Anda di halaman 1dari 6

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM

No. Dokumen : /SOP/KPJ. PIHDFR/II/2018


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : Februari 2018
Halaman : 1 /6
Klinik dr. Siska Desy
Pratama Jepun Sofyana
 Pengertian 1. Suatu alat yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif,
reversible dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan
usia reproduktif (Saefudin, 2003).
2. Suatu alat untuk mencegah kehamilan yang efektif, aman dan reversibel
yang terbuat dari plaslik atau logam kecil yang dimasukkan dalam uterus
melalui kanalis servikalis (WHO 2017).
 Tujuan Mencegah sperma dan sel telur bertemu dan mengurangi kemampuan sperma
untuk verfertilisasi (Sarwono, 2011)
 Kebijakan
 Referensi  Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2006
 ABPK, 2005
 Prosedur 1. Alat
a. Timbangan dewasa
b. Pengukur tinggi badan
c. Tensimeter
d. Stetoskop
e. Jam tangan
f. Lampu sorot
g. Set AKDR
- Spekulum cocor bebek
- Sonde uterus
- Tenakulum
- Tangpontang
- Gunting benang
h. Alat tulis atau dokumen
2. Bahan
a. Sarung tangan
b. Kapas savlon
c. kasa Steril
d. Betadine
e. Larutan klorin 0,5%
f. Tempat sampah
g. Selimut
 Langkah- 1. Melakukan anamnesa secara cermat untuk memastikan tidak ada masalah
langkah kondisi kesehatan sebagai pemakai AKDR
2. Menjelaskan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan fisik dan panggul
jelaskan apa yang akan dilakukan dan persilahkan untuk mengajukan
pertanyaan.
3. Pastikan klien sudah mengosongkan kandung kencing dan mencuci
kemaluannya dengan sabun
4. Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih
5. Bantu klien naik ke meja periksa
6. Palpasi daerah perut dan periksa apakah ada nyeri, benjolan, atau
kelainan di daerah supra pubik
7. Kenakan kain penutup pada klien untuk pemeriksaan panggul
8. Atur lampu yang terang untuk melihat serviks
9. Pakai sarung tangan steril atau DTT
10. Atur peralatan dan bahan yang akan dipakai dalam wadah steril atau
DTT
11. Lakukan inspeksi pada genitelia eksterna
12. Palpasi kelenjar skene dan bartolini amatai adanya nyeri atau discharge
13. Masukkan spekukum vavina
14. Lakukan pemeriksaan spekulum :
a. Periksa adanya lesi, keputihan pada vagina
b. Inspeksi seviks
15. Keluarkan spekulum dengan hati-hati dan letakkan pada tempat semula
dengan tidak menyentuh peralatan lain sebelum digunakan.
16. Lakukan pemeriksaan bimanual
a. Pastikan gerakan serviks bebas
b. Tentukan besar dan posisi uterus
c. Pastikan tidak ada kehamilan
d. Pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa
17. Lakukan pemeriksaan retrovaginal bila ada indikasi:
a. Kesulitan menentukan besar uterus retriversi
b. Adanya tumor pada cavum douglasi
18. Celupkan sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% kemudian buka
dan rendam dalam keadaan terbalik
19. Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang klien rasakan pada saat
proses pemasangan dan setelah pemasangan dan persilahkan klien untuk
mengajukan pertanyaan.
20. Masukkan lengan AKDR Cu T 380 A di dalam kemasan sterilnya:
a. Buka sebagian plastik penutupnya lipat ke belakang
b. Masukkan pendorong ke dalam tabung insester tanpa menyentuh
benda tidak steril
c. Letakkan kemasan pada tempat yang datar
d. Selipkan karton pengukur di bawah lengan AKDR
e. Pegang kedua ujung lengan AKDR dan dorong tabung insester
sampai ke pangkal lengan sehingga lengan akan melipat
f. Setelah lengan melipat sampai menyentuh tabung insester dari bawah
lipatan lengan.
g. Selipkan karton pengukur di bawah lengan AKDR
h. Pegang kedua ujung lengan AKDR dan dorong tabung insester
sampai ke pangkal lengan sehingga akan melipat.
i. Setelah lengan melipat sampai menyentuh tabung insester, dari
bawah lipatan lengan.
j. Angkat sedikit tabung insester, dorong dan putar untuk memasukkan
lengan AKDR yang sudah terlipat tersebut ke dalam tabung insester.
21. Pakai sarung tangan baru
22. Pasang spekulum vagina untuk melihat serviks
23. Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik 2 sampai 3 kali
24. Jepit srviks dengan tenakulum secara hati-hati(titik pertama)
25. Memasukkan sonde uterus dengan teknik “tidak menyentuh” yaiut secara
hati-hati emasukkan sonde ke dalam kavun uteri dengan sekali masuk
tanpa menyentuh dinding vagina atauapun bibir spekulum.
26. Tentukan posisi ke dalam kavum uteri dan keluarkan sonde
27. Ukur ke dalam kavum uteri pada tabung inserter yang masih berada di
dalam kemasan sterilnya dengan menggeser leher biru pada tabung
inserter. kemudian buka seluruh plastik penutup kemasan.
28. Angkat tabung AKDR dari kemasannya tanpa menyentuh permukaan
yang tidak steril. hati-hati jangan sampai pendorongnya terdorong.
29. Pegang tabung AKDR dengan leher biru dalam posisi horizontal (sejajar
dengan AKDR). Sementara melakukan tarikan hati-hati pada tenakulum,
masukkan tabung inserter ke dalam uterus sampai leher biru menyentuk
serviks atau sampai terasa adanya tahanan.
30. Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan
31. Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan “Teknik withdwawal”
yaitu menarik keluar tabung insester sampai pangkal pendorong dengan
tetap menahan pendorong.
32. Keluarkan pendorong, kemudian tabung insester didorong kembali ke
serbiks sampai leher biru menyentuh serviks atau terasa adanya tahanan.
33. Keluarkan seluruh tabung insester dan gunting benang AKDR kurang
lebih 3-4 cm.
34. Keluarkan seluruh tabung insester, buang ke tempat sampah
terontaminasi.
35. Lepaskan tenakulum dengan hati-hati, rendam dalam larutan klorin 0,5%
36. Periksa seriks dan bil ada pendarahan dari tempat bekas jepitan
tenakulum, tekan dengan kasa selama 30-60 menit.
37. Keluarkan spekulum dengan hati-hati, rendam dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit untuk dekontaminasi.
Buang bahan-bahan yang sudah tidak dpakai lagi (Kasa, sarung tangan
sekali pakai) ke tempat yang sudah disediakan
38. Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam
larrutan klorin 0,5% dalam keadaan terbalik dan rendam dalam larutan
klorin.
39. Cuci tangan dengan air dan sabun
40. Pastikan klien tidak mengalami kram hebat dan amati selama 15 menit
sebelum memperbolehkan pulang
41. Ajarkan klien bagaimana cara memeriksa sendiri benang AKDR dan
kapan harus dilakukan.
42. Jelaskan pada klien apa yang harus dilakukan bila mengalami efek
samping
43. Beritahu kapan klien harus datang kembali ke klinik untuk kontrol
44. Ingatkan kembali masa pemakaian AKDR Cu T 380 A adalah 8-10 tahun
45. Yakinkan klien bahwa ia dapat datang ke klinik setiap saat bila
memerlukan konsultasi, pemeriksaan medik atau bilan menginginkan
AKDR dicabut.
46. Minta klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang telah diberikan
47. Lengkapi rekam medik dan kartu AKDR untuk klien.
 Bagan Alur
KLIEN

Calon Akseptor KB Akseptor KB

ANAMNESIS ANAMNESIS
 Identitas  Status metode KB sekarang
 Metode KB ang diinginkan ang pernah  Tujuan dating & keluhan yang ada
dipakai Status Kesehatan
 Status Kesehatan - Riwayat penyakit yang pernah
- Riwayat penyakti yang pernah diderita
diderita - Penyakit yang sedang diderita
- Penyakit yang sedang diderita  Status Kes Reproduksi
Status Kespro - Hamil / tidak hamil pasca
- Hamil/tidak hamil. Pasca keguguran
keguguran - 4 terlalu
- 4 terlalu - Resikopenularan PMS
- Resikopenularan PMS - KTP
- KTP

KONSELING PELAYANAN
 Informasi ringkasan tentang berbagai KONSELING PELAYANAN
metode KB  Penjelasan tentang penyebab & cara
 Pemantapan pemilihan metode KB mengatasi keluhan yang dirasakan
sesuai dengan keinginan & kondisi  Membahas dengan klien tentang
(inform concert) kecocokan metode KB dilakukan

PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN FISIK


 Umum (tanda-tanda KTP)  Umum
 Organ reproduksi - Status gizi (anemia, KEK)
- Tanda – tanda KTP
 Gejalan PMS
 Organisasi reproduksi gejala-gejala
PMS

PELAYANAN KONTRASEPSI
PELAYANAN KONTRASEPSI
 Informasi mengenai hasil pemeriksaan
 Informasi mengenai hasil pemeriksaan
 Kelayakan metode yang dipilih
 Pemberian / pelayanan ulang
dikaitkan dengan kondisi kesehatan
calon akseptor  Pelayanan penangan keluhan / dirujuk
 Pemberian pelayanan + penjelasan
tindakan yang dilakukan

Konseling Paska Pelayanan


Konseling Paska Pelayanan
 Hal-hal yang perlu
 Informasi lengkap tentang
dilakukan oleh klien untuk
metode KB yang diberikan
mengatasi keluhan
 Jadwal kunjungan ulang
 Jadwal kunjungan ulang

 Unit - KIA
Terkait

Anda mungkin juga menyukai