Anda di halaman 1dari 14

PROSEDUR TINDAKAN DENGAN GANGGUAN SISTEM

REPRODUKSI DAN KELUARGA BERENCANA PERSIAPAN


PASIEN DAN PEMBERIAN ALAT KONTRASEPSI

Disusun Oleh
Kelompok 4
Tingkat 2B
Nama Anggota Kelompok : 6. Mariana Pindi Leo
1. Ershyana Hudi
7. Clarissa Rambu Henjang
2. Indriwat Rambu Madik
3. Zefrinsah Rambu Anapaki
8. Yurti Jati Kambela
4. Gradiana Ledi 9. Johana Julita Kariam
5. Ana Intan Konga Lengu 10. Marlince Susanti Bulu
A. PROSEDUR TINDAKAN GANGGUAN SISTEM
REPRODUKSI

Sistem reproduksi adalah bagian yang penting untuk seseorang yang


ingin mendapatkan keturunan. Jika ingin segera mendapatkan ‘momongan’,
ada baiknya melakukan pemeriksaan sistem reproduksi untuk memastikan
bagian tersebut tidak mengalami gangguan(dr. Rizal Fadli : 22 Juli 2021)
Beberapa Pemeriksaan Terkait Gangguan Sistem Reproduksi

Pemeriksaan untuk Wanita:


1. Hysterosalpingogram
Hysterosalpingogram (HSG) adalah pemeriksaan dengan penggunaan sinar-X pada saluran tuba dan
rahim. Sinar-X akan dipancarkan setelah pemberian pewarna cair pada organ intim wanita.
2. USG transvaginal
Metode pemeriksaan sistem reproduksi ini dilakukan dengan menggunakan alat ultrasound ke dalam
vagina dan area organ panggul.
3. Histeroskopi
Dokter akan menggunakan tabung tipis dan fleksibel dengan kamera di ujungnya. Alat ini dimasukkan
melalui leher rahim dan akhirnya masuk ke dalamnya.
B. PROSEDUR TINDAKAN KELUARGA BERENCANA

Keluarga Berencana (KB) merupakan program skala nasional yang


bertujuan untuk mengontrol angka kelahiran dan membantu mengontrol
pertambahan jumlah penduduk di suatu negara serta untuk meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak(Lifestyle, Interest & Life Balance | Article | 09
Desember 2019).
Dalam menjalankan program Keluarga Berencana, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan, yakni:

1. Lakukan pernikahan di usia yang ideal. Wanita 21 tahun & pria 25 tahun.
2. Mengatur jarak kelahiran anak 3-5 tahun dengan pemakaian alat
kontrasepsi.
3. Buatlah rencana jumlah anak yang akan Anda dan pasangan miliki.
4. Cari tahu berbagai jenis KB dan pastikan jenis KB yang dipakai cocok.
5. Batasi kelahiran ketika sudah memasuki usia 35 tahun agar bisa merawat
anak yang ada dengan maksimal.
TANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) STANDAR
PELAYANAN KB METODE OPERASI WANITA (MOW)

Langkah MOW 9) Persiapan lapangan operasi dan penentuan


1) Prosedur anastesi setelah puasa 6 jam tempat insisi
2) Penilaian praanestesi 10) Membuka dinding abdomen
3) Prosedur sedasi 11) Mencapai tuba
4) Prosedur anastesi umum 12) Momotong tuba
5) Konseling prabedah dengan memberitahukan prosedur 13) Menutup dinding abdomen
dan kemungkinan komplikasi
14) Tindakan pasca bedah
6) Persiapan prabedah dengan memastikan alat dan
pemeriksaan akseptor 15) Tanyakan keluhan dan periksa tekanan darah dan
7) Asepsis dan antisepsis pernafasan
8) Pemeriksaan pelvik dan Fiksasi Uterus 17) Pemulihan pasca anastesi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP STANDAR
PELAYANAN KB METODE OPERASI PRIA (MOP)

Langkah MOP 6) Tindakan pada vas deferens kanan dengan cara


1) Persiapan pra tindakan yaitu mengganti pakaian pemasangan klem fiksasi dengan teknik 3 jari
akseptor, mencukur rambut kemaluan di daerah kemudian pembukaan kulit beserta sarung vans
skrotum fiksasi penis ke dinding perut deferens, merapatkan kedua ujung klem, meluksir
menggunakan plester vas deferens, putar klem searah jarum jam,
2) Persiapan lapangan tindakan dengan melakukan lepaskan klem fungsi, membebaskan jaringan
asepsis pada skrotum dan sekitarnya dengan perivasal, mengikat dan memotong vas deferens,
larutan antiseptik yang tidak merangsang genetalia interposisi vas deferens
3) Pemberian anastesi 7) Tindakan pada vas deferens kiri
4) Anastesi kulit 8) Penutupan luka
5) Anastesi vas deferens kanan dan kiri 9) Pemulihan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) STANDAR
PELAYANAN KB IMPLANT

Langkah Pemasangan Implant


8) Masukkan kedua kapsul satu demi
1) Membuat tanda pada daerah yanga akan dipasang implant
2) Asepsis dan antisepsis
satu
3) Pasang doek steril di daerah pemasangan implant 9) Raba kapsul sebelum mencabut trokar
4) Anastesi lokal
untuk memastikan kedua kapsul telah
5) Pastikan efek anastesi bekerja
terpasang
6) Pegang scalpel sudut 45 derajat, buat insisi dangkal hanya
untuk menembus kulit
10) Keluarkan trokar perlahan tekan
7) Trokar harus dipegang dengan ujung yang tajam menghadap
atas masukkan ujung trokar pada luka insisi menghadap tempat insisi dengan jari menggunakan
posisi 45 derajat lalu turunkan 30 derajat saat memasuki
lapisan subdermal dan sejajar permukaan kulit saat
kasa selama 1 menit untuk menghentikan
mendorong pendarahan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) STANDAR
PELAYANAN KB ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM
(AKDR)

Langkah Pemasangan AKDR 9) Pastikan pembatas tetap pada posisi


1) Memasukkan lengan AKDR di dalam kemasan sterilnya
horizontal
2) Asepsis dan antisepsis
3) Masukkan spekulum hingga tampak porsio 10) Pegang tenukulum dan pendorong
4) Jepit porsio pada jam 12 dengan tenaculum dengan satu tangan, tangan lain menarik
5) Lepas spekulum anterior tabung inserter sampai menyentuh fundus
6) Masukkan sunde uterus, tentukan arah dan panjang
uterus 11) Keluarkan tabung inserter dari
7) Tarik tenaculum kanalis servikalis
8) Masukkan tabung inserter ke dalam kanalis servikalis 12) Potong benang, lepas tenakulum
dengan mempertahankan pembatas pada posisi horizontal
C. PROSEDUR TINDAKAN PERSIAPAN PASIEN

Pengertian Penyampaian informasi awal mengenai program keluarga berencana

Indikasi Untuk pasangan yang ingin menggunakan kontrasepsi

Tujuan 1. Untuk mengetahui informasi mengenai KB


2. Untuk mengetahui cara memberikan konseling awal perencanaan keluarga

Persiapan Menjelaskan tujuan diberikan konseling awal perencanaan keluarga

Persiapan ruang dan 1. Ruangan yang nyaman dan tertutup


alat 2. Ventilasi cukup
3. Tempat cuci tangan
4. Handuk/lap bersih
5. Sabun cuci tangan
D. PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN ALAT KONTRASEPSI

Pengertian Memasang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang berupa alat terbuat dari plastik lentur atau jenis AKDR
yang mengandung hormon protesteron dan bisa diambil kembali apabila masa berlakunya habis

Tujuan Menjarangkan atau membatasi jumlah kelahiran


Prosedur  Persiapan alat :
1. IUD Kit. IUD Steril. Duk Steril
2. Larutan klorin 0,5%
3. Obat desinfektan
 
 Persiapan ruangan
1. Lingkungan tertutup
2. Penerangan untuk melihat serviks
 
 Persiapan klien
1. Konseling awal (sapa klien dengan ramah, k/p perkenalkan diri bidan, beri informasi umum KB dan
jenis alkon yang tersedia dan resiko serta keuntungan dari masing-masing kontrasepsi, jelaskan apa
yang dapat diperoleh dari kunjungannya
2. Konseling metode khusus
a. Berikan jaminan akan kerahasiaan klien
b. Kumpulkan data pribadi klien
c. Tanyakan agama yang mungkin menentang penggunaan kontrasepsi
d. Diskusikan kebutuhan, pertimbangan dan kekhawatiran klien dengan sikap simpatik
e. Bantu klien untuk memilih metode yang tepat
f. Jelaskan kemungkinan efek samping AKDR sampai benar-benar dimengerti oleh klien
Pemeriksaan panggul
Nexs… 1.Bantu klien naik ke meja pemeriksaan dan atur posisi litotomi
2.Kenakan kain penutup pada klien untuk pemeriksaan
3.Bidan cuci tangan dengan air dan sabun dan dikeringkan dengan kain
bersih
Prosedur  Lanjutan persiapan klien 4.Palpasi daerah perut dan periksa adakah nyeri, benjolan atau kelainan
3. Seleksi riwayat kesehatan reproduksi klien lainnya di daerah supra pubik
a. HPHT, lama haid, pola perdarahan 5.Atur lampu untuk melihat serviks
b. Paritas dan riwayat kelahiran yang
6.Pakai sarung tangan DTT
terakhir
7.Atur alat dan bahan yang akan dipakai
c. Riwayat kehamilan ektopik
d. Nyeri hebat setiap haid 8.Lakukan inspeksi genitalia eksterna
e. Anemia berat 9.Palpasi kelenjar skene dan bartolini, amati adanya nyeri dan duh
f. Riwayat infeksi system genital / ISG (discharge) vagina
dan PMS 10.
Masukkan speculum vagina untuk ginekologik
g. Berganti-ganti pasangan 11.
Lakukan pemeriksaan inspekulo : adanya lesi, keputihan pada vagina
h. Kanker serviks dan inspeksi serviks
4. Jelaskan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan 12.
Keluarkan speculum dengan hati-hati dan letakkan kembali ke tempat
fisik dan panggul sebelum pemasangan AKDR semula tanpa menyentuh alat lain
5. Persilahkan klien untuk mengajukan pertanyaan 13.
Lakukan pemeriksaan bimanual
6. Membuat surat persetujuan
7. Klien diminta ke kamar mandi untuk kencing dan
14.
Lakukan pemeriksaan rektovaginal bila ada indikasi
membersihkan alat kelamin 15.
Celupkan sarung tangan pada larutan klorin, buka dan rendam dalam
keadaan terbalik
16.
Jelaskan hasil pemeriksaan panggul
17.
Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang akan klien rasakan
pada proses pemasangan, persilahkan klien untuk mengajukan
pertanyaan
18.
Masukkan lengan AKDR cut 380 A tetap dalam kemasan
Nexs… Tindakan paska pemasangan
Tindakan pemasangan AKDR 1. Rendam seluruh alat dalam klorin 0,5% selama 10 menit untuk
1.Pakai sarung tangan yang baru dekontaminasi
2.Pasang speculum untuk melihat servik 2. Buang bahan yang tidak dipakai ke tempat yang sudah disediakan
3.Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptic 2 – 3 kali 3. Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan ke
4.Jepit serviks dengan tenaculum dalam larutan klorin 0,5%
5.Masukkan sonde uterus dengan NO TOUCH TECHNIQUE 4. Cuci tangan dengan air sabun
6.Tentukan posisi dan kedalaman kavum uteri dan keluarkan sonde uterus 5. Pastikan klien tidak mengalami kram hebat dan amati selama 15
menit sebelum klien pulang
7.Ukur kedalaman kavum pada tabung inserter yang masih dalam kemasan
8.Angkat tabung AKDR dari kemasanPegang tabung AKDR dengan leher biru Konseling paska pemasangan
dengan posisi horizontal, lakukan tarikan hati-hati pada tenakulum, 1. Ucapkan selamat dan jabat tangan klilen berutahu bahwa AKDR
masukkan tabung inserter ke dalam uterus sampai leher leher biru telah berhasil terpasang
menyentuh serviks 2. Ajarkan klien memeriksa sendiri tenang AKDR dan kapan harus
9.Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan dilakukan
10.Lepaskan lengann AKDR dengan menggunakan tehnik WITH DRAWAL 3. Jelaskan klien apa yang harus dilakukan bila mengalam efek
samping
11.Keluarkan pendorong, tabung inserter di dorong kembali ke serviks sampai
leher biru menyentuk serviks 4. Beritahu kapan klien harus kembali ke klinik untuk control
12.Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benaang AKDR ±3-4 5. Ingatkan kembali masa pemakaian AKDR cut 390A
cm 6. Yakinkan pada klien ia dapat datang ke klinik setiap saat bila
13.Keluarkan seluruh tabung inserter buang ke tempat sampah terkontaminasi memerlukan konsultasi
14.Lepaskan tenakulum dengan hati-hati dan rendam dalam larutan klorin 0,5% 7. Mintalah klien mengulang kembali penjelasan yang telah
diberikan oleh petugas
15.Priksa serviks dan bila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan tenakulum
tekan dengan kasa selama 30 – 60 detik 8. Lengkapi rekam medik dan kartu AKDR untuk klien
16.Keluarkan spekulum dengan hati-hati, rendam dalam larutan klorin 0,5% 9. Merapkan alat
•  10.Pemberian kartu akseptor
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai