Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 2 :

YULINDA LIHA LONI SATRIA B. J. PARALOMI


JINI MARTHEN CHANDRAWANTO J. H. WALI
ANDI RISAL SOLO CHRISTINA TANGE WINI
ATMI K. RIWU NOVA R . K. TIMBA
JOHNIYANTO U. Y. R . NOSTRI KARERI ATAKASI
JULIA KRISDAYANTI KOMBA ADELIN CLAUDIA LEDE
ASUHAN KEPERAWATAN
HALUSINASI

Kelompok 2
PENGERTIAN

Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori


persepsi yang dialami oleh pasien gangguan jiwa, klien
merasakan sensasi berupa suara, penglihatan, pengecapan,
perabaan, atau penghiduan tanpa stimulus nyata. (Keliat,
2014).
TANDA DAN GEJALA
• Menyeringai atau tertawa yang tidak • Diam dan dipenuhi oleh sesuatu yang
sesuai mengasyikkan
• Menggerakkan bibirnya tanpa • Terlihat bicara sendiri
menimbulkan suara • Menggerakkan bola mata dengan cepat
• Gerakan mata cepat Bergerak seperti membuang atau
• Menutup telinga mengambil sesuatu

• Respon verbal lambat atau diam • Duduk terpaku, memandang sesuatu,


tiba-tiba berlari ke ruangan lain
ETIOLOGI

• Faktor Predisposisi
a. Faktor perkembangan
b. Faktor sosiokultural
c. Biologis
d. Psikologis
e. Sosial budaya
• Faktor Presipitasi
a. Dimensi fisik : kelelahan yang luar biasa, penggunaaan obat-obatan,
demam hingga delirium, intoksikasi alkohol dan kesulitan untuk tidur
dalam waktu yang lama.
b. Dimensi Emosional : Perasaan cemas yang berlebihan
c. Dimensi Intelektual : memperlihatkan adanya penurunan fungsi ego.
d. Dimensi Sosial : meganggap bahwa hidup bersosialisasi di alam nyata
sangat membahayakan.
e. Dimensi Spiritual : hilangnya aktifitas ibadah dan jarang berupaya
secara sepiritual untuk menyucikan diri.
FASE HALUSINASI
• Fase Pertama / Sleep disorder : Klien merasa banyak masalah, ingin menghindar dari
lingkungan
• Fase Kedua / Comforting Klien mengalami emosi yang berlanjut (perasaan cemas,
kesepian, perasaan berdosa, ketakutan)
• Fase Ketiga / Condemning : Pengalaman sensori klien menjadi sering datang dan
mengalami bias.
• Fase Keempat / Controlling Severe Level of Anxiety : Klien mencoba melawan suara-
suara atau sensori abnormal yang datang.
• Fase ke lima / Conquering Panic Level of Anxiety : Pengalaman sensorinya terganggu.
ASUHAN KEPERAWATAN
• Pengkajian Keperawatan
1. Faktor predisposisi
a. Faktor biologis
b. Faktor psikologis
c. Faktor sosial budaya
2. Faktor presipitasi
d. Biologis
e. Lingkungan
c. Stres sosial / budaya
d. Stres sosial / budaya
e. Faktor psikologik
f. Mekanisme koping
g. Sumber koping
h. Perilaku halusinasi
• Diagnosa Keperawatan
gangguan persepsi : Dengan faktor berhubungan dan batasan karakteristik
disesuaikan dengan keadaan yang ditemukan pada tiap-tiap partisipan.
• Perencanaan Keperawatan
1. Diskusikan masalah yang dihadap keluarga dalam merawat pasien
2. Berikan penjelasan meliputi : pengertian halusinasi, proses terjadinya
halusinasi, jenis halusinasi yang dialami, tanda dan gejala halusinasi, proses
terjadinya halusinasi.
3. Jelaskan dan latih cara merawat anggota keluarga yang mengalami
halusinasi : menghardik, minum obat, bercakap-cakap, melakukan
aktivitas.
4. Diskusikan cara menciptakan lingkungan yang dapat mencegah
terjadinya halusinasi.
5. Diskusikan tanda dan gejala kekambuhan
6. Diskusikan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk
follow up anggota keluarga dengan halusinasi.
• Implementasi
Sebelum melaksanakan tindakan keperawatan yang sudah direncanakan, perawat
perlu memvalidasi dengan singkat apakah rencana tindakan masih sesuai dan
dibutuhkan klien sesuai dengan kondisinya (here and now).
• Evaluasi
Halusinasi pendengaran tidak terjadi perilaku kekerasan, klien dapat membina
hubungan saling percaya, klien dapat mengenal halusinasinya, klien dapat
mengontrol halusinasi dengar dari jangka waktu 4x24 jam didapatkan data subjektif
keluarga menyatakan senang karena sudah diajarkan teknik mengontrol halusinasi,
keluarga menyatakan pasien mampu melakukan beberapa teknik mengontrol
halusinasi.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai