Anda di halaman 1dari 7

PELAYANAN KONTRASEPSI IUD

IKATAN No. Dokumen : / /VII/2020


BIDAN INDONESIA
JAWA BARAT

Tanggal terbit : 30 Juli 2020 Disetujui Oleh


No. Revisi : Praktek Mandiri Bidan
SPO Halaman : 1-6
DARYATI
1. Pengertian Pelayanan kontrasepsi IUD adalah suatu upaya untuk mencegah kehamilan
berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan usia produktif.

2. Tujuan Untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda,
jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua.

3. Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.97 Tahun 2014


Tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil,
Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan
Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual

4. Referensi 1. BKKBN . (2011). Buku Panduan Praktik Pelayanan Kontrasepsi Edisi


3.Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
2. Peningkatan Partisipasi Pria dalam Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.

5. Langkah- 1. Celemek
langkah
2. Head light atau lampu soror.
3. Kursi duduk
4. Tempat sampah basah dan kering
5. Baskom klorin 0,5 % dan baskom DTT
6. Betadine
7. AKDR Cu T-380A
Peralatan dalam wadah steril :
1. Spekulum
2. Tenakulum
3. Sonde Rahim
4. Gunting IUD
5. Sarung tangan
6. Tampon Tang
7. Kom berisi betadin
8. Depper/Kasa steril
a. Petugas menyapa klien dengan ramah
b. Petugas mengumpulkan data-data pribadi klien
c. Petugas menanyakan tujuan kedatangan dan tujuan reproduksi (KB)
yang diinginkan (apakah klien ingin menunda kehamilan, mengatur
jarak kelahiran atau ingin membatasi jumlah anak)
d. Petugas memberikan jaminan akan kerahasiaan yang diperlukan klien
e. Petugas memberikan informasi tentang Kontrasepsi
1) Keuntungan kontrasepsi IUD
2) Letak pemasangan IUD
3) Cara kerja IUD
4) Efek samping dan komplikasi lain
f. Petugas melakukan konseling metoda khusus
g. Petugas memberi kesempatan klien untuk bertanya dan memilih metode
yang tepat dengan mendiskusikan kebutuhan, pertimbangan dan
kekhawatiran
h. Petugas memberikan konseling Pra pemasangan
i. Petugas menjelaskan prosedur yang akan dilakukan dan
mempersilahkan klien untuk mengajukan pertanyaan
j. Petugas mempersilahkan klien dan suami untuk membaca dan mengisi
lembar infrom consent
k. Petugas melakukanpemeriksaan fisik
1) Cuci Tangan
2) Menimbang berat badan
3) Mengukur tekanan darah, nadi dan respirasi
4) Periksa ikhterus pada selera (progestin) dan anemis pada
konjungtiva mata
5) Periksa adanya masa atau benjolan dalam mata (progestin)
6) Periksa adanya pembengkakan pada hepar (progestin)
7) Palpasi daerah perut dan eriksa adanya nyeri, benjolan (ballotemen,
tumor yang teraba keras yang tidak mampu bergerak bebas, atau
kanker yang teraba keras yang masih mampu bergerak bebas), atau
kelainan lainnya (masa) di daerah suprapubik
8) Periksa adanya varises berat dan nyeri pada tungkai serta
pembengkakankaki (progestin)
9) Melakukan pemeriksaan fisik lanjutan bila ada indikasi dan meneliti
kembali rekam medis
l. Petugas melakukan pemeriksaan panggul
1) Pastikan klien sudah mengosongkan kandung kemih dan cuci area
genitalia
2) Posisikan pasien litotomi dan kenakan kain penutup
3) Pakai perlengkapan diri
4) Atur arah sumber cahaya untuk melihat servik
5) Pastikan peralatan dan bahan-bahan digunakan dalam wadah
steril/DTT
6) Pakai sarung tangan DTT
7) Lakukan inspeksibpada genitaliabekternal
8) Palpasi labia mayora, lihat labia minora, adakah kemerahan,
benjolan, luka bernanah atau bisul, palpasi kelenjar skena dan
bartholine serta amati adanya nyeri atau duh vagina, masa, atau
benjolan, serta radang
9) Bersihkan vulva dan vagina dengan kapas DTT
m. Petugas melakukan pemeriksaan inspekulo
1) Masukan speculume vagina :
a) Periksa adanya inflamasi, lesi luka merah seperti tumor servic
atau robekan pada servik periksa adanya keputihan
n. Petugas melakukan pemeriksaan inspekulo
2) Masukan speculum vagina :
b) Periksa adanya inflamasi, lesi luka merah seperti tumorservic
atau robekan pada servik periksa adanya keputihan
c) Inpeksi keadaan serviks, perhatikan adanya tanda chadwick,
polip servik, kanker, erosion porsio, cervisitis kronis.
Keluarkan speculum dengan hati-hati dan letakan kembalinpada tempat
semula dengan tidak menyentuh peralatan lain yang belum digunakan
o. Petugas melakukan pemeriksaan bimanual
1) Pastikan gerakan serviks bebas
2) Tentukan besaran dan posisi uterus
3) Pastikan tidak ada kehamilan
4) Pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa
p. Petugas melakukan pemeriksaan rektovaginal (hanya dilakukan jika
hasil temuan pemeriksaan bimanual membingungkan)
q. Celupkan dan bersihkan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5%
kemudian buka terbalik dan rendam dalam klorin (dekontaminasi)
r. Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang akan klien rasakan
pada saat proses pemasangan dan setelah pemasangan
s. Masukan lengan AKDR Cu T 380 A di dalam kemasan sterilnya.
Pastikan terlebih dahulu batang AKDR seluruhnya berada di tabung
inserter
t. Petugas melakukan prosedur pemasangan AKDR
1) Pakai sarung tangan DTT
2) Pakai speculum vagina untuk melihat servik
3) Usap vagina dan servik dengan larutan antiseptic 2 sampai 3 kali
4) Jepit servik dengan tenakulumantara jam 10 dan jam 1
5) Masukan sonde uterus dengan teknik "tidak menyentuh" atau no
touch technique
6) Tentukan posisi kedalaman kavum uteri (normal panjang uterus 6-9
cm dengan normal posisi antefleksi)
7) Ukur kedalam kavum uteri pada tabung inserter yang masih berada
di dalam kemasan sterilnya dengan menggeser leher biru pada
tabung inserter sesuaikan dengan panjang uterus pada sonde yang
mengacu pada karton pengukur, pastikan posisi AKDR benar
8) Buka seluruh plastik penutup kemasan dan angkat tabung AKDR
dari kemasannya tanpa menyentuh permukaan yang tidak steril, hati-
hati jangan sampai pendorongnya terdorong
9) Pegang tabung AKDR dengan leher biru dalam posisi horizontal
(sejajar lengan AKDR). Sementara melakukan tarikan hati-hati pada
tenakulum, masukan tabung inserter ke dalam uterus sampai leher
biru menyentuh serviks atau sampai terasa adanya tahanan
10) Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan
11) Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan teknik withdrawl
12) Keluarkan pendorong, kemudian tabung inserter di dorong kembali
ke serviks sampai leher biru menyentuh serviks atau terasa adanya
tahanan
13) Keluarkan sebagian dari tabung inserter buang ke tempat sampah
terkontaminasi
14) Lepaskan tenakulum dengan hati-hati, dan simpan dalam bengko
15) Periksa servik dan bila ada pendarahan dari tempat bekas ada
jepitan tenakulum, tekan dengan kassa selama 30-60 detik
Keluarkan speculum dengan hati-hati dan simpan dalam bengko
u. Petugas melakukan tindakan pasca pemasangan
1) Rendam seluruh peralatan yang sudah dipakai dalam larutan klorin
0,5% (dekontaminasi)
2) Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai
3) Celupkan kedua tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke
larutan klorin. Sarung tangan dibuka secara terbalik dan rendam
dalam klorin.
4) Cuci tangan, Pastikan klien tidak mengalami kram hebat dan amati
selama 15 menit sebelum di bolehkan peluang
v. Petugas melakukan konseling pasca pemasangan
1) Ajarkan klien kapan dan bagaimana cara memeriksa sendiri benang
AKDR
2) Jelaskan pada klien apa yang harus dilakukan bila mengalami efek
samping. Jika klien menemukan hal di bawah ini, anjurkan kembali
ke klinik:
a) Tidak dapat meraba benang AKDR
b) Merasa bagian yang keras dari AKDR
c) AKDR terlepas
d) Siklus terganggu/meleset
e) Terjadi pengeluaran cairan dari vagina yang mencurigakan
adanya infeksi
3) Beritahu waktu kontrol ulang (4-6 minggu setelah pemasangan
AKDR)
4) Ingatkan kembali masa pemakaian AKDR adalah 10 tahun
5) Yakinkan klien bahwa dapat datang setiap saat bila memerlukan
konsultasi, pemeriksaan medis atau bila AKDR akan dicabut
6) Klien mengulangi kembali penjelasan yang telah diberikan
w. Lengkapi rekam medis
6..Bagan Alir
Pasien Datang

Menyapa Klien Melakukan Melakukan


Anamnesa Konseling/Penapisan
Pra Pemasangan

Setuju
Tidak Setuju
Pemeriksaan :
Ganti Metode
 Fisik
 Panggul
 Inspekulo
 Bimanual
 Rektovaginal (bila
diperlukan)

Dekontaminasi

Baik Tidak Baik


Pemasangan IUD

Ganti Metode

Tindakan Pasca
Pemasangan

Konseling Pasca
Pemasangan

Pulang

7.Hal-hal yang 1. Memberitahukan konseling pra pemasangan dan post pemasangan


perlu di bahaya konsul dokter atau rujuk
perhatikan
2. Lakukan inform consent
3.Pastikan ibu mengetahui kunjungan ulang

8. Unit terkait 1. R. Pemeriksaan/KB

9. Dokumen 1. Buku Register KB


terkait
4. Kartu Akseptor KB

10. Rekaman
historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl Mulai Diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai