2. Persiapan Penderita
Petugas memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan/serta sebab dan akibat pemasangan infus
baik terhadap penderita maupun keluarganya
Menjelaskan langkah perasat yang akan dilakukan
Menyiapkan posisi penderita
Menyiapkan suasana lingkungan penderita yang aman dan
nyaman
3. Pelaksanaan Tindakan :
a. Alat – alat didekatkan pada penderita
b. Petugas mencuci tangan
c. Pasang alas dan bantal pada lokasi yang akan dipasang infus
d. Cairan yang diperlukan digantung pada standar infus
e. Tutup botol cairan dilepas kemudian didesinfeksi kapas alkohol 70
%
f. Infus set dibuka dan kran selang infus ditutup, kemudian tusukkan
pipa saluran infus pada botol cairan yang sudah didesinfeksi
g. Isi Recervoir/tabung selang infus dengan cairan sampai batas yang
sudah ditentukan
h. Tutup jarum selang infus dibuka, cairan infus dialirkan sampai
keluar dengan cara membuka kran selang infus secara pelan-pelan
agar tidak ada udara yang tersisa di dalam selang infus, setelah
cairan infus sudah keluar kran selang infus ditutup kembali
i. Tourniquet dipasang pada daerah yang akan dipasang infus
j. Cuci tangan dengan sedikit alkohol, kemudian lokasi yang akan
ditusuk jarum (abbocath,Veinflon0 didesinfeksi dengan kapas
alkohol 70% atau betadine, tunggu sampai kering
k. Pastikan dengan tepat bahwa vena tersebut dapat dipasang infus
l. Jarum infus (abbocath,venflon) ditusukkan ke dalam vena yang
sudah disiapkam dengan posisi lubang jarum infus menghadap ke
atas (bila pembuluh darah vena tersebut baik dan tidak kolap) dan
apabila pembuluh darah vena dalam keadaan kolap maka lubang
jarum infus dihadapkan ke bawah.
m. Mandrin jarum infus ditarik sedikit untuk mengontrol apakah kanula
jarum infus sudah masuk vena dengan tepat
n. Tourniquet dilepas
o. Kanula jarum infus disambung dengan selang infus
p. Cairan infus dikeluarkan secara menetes dan observasi reaksi
penderita
q. Observasi reaksi penderita baik verbal maupun non verbal
r. Bila tetesan cairan lancar pangkal jarum infus difiksasi dengan tepat
s. Pangkal jarum infus ditutup dengan kasa betadine
t. Tetesan cairan infus diatur sesuai dengan kebutuhan/program
u. Pasien diatur pada posisi yang nyaman, bila perlu pasang
spalk/bidai
v. Bereskan alat-alat
w. Cuci tangan
4. Perhatikan:
Bila infus dipasang terus menerus, maka setiap tiga hari infus
tersebut harus diganti atau sewaktu-waktu bila ada tanda plebitis
Tutup kasa betadine tiap hari harus diganti
Lakukan observasi tanda-tanda plebitis setiap saat
Tulis tanggal pemasangan pada plester penahn
Perhatikan jangan sampai botol infus kosong yang menimbulkan
emboli
7. Diagram Alir -
8. Hal-Hal Yang Kriteria rujukan :
Perlu
1. Bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan
Diperhatikan
2. Terjadii komplikasi
3. Terjadi alarm symptoms seperti perdarahan, berat badan menurun
10% dalam 6bulan, dan mual muntah berlebihan
Komplikasi :
1. Pendarahan saluran cerna bagian atas
2. Ulkus peptikum
3. Perforasi lambung
4. Anemia
9. Unit Terkait Ruang Pemeriksaan Umum
10. Rekaman
Histori Yang Tanggal Mulai
No Isi Perubahan
Perubahan Dirubah Diberlakukan