Anda di halaman 1dari 6

INSERSI ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM

POST PLACENTA DENGAN TEKNIK MANUAL


No. Dokumen : SOP/UKP-TP/RB-003/2017
No. Revisi : 00
SOP
TanggalTerbit : 30 Agustus 2017
Halaman : 1 dari 3
Puskesmas Ditetapkan oleh
Kecamatan dr. Atika
Tanjung Priok 196701312007012016
1. Pengertian Alat kontrasepsi dalam lahir (AKDR) adalah alat kontrasepsi yang
dimasukkan ke dalam kavum uteri terbuat dari plastik dengan ukuran yang
sesuai dengan dimensi kavum uteri.
Alat kontrasepsi dalam rahim Post placenta adalah alat kontrasepsi dalam
rahim yang diinsersikan segera dalam 10 menit setelah ekspulsi plasenta,
setelah persalinan per vaginam di meja persalinan yang sama.

2. Tujuan Prosedur ini digunakan sebagai acuan penerapan langkah-langkah insersi


alat kontrasepsi dalam rahim Post placenta dengan teknik manual di
Ruang Bersalin BLUD Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok Nomor 58


Tahun 2017 tentang dokumen eksternal yang menjadi acuan dalam
penyusunan standar pelayanan

4. Referensi 1. Materi Pendukung Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Pasca Persalinan


(AKDRPP). JNPK-KR.2013.
2. Buku Acuan Pendukung Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Pasca
Persalinan (AKDRPP). JNPK-KR.2013.
3. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal JNPK-KR 2008
4. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, Jakarta 2006

5. Alatdan 1. Alat :
bahan a. Bak instrument yang berisi : sepasang sarung tangan
panjang, kain kasa 5 lembar
b. AKDR CuT 380A.
2. Bahan :
a. Cairan betadin

6. Prosedur/ 1. Petugas mempersiapan pra-insersi dan penilaian medis (dilakukan


Langkah- sebelum persalinan)
langkah a. Mengkaji rekam medik ibu untuk memastikan apakah ia merupakan
klien yang tepat untuk AKDR Post placenta
b. Memastikan bahwa ibu telah dikonseling menggunakan AKDR Post
placenta
c. Dengan menggunakan alat bantu penapisan pra-insersi AKDR Post
placenta melakukan konfirmasi bahwa tidak ada penyulit persalinan
yang dapat menghalangi insersi AKDR saat ini seperti :
1) Pecahnya ketuban lebih dari 6 jam.
2) Infeksi intra partum
3) Perdarahan pasca persalinan yang belum teratasi
d. Jika ada salah satu dari kondisi tersebut diatas, menginformasikan
pada klien bahwa belum dapat dilakukan insersi AKDR dan
merencanakan insersi AKDR pada 6 minggu pasca persalinan.
Memberikan konseling kepada ibu dan tawarkan metode KB pasca
persalinan lainnya.
e. Melakukan inform consent pemasangan AKDR Post placenta
kepada ibu
2. Petugas mempersiapkan pra-insersi
a. Menyiapkan bak instrument dan perlengkapannya, cairan bethadin
dan AKDR masih dalam keadaan tertutup
b. Mencuci tangan secara seksama, keringkan dengan handuk bersih
dan kering, dan kenakan sepasang sarung tangan steril atau DTT
c. Memastikan manajemen aktif kala III telah dituntaskan.
d. Melakukan pemeriksaan apakah terdapat laserasi perineum, jika
laserasi tidak menimbulkan perdarahan aktif, penjahitan dilakukan
setelah pemasangan AKDR
3. Petugas melakukan insersi AKDR Post placenta
a. Membersihkan serviks dan vagina dengan kassa yang dicelupkan
dalam larutan antiseptik sebanyak 2 kali, tunggu 2 menit.
b. Membuka kemasan AKDR dengan menarik lidah tutup plastik
bawah sekitar 1/3 ke arah atas.
c. Dengan ujung jari tengah dan telunjuk tangan kanan menjepit
AKDR
d. Memasukkan AKDR melalui introitus vagina melalui segmen bawah
rahim selanjutnya menyusuri sampai ke fundus uteri, lepaskan
AKDR di fundus uteri
e. Tangan kiri penolong memegang fundus uteri dari luar menahan
dan menekan ke arah bawah
f. Pastikan bahwa AKDR diletakkan dengan benar di fundus uteri
g. Keluarkan tangan secara perlahan-lahan dan pastikan AKDR atau
benang AKDR tidak terbawa ketika tangan dikeluarkan..
h. Merapikan semua instrumen yang telah digunakan dan rendam
dalam larutan klorin 0.5 % dalam posisi terbuka
i. Merendam kedua tangan yang masih menggunakan sarung tangan
kedalam larutan klorin 0.5 %. Lepas sarung tangan dengan
membalikknya.
4. Petugas melakukan prosedur pasca-insersi
a. Membiarkan ibu beristirahat selama beberapa menit. Dukung inisiasi
asuhan pasca persalinan rutin, termasuk menyusui dini.
b. Mencuci tangan dan keringkan
c. Menyampaikan kepada ibu bahwa AKDR telah terpasang dan kapan
harus kontrol ulang
d. Mencatat semua informasi pada rekam medik dan kartu status
Keluarga Berencana
7. Diagram Alir -
8. Hal-hal
yang perlu -
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Ruang Bersalin
2. Poli KB

10. Dokumen 1. Lembar persetujuan tindakan medik pelayanan kontrasepsi.


terkait 2. Kartu status peserta KB.( K/IV/KB/05 )
3. Kartu peserta KB ( K/I/KB/06 )
4. Catatan perkembangan persalinan (SOAP)

Riwayat Perubahan Dokumen


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan

INSERSI ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM


POST PLACENTA DENGAN TEKNIK MANUAL
No. Dokumen : DT/UKP-TP/RB-003/2017

DAFTAR No. Revisi : 00


TILIK TanggalTerbit : 30 Agustus 2017

Halaman : 1 dari 3
Puskesmas Ditetapkan oleh
Kecamatan dr. Atika
Tanjung Priok 196701312007012016

TIDAK
NO LANGKAH KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
1 1. Apakah bidan mempersiapan pra-insersi dan
penilaian medis (dilakukan sebelum persalinan)
a. Mengkaji rekam medik ibu untuk memastikan
apakah ia merupakan klien yang tepat untuk
AKDR Post placenta
b. Memastikan bahwa ibu telah dikonseling
menggunakan AKDR Post placenta
c. Dengan menggunakan alat bantu penapisan
pra-insersi AKDR Post placenta melakukan
konfirmasi bahwa tidak ada penyulit persalinan
yang dapat menghalangi insersi AKDR saat ini
seperti :
4) Pecahnya ketuban lebih dari 6 jam.
5) Infeksi intra partum
6) Perdarahan pasca persalinan yang belum
teratasi
d. Jika ada salah satu dari kondisi tersebut diatas,
menginformasikan pada klien bahwa belum
dapat dilakukan insersi AKDR dan
merencanakan insersi AKDR pada 6 minggu
pasca persalinan. Memberikan konseling
kepada ibu dan tawarkan metode KB pasca
persalinan lainnya.
e. Melakukan inform consent pemasangan AKDR
Post placenta kepada ibu

2 Apakah bidan mempersiapkan pra-insersi


a. Menyiapkan bak instrument dan
perlengkapannya, cairan bethadin dan AKDR
masih dalam keadaan tertutup
b. Mencuci tangan secara seksama, keringkan
dengan handuk bersih dan kering, dan kenakan
sepasang sarung tangan steril atau DTT
c. Memastikan manajemen aktif kala III telah
dituntaskan.
d. Melakukan pemeriksaan apakah terdapat
laserasi perineum, jika laserasi tidak
menimbulkan perdarahan aktif, penjahitan
dilakukan setelah pemasangan AKDR

3 Apakah bidan melakukan insersi AKDR Post placenta


a. Membersihkan serviks dan vagina dengan kassa
yang dicelupkan dalam larutan antiseptik
sebanyak 2 kali, tunggu 2 menit.
b. Membuka kemasan AKDR dengan menarik lidah
tutup plastik bawah sekitar 1/3 ke arah atas.
c. Dengan ujung jari tengah dan telunjuk tangan
kanan menjepit AKDR
d. Memasukkan AKDR melalui introitus vagina
melalui segmen bawah rahim selanjutnya
menyusuri sampai ke fundus uteri, lepaskan
AKDR di fundus uteri
e. Tangan kiri penolong memegang fundus uteri
dari luar menahan dan menekan ke arah bawah
f. Pastikan bahwa AKDR diletakkan dengan benar
di fundus uteri
g. Keluarkan tangan secara perlahan-lahan dan
pastikan AKDR atau benang AKDR tidak
terbawa ketika tangan dikeluarkan..
h. Merapikan semua instrumen yang telah
digunakan dan rendam dalam larutan klorin 0.5
% dalam posisi terbuka
i. Merendam kedua tangan yang masih
menggunakan sarung tangan kedalam larutan
klorin 0.5 %. Lepas sarung tangan dengan
membalikknya.

4 Apakah bidan melakukan prosedur pasca-insersi


a. Membiarkan ibu beristirahat selama beberapa
menit. Dukung inisiasi asuhan pasca
persalinan rutin, termasuk menyusui dini.
b. Mencuci tangan dan keringkan
c. Menyampaikan kepada ibu bahwa AKDR telah
terpasang dan kapan harus kontrol ulang
d. Mencatat semua informasi pada rekam medik
dan kartu status Keluarga Berencana

Jakarta .....................................................
Pelaksana / Auditor

(.....................................................)
Unit / Program : …………………………………………………………………………….
Nama Auditor : …………………………………………………………………………….
Tanggal Audit : …………………………………………………………………………….

Anda mungkin juga menyukai