Anda di halaman 1dari 17

RAWAT INAP

DISAHKAN OLEH
KEPALA UPTD
PUSKESMAS
PEMASANGAN INFUS SAWO

Nomor Standar Operasional Prosedur :


PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN 441/5779/PKM-SW/XI/2022
NIAS UTARA Tanggal : 4 November
DINAS KESEHATAN Pembuatan 2022 Herman Zebua, SKM
Tanggal Revisi :
UPTD PUSKESMAS SAWO NIP. 197605142006051001
Tanggal Efektif :
Halaman : 1
Tata cara pemasangan infus kepada pasien yang kekurangan
PENGERTIAN cairan tubuh
Memberikan cairan pada pasien yang memerlukan perawatan lanjut

- Sebagai acuan untuk melakukan tindakan


TUJUAN memasang infus.

- Ada instruksi dokter


KEBIJAKAN - Ada perawat pelaksana
- Ada satu set peralatan pemasangan infus lengkap
PERALATAN :
URAIAN PROSEDUR 1. Infuse set 2. T o u r n i q u e t
3. Cairan NS, D 5%, RL 4. Sarung tangan
5. Abbocath no 18, 22, 20, 22 6. Verban
7. Kapas alcohol dalam 8. spalk
tempatnya
9. Plester 10. Perlak dan pengalas
11.Gunting
PENATALAKSANAAN
1. Perawat cuci tangan sebelum melakukan tindakan.
2. Memberi motivasi pada pasien dan keluarga, bila keluarga
dan pasien setuju diberikan persetujuan tindakan medik.
3. perawat memakai sarung tangan
4. Perlak dan pengalas dipasang.
5. Memeriksa ulang cairan yang akan diberikan.
6. Cairan digantungkan pada standar infus
7. Tutup botol cairan didesinfeksi dengan kapas alkohol lalu
ditusukkan slang infus, kemudian alirkan sampai udara
keluar.
8. Menentukan vena yang akan ditusuk.
9. Disinfeksi area yang akan ditusuk dnegan diameter 5 s/d 10
cm.
10. Menusuk jarum infus/abocath pada vena yang telah
ditentukan.
11. Bila berhasil darah akan keluar, maka tourniquet dilepas,
penjepit dilonggarkan untuk melihat kelancaran cairan.
12. Bila tetesan lancar, pangkal jarum direkatkan pada kulit
dengan plester kemudian mengatur tetesan.
13. Menutup bagian yang ditusuk dengan kasa steril
14.Gunakan spalk bila perlu.
15.Merapikan pasien dan mengatur senyaman mungkin.
16.Memperhatikan reaksi pasien.
17.Mencatat waktu pemasangan, jenis, jumlah tetesan. 18.Alat-
alat dibereskan.
19.Perawat cuci tangan.

RTGD, RANAP
UNIT TERKAIT
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
KEPALA UPTD
PUSKESMAS
PEMBERIAN INJEKSI
SAWO
INTRA MUSKULER

Nomor Standar Operasional Prosedur :


PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN 441/5780/PKM-SAWO/XI/2022
NIAS UTARA Tanggal : 4 Oktober 2022
DINAS KESEHATAN Pembuatan Herman Zebua, SKM
Tanggal Revisi :
UPTD PUSKESMAS SAWO NIP.
Tanggal Efektif :
: 1 197605142006051001
Halaman

Injeksi intramuskuler adalah suntikan kedalam otot


PENGERTIAN

Sebagai acuan tindakan suntikan kedalam otot


TUJUAN

Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter


KEBIJAKAN
Penatalaksanaan
URAIAN PROSEDUR A. INDIKASI :
1. Pada psien yang memerlukan suntikan i.m.
2. Atas perintah dokter.
B. PERSIAPAN :
1. Disp. Spuit
2. Kapas alcohol
3. Bengkok
4. Aquabidest steril
5. Obat yang dibutuhkan
6. bak injeksi
C. PELAKSANAAN :
1. Memberitahukan/menjelaskan tindakan pada
pasien/keluarga pasien
2. Cuci tangan
3. Baca daftar obat, larutkan obat yang dibutuhkan, isi spuit
sesuai dengan kebutuhan
4. Cocockan nama obat dan nama pasien.
5. Baca sekali lagi sebelum menyuntikan pada
pasien.
6. Atur posisi dan tentukan tempat yang akan disuntik.
7. Desinfeksi lokasi yang akan disuntik.
8. Jarum disuntikkan pada daerah yang akan disuntik dengan
arah 90 derajat.
9. Penghisap ditarik sedikit, bila ada darah obat jangan
dimasukkan.
10. Obat disemprotkan perlahan-lahan 10.Setelah obat
masuk seluruhnya jarum ditarik
dengan cepat.
D. Kulit ditekan dengan kapas alcohol sambil
melakukan masase.
E. Pasien dirapikan
Perhatian :
Penyuntikan harus tepat dan betul, bila salah akan dapat
mengenai saraf.

RAWAT JALAN, RTGD, RANAP


UNIT TERKAIT
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
KEPALA UPTD
PUSKESMAS
PEMBERIAN SUNTIKAN
SAWO
SUBCUTAN

Nomor Standar Operasional Prosedur :


PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN 441/5781/PKM-SAWO/XI/2022
NIAS UTARA Tanggal : 24 Oktober 2022
DINAS KESEHATAN Pembuatan Herman Zebua, SKM
Tanggal Revisi :
UPTD PUSKESMAS DTP SAWO NIP.
Tanggal Efektif :
197605142006051001
Halaman : 1

Memasukkan obat kedalam jaringan kulit dengan


PENGERTIAN memakai jarum suntik
1. Mendapatkan reaksi setempat
2. Memberikan kekebalan
Sebagai acuan untuk melakukan tindakan suntikan intracutan
TUJUAN

1. Pelaksanaan dilakukan oleh petugas yang terampil


KEBIJAKAN 2. Penyuntikan dengan menggunakan spuit sekali pakai
Persiapan alat :
URAIAN PROSEDUR 1. Bak injeksi
2. Spuit steril 1 cc
3. Obat suntikan
4. Kapas desinfektan
5. Bengkok
6. Alat tulis / buku suntikan

Prosedur :
1. Memberitahukan/menjelaskan tindakan pada
pasien/keluarga pasien
2. Mencuci tangan.
3. Membawa alat kepada pasien
4. Menyiapkan lingkungan
5. Mengatur posisi pasien
6. Menentukan dan mendesinfeksi lokasi suntikan.
7. Menusukkan jarum suntik dengan sudut 15O-20O
8. Memasukkan obat berlahan-lahan sampai terjadi
gelembung putih dalam kulit kemudian jarum dicabut
9. Merapikan pasien dan alat
10.Mendokumentasikan hasil tindakan

Hal-hal yang diperlukan :


1. Daerah suntikan jangan dimasage
2. Jenis obat yang diberikan disesuaikan dengan reaksi
suntikan

RAWAT JALAN, RTGD, RANAP


UNIT TERKAIT
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
KEPALA UPTD
PUSKESMAS
PEMBERIAN SUNTIKAN
SAWO
INTRAVENA
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN Nomor Standar Operasional Prosedur :
NIAS UTARA 441/5782/PKM-SAWO/XI/2022
DINAS KESEHATAN Tanggal : 4 Oktober 2022
Pembuatan Herman Zebua, SKM
Tanggal Revisi :
UPTD PUSKESMAS SAWO NIP. 197605142006051001
Tanggal Efektif :
Halaman : 1
Memasukkan cairan obat kedalam vena dengan memakai jarum
PENGERTIAN suntik agar mendapatkan reaksi obat yang lebih cepat

Sebagai acuan untuk melakukan tindakan suntikan intravena


TUJUAN

Pemasukan cairan obat kedalam vena dengan memakai jarum


KEBIJAKAN suntik dilakukan dengan berpedoman pada protap
PERSIAPAN :
URAIAN PROSEDUR 1. Bak injeksi
2. Spuit 3 cc / 5 cc
3. Obat suntik (siap pakai)
4. Kapas desinfektan
5. Alas/perlak
6. Tourniquet
7. Bengkok
8. Bad side/plester
9. Buku injeksi
10. Gunting

PROSEDUR :
1. Memberitahukan pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Mencuci tangan.
3. Membawa alat kepada pasien
4. Menyiapkan lingkungan
5. Mengatur posisi pasien
6. Memasang pengalas/perlak dibawah lokasi yang akan
ditusuk
7. Menentukan lokasi tusukan
8. Melakukan pembendungan
9. Melakukan desinfeksi
10. Menusuk jarum dengan sudut 25O-45O
11.Melakukan pengisapan/aspirasi
12.Melepaskan pembendung
13.Memasukan obat berlahan-lahan
14.Mencabut jarum suntik
15. Menekan tempat tusukan dengan kapas desinfektan kalau
perlu diplester
16. Merapikan pasien dan alat-alat
17.Mencuci tangan
18.Mendokumentasikan hasil tindakan dibuku injeksi les paien

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Perhatikan reaksi pasien pada saat dan sesudah
pemberian suntikan
2. Lokasi penusukan :
- Lengan (vena media kubiti/vena cephalica)
- Tungkai (vena saphenous)
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
KEPALA UPTD
PUSKESMAS
PEMBERIAN SUNTIKAN
SAWO
INTRACUTAN

Nomor Standar Operasional Prosedur :


PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
NIAS UTARA Tanggal : 4 Oktober 2022
DINAS KESEHATAN Pembuatan Herman Zebua, SKM
Tanggal Revisi :
UPTD PUSKESMAS SAWO NIP.
Tanggal Efektif :
: 1 197605142006051001
Halaman

Memasukkan obat di bawah kulit dengan memakai jarum suntik


PENGERTIAN untuk memberikan pengobatan

Sebagai acuan tindakan melakukan suntikan intracutan


TUJUAN (pemberian insulin)

Pemasukan obat di bawah kulit dengan memakai jarum suntik


KEBIJAKAN steril dengan berpedoman pada protap
Persiapan :
URAIAN PROSEDUR 1. Bak Injeksi
2. Spuit steril 1 cc
3. Obat suntikan
4. Kapas desinfektan
5. Bengkok
6. Alat tulis / buku suntikan
Prosedur :
1. Memberitahukan/menjelaskan tindakan pada pasien
2. Mencuci tangan.
3. Membawa alat kepada pasien
4. Menyiapkan lingkungan
5. Mengatur posisi pasien
6. Menentukan dan mendesinfeksi lokasi suntikan
7. Menusukkan jarum suntik dengan sudut 45O-90O
8. Melakukan aspirasi (menarik penghisap sedikit)
9. Memasukkan obat perlahan-lahan
10. Mencabut jarum kemudian melakukan masage pada daerah
suntikan
11. Merapikan pasien dan alat
12.Mendokumentasikan hasil tindakan
Hal yang perlu diperhatikan :
Tempat penyuntikan :
1. Lengan atas sebelah luar, 1/3 bagian dari bahu
2. Paha sebelah luar, 1/3 bagian dari sendi panggul
3. Daerah perut, sekitar pusat

RAWAT JALAN, RTGD, RANAP


UNIT TERKAIT
RAWAT INAP
DISAHKAN
OLEH KEPALA
UPTD
SOP PUSKESMAS
PEMBERIAN OBAT PER INJEKSI SAWO

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN Nomor Standar Operasional Prosedur :


NIAS UTARA
DINAS KESEHATAN
Tanggal Pembuatan : 4 Oktober 2022
Tanggal Revisi :
UPTD PUSKESMAS SAWO Tanggal Efektif : Herman Zebua, SKM

Halaman : 1 NIP.
197605142006051001

Tata cara pemberian obat per injeksi


PENGERTIAN Memasukkan obat injeksi secara IM, IV, SC den IC.
Sebagai acuan untuk pemberian obat per injeksi.
TUJUAN

1. Ada petugas ruangan yang terampil.


KEBIJAKAN 2. Tersedia alat injeksi yang cukup.
3. Tersedia obat-obatan yang diperlukan
PERSIAPAN ALAT :
URAIAN PROSEDUR 1. Bak injeksi 6. Tourniquet
2. Spuit sesuai dengan 7. Bengkok
kebutuhan
3. Obat suntik (siap pakai) 8. Plester
4. Kapas desinfektan 9. Buku injeksi
5. Alas/perlak 10. Gunting
PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada
pasien
2. Perawat cuci tangan.
3. Mengambil spuit.
4. Melarutkan lebih dahulu obat yang perlu dilarutkan
(mempersiapkn obat ).
5. Membaca kembali daftar obat, kemudian melakukan
desinfeksi dengan kapas alkohol :
- Leher botol/ ampul sebelum digergaji
- Karet penutup flakon ( botol obat )
6. Spuit diisi obat sesuai dengan dosis yang telah
ditentukan
7. Mengatur posisi klien.
8. Permukaan kulit yang disuntik didesinfeksi dengan
alkohol.
9. Memasukan jarum tegak lurus (25 -90O) pada
permukaan kulit.
10. Menarik menghisap spuit sedikit (IM, SC), bila
tidak ada darah, obat dimasukkan perlahan-1ahan
sedangkan IV kalau ada darah harus dimasukan
secara perlahan.
11. Setelah obat masuk semua, jarum dicabut,
bekas tusukan jarum ditekan dengan kapas
alkohol.
12. Cuci tangan
13. Catat pada buku injeksi dan mencatat di status
RAWAT JALAN, RTGD, RANAP
UNIT TERKAIT
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
KEPALA UPTD
PUSKESMAS
SOP
SAWO
PEMBERIAN OBAT PER ORAL
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN Nomor Standar Operasional Prosedur :
NIAS UTARA
DINAS KESEHATAN Tanggal : 4 Oktober 2022
Pembuatan Herman Zebua, SKM
Tanggal Revisi :
UPTD PUSKESMAS SAWO NIP.
Tanggal Efektif :
: 1 197605142006051001
Halaman

Memberikan pengobatan melalui mulut, guna mendapatkan hasil


PENGERTIAN yang optimal

Sebagai acuan pemberian obat secara per oral


TUJUAN

Tersedianya obat-obatan yang diperlukan pasien


KEBIJAKAN
PERSIAPAN ALAT :
URAIAN PROSEDUR 1. Obat sesuai kebutuhan (puyer, tablet, kapsul,)
2. Sendok Dari pasien
3. Gelas dengan air minum dari pasien
4. Lap bersih/tisu dari pasien

PENATALAKSANAAN :
1. Menjelaskan tindakan yang dilakukan kepada pasien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan obat
4. Memeriksa kembali obat yang telah disiapkan dan
dicocokkan dengan nama pasien dan ruangannya
5. Memberikan langsung obat kepada pasien dan ditunggu
sampai obat tersebut betul-betul ditelan habis oleh pasien

6. Observasi respon pasien


7. Alat-alat dibereskan
8. Perawat cuci tangan

RAWAT JALAN, RTGD, RANAP


UNIT TERKAIT
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
KEPALA UPTD
SOP MEMINDAHKAN PUSKESMAS
PASIEN DARI KURSI RODA KE SAWO
TEMPAT TIDUR
Nomor Standar Operasional Prosedur :
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
NIAS UTARA Tanggal : 4 Oktober 2022
DINAS KESEHATAN Pembuatan Herman Zebua, SKM
Tanggal Revisi : -
UPTD PUSKESMAS SAWO NIP.
Tanggal Efektif :
: 1 197605142006051001
Halaman

 Membantu pasien pindah dari kursi roda ke tempat tidur.


PENGERTIAN  Membatasi atau menghindari pergerakan pasien sesuai
keadaan fisik atau diagnosanya.

Sebagai acuan dalam melakukan pemindahan pasien dari kursi


TUJUAN roda ke tempat tidur

Pasien dalam keadaan keterbatasan pergerakan dan harus


KEBIJAKAN didampingi perawat serta melibatkan keluarga
pasien dalam proses pemindahan
PERSIAPAN ALAT :
URAIAN PROSEDUR 1. Tempat tidur sudah disiapkan.
2. Dua atau satu orang perawat.
PENATALAKSANAANr :
1. Memberi tahu pasien.
2. Mengunci kursi roda.
3. Melipat/menyampingkan kaki kursi rida agar kaki pasien
tidak terhalang waktu berdiri.
4. Perawat berdiri didepan pasien , jika diperlukan keluarga
dilibatkan dalam proses pemindahan pasien dari kursi roda
ke tempat tidur
5. 5. Kedua tangan perawat memegang pinggang pasien dan
kedua tangan pasien memegang bahu perawat
6. Membantu pasien berdiri dan keluar dari kursi roda.
7. Memagang pinggang pasien dengan tangan kanan dan
tangan kiri pasien memeluk bahu perawat.
8. Mendudukkan pasien ditempat tidur.
9. Menahan punggung pasien dengan satu tangan dan
tangan yang lain membantu mengangkat kedua kaki
pasien diletakkan diatas tempat tidur, lalu dibaringkan.
10. Merapikan pasien.
11. Mengembalikan kursi roda ketempat semula.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :


Sebelum dan sesudah melakukan, perawat harus mencuci
tangan.

RAWAT JALAN, RTGD, RANAP


UNIT TERKAIT
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
KEPALA UPTD
SOP PUSKESMAS
MENGHITUNG JUMLAH NADI SAWO
DAN PERNAFASAN
Nomor Standar Operasional Prosedur :
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
NIAS UTARA Tanggal : 4 Oktober 2022
DINAS KESEHATAN Pembuatan Herman Zebua, SKM
Tanggal Revisi :
UPTD PUSKESMAS SAWO NIP.
Tanggal Efektif :
: 1 197605142006051001
Halaman

Menghitung jumlah nadi dan pernafasan pasien selama 1 menit


PENGERTIAN Untuk mengetahui volume, rytme, jumlah nadi, pernafasan per
menit.

Sebagai acuan untuk penghitungan jumlah nadi dan pernafasan


TUJUAN

Tersedia jam tangan dengan petunjuk detik dan timer


KEBIJAKAN
PERSIAPAN ALAT :
URAIAN PROSEDUR 1. Jam tangan
2. Timer PENATALAKSANAAN
NADI :
1. Perawat cuci tangan.
2. Pasien dibaringkan dalam posisi terlentang, bila
memungkinkan (mengatur posisi tangan),
3. Mencari denyut pada pergelangan tangan (arteri
radilais) sambil melihat jam.
4. Menghitung denyut nadi, dapat dilakukan pada arteri radialis,
menutup selama 1 menit.

5. Observasi volume, nadi, rytme dan irama nadi.


6. Menghitung selama 1 menit nadi.
7. Mencatat hasil observasi kedalam catatan perawat.
8. Perawat cuci tangan.

PENATALAKSANAAN MENGHITUNG RESPIRASI :


1. Perawat cuci tangan.
2. Pasien dibaringkan dalam posisi terlentang, kecuali
pasien sesak nafas bisa didudukkan
3. Tekan tombol timer.
4. Menghitung respirasi selama 1 menit.
5. Menghitung selama 1 menit nadi.
7. Mencatat hasil observasi kedalam catatan perawat.
8. Perawat cuci tangan.

RAWAT JALAN, RTGD, RANAP


UNIT TERKAIT
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
KEPALA UPTD
PUSKESMAS
MENGUKUR TEKANAN DARAH SAWO

Nomor Standar Operasional Prosedur :


PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
Herman Zebua, SKM
NIAS UTARA Tanggal Pembuatan: 4 Oktober 2022
DINAS KESEHATAN NIP.
Tanggal Revisi : 197605142006051001
UPTD PUSKESMAS SAWO
Tanggal Efektif :
Halaman : 1
 Tata cara mengukur tekanan darah dengan
PENGERTIAN menggunakan Tensimeter
 Untuk mengetahui ukuran tekanan darah pasien.
Sebagai acuan untuk pengukuran tekanan darah.
TUJUAN

1. Ada petugas yang terampil


KEBIJAKAN 2. Tersedia alat tensimeter
Persiapan alat :
URAIAN PROSEDUR 1. Stestoskop
2. Tensi meter
3. Buku catatan
4. Alat tulis

penatalaksanaan :
1. Menjelaskan tindakan yang dilakukan kepada pasien
2. Mencuci tangan
3. Lengan baju dibuka atau digulung.
4. Manset tensimeter dipasang pada lengan atas dengan
pipa karetnya berada disisi luar tangan.
4. Pompa tensimeter dipasang.
5. Denyut arteri brachialis diraba lalu stetoskope
ditempatkan pada daerah tersebut.
6. Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka,
selanjutnya balon dipompa sampai denyut arteri tidak
terdengar lagi dan air raksa didalam pipa gelas naik.
7. Sekrup balon dibuka perlahan-lahan sambil memperhatikan
turunnya air raksa, dengarkan bunyi denyutan pertama dan
terakhir.
8. Hasil dicatat.

RAWAT JALAN, RTGD, RANAP


UNIT TERKAIT
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
KEPALA UPTD
PUSKESMAS
PENGGANTIAN SPREY PASIEN SAWO

Nomor Standar Operasional Prosedur :

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN Tanggal Pembuatan: 4 Oktober 2022 Herman Zebua, SKM
NIAS UTARA
DINAS KESEHATAN NIP.
Tanggal Revisi : 197605142006051001
UPTD PUSKESMAS SAWO
Tanggal Efektif :
Halaman : 1
Menciptakan rasa nyaman dalam usaha untuk mencegah adanya
PENGERTIAN infeksi nosokomial dengan pergantian sprey dalam jangka waktu
yang sudah ditentukan
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan menggantian sprey.
TUJUAN 1. Sprey diganti secara rutin setiap 3 hari.
2. Memberikan pelayanan Prima.

Dibawah tanggungjawab dan pengawasan Ka. Ruang


KEBIJAKAN masing- masing.
Persiapan alat :
URAIAN PROSEDUR 1. Sprey yang siap pakai (sarung bantal, selimut dan perlak)
2. Kebah (pembersih debu)
3. Keranjang linen kotor

Penatalaksanaan :
1. Pasien dan keluarga diberi penjelasan
2. Perawat cuci tangan
3. Selimut pasien diletakkan dikursi
4. Pasien dimiringkan
5. Sprei digulung sampai dibawah punggung
bersama perlak.
6. Bersihkan bila ada kotoran diatas kasur
7. Pasang sprey bersama perlak
8. Pasien dimiringkan ke lain sisi dan ambil gulungan srey/
perlak yang kotor
9. Tarik sprey yang bersih dan dirapikan 10.Pasien di
kembalikan pada posisi semula
11. Sarung bantal/ guling juga diganti dan bereskan tempat
kotor dibawa kebelakang
12. Perawat cuci tangan.

RANAP, Bagian Cucian


UNIT TERKAIT
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
KEPALA UPTD
PUSKESMAS
PENGATURAN OPERAN JAGA SAWO

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN


Nomor Standar Operasional Prosedur :
NIAS UTARA
DINAS KESEHATAN Tanggal Pembuatan: 4 Oktober 2022 Herman Zebua, SKM
Tanggal Revisi :
UPTD PUSKESMAS SAWO NIP.
Tanggal Efektif :
197605142006051001
Halaman : 1
Pengaturan operasi jaga adalah tata cara serah
PENGERTIAN
terima jaga.

Protap ini disusun sebagai acuan dalam :


TUJUAN
 Menjaga kestabilan pelayanan yang berhubungan
dengan kolabirasi dengan medis

 Meningkatkan komunikasi antar perawat, perawat


dengan pasien dan keluarga.

KEBIJAKAN
1. Petugas shift selanjutnya datang langsung ambil buku
URAIAN PROSEDUR
laporan harian, petugas jaga sebelumnya memberikan
waktunya untuk keliling timbang terima pasien : mengenai
advis dokter dan tindakan selanjutnya ke pasien.
2. Sebagian dari petugas, ada yang operan alat-alat dan yang
lain perlu dioperkan di ruang jaga.

Bagian Manajemen, RANAP


UNIT TERKAIT
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
KEPALA UPTD
PUSKESMAS
PENERIMAAN PASIEN BARU SAWO

Nomor Standar Operasional Prosedur :


PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
NIAS UTARA Tanggal Pembuatan : 4 Oktober Herman Zebua, SKM
DINAS KESEHATAN 2022
Tanggal Revisi : NIP.
UPTD PUSKESMAS SAWO 197605142006051001
Tanggal Efektif :
Halaman : 1
Menerima pasien Puskesmas untuk dirawat sesuai yang berlaku
PENGERTIAN dirawat inap

 Sebagai acuan dalam protap perawatan rawat inap


TUJUAN

1. Ada Petugas.
KEBIJAKAN 2. Ruang Penerimaam Pasien.
3. Ruang Tindakan.
Persiapan :
URAIAN PROSEDUR 1. Pasien dan keluarganya diterima dengan ramah.
2. Pasien diarahkan di tempat tidur yang telah ditentukan
3. Melakukan timbang terima dari petugas RTGD
4. Melihat kelengkapan rekam medis pasien.
5. Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang tata tertib yang
berlaku di ruangan rawat inap serta orientasi keadaan
ruangan/fasilitas yang ada.
6. Memberitahukan prosedur perawatan/tindakan yang akan
dilakukan.

RANAP
UNIT TERKAIT
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
KEPALA UPTD
PUSKESMAS
SOP
SAWO
PASIEN KELUAR RAWAT INAP

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN Nomor Standar Operasional Prosedur :


NIAS UTARA
DINAS KESEHATAN Tanggal : 4 Oktober 2022
Pembuatan
UPTD PUSKESMAS SAWO Tanggal Revisi :
Tanggal Efektif : Herman Zebua, SKM
NIP.
197605142006051001
Halaman : 1
Pasien kelauar adalah :
PENGERTIAN 1. Pulang sembuh (selesai pengobatan)
2. Pulang paksa (pasien / keluarga pasien meminta pulang
walau belumk sembuh)
3. Dirujuk ke RS
4. Meninggal
Sebagai pedoman dalam proses pasien keluar dari rawat inap
TUJUAN puskesmas dan adminstrasi pasien keluara rawat
inap
Administrasi yang berkaitan dengan jenis pembayaran pasien,
KEBIJAKAN dilakukan sesuai pedoman yang berlaku dan
harus dicukupi sebelum pasien pulang
1. Pasien yang dinyatakan pulang atau keluar rawat inap
URAIAN PROSEDUR oleh dokter, pihak keluarga dapat mengurus
penyelesaian administrasi di bagian loket rawat inap
pada jam kerja.
2. Bila pasien masih dinfus, maka perawat melepaskan
infuse
3. Perawat mengembalikan status pasien ke petugas loket
rawat inap
4. Apabila pasien pulang paksa maka keluarga
menandatangani pernyaataan pulang paksa dengan
disertai alasan yang ditulis oleh keluarga pasien pada
status rawat inap. Perawat memberikan stempel pulang
paksa pada status rawat inap.
5. Pasien yang masih mendapatkan obat maka perawat
menyerahkan obat tersebut kepada pasien / keluarga
pasien untuk diteruskan dirumah, sebelumnya diberikan
konseling mengenai aturan penggunaan obat selama
dirumah.
6. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
Pasien keluar dengan jaminan pemeliharaan kesehatan
seperti askes PNS, JKN, UMUM diperbolehkan pulang
jika sudah melengkapi administrasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

RANAP
UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai