Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN PERSALINAN NORMAL

(APN)

No.Dokumen :0.9.0.2/
SOP/440/
SOP PW/2022
No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 07 Februari
2022
Halaman : 1/13
UPT. PUSKESMAS GITHA SHINTYA DEWI MEZANGO, SKM
PUU WERI NIP : 19900913 201403 2 002

1.Pengertian Persalinan merupakan proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan membran
dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan dan
dilatasi serviks sebagai akibat kontraksi uterus dengan frekuensi, durasi dan
kekuatan yang teratur, mula- mula kekuatan yang muncul kecil, kemudian terus
meningkat sampai pada puncaknya pembukaan serviks lengkap sehingga siap
untuk pengeluaran janin dari rahim ibu.
2.Tujuan Sebagai acuan untuk membantu persalinan agar bersih dan aman, serta mencegah
terjadinya komplikasi dalam persalinan.

3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Puu Weri no 0101/SK/440/PW/2017 tentang Jenis-


Jenis Pelayanan Di Puskesmas

4.Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan no 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas


2. Standar Profesi Pelayanan Medis
5.Prosedur Alat dan Bahan :
1. Persiapan Perlindungan Diri
- Celemek plastik
- Sepatu boot
- Masker
- Kacamata gogle
- Penutup kepala
2. Pesiapan Ibu dan Bayi
- 1 buah handuk
- 1/3 kain alas bokong ibu
- Selimut untuk mengganti
- Topi bayi
- Pakain ibu
- Kain/ sarung yang bersih dan kering (3-5 buah)
- Pakaian bayi
- 2 buah washlap
3. Partus Set
- 2 Klem kelly/ 2 klem kocher
- Gunting tali pusat
- Benang tali pusat atau klem plastik
- Kateter nelaton
- Gunting episiotomi
- Klem ½ kocher
- 2 pasang Sarung tangan DTT atau steril
- Kasa steril
- Gulungan kapas basah (menggunakan air DTT)
- Spuite 2 ½ atau 3 ml
- Penghisap lendir De Lee atau bola karet
4. Heacting Set
- Pinset anantomis
- Pinset sirugis
- Nald pooder (pegangan jarum)
- 2-3 jarum jahit tajam/ nald (otot dan kulit)
- Benang chromic (satu kali pakai) ukuran 2.0 atau 3.0
5. Peralatan Tidak Steril
- Termometer
- Stetoskop
- Tensimeter
- Pita pengukur/ meteran
- Stetoskop leanec atau dopler
- Bengkok
- Timbangan bayi
- Pengukur panjang bayi
- Gunting ferband
- Wadah untuk larutan klorin 0,5%
- Wadah untuk air DTT
- Tempat Sampah (sampah medis dan non medis)
6. Obat-Obat dan Bahan Habis Pakai
- 8 ampul Oksitosin 1 ml 10 U
- 20 ml Lidokain 1%
- Cairan infus RL, Nacl, dan dext 5%
- Infus Set
- Kanula IV no 16-18G
- 2 ampul Methylergometrin
- 2 vial MgSO4 40% (25 gr)
- 6 spuite 2 ½ - 3 ml steril
- 2 spuite 5 ml steril
- 1 spuite 10 ml steril
- 10 kapsul/ kaplet Amoksisilin/ Ampisilin 500 mg atau Amoksisilin/
Ampisilin IV 2mg

SOP ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)/12


- Vitamin K
- Salep mata tetrasiklin 1%
7. Formulir yang Disiapkan
- Formulir informed consent
- Formulir partograf
- Formulir persalinan/ nifas dan KB
- Formulir rujukan
- Formulir surat kelahiran
- Formulir kematian

6.Langkah- MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA DUA


langkah 1. Mendengar, melihat dan memeriksa gejala dan tanda kala dua:
 Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
 Ibu merasakan regangan yang semakin meningkat pada rectum dan
vagina
 Perineum tampak menonjol
 Vulva dan spinter ani membuka
II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk
menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu dan bayi baru
lahir. Untuk asfiksia: tempat datar dan keras, 2 kain dan 1 handuk
bersih dan kering, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh
bayi
 Menggelar kain diatas perut ibu, tempat resusitasi dan ganjal
bahu bayi
 Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril pakai di
dalam partus set
3. Pakai celemek plastik.
4. Lepaskan dan simpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan
dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan
dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
5. Pakai sarung tangan DTT untuk melakukan periksa dalam.
6. Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang
memakai sarung DDT dan streril, pastikan tidak terjadi kontaminasi
pada alat suntik).
III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN
JANIN BAIK
7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan
menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT

SOP ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)/11


 Jika introitus vagina, perineum atau anus terkontaminasi tinja,
bersihkan dengan seksama dari arah depan kebelakang
 Buang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi) dalam
wadah yang tersedia
 Ganti sarung tangan jika terkontaminasi (dekontaminasi,
lepaskan dan rendam dalam larutan klorin 0,5%)
8. Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
 Bila selaput ketuban pecah dan pembukaan sudah lengkap maka
lakukan amniotomi
9. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang
masih memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5 %
kemudian lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik dalam larutan
klorin 0,5 % selama 10 menit, cuci kedua tangan setelah sarung
tangan dilepaskan.

10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraki atau saat relaksasi
uterus untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120-160
x/menit).

 Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal


 Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua
hasil-hasil penilaian serta asuhan lainnya dalam partograf
IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU
PROSES BIMBINGAN MENERAN
11. Beritahu ibu , bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan
sesuai dengan keinginannya
 Tunggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan
pemantauan kondisi dan kenyamanan ibu dan janin (ikuti
pedoman penatalaksanaan fase aktif) dan dokumentasikan
semua temu7an yang ada
 Jelaskian pada anggota keluarga tentang bagaimana peran
merekan untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu
untuk meneran secara benar
12. Minta keluarga bantu menyiapkan posisi meneran (bila ada rasa ingin
meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke posisi
setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu
merasa nyaman).
13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan
kuat untuk meneran:

SOP ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)/12


 Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif
 Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara
meneran apabila caranya tidak sesuai
 Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya
(kecuali posisi berbaring terlentang dalam waktu yang lama)
 Anjurkan ibu untuk beristirahat diantara kontraksi
 Anjurkan keluarga member dukungan dan semangat untuk ibu
 Berikan cukup asupan cairan per-oral (minum)
 Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai
 Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah
120 menit (2 jam) meneran (primigravida) atau 60 menit (1 jam)
meneran (multigravida)
14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan ingin meneran dalam 60
menit.
V. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI
15. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkasn bayi) diperut ibu, jika
kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.
16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu.
17. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan
18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
VI. MENOLONG PERSALINAN
LAHIRNYA KEPALA
19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva
maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain
bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk
menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu
untuk menahan perlahan sambil bernapas cepat dan dangkal.
20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang
sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi
 Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan bagian atas
kepala bayi
 Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat didua
tempat dan potong diantara dua klem tersebut
21. Tunggu kepala bayi melakukan putar paksi luar secara spontan.
LAHIRNYA BAHU
22. Setelah kepala melakukan putar paksi luar, pegang secara biparietal.
Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan
SOP ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)/11
kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah
arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas distal untuk melahirkan
bahu belakang.
LAHIRNYA BADAN DAN TUNGKAI
23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu
untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan
tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah
atas.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran lengan atas berlanjut ke
punggung, bokong, tungkai dan kaki, pegang kedua mata kaki
(masukkan telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki
dengan ibu jari dan jari-jari lainnya
VII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
25. Lakukan penilaian sepintas:
 Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernapas tanpa kesulitan ?
 Apakah bayi bergerak dengan aktif ?
Jika bayi tidak menangis, tidak bernapas atau megap-megap
segera lakukan tindakan resusitasi (langkah 25 ini berlanjut ke
langkah-langkah prosedur dan resusitasi bayi baru lahir
dengan asfiksia).
26. Keringkan dan posisikan tubuh bayi diatas perut ibu
 Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh
lainnya (tanpa membersihkan verniks) kecuali bagian tangan
 Ganti handuk basah denan handuk yang kering
 Pastikan bayi dalam kondisi mantap diatas perut ibu
27. Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tak ada bayi dalam
uterus (hamil tunggal).
28. Beritahu pada ibu bahwa penolong akan menyuntikkan oksitosin
(agar uterus berkontraksi dengan baik).
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit
(intramuscular) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan
aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin).
30. Dengan menggunakan klem, jepit tali pusat (2 menit setelah bayi
lahir) pada sekitar 3 cm dari pusar (umbilikus) bayi. Dari sisi luar
klem penjepit, dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan lakukan
penjepitan kedua pada 2 cm distal dari klem pertama.
31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat
 Dengan satu tangan, angkat tali pusat yang telah dijepit
kemudian lakukan pengguntingan tali pusat (lindungi perut
bayi) diantara 2 klem tersebut

SOP ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)/12


 Ikat tali pusat dengan benag DTT/ steril pada satu sisi
kemudian lingkarkan kembali benang kesisi berlawanan dan
lakukan ikatan kedua menggunakan dengan simpul kunci
 Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah
disediakan
32. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi,
letakan bayi dengan posisi tengkurap didada ibu. Luruskan bahu bayi
sehinnga bayi menempel dengan baik didinding dada-perut ibu.
Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih
rendah dari puting payudara ibu. Selimuti ibu dan bayi dengan kain
hangat dan pasang topi dikepala bayi.
VIII. MANAJEMEN AKTIP KALA III
PENEGANGAN TALI PUSAT TERKENDALI (PTT )
33. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-6 cm dari vulva.
34. Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi atas simpisis
untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat.
35. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah sambil
tangan lain mendorong uterus kearah belakang-atas (dorsokranial)
secara hati-hati (untuk mencegah inversio uteri). Jika plasenta tidak
lahir setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu
hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur diatas.
 Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau
anggota keluarga untuk melakukan stimulus puting susu.
MENGELUARKAN PLASENTA
36. Lakukan penegangan dan dorongan dorso kranial hingga plasenta
terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan
arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan
lahir (tetap lakukan tekanan dorso kranial).
 Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga
berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta
 Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali
pusat:
1) Beri dosis ulang oksitosin 10 unit IM
2) Lakukan kateteriasi (aseptik) jika kandung kemih penuh
3) Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan
4) Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya
5) Segera rujuk jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit
setelah bayi lahir
6) Bila terjadi perdarah, lakukan plasenta manual

SOP ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)/11


37. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan
kedua tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban
terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang
telah disediakan.
38. Segera setelah plasenta da selaput ketuban lahir, lakukan masasse
uterus, letakan telapak tangan di fundus dan lakukan masasse dengan
gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus
teraba keras).
 Lakukan tindakan yang diperlukan: jika uterus tidak
berkontraksi setelah 15 detik melakukan rangsangan
taktil/masasse.
IX. MENILAI PERDARAHAN
39. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan
penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.
40. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan
selaput ketuban lengkap dan utuh. Masukan plasenta kedalam kantung
plastik atau tempat khusus.
X. MELAKUKAN ASUHAN PASCA PERSALINAN
41. Patikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam.
42. Pastikan Kandung kemih ibu dalam keadaan kosong
EVALUASI
43 . Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang
masih memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5 %
kemudian lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik dalam larutan
klorin 0,5 % selama 10 menit, cuci kedua tangan setelah sarung
tangan dilepaskan, dan keringkan

44. . Ajarkan ibu/ keluarga cara melakukan masasse uterus dan menilai
kontraksi.

45 Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit


selama 1 jam pertama pascapersalinan dan setiap 30 menit selama jam
kedua pascapersalinan
 Memeriksa temperature tubuh ibu sekali setiap jam selama 2
jam pertama pascapersalinan.
 Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak
normal.
46. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.
47. Beri cukup waktu untuk melakukan kontak kulit ibu-bayi (di dada ibu

SOP ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)/12


paling sedikit 1 jam)
 Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusui
dini dalam waktu 30-60 menit. Menyusu pertama biasanya
berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu
payudara.
Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi
sudah berhasil menyusu.
KEBERSIHAN DAN KEAMANAN
48. . Bersihkan badan ibu menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan
ketuban, lender, dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih
dan kering.
49. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI, &
Anjurkan keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan yang
diinginkannya
Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam
 2-3 kali dalam 15 menit pertama pascapersalinan
 Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pascapersalinan
 Setiap 20-30 menit pada jam kedua pascapersalinan
Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukan asuhan yang sesuai
untuk melaksanakan Antonia uteri.
50. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 %
untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah
dekontaminasi.
51. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yan sesuai
52. Dekontaminasi tampat bersalin , dan Celemek dengan larutan klorin
0.5%
53 Celupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5%, balikkan
bagian dalam ke luar rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit.
54. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian
keringkan dengan tissue atau handuk pribadi yang kering dan bersih.
55. Pakai sarung tangan DTT
56. Lakukan penimbangan/ pengukuran bayi, beri salf mata antibiotic
profilaksis, dan vitamin K1, 1 mg intramuscular dipaha kiri
anterolateral setelah 1 jam kontak kulit ibu-bayi, dan lakukan
Pemeriksaan Fisik

57. Berikan suntikan imunisasi HEPATITIS B (setelah satu jam pemberian


vitamin K1) dipaha kanan anterolateral.

SOP ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)/11


58. Lepaskan sarung tangan kotor , dan masukkan kedalam tempat sampah
medis.
59. Cuci tangan dan keringkan dengan tisuue / kain handuk yang bersih
DOKUMENTASI
60. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda vital
dan Asuhan Kala IV.

I. I.TANDA/GEJALA KALA-II 13. HIS (+) PIMPIN


PUJI
1 . DOR-AN

TEK-NUS ISTIRAHAT

PERJOL HIS (-) MINUM


DJJ
VUL-KA

II. SIAP ALAT 14. POSISI YANG NYAMAN

2.CEK ALAT (OKSI DAN - JALAN


SPUIT)

SIAP DIRI - JONGKOK

3. CELEMEK - BERDIRI

4. CUCI
V. SIAP TOLONG
5. SARUNG 15.HANDUK
16. BOKONG
III. PASTIKAN   17. BUKA
18. SARUNG
7. BERSIH VI. TOLONG

8. P.D KEPALA

9. CELUP 19. LINDUNGI

10. DJJ 20. CEK

IV. SIAP IBU DAN KELUARGA 21. TUNGGU

11. IBU BAHU

22. BIPARIETAL

12. BAPAK/ KELUARGANYA

PIMPIN

SOP ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)/12


VII . PENANGANAN BBL 44. AJAR IBU /
25. NILAI LETAK
2 KELUARGA

45. HITUNG NADI IBU


26. KERING
46. EVAL ESTIMISASI
27. CEK FUNDUS
JUMLAH DARAH
28 . BERITAHU
3 47. PANTAU BAYI
29. SUNTIK OXYTOCIN
BERSIH / AMAN
30 . JEPIT/KLEM
48. IBU (DIBERSIHKAN)
31 . POTONG - IKAT 3 49. NYAMAN
50. DEKONTAMINASI
32 . KONTAK KULIT/ ALAT
SELIMUT 51. BUANG (KASA
VIII . M .A .K . III TERKONTAMINASI)
P.T.T. 52. DEKONT. (TEMPAT
33 . PINDAH PERSALINAN DAN
3 CELEMEK)
34 .POSISI 53. CELUP (ST &
35. REGANGKAN LEPASKAN SECARA
PLACENTA : 54. CUCI TANGAN
36 .TARIK 55. ST DTT (SETELAH
2
IMD PAKAI DTT)

37.PUTAR
MASSAGE 56. MATA, VIT K,
38. FUNDUS / MASSAGE 1 TIMBANG
PEMERIKSAAN FISIK

IX . PERDARAHAN 57. HEPATITIS B

39. PERINEUM/ 58. LEPAS ST


ROBEKAN
59. CUCI TANGAN
40. PLASENTA/
ROBEKAN DOKUMENTASI:
X . ASUHAN PASCA
PERSALINAN 60. PARTOGRAF
41. KONTRAKSI

42. KANDUNG KEMIH KOSONG

EVALUASI

SOP ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)/11


43. CELUP SARUNG TANGAN

(KLORIN,DTT,KERINGKAN)

SOP ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)/12


SOP ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)/11
7.Bagan Alir -

8.Dokumen - Formulir informed consent


Terkait - Formulir partograf
- Formulir persalinan/ nifas dan KB
- Formulir rujukan
- Formulir surat kelahiraN
- Formulir kematian
9.Unit Terkait  Bidan ( KIA/VK)
 Dr.SpOG
 Rekam Medik
 Rumah Sakit
10. Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Perubahan
1

SOP ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)/12

Anda mungkin juga menyukai