Anda di halaman 1dari 5

PEMASANGAN KONTRASEPSI IUD

:440/127/SK-3/
No. Dokumen
PKM-I/ V/ 2022
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 31-05-2022
Halaman : 1/5

PUSKESMAS Hendrikus Sukur, A.Md.Kep


ITENG NIP.19670628 199003 1 010

Pengertia Alat kontrasepsi berbentuk T yang terbuat dari plastik dan dililiti
n dgntembaga dan bagian bawahnya terdapat tali halus yg juga terbuat
dari plastik.
Tujuan Agar memberikan pelayan Kontrasepsi IUD sesuai standar
Kebijakan 1.Kusmarjadi 2010
2.Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi,tahun 2006
3.ABPK (alat bantu pengambialan keputusan ber kb) tahun 2005
Anamnes 1.Nama,umur,alamat,nama KK
e 2.Tanyakan haid terakhir
3.Jumlah anak dan umur anak terakhir
4.Riwayat penyakit sebelumya
Pemeriks 1.KU
aan Fisik 2.Timbang berat badan
3.Tensi
Diagnosi Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan fisik.
s
Komplika Perdarahan pervaginam yg berlebihan,Keputihan
si
Input/ SDM :
Struktur 1.Dokter
2.Bidan
3.Perawat
Fasilitas :
1.IUD kit
2.Lampu sorot
3.Gyn bad
4.Tensi meter
5.Timbangan
6.Kapas sublimat
7. kain kasa steril
7.Tempat sampah Medis dan non medis
8. Wadah berisi air clorin 0,5%,air sabun dan air bersih
9.Buku register K1,k4 dan informed consent
10.Alat tulis
Prosedur I. KONSELING PRA PEMASANGAN
kerja 1. Memberikan jaminan kerahasiaan yang diperlukan klien, yaitu semua
informasi yang diberikan oleh klien dan hasil pemeriksaan oleh bidan
tidak akan diketahui oleh siapapun.
2. Melakukan pengkajian subyektif sesuai form kartu KIV.
3. Menanyakann tujuan reproduksi yang diinginkan (apakah ingin
menunda kehamilan, menjarangkan kelahiran atau membatasi jumlah
anak).
4. Mendiskusikan kebutuhan, pertimbangan dan kekhawatiran klien
dengan sikap yang simpatik.
5. Memberikan penjelasan ulang tentang metode yang telah dipilih oleh
klien. Menjelaskan kemungkinan efek samping AKDR Cu T 380 A
6. Menjelaskan bahwa akan dilakukan pemeriksaan fisik dan panggul
sebelum pemasangan AKDR, menjjelaskan cara pemeriksaan dan
persilahkan klien untuk bertanya.

II. PEMERIKSAAN PANGGUL


7. Petugas (Bidan) menggunakan alat pelindung diri, mencuci tangan
dengan air bersih mengalir dan sabun lalu keringkan
8. Meminta klien untuk berkemih dan membersihkan daerah genitalia
9. Membantu klien untuk naik ke atas tempat tidur mengatur posisi
litotomi.
10. Melakukan palpasi perut dan periksa apakah ada nyeri, benjolan atau
kelainan lainnya didaerah supra pubic.
11. Mengenanakan kain penutup pada klien untuk pemeriksaan panggul.
12, Memgatur sumber cahaya sumber cahaya untuk melihar serviks.
13. Memakai sarung tangan DTT
14. Mengatur penempatan peralatan dan bahan-bahan yang akan
digunakan dalam wadah steril atau DTT
15.Melakukan inspeksi pada genitalia eksterna ( ada/tidak ada keputihan
, penyakit kelamin, infeksi kulit lainnya)
16.Melakukan palpasi kelenjar skene dan bartholini amati adanya nyeri,
benjolan, darah/nanah.
17.Memasukkan speculum kedalam vagina sampai terlihat serviks
( speculum tidak dikunci).
18.Melakukan pemeriksaan inspekulo untuk memeriksa
 Perubahan warna vulva/vagina
 Periksa adanya keputihan (warna, bau)
 Amati serviks ( adanya erosi, warna pucat, mudah berdarah ,
adanya benjolan, dll)
19.Mengeluarkan speculum secara hati-hati, letakkan pada tempat
semula tanpa menyentuh peralatan lainnya.
20.Melepaskan sarung tangan dengan cara mencelupkan dan
membersihkan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5 %, kemudian
buka secara terbalik dan buang ke tempat sampah infeksiosa..
21.Menjelaskan proses pemasanagan AKDR dan apa yang akan
dirasakan klien saat proses pemasangan dan setelah pemasangan, beri
kesempatan klien untuk bertanya.
III. TINDAKAN PRA PEMASANGAN
22.Masukkan lengan AKDR 380 A didalam kemasan steril dengan cara :
 Buka sebagian plastic penutup dan lipat kebelakang
 Masukkan pendorong kedalam tabung inserter tanpa menyentuh
benda tidak steril
 Letakkan kemasan pada tempat yang datar
 Selipkan karton pengukur dibawah lengan AKDR
 Pegang kedua lengan AKDR dan dorong tabung inserter sampai
ke pangkal lengan sehingga lengan melipat.
 Setelah lengan melipat sampai menyentuh tabung inserter, tarik
tabung inserter dari bawah lipatan lengan.
 Angkat sedikit tabung inserter, dorong dan putar untuk
memasukkan lengan AKDR yang sudah terlipat tersebut kedalam
tabung inserter.
IV.PROSEDUR PEMASANGAN AKDR
23. Memakai sarung tangan DTT yang baru
24. Memasang speculum vagina untuk melihat serviks
25. Mengusap vagina dan serviks dengan kasa yang telah dibasahi
dengan larutan antiseptic 2 sampai 3 kali. Buang ke tempat sampah
infeksiosa.
26. Menjepit serviks dengan tenakulum secara hati-hati (takik pertama).
27. Memasukkan sonde uterus dengan teknik “ tidak menyentuh” (no
touch technique) dan secara hati-hati memasukkan sonde kedalam
kavum uteri dengan sekali masuk tanpa menyentuh dinding vagina
atau bibir speculum.
28. Setelah sonde mencapai fundus uteri maka terasa tahanan ,
keluarkan sonde dan tentukan kedalaman uterus dengan melihat
bekas lendir atau darah yang melekat pada sonde (pada angka
berapa centi meter).
29. Mengukur kedalaman kavum uteri pada kemasan AKDR, dengan
menggeser leher biru pada tabung inserter, kemudian buka seluruh
plastic penutup kemasan.
30. Meangkat tabung AKDR dari kemasan tanpa menyentuh permukaan
yang tidak steril, hati-hati jangan sampai pendorongnya terdorong.
31. Memegang tabung AKDR dengan leher biru dalam posisi horizontal
(sejajar lengan AKDR). Sementara melakukan tarikan hati-hati pada
tenakulum, masukkan tabung inserter kedalam terus sampai leher
biru menyentuh serviks atau sampai terasa adanya tahanan.
33. Memegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu
tangan
34. Melepaskan lengan dengan tehnik “ withdrawal” yaitu menarik
keluar tabung inserter sampai pangkal pendorong dengan tetap
menahan pendorong.
35. mengeluarkan pendorong buang ke tempat sampah infeksiosa ,
kemudian tabung inserter di dorong kembali ke serviks sampai leher
biru menyentuh serviks atau terasa ada tahanan.
36. Mengeluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang
AKDR kurang lebih 3 – 4 cm dari serviks.
37. Mengeluarkan seluruh tabung inserter, buang ke tempat sampah
infeksiosa
38. Melepaskan tenakulum dengan hati-hati letakkan diatas meja dengan
peralatan lainnya.
39. Memeriksa serviks dan bila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan
tenakulum, tekan dengan kasa bethadin selama 30 – 60 detik.
40. Mengeluarkan speculum dengan hari-hati.
V.TINDAKAN PASCA PEMASANGAN
41. Mengambil seluruh peralatan yang telah dipakai serta duk pengalas
lalu rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit untuk
dekontaminasi.
42. Membuang kasa bekas pakai di tempat sampah infeksiosa
43. mencelup sarung tangan ke dalam larutan klorin buka secara terbalik
dan buang ke tempat sampah infeksiosa.
44. Mencuci tangan dengan air dan sabun, lepaskan alat pelindung diri.
45. Melakukan observasi klien selama 15 menit (amati dan tanyakan
apakah klien mengalami kram hebat atau tidak)
VI. KONSELING PASCA PEMASANGAN
46. Mengjarkan klien cara memeriksa benang sendiri yaitu mencuci
tangan dengan air bersih dan sabun, duduk jongkok atau berdiri
dengan kaki sebelah diatas kursi lalu masukan jari telunjuk dalam
vagina dan meraba benang AKDR dalam vagina.
47. Memeriksa benang dilakukan oleh klien setiap bulan setelah masa
haid .
48. Menelaskan bila ibu mengalami nyeri perut yang ringan, perdarahan
haid bertambah banyak dan lama , merupakan efek samping yang
harus dialami pasca pemasangan AKDR dan dianggap sebagai
kondisi yang normal.
49. Memberitahu klien harus kembali ke klinik bila :
 Klien tidak mau memeriksa benang sendiri
 Waktu memeriksa benang sendiri ternyata benang hilang atau
tidak teraba
 tidak datang haid / amenore
 Nyeri / kram perut yang hebat
 Perdarahan banyak sampai menganggu aktifitas sehari hari
 Waktu melakukan sanggama suami mengeluh sakit dengan
adanya benang .
50. Mengingatkan klien AKDR segera efektif setelah pemasangan dan
masa pemakaian AKDR CU T 380 A adalah 8-10 tahun .
51. Meyakinkan klien bahwa kapan saja ia dapat datang ke klinik bila
ingin berkonsultasi atau bila ingin mencabut AKDR.
52. Meminta klien mengulangi kembali penjelasan yang telah diberikan.
VII. TINDAKAN PASCA PEMASANGAN
53. Melengkapi rekam medic klien ( KI dan K IV) dan status pasien
54. Membereskan alat dan bahan bekas pakai
Output Klien mendapat pelayanan KB IUD
Unit Loket,,apotek.
terkait

Anda mungkin juga menyukai