No. Dokumen :
S
No Revisi : 00
O
Tanggal Terbit :
P
Halaman :¼
Asuhan Persalinan Normal adalah asuhan yang bersih dan aman selama
1. Pengertian pengeluaran hasil konsepsi setelah pembuahan berumur lebih dari 37 minggu
dan setelah bayi lahir serta upaya pencegahan komplikasi.
10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi/saat relaksasi uterus
untuk memastikan DJJ dalam batas normal (120-160 x/menit) Mengambil
tindakan yang sesuai jika tidak normal.
Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam. DJJ dan semua hasil
penilaian serta asuhan pada partograf
21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
Lahirkan Bahu
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegeng secara biparietal.
Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakan ke
arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di bawah arkus pubis
dan kemudian gerakan ke arah atas dan distal untuk mengeluarkan bahu
belakang
Lahirkan Badan dan Tungkai
23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk
menyangga kepala, lengan, dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas
untuk menelususri dan memegang lengan dan siku sebelah atas
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung, bokong, tungkai, dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan
telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari
dan jaro-jari lainnya)
34. Letakan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk
mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat
35. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil
tangan lain mendorong uterus ke arah belakang-atas (dorsokranial) secara
hati-hati (untuk mencegah inversio uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah
30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul
kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur di atas
Jika uterus tidak segera berkontraksi, meminta ibu, suami, atau anggota
keluarga untuk melakukan stimulasi puting susu.
Mengeluarkan Plasenta
36. Bila pada penekanan bagian bawah dinding uterus kearah dorsal ternyata
diikuti dengan pergeseran tali pusat kearah distal maka lanjutkan dorongan
kearah kranial hingga plasenta dapat dilahirkan.
Ibu boleh meneran tetapi tali pusat hanya ditegangkan (jangan ditarik
secara kuat terutama jika uterus tidak berkontraksi) sesuai sumbu jalan
lahir (ke arah bawah-sejajar lantai-atas)
Jika tali pusat bertambah panjang, pinfahkan klem hingga berjarak
sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta
Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat:
1.Beri dosisi ulang oksitosin 10 unit IM
2.Lakukan katerisasi (aseptik) jika kandung kemih penuh
3.Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan
4.Ulangi tekanan dorso kranial dan penegangan tali pusat 15 menit
berikutnya
5.Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau terjadi
perdarahan maka segera lakukan tindakan plasenta manual
37. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan dua
tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin
kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah
disediakan
Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril untuk
melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari-jari tangan
atau klem DTT atau steril untuk mengeluarkan bagian selaput yang
tertinggal
Rangsang Taktil (Masase) Uterus
38. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus,
letakan telapak tangan di atas fundus dan lakukan masase dengan gerakan
melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras)
Lakukan tindakan yang diperlukan jika uterus tidak berkontraksi setelah
15 detik melakukan rangsangan taktil/masase
IX. MENILAI PERDARAHAN
39. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.
Lakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.
Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif, segera dilakukan
penjahitan.
40. Periksa kedua sisi plasenta (maternal fetal) pastikan plasenta dilahirkan
dengan lengkap. Masukkan plasenta kedalam kantong plastik atau tempat
khusus
Evaluasi
43. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan
klorin 0,5 %, bersihkan noda darah dan cairan tubuh, dan bilas di air DTT
tanpa melepas sarung tangan kemudian keringkan dangan tissue atau
handuk pribadi yang bersih dan kering
44. Ajarkan ibu/ keluarga cara melakukan cara melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi
45. Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik
46. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
47. Pantau keadaan bayi dan pastikan bayi bernafas dengan baik (40-60/ menit)
Jika bayi sulit bernafas, merintih, atau retraksi, resusitasi dan segera
merujuk kerumah sakit
Jika bayi bernafas terlalu cepat, sesak nafas, segera rujuk ke RS
rujukan
Jika kaki teraba dingin, pastikan ruangan hangat. Lakukan kembali
kontak kulit ibu-bayi dan hangatkan ibu-bayi satu selimut
Kebersihan dan Keamanan
48. Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan menggunakan
air DTT. Bersihkan cairan ketuban, lender dan darah di ranjang atau
disekitar ibu berbaringmenggunakan larutan klorin 0,5 %, lalu bilas dengan
air DTT.Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering
49. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan
keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan yang diingikannya
50. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah didekontaminasi
51. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai
52. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%
53. Celupkan tangan yang masih memakaisarung tangan kotor ke dalam larutan
klorin 0,5%, lepaskan sarung tangan dalam keadan terbalik bagian dan
rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
54. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian
keringkan dengan tissue atau handuk pribadi yang kering dan bersih
55. Pakai sarung tangan bersih/ DTT untuk memberikan Vitamin K1 (1ml) intra
muskuler di paha kiri bawah lateral dansalep mata Profilaksis infeksi dalam
satu jam pertama kelahiran
56. Lakukan pemeriksaan fisik lanjutan (setelah satu jam kelahiran bayi).
Pastikan kondisi bayi tetap baik (pernafasannormal 40-60 kali/ menit dan
temperature tubuh normal 36,5-37,5 derajat celcius) setiap 15 menit
57. Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan immunisasi
hepatitis B dipaha kanan bawah lateral. Letakkan bayi didalam jangkauan
ibu agar sewaktu-waktu dapat disusukan
58. Lepaskan sarung tangan dalamkeadaan terbalik dan rendam didalam
larutan klorin 0,5 % selam 10 menit
59. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian
keringkan dengan tissue atau handuk pribadi yang kering dan bersih
Dokumentasi
60. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang)
7. Diagram
Mengenal Gejala Dan Menyiapkan Memastikan
Alir
Tanda Kala Dua Pertolongan Pembukaan
Persalinan Lengkap Dan
Keadaan Janin
Baik
Menyiapkan
Pertolongan Persiapan Ibu Dan
Penanganan
Melahirkan Pertolongan Keluarga
Bayi Baru
Bayi Melahirkan Bayi Untuk Proses
Lahir
Meneran
Melakukan Asuhan
Penatalaksanaan Menilai Pasca Persalinan
Aktif Kala Tiga Perdarahan
8. Hal-hal
Yang Perlu
Diperhatikan
NO KEGIATAN YA TIDAK
Pamekasan…………………………..
Auditor