Anda di halaman 1dari 5

Pencabutan IUD

No. Dokumen : /SOP/UKP/2023

SOP No. Revisi :01

Tanggal Terbit :

Halaman :1/3

UPTD PUSKESMAS Ners. Nurlina Kusuma, S.Kep


NISAM ANTARA NIP : 1974031352005042001

1. Pengertian Cara mencegah kehamilan dengan menggunakan kondom

2. Tujuan Sebagai acuan dalam mencegah kehamilan atau untuk menunda kehamilan
pertama bagi pasangan yang belum ingin punya anak dan menjarangkan
kehamilan bagi pasangan yang ingin menunda kelahiran
anak berikutnya
3. Kebijakan SK Kepala U P T D Puskesmas nisam Antara Nomor: Tentang Panduan

Layanan Klinis

4. Refrensi
1. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Tahun ,2008
2. Petunjuk praktis layanan kesehatan ibu hamil dan bayi baru lahir selama
Covid-19 Nomor B-4 april 2020
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Puskesmas.
4. Permenkes Nomor 21 Tahun 2021 tentang pelayanan kesehatan masa
sebelum hamil, masa hamil, persalinan, dan masa sesudah
melahirkan, penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi serta pelayanan
kesehatan seksual

5. Prosedur/langkah- Alat dan bahan :


langkah 1. Alligator
2. Speculum cocor bebek
3. Sonde uerus
4. Tenaculum
5. Kapas dtt
6. Oval klem
7. Gunting
8. APD (handscood, kacamata,clemek, masker dan sepatu booth)
9. Nerbeken
Langkah-langkah :
Konseling Pra Pencabutan
1. Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri anda
2. Tanyakan tujuan kedatangannya
3. Tanyakan apa alasannya ingin mencabut AKDR tersebut dan jawab
semua pertanyaannya
4. Tanyakan tujan reproduksi (KB) selanjutnya (apakah klien mengatur
jarak kelahiran atau ingin membatasi jumlah anaknya)
5. Jelaskan proses pencabutan AKDR dan apa yang klien rasakan pada
saat proses pencabutan
Tindakan PraPencabutan
1. Pastikan klien sudaaah mengosongkan kandung kencingnyadan
mencuci area genetalia dengan menggunakan sabun da air
2. Bantu klien naik ke meja pemeriksan
3. Petugas memakai APD masker, kacamata, clemek dan sepatu booth
4. Petugas mencuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan
kain bersih
5. Pakai sarung tangan DTT yang baru
6. Atur penempatan peralatan daan bahan-bahan yang akan dipakai
dalam wadah steril atau DTT
Prosedur Pencabutan
1. Lakukan pemeriksaan bimanual :
2. Pastikan gerakkan serviks bebas
3. Tentukan besar posisi uterus
4. Pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa
5. Pasang speculum vagina untuk melihat serviks
6. Usap vagina dan serviks dengan larutan
7. Jepit benang yang dekat dengan serviks dengan klem
8. Tarik keluar benang secara mantap tetapi hati-hati untuk
mengeluarkan AKDR
9. Tunjukkan AKDR tersebut pada klien, kemudian rendam dalam klorin
0,5%
10. Keluarkan spekulum dengan hati-hati
Tindakan Pasca Pencabutan
1. Rendam semua peralatan yang sudah dipakai dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit untuk dekontaminasi
2. Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi (kasa, sarung
tangan sekali pakai) ke tempat yang sudah disediakan
3. Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam
larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan dalam keadaan terbalik dan
rendam dalam larutan klorin teeersebut
4. Cuci tangan dengan air dan sabun
5. Amati selama 5menit sebelum memperbolehkan klien pulang
Konseling Pasca Pencabutan
1. Diskusikan apa yang harus dilakukan bila klien mengalami masalah
(misalnya perdarahan yang lama atau rasa nyeri pada perut/ panggul)
2. Minta klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang telah diberikan
3. Jawab semua pertanyaan klien
4. Ulangi kembali keterangan tentang pilihan kontrasepsi yang tersedia dan
risiko keuntungan dari masing-masing alat kontrasepsi bila klien ingin
tetap mengatur jarak kelahiran atau ingin membatasi jumlah anaknya
5. Bantu klien untuk menentukan alat kontrasepsi sementara sampai dapat
memutuskan alat kontrasepsi baru yang akan dipakai
6. Buat rekam medic tentang pencabutan AKDR
7. Berikan informasi umum tentang KB
8. Berikan informasi tentang jenis kontrasepsi yang tersedia dan
keuntungan-keterbatasan darimasing-masing jenis kontrasepsi (termasuk
perbedaan antara kontap dan metode reversible) :
 Tunjukkan dimana dan bagaimana alkon tsb digunakan
 Jelaskan bagaimana carakerja alkon tersebut
 Jelaskan kemungkinan efek samping dan masalah kesehatan lain
yang mungkin akan dialami
 Jelaskan efek samping yang umumnya sering dialami klien
9. Jelaskan apa yang bisa diperoleh dari kunjungannya
10. Petugas melapas semua APD dan mencuci tangan setelah melakukan
tindakan.
11. Petugas melengkapi rekam medik dan kartu AKDR untuk pasien.

6. Bagan alir -
7. Hal-Hal Keadaan umum pasien

Yang Perlu

Diperhatikan
8. Unit Terkait Ruang registrasi pasien
Ruangan KIA/KB
9. Dokumen Terkait Rekam medis pasien
Buku register

10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai


Historis diberlakukan

Perubahan 1. Nama kepala Ners. Nurlina Kusuma, S.Kep 20/07/2020


puskesmas NIP : 1974031352005042001
Ners. Bahrun Walidin,
S.Kep
NIP.197403151998031
007

2. Nama puskesmas UPTD Puskesmas Nisam 01/01/2018


Puskesmas Nisam Antara
Antara
3. No dokumen 05/01/2023
144/SOP/UKP/2017 /SOP/UKP/2023

4. Tanggal terbit Tgl 02/01/2023 05/01/2023


Tgl 30/05/2017

5. Kebijakan : surat surat keputusan kepala 05/01/2023


keputusan kepala UPTD puskesmas nisam
UPTD puskesmas antara
nisam antara Nomor; tahun 2023
Nomor; 156 tahun tentang panduan layanan
2017 tentang klinis
panduan pelayanan
klinis
6. Referensi : 1. Permenkes Nomor 05/01/2023
1. Buku Panduan 21 Tahun 2021
Praktis tentang pelayanan
Pelayanan kesehatan masa
Kontrasepsi sebelum hamil,
Tahun,2008 masa hamil,
persalinan, dan
masa sesudah
melahirkan,
penyelenggaraan
pelayanan
kontrasepsi serta
pelayanan
kesehatan seksual
2. Petunjuk praktis
layanan kesehatan
ibu hamil dan bayi
baru lahir selama
Covid-19 Nomor B-4
april 2020
3. Peraturan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang
Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai