Anda di halaman 1dari 6

Nomor

Revisi ke
Berlaku Tgl.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PEMBERIAN ALAT KONTRASEPSI DALAM
RAHIM
PUSKESMAS BAWANG 2

Ditetapkan
Kepala Puskesmas Bawang 2

dr. FARIDA HIRMAWATI


NIP. 19750802 200604 2 009

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJARNEGARA


UPTD PUSKESMAS BAWANG 2
Jalan Desa Wanadri, Telp. 08282901163 – Bawang, Banjarnegara 53471
Email : uptpuskesmaswanadri@gmail.com
BANJARNEGARA 53471
PEMBERIAN ALAT
KONTRASEPSI DALAM RAHIM
No. Dokumen :
No. Refisi :
SOP Tgl Terbit :
Halaman :

UPTD Tanda Tangan dr. FARIDA


PUSKESMAS HIRMAWATI
BAWANG 2 NIP. 19750802
…………………….. 200604 2 009
1. Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan dengan cara memasang alat
kontrasepsi dalam rahim

2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemasangan alat kontrasepsi dlam


rahim pada akseptor KB
3. Kebijakan Berdasarkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Bawang 2
No. …………………. Tentang jenis-jenis pelayanan di UPTD
Puskesmas Bawang 2.
4. Referensi 1. Affandi Biran, 2011, Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi, Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
Jakarta
2. Kementrian Kesehatan RI, 2014, Pedoman manajemen
Pelayanan Keluarga Berencana, Direktorat Jendral Bina
Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementrian
Kesehatan, Jakarta
5. Prosedur/ A. Konseling Awal
Langkah - 1. Menyapa ibu dengan ramah dan memperkenalkan
langkah diri lalu menanyakan tujuan kedatangannya
2. Memberikan informasi umum tentang keluarga
berencana dengan medeia Alat Bantu Pengambilan
Keputusan (ABPK)
3. Memberikan informasi tentang jenis kontrasepsi yang
tersedia, keuntungan, ketrbatasan masing-masing
jenis kontrasepsi, tujuan alat kontrasepsi, cara kerja
efek samping, masalah kesehatan lain yang mungkin
terjasdi secara efek samping yang umum sering
dialami oleh ibu
4. Menjelaskan apa yang bisa diperoleh dari
kunjunganya
B. Konseling Khusus
1. Memeberikan jaminan kerahasiaan yang diperlukan
ibu
2. Mengumpulkan data pribadi ibu (nama,alamat dll)
3. Menanyakan tujuan reproduksi KB yang diinginkan
4. Menanyakan agama/kepercayaan yang dianut ibu
yang mungkin menentang penggunaan salah satu
metode KB
5. Membantu ibu untuk memilih metode yang tepat

C. Persiapan Alat
1. Sarung tangan
2. Spekulum vagina
3. Klem
4. Larutan antiseptic
5. Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK)

D. Konseling Pra-Pemasangan dan Seleksi ibu


1. Melakukan seleksi ibu secara cermat untuk
memastikan tidak ada masalah kesehatan jika
menggunakan AKDR
2. Menanyaka riwayat kesehatan reproduksi (HPHT),
paritas, riwayat persalinan, kehamilan ektopik, nyeri
hebat sat haid, anemia berat, ISG, KMS, kanker
serviks
3. Menjelaskan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan
fisik dan panggul
4. Memastikan ibu sudah mengosongkan kandung
kemihnya dan mencuci area genetalia dengan sabun
dan air
5. Membantu ibu untuk naik ke meja pemeriksaan
6. Melakukan palpasi daerah perut, memeriksa apakah
ada nyeri, benjolan atau kelainan didaerah supra
pubik
7. Memasangkan kain penutup pada ibu untuk
pemeriksaan panggul]
8. Mengatur cahaya untuk melihat serviks
9. Memakai sarung tangan DTT
10. Mengatur tempat peralatan dan bahan-bahan yang
akan digunakan dalam wadah steril
11. Melakukan inspeksi pada genetalis sksterna
12. Melakukan palpasi kelenjar skene dan bartolini,
mengamati adakah nyeri atau duh vagina
13. Memasukan spekulum vagina
14. Melakukan pemeriksaan inspekulo
- Apakah lesi atau keputihan pada vagina
- Inspeksi serviks
15. Mengeluarkan spekulum dengan hati-hati,
menyimpan kembali pada tempat semula dengan
tidak menyentuh yang lain
16. Melakukan pem,eriksaan bimanual
- Memastikan gerakan serviks bebas
- Menentukan besar dan posisi uterus
- Memastikan tidak ada infeksi atau tumor pada
adneksa
- Memastikan tidak ada kehamilan
17. Melakukan pemeriksaan retro vaginal (jika ada
indikasi)
18. Menyelupkan sarung tangan dalam larutan klorin
0,5% kemudian buka secara terbalik dan
merendamnya
19. Memastikan ibhu sudah mengosongkan kandung
kemihnya dan mencuci area geitalia dengan sabun
dan air

E. Tindakan Pra-Pemasangan
1. Menjelaskan proses pemasangan AKDR serta apa
yang akan ibu rasakan pada saat proses pemasangan
dan setelah pemasangan lalu mempersilahkan ibu
untuk mengajukan pertanyaan.
2. Memasukan lengan AKDR Cu T380 A didalam
kemasan sterilnya :
a. Membuka sebagian plastik penutupnya dan lipat
kebelakang.
b. Memasukan pendorong ke dalam tabung inserter
tanpa menyentuh benda tidak steril.
c. Meletakan kemasan pada tempat yang datar.
d. Menyelipkan karton pengukur dibawah lengan
AKDR
e. Memegang kedua ujung lengan AKDR dan
mendorong tabung inserter dan menarik tabung
dari bawah lipatan lengan.
f. Mengangkat sedikit tabung inserter, mendorong
dan memutar untuk memasukan lengan AKDR
yang sudah terlipat tersebut kedalam tabung
inserter.
3. Memasang AKDR
a. Memakai sarung tangan DTT yang baru
b. Memegang spekulum vagina untuk melihat serviks
c. Mengusap vagina dan srviks dengan larutan
antiseptik 2 smpai 3 kali.
d. Menjepit servik dengan tenakulum secara hati-hati
(taktik pertama) pada jam 11-12.
e. Memasukan sonde uterus dengan teknik “tidak
memasukan sonda kedalam kavum uteri dengan
sekali masuk tanpa menyentuh dinding vagina
ataupun bibir spekulum
f. Menentukan posisi dan kedalaman kavum uteri
lalu mengeluarkan sonde
g. Mengukur kedalaman kavum uteri pada tabung
inserter yang masih berada didalam kemasan
sterilnya dengan menggeser leher biru pada tabung
inserter, kemudian membuka seluruh plastik
penutup kemasan
h. Memegang serta menahan tenakalum dan
pendorong dengan satu tangan
i. Melepaskan lengan AKDR dengan menggunakan
tekhnik “withdrawal” yaitu menarik keluar tabung
inserter sampai penangkal pendorong dengan tetap
menahan pendorong.
j. Mengeluarkan sebagain dari tabung inserter dan
menggunting benang AKDR kursng lebih 3-4cm
k. Mengeluarkan seluruh tabung inserter membuang
ketempat sampah terkontaminasi
l. Melepaskan tenaklaum dengan hati-hati lalu
merendamnya dalam larutan klorin0,5%
m.Memeriksa serviks, bila ada pendarahan dari
tempat bekas jepitan tenakulum, menekannya
dengan kasa selama 30-60 detik

F. Tindakan Pasca pemasangan


1. Merendam seluruh peralatan yang sudah dipakai
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
untuk dekontaminasi
2. Membuang bahan-bahan yang tidak dipakai lagi
(kasa, sarung tangan sekali pakai) ke tempat
yang sudah disediakan
3. Mencelupkan kedua tangan yang masih memakai
sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5%,
membersihkan cemaran pada sarung tangan,
membuka secara terbalik dan merendamnya
dalam klorin 0,5%

G. Konseling Pasca Pemasangan


1. Mengajarkan Ibu bagaimana cara memeriksa
sendiri benang AKDR dan kapan harus dilakukan.
2. Menjelaskan pada ibu apa yang harus dilakukan
bila mengalami efek samping
3. Memberitahu kapan ibu harus datang kembali ke
klinik unruk kontrol
4. Mengingatkan kembali masa pemakain AKDR Cu
T380 A yaitu 10 tahun dan AKDR efektif bekerja
sebagai alat konstrasepsi segera setelah
pemasangan
5. Meminta ibu untuk mengulangi kembali
penjelasan yang telah diberikan
6. Melengkapi rekam medik dan kartu AKDR untuk
ibu
7. Memastikan ibu tidak mengalami kram hebat dan
mengamatinya selama 15 menit sebelum
memperbolehkan ibu pulang

6. Bagan Alir

7. Unit terkait
Rekaman Historis Perubahan
No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai