Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TINDAKAN RESUSITASI JANTUNG PARU


(RJP)
No. Dokumen : 800/ /AP/2022
No. Revisi :
SOP
Tgl Terbit : 10/01/2022
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
AIR PUTIH Ners. Dedi Cahyadi, S.Kep
NIP. 19801129 200502 1 004
1. Pengertian Resusitasi Jantung Paru merupakan usaha yang di lakukan untuk
mengembalikan fungsi pernafasan atau sirkulasi pada henti nafas (respiratory
arrest) dan atau henti jantung (cardiac arrest) pada orang dimana fungsi tersebut
gagal total suatu sebab yang memungkinkan untuk hidup normal selanjutnya bila
kedua fungsi berkerja Kembali.
2. Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan Langkah-langkah dalam resusitasi jantung
paru
2. Memberikan bantuan ekternal terhadap sirkulasi dan resiprasi yang
adekuat sampai keadaan henti jantung teratasi atau sampai penderita
dinyatakan meninggal
3. Memberikan oksigenasi terhadap otak, jantung, dan organ-organ fital.
4.  Agar nyawa penderita henti jantung dan/atau henti paru segera
bisa diselamatkan dan tidak memberikan gejala sisa.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas
4. Referensi Permenkes no. 514 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Tingkat Pertama

4. Indikasi 1. Henti nafas


2. Henti Jantung

5. Alat dan Bahan APD (Masker, Sarung Tangan)


6. Prosedur PELAKSANAAN
1. Panggil nama pasien untuk memastikan pasien sadar atau tidak
2. Segera panggil pertolongan / bantuan.
3. Periksa nadi karotis pasien (di leher)
4. Bila tidak ada nadi, maka lakukan RESUSITASI JANTUNG PARU
5. Bila hanya ada 1 penolong, maka penolong harus silih berganti
melakukan pijat jantung
6. kemudian nafas buatan melalui mulut dengan rasio 30 kompresi lalu 2
nafas buatan.
 Nafas buatan dilakukan dengan menarik dagu ke atas
lalu menempatkan mulut penolong di atas mulut pasien
dan berikan dua nafas dengan cepat dan panjang, pastikan
udara tidak keluar dari sudut sudut bibir.
 Bila ada penolong lain dan pompa ventilasi / bag-valve
mask maka hubungkan bag-valve mask dengan oksigen aliran
tinggi (10-15 lpm) kemudian posisikan masker menutupi
mulut dan hidung, tangan dominan penolong yang
memegang masker membentuk huruc “C” dengan ibu jari
dan jari telunjuk untuk menaham posisi masker, dengan tiga jari
yang lain mencekap dagu sambil menarik dagu ke atas (chin-lift),
tangan non dominan kemudian memompa bag sebanyak 2 kali
tiap30 kompresi.
7. Letakkan kedua tangan saling menumpuk di atas sternum di linea
parasternal kiri.
8. Pastikan kedua lengan bawah lurus dan lakukan pijat jantung dengan
kecepatan kurang
9. Lebih 100 kali per menit.
10. Kriteria RJP yang baik :
 Kecepatan 100 kali per menit
 Kedalaman pijatan setidaknya 2 inch (4-5 cm)
 Setelah setiap kompresi biarkan dinding dada mengembang
sempurna
 Minimalisir interupsi terhadap kompresi jantung
 Hindari ventilasi yang berlebihan.

7 Hal-hal yang 1. Tindakan diberikan sesuai dengan instruksi dokter


2. Bila dicurigai ada trauma servikal hindari melakukan chin lift lakuka
perlu di
perasat jaw thrust
perhatikan 3. Di saat yang sama dengan dilakukan RJP, lakukan pemasangan akses
intravena bila belum ada dan segera siapkan rujukan.
4. Evaluasi nadi karotis pasien tiap 2 menit untuk menilai apakah sirkulasi
spontan telah kembali, proses ini TIDAK BOLEH
MENGHALANGI atau MENGINTERUPSI dilakukannya kompresi
jantung
8 Rekaman NO Yang di Ubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Historis
Perubahan 10 Januari 2022

Anda mungkin juga menyukai