau cetirizin
1x10mg per hari selama maksimal 2
minggu.
 Antihistamin non sedatif: loratadin
1x10 mg per hari selama maksimal 2
minggu.
 Konseling dan edukasi.
8. Jelaskan pada klien bahwa tindakan telah
selesai dilakukan
9. Anjurkan pasien untuk berkunjung
selanjutnya.
10. Berikan salam
11. Petugas melakukan tehnik aseptik

6
DERMATITIS ATOPIK

Pemeritah UPTD
Kota Sibolga
Puskesmas
Aek Habil

Nomor : 445/ /PKM.AEK HABIL

Terbit ke :
SO No.Revisi :

P Tgl.Diberlakuk :
an

Halaman :7–6

Ditetapkan Kepala ttd Dr.Ivonna Hasfika


UPTD Puskesmas Aek
Habil NIP.19771001 200710 2
002

G. Hal-hal yang perlu 1. Pengobatan pemeliharaan setelah fase akut teratasi dengan
diperhatikan kortikosteroid jangka panjang maksimal 4 minggu.
2. Pantau efek samping kortikosteroid. Bila ditemukan efek samping,
kortikosteroid dihentikan.
H. Unit terkait Poli umum laki – laki.
2. Poli umum wanita.
3. Poli KIA
I. Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Catatan tindakan.

7
DERMATITIS ATOPIK

Pemeritah UPTD
Kota Sibolga
Puskesmas
Aek Habil

Nomor : 445/ /PKM.AEK HABIL

Terbit ke :
SO No.Revisi :

P Tgl.Diberlakuk :
an

Halaman :8–6

Ditetapkan Kepala ttd Dr.Ivonna Hasfika


UPTD Puskesmas Aek
Habil NIP.19771001 200710 2
002

J. Rekaman Historis:

Diberlakukan
Tgl.
No Halaman Yang dirubah Perubahan

Anda mungkin juga menyukai