Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN JIWA

Di susun Oleh :
Sonia Anendhita Novitasari
1830702015

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2021
LAPORAN HALUSINASI

A. Kasus (Masalah Utama)


GSP : Halusinasi

B. Proses Terjadi Masalah


1) Pengertian
Halusinasi adalah gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami perubahan
sensori persepsi, merasakan sesuatu yang palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan,
parabaan atau penghiduan. Klien merasakan stimulus yang sebetul-betulnya tidak ada.
Sebagai contoh klien mengatakan mendengar suara padahal tidak ada orang yang
berbicara.
Halusinasi adalah pencerapan tanpa adanya rangsang apapun pada panca indera
seorang pasien, yang terjadi dalam keadaan sadar/bangun, dasarnya mungkin organik,
fungsional, psikotik ataupun histerik.

2) Rentang respon
Respon Adatif Respon Maladaftif

Pikiran logis Distorsi pikiran Gangguan pikir/delusi

Persepsi akurat Ilusi Halusinasi

Emosi konsisten Reaksi emosi sulit bersepon emosi

Dengan pengalaman Berlebihan atau kurang perilaku disorganisasi

Perilaku sesuai perilaku aneh/tidak isolasi sosial

Berhubungan sosial bisa menarik diri


3) Tanda dan Gejala
1. Bicara sendiri, senyum sendiri, ketawa sendiri
2. Menggerakkan bibir tanpa suara
3. Pergerakan mata yang cepat
4. Menarik diri dari orang lain
5. Berusaha untuk menghindari orang lain
6. Perilaku panik
7. Curiga dan bermusuhan
8. Ekspresi muka tegang
9. Tampak tremor dan berkeringat
10. Mudah tersinggung, jengkel dan marah
11. Pehatian dengan lingkungan yang kurang
12. Tidak dapat membedakan realita dan tidak
13. Bertindak merusak diri, lingkungan dan orang lain
14. Diam
15. Rentang perhatianhanya beberapa detik atau menit

4) Penyebab

a. Faktor predisposisi
1. Faktor perkembangan
perkembangan klien yang terganggu misalnya rendahnya keperdulian
dan kehangatan keluarga menyebabkan klien tidak mampu mandiri sejak
kecil, mudah frustasi, hilangnya kepercayaan diri dan lebih rentan terhadap
stress.
2. Faktor sosiokultural
Seseorang yang tidak diterima oleh lingkungannya sejak bayi akan
merasa diasingkan dan dijauhi, kesepian dan tidak percaya pada
lingkungannya.
3. Faktor biokimia
Stress yang berlebihan dialami seseorang maka di dalam tubuh akan
dihasilkan suatu zat yang dapat bersifat halusinogenik neurokimia seperti
Buffofenon dan Dimetytranferse (DMP). Akibat stress berkepanjangan
menyebabkan terakitvasinya neurotrasmitter otak.
Tipe kepribadian lemah dan tidak bertanggung jawab mudah terjerumus
pada penyalahgunaan zat adiktif.
4. Faktor genetik dan pola asuh
Anak yang di asuh oleh orang tua yang mengalami gangguan jiwa
cenderung mangalami gangguan jiwa dan faktor keluarga menunjukan
hubungan yang sangat berpengaruh pada penyakit ini.
b. Faktor presipitasi
1. Dimensi fisik
Halusinasi dapat ditimbulkan oleh beberapa kondisi fisik seperti
kelelahan yang luar biasa, penggunaan obat-obatan, demam hingga delirium,
intoksikasi alkohol dan kesulitan dalam waktu yang lama.
2. Dimensi emosional
Perasaan cemas yang berlebihan atas dasar problem yang tidak dapat
diatasi merupakan  penyebab  halusinasi  yang terjadi.
3. Dimensi intelektual
Dimensi intelektual ini menerangkan bahwa individu dengan halusinasi
akan memperlihatkan penurunan fungsi ego seseorang yang pada awalnya
halusinasi merupakan usaha dari ego itu sendiri untuk melawan impuls yang
menekan, namun merupakan suatu hal yang menimbulkan kewaspadaan yang
dapat mengambil seluruh perhatian klien dan tak jarang akan mengontrol
semua perilaku klien
4. Dimensi sosial
Dimensi sosial ini klien mengalami gangguan interaksi sosial dan merasa
bahwa hidup bersosialisasi di alam nyata sangat membahayakan.
5. Dimensi spiritual
Klien dengan halusinasi secara Spritual dimulai dengan kehampaan
hidup, rutinitas tidak bermakna, hilangnya keinginan untuk beribadah dan
jarang berupaya secara spiritual untuk menyucikan diri.

5) Akibat
Akibat dari halusinasi adalah risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan. Ini
diakibatkan karena klien berada di bawah halusinasinya yang meminta dia untuk
melakukan sesuatu hal di luar kesadarannya.
C. Pohon Masalah

Resiko perilaku
kesehatan

Gangguan persepsi sensori


: halusinasi

Harga diri rendah :


HDR

D. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

Masalah Keperawatan Data yang perlu di kaji


a. Risiko perilaku kekerasan DS :
b. Gangguan persepsi sensori : - Klien mengatakan mendengar sesuatu
halusinasi - Klien mengatakan melihat bayangan
c. Isolasi sosial: menarik diri putih
d. Gangguan konsep diri: harga diri - Klien mengatak dirinya seperti disengat
rendah listrik
-Klien mencium bau-bauan yang tidak
sedap, seperti feses.
-Klien mengatakan kepalanya melayang
di udara
-Klien mengatakan dirinya merasakan ada
sesuatu yang berebda pada dirinya

DO:
-Klien terlihat bicara atau tertawa sendiri
saat dikaji
-Bersikap seperti mendengarkan sesuatu
-Berhenti bicara di tengah- tengah kalimat
unutk menfengarkan sesuatu
-Disorientasi
-Kosentrasi rendah
-Pikiran cepat berubah-ubah
- Kekacauan alur pikiran

E. Diagnosa
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi

F. Rencana tindakan keperawatan


1. Tujuan Keperawatan Jiwa pada Pasien:
a. Pasien mampu mengidentifikasi jenis halusinasi
b.Pasien mampu mengidentifikasi isi halusinasi
c. Pasien mampu mengidentifikasi waktu halusinasi
d.Pasien mampu mengidentifikasi frekuensi halusinasi
e. Pasien mampu mengidentifikasi siruasi yang menimbulkan halusinasi
f.Pasien mampu mengidentifikasi respon terhadap halusinasi
g.Pasien mampu mengontrol halusinasi (menghardik, berbincang dengan orang lain,
melakukan kegiatan yang terjadwal, minum obat secara teratur) dan memasukkannya
kedalam jadwal kegiatan harian
2.Tujuan Keperawatan Jiwa pada Keluarga:
a.Keluarga mampu mengungkapkan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
b.Keluarga mampu menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi, jenis
halusinasi yang dialami pasien beserta proses terjadinya halusinasi
c. Keluarga mampu menjelaskan dan mempraktekkan cara merawat pasien halusinasi
d.Keluarga mampu membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning)
DAFTAR PUSTAKA

Direja, A. Herman., 2011, Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa, Yogyakarta : Nuha Medika

Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi 
Pelaksanaan Tindakan  Keperawatan (LP dan SP). Jakarta : Salemba Medika.

Keliat, B.A. 2010. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Maramis, W.f. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Ed. 9 Surabaya: Airlangga University


Press.

Yosep, I., 2009, Keperawatan Jiwa, Bandung : Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai