Anda di halaman 1dari 9

Disahkan oleh :

PEMASANGAN IUD
Kepala Puskesmas

No. Kode :
No. Revisi : 00
SOP
UPT PUSKESMAS Tgl. Terbit : dr. TEGOEH WIBOWO
SUMBERJAMBE Halaman : 3 NIP. 19681215 200212 1 008

1. Pengertian Proses kegiatan yang dilakukan dalam rangka pemasangan


IUD
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam melakukan tindakan pemasangan
IUD Coper T 380 A
3. Kebijakan Setip kegiatan pemasangan iud mengikuti langkah-langkah
dalam SOP
4. Referensi 1. Kementrian kesehatan 2013. Pedoman pelaynn keluarga
berencana di fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Kementrian kesehatan 2009. Pedoman managemen
pelayanan keluarga berencana.

5. Prosedur 1. Menyapa pasien dan memperkenalkan diri dan tanyakan


tujuan kedatanannya.
2. Berikn informs umum tentang kb.
3. Berikan informasi tentang jenis kontrasepsi yang tersedia
dan resiko serta keuntungan masing-masing kontrasepsi.
4. Jelaskan apa yang bias diperoleh dari kunjungannya.
5. Berikan jaminan akan kerahasiaan yang diperlukan pasien.
6. Kumpulkan data-data pribadi pasien.
7. Tnyakan tujuan kb yang diinginkan
8. Tanyakan agama yang dianut pasien,yang mungkin
menentang penggunaan salah satu metode kb.
9. Diskusikan kebutuhan pertimbangan dan kekhawatiran
pasien dengan sikap yang simpayik.
10. Bantulah pasien untuk memilih metode yang tepat.
11. Jelaskan kemunkinan efek samping AKDR Coper T 380 A.
12. Lakukan seleksi pasien secara cermat untuk memastikan
tidak ada masalah kondisi kesehatan sebagai pemakai
AKDR.riwayat kesehatan reproduksi,tanggal haid
terahir,lama haid,dan pola perdarahan haid,riwayat
persalinan terahir,riwayat kehamilan ektopik,PHS,berganti-
ganti psangan,kanker servik.
13. Jelaskan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan fisik dan
panggul.
14. Pastikan pasien sudah mengosongkan kandung
kemihnya.dan memberihkan kemaluannya dengan sabun.
15. Cuci tangan dengan air dan sabun,keringkan dengan kain
bersih’
16. Tolong pasien naik ke meja pemeriksaan.
17. Palpasi daerah perut dan periksa apakah ada nyeri,benjolan
atau kelainan lainnya didaerah pubis.
18. Kenakan kain penutup pada pasien.
19. Atur lampu terang untuk melihat serviks.
20. Pakai sarung tangan yang sudah di DTT.
21. Atur peralatan dan bahan-bahan yang akan dipakai dalam
wadah steril.
22. Lakuakan inspeksi pada genetalia eksterna.
23. Palpasi klenjar skene dan bartolin.
24. Masukkan speculum vagina,lakukan pemeriksaan
speculum,periksa adanya lesi atau keputihan pada
vagina,inspeksi serviks.
25. Keluarkan speculum dengan hati-hati dan letakkan kembali
pada tempat semula dengan tidak menyentuh peralatan lain.
26. Lakukan pemeriksaan; pastikan gerakan serviks
bebas,tentukan besar dan posisi uterus,pastikan tidak ada
kehamilan,pastikan tidak ada infeksi/tumor pada portio.
27. Lakukan pemeriksaan besar bila ada indikasi.
28. Celupkan sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5%
kemudian buka dan rendam dalam keadaan terbalik.
29. Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang akan
pasien rasakan pada saat proses pemasangan dan setelah
pemasangan.
30. Masukkan lengan AKDR Coper T380 A didalam kemasan
sterilnya,buka bagian plastic penutupnya dan lepas
kebelakang,masukkan pendorong kedalam tabung visiover
tanpa menyentuh benda yang tidak steril,selipkan karton
pengukur dibawah lengan AKDR,pegang kedua ujung lengan
AKDR dan dorong tabung inserter,tarik tabung inserter dari
bawah lipatan lengan.angkat sedikit tabung inserter,dorong
dan putr untuk memasukkan lengan AKDR yang sudah
terlipat tersebut ke dalam tabung inserter.
31. Pakai sarug tangan yang baru.
32. Pasang speculum untuk melihat serviks.
33. Usap vagina da serviks dengan larutan antiseptic.
34. Jepit serviks dengan tenaculum secara hati-hati.
35. Masukkan sonde uterus dengan tehnik “tidak
menyentuh”secara hati-hati.masukkan sonde ke dalam
cavum uteri dengan sekali masuk tanpa menyentuh dinding
vsgina atau bibir speculum.
36. Tentukan posisi dan kedalamam cavum uteri dan keluarkan
sonde.
37. Ukur kedalamam cavum uteri pada tabung inserter yang
masih berada di dalam kemasan sterilnya dengan
menggeser leher biru pada tabung inserter kemudian buka
seluruh plastic penutup kemasan.
38. Ankat tabung AKDR dengan leher biru dalam posisi
horizontal(sejajar dengan AKDR)sementara melakukan
tarikan hati-hati pada tenakulum,masukkan tabung inserter
kedalam uterus sampai leher biru menyentuh serviks’
39. Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu
tangan’
40. Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan tehnik
withdrawal yaitu menarik keluar tabung inserter sampai
pangkal pendorong dengan tetap menahan pendorong.
41. Keluarkan pendorong kemudian tabung inserter didorong
kembali ke serviks sampai leher biru menyentuh serviks atau
terasa adnya tahanan.
42. Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang
AKDR <3-4cm.
43. Keluarkan seluruh tabung inserter,buang ke tempat sapah
terkontaminasi.
44. Lepaskan tenakulum dengan hati-hati,rendam dalm larutan
klorin.
45. Periksa serviks dan bila ada perdarahan dari bekas tempat
jepitan tenakulum,tekan dengan kassa 30-60 detik.
46. Keluarkan speculum dengan hati-hatirendam dalam larutan
klorin 0,5%.
47. Rendam seluruh peralatan yang sudah dipakai dalam larutan
klorin.
48. Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai
lagi(kassa,sarung tangan sekali pakai)ketempat sampah
yang sudah disediakakn.
49. Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan
kedalam larutan klorin,buka dalam keadaan terbalik dan
rendam dalam klorin.
50. Cuci tangan dengan air dan sabun.
51. Pastikan pasien tidak mengalami kram berat dan amati
selama 15 menit sebelum memperbolehkan pulang.
52. Ajarkan pasien bagaimana caramemeriksa sendiri benang
AKDR dan kapan harus dilakukan.
53. Jelaskan pada pasien apa yang harus dilakukan bila
mengalami efek samping.
54. Beritahu kapan pasien harus dating kembali keklinik untuk
konsul.
55. Yakinkan pasien bahwa ia dapat ke klinik setiap saat bila
memerlukan konsultasi,pemeriksaan medic atau bila
menginginkan AKDR tersebut dicabut.
56. Minta pasien untuk mengulangi kembali penjelasan yang
telah diberikan.
57. Lengkapi rekam nedis dan kartu AKDR untuk pasien’

6. Unit Terkait -
7.
Disahkan oleh :
PENCABUTAN IUD
Kepala Puskesmas

No. Kode :
No. Revisi : 00
SOP
UPT PUSKESMAS Tgl. Terbit : dr. TEGOEH WIBOWO
SUMBERJAMBE Halaman : 3 NIP. 19681215 200212 1 008

1. Pengertian Proses kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencabutan


IUD.
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam melakukan tindakan pencabutan
IUD.
3. Kebijakan Setiap pelaksanaan pencabutan IUD mengikuti langkah-
langkah dalam SOP.
4. Referensi 1. Kementrian kesehatan 2009. Pedoman managemen
pelayanan keluarga berencana.
2. Kementrian kesehatan 2013. Pedoman pelayanan keluarga
berencana si fasilitas pelayanan kesehatan.

5. Prosedur 1. Sapa pasien dengan ramah dan perkenalkan diri anda.


2. Tanyakan dari kunjungannya.
3. Tanyakan alas an ingin mencabut AKDR tersebut dan jawab
semua pertanyaannya.
4. Tanyakan tujuan dari keluarga berencana selanjutnya.
5. Jelaskan proses pencabutan AKDR dan apa yang klien
rasakan pada saat proses pencabutan dan setelah
pencabutan.
6. Pastikan klien sudah mengosongkan kandung kemihnya dan
mencuci kemaluannya dengan sabun.
7. Bantu pasien naek ke meja pemeriksaan.
8. Cuci tangan dengan air air dan sabun,keringkan dengan kain
bersih.
9. Memakai sarung tangan steril atau DTT.
10. Mengatur alat dan bahan sehingga mudah dicapai.
11. Lakukan pemeriksaan bimanual: pastikan gerakan serviks
bebas,tentukan besar dan posisi uterus,pastikan tidak ada
infeksi atau tumor pada serviks.
12. Memasukkan speculum untuk melihat serviks dan benang
AKDR.
13. Mengusap serviks dan vagina dengan larutan antiseptic 2-3
kali.
14. Mengatakan pada pasien bahwa sekarang akan dilakukan
pencabutan.
15. Meminta pasien untuk tenang dan menarik nafas
panjang,memberitahu mungkin timbul rasa sakit tapi itu
normal.
16. Jepit benang di dekat serviks dengan menggunakan klem
lurus/lengkung dan tarik benang pelan-pelan.
17. Bila tidak ditemukan benang masukkan klem ke dalam
kavlam uteri untuk menjepit benang atau AKDR.
18. Bila sebagian sudah tertarik keluar,kemudian mengalami
kesulitan menarik seluruhnya,putar klem pelan-pelan sambil
menarik selama pasien tidak kesakitan.
19. Bila dari pemeriksaan pertama didapatkan sudut antara
uterus dengan kanalis servikalis sangat tajam,gunakan
tenakulum untuk jepit serviks dan lakukan tarikan ke bawah
dan keatas pelan-pelan sambil memutar klem.
20. Perlihatkan AKDR pada pasien.
21. Buang peralatan dan bahan yang sudah tidak dapat
dipakai(kassa,kapas,sarung tangan,alat suntik sekali pakai).
22. Buang peralatan dan bahan yang sudah terpakai dalam
larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk dekontaminasi.
23. Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan
kedalam larutan klorin kemudian lepaskan dalam kedaan
terbalik dan rendam dalam larutan klorin.
24. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir,keringkan
dengan air bersih.
25. Lakukan observasi 5menit sebelum memperbolehkan pasien
pulang.
26. Diskusikan apa yang harus dilakukan klien apabila
mengalami masalah(missal perdarahan yang lama atau rasa
nyeri pada perut atau panggul).
27. Minta pasien untuk mengulangi kembali penjelasa yang telah
diberikan.
28. Jawab semua pertanyaan pasien.
29. Ulangi kembali keterangan tentang pilihan kontrasepsi yang
tersedia dan resiko keuntungan dari masing-masing alat
kontrasepsi bila pasien ingin tetap mengatur jarak kelahiran
atau ingin membatasi jumlah anaknya.
30. Bantu pasien untuk menentukan kontrasepsi sementara
sampai dapat memutuskan alat kontrasepsi baru yang akan
dipakai.
31. Buat rekam medic tentang pencabutan AKDR.

6. Unit Terkait -
7.
Disahkan oleh :
PEMASANGAN IMPLANT
Kepala Puskesmas

No. Kode :
No. Revisi : 00
SOP
UPT PUSKESMAS Tgl. Terbit : dr. TEGOEH WIBOWO
SUMBERJAMBE Halaman : 3 NIP. 19681215 200212 1 008

1. Pengertian Proses kegiatan yang dilakukan dalam rangka pemasangan


implant.
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam melakukan tindakan pemasangan
implant.
3. Kebijakan Setiap tindakan pemasangan implant mengikuti langkah-
langkah dalam SOP.
4. Referensi 1. Kementrian kesehatan, 2009. Pedoman manajemen
pelayanan keluarga berencana.
2. Kementrian kesehatan 2013, pedoman pelayanan keluarga
berencana di fasilitas pelayanan kesehatan.

5. Prosedur 1. Tanyakan dengan seksama apakah pasien sudah


mendapatkan konseling tentang prosedur pemasangan
implant.
2. Periksa kembali rekam medis dan lakukan penelitian lanjutan
bila ada indikasi.
3. Tanyakan tentang adnya reaksi alergi terhadap obat
anastesi.
4. Periksa kembali untuk meyakinkan bahwa pasien tlah
mencuci tangannya dengan sabun dan air dan membilasnya
sehingga tidak ada sisa sabun.
5. Bantu pasien naik ke meja pemeriksa.
6. Letakkan kain yang bersih dan kering di bawah lengan
pasien dan atur posisi lengan pasien dengan benar.
7. Menentukan tempat pemasangan,8cm diatas lipatan siku,
gunakan pola kipas untuk memasang enam buah kapsul
implant.
8. Menyiapkan tempat alat dan buka bungkus steril tanpa
menyentuh alat di dalamnya.
9. Membuka kemasan implant dan jatuhkan seluruh implant
dalam mangkok steril.
10. Mencuci tangan dengan sabun 10-15detik dibilas dengan air
yang mengalir keringkan dengan kain bersih.
11. Memakai sarung tangan steril atau DTT.
12. Mengatur alat dan bahan.
13. Hitung jumlah kapsul untuk memastikan lengkap 6 buah.
14. Usap tempat pemasangandengan larutan antiseptic,gerakan
melingkar kearah luar sekitar 8-13cm dan biarkan kering.
15. Pasang kain penutup doek steril atau DTT disekeliling lengan
pasien.
16. Mengisi alat suntik dengan 3ml anestesi. Melakukan
anestesi, dengan memasukkan jarum tepat dibawah kulit
pada tempat insisi kemudian keluarkan aspirasi, suntikan
sedikit untuk membuat gelambung kecil di bawah
kulit,kemudian tanpa memindahkan jarum masukkan ke
bawah kulit sekitar 4cm,kemudian tarik jarum pelan-pelan
sehingga membentuk jalur sambil menyuntik sebanyak 1ml
diantara tempat untuk memasang kapsul 1 dan 2,selanjutnya
diantara kapsul 3 dan 4 serta 5 da 6.
17. Uji efek anastesinya sebelum melakukan insisi pada kulit.
18. Buat insisi dangkal selebr 2mm dengan scalpel (sebagai
alternative lain dapat dengn menusukkan trokar langsung
kelapisan dibawah kulit/subdermal)
19. Masukkan trokar dengan pendorongnya melalui tempat insisi
dengan sudut yang tidak terlalu dalam sambil mengungkit
kulit.
20. Masukkan terus trokar dengan pendorongnya sampai batas
tanda 1 (pada pangkal trokar) tepat pada luka insisi.
21. Keluarkan pendorong.
22. Masukkan kapsul yang pertama kedalam trokar dengan
tangan atau dengan pinset,tadahkan tangan yang lain
dibawah kapsul sehingga dapat menangkap kapsul bila
jatuh.
23. Masukkan kembali pendorong dan tekan kapsul kerah ujung
dari trokar sampai terasa adanya tahanan.
24. Tahan pendorong ditempatnya dengan satu tangan,dan tarik
trokar keluar sampai mencapai pegangan pendorong.
25. Tarik trokar dan pendorongnya secara bersama-sama
sampai batas tanda 2(pada ujung trokar) terlihat pada luka
insisi.jangan mengeluarkan trokar dari tempat insisi.
26. Tahan kapsul yang telah terpasang dengan satu jari dan
masukkan kembali trokar serta pendorongnya sampai tanda
1’
27. Setelah setiap kapsul terpasang, arahkan kembali trokar
15derajat mengikuti tanda yang telah digambar pada kulit
untuk memasang pola kapsul dengan kipas.
28. Hindari kapsul yg telah dipasang mengalami kerusakan
akibat tertusuk trokar pada waktu pemsangan kapsul
selanjutnya. Gunakan jari telunjuk untuk memegang kapsul
yang sudah terpasang sementara memasukkan trokar
keposisi berikutnya.
29. Jangan menarik ujung trokar dari tempat insisi sampai
seluruh kapsul sudah terpasang.
30. Raba kapsul untuk memastikan keenam kapsul implant telah
terpasang dalam pola kipas.
31. Raba daerah insisi untuk memastikan keenam kapsul implant
telah terpasang dalam pola kipas.
32. Tekan pada tempat insisi dengan kassa untuk menghentikan
perdarahan.
33. Dekatkan ujung-ujung insisi dan tutup dengan band aid.
34. Beri pembalut tekan untuk mencegah perdarahan dan
mengurangi memar.
35. Beri petunjuk pada pasien cara merawat luka.
36. Masukkan klorin dalam tabung suntik dan rendam alat suntik
tersebut dalam larutan klorin selama 10menit.
37. Letakkan semua peralatan dalam larutan klorin selama
10menit untuk dekontaminasi, pasahkan trokar dan
pendorongnya.
38. Buang peralatan yg sudah tidak terpakai lagi
ketempatnya(kasa,kapas,sarung tangan/alat suntik sekali
pakai).
39. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan
kedalam larutan klorin,kemudian buka dan rendam 10menit.
40. Cuci tangan dengan sabun dan air,keringkan dengan kin
bersih.
41. Gambar letak kapsul pada rekam medis dan catat bila ada
hal khusus.
42. Lakukan observasi Selama 5menit sebelum
memperbolehkan pasien pulang.

6. Unit Terkait -
7.

Anda mungkin juga menyukai