Disusun Oleh :
SHINTIA FRIDAY A. YALITANGE
21061
CI RUANGAN CI AKADEMIK
1. DEFINISI
Halusinasi adalah persepsi sensorik yang keliru dan melibatkan panca
indera (Isaacs, 2018).
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana klien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan
panca indra tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami
suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren: persepsi palsu
(Maramis, 2018).
Halusinasi adalah kesan, respon dan pengalaman sensori yang salah
(Stuart, 2018).
Dari beberapa pengertian yang dikemukan oleh para ahli mengenai
halusinasi di atas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa halusinasi
adalah persepsi klien melalui panca indera terhadap lingkungan tanpa ada
stimulus atau rangsangan yang nyata.
2. RENTANG RESPON
4. FAKTOR PRESIPITASI
Secara umum klien dengan gangguan halusinasi timbul gangguan setelah
adanya hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak berguna,
putus asa dan tidak berdaya. Penilaian individu terhadap stressor dan masalah
koping dapat mengindikasikan kemungkinan kekambuhan (Keliat, 2018).
Menurut Stuart (2018), faktor presipitasi terjadinya gangguan halusinasi
adalah:
a. Biologis
Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur
proses informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam
otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif
menanggapi stimulus yang diterima oleh otak untuk diinterpretasikan.
b. Stress lingkungan
Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap stressor
lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
c. Sumber koping
Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi
stressor.
5. MANISFESTASI KLINIS
Pasien dengan halusinasi cenderung menarik diri, sering didapatkan duduk
terpaku dengan pandangan mata pada satu arah tertentu, tersenyum atau
berbicara sendiri, secara tiba-tiba marah atau menyerang orang lain, gelisah,
melakukan gerakan seperti sedang menikmati sesuatu. Juga keterangan dari
pasien sendiri tentang halusinasi yang dialaminya (apa yang dilihat, didengar
atau dirasakan). Berikut ini merupakan gejala klinis berdasarkan halusinasi
(Budi Anna Keliat, 2018) :
a. Tahap 1: halusinasi bersifat tidak menyenangkan
Gejala klinis:
1) Menyeriangai/tertawa tidak sesuai
2) Menggerakkan bibir tanpa bicara
3) Gerakan mata cepat
4) Bicara lambat
5) Diam dan pikiran dipenuhi sesuatu yang mengasikkan
b. Tahap 2: halusinasi bersifat menjijikkan
Gejala klinis:
1) Cemas
2) Konsentrasi menurun
3) Ketidakmampuan membedakan nyata dan tidak nyata
c. Tahap 3: halusinasi bersifat mengendalikan
Gejala klinis:
1) Cenderung mengikuti halusinasi
2) Kesulitan berhubungan dengan orang lain
3) Perhatian atau konsentrasi menurun dan cepat berubah
4) Kecemasan berat (berkeringat, gemetar, tidak mampu mengikuti
petunjuk).
d. Tahap 4: halusinasi bersifat menaklukkan
Gejala klinis:
1) Pasien mengikuti halusinasi
2) Tidak mampu mengendalikan diri
3) Tidak mamapu mengikuti perintah nyata
4) Beresiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
6. MEKANISME KOPING
Mekanisme koping yang sering digunakan pada halusinasi adalah :
A. Regresi : Menjadi malas beraktivitas seari hari
B. Proyeksi : Menjelaskan perubahan suatu persepsi dengan berusaha untuk
mengalihkan anggung jawab kepada orang lain.
C. Menarik diri : sulit mempercayai orang lain dan asyik dengan stimulus
internal
D. Keluarga mengingkari masalah yang dialami klien
7. SUMBER KOPING
Sumber koping individu harus dikaji dengan pemahaman tentang
pengaruh gangguan otak pada perilaku. Kekuatan dapat meliputi modal,
seperti intelegensi atau kreativitas yang tinggi. Orang tua harus secara aktif
mendidik anak-anak dan dewasa muda tentang keterampilan koping karena
mereka biasanya tidak hanya belajar dari pengalaman. Sumber keluarga dapat
berupa pengetahuan tentang penyakit, finansial yang cukup, ketersediaan
waktu dan tenaga, dan kemampuan untuk memberikan dukungan secara
berkesinambungan.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Klien yang mengalami halusinasi sukar mengontrol diri dan susah
berhubungan dengan orang lain. Untuk itu, perawat harus mempunyai
kesadaran yang tinggi agar dapat mengenal, menerima dan mengevaluasi
perasaan sensitif sehingga dapat memakai dirinya secara terapeutik dalam
merawat klien. Dalam memberikan asuhan keperawatan pasien, perawat
harus jujur, empati, terbuka dan penuh penghargaan, tidak larut dalam
halusinasi klien dan tidak menyangkal.
1. Pengkajian
Untuk dapat menjaring data yang diperlukan umumnya,
dikembangkan formulir pengkajian dan petunjuk teknis pengkajian agar
memudahkan dalam pengkajian. Isi pengkajian meliputi:
1) Identitas klien
2) Keluhan utama atau alasan masuk
3) Faktor predisposisi
4) Aspek fisik atau biologis
5) Aspek psikososial
6) Status mental
7) Kebutuhan persiapan pulang
8) Mekanisme koping
9) Masalah psikososial dan lingkungan
10) Pengetahuan
11) Aspek medik
2. Masalah Dan Data Yang Perlu Dikaji
Masalah
No Data Subyektif Data Obyektif
Keperawatan
1. Masalah utama : Klien mengatakan Tampak bicara dan
gangguan persepsi melihat atau ketawa sendiri.
sensori halusinasi mendengar sesuatu. Mulut seperti bicara
Klien tidak mampu tapi tidak keluar
mengenal tempat, suara.
waktu, orang. Berhenti bicara
seolah mendengar
atau melihat sesuatu.
Gerakan mata yang
cepat.
2. Isolasi sosial : Klien mengatakan
menarik diri merasa kesepian. Tidak tahan terhadap
Klien mengatakan kontak yang lama.
tidak dapat Tidak konsentrasi
berhubungan sosial. dan pikiran mudah
Klien mengatakan beralih saat bicara.
tidak berguna. Tidak ada kontak
mata.
Ekspresi wajah
murung, sedih.
Tampak larut dalam
pikiran dan
ingatannya sendiri.
Kurang aktivitas.
Tidak komunikatif.
3. Resiko mencederai Klien mengungkapkan
diri sendiri dan takut. Wajah klien tampak
orang lain Klien mengungkapkan tegang, merah.
apa yang dilihat dan Mata merah dan
didengar mengancam melotot.
dan membuatnya Rahang mengatup.
takut. Tangan mengepal.
Mondar mandir.
DATA MAYOR
A. Subjektif
1) Mengatakan mendengar ada suara bisikan/ Melihat bayangan
B. Onjektif
1) Bicara sendiri
2) Tertawa sendiri
3) Marah tanpa sebab
DATA MINOR
A. Subjektif
1) Mengatakan krsal
2) Mengatakan senang dengan suara - suara
B. Onjektif
1) Menyendiri
2) Melamun
2. POHON MASALAH
Core
Problem
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi